Anda di halaman 1dari 5

A.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses merantai berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi

pelepasan sel telur, migrasi, spermatozoa, dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,

midasi (implantasi, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai

aterm (Manuaba, 2010). Untuk melakukan asuhan kehamilan yang baik, diperlukan

pengetahuan da n kemampuan untuk mengenali perubahan fisiologi yang terkait dengan

proses persalinan. Pengenalan dan pemahaman tentang perubahan fisiologi tersebut menjadi

modal dasar dalam mengenali kondisi patologi yang dapat menganggu status kesehatan ibu

ataupun bayi yang dikandungnya (Prawirodihardjo, 2010).

Sekarang ini banyak metode-metode baru yang digunakan dalam mengurangi kecemasan

atau kekhawatiran dalam menghadapi persalinan. Salah satu diantaranya adalah senam hamil.

Pengetahuan tentang teknik relaksasi senam hamil di masyarakat masih sangat kurang.

Dengan melakukan senam hamil diharapkan ibu hamil lebih mudah dalam proses persalinan,

mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui insting dan

memberikan sugesti bahwa melahirkan itu nikmat.

Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan diseluruh dunia hamil. Sebagian

besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15% menderita

komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam

jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu

setiap tahun (Prawirahardjo, 2008).

Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses

sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan

merupakan domain yang penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open

behavior (Donsu, 2017).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang

persalinan yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, pengalaman, informasi,

dan sosial budaya (Notoatmodjo, 2010). Menurut UNICEF mengawali tahun 2019

terdapat 395.000 persalinan terjadi diseluruh dunia. Hampir setengah kelahiran ini

diestimasikan berasal dari 8 negara seluruh dunia yaitu : India, China, Nigeria,
Indonesia, Amerika Serikat dan Republik Kongo (WHO, 2019).

Menurut World Health Organization (WHO), setiap hari pada tahun 2017

sekitar 810 wanita meninggal, pada akhir tahun mencapai 295.000 orang dari 94%

diantaranya terdapat di negara berkembang (WHO, 2019). Pada tahun 2018 Angka

Kematian Bayi baru lahir sekitar 18 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Tingginya

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) disebabkan oleh

komplikasi pada kehamilan dan persalinan (UNICEF, 2019).

Menurut Kemenkes RI (2018), Angka Kematian Ibu di Indonesia secara

umum terjadi penurunan dari 390 menjadi 3005 per 100.000 kelahiran hidup,

walau sudah cenderung menurun namun belum berhasil mencapai target MDGs.

Pada tahun 2015, MDGs menargetkan Angka Kematian Ibu 110 kematian per

100.000 kelahiran. Angka Kematian Ibu (AKI) di provinsi Bali dalam 6 tahun

terakhir berada di bawah angka nasional dan di bawah target yang ditetapkan 100

per 1000 kelahiran hidup, namun setiap tahunnya belum bisa diturunkan secara

signifikan.

Angka Kematian Ibu di Aceh lima tahun terakhir berfluktuasi, pada

tahun 2019 mengalami kenaikan mencapai 172 per 100,000 kelahiran hidup

dengan jumlah kematian ibu sebanyak 157 kasus, tertinggi di kabupaten Aceh

Utara sebanyak 25 kasus di ikiti Bireun 16 kasus, terendah di Pidie Jaya sebanyak

1 kasus (Profil Kesehatan Aceh 2019).

Tingginya AKI disebabkan karena adanya penyulit dalam persalinan. Dalam

proses persalinan memerpukan persiapan fisik maupun mentak dari ibu supaya

memperoleh persalinan yang aman dan lancar. Berbagai cara dilakukan demi

terlaksananya persalinan yang aman dan lancar diantaranya persiapan sejak

kehamilan. Untuk memperlancar proses persalinan persiapan yang dilakukan sejak

kehamilan diantaranya melakukan senam hamil.

Adapun penyulit persalinan tersebut, misalnya persalinan macet karena

kelinan tenaga persalinan (power) yaitu kekuatan his yang tidak memadai atau

tidak terkoordinasi dengan baik serta gangguan kontraksi otot pada kala II,

kelainan letak janin (passanger) yaitu ketidaksesuaian ukuran panggul dan bentuk

panggul.
Senam hamil merupakan program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu

hamil, Latihan-latihan pada senam hamil dirancang khusus untuk menyehatkan dan

membugarkan ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan.

Senam hamil dalam persalinan dapat menghilangkan (stress) pada waktu

melahirkan, Ibu dapat menjadi tenang dan memperoleh relaksasi sempurna dalam

menghadapi persalinan. (Simkin P, 2013).

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap ibu hamil yang

datang memeriksakan kehamilannya pernah mendengar tentang senam hamil,

namun belum pernah melakukannya.

Peneliti melakukan studi pendahuluan pada tanggal 18 Maret 2021 di Rumah

Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Peneliti melakukan wawancara

terhadap tujuh ibu hamil dan dilakukan wawancara dengan ibu hamil berkaitan

dengan senam hamil. Hasil wawancara menunjukkan empat ibu tidak tahu tentang

senam hamil, baik itu pengertian, manfaat, tujuan dan cara pelaksanaannya.

Sedangkan, tiga ibu tahu mengenai senam hamil, tetapi hanya sebatas manfaat

dan cara melaksanakannya sedangkan tujuan, dampak jika tidak melaksanakan

senam hamil tidak tahu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tingginya AKI disebabkan karena adanya penyulit

dalam persalinan. Dalam proses persalinan memerlukan persiapan fisik maupun

mentak dari ibu supaya memperoleh persalinan yang aman dan lancar, senam

hamil merupakan salah satu pencegahan dini terjadinya komplikasi pada masa

kehamilan yaitu dengan mempersiapkan fisik ibu hamil, memelihara kesehatan

ibu dan janin melalui senam olahraga khusus ibu hami dan juga salah satu faktor

penyebab meningkatnya AKI adalah karena tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang senam hamil masih kurang maka rumusan dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana tingkat pengetahuan pada ibu hamil tentang senam hamil di Rumah

Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala tahun 2021”?


C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan pada ibu hamil tentang senam hamil

pada di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui responden ibu hamil berdasarkan usia dan pendidikan di

Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil

berdasarkan usia dan pendidikan di Rumah Sakit Pendidikan Universitas

Syiah Kuala

C. Ruang Lingkup

Penelitian ini dalam lingkup pelayanan kebidanan pada ibu hamil tentang

senam hamil.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Memberi manfaats ebagai pengembang ilmu pengetahuan dalam

bidang kesehatan.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Direktur Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala.

Sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam pembuatan

kebijakan tentang program promosi kesehatan pentingnya melakukan

senam hamil untuk ibu hamil.

b. Bagi bidan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan dan promosi

kesehatan sebagai upaya promosi preventif dalam melakukan senam

hamil untuk ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai