Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu keadaan di dalam rahim seorang wanita
terdapat hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa). Kehamilan
merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang
memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ
reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami
kehamilan. (Yanti, 2017).
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
kehamilan normal adalah 280 hari (4O minggu atau 9 bulan 7 hari),
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan didefinisikan sebagai
suatu proses yang diawali dengan penyatuan dari spermatozoa dengan
ovum (fertilisasi) dan dilanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya bayi,
yang lamanya berkisar 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan.
(Widatiningsih, Dewi, 2017)
Kehamilan dengan faktor resiko merupakan suatu keadaan
kehamilan yang memiliki potensi komplikasi yang bisa mempengaruhi
ibu, bayi atau bisa keduanya. Di seluruh dunia, sekitar 830 wanita
meninggal setiap hari karena komplikasi selama kehamilan atau persalinan
pada tahun 2015. Mengurangi rasio kematian ibu global (MMR) dari 216
per 100.000 kelahiran hidup pada 2015 menjadi kurang dari 70 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 yang merupakan target SDG,
akan memerlukan tingkat pengurangan tahunan global minimal 7,5% -
yaitu lebih dari tiga kali lipat tingkat pengurangan tahunan yang dicapai
antara tahun 1990 dan 2015 (WHO, 2017). Tingkat kematian balita global
pada tahun 2015 adalah 43 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan tingkat
kematian neonatal adalah 19 per 1.000 kelahiran hidup - masing-masing
menurun 44% dan 37% dibandingkan dengan angka pada tahun 2000.
(WHO, 2017).
Kematian ibu merupakan kematian yang terjadi pada ibu karena
peristiwa kehamilan dan persalinan serta nifas. Angka kematian ibu
bersamaan dengan kematian bayi senantiasa menjadi indikator
keberhasilan pembangunan kesehatan, juga menggambarkan status gizi
dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan
kesehatan terutama ibu hamil, ibu melahirkan dan pada masa nifas. Secara
umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390
menjadi 305 per kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan
penurunan angka kematian ibu, namun tidak berhasil mencapai target
MDGs yang seharusnya dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2015 (Profil Kesehatan Indonesia, 2019).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu
negara dan status kesehatan masyarakat. Angka kematian bayi sebagian
besar adalah kematian neonatal yang berkaitan dengan status kesehatan ibu
saat ibu hamil, pengetahuan ibu dan keluarga terhadap pentingnya
pemeriksaan kehamilan dan peranan tenaga kesehatan serta ketersedian
fasilitas kesehatan (Nelwan, Jeine Ester. 2019)
Berdasarkan hasil penelitian jurnal kesehatan masyarakat terdapat
hubungan antara usia ibu pada saat hamil dengan kejadian komplikasi
dalam persalinan. Umur ibu pada saat hamil mempengaruhi kondisi
kehamilan ibu, karena selain berhubungan dengan kematangan organ
reproduksi juga berhubungan dengan kondisi psikologis teruatama
kesiapan dalam menerima kehamilan. Umur muda pada saat hamil
merupakan salah satu risiko tinggi didalam kehamilan yaitu usia kurang
dari 20 tahun. Age Spesific Fertility Rate (ASFR) untuk usia 15-19 tahun
menggambarkan banyaknya kehamilan pada remaja usia 15-19 tahun.
Hasil SDKI 2012, ASFR untuk usia 15-19 tahun adalah 48 per 1.000
perempuan usia 15-19 tahun sedangkan target yang diharapkan pada tahun
2015 adalah 30 per 1.000 perempuan usia 15-19 tahun.
Umur kurang dari 15 tahun, yaitu 0,02 persen dan kehamilan pada
umur remaja (15-19 tahun) sebesar 1,97 persen. Apabila tidak dilakukan
pengaturan kehamilan maka akan mempengaruhi tingkat fertilitas di
Indonesia. Pada tahun 2010, ASFR 15-19 tahun Jawa Tengah sebesar 39
per 1000 penduduk. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakuan dengan
melihat data kohort kehamilan ibu hingga persalian tahun 2015 di
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang terdapat 127 orang ibu yang
berumur kurang dari 20 tahun telah melakukan persalinan pada tahun
2015. Berdasarkan observasi terhadap buku kohort ibu didapati bahwa
terdapat ibu yang memiliki beberapa faktor risiko kehamilan seperti LILA
yang kurang dari 23,5, hipertensi saat kehamilan dan Hb ibu saat hamil
kurang dari 11. Berat badan bayi yang dilahirkan BBLR dan tidak
melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) sesuai standar karena
kurangnya pengetahuan mengenai tanda-tanda kehamilan. Pada proses
persalian terdapat ibu yang mengalami ketuban pecah dini, parstus macet
dan serotinus atau persalinan yang memanjang dan bayi lahir prematur.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Baby risiko ibu yang berumur
kurang dari 20 tahun 5,117 kali lebih besar untuk mengalami komplikasi
kebidanan dibandingkan ibu yang berumur 20-35 tahun. Berdasarkan latar
belakang di atas terdapat permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Apakah
ada hubungan umur WUS muda dan faktor risiko kehamilan terhadap
komplikasi persalinan atau nifas di Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang” (Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2017).
Dalam kondisi ini penulis tertarik untuk mengambil judul
pendampingan kehamilan dengan faktor resiko umur . Karena dilihat dari
AKI yang meningkat disebabkan oleh penyebab lain selain dari
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi. Penyebab lain-lain
telah menyumbangkan kematian ibu sebesar 14 orang di provinsi
bengkulu. Faktor resiko pada kehamilan juga merupakan penyumbang
AKI dan AKB walau pun secara tidak langsung.

B. Rumusan Masalah
Apa saja masalah yang dialami oleh ibu pada masa ini, kemudian apakah
ada komplikasi pada kehamilan ini dan bagaimana cara mendeteksi faktor
resiko dan penanganannya ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan diharapkan mampu :
a. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi pengkajian,
merumuskan diagnosa kebidanan, merencanakan asuhan
kebidanan, penatalaksanaan asuhan kebidanan, melakukan
evaluasi, melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan secara
coninuity of care.
b. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin meliputi
pengkajian, merumuskan diagnosa kebidanan, merencanakan
asuhan kebidanan, penatalaksanaan asuhan kebidanan, melakukan
evaluasi, melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan secara
coninuity of care.
c. Melakukan asuhan kebidanan pada neonatus meliputi pengkajian,
merumuskan diagnosa kebidanan, merencanakan asuhan
kebidanan, penatalaksanaan asuhan kebidanan, melakukan
evaluasi, melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan secara
coninuity of care.
d. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas meliputi pengkajian,
merumuskan diagnosa kebidanan, merencanakan asuhan
kebidanan, penatalaksanaan asuhan kebidanan, melakukan
evaluasi, melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan secara
coninuity of care.
e. Melakukan asuhan kebidanan pada 22KB meliputi pengkajian,
merumuskan diagnosa kebidanan, merencanakan asuhan
kebidanan, penatalaksanaan asuhan kebidanan, melakukan
evaluasi, melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan secara
coninuity of care.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis
Untuk pengembangan ilmu dan penerapan pelayanan kebidanan secara
continuity of care pada ibu hamil TM III, bersalin, neonatus, nifas dan
perencanaan keluarga terhadap pemilihan alat kontrasepsi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Diharapkan dengan melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil
hingga masa nifas terkait edukasi dan pendampingan ibu dengan resiko
tinggi yang dimulai sejak masa kehamilan TM III hingga KB.
Dapat menambahkan keterampilan sehingga dapat memberikan asuhan
secara tepat dan lebih memiliki keberhasilan yang baik dalam
memberikan asuhan pada ibu hamil hingga KB khususnya terkait
edukasi dan pendampingan dengan resiko tinggi yang dimulai sejak
kehamilan TM III hingga KB.
b. Bagi Institusi
Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa tentang asuhan kebidanan
pada asuhan yang komprehensif khususnya terkait edukasi dan
pendampingan pada ibu dengan resiko tinggi yang dimulai sejak
kehamilan TM III hingga KB.
c. Bagi Lahan Praktek
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu
pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan
terkait edukasi dan pendampingan ibu dengan resiko tinggi sejak TM
III hingga KB.
d. Bagi Pasien
Dengan memberikan asuhan kebidanan diharapkan ibu hamil lebih
mengerti tentang pemeriksaan antenatal untuk mengetahui komplikasi
secara dini, dan memeriksakan secara rutin ke tenaga kesehatan.
Dengan ini ibu bisa mengetahui apa saja yang harus dilakukan dalam
kehamilannya untuk mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan
sejak kehamilan TM III hingga KB.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan yang dihitung sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
hingga dimulainya persalinan sejati yang menandai awal periode
antepartum. Kehamilan adalah suatu keadaan di dalam rahim seorang wanita
terdapat hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa). Kehamilan
merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang
memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ
reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami
kehamilan. (Yanti, 2017).
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
kehamilan normal adalah 280 hari (4O minggu atau 9 bulan 7 hari), dihitung
dari hari pertama haid terkhir. Kehamilan didefinisikan sebagai suatu proses
yang diawali dengan penyatuan dari spermatozoa dengan ovum (fertilisasi)
dan dilanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya bayi, yang lamanya
berkisar 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan.(Widatiningsih, 2017)

2. Perubahan Fisiologi dan psikologi


1) Perubahan Fisiologi Dalam Kehamilan
1. Rahim atau Uterus
Selama kehamilan uterus akan membesar pada bulan pertama
karena pengaruh esterogen dan progesteron yang meningkat. Berat
uterus normal ± 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu) menjadi
100 gram, dengan panjang ± 20 cm dan dinding ± 22,5 cm.

2. Serviks uteri
Karena hormon estrogen yang meningkat sehingga ada
hipervakularisasi, maka konsistensi servik menjadi lunak.
3. Vagina dan Vulva
Meningkatnya hormon esterogen mengakibatkan hipervaskularisasi
pada vagina dan vulva sehingga tampak lebih merah, agak kebiru-
biruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick livide.
4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16
minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm.
Kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.
5. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon progesteron,
esterogen, somatomammotropin akan tetapi belum mengeluarkan Asi.
6. Sirkulasi Darah
Perubahan sirkulasi darah terjadi akibat adanya sirkulasi ke
plasenta, uterus yang terus membesar dengan pembuluh darah yang
membesar pula. Volume darah bertambah sebanyak kira-kira 25%,
dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac
output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.
7. Sistem Respirasi
Rasa sesak dirasakan pada kehamilan 32 minggu ke atas karena
usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma
sehinggga diafragma kurang leluasa untuk bergerak.
8. Traktus Urinarius
Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing.
9. Metabolisme dalam Kehamilan
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) dan sistem
endokrin meninggi, dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya
(glandula tireoidea). Dampak dari metabolisme ini terjadi kenaikan
berat badan normalnya kira-kira 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg terjadi
dalam kehamilan 20 minggu terakhir yang disebabkan oleh
(fetus, plasenta, dan cairan amnion) dan dari ibu sendiri
uterus dan mammae yang membesar, volume darah yang meningkat,
lemak dan protein lebih banyak.
10. Edema
Edema tungkai bawah pada trimester terakhir merupakan hal
fisiologis. Namun bila disertai edema di muka dan lengan, dan
peningkatan tekanan darah, maka dapat dicurigai adanya preeklamsia.

2) Perubahan Psikologi Dalam Kehamilan


1. Perubahan Psikologis Trimester I
a) Esterogen dan progesteron yang meningkat menyebabkan
timbulnya rasa mual-mual di pagi hari, lemah, lelah, dan
membesarnya payudara.
b) Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya,
merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan kesedihan.
c) Pada awal kehamilan, pusat pikiran ibu berfokus pada diri sendiri
dan pada realitas awal kehamilan itu sendiri.
d) Dia selalu mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya
hamil.
e) Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu
diperhatikan dengan saksama.
f) Anak dipandang bagian dari seseorang.
g) Biasanya pada awal kehamilan, ibu berharap untuk tidak hamil,
baik dan berbahagia pada Trimester II.

2. Perubahan Psikologis Trimester II


a) Ibu biasanya sudah merasa sehat.
b) Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat menggunakan energi
serta pikirannya secara lebih konstruktif.
c) Ibu sudah merasakan gerakan bayinya dan merasakan kehadiran
bayinya sebagai seseorang di luar dari dirinya sendiri.
d) Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa
tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan
merasakan meningkatnya libido.

3. Perubahan Psikologis Trimester III


a) Ibu akan lebih nyata mempersiapkan diri untuk menyambut
kelahiran anaknya.
b) Khawatir bayi lahir sebelum waktunya dan kondisi tidak normal
c) Waspada munculnya tanda persalinan
d) Lebih protektif
e) Khawatir dan takut pada proses persalinan
f) Mimpi tentang perhatian dan ketakutannya.
g) Merasa dirinya buruk dan aneh.
h) Penurunan libido
i) Khawatir kehilangan perhatian (Astuti, 2017)

3. TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN


Pelayanan antenatal terintegrasi merupakan pelayanan kesehatan
komprehensif dan berkualitas yang dilakukan melalui :
a. Deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi kehamilan
Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah kehamilan dan
penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil:
1) Muntah berlebihan
Rasa mual dan muntah bisa muncul pada kehamilan muda terutama
pada pagi hari namun kondisi ini biasanya hilang setelah kehamilan
berumur 3 bulan. Keadaan ini tidak perlu dikhawatirkan, kecuali kalau
memang cukup berat, hingga tidak dapat makan dan berat badan menurun
terus.
2) Pusing
Pusing biasa muncul pada kehamilan muda. Apabila pusing sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari maka perlu diwaspadai.
3) Sakit kepala
Sakit kepala yang hebat atau yang menetap timbul pada ibu hamil
mungkin dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
4) Perdarahan
Perdarahan waktu hamil, walaupun hanya sedikit sudah merupakan tanda
bahaya sehingga ibu hamil harus waspada.
5) Sakit perut hebat
Nyeri perut yang hebat dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya.
6) Demam
Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan berlebihan dari
bang rahim dan kadang-kadang berbau merupakan salah satu tanda bahaya
pada kehamilan.
7) Batuk lama
Batuk lama lebih dari 2 minggu, perlu ada pemeriksaan lanjut dan
dapat dicurigai ibu hamil menderita TB.
8) Berdebar-debar
Jantung berdebar-debar pada ibu hamil merupakan salah satu masalah
pada kehamilan yang harus diwaspadai.
9) Cepat lelah
Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan, biasanya timbul rasa
lelah, mengantuk yang berlebihan dan pusing, yang biasanya terjadi pada
sore hari. Kemungkinan ibu menderita kurang darah.

10) Sesak nafas atau sukar bernafas


Pada akhir bulan ke delapan ibu hamil sering merasa sedikit sesak bila
bernafas karena bayi menekan paru-paru ibu. Namun apabila hal ini terjadi
berlebihan maka perlu diwaspadai.
11) Keputihan yang berbau
Keputihan yang berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada ibu
hamil.
12) Gerakan janin
Gerakan bayi mulai dirasakan ibu pada kehamilan akhir bulan keempat.
Apabila gerakan janin belum muncul pada usia kehamilan ini, gerakan
yang semakin berkurang atau tidak ada gerakan maka ibu hamil harus
waspada.
13) Perilaku berubah selama hamil
Selama kehamilan, ibu bisa mengalami perubahan perilaku. Hal ini
disebabkan karena perubahan hormonal. Pada kondisi yang mengganggu
kesehatan ibu dan janinnya maka akan dikonsulkan ke psikiater.
BAB III

TINJAUAN KASUS

IDENTITAS KELUARGA

1. Nama Kepala Keluarga : Tn.K

Jenis kelamin : Laki-Laki

Umur : 48 Tahun

Agama : Islam

Suku bangsa : Bengkulu, Indonesia

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jalan Bakti Husada RT 01 RW 01 No 67

2. Anggota Keluarga

No Nama Umur Jenis Hub.Klg Pendidikan Pekerjaan


Kelamin

1 Wilda 38 Perempuan Istri SMU IRT


Handayani Tahun

2 Ira Meirza 15 Perempuan Anak SMP Pelajar


Wijaya Tahun

3 Dimas Reval 12 Laki-Laki Anak SD Pelajar


Wijaya Tahun

4 Aura Melda 8 Perempuan Anak SD Pelajar


Wijaya Tahun
a. Status Kesehatan Keluarga
Pada saat survey, keluarga Tn.K Dalam keadaan sehat tidak
menderita penyakit apapun.
b. Keadaan Keluarga
Frekuensi makan keluarga Tn. K dalam 1 hari adalah 3 kali
sehari dengan komposisi makanan yang dikonsumsi seadanya ,
keluarga Tn. A mengunakan garam beryodium dan kebiasaan
keluarga berobat di tenaga kesehatan.
c. Lokasi Rumah
Adapun tempat atau lokasi keluarga binaan yang dapat penulis
jelaskan adalah bertempat tinggal di Jalan Bakti Husada RT 01
RW 01 No 67 Kelurahan Lingkar Barat.
d. Posisi dan Bentuk Rumah Keluarga Binaan
Posisi rumah keluarga binaan menghadap ke Barat , keadaan
rumah berlantai semen terdiri dari ruang tamu menyatu dengan
ruang keluarga , dua kamar tidur dan dapur, kamar mandi
sudah berada didalam rumah, didepan rumah ada teras.
e. Keadaan Rumah Keluarga Binaan
Rumah keluarga binaan terawat tetapi ditinjau dari keadaan
ruang tamu , kamar tidur, dapur, halaman depan rumah,
ventilasi udara dan cahaya kurang memenuhui syarat, keadaan
keluarga tampak harmonis dan keluarga ramah setiap kali
dikunjungi.

3. Format Pengkajian Ibu Hamil


ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA Ny.W UMUR 38
TAHUN G4P3A0 USIA KEHAMILAN 8 MINGGU DI UPTD
PUSKESMAS LINGKAR BARAT KOTA BENGKULU

Hari/Tanggal Pengkajian : Kamis / 06-Februari-2020

Tempat Pengkajian : Poli Ibu

Waktu Pengkajian : 09.30 WIB

Nama Pengkaji : Anggela Wahyuni


I. DATA SUBYEKTIF ( S )

A. IDENTITAS

Nama : Ny.W Nama Suami : Tn.K

Umur : 38 Tahun Umur : 48 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia

Pendidikan : SMU Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jalan Bakti Husada RT 01 RW


01 NO 67 Lingkar Barat

B. KELUHAN UTAMA

Ibu mengatakan telat datang bulan kurang lebih 2 bulan yang lalu

C. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG


G PA : G4 P3 A0

HPHT : 07 - 12- 2019


TP : 14- 09 - 2020

Siklus Haid : 28 hari teratur

D. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, BBL DAN NIFAS


YANG LALU

No Tahun Usia Jenis Penolong Penyulit BBL Nifas


Lahir Kehamilan Persalinan

JK PB/BB ASI Penyulit

1 2005 Aterm Spontan Bidan Tidak Pr 50/300 + Tidak


ada 0 ada

2 2009 Aterm Spontan Bidan Tidak Lk 49/280 + Tidak


ada 0 ada

3 2012 Aterm Spontan Bidan Tidak Pr 48/320 + Tidak


ada 0 ada

4 Hamil ini

E. RIWAYAT KONTRASEPSI

Ibu mengatakan selama ini menggunak kontrasepsi jenis suntik 3 bulan

F. RIWAYAT PERNIKAHAN

Umur : 22 Tahun

Lama : 16 Tahun

Status : Sah

G. RIWAYAT KESEHATAN

a) Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan sekarang sedang tidak menderita penyakit menular,
menurun, dan menahun seperti TBC , DM, Asma, Jantung,
Hipertensi.
b) Kesehatan Terdahulu
Ibu mengatakan selama ini tidak pernah menderita penyakit menular,
menurun, dan menahun seperti TBC , DM, Asma, Jantung,
Hipertensi.
c) Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita menderita
penyakit menular, menurun, dan menahun seperti TBC , DM, Asma,
Jantung, Hipertensi baik dari keluarga ibu maupun suami.
H. AKTIVITAS SEHARI – HARI
1. Nutrisi
Pola Makan ( frekuensinya ) : 3 x sehari
Jenis makanan yang dikonsumsi : Nasi, sayur, lauk pauk, buah dan
susu
Jenis makanan yang tidak disukai : Tidak ada
Perubahan porsi makan : Pola makan bertambah
Alergi terhadap makanan : Tidak ada
2. Eliminasi
BAB
Frekuensinya : 1x sehari
Konsistensi : Lembek
BAK
Frekuensi : 6x sehari
Warna : Kuning jernih
3. Pola istirahat dan tidur
Tidur malam : 7 Jam
Tidur siang : 1 Jam
Masalah : Tidak ada
4. Kebiasaan hidup sehari – hari
Obat – obatan / jamu : Tidak pernah
Alergi terhadap obat : Tidak ada
Merokok : Tidak pernah
Minuman berakohol : Tidak pernah
Napza : Tidak pernah
5. Aktivitas sehari – hari : Nyapu, ngepel, masak, ngantar
anak sekolah dll
6. Hubungan seks dalam keluarga : Tidak ada masalah
Keluhan : Tidak ada
7. Personal hygiene
Mandi : 2 x sehari
Ganti pakaian dalam dan luar : 3x sehari, luar 2x sehari
Irigasi vagina : Tidak pernah
Frekuensi : -

II. DATA OBYEKTIF (O)


A. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan emosional : Stabil
Tanda- tanda vital
Tekanan darah : 120/ 70 mmhg
Denyut nadi : 80 x/menit
Suhu tubuh : 36 oC
Pernafasan : 25 x/menit
B. Antropometri
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan sebelum hamil : 68 Kg
Berat badan sekarang : 70 Kg
Kenaikan berat badan selama hamil : 2 Kg
C. Pemeriksaan Fisik
( 1 ) Kepala
Rambut : Bersih
Muka : Cloasma : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Mata : Konjungtiva : Tidak pucat
Sklera : Tidak kuning
Hidung : Pengeluaran : Tidak ada
Polip : Tidak ada
Telinga : Kebersihan : Bersih
Mulut : Gigi : Tidak berlubang
Stomatitis : Tidak ada
Gusi : Tidak ada kelainan
Caries : Tidak ada
(2) Leher
Pembesaran Kelenjar thyroid : Tidak ada
Pembesaran Kelenjar getah bening : Tidak ada
PembesaranVena yugularis : Tidak ada
(3) Dada
Retraksi dinding dada : Tidak ada
Bunyi pernafasan : Tidak terdengar wheezing
Bunyi jantung : Tidak terdengar mur- mur
Irama : Reguler
PAYUDARA
Bentuk : Simetris
Putting susu : Menonjol kanan dan kiri
Areola : Hiperpigmentasi
Pengeluaran : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Tanda – tanda retraksi : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Lain – lain : -
( 4 ) Perut
Bekas luka oprasi : Tidak ada
Bentuk perut :Membesar sesuai usia kehamilan
Kontraksi : Tidak ada
Tfu : Teraba Ballotement

( 5 ) Ekstremitas Atas
Telapak tangan : Tidak pucat
Lila : 28 cm
Oedema : Tidak ada
Ekstremitas Bawah
Reflek patella : Positif kanan dan kiri
Oedema : Tidak ada
Varices : Tidak ada

( 6 ) Pinggang : Tidak ada keluhan

D. Pemeriksaan Genitalia
a Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Labia mayora : Tidak ada kelainan
Labia minora : Tidak ada kelainan
Urifisium uretra : Tidak ada kelainan
Vulva : Tidak ada keluhan
Varices : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
Kelenjar skene : Tidak ada pembengkakan
Kelenjar bartholini : Tidak ada pembengkakan
Anus ( haemorroid) :.Tidak ada

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG.
Laboratorium
* Darah : Hb : 12 gr%
Golongan darah : O
* Urine : Protein : Negatif
Reduksi : Negatif
USG : Tidak dilakukan

III. ANALISA
Ny.W umur 38 tahun G4P3A0 usia kehamilan 8 minggu dengan keadaan
umum ibu dan janin baik

Anda mungkin juga menyukai