Disusun Oleh:
dr. Amanda Ratih Rhamanissa Z
dr. Yogi Indra
dr. Khalisha Badriani
Pendamping:
dr. Hj. Raodah
1
HALAMAN PENGESAHAN
Mini Project
Disusun Oleh :
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Mini Project
dalam rangka melaksanakan Program Dokter Internsip di Puskesmas Pakuan Baru
Kota Jambi yang dilaksanakan pada bulan Januari 2021.
Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan selama menjalani Program Dokter
Internsip di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi. Laporan ini berjudul
“Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi Di
Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi Tahun 2021 ”
Dalam penulisan laporan ini, penulisan menyadari masih banyak
kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk kesempatan laporan ini. Demikianlah laporan ini
semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 4
2.1 Pengetahuan ................................................................................. 4
2.1.1 Definisi Pengetahuan ........................................................... 4
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan........................................................ 5
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ................. 5
2.1.4 Pengukuran Pengetahuan...................................................... 6
2.2 Hipertensi……………………………………………………….. 6
2.2.1 Definisi…………………………………………………… 6
2.2.2 Klasifikasi………………………………………………… 7
2.2.3 Etiologi……………………………………………………. 7
2.1.4 Faktor Resiko……………………………………………… 9
2.1.5 Patofisiologi……………………………………………….. 12
2.1.6 Gejala Klinis………………………………………………. 13
2.1.7 Tatalaksana………………………………………………… 15
2.1.8 Pencegahan………………………………………………… 17
BAB III METODE PENELITIAN.................................................... 18
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 18
3.2 Populasi dan Sampel .................................................................... 18
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 18
3.4 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 18
4
3.5 Definisi Operasional .................................................................... 19
3.6 Pengumpulan Data ....................................................................... 19
3.7 Instrumen Penelitian ..................................................................... 19
3.8 Teknik Penelitian ......................................................................... 19
3.9 Pengolahan Data dan Analisis Data .......................................... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................... 21
4.1 Hasil Analisis Penelitian .............................................................. 24
4.1.1 Tabel dan Diagram Distribusi Pengetahuan .............................. 24
4.3 Permasalahan dan Pemecahan Masalah ....................................... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... 40
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 40
5.2 Saran ............................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
(adequately treated cases) diperkirakan sampai tahun 2025 tingkat terjadinya
tekanan darah tinggi akan bertambah 60%.1
Pada orang diatas 50 tahun, tekanan darah sistolik lebih besar dari 140
mmHg lebih berisiko terjadinya penyakit kardiovaskular bila dibandingkan
dengan tekanan darah diastolik, namun pada tahun 2008 terdapat sekitar 40%
orang dewasa diseluruh dunia berusia 25 tahun keatas didiagnosa mengalami
hipertensi. Angka kejadian hipertensi begitu meningkat, dari sekitar 600 juta jiwa
pada tahun 1980 menjadi 1 miliar jiwa pada tahun 2008. 1
Data Statistik terbaru menyatakan bahwa terdapat 24,7% penduduk Asia
Tenggara dan 23,3% penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke atas mengalami
hipertensi pada tahun 2014. 1
Berdasarkan data dari rekapan kunjungan pasien Puskesmas Pakuan Baru
pada tahun 2019, kasus hipertensi menduduki peringkat 2 dari 10 penyakit
terbanyak di Puskesmas Pakuan Baru. Berdasarkan latar belakang diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap penderita hipertensi dengan
judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien Terhadap Penyakit Hipertensi Di
Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi Tahun 2020”.
7
b. Untuk memenuhi salah satu tugas peneliti dalam menjalani program
internsip dokter umum Indonesia.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat tahu dan mengerti tentang
penyakit hipertensi serta mampu melakukan pencegahan dengan
pengelolaan gaya hidup yang benar.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Puskesmas Pakuan
Baru agar dapat meningkatkan promotif dan preventif penyakit hipertensi.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Definisi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini
terjadi setelah orang tersebut melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan kognitif
adalah domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over
behavior). Dari hasil pengalaman serta penelitian terbukti bahwa perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. Penelitian yang dilakukan oleh Rogers (1974)
mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadaptasi perilaku yang baru
didalam diri orang tersebut terjadi proses yang beruntun yaitu:
a. Awarenes (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
b. Interest (merasa tertarik) merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut
disini sikap subjek sudah mulai timbul.
c. Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi
dirinya) hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh stimulus.
e. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang, karena dari pengalaman dan penelitian yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan.
9
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan
Menurut Bloom (1987) dikutip oleh Notoatmodjo (2007), pengetahuan
yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:
a. Tahu (Know) diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall), terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (Comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Aplication) diartikan kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
d. Analisis (Analysis) merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di
dalam satu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
e. Sintesis (Syntesis) menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi (evaluation) berkaitan dengan kemajuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Pengalaman, dimana dapat diperoleh dari pengalaman diri sendiri atau orang
lain. Misalnya, jika seseorang pernah merawat seorang anggota keluarga yang
sakit hipertensi, umumnya menjadi lebih tahu tindakan yang harus dilakukan
jika terkena hipertensi.
b. Tingkat pendidikan, dimana pendidikan dapat membawa wawasan atau
pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang memiliki pengetahuan
10
yang tingi akan mempunyai pengalaman yang lebih luas dibandingkan dengan
seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.
c. Sumber informasi, keterpaparan seseorang terhadap informasi mempengaruhi
tingkat pengetahuaannya. Sumber informasi yang dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang, misalnya televisi, radio, koran, buku, majalah dan
internet.
2.1.4 Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur. Kedalaman pengetahuan
yang ingin kita ketahui dapat disesuaikan dengan tingkat domain diatas.
2.2. Hipertensi
2.2.1. Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah sistolik 90 mmHg pada dua kali
pengukuran selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang.
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka lama (persisten) dapat
menimbulkan kerusakan pada ginjal(gagal ginjal), jantung ( penyakit jantung
coroner ) dan otak ( menyebabkan stroke) bila dideteksi secara dini dan mendapat
pengobatan yang tidak memadai.1.2
Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika yang
berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74.5
juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya.
Banyak pasien hipertensi dengan tkenana darah tidak terkontrol dan jumlahnya
terus meningkat.1.2
Oleh karena itu, partisipasi semua pihak baik dokter dari berbagai bidang
peminatan hiperetsni, pemerintah, swasta, maupun masyarakat diperlukan agar
hipertensi dapat dikendalikan.1.2
2.2.2 Klasifikasi
11
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC
7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa seperti yang terlihat pada tabel 1
dibawah ini2.3 :
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi menurut JNC 7
2.2.3 Etiologi
Hipertensi dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu :
2.2.3.1 Hipertensi esensial (primer)
Hipertensi esensial adalah hipertensi yang belum diketahui penyebabnya
dan merupakan tipe yang hampir sering terjadi yaitu sekitar 95% dari kasus
terjadinya hipertensi. Hipertensi esensial disebabkan multi faktor yaitu genetik
disertai faktor gaya hidup yang kurang baik seperti kurang gerak (inaktivitas) dan
pola makan. Onset hipertensi esensial biasanya muncul pada pasien yang berusia
antara 25-55 tahun, sedangkan usia dibawah 20 tahun jarang ditemukan.3.4
2.2.3.2 Hipertensi sekunder
12
Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti penyakit
jantung, penyakit ginjal, penggunaan estrogen, hipertensi yang berhubungan
dengan kehamilan dan reaksi terhadap obat-obatan tertentu (siklosporin dan
OAINS/obat anti inflamasi nonsteroid). Hipertensi sekunder berkisar 5% dari
kasus hipertensi.4.5 Terdapat jenis hipertensi yang lain :
1. Hipertensi pulmonal
Suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah pada
pembuluh arteri paru-paru yang menyebabkan sesak nafas, pusing dan pingsan
pada saat melakukan aktivitas. Hipertensi pulmonal primer sering didapatkan pada
usia muda dan usia pertengahan, lebih sering didapatkan pada perempuan dengan
perbandingan 2 : 1, dan angka kejadian pertahun sekitar 2-3 kasus per 1 juta
penduduk, dengan mean survival sampai timbulnya gejala penyakit sekitar 2-3
tahun.2.4
2. Hipertensi pada kehamilan
Pada dasarnya 3 jenis hipertensi yang umumnya terdapat pada saat
kehamilan, yaitu :
a. Preeklampsia-eklampsia disebut juga sebagai hipertensi yang diakbitkan
kehamilan. Preeclampsia adalah penyakit yang timbul dengan tanda-tanda
hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan.2.4
b. Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak sebelum ibu
mengandung janin.2.4
c. Hipertensi gestasional atau hipertensi sesaat.2.4
13
Pada usia antara 30 dan 65 tahun, tekanan sistolik meningkat rata-rata
sebanyak 20 mmHg dan terus meningkat setelah usia 70 tahun. Peningkatan risiko
yang berkaitan dengan faktor usia ini sebagian besar menjelaskan tentang
hipertensi sistolik terisolasi dan dihubungkan dengan peningkatan resistensi
vaskular perifer dalam arteri.7.8
b. Faktor Genetik
Dari data statistik terbukti seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi.6.7 Jika satu atau dua orang dari orang tua atau saudara kandung yang
menderita hipertensi, maka peluang untuk menderita hipertensi makin besar.
Penelitian menunjukkan bahwa 25% dari kasus hipertensi esensial dalam keluarga
mempunyai dasar genetik.7.8
c. Jenis kelamin
Pria sering mengalami tanda-tanda hipertensi pada usia akhir tiga puluhan,
sedangkan perempuan sering mengalami hipertensi setelah menopause. Tekanan
darah wanita, khususnya sistolik, meningkat lebih tajam sesuai usia. Setelah usia
55 tahun, wanita mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi. Salah
satu penyebab terjadinya pola tersebut adalah perbedaan hormon kedua jenis
kelamin.7.8
d. Obesitas
Pada orang yang obesitas terjadi peningkatan kerja pada jantung
untuk memompa darah agar dapat menggerakan beban berlebih dari tubuh
tersebut. Berat badan yang berlebihan menyebabkan bertambahnya volume darah
dan perluasan sistem sirkulasi. Pengukuran obesitas dihitung berdasarkan IMT
(Index massa Tubuh).6.7 Indeks Massa Tubuh merupakan suatu pengukuran
antropometri yang menunjukkan hubungan antara berat badan (kilogram) dan
tinggi badan (meter). Adapun cara mengukur Indeks Massa Tubuh :
14
Seseorang dikatakan obesitas dan membutuhkan pengobatan bila
mempunyai Indeks Massa Tubuh di atas 30, dengan kata lain orang tersebut
memiliki kelebihan berat badan sebanyak 20%.5.7
1. Underweight
Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-
< 18.5 kg/m2
masalah klinis lain meningkat)
3. Overweight: > 23
15
Nikotin dalam tembakau adalah penyebab tekanan darah meningkat. Hal
ini karena nikotin terserap oleh pembuluh darah yang kecil dalam paru – paru dan
disebarkan keseluruh aliran darah. Hanya dibutuhkan waktu 10 detik bagi nikotin
untuk sampai ke otak. Otak bereaksi terhadap nikotin dengan memberikan sinyal
kepada kelenjer adrenal untuk melepaskan efinephrine (adrenalin). Hormon yang
sangat kuat ini menyempitkan pembuluh darah, sehingga memaksa jantung
untuk memompa lebih keras dibawah tekanan yang lebih tinggi.8.9
h. Alkohol
Alkohol memiliki pengaruh terhadap tekanan darah, dan secara
keseluruhan semakin banyak alkohol yang di minum semakin tinggi tekanan
darah.5.7
i. Olahraga
Olahraga yang bersifat kompetensi dan meningkatkan kekuatan dapat
memacu emosi sehingga dapat mempercepat peningkatan tekanan darah seperti
tinju, panjat tebing dan angkat besi.8.9
2.2.5 Patofisiologi
Mekanisme patogenesis hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah yang
dipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan perifer. Mekanisme hipertensi tidak
dapat dijelaskan dengan satu penyebab khusus, melainkan sebagai akibat interaksi
dinamis antara faktor genetik, lingkungan dan faktor lainnya. Tekanan darah
dirumuskan sebagai perkalian antara curah jantung dan atau tekanan perifer yang
akan meningkatkan tekanan darah. Retensi sodium, turunnya filtrasi ginjal,
meningkatnya rangsangan saraf simpatis, meningkatnya aktifitas renin angiotensin
alosteron, perubahan membransel, hiperinsulinemia, disfungsi endotel merupakan
beberapa faktor yang terlibat dalam mekanisme hipertensi.9.10
Mekanisme patofisiologi hipertensi salah satunya dipengaruhi oleh sistemr
enin angiotensin aldosteron, dimana hampir semua golongan obat anti
hipertensi bekerja dengan mempengaruhi sistem tersebut. Renin angiotensin
aldosteron adalah sistem endogen komplek yang berkaitan dengan pengaturan
tekanan darah arteri. Aktivasi dan regulasi sistem renin angiotensin aldosteron
diatur terutama oleh ginjal. Sistem renin angiotensi aldosteron mengatur
16
keseimbangan cairan, natrium dan kalium. Sistem ini secara signifikan
berpengaruh pada aliran pembuluh darah dan aktivasi sistem saraf simpatik serta
homeostatik regulasi tekanan darah.9.10.11
Gambar 2.1. Pengaruh Renin Angiotensin Aldosteron Terhadap Kenaikan Tekanan Darah
17
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Jantung berdebar-debar
4. Mual
5. Muntah
6. Sesak nafas
7. Gelisah
8. Pandangan menjadi kabur
9. Telinga berdenging
10. Sering buang air kecil terutama di malam hari.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.3.5
2.2.7 Tatalaksana
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu
pengobatan non farmakologik dan pengobatan farmakologik :
2.2.7.1 Non farmakologik
Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan modifikasi gaya hidup.
Modifikasi gaya hidup yang dilakukan dengan membatasi asupan garam yang
tidak lebih dari ¼- ½ sendok teh(6 gram/hari), menurunkan berat badan,
menghindari minuman berkafein, rokok dan minuman beralkohol. Olahraga juga
dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging, bersepeda
sselama 20-25 menit dengan frekuensi 3-5 x per minggu. Penting juga untuk
cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stress. Adapun makanan yang harus
dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi adalah1.2 :
● Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, paru, minyak kelapa)
● Makanan yang dioleh dengan menggunakan garam natrium (biscuit,
crackers, dan makanan kering yang asin)
● Makanan dan minuman dalam kaleng(sarden, sossis, soft drink)
● Makanan yang diawetkan (ikan asin)
18
● Alcohol dan makanan yang mengandung alcohol seperti durian, tape.
Di Indonesia terdapat pergeseran pola makan, yang mengarah pada
makanan cepat saji dan yang diawetkan yang kita ketahui mengandung garam
tinggi, lemak jenuh, dan rendah serat yang mulai menjamur terutama dikota- kota
besar Indonesia.1.2
2.2.7.2 Farmakologik
Pengobatan dengan antihipertensi harus selalu dimulai dengan dosis
rendah agar tekanan darah tidak menurun terlalu drastis secara mendadak.
Antihipertensi hanya menghilangkan gejala TD tinggi dan tidak penyebabnya.
Maka obat pada hakikatnya harus diminum seumur hidup, tetapi setelah beberapa
waktu dosis pemeliharaan pada umumnya dapat diturunkan.5.6
1) Diuretika
Diuretika { tablet hydrochlorothiazide (HTC), Lasix (furosemide) }
merupakan golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh
(natrium) via urin sehingga mengurangi volume cairan dalam tubuh.6.7
2) Vasodilator
Obat vasodilator dapat langsung mengembangkan dinding arteriol
sehingga daya tahan pembuluh perifer berkurang dan tekanan darah menurun.
Obat yang termasuk dalam jenis vasolidator adalah hidralazine dan encarazine.6.7
3) Antagonis kalsium
Mekanisme obat antagonis kalsium adalah menghambat pemasukan ion
kalsium kedalam sel otot polos pembuluh dengan efek vasodilitasi dan turunnya
tekanan darah. Obat jenis antagonis kalsium yang terkenal adalah nifedipin dan
verapamil.5.7
4) Penghambat ACE
Obat penghambat ACE ini menurunkan tekan darah dengan cara
menghambat Angiontensin Converting enzyme yang berdaya vasokontriksi kuat.
Obat jenis antagonis kalsium yang terkenal adalah Captopril (capoten) dan
enalapril.5.6
19
Gambar 2.2 Dosis Obat Anti Hipertensi
20
2.2.8 Pencegahan
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan meliputi 9.10 :
1) Memeriksakan tekanan darah secara teratur
2) Menjaga berat badan dalam rentang normal
3) Mengatur pola makan antara lain dengan mengonsumsi makanan berserat,
rendah lemak dan mengurangi garam
4) Menghentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol
5) Tidur secara teratur
6) Mengurangi stres dengan melakukan rekreasi
BAB III
METODE PENELITIAN
21
- Bersedia diperiksa dan diwawancarai
Kriteria eksklusi :
- Pasien lama yang didiagnosa hipertensi yang tidak datang berobat ke poli
umum dan poli lansia
- Tidak bersedia diperiksa dan diwawancarai.
22
secara langsung isi kusioner yang berisi pertanyaan yang telah di sediakan
sebelumnya. Sedangkan data sekunder adalah data yang di tinjau dari Rekam
Medik pasien di Puskesmas Pakuan Baru
23
11. A(1) B(0)
12. A(1) B(0)
13. A(1) B(0)
14. A(1) B(0)
15. A(1) B(0)
Total skor pengetahuan adalah 15.
Penilaian Pengetahuan
1. Baik, apabila responden benar > 75% (11-15)
2. Sedang, apabila jawaban responden benar antara 40-75% (6-10)
3. Kurang, apabila jawaban responden benar < 40% (0-5)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
Keterangan dari tabel dan diagram 4.1
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(80%) responden mengetahui apa yang dimaksud dengan Hipertensi.
25
Keterangan dari tabel dan diagram 4.2
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui sebagian besar (84%)
responden mengetahui tentang nilai normal tekanan darah pada orang dewasa.
26
Keterangan dari tabel dan diagram 4.3
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(78%) responden tidak mengetahui bahwa penyakit darah tinggi tidak dapat
disembuhkan melainkan hanya dapat dikontrol.
27
Keterangan dari tabel dan diagram 4.4
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(80%) responden mengetahui bahwa penyakit darah tinggi bukan merupakan
penyakit keturunan.
28
Keterangan dari tabel dan diagram 4.5
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(90%) responden mengetahui bahwa penyakit darah tinggi banyak terjadi pada
usia lebih dari 40 tahun.
29
Keteangan dari tabel dan diagram 4.6
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(86%) responden mengetahui bahwa kegemukan dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi.
30
Keterangan dari tabel dan diagram 4.7
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(90%) responden mengetahui bahwa merokok dan minum alkohol merupakan
penyebab penyakit darah tinggi.
31
Pingsan
Jumlah 50 100%
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(92%) responden mengetahui tentang tanda-tanda seseorang menderita tekanan
darah tinggi.
32
Keterangan dari tabel dan diagram 4.9
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui sebagian besar (82%)
responden mengetahui tentang komplikasi dari tekanan darah tinggi.
33
Keterangan dari tabel dan diagram 4.10
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(90%) responden mengetahui tentang cara pengobatan tekanan darah tinggi.
34
Keterangan dari tabel dan diagram 4.11
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(76%) responden mengetahui bahwa menjaga berat badan dalam kisaran normal
bisa mengurangi terjadinya penyakit darah tinggi.
35
Keterangan dari tabel dan diagram 4.12
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa semua (94%)
responden mengetahui bahwa olahraga secara teratur adalah salah satu usaha
untuk mencegah tekanan darah tinggi.
36
Keterangan dari tabel dan diagram 4.13
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(80%) responden mengetahui bahwa penderita hipertensi boleh mengkonsumsi
garam, namun dikurangi.
37
Keterangan dari tabel dan diagram 4.14
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(94%) responden mengetahui bahwa menjauhkan diri dari stres adalah salah satu
cara mencegah tekanan darah tinggi.
38
Keterangan dari tabel dan diagram 4.15
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(70%) responden mengetahui bahwa meminum obat anti hipertensi secara teratur
dan menjaga pola makan merupakan usaha mencegah kekambuhan hipertensi.
39
badan dalam kisaran normal bisa
mengurangi terjadinya penyakit
tekanan darah tinggi
3 Masih ada (30 %) responden tidak
mengetahui bahwa meminum obat
anti hipertensi secara teratur dan
mengontrol pola makan adalah
usaha mencegah kekambuhan
penyakit hipertensi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
Sebanyak 78% responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang Hipertensi.
5.2 Saran
1. Bagi masyarakat
- Bagi masyarakat hendaknya merubah gaya hidup yang beresiko menimbulkan
penyakit hipertensi seperti merokok, kurangnya aktivitas fisik, obesitas,
stress, dan konsumsi garam yang berlebihan, terutama yang memiliki riwayat
keluarga penderita hipertensi.
40
- Penderita hipertensi diharapkan berobat secara rutin dan mengkonsumsi obat
hipertensi secara teratur agar tekanan darah dapat stabil dan mencapai target
tekanan darah.
2. Bagi instansi kesehatan
- Bagi Puskesmas Pakuan Baru agar tetap memberikan penyuluhan mengenai
Hipertensi oleh petugas kesehatan yang berkompeten di Puskesmas Pakuan
Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.
- Bagi Puskesmas Pakuan Baru agar tetap memberikan penyuluhan mengenai
Hipertensi di Posbindu-posbindu yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.
3. Bagi peneliti lain
- Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
41
9. Sumowono Kabupaten Semarang”. Skripsi. Semarang: fakultas kedokteran
Universitas Diponegoro.
10. Pusparani, I.D. 2016. “Gambaran Gaya Hidup pada Penderita Hipertensi di
Puskesmas Ciangsana Kecamatan Gunung Putrid Kabupaten Bogor”.
Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syararif
Hidayatullah.
11. Lumenta. 2007. Hipertensi mengancam dunia. Diakes pada 21 Oktober 2009
dari http://www.gnebiz.com/artikel
Lampiran
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : L/P
Latar Belakang Pendidikan :
42
Tidak Sekolah SLTP
Perguruan Tinggi
SD SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Wiraswasta
PNS
Pegawai Swasta PNS
dll
Alamat :
Tekanan Darah saat ini :
Berat Badan : kg
Tinggi Badan : cm
Terapi : 1.
2.
3.
4.
5.
KUESIONER
PENGETAHUAN PASIEN TENTANG
PENYAKIT HIPERTENSI
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah dengan sebaik-baiknya setiap pertanyaan dan setiap alternatif jawaban yang
diberikan.
2. Pilih alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda dan berikan tanda silang (x)
pada salah satu jawaban yang menurut anda benar
3. Jika terjadi salah pengisian, berilah tanda (O) pada jawaban yang salah tersebut
43
a. Penyakit akibat darah yang terlalu kental
b. Penyakit akibat tekanan darah yang tinggi
2. Menurut Anda, berapakah nilai normal tekanan darah pada orang dewasa ?
a. 120/ 80 mmHg
b. >140/ >90 mmHg
3. Apakah penyakit darah tinggi dapat disembuhkan ?
a. Ya
b. Tidak
4. Penyakit darah tinggi merupakan penyakit keturunan ?
a. Ya
b. Tidak
5. Penyakit darah tinggi banyak terjadi pada umur ?
a. Lebih dari 40 tahun
b. Kurang dari 40 tahun
6. Kegemukan dapat mengakibatkan darah tinggi ?
a. Benar
b. Salah
7. Merokok dan meminum alkohol merupakan penyebab kekambuhan
penyakit darah tinggi ?
a. Ya
b. Tidak
8. Apa tanda-tanda seseorang menderita tekanan darah tinggi ?
a. Sakit kepala, rasa berat ditengkuk dan penglihatan berkunang-kunang
b. Keringat dingin, pusing dan pingsan
9. Tekanan darah tinggi yang berkelanjutan dapat menyebabkan ?
a. Penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, penglihatan kabur bahkan
kematian
b. Hepatitis dan Penyakit Kuning
10. Pengobatan penyakit darah tinggi dapat dilakukan dengan cara ?
44
a. Minum obat teratur secara terus-menerus seumur hidup
b. Operasi
11. Menjaga berat badan dalam kisaran normal bisa mengurangi terjadinya
penyakit darah tinggi ?
a. Ya
b. Tidak
12. Selain mengkonsumsi buah dan sayuran, usaha lain untuk mencegah darah
tinggi adalah olahraga secara teratur ?
a. Ya
b. Tidak
13. Bolehkah penderita hipertensi mengkonsumsi garam ?
a. Boleh, tetapi dikurangi
b. Tidak boleh
14. Menjauhkan diri dari stress adalah salah satu cara untuk mencegah tekanan
darah tinggi ?
a. Benar
b. Salah
15. Meminum obat anti hipertensi secara teratur dan mengontrol pola makan
adalah usaha mencegah kekambuhan penyakit tekanan darah tinggi ?
a. Benar
b. Salah
45