Oleh :
NIM : 201802007
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
(Andanawarih and Baroroh 2018). Kesehatan ibu merupakan salah satu target
yang ke-3 yaitu menargetkan AKI (Angka Kematian Ibu) 70 per 100.000
salah satu masalah utama ksehatan.Salah satu penyebab AKI dan penyebab
sebesar 177/100.000 kelahiran hidup. (WHO 2019). Pada tahun 2017 AKI di
Jawa Timur cenderung meningkat pada dua tahun terakhir. Menurut Supas
tahun 2016, target untuk AKI sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Pada
tahun 2017, AKI Provinsi Jawa Timur mencapai 92 per 100.000 kelahiran
mencapai 91 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) pada
tahun 2017 tertinggi terdapat di Kabupaten Mojokerto yaitu sebesar 172 per
100.000 kelahiran hidup atau kematian ibu pada tahun 2017 di Kabupaten
kematian ibu adalah pada masa nifas yang disebabkan oleh pre eklamsi
kesehatan 2020)
usia remaja yang hamil untuk pertama kali dan wanita yang hamil pada usia
preeklampsia. Pada usia 30 – 35 tahun atau lebih akan terjadi perubahan pada
jaringan dan alat reproduksi serta jalan lahir tidak lentur lagi. Pada usia
tersebut cenderung didapatkan penyakit lain dalam tubuh ibu, salah satunya
akan berdampak langsung pada kondisi ibu saat menjalani proses kehamilan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan bidan yaitu dengan menerapkan
promotif dan preventif dimulai sejak ditemukan ibu hamil sampai ibu dalam
masa nifas berakhir melalui konseling, informasi dan edukasi (KIE) serta
KB.
1.3 TujuanPenyusunan
1.3.1 TujuanUmum
1.3.2 TujuanKhusus
neonatus dan KB
neonatus dan KB
4. Melaksanakan asuhan kebidanan secara kontinyu pada ibu bersalin, nifas,
neonatus dan KB
1.4 Manfaat
Continuity of Care pada masa ibu bersalin, nifas, neonatus dan KB.
1.4.2 ManfaatPraktis
asuhan kebidanan Continuity of Care pada ibu bersalin, nifas, neonatus dan
KB.
1. Bagi Penulis
bentuk SOAP.
TINJAUAN PUSTAKA
konsep dasar persalinan,konsep dasar nifas,konsep dasar bayi baru lahir (BBL)
atau neonatus dan konsep KB. Bagian kedua berisikan tentang konsep asuhan
kebidanan pada masa neonatus dan konsep asuhan asuhan kebidanan pada
keluarga berencana(KB)
1. Pengertian Persalinan
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar. (Siwi Elizabeth and Endang 2019)
(tidak spontan. Spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang
melukai ibu dan bayi yang umumnya kurang dari 24jam.(Siwi Elizabeth
secara spontan beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian
selama proses persalinan,bayi dilahirkan spontan dengan presentasi
1) Tanda-tanda persalinan
2019)
d. Pembukaan serviks
awal persalinan .
3) Pemeriksaan mejelang persalinan
3. Tahapan persalinan
a. Fase Latent
b. Fase Aktif
sekali.
Anus membuka
multigravida.
Kala III atau kala uri yaitu Waktu pelepasan dan pengeluaran uri.
Setelah bayi lahir kontraksi rahim berhenti sebentar, uterus teraba keras
dan fundus uteri agak diatas pusat dan berisi plasenta yang mejadi tebal
2 kali sebelumnya.Beberapa saat kemudian timbul his pengeluaran dan
vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorong. Dan pada
4)Kala IV
jam.Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina tetapi
b) Distasia krsitarum : Jarak antara kedua krista iliaka kanan dan kiri
28-30 cm.
promontorium.
yang dimulai dari daerah fundus uteri dimana tuba falopi memasuki
menjadi menebal dan lebih pendek. Kafum uteri menjadi lebih kecil
a) Involutir
b) Intermiten
c) Terasa sakit
psikis
b. Mengejan
mengejan ibu yang dilakukan dengan benar, baik dari segi kekuatan
nafas panjang dalam beberapa kali saat kontraksi terjadi lalu buang
secara perlahan.
3) Passanger
Terdiri dari :
a. Janin
Selama janin dan plasenta berada dalam rahim belum tentu
b. Plasenta
c. Air ketuban
menenangkan pasien)
banyak minum segar seperti jus buah atau sup selama proses persalinan,
namun bila mual atau muntah dapat diberikan cairan infus (RL).
3) Kebutuhan Eliminasi
Untuk membantu ibu agar tetap tenang dan rileks sedapat mungkin
Midwifery :
b. Pengaturan posisi.
dilakukan.
f. Asuhan diri.
sacroiliaka.
l. Berendam.
m. Pengeluaran suara.
vaginanya.
b. 3 handuk/kain
Untuk ibu :
3) Memakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan
dengan sabun dan air bersih yang mengalir kemudian keringkan tangan
dalam.
yang tersedia.
(120-160 kali/menit).
partograf.
11) Memberitahu pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan janin
sudah dalam keadaan baik. Kemudian bantu ibu berada dalam posisi
secara benar.
ada rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi itu,ibu di
mungkin.
13) Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin meneran
yang lama ).
pada ibu.
h. Segera rujuk jika bayi belum lahir atau tidak akan segera lahir
menit atau 2 jam pada ibu primigravidan dan 60 menit atau 1 jam
14) Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi yang
16) Letakkan kain yang bersih dilipat sepertiga bagian sebagai alas bokong
ibu.
17) Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan dan
bahan.
18) Pakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
19) Setelah tampak kepala bayi 5-6 cm membuka vulva maka lindungi
perineum dengan satu dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan
ibu untuk meneran secara efktif taua bernafas cepat dan dangkal.
sesuai jika hal itu terjadi) segera lanjutkan proses kelairan bayi.
a. Jika tali pusat melilit secara longgar, lepaskan lilitan lewat bagian
b. Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, klem tali pusat di dua
21) Setelah kepala lahir,tunggu putaran paksi luar yang berlangsung scara
spontan.
22) Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparietal.
kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah
arkus pubis dan kemudian gerakkan kearah atas dan bahu belakang.
23) Setelah kedua bahu dilahirkan, geser tangan bawah untuk menopang
kepala dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
24) Setelah tubuh dan tangan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas
diantara kedua kaki dan pegang kedua kaki bayi dengan melingkarkan
ibu jari pada satu sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar
pada ayi baru lahir dengan asfiksia. Bila semua jawaban “IYA”
Lanjut langkah ke 26 .
26) Keringkan tuubuh bayi mulai dari muka,kepala dan bagian tubuh
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu ayi yang
28) Beritahu ibu bahwa ibu akan di suntik oksitoksin gar uterus
berkontkraksi baik.
menyuntikkan oksitoksin)
30) Setelah 2 menit sejak bayi lahir,pegang tali pusat dengan 1 tangan pada
sekitar 5cm dari pusar bayi,kemudian jari telunjuk dan jari tengah
tangan lain menjepit tali pusat dan geser hingga 3cm proksimal dari
pusar bayi. Klem tali pusat pada titik tersebut kemudian tahan klem ini
mendorong isi tali pusat ke arah ibu(sekitar 5cm) dan klem tali pusat
tersebut.
b. Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu sisi kemudian
lingkarkan lagi benang tersebut dan ikat tali pusat dengan simpul
32) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu
dikepala bayi.
sedikit 1 jam.
c. Sebagian besar byi berhasil melakukan inisiasi menyusui dini dalam
d. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusui.
33) Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
34) Letakkan satu tangan diatas kain yang ada diperut bawah ibu (diatas
35) Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil
plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat
prosedur diatas.
36) Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kearah dorsal
kemih penuh.
menit berikutnya.
e) Jika plasnta tak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi
kedya tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput keuban terpilih
disediakan.
a. Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan DTT atau steril
tangan atau klem ovum DTT atau steril untuk mengeluarkan selaput
yang tertinggal.
38) Setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase uterus,
atau masasse.
tempat khusus.
pendarahan.
pendarahan pervagina.
43) Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalan larutan
secara terbalik dan merendam sarung tangan dalam larutan clorin 0,5%
selama 10 menit. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir,
dan kering.
44) Ajarkan ibu atau keluarga tetang cara melakukan massase uterus dan
menilai kontraksi.
45) Memeriksa nadi ibu dan memastikan keadaan umum ibu baik.
47) Memantau keadaan bayi dan memastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik (40-60x/menit)/
b. Jika bayi bernafas terlalu cepat atau sesak nafas segera merujuk ke
kontak kulit ibu dan bayi dan menghangatkan ibu-bayi dalam satu
selimut.
48) Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan clorin 0,5%
setelah dekontaminasi.
50) Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
yang di inginkan.
53) Celupkan sarung tangan kotor dedalam larutan klorin 0,55, baik bagian
tas dalam keluar dan rendam dalam larutan clorin 0,5% selama 10
menit.
54) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian
dan kering.
55) Memakai sarung tangan bersih atau DTT untuk melakukan peneriksaan
fisik bayi.
56) Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir. Memastikan kondisi
58) Melepas sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendam kedalam
59) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian
kering.
60) Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), memeriksa tanda
1. Pengertian Nifas
selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas, organ reproduksi
2019)
bayi sehari-hari .
asuhan post partum.Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas
antara lain:
nyaman.
nifas
uteri. Oleh sebab itu, tenaga kesehatan harus dengan teratur melakukan
pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lochea, tekanan daran dan
suhu.
busuk, tidak ada demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan,
ibu dapat menyusui bayınya dengan baik dan melakukan perawatan ibu
a. Uterus
b. Lochea
berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada
vagina normal.
robekan.
a. Nafsu makan
b. Motilitas
c. Pengosongan usus
dan pulih kembali sehingga tak jarang uterus jatuh kebelakang dan
a. Suhu
partus dapat naik kurang lebih 0,5oC dari keadaan normal, namun
umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu lebih dari
b. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit.
lebih cepat. Denyut nadi yang melebihi 100 kali permenit, harus
c. Tekanan darah
perdarahan.
d. Pernafasan
Frekunsi pernafasan normal pada orang dewasa adalah 16-24
atau nomal.
proporsi normal. Aliran ini terjadi dari 2-4 jam pertama setelah
Setelah persalinan, akan hilang tiba-tiba. Volume darah ibu akan relatuf
cardio.
Pada hari pertama post partum, kadar fribinogen dan plasma akan
yang berubah-ubah.
hari ke 3-7 post partum dan akan normal dalam 4-4 minggu postpartum.
a. Hormon placenta
b. Hormon pituitary
d. Kadar esterogen
Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain:
a. Fase taking in
Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini adalah :
c. Fase letting go
a. Energi
Energi dibutuhkan sebesar 700kkal/ hari(6 bulan pertama
400kkal/hari.
b. Protein
bulan pertama. Enam bulan kedua dibutuhkan sebesr 11g/ hari dan
2) Ambulasi dini
3) Eliminasi
Buang air kecil (BAK) dalam enam jam ibu nifas aharus sudah
jam, urine dalam jumlah yang banyak akan diproduksi dalam waktu
4) Kebersihan diri
5) Istirahat
Ibu nifas dianjurkan untuk istirahat cukup untuk mengurangi
kelelahan, tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur, kembali kegiatan
6) Seksual
7) Senam nifas
1) Perdarahan pervaginam
traktus genetalia yang terjadi pada setiap saat antara awitan pecahan
a. Sakit kepala
b. Nyeri epigastrium
gangguan pada organ vital didalam dada seperti jantung, paru, dan
lain-lain.
c. Penglihatan kabur
(spot), berkunang-kunang.
yang terjadi dalam jangka waktu anatar mulai dengan 42 hari atau 6
secra tepat dan cepat dapat berlanjut menjadi sepsis nifas dan
kematian maternal.
b. Muntah
c. Nyeri berkemih
5) Perubahan payudara
a. Bendungan ASI
susu.
b. Mastitis
c. Abses payudara
payudara tersebut.
untuk memulihkan keadaanya. Oleh kare intu tidak benar bila ibu
kelelahan hilang.
8) Merasa sedih atau tidak mampu untuk merawat bayi dan diri sendiri
Ibu nifas yang merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir presentase belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37
13) Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam
1) Sistem pernafasan
resistensi paru pada saat pernapasan janin atau bayi pertama. Pada saat
2) Sistem kardiovaskuler
karena paru mulai berkurang dan sirkulasi tali pusat putus. Dampak
masih dapat dijumpai selama 12 jam dan total menghilang pada hari
3) Pengaturan Suhu
a Konveksi
berangin. Tidak boleh ada pintu dan jendela yang terbuka. Kipas
angin dan AC yang kuat harus cukup jauh dari area resusitasi. Troli
b Evaporasi
Kehilangan panas melalui penguapan air pada kulit bayi yang
dengan cepat melalui cara ini. Karena itu, bayi harus ikeringkan
c Radiasi
d Konduksi
4) Sistem Ginjal
5) Sistem Pencernaan
4. Pemberian Imunisasi
5. Jadwal Kunjungan
1) Tujuan umum
2) Tujuan khusus
kontrasepsi
1. Keuntungan:
(5) Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk bayi
2. Kerugian:
Masniah 2019)
a Kondom
Kondom pria, adalah kantong kecil yang terbuat dari karet tipis
a Keuntungan:
b Kekurangan:
a Kontrasepsi oral
hari pada waktu yang sama untuk mencegah kehamilan. Pil ini
mengandung jumlah yang sangat kecil dan hanya satu hormon yaitu
3 minguu, diikuti dengan 1 minggu tanpa pil atau plasebo, pada saat
2019)
b) Bifasi: dosis dan jenis esterogen yang dimakan tetap konstan dan
Cara kerja
a) Keuntungan:
terasa
dihentikan
b) Kekurangan:
(1)Pusing
(3)Nyeri payudara
b. Implan
jangka panjang. Ada dua jenis susuk/ implan, yaitu norplant dan
kontrasepsi berdaya guna lima tahun yang terdiri atas enam batang
implanon memiliki daya guna yang lebih pendek dari susuk norplant
yaitu sekitar tiga tahun yang terdiri atas 2 kapsul.(Sugeng and Abdul
Masniah 2019)
Cara kerja :
Mengentalkan lendir serviks sehingga bisa mencegah penetrasi.
a) Kelebihan:
(2) Reversibel
b) Kekurangan:
(6) Pada Beberapa klien bisa muncul rasa nyeri. (Sugeng and
c. AKDR/IUD
Intra-uterine contraception device (IUCD) yang dalam bahasa
delcon sield, lippes loop, M.IUCD, yang terbuat dari metal, multi
2019)
a) Kelebihan:
bertahun-tahun
(5) Dapat dicabut kapan saja anda inginkan dalam siklus haid
(6) Bisa digunakan dalam jangka waktu lama sekitar 8-10 tahun
b) Kekurangan:
(1) Pemasangan dan pencabutan harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan
(5) Haid lebih lama dan lebih banyak (Sugeng and Abdul
Masniah 2019)
d. Suntik
bulan (DPMA) dan satu bulan. (Sugeng and Abdul Masniah 2019)
a) Kelebihan:
b) Kekurangan:
penghentian pemakaian
sendiri
2019)
a. Tubektomi
a) Kelebihan:
(1) Tidak ada efek samping dan perubahan dalam fungsi hasrat
seksual
b) Kekurangan:
(1) Tidak melindungi terhadap HIV/IMS
dokter
b. Vasektomi
seksual sel mani tidak dapat keluar membuahi sel telur dan
a) Kelebihan:
b) Kekurangan :
buah zakar.
Masniah 2019)
2.2 KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN.
Kebutuhan adalah suatu bentuk asuhan yang harus diberikan kepada klien,
dan atau untuk dikonsultaikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
berikutnya.
semua unsur data dan langkah yang dibutuhkan dalam asuhan kebidanan,
jelas, logis. Prinsip dari metode SOAP adalah sama dengan metode
dokumntasi yang lain seperti yang telah dijelaskan diatas. Sekarang kita akan
1) Data Subjektif
dibagian data dibelakang hruf “S”, diberi tanda huruf “O” atau”X”. Tanda
ini akan menjelaskan bahwa klien adalah penederita tuna wicara. Data
2) Data Objektif
Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data ini akan
memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosis.
3) Analisis
klien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan ditemukan
informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif, maka proses
yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data klien akan menjamin
cepat diketahuinya perubahan pada klien, dapat terus diikuti dan diambil
dan kebutuhan.
4) Penatalaksanaan
yang akurat, relevan dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien, yaitu meliputi data subyektif dan data obyektif.(Sri
2017a)
1) Identitas
terhadap pola pikir mengenai tenaga kesehatan dan adat istiadat yang
dianut.
keyakinannya.
pencapaian status gizinya (Hidayat dan Uliyah, 2008). Hal ini dapat
Rasa sakit pada perut dan piggang akibat kontraksi yang datang
bertujuan untuk mengkaji cadangan energi dan status cairan ibu serta
diperlukan.
Pada wanita dengan usia 18-40 tahun kebutuhan tidur dalam sehari
untuk buang air kecil secara rutin dan mandiri, paling sedikit setiap 2
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Fisik
Selain itu, penilaian pada muka juga ditujukan untuk melihat ada
(Sri 2017a).
pengeluaran ASI.
d. Ekstremitas: Tidak ada edema, tidak ada varises dan refleks patella
3) Pemeriksaan khusus
a. Obstetri
1) Abdomen
Inspeksi : Menurut Mochtar (2011) dalam (Sri 2017a) muncul
Jika kepala janin telah masuk ke pintu atas panggul Berat janin
b. Gynekologi
1) Ano – Genetalia
7-8 jam. Sedangkan pada fase aktif dibagi menjadi 3 fase yaitu
4) Pemeriksaan Penunjang
2017a)
janin.(Sri 2017a)
air ketuban, tafsiran berat janin, denyut jantung janin dan mendeteksi
d. Protein Urine dan glukosa urine: Urine negative untuk protein dan
inpartu kala I fase aktif dan janin tunggal hidup. Perumusan masalah
disesuaikan dengan kondisi ibu. Rasa takut, cemas, khawatir dan rasa nyeri
menurut Varney, dkk, (2007) dalam (Sri 2017a). Kebutuhan ibu bersalin
menurut Leaser & Keanne dalam Varney ( 1997) dalam (Sri 2017a) adalah
dan janin.
4. Penatalaksanaan (P)
1) Kala I
2017a)
2) Kala II
persalinan normal.
3) Kala III
4) Kala IV
nutrisi.
persalinan normal.
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien,yaitu
1) Identitas
2017a)
keyakinannya.
pemberian konseling.
f. Pekerjaan: Status ekonomi seseorang dapat mempengaruhi
2017a). Hal ini dapat dikaitkan antara status gizi dengan proses
Persoalan yang dirasakan pada ibu nifas adalah rasa nyeri pada jalan
lahir, nyeri ulu hati, konstipasi, kaki bengkak, nyeri perut setelah lahir,
payudara membesar, nyeri tekan pada payudara dan puting susu, puting
a. Pola Nutrisi: Menurut Varney dkk. (2007) dalam (Sri 2017a) Ibu
cukup dan minum sedikitnya 2-3 liter/hari. Selain itu, ibu nifas juga
vitamin A.
nifas harus berkemih dalam 4-8 jam pertama dan minimal sebanyak
200 cc .Sedangkan untuk buang air besar, diharapkan sekitar 3-4 hari
setelah melahirkan
miring di tempat tidur, duduk dan berjalan. Selain itu, ibu nifas juga
4) Data Psikologis
rumah tangga.
1) Pemeriksaan Umum
Pada saat bersalin, ibu mengalami kenaikan suhu tubuh dan akan
2) Pemeriksaan Fisik
air susu dan pengkajian proses menyusui Produksi air susu akan
untuk mengkaji ada tidaknya nyeri pada perut Pada beberapa wanita,
kelahiran bayi Tinggi fundus uteri pada masa nifas dapat dilihat pada
pengeluaran pervagina.
kemerahan.
3) Pemeriksaan Penunjang
2017a)
b. Protein Urine dan Glukosa Urine. :Urine negative untuk protein dan
yang dirasakan pada ibu nifas adalah nyeri perut setelah lahir, payudara
membesar, nyeri tekan pada payudara dan puting susu, puting susu pecah-
pecah, keringat berlebih serta rasa nyeri selama beberapa hari jika ibu
mengalami hemoroid.
4. Penatalaksanaan
efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada ibu dan atau
diri, istirahat, mobilisasi dini dan aktivitas, seksual, senam nifas, ASI
berencana.
2017a)
yang akurat, relevan dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
1) Identitas
a) Identitas Bayi
2) Keluhan Utama :Permasalahan pada bayi yang sering muncul dalah bayi
tidak mau menyusui,rewel dan bercak putih pada bibir dan mulut
3) Data Kesehatan
jejas persalinan
frekuensi menyusui yang optimal adalah antara 8-12 kali setiap hari,
kali buang air besar dalam sehari, feses-nya harus sekitar 1 sendok
makan atau lebih dan berwarna kuning. Sedangkan buang air kecilnya
pada hari pertama dan kedua minimal 1-2 kali serta minimal 6 kali
atau lebih setiap hari setelah hari ketiga (Varney, dkk, 2007) dalam
(Sri 2017a)
dan minimal 2 kali sehari. Jika tali pusat belum puput dan dibungkus
dengan kassa steril, minimal diganti 1 kali dalam sehari. Dan setiap
buang air kecil maupun buang air besar harus segera diganti dengan
1) Pemeriksaan Umum
menit, dihitung ketika bayi dalam posisi tenang dan tidak ada tanda-
dalam beberapa hari pertama yang harus kembali normal, yaitu sama
dengan atau di atas berat badan lahir pada hari ke-10. Sebaiknya bayi
dilakukan penimbangan pada hari ke-3 atau ke-4 dan hari ke-10 untuk
peningkatan lebih dari 15 - 30 gram per hari setelah ASI matur keluar
lahir, umumnya hilang dalam 48 jam. Ubun-ubun besar rata atau tidak
d. Mulut: Tidak ada bercak putih pada bibir dan mulut serta bayi akan
e. Dada: Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah yang dalam
f. Perut: Perut bayi teraba datar dan teraba lemas. Tidak ada perdarahan,
pembengkakan, nanah, bau tidak enak pada tali pusat atau kemerahan
bergerak aktif.
putih atau kemerahan dan bayi sudah terbukti dapat buang air kecil
3) Pemeriksaan Refleks
pada saat mata terbuka. Bayi akan mengedipkan mata pada 4 sampai 5
pada mulut bayi di langit bagian dalam gusi atas yang akan
menimbulkan isapan yang kuat dan cepat. Refleks ini juga dapat
pipi. Dapat dinilai dengan mengusap pipi bayi dengan lembut, bayi
(Diana 2017)
bayi di langit bagian dalam gusi atas yang akan menimbulkan isapan
yang kuat dan cepat. Refleks ini juga dapat dilihat pada waktu bayi
2017)
g. Tonic Neck : Ekstremitas pada satu sisi ketika kepala ditolehkan akan
ekstensi, dan ekstremitas yang berlawanan akan fleksi bila kepala bayi
ditolehkan ke satu sisi saat istirahat. Respon ini mungkin tidak ada
4. Penatalaksanaan
efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada bayi, meliputi
memastikan bayi tetap hangat dan mendapat ASI eksklusif, menjaga kontak
kulit antara ibu dan bayi, menutupi kepala bayi dengan topi yang hangat,
pedoman MTBS jika ada kelainan (WHO, 2013) dalam (Sri 2017a)
2.2.4 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB.
1. Data Subjektif
1) Keluhan Utama : Keluhan yang dirasakan ibu saat ini atau yang
kontrasepsi.
menstruasi, teratur atau tidak. Siklus mentruasi teratur atau tidak, pada
ibu yang memilih KB pantang berkala harus menghitung masa subur ibu
(abortus, lahir hidup, apakah anaknya masih hidup, dan apakah dalam
mengetahui penyebabnya
Yang perlu dikaji adalah apakah ibu pernah menjadi akseptor KB. Kalau
keluarga memiliki keturunan kembar, baik dari pihak istri maupun pihak
suami.
pada pasien
b. Pola Eliminiasi : Untuk mengetahui BAB dan BAK berapa kali sehari
c. Pola Istirahat : Untuk mengetahui berapa lama ibu tidur siang dan
8) Data Psikologis
2. Data Objektif
Data Obyektif adalah data yang didapat dari hasil observasi melalui
1) Keadaan Umum
lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami
b. Lemah. Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak
a. Tekanan Darah
130/90 mmHg atau peningkatan sistolik tidak lebih dari 30 mmHg dan
normal.
b. Pengukuran Suhu
sampai 37o C.
c. Nadi
sampai 88x/menit.
d. Pernapasan
4) Pemeriksaaan Sistematis
atau tidak.
ekstremitas.(Diana 2017)
3. Analisa (A)
2017)
4. Penatalaksanaan
menggunakan KB apa.
pilihanannya.
5) Memberi penjelasan secara lengkap tentang metode kontrasepsi yang
(Diana 2017)
DAFTAR PUSTAKA
Ai, Yeyeh, and Yulianti Lia. 2019. “Lingkup Asuhan Neonatus,Bayi Dan Anak
Andanawarih, Putri, and Ida Baroroh. 2018. “Peran Bidan Sebagai Fasilitator
Arti, Fitri Yuni, Wahyu Wijayati, and Dintya Ivantarina. 2017. “Analisis Perilaku
POL/article/download/839/640.
2019.pdf.
profil kesehatan indonesia. 2018. 1227 Provil Kesehatan Indonesia 2018. website:
http://www.kemkes.go.id.
Putu, Mastiningsih, and Chrisyanti Yayuk. 2019. “Konsep Dasar Masa Nifas.” In
Sri, Handayani Sih Rini dan Mulyati Triwik. 2017a. “Bahan Ajar Kebidanan
Sugeng, Jitowiyono, and Abdul Masniah. 2019. “Konsep Dasar KB.” In Keluarga
WHO. 2019. “Maternal Mortality Evidence Brief.” Maternal mortality (1): 1–4.
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/329886/WHO-RHR-19.20-
eng.pdf?ua=1.
Yulita, Nova, Sellia Juwita, and Riau Indonesia. 2019. “Analisis Pelaksanaan
NIM : 201802007