Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG

PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN

DAN MP-ASI

DI DESA SIRNAJAYA TAHUN 2020

Disusun oleh :

dr. Recky Rahman Haqiki

Pendamping :

dr. Sukma Irianti

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


UPT PUSKESMAS CISURUPAN
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi

(AKB) di Indonesia masih menjadi permasalahan prioritas utama yang harus

segera diselesaikan. Menurut Rencana Strategis Kementerian Kesehatan,

indikator SDG’s tahun 2016, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan

angka kematian ibu AKI hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup

pada tahun 2030. Selain itu, Indonesia juga berkomitemen pada tahun 2030

berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per

1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita 25 per 1000.

Menurut data Survei Dasar Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SKDI) 2007 menyebutkan bahwa AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup.

Tahun 2012 berdasarkan Data SDKI menyatakan bahwa ada peningkatan

AKI menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan untuk angka

kematian bayi dan balita mengalami penurunan. AKB tercatat mencapai 29

per 1000 kelahiran pada tahun 2012, dan pada tahun 2017 menunjukkan 24

per 1000 kelahiran hidup. Begitu juga pada angka kematian balita turun

menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup berdasarkan SKDI 2017. Walaupun

begitu, angka tersebut masih belum mencapai target.

Kasus kematian ibu, bayi dan balita dapat dicegah dengan persalinan

ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan pentingnya gizi pada

1
periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) atau periode sejak kehamilan

hingga usia dua tahun. Pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan di masyarakat masih sangat rendah jika dibandingkan dengan

indikator yang diharapkan pemerintah yaitu sebesar 90% persalinan oleh

tenaga kesehatan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 dimana

berdasarkan tempat persalinan anak terakhir terdapat tenaga yang menolong

proses persalinan adalah dokter (2,1%), bidan (51,9%), paramedis lain

(1,4%), dukun (40,2%) serta keluarga (4,0%) (Riskesdas, 2010).

Puskesmas Cisurupan merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten

Garut. Berdasarkan hasil data program KIA di Puskesmas Cisurupan, Desa

Sirnajaya merupakan desa dengan angka persalinan ibu hamil di tenaga

kesehatan terendah yaitu sebesar 35,7% pada tahun 2020. Sedangkan

berdasarkan hasil data program Gizi di Puskesmas Cisurupan, Desa Sirnajaya

juga memiliki jumlah anak usia 6-24 bulan dengan gizi kurang terbanyak

berdasarkan BB/U dan BB/TB. Untuk itu, penyuluhan mengenai persalinan

oleh tenaga kesehatan dan MP-ASI menjadi hal yang penting untuk

memecahkan masalah tersebut.


BAB II
RENCANA PENANGGULANGAN MASALAH

2.1 Tujuan

1. Mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil dalam pemanfaatan


penolong persalinan oleh tenaga kesahatan di Desa Sirnajaya
2. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai pemanfaatan
penolong persalinan oleh tenaga kesehatan di Desa Sirnajaya
3. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai pemanfaatan penolong
persalinan oleh tenaga kesehatan di Desa Sirnajaya
4. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu balita mengenai MP-ASI di Desa
Sirnajaya
5. Meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai MP-ASI di Desa
Sirnajaya

2.2 Sasaran
2.2.1 Sasaran Primer

Sasaran primer kegiatan penyuluhan kesehatan adalah ibu hamil dan ibu
balita di Desa Sirnajaya dengan jumlah 50 orang. Sebagai sasaran primer mereka
akan mendapatkan intervensi secara langsung dan diharapkan dapat memperoleh
manfaat besar dalam program ini.

2.2.1 Sasaran Sekunder

Sasaran sekunder kegiatan penyuluhan ini adalah pemuka masyarakat di


Desa Sirnajaya dan pemegang program . Alasan menjadi sasaran sekunder adalah
karena masyarakat dan kader dibawah tanggung jawab pembina Puskesmas dan
Pembina masyarakat
2.2.1 Sasaran Tersier

Sasaran tersier pada kegiatan ini adalah Kepala Puskesmas UPT


Puskesmas Cisurupan dan Kepala desa Sirnajaya.

2.3 Metode kegiatan

Metode yang dilakukan yaitu dengan mengadakan penyuluhan dan


pemberian questionare kepada ibu hamil dan ibu balita di awal dan akhir
penyuluhan untuk mendapatkan gambaran karakteristik dan pengetahuan ibu
hamil serta ibu balita mengenai persalinan oleh tenaga kesehatan dan MP-ASI.

2.4 Media Pengumpulan Data

Media yang digunakan pada kegiatan ini adalah leaflet berisi informasi

tentang persalinan di tenaga kesehatan dan slide power point yang disampaikan

oleh pemateri menggunakan laptop dan proyektor.

2.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada ibu

hamil dan ibu balita. Pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah

intervensi. Intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan ke ibu hamil dan ibu

balita mengenai persalinan di tenaga kesehatan dan pemberiam MP-ASI. Data

yang didapat akan diolah secara komputerisasi dengan menggunakan Microsoft

excel dan SPSS. Panduan penilaian dan pemberian skoring mengikuti instrumen

pengambilan data yang diambil dari penelitian yang sudah ada dan tervalidasi.
BAB III

PERSIAPAN KEGIATAN

3.1 Tema Kegiatan

Tema dari kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Penyuluhan Pesalinan

Oleh Tenaga Kesehatan dan MP-ASI di Desa Sirnajaya” Bentuk kegiatan ini

adalah penyuluhan mengenai persalinan oleh tenaga kesehatan terutama mengenai

pentingnya dan bahayanya jika melahirkan tidak dengan tenaga kesehatan, selain

itu juga penyuluhan mengenai waktu dan cara yang tepat dalam pemberian MP-

ASI kepada ibu hamil di Desa Sirnajaya. Selanjutnya, peserta juga dibagikan

kuesioner untuk mengukur pengetahuan ibu hamil tentang persalinan oleh tenaga

kesehatan dan MP-ASI. Di akhir acara, terdapat sosialisasi oleh Kepala Desa dan

Bidan Koordinator PKM Cisurupan mengenai persyaratan Jampersal.

3.2 Waktu dan Tempat

Hari dan tanggal : Selsas, 27 Oktober 2020

Waktu : 09.00 – 11.30 WIB

Tempat : GOR Balai Desa Sirnajaya

3.3 Susunan Kepanitian

Ketua Pelaksana : dr. Recky Rahman Haqiki

Sie Acara & Humas : dr. Andini Woro

Fitriyani Sie Logistik dan Dokumentasi : dr. Shintia Surya

Putri
3.4 Persiapan Peserta

Persiapan peserta dimulai dengan membagikan undangan kepada ibu

hamil, bidan desa dan kader kesehatan di Desa Sirnajaya. Selain itu, undangan

penyuluhan juga telah diberikan kepada:

1. Kepala Desa Sirnajaya

2. Kepala Puskesmas Cisurupan

3. Bidan Koordinator PKM Cisurupan

4. Ketua Program Gizi PKM Cisurupan

5. Pendamping Dokter Internship PKM Cisurupan

3.5 Jadwal Perencanaan Kegiatan

Jadwal perencanaan kegiatan penyuluhan “Persalinan oleh Tenaga

Kesehatan dan MP-ASI di Desa Sirnajaya” adalah sebagai berikut:

a. Pengajuan proposal : 19 Oktober 2020

b. Koordinasi dengan aparat desa : 22 Oktober 2020

c. Follow – up masyarakat : 23 Oktober 2020

d. Pembagian undangan : 26 Oktober 2020

e. Persiapan Logistik : 26 Oktober 2020

3.6 Susunan Acara

Susunan acara untuk kegiatan penyuluhan “Persalinan oleh Tenaga

Kesehatan dan MP-ASI di Desa Sirnajaya” adalah sebagai berikut:


Tabel 3.1 Susunan Acara “Penyuluhan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan MP-
ASI di Desa Sirnajaya”

Waktu Durasi Konten Acara

07.30 – 08.30 60’ Persiapan tempat, logistik dan panitia acara

08.30 – 09.00 30’ Pendaftaran

09.00 – 09.20 20’ Pembukaan dan pengisian questionare

09.20 – 09.40 20’ Persentasi materi 1

09.40 – 09.55 10’ Sesi tanya jawab 1

09.55 – 10.15 20’ Persentasi materi 2

10.15 – 10.25 10’ Sesi tanya jawab 2

10.25 – 10.35 10’ Kuis dan pembagian hadiah

10.35 – 10.45 10’ Pengisian questionare

10.45 – 11.00 15’ Penutupan dan foto bersama

3.7 Alat Bantu dan Bahan

Berikut ini adalah alat bantu dan bahan kegiatan ”Penyuluhan Persalinan

oleh Tenaga Kesehatan dan MP-ASI di Desa Sirnajaya.”

Tabel 3.2 Alat Bantu dan Bahan Kegiatan “Penyuluhan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan dan MP-ASI di Desa Sirnajaya”
Jenis barang Jumlah Jenis barang Jumlah

Proyektor 1 buah Daftar Hadir 2 buah

Laptop 1 buah Questionare 100 buah

Speaker 1 buah Ballpoint 50 buah

Mikrofon 2 buah Hadiah kuis 3 buah

Meja 2 buah Poster 2 buah


Kursi 50 buah Konsumsi 70 box

Booklet 50 buah Termometer 1 buah

Kabel Gulung 2 buah Hand sanitizer 2 botol

3.8 Rancangan Anggaran

Tabel 3.3 Rencana Anggaran Biaya Kegiatan “Penyuluhan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan dan MP-ASI di Desa Sirnajaya”
Uraian Harga satuan (Rp) Kuantitas Total (Rp)

150 2 300
Daftar Hadir
500 100 50.000
Questionare
10.000 50 500.000
Konsumsi peserta
10.000 20 200.000
Konsumsi panitia
1500 50 75.000
Alat tulis
500 50 25.000
Leaflet
20.000 2 40.000
Hand sanitizer
30.000 3 90.000
Hadiah kuis
Total 930.300
BAB IV

EVALUASI KEBERHASILAN KEGIATAN

4.1 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan digunakan sebagai batasan keberhasilan suatu

kegiatan. Indikator keberhasilan pada kegiatan “Penyuluhan Persalinan oleh

Tenaga Kesehatan dan MP-ASI di Desa Sirnajaya” dibagi berdasarkan masukan

(input), proses, dan keluaran (output).

4.1.1 Masukan (Input)

4.1.1.1. Sumber Daya Manusia (Man)

 Setiap peserta internship di UPT Puskesmas Cisurupan hadir dan ikut

berpartisipasi untuk menjalankan kegiatan yang telah direncanakan.

Peserta internship memahami dan menjalankan tanggung jawab masing –

masing.

4.1.1.2 Pendanaan (Money)

 Pengeluaran biaya sesuai dengan anggaran biaya yang telah dibuat.

4.1.1.3 Sarana dan Prasarana (Material and Machine)

 GOR yang akan digunakan sudah disiapkan 30 menit sebelum kegiatan

penyuluhan berlangsung.

 Soal pre-test dan post-test, leaflet, serta souvenir sudah tersedia 1 hari

sebelum kegiatan penyuluhan.


 Tersedianya meja, kursi, laptop, proyektor, pointer, microphone, sound

system dan tempat cuci tangan 30 menit sebelum penyuluhan. Kursi antar

peserta penyuluhan diberikan jarak sebagai bagian dari protokol kesehatan.

 Sarana dan prasarana yang akan digunakan berfungsi dengan baik selama

kegiatan penyuluhan berlangsung.

4.1.1.4 Sasaran Kegiatan (Market)

 Masyarakat berpartisipasi aktif dalam diskusi pengetahuan

mengenai persalinan oleh tenaga kesehatan dan MP-ASI

4.1.1.5 Metode (Method)

 Penyuluhan dilakukan dengan metode presentasi slide powerpoint serta

leaflet yang sudah dipersiapkan 1 hari sebelum kegiatan penyuluhan.

 Soal pre-test dan post-test diisi oleh peserta penyuluhan sebelum dan

sesudah penyampaian materi penyuluhan.

4.1.2 Proses

4.1.2.1 Perencanaan (Planning)

 Membuat susunan acara penyuluhan yang akan dilaksanakan.

4.1.2.2 Pengorganisasian (Organizing)

 Setiap peserta internship bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung

jawabnya masing-masing.

4.1.2.3 Pelaksanaan (Actuating)

 Panitia mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan

maksimal 30 menit sebelum acara dimulai.


 Protokol kesehatan seperti pengecekan suhu dan mencuci tangan sebelum

memasuki tempat pelaksaan kegiatan berjalan dengan tertib

 Sarana dan prasarana yang digunakan berfungsi dengan baik selama

kegiatan berlangsung.

 Sasaran primer yang hadir dan mengikuti kegiatan penyuluhan minimal 10

orang dari setiap posyandu.

 Kegiatan dimulai saat jumlah peserta sudah mencapai 1/2n +1

 Peserta yang hadir mencakup 50 orang

 Peserta penyuluhan aktif selama kegiatan berlangsung..

 Peserta penyuluhan mengikuti rangkaian kegiatan sampai dengan selesai.

 Setiap peserta mendapatkan satu leaflet serta mengikuti pre-test dan post-

test.

4.1.2.4 Pengawasan (Controlling)

 Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan susunan acara yang telah

dibuat.

 Satu orang panitia bertugas sebagai pengatur waktu selama kegiatan

berlangsung serta memastikan bahwa protokol kesehatan dapat dijalankan

dengan baik

4.1.3 Keluaran (Output)

Pengetahuan peserta penyuluhan meningkat setelah mengikuti kegiatan

penyuluhan, diukur dengan cara membandingkan nilai pre-test dan post-test.


4.2 Evaluasi Keberhasilan

Evaluasi pada akhir pelaksanaan suatu kegiatan dilakukan untuk mengukur

pencapaian kegiatan tersebut dengan cara membandingkan hasil kegiatan dengan

indikator yang telah dibuat sebelumnya.

4.2.2 Evaluasi Masukan (Input)

4.2.2.1 Sumber Daya Manusia (Man)

 Setiap peserta internship di UPT Puskesmas Cisurupan telah menjalankan

tugas dan tanggung jawab masing-masing dan telah menyampaikan materi

dengan baik.

 Setiap peserta internship telah menjalin kerja sama yang baik dengan

pihak puskesmas, instansi Desa Sirnajaya.

4.2.2.2 Pendanaan (Money)

 Dana yang terpakai tidak melebihi dana yang dianggarkan

4.2.2.3 Sarana dan Prasarana (Material and Machine)

 Kegiatan dilaksanakan di GOR balai Desa Sirnajaya yang telah disiapkan

1 jam sebelum kegiatan penyuluhan.

 Soal pre-test dan post-test, leaflet, serta konsumsi sudah tersedia 1 jam

sebelum kegiatan penyuluhan.

 Meja, kursi, laptop, proyektor, pointer, microphone, sound system, dan

tempat cuci tangan elah tersedia 1 jam sebelum penyuluhan.

 Sarana dan prasarana yang digunakan berfungsi dengan baik selama

kegiatan penyuluhan berlangsung.


4.2.2.4 Sasaran Kegiatan (Market)

 Seluruh sasaran kegiatan telah mendapatkan undangan.

4.2.2.5 Metode (Method)

 Penyuluhan dilakukan dengan metode presentasi slide powerpoint dan

leaflet sebagai media penyuluhan, serta dilakukan sesi tanya jawab dan

dilanjutkan dengan kuis berupa tiga buah pertanyaan. Peserta mengerjakan

soal pre-test sebelum penyampaian materi penyuluhan serta post-test

setelah diberikan materi penyuluhan.

4.2.3 Evaluasi Proses

4.2.3.1 Perencanaan (Planning)

 Susunan acara penyuluhan telah dibuat secara rapi dan sistematis.

4.2.3.2 Pengorganisasian (Organizing)

 Setiap peserta internship telah bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung

jawabnya masing-masing.

4.2.3.3 Pelaksanaan (Actuating)

 Seluruh panitia hadir 1 jam sebelum kegiatan penyuluhan.

 Panitia telah mempersiapkan sarana dan prasarana yang digunakan 1 jam

sebelum acara dimulai.

 Sarana dan prasarana yang digunakan berfungsi dengan baik selama

kegiatan berlangsung.

 Protokol kesehatan tetap dilaksanakan dengan baik

 Kehadiran peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan telah mencapai

sasaran, yaitu 50 orang ibu hamil. Kepala Desa Sirnajaya dapat hadir dan
memberikan sambutan. Perwakilan puskesmas dihadiri oleh Bidan

Koordinator dan Kepala Program Gizi PKM Cisurupan.

 Acara tidak dimulai tepat waktu, tetapi berjalan sesuai dengan susunan

acara yang telah dibuat.

 Tidak ada peserta yang pulang di tengah acara.

 Peserta berpartisipasi aktif selama kegiatan penyuluhan.

 Setiap peserta mendapatkan satu leaflet serta telah mengerjakan soal pre-

test dan post-test.

4.2.3.4 Pengawasan (Controlling)

 Satu orang panitia telah bertugas sebagai pengatur waktu selama kegiatan

berlangsung untuk memastikan rangkaian kegiatan berjalan sesuai dengan

susunan acara yang telah ditentukan, serta memastikan bahwa protokol

kesehatan tetap dijalankan dengan baik

4.2.4 Evaluasi Keluaran (Output)

Evaluasi keluaran kegiatan penyuluhan dilakukan dengan melihat

perbandingan nilai pretest (sebelum dilakukan penyuluhan) dan post-test (setelah

dilakukan penyuluhan). Peserta yang hadir dan mengisi jawaban seluruh

pertanyaan pre-test dan post-test sebanyak 50 orang. Berikut adalah hasil

perbandingan nilai pretest dan post-test peserta penyuluhan.

Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Rata-Rata Nilai Pretest dan Post Test materi Persalinan
oleh Tenaga Kesehatan

Test Rata-rata nilai

Pre-test 67,7
Post-test 80,3
Tabel 4.2 Hasil Perbandingan Rata-Rata Nilai Pretest dan Post Test materi MP-ASI

Test Rata-rata nilai

Pre-test 69,0
Post-test 80,6

Berdasarkan hasil tabel di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata post-test

sesudah dilakukan penyuluhan baik materi tentang persalinan oleh tenaga

kesehatan maupun MP-ASI mengalami peningkatan dibandingkan nilai rata-

rata pre-test sebelum dilakukan penyuluhan. Terdapat selisih nilai rata-rata pre-

test dan post-test sebesar 12,6 pada materi persalinan oleh tenaga kesehatan.

Sedangkan untuk materi MP-ASI, terdapat selisih rerata sebesar 11,6.

Selanjutnya akan dilakukan tes signifikansi untuk melihat apakah perbedaan

tersebut signifikan secara statistik.

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretest dan Post-test Penyuluhan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 50
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .90931150
Most Extreme Differences Absolute .111
Positive .111
Negative -.070
Test Statistic .111
Asymp. Sig. (2-tailed) .172c

.
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretest dan Post-test Materi MP-ASI

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 50
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.13209777
Most Extreme Differences Absolute .156
Positive .132
Negative -.156
Test Statistic .156
Asymp. Sig. (2-tailed) .004c

Sebelum dilakukan perhitungan signifikasi perbedaan nilai pre-test dan

post-test, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data yang dilihat berdasarkan

jumlah sampel yang terkumpul. Hasil pretest dan post-test kemudian diuji

normalitasnya dengan menggunakan program SPSS versi 23. Uji Kolmogorov-

Smirnov digunakan sebagai uji normalitas karena jumlah sampel mencapai 50.

Berdasarkan hasil uji normalitas data tersebut, kemudian data akan diuji dengan

t-test jika data terdistribusi normal atau Wilcoxon signed-ranks test bila data

tidak terdistribusi dengan normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov, untuk materi penyuluhan persalinan oleh tenaga kesehatan didapatkan

nilai p > 0.05 yang berarti data terdistribusi normal. Sedangkan untuk materi

penyuluhan MP-ASI, nilai p< 0.05 yang berarti data tidak terdistribusi normal.
Selanjutnya, data diolah dengan menggunakan uji paired t-test dan Wilcoxon

signed-ranks test.

Tabel 4.5 Hasil Uji paired t-test.

Paired Samples Test


Paired Differences

Sig. (2-
t df tailed)

95%
Confidence

Std. Std. Interval of the


Mean Deviation Error Difference

Mean Lower Upper

Pai Pretest -
r1 - .8800 1.28793 .18214 -1.24603 -.51397 -4.831 49 .000
Postest 0

Tabel 4.6 Hasil Uji Wilcoxon signed-ranks test

Test Statisticsa

Post-test -
Pretest

Z -4.187b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.

Setelah dilakukan analisis, didapatkan dikedua uji hasil p < 0,05 yang

menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik antara hasil post-test

dan pretest. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penyuluhan baik

tentang persalinan oleh tenaga kesehatan maupun tentang MP-ASI telah

berhasil dalam meningkatkan tingkat pengetahuan ibu hamil di Desa Sirnajaya.


BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Kegiatan “Penyuluhan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan MP-ASI di

Desa Sirnajaya” dikatakan berhasil mencapai tujuan. Hal ini dikarenakan telah

terpenuhinya seluruh indikator keberhasilan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Hasil uji test untuk kedua materi menunjukkan hasil yang signifikan antara nilai

pre test dan post test. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan

para ibu hamil setelah diberikan penyuluhan mengenai persalinan oleh tenaga

kesehatan dan MP-ASI. Untuk itu, diharapkan ibu – ibu hamil dapat

mempersiapkan persalinannya sehingga angka persalinan oleh tenaga kesehatan

akan meningkat juga angka gizi kurang dan gizi buruk dapat menurun.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dari kegiatan Penyuluhan Persalinan oleh Tenaga

Kesehatan dan MP-ASI di Desa Sirnajaya, kami selaku penyelenggara

mengusulkan beberapa rekomendasi, diantaranya:

1. Kegiatan penyuluhan ini dapat dilakukan di setiap desa wilayah kerja UPT

Puskesmas Cisurupan

2. Kegiatan penyuluhan dapat melibatkan suami

3. Para kader dapat memperbanyak leaflet tentang Persalinan oleh Tenaga

Kesehatan dan MP-ASI untuk ibu hamil yang tidak bisa hadir.

4. Para kader dan ibu – ibu hamil yang hadir dapat mensosialisasikan materi

penyuluhan di masyarakat
LAMPIRAN

KUESIONER

Nama :
Usia :
Alamat :
Identitas : Tandai (X) pada salah satu pilihan dibawah ini;

1. Pendidikan terakhir :
a. Tidak lulus SD
b. Tamatan SD/ sederajat
c. Tamatan SMP/ sederajat
d. Tamatan SMA / sederajat
e. Sarjana (S1/S2/S3)
2. Status Pekerjaan
a. Tidak bekerja
b. Bekerja
Jika iya, pekerjaan :………..
3. Apakah ibu anggota BPJS/JKN/Jamkesmas yang aktif?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah ibu memiliki transportasi pribadi seperti motor atau mobil?
a. Ya
b. Tidak
5. Berapa kira- kira besar penghasilan keluarga dalam
sebulan? a. <Rp 1.900.000
b. >= Rp 1.900.000
6. Berapa jumlah anak ibu
sekarang? Jawab :……..
7. Dimanakah ibu akan merencanakan persalinan? Jika ibu tidak sedang hamil, dimanakah ibu melakukan
persalinan pada anak sebelumnya?
a. Puksesmas/ rumah sakit
b. Bidan desa
c. Paraji / dukun bayi
8. Jika ibu memilih paraji/ dukun bayi, apa yang menjadi pertimbangan ibu dalam memilih persalinan tersebut?
(dapat pilih lebih dari satu)
o Lebih percaya terhadap paraji/dukun bayi
o Melahirkan dengan paraji pada kehamilan sebelumnya
o Biaya persalinan yang lebih murah
o Tidak memiliki BPJS/jamkesmas
o Jarak yang jauh atau ketersediaan transportasi ke fasilitas kesehatan

9. Apakah ada alasan lain mengapa ibu memilih melahirkan dengan paraji? Jelaskan!
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

10. Berikan tanda (V) pada kolom “Benar ” jika penyataan benar dan pada kolom “Salah” jika pernyataan salah

: Materi : Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

No. PERNYATAAN BENAR SALAH

19
1. Dukun bayi/paraji adalah seseorang yang mengikuti pendidikan kebidanan dan
mendapat izin sah untuk melakukan praktik kebidanan
2. Bidan menggunakan peralatan persalinan yang bersih dan aman

3. Dukun bayi/ paraji dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi pasca persalinan

4. Infeksi pasca persalinan BUKAN merupakan penyebab kematian pada ibu


melahirkan
5. Dukun bayi/paraji tidak dapat melakukan tindakan kegawatdaruratan

6. Setiap ibu hamil perlu merencanakan terhadap persalinannya

7. Setelah bayi lahir ari – ari tidak keluar BUKAN merupakan salah satu tanda bahaya
persalinan

Materi : MP-ASI

Berikan tanda (V) pada kolom “Benar ” jika penyataan benar dan pada kolom “Salah” jika pernyataan salah :

PERNYATAAN BENAR SALAH

1 Makanan pendamping ASI adalah makanan yang digunakan untuk mengganti ASI

2 Makanan pendamping ASI dapat diberikan mulai bayi usia 4 bulan

3 Bayi usia 6-9 bulan dapat diberikan makanan pendamping sebanyak 3 kali dalam sehari

Bayi yang diberi makanan pendamping sebelum usia 6 bulan akan jadi sering mencret
4
karena pencernaannya terganggu

Bayi perlu diberi makanan tambahan agar tidak rewel dan terhindar dari penyakit
5

Bila bayi tidak mau makan makanan pendamping ASI maka tidak usah dipaksakan dan
6
hanya diberi ASI saja

7 Menunda pemberian makanan tambahan dapat mengurangi resiko alergi makanan

Ibu memberi makanan lumat seperti bubur susu sebagai makanan pertama bayi berusia
8
diatas 6 bulan

Pada usia 12 bulan bayi dapat mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara
9
bertahap

Bayi yang tidak diberikan makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan lebih beresiko
10
untuk terjadi kurang gizi

Anda mungkin juga menyukai