PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan hal yang normal, akan tetapi bisa
terjadi hal- hal yang membahayakan kesehatan ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan
kematian apabila ibu dan bayi tidak mendapat asuhan yang berkesinambungan dan
Seorang bidan adalah tenaga kesehatan yang sangat dekat dengan masyarakat dan
berada di lini terdepan dalam pelayanan kesehatan Ibu dan anak, bidan mempunyai
peran penting dan strategis dalam mengawali kehidupan perempuan dan anaknya agar
terhadap perkembangan daur hidup mulai dari bayi, balita, anak, remaja, dewasa,
menikah, bereproduksi, hingga lanjut usia, bidan tidak hanya melingkupi persalinan dan
dalam kandungan.
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender Internasional. Kehamilan dibagi dalam 3
trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua dalam
15 minggu ( minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-
28 hingga ke-40). 1
Kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari
sesudah berakhirnya kehamilan. AKI ( Angka kematian ibu) dan AKB (Angka kematian
bayi) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan suatu negara
Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk menurunkan AKI salah satunya ialah
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menurut survey
penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada tahun 2015 sebesar 305 kematian ibu per 1.000
kelahiran hidup dan AKB sebesar 22,23 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup dalam
hal ini berarti Indonesia belum memenuhi targer MDGs dalam penurunan AKI.
untuk AKB telah tercapai yaitu targetnya 23 kematian per 1.000 kelahiran hidup. 3
Antenatal care (ANC) merupakan upaya pencegahan awal dari faktor resiko
kehamilan yang bertujuan untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi terhadap
memberdayakan kader posyandu untuk mendampingi ibu hamil, bersalin, bayi baru
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari
rahim ibu. Persalinan normal adalah jika proses terjadinya pada usia kehamilan cukup
bulan ( setelah 37 minggu) tanpa disertai dengan penyulit. Upaya yang dilakukan
pemerintah yaitu dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter
umum, dan bidan serta diupayakan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan pelayanan
kesehatan. Sejak tahun 2015, penekanan persalinan yang aman adalah persalinan yang
Masa nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas selama kira-kira
6 minggu. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi pasca melahirkan
dilakukannya kunjungan neonatal ke-1 (KN1) yang dilakukan pada kurun waktu 6-48
jam setelah lahir, dan kunjungan neonatal ke-2 (KN2) dilakukan pada kurun waktu 3-7
hari setelah lahir, dan kunjungan neonatal ke-3 (KN3) dilakukan pada kurun waktu hari
Untuk mencegah komplikasi serta dampak yang mungkin timbul pada ibu dan
bayi pada masa rentan itu, dibutuhkan asuhan kebidanan secara berkesinambungan
kesehatan lainnya untuk mengawasi ibu dan anak selama fase rentannya tersebut.
berfokus pada perempuan untuk memastikan perempuan mengetahui pelayanan apa saja
lakukan dengan responsibilitas dan mengalokasikan perawatan yang sesuai, aman dan
mengoptimalkan deteksi dini resiko ringgi pada maternal dan neonatal karena semua
perempuan beresiko terjadinya komplikasi selama masa prenatal, natal, dan post natal.
semakin ketat yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia Indonesia yang
berkualitas tinggu sebagai generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan sebaik
secara konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak janin dalam kandungan , masa bayi
dan balita, masa remaja hingga dewasa bahkan sampai usia lanjut. Kesehatan reproduksi
adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata
bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem
Jika Continuity of care bisa berjalan dengan baik, maka salah satunya target
pemerintah MDGs akan bisa terpenuhi, yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan mencegah kematian bayi dan balita dengan menekan Angka Kematian Neonatal.
Kebidanan Berkesinambungan pada Ibu hamil dari kehamilan trimester III dilanjutkan
dengan bersalin, nifas, dan bayi baru lahir di salah satu Praktek Mandiri Bidan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas masalah yang dapat dirumuskan yaitu:
Bersalin, Nifas, dan Bayi Baru Lahir di Praktik Mandiri Bidan pada Tahun 2020.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Trimester III, Bersalin, Nifas, dan Bayi Baru Lahir di Praktik Mandiri Bidan pada Tahun
2019 yang mengacu kepada KEPMENKES NO. 938/MENKES/ SK/ VIII/ 2007 tentang
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu hamil trimester
b. Mampu melakukan perumusan diagnosa atau masalah kebidanan pada ibu hamil
d. Mampu melakukan evaluasi tindakan yang telah diberikan pada ibu pada ibu hamil
pada ibu hamil trimester III, bersalin,nifas dan bayi baru lahir.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil studi kasus ini dapat sebagai pertimbangan masukan untuk menambah wawasan
tentang asuhan kebidanan berkesinambungan pada ibu hamil trimester III, bersalin,nifas
2. Manfaat Aplikatif
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam pemberian asuhan
berkesinambungan pada ibu hamil trimester III, bersalinan, nifas dan bayi baru lahir.
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan dalam asuhan
berkesinambungan pada ibu hamil trimester III, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
Agar klien dapat melakukan deteksi penyulit yang mungkin timbul pada masa hamil,
bersalin, nifas maupun bayi baru lahir sehingga memungkinkan segera mencari