Permasalahan
Pemahaman masyarakat di Desa Pabedilan Wetan mengenai perawatan
serta kunjungan ke Puskesmas selama masa nifas masih rendah. Oleh karena itu,
penyampaian informasi serta pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi setiap kali
kunjungan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi selama masa
nifas.
Perencanaan
Kegiatan kunjungan ke kediaman ibu dalam masa nifas dilakukan sebanyak 1x,
terutama pada ibu dalam masa nifas yang mengalami komplikasi selama
persalinan. Jika sudah stabil, kunjungan selanjutnya dilakukan oleh ibu nifas yang
datang ke Puskesmas Pabedilan.
Pelaksanaan
A. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan dengan penyampaian informasi serta
pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, dilakukan edukasi seputar
kondisi ibu dan bayi serta diberikan terapi yang diperlukan.
C. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah semua ibu dalam masa nifas di Desa Pabedilan
Wetan.
C. Latar Belakang
kematin ibu dan bayi masih menjadi salah satu fokus masalah kesehatan yang harus
diberikan perhatian lebih. Demi menghadapi masalah ini, salah satu pendekatan yang
harus ditekankan adalah upaya promotif dan preventif yang dapat dilakukan di
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama. Senam hamil merupakan terapi latihan
gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya baik fisik maupun
mental dalam menghadapi persalinan. Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang
sehat dan bugar. Oleh karena itu, selain makan secara teratur, ibu hamil harus cukup
istirahat dan berolahraga sesuai dengan kebutuhannya, salah satu olahraga yang baik
untuk ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil sangat diperlukan oleh setiap ibu
hamil, karena senam hamil dapat membuat tubuh yang bugar dan sehat, dan dapat
membuat ibu hamil tetap mampu menjalankan aktivitas sehari–hari, sehingga stres
Latihan senam hamil yang dilakukan secara teratur baik ditempat latihan maupun di
rumah dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil ke arah persalinan yang
fisiologis selama tidak ada keadaan patologis yang menyertai kehamilan. Ibu hamil
yang melakukan senam hamil secara teratur selama masa kehamilannya dilaporkan
dapat memberikan keuntungan pada saat persalinan yaitu pada masa kala aktif
menjadi lebih pendek, mencegah terjadinya letak sungsang dan mengurangi terjadinya
kejadian sectio caesaria. Jika tidak melakukan senam hamil dapat mengakibatkan
perasaan tegang saat kehamilan atau persalinan dapat timbul, system tubuh akan
terhalang dan mempengaruhi persediaan oksigen untuk otot-otot maupun organ tubuh
dan bayi. Perasaan tegang saat persalinan juga dapat membuat proses persalinan
terhambat.
Permasalahan di Masyarakat
Puskesmas Pabedilan masih tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil karena ragu-ragu dan takut akan
kehamilannya jika melakukan senam hamil. Padahal senam hamil sangat penting
desa wilayah kerja Puskesmas Pabedilan cenderung masih melakukan kebiasaan dan
pola hidup yang sesuai dengan adat masyarakat setempat, yang sarat dengan mitos-
mitos mengenai kehamilan, dan persalinan. Sehingga, senam hamil masih dianggap
suatu hal yang tabu untuk dilakukan. Padahal, Pergerakan dan latihan senam
kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi juga sangat berpengaruh
senam ibu hamil menjadi hal yang sangat diperlukan agar dapat membantu
10.00 sampai selesai. Senam hamil ditayangkan melalui video sembari diperagakan
oleh narasumber, lalu diikuti oleh peserta. Demi keselamatan bersama dalam masa
pandemi ini, sasaran kegiatan hanya terbatas pada 2 orang perwakilan ibu hamil
Pelaksanaan Intervensi
Sasaran senam hamil adalah perwakilan ibu hamil trimester 3 dari 5 desa di
Ibu hamil yang datang ke kelas Ibu Hamil mengikuti kegiatan dengan baik. Semua
ibu hamil mengikuti gerakan yang yang dicontohkan narasumber dengan lancar. Pada
3. Latar Belakang
kematin ibu dan bayi masih menjadi salah satu fokus masalah kesehatan yang harus
diberikan perhatian lebih. Demi menghadapi masalah ini, salah satu pendekatan yang
harus ditekankan adalah upaya promotif dan preventif yang dapat dilakukan di
kematian ibu, ibu hamil trimester ketiga merupakan gologan yang sangat rentan
dalam kehamilan, pentingnya ASI eksklusif dan lainnya diyakini menjadi faktor risiko
utama yang menyumbang tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi
ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir (Depkes, 2009).
Pada setiap kelas ibu hamil, materi yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan
Penyuluhan kesehatan Ibu hamil dan bayi pada umumnya masih banyak
bermanfaat untuk menangani kasus per kasus namun memiliki kelemahan yaitu
pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas, serta tidak dapat berbagi pengalaman
yang merupakan metode pembelajaran dalam bentuk tatap muka mengenai materi di
buku KIA yang penting bagi ibu hamil, demi menekan angka kematian ibu dan bayi.
4. Permasalahan di Masyarakat
tanda bahaya dan pentingnya menyusui di 5 desa wilayah kerja Puskesmas Pabedilan
masih tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya angka pre-
eklampsia berat dan anemia di Puskesmas Pabedilan, serta masih banyak ibu yang
enggan memberikan ASI ekslusif pada anaknya. Ibu-ibu hamil dan menyusui di 5
desa wilayah kerja Puskesmas Pabedilan cenderung masih melakukan kebiasaan dan
pola hidup yang sesuai dengan adat masyarakat setempat, yang sarat dengan mitos-
mitos mengenai kehamilan, persalinan dan menyusui. Hal ini menyebaban banyak ibu
hamil dan bayi yang menerapkan pola hidup tidak sehat sehingga dapat meningkatkan
resiko kematian pada ibu dan bayi. Hal ini menjadi perhatian penting untuk dilakukan
upaya penyuluhan agar ibu hamil dan menyusui dapat mengetahui tentang kesehatan
09.00 sampai selesai. Kelas ibu hamil diberikan kepada ibu-ibu hamil yang hadir
bahaya dan persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos dan penyakit
menular. Demi keselamatan bersama dalam masa pandemi ini, sasaran kegiatan hanya
terbatas pada 2 orang perwakilan ibu hamil trimester 3 dari masing-masing desa di
Pelaksanaan Intervensi
Metode yang digunakan adalah penyuluhan menggunakan media power point dan
perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, Asi ekslusif dan penyakit
diskusi dan tanya jawab. Selain itu, peserta juga dipersilahkan untuk saling
Ibu hamil yang datang ke kelas Ibu Hamil mengikuti kegiatan dengan antusias,
terlihat dari beberapa orang yang mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman
Pada pelaksanaan kegiatan ini dibatasi hanya dihadiri oleh 10 orang. Untuk bahan
evaluasi, dalam kegiatan ini dilakukan pre-test dan post-test sebelum dan sesudah
Permasalahan
Pemahaman masyarakat di Desa Pabedilan Wetan mengenai pentingnya
VCT masih kurang. Hal ini ditandai dengan masih banyaknya ibu hamil yang
belum terjaring untuk dilakukan VCT. Oleh sebab itu perlu ditindaklanjuti dengan
dilakukannya kegiatan VCT untuk menurunkan jumlah ODHA, mempercepat
diagnosa HIV serta mempromosikan perubahan perilaku yang dapat mengurangi
resiko penyebaran infeksi HIV
Perencanaan
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan penyuluhan pada peserta ibu hamil
mengenai HIV dan Hepatitis B. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan VCT yang
meliputi proses wawancara dan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan
HIV dan Hepatitis B. Nantinya hasil pemeriksaan ini akan muncul 1 minggu
kemudian, bila dari peserta yang mengikuti kegiatan VCT ini terdapat HIV positif
maka petugas akan memberikan status tersebut melalui kunjungan rumah, dan
diberikan konseling serta perencanaan tatalaksana dan perawatan kedepannya.
Pelaksanaan
A. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan penyuluhan pada peserta ibu
hamil mengenai HIV dan Hepatitis B. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan VCT
yang meliputi proses wawancara dan pengambilan sampel darah untuk
pemeriksaan HIV dan Hepatitis B.
C. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah semua ibu hamil yang ada di Desa Pabedilan
Wetan.