PENDAHULUAN
500.000 jiwa per tahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000
jiwa per tahun. Angka kematian ibu merupakan salah satu tolak ukur untuk
memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu di suatu negara. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), adalah dengan cara
sebesar 248/100.000 KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2002 sebesar
307/100.000 KH, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target
dari BPS, pada tahun 2007 diperoleh AKB sebesar 26,9/1000 KH (2007). Angka ini
sudah jauh menurun dibandingkan tahun 2002-2003 sebesar 35/1000 KH. Adapun
Tangga (SKRT, 2001). Perdarahan yang terjadi selama persalinan dapat diakibatkan
oleh karena atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, robekan jalan lahir seperti
1
2
pada perineum, serviks, fornik, dan rahim. (Saifuddin, 2006). Penyebab infeksi
umunya merupakan komplikasi akibat ketuban pecah dini (Sarimawar Djaja et al,
1999). Sedangkan angka kematian bayi (AKB) disebabkan oleh asfiksia, infeksi dan
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Banten mencapai 292
dari 100 ribu kelahiran hidup. Pada tahun 2008 jumlah kematian ibu di Kabupaten
orang, infeksi 9 orang, eklamsi 1 orang dan lain-lain 15 orang. Sedangkan jumlah
kematian bayi sebanyak 151 orang, yang disebabkan oleh tetanus neonatorium
infeksi ibu. Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan
membran atau meningkatnya tekanan intrauterine atau oleh kedua faktor tersebut.
Berkurangnya membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari
yang bervariasi. Insidensi KPD berkisar antara 8-10% dari semua kehamilan. Sekitar
95 % terjadi pada kehamilan cukup bulan dan 34,5% terjadi pada kehamilan kurang
komplikasi diantaranya adalah infeksi, karena ketuban yang utuh merupakan barier
atau penghalang terhadap masuknya penyebab infeksi. Dengan tidak adanya selaput
ketuban seperti pada KPD, flora vagina yang normal bisa menjadi patogen yang akan
membahayakan baik pada ibu maupun pada janinnya. Sedangkan infeksi itu sendiri
Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000 yang
memfokuskan pada 3 pesan kunci yaitu (1) setiap persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan, (2) setiap komplikasi obstetrik mendapat pelayanan adekuat, (3) setiap
kesehatan kaum ibu di Indonesia. Persalinan bersih dan aman serta pencegahan
kematian ibu dan bayi baru lahir. Jika semua penolong persalinan dilatih agar
kompeten untuk melakukan upaya pencegahan atau deteksi dini secara aktif terhadap
dan tepat waktu, dan melakukan upaya rujukan segera dimana ibu masih dalam
kondisi yang optimal maka semua upaya tersebut dapat secara bermakna menurunkan
jumlah kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir. (Depkes RI, 2008).
4
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu, baik dalam masa kehamilan,
bersalin, nifas dan penanganan bayi baru lahir, harus mampu mendeteksi sedini
kehamilan normal. Dengan harapan, faktor yang mempersulit pada masa kehamilan
normal, bersalin nifas dan penanganan bayi baru lahir dapat diatasi. Hal ini adalah
salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian maternal dan neonatal.
kehamilan, persalinan, nifas dan BBL sebaiknya setiap persalinan di tolong oleh
1.2 Tujuan
pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir secara komprehensif sejak
1.2.2.1 Dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan fisiologis
1.2.2.2 Dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan patologis
1.2.2.3 Dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan fisiologis
1.2.2.4 Dapat melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan fisiologis
1.2.2.5 Dapat melakukan pendokumentasian pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi
1.3 Manfaat
Mampu menerapkan secara nyata ilmu yang sudah didapat mengenai asuhan
selanjutnya.