Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kematian ibu menurut World Health Organizattion (WHO) tahun 2015
adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan/cedera (WHO,2015).
AKI menggambarkan Angka wanita yang tinggal per 100.000 kelahiran
hidup dari suatu penyebab kematian terkaitan dengan gangguan kehamilan
atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)
tanpa memperhitungkan lama kehamilan. AKI juga dapat digunakan sebagai
media pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini
dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan
kesehatan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap
perbaikan pelayanan kesehatan menjadi AKI indikator keberhasilan
pembangunan sektor kesehatan (Profil Kesehatan Indonesia 2017).
Visi pembangunan kesehatan indonesia 2015-2019 “berwujudnya
indonesia yang berdaulat,mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong
royong”.Dan apapunVisi pembangunan kesehatan daerah provinsi sumatra
utara yaitu” mewujudkan provinsi sumatra utara sehat, mandiri dan berdaya
saing (Kemenkes).
Ruang lingkup asuhan kebidanan kehamilan adalah salah satu
kehamilan yang didalamnya kehidupan dan kesehatan ibu dan janin dalam
bahaya akibat gangguan kehamilan yang kebetulan atau unik. Kehamilan
resiko tinggi merupakan salah satu masalah paling kritis dalam asuhan
kebidanan, kematian ibu dan perinatal hampir seluruhnya terjadi pada ibu
hamil dengan resiko tinggi yang disertai komplikasi atau keadaan
kegawatdaruratan (Maryunani, 2016).
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang wanita
sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik
yang mempengaruhi kehidupannya. Pola makan dan hidup sehat dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu. Pada
waktu terjadi kehamilan akan terjadi banyak perubahan baik perubahan fisik,
soaial maupun mental. Walaupun demikian para calon ibu harus tetap berada
didalam keadaan sehat optimal karena disini seorang ibu tidak hidup dengan
sendiri tetapi dia hidup bersama dengan janin yang dikandung. Oleh karena
itu, para calon ibu harus memiliki gizi yang cukup sebelum hamil dan lebih
lagi ketikata hamil (Sukarni, 2016).
Pada trimester III biasanya ibu merasa takut akan kehidupan dirinya,
bayinya, kelainan pada bayinya, persalinan, nyeri persalinan. Ketidak
nyamanan pada trimester ini meningkat, ibu merasa dirinya aneh dan jelek,
menjadi ketergantungan, maals dan muda tersinggung serta meras
menyulitkan. (Walyani, 2017).
Dengan pentingnya penurunan Angka Kematian Ibu diindonesia,
sehingga diperlukan program terobosan yang memfokuskan pada kesehatan
ibu, khususnya daerah-daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan.
Meningkatkan pengetahuan para ibu sehingga mereka mau, sadar dan mampu
mencegah masalah kesehatanya, danperlu ditunjang dengan peningkatan
kualitas fasilitas pelayanan kesehatan dan sarana prasarana lainnya
(Kementrian kesehatan RI, 2017).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana adaptasi fisiologi pada BBL?
2. Bagaimana konsep dasar asuhan kebidanan pada BBL?
3. Bagaimana penilaian awal BBL?
4. Bagaimana IMD pada BBL?
5. Bagaimana imunisasi pada BBL?
6. Bagaimana pendokumentasian pada BBL?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui adaptasi fisiologi pada BBL
2. Mengetahui konsep dasar asuhan kebidanan pada BBL
3. Mengetahui penilaian awal BBL
4. Mengetahui IMD pada BBL
5. Mengetahui imunisasi pada BBL
6. Mengetahui pendokumentasian pada BBL

1.4 Manfaat
a. Secara Teoritis
Menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang asuhan
kebidanan pada persalinan tentang pengetahuan mengenai bayi baru lahir
pada 24 jam pertama setelah persalinan.
b. Secara Praktis
1. Bagi Instansi Kesehatan
Memberikan informasi bagi instansi kesehatan sebagai bahan
pertimbangan demi menunjang pelayanan kesehatan yang lebih baik
guna mensejahterakan kesehatan khususnya kesehatan ibu dan bayi.
2. Bagi Praktisi Kesehatan
Sebagai bahan informasi dan pembelajaran bagi tenaga kesehatan
tentang asuhan kebidanan pada persalinan bayi.
3. Bagi Masyarakat
Untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu serta bayi
khususnya saat proses persalinan normal.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
AKI menggambarkan Angka wanita yang tinggal per 100.000
kelahiran hidup dari suatu penyebab kematian terkaitan dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus
insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan. AKI juga
dapat digunakan sebagai media pemantauan kematian terkait dengan
kehamilan. Indikator ini dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum,
pendidikan dan pelayanan kesehatan selama kehamilan dan melahirkan.
Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadi AKI
indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan (Profil Kesehatan
Indonesia 2017).
Visi pembangunan kesehatan indonesia 2015-2019 “berwujudnya
indonesia yang berdaulat,mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong
royong”.Dan apapunVisi pembangunan kesehatan daerah provinsi sumatra
utara yaitu” mewujudkan provinsi sumatra utara sehat, mandiri dan berdaya
saing (Kemenkes).
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang wanita
sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik
yang mempengaruhi kehidupannya. Pola makan dan hidup sehat dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu. Pada
waktu terjadi kehamilan akan terjadi banyak perubahan baik perubahan fisik,
soaial maupun mental. Walaupun demikian para calon ibu harus tetap berada
didalam keadaan sehat optimal karena disini seorang ibu tidak hidup dengan
sendiri tetapi dia hidup bersama dengan janin yang dikandung. Oleh karena
itu, para calon ibu harus memiliki gizi yang cukup sebelum hamil dan lebih
lagi ketikata hamil (Sukarni, 2016).
Pada trimester III biasanya ibu merasa takut akan kehidupan dirinya,
bayinya, kelainan pada bayinya, persalinan, nyeri persalinan. Ketidak
nyamanan pada trimester ini meningkat, ibu merasa dirinya aneh dan jelek,
menjadi ketergantungan, maals dan muda tersinggung serta meras
menyulitkan. (Walyani, 2017).
Dengan pentingnya penurunan Angka Kematian Ibu diindonesia,
sehingga diperlukan program terobosan yang memfokuskan pada kesehatan
ibu, khususnya daerah-daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan.
Meningkatkan pengetahuan para ibu sehingga mereka mau, sadar dan
mampu mencegah masalah kesehatanya, danperlu ditunjang dengan
peningkatan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan dan sarana prasarana
lainnya (Kementrian kesehatan RI, 2017).

3.2 Saran
a. Bagi Penulis
Diharapkan penulis dapat mengembangkan semua ilmu
pengetahuannya khususnya tentang asuhan kebidanan persalinan untuk
meningkatkat pendidikan dan kesehatan.
b. Bagi Kelinik dan Petugas kesehatan
Diharapkan tempat praktek dan tenaga kesehatan dapat
meningkatkan asuhan pelayanan kebidanan khusunya asuhan kebidanan
persalinan yang komprehensip untuk mencegah komplikasi ataupun
kelainan pada persalinan.
c. Bagi institusi pendidikan
Hendaknya Institusi Lebih meningkatkan teori dan keterampilan
kepada mahasiswa pada mata kuliyah asuhan kebidanan persalinan agar
dapat di aplikasikan secara mandiri di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai