Disusun Oleh:
dr. Dini Yuhelfi Nuryanto
Pendamping:
dr. Hj. Raodah
Mini Project
Disusun Oleh :
Telah dilaksanakan pada Februari 2022 sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan
Pembimbing
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Mini Project dalam rangka melaksanakan Program Dokter
Internsip di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi yang dilaksanakan pada bulan Februari 2022.
Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan selama menjalani Program Dokter Internsip di Puskesmas
Pakuan Baru Kota Jambi. Laporan ini berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Prilaku
Penderita Hipertensi Di Puskesmas Pakuan Baru Kelurahan Tambak Sari Kota Jambi Tahun
2022”
Dalam penulisan laporan ini, penulisan menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempatan laporan
ini. Demikianlah laporan ini semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 4
2.1 Pengetahuan ................................................................................. 4
2.1.1 Definisi Pengetahuan ........................................................... 4
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan ........................................................ 5
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ................. 5
2.1.4 Pengukuran Pengetahuan ...................................................... 6
2.2 Hipertensi……………………………………………………….. 6
2.2.1 Definisi…………………………………………………… 6
2.2.2 Klasifikasi………………………………………………… 7
2.2.3 Etiologi……………………………………………………. 7
2.1.4 Faktor Resiko……………………………………………… 9
2.1.5 Patofisiologi……………………………………………….. 12
2.1.6 Gejala Klinis………………………………………………. 13
2.1.7 Tatalaksana………………………………………………… 15
2.1.8 Pencegahan………………………………………………… 17
BAB III METODE PENELITIAN.................................................... 18
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 18
3.2 Populasi dan Sampel .................................................................... 18
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 18
3.4 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 18
3.5 Definisi Operasional .................................................................... 19
3.6 Pengumpulan Data ....................................................................... 19
3.7 Instrumen Penelitian ..................................................................... 19
3.8 Teknik Penelitian ......................................................................... 19
3.9 Pengolahan Data dan Analisis Data .......................................... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................... 21
4.1 Hasil Analisis Penelitian .............................................................. 24
4.1.1 Tabel dan Diagram Distribusi Pengetahuan .............................. 24
4.3 Permasalahan dan Pemecahan Masalah ....................................... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... 40
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 40
5.2 Saran ............................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap penderita hipertensi dengan judul Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Penderita
Hipertensi dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol di wilayah Puskesmas Pakuan
Baru.
Responden yang diambil pada mini project ini adalah dari Kasus Kunjungan pasien
Puskesmas Pakuan Baru Kelurahan Tambak Sari. sebagian responden adalah wanita dan usia
lanjut.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan penderita hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas kecamatan Pakuan Baru tahun 2022.dalam upaya mencapai tekanan
darah terkontrol.
b. Diketahuinya gambaran tingkat perilaku penderita hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas kecamatan Pakuan Baru tahun 2022. dalam upaya mencapai tekanan
darah terkontrol.
2.1.1 Pengetahuan
2.1.1 Definisi Pengetahuan5
Menurut Notoatmodjo pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
orang tersebut melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
dan telinga. Pengetahuan kognitif adalah domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang (over behavior). Dari hasil pengalaman serta penelitian terbukti bahwa
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. Penelitian yang dilakukan oleh Rogers (1974) mengungkapkan
bahwa sebelum seseorang mengadaptasi perilaku yang baru didalam diri orang tersebut
terjadi proses yang beruntun yaitu:
a. Awarenes (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih
dahulu terhadap stimulus (objek).
b. Interest (merasa tertarik) merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut disini sikap
subjek sudah mulai timbul.
c. Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya) hal ini
berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh stimulus.
e. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran
dan sikapnya terhadap stimulus.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang, karena dari pengalaman dan penelitian yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
9
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan5
Menurut Bloom (1987) dikutip oleh Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang dicakup
didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:
a. Tahu (Know) diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
(recall), terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (Comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi
tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Aplication) diartikan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
d. Analisis (Analysis) merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Syntesis) menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
10
2.2 Hipertensi
Berhubung lebih dari 90% penderita hipertensi digolongkan atau disebabkan oleh
hipertensi primer, maka secara umum yang disebut hipertensi primer. Meskipun hipertensi
primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan
beberapa faktor yang sering menyebabkan hipertensi, yaitu :
a. Faktor Keturunan
Hipertensi merupakan suatu kondisi yang bersifat menurun dalam suatu keluarga. Anak
dengan orang tua hipertensi memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menderita
hipertensi daripada anak dengan orang tua yang tekanan darahnya normal.9
b. Ras
Statistik menunjukkan prevalensi hipertensi pada orang kulit hitam hampir dua kali lebih
d. Jenis Kelamin
Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi daripada wanita.
Hipertensi berdasarkan jenis kelamin ini dapat pula dipengaruhi faktor psikologis. Pada
pria seringkali dipicu oleh perilaku tidak sehat (merokok, kelebihan berat badan), depresi
dan rendahnya status pekerjaan. Sedangkan pada wanita lebih berhubungan dengan
pekerjaan yang mempengaruhi faktor psikis kuat.11
e. Stress psikis
Stress meningkatkan aktivitas saraf simpatis, peningkatan ini mempengaruhi
meningkatnya tekkana darah secara bertahap. Apabila stress berkepanjangan dapat
berakibat tekanan darah tetap tinggi.11
f. Obesitas
Pada orang yang obesitas terjadi peningkatan kerja pada jantung untu memompa darah
agar dapat menggerakan beban berlebih dari tubuh tersebut. Berat badan yang berlebihan
menyebabkan bertambahnya volume darah dan perluasan sistem sirkulasi. Bila bobot
ekstra dihilangkan, TD dapat turun lebih kurang 0,7/1,5 mmHg setiap kg penurunan berat
badan.
g. Asupan garam Na
Ion natrium mengakibatkan retensi air, sehingga volume darah bertambah dan
menyebabkan daya tahan pembuluh meningkat. Juga memperkuat efek vasokonstriksi
noradrenalin.
h. Rokok
Nikotin dalam tembakau adalah penyebab tekanan darah meningkat. Hal ini karena
nikotin terserap oleh pembuluh darah yang kecil dalam paru-paru dan disebarkan
keseluruh aliran darah. Hanya dibutuhkan waktu 10 detik bagi nikotin untuk sampai ke
otak. Otak bereaksi terhadap nikotin dengan memberikan sinyal kepada kelenjar adrenal
untuk melepaskan efinefrin (adrenalin). Hormon yang sangat kuat ini menyempitkan
pembuluh darah, sehingga memaksa jantung untuk memompa lebih keras dibawah
tekanan yang lebih tinggi.12
12
i. Konsumsi Alkohol
Alkohol memiliki pengaruh terhadap tekanan darah, dan secara keseluruhan semakin
banyak alkohol yang diminum semakin tinggi tekanan darah.10
j. Olahraga
Olahraga yang bersifat kompetensi dan meningkatkan kekuatan dapat memacu emosi
sehingga dapat mempercepat peningkatan tekanan darah seperti tinju, panjat tebing dan
angkat besi. Bentuk latihan yang paling tepat untuk penderita hipertensi adalah jalan kaki,
bersepeda, senam, berenang dan aerobic.
13
Gambar 1. Pengaruh Renin Angiotensin Aldosteron Terhadap Kenaikan Tekanan
Darah
14
Jika timbul hipertensinya berat atau menahun dan tidak terobati, bisa timbul gejala berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Jantung berdebar-debar
4. Mual
5. Muntah
6. Sesak nafas
7. Gelisah
8. Pandangan menjadi kabur
9. Telinga berdenging
10. Sering buang air kecil terutama di malam hari.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma
karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang
memerlukan penanganan segera.
Salah satu alasan mengapa kita perlu mengobati tekanan darah tinggi adalah untuk
mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi yang dapat timbul jika penyakit ini tidak
disembuhkan. Beberapa komplikasi hipertensi yang umum terjadi sebagai berikut :
1. Stroke
Hipertensi adalah faktor resiko yang penting dari stroke dan serangan transient
iskemik. Pada penderita hipertensi 80% stroke yang terjadi merupakan stroke iskemik, yang
disebabkan karena trombosis intra-arterial atau embolisasidari jantung dan arteri besar.
Sisanya 20% disebabkan oleh pendarahan (haemorrhage), yang juga berhubungan dengan
nilai tekanan darah yang sangat tinggi. Studi populasi menunjukan bahwa penurunan tekanan
darah sebesar 5 mmHg menurunkan resiko terjadinya stroke.
Nilai tekanan darah menunjukan hubungan yang positif dengan resiko terjadinya
penyakit jantung koroner (angina, infark miokard atau kematian mendadak). Bukti dari suatu
studi epidemiologik yang bersifat retrospektif menyatakan bahwa penderita dengan riwayat
hipertensi memiliki resiko enam kali lebih besar untuk menderita gagal jantung daripada
penderita tanpa riwayat hipertensi.
15
3. Penyakit vaskular
Penyakit vaskular meliputi abdominal aortic aneurysm dan penyakit vaskular perifer.
Kedua penyakit ini menunjukan adanya atherosklerosis yang diperbesar oleh hipertensi.
Hipertensi juga meningkatkan terjadinya lesi atherosklerosis pada arteri carotid, dimana lesi
atherosklerosis yang berat seringkali merupakan penyebab terjadinya stroke.
4. Retinopati
Hipertensi dapat menimbulkan perubahan vaskular pada mata, yang disebut retinopati
hipersensitif. Perubahan tersebut meliputi bilateral retinal falmshaped haemorrhages, cotton
woll spots, hard exudates dan papiloedema. Pada tekanan yang sangat tinggi (diastolic >120
mmHg, kadang-kadang setinggi 180 mmHg atau bahkan lebih) cairan mulai bocor dari
arteriol-arteriol kedalam retina, sehingga menyebabkan padangan kabur.
5. Kerusakan ginjal
Ginjal merupakan organ penting yang sering rusak akibat hipertensi. Dalam waktu
beberapa tahun hipertensi parah dapat menyebabkan insufiensi ginjal, kebanyakan sebagai
akibat nekrosis febrinoid insufisiensi arteri-ginjal kecil. Perkembangan kerusakan ginjal
akibat hipertensi biasanya ditandai oleh proteinuria. Proteinuria dapat dikurangi dengan
menurunkan tekanan darah secara efektif.2.3.7
16
Promosi kesehatan modifikasi gaya hidup direkomendasikan untuk individu dengan
pra-hipertensi dan sebagai tambahan terhadap terapi obat pada individu hipertensi. Intervensi
ini untuk risiko penyakit jantung secara keseluruhan. Pada penderita hipertensi, bahkan jika
intervensi tersebut tidak menghasilkan penurunan tekanan darah yang cukup untuk
menghindari terapi obat, jumlah obat atau dosis yang dibutuhkan untuk mengontrol tekanan
darah dapat dikurangi. Modifikasi diet yang efektif menurunkan tekanan darah adalah
mengurangi berat badan, mengurangi asupan NaCl, meningkatkan asupan kalium,
mengurangi konsumsi alkohol, dan pola diet yang sehat secara keseluruhan.
Mencegah dan mengatasi obesitas sangat penting untuk menurunkan tekanan darah
dan risiko penyakit kardiovaskular. Berolah raga teratur selama 30 menit seperti berjalan, 6-7
perhari dalam seminggu, dapat menurunkan tekanan darah. Ada variabilitas individu dalam
hal sensitivitas tekanan darah terhadap NaCl, dan variabilitas ini mungkin memiliki dasar
genetik. Konsumsi alkohol pada orang yang mengkonsumsi tiga atau lebih minuman per hari
(minuman standar berisi ~ 14 g etanol) berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Begitu
17
pula dengan DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) meliputi diet kaya akan
buah- buahan, sayuran, dan makanan rendah lemak efektif dalam menurunkan tekanan darah.
Tabel 2.2. Modifikasi gaya hidup untuk mencegah dan mengatasi hipertensi
Modifikasi Rekomendasi Penurunan potensial TD
sistolik
Diet natrium Membatasi diet natrium tidak 2-8 mmHg
lebih dari 2400 mg/hari atau
100 meq/hari
Penurunan Berat Badan Menjaga berat badan normal; 5-20 mmHg per 10 kg
BMI = 18,5-24,9 kg/ penururnan berat badan
Olahraga aerobik Olahraga aerobik secara 4-9 mmHg
teratur, bertujuan untuk
melakukan aerobik 30 menit
Latihan sehari-hari dalam
seminggu. Disarankan pasien
berjalan-jalan 1 mil per hari di
atas tingkat aktivitas saat ini
Diet DASH Diet yang kaya akan buah- 4-14 mmHg
buahan, sayuran, dan
mengurangi jumlah lemak
jenuh dan total
Membatasi konsumsi alkohol Pria ≤2 minum per hari, 2-4 mmHg
wanita ≤1 minum per hari
Jadi, modifikasi gaya hidup merupakan upaya untuk mengurangi tekanan darah,
mencegah atau memperlambat insiden dari hipertensi, meningkatkan efikasi obat
antihipertensi, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Jenis-jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang dianjurkan
oleh JNC 7 adalah:
a. Diuretika, terutama jenis Thiazide (Thiaz) atau Aldosteron Antagonist
b. Beta Blocker (BB)
c. Calcium Chanel Blocker atau Calcium antagonist (CCB)
d. Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACEI)
e. Angiotensin II Receptor Blocker atau Areceptor antagonist/blocker (ARB)
Beberapa obat antihipertensi yang sering dipakai
4 Penyakit beta
Metoprolol Atenolol 50 200 1x 1x 1x 1x
Propanolol Acebutolol 25 150
40 320
200 1200
5 Vasodilator
Hydralazine Ecarazine HCL 50 300 2x 2x
30 120
6 Penghambat ACE
Captopril Lisinopril 25-50 300 1-3x
Enalapril 5 40 1x 1-2x
2,5-5 40
Untuk sebagian besar pasien hipertensi, terapi dimulai secara bertahap, dan target
tekanan darah tercapai secara progresif dalam beberapa minggu. Dianjurkan untuk
menggunakan obat antihipertensi dengan masa kerja panjang atau yang memberikan efikasi
24 jam dengan pemberian sekali sehari. Pilihan apakah memulai terapi dengan satu jenis obat
antihipertensi atau dengan kombinasi tergantung pada tekanan darah awal dan ada tidaknya
komplikasi. Jika terapi dimulai dengan satu jenis obat dan dalam dosis rendah, dan kemudian
tekanan darah belum mencapai target, maka langkah selanjutnya adalah meningkatkan dosis
obat tersebut, atau berpindah ke antihipertensif lain dengan dosis rendah. Efek samping
umumnya bisa dihindari dengan menggunakan dosis rendah, baik tunggal maupun kombinasi.
Sebagian besar pasien memerlukan kombinasi obat antihipertensi untuk mencapai target
tekanan darah, tetapi terapi kombinasi dapat meningkatkan biaya pengobatan dan
menurunkan kepatuhan pasien karena jumlah obat yang harus diminum bertambah.
Kombinasi obat yang telah terbukti efektif dan dapat ditolerensi pasien adalah :
a. CCB dan BB
b. CCB dan ACEI atau ARB
c. CCB dan diuretika
d. AB dan BB
e. Kadang diperlukan tiga atau empat kombinasi obat.
19
Tabel 2.5. Tatalaksana Hipertensi Menurut JNC 7
Klasifikasi TDS TDD Perbaikan Pola Terapi Obat Awal
Tanpa Indikasi Dengan Indikasi
Tekanan (mmHg (mmHg) Hidup
) yang Memaksa yang Memaksa
Darah
Normal < 120 < 80 Dianjurkan
Prehipertensi 120 - Atau 80 – Ya Tidak indikasi Obat-obatan
139
89 obat untuk indikasi
yang memaksa
Hipertensi 140 - Atau 90 – Ya Diuretika Obat-obatan
159 jenis Thiazide untuk indikasi
Derajat 1 99
untuk yang memaksa
sebagian obat
besar kasus antihipertensi
dapat lain (diuretika,
dipertimbang ACEI, ARB,
ka n ACEI, BB, CCB)
ARB, sesuai
BB, CCB, kebutuhan
atau
kombinasi
Hipertensi ≥ 160 Atau ≥ Ya Kombinasi 2
100 obat untuk
Derajat 2
sebagian besar
kasus
umumnya
diuretika jenis
Thiazide dan
ACEI atau
ARB atau BB
atau
CCB
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka populasi dalam penelitian ini adalah semua
penderita hipertensi yang datang ke Puskesmas kecamatan Pakuan Baru Pada Bulan Januari-
Februari 2022 yang berjumlah 50 orang.
Subjek Penelitian adalah pasien lama atau baru yang didiagnosis hipertensi di Puskesmas Pakuan Baru
yang termasuk dalam kriteria inklusi.
- Pasien lama / baru yang didiagnosa hipertensi yang datang berobat ke poli umum dan poli lansia
- Bersedia diperiksa dan diwawancarai
21
3.4.2. Kriteria Eksklusi
Pasien hipertensi yang tidak kooperatif dan tidak bersedia menjadi sampel dari penelitian.
22
3.8 Teknik Pengolahan dan Analisa Data
3.8.1 Teknik Pengolahan Data
a. Pengolahan Data (editing)
Meneliti kembali apakah lembar kuesioner sudah cukup baik sehingga dapat di proses lebih
lanjut. Editing dapat dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga jika terjadi kesalahan maka
upaya perbaikan dapat segera dilaksanakan.
b. Pengkodean (Coding)
Usaha mengklarifikasi jawaban-jawaban yang ada menurut macamnya, menjadi bentuk yang
lebih ringkas dengan menggunakan kode.
c. Pemasukan Data (Entry)
Memasukan data ke dalam perangkat komputer sesuai dengan kriteria.
d. Pembersihan Data (Cleaning data)
Data yang telah di masukan kedalam komputer diperiksa kembali untuk mengkoreksi
kemungkinan kesalahan.
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pendidikan terakhir responden bervariasi dari 1 orang tidak bersekolah 15 orang memiliki
pendidikan terakhir SD, 12 orang tamat SMP, 12 orang tamat SMA, dan 10 orang yang tamat
Perguruan Tinggi.
24
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden
*soal terlampir
Dari tabel diatas didapatkan hampir semua responden, yaitu sebanyak 47 orang yang
salah menjawab di nomor 9 yaitu mengenai tidak semua penderita hipertensi timbul gejala.
Dan sebanyak 33 orang yang salah menjawab nomor 8 yaitu kelebihan berat badan dapat
meningkatkan resiko hipertensi.
26
4.7.2 Gambaran Perilaku Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah
Terkontrol
Tabel diatas memperlihatkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku baik
sejumlah 30 responden (60 %), dan sisanya kurang baik sejumlah 20 orang (40%).
Perilaku
Total
Pengetahuan Baik Kurang Baik
Baik 14 6 20
Cukup 17 8 25
Kurang 4 1 5
Total 35 15 50
Dari tabel diatas terlihat bahwa antara pengetahuan dan perilaku responden dalam
upaya mencapai tekanan darah terkontrol berbanding lurus.
28
4.2 Permasalahan dan Pemecahan Masalah
29
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Bagi masyarakat
- Bagi masyarakat hendaknya merubah gaya hidup yang beresiko
menimbulkan penyakit hipertensi seperti merokok, kurangnya aktivitas
fisik, obesitas, stress, dan konsumsi garam yang berlebihan, terutama
yang memiliki riwayat keluarga penderita hipertensi.
- Penderita hipertensi diharapkan berobat secara rutin dan mengkonsumsi
obat hipertensi secara teratur agar tekanan darah dapat stabil dan
mencapai target tekanan darah.
2. Bagi instansi kesehatan
- Mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi dini hipertensi
secara aktif (skrining).
- Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan deteksi dini
melalui kegiatan Posbindu PTM
- Meningkatkan akses penderita terhadap pengobatan hipertensi melalui
revitalisasi Puskesmas untuk pengendalian PTM melalui Peningkatan
sumberdaya tenaga kesehatan yang profesional dan kompenten dalam
upaya pengendalian PTM khususnya tatalaksana PTM Puskesmas;
- Peningkatan manajemen pelayanan pengendalian PTM secara
komprehensif (terutama promotif dan preventif) dan holistik; serta
Peningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana promotif-preventif,
maupun sarana prasarana diagnostik dan pengobatan.
-
30
3. Bagi peneliti lain
- Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai hubungan keteraturan minum obat dengan tekanan darah
yang belum mencapai target normal.
31
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
1. Hanid, Seminar the 5th scientific meeting on hypertension 2011. Available from:
http://www.to-
day.co.id/read/2011/02/26/13140/astagaprevalensi_hipertensi_di_indonesia_sangat_ti
nggi.
2. Depkes RI. 2007. Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah. Depkes, Jakarta : ii + 52 hlm.
3. Riskesda. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Depkes RI. Jakarta.
4. Salwati S. Laporan Tahunan Puskesmas kecamatan Mendahara Ilir 2013. Jakarta.2014
5. Notoatmodjo, S. 2007.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
6. Smeltzer, C. Suzanne, Bare G. Brenda., 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
– Bedah. Alih Bahasa: dr. H. Y. Kuncara. Jakarta: EGC
7. Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses,
dan praktik edisi 4. Jakarta : EGC
8. Gray, et al. (2005). Lecture Notes Kardiologi edisi 4. Jakarta: Erlangga Medical
Series.
9. Kumar, P., and Clark, M., 2005. Clinical Medicine 6th ed. London, UK: Elseveir
Saunders.
10. Beevers, D. G. 2002. Tekanan Darah. Jakarta : Dian Rakyat.
11. Hariwijaya, M., & Sutanto. (2007). Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Kronis.
Jakarta : Edsa Mahkota.
12. Gardner, D.S. Hypertension and impaired renal function accompany
juvenileobesity: the effect of prenatal diet. Kidney International. 2007
13. Soemantri, Djoko, Nugroho, J. 2006. Standar Diagnosis dan Terapi Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah. Edisi 4. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga.
14. Dipiro, J.T., et al. 2005. Pharmacotherapy Handbook. Sixth edition. The Mc. Graw
Hill Company. USA.
15. Macnair, Trisha. 2001. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Erlangga
16. Shankie, Susan. 2001. Hypertension In Focus. Pharmaceutical Pr. USA.
17. Padmawinata, Kosasih. (2001). Pengendalian Hipertensi, Bandung: ITB
18. Cohen, L.D., Townsend, R.R., 2008. In the Clinic Hypertension. Available from:
www.annals.org/intheclinic/
19. Joint National Comitte on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High
Blood Pressure. 2003. Seventh Report of The Joint National Committe on
Prevention,Detection,Evaluation,and Treatment of High Blood Pressure JNC
Express(NIH Publication No.03-5233). Bethesda, MD:U.S.Department of Helath
and Human Services.
20. Yogiantoro Mohammad, 2006. Hipertensi Esensial. In: Sudoyo, Aru.w., ed. Ilmu Penyakit
Dalam Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI,
32
Lampiran
Kuisioner Penelitian
Nama :
Alamat :
No. Telpon :
Tekanan Darah :
Kontrol TD Terakhir :
A. Data demografi
1. Umur : tahun
2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Pendidikan : SD SMP SMA
Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan : Peg. Swasta Wiraswasta
Peg. Negeri Pensiunan
Lainnya
5. Riwayat hipertensi : Diri Sendiri Orangtua
Tidak Ada
6. Mendapat informasi tentang hipertensi :
Keluarga
Pelayanan Kesehatan
Media massa/TV
Lain-lain
Tidak pernah
33
B. Aspek pernyataan pengetahuan hipertensi
34
C. Aspek pernyataan perilaku
35
DOKUMENTASI
36
37