BAB I
PENDAHULUAN
2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga
102/100.000 KH, Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH. Dari
tahun 1990 AKB sebesar 68 per 1.000 KH, tahun 2007 sebesar 34 per 1.000
KH terjadi penurunan yang tajam, tahun 2012 sebesar 32 per 1.000 KH.
berlangsung lambat yaitu dari 32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1990-
an menjadi 19 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Menurut data di atas
dapat disimpulkan bahwa 55,8% dari kematian bayi terjadi pada periode
dari tahun 1994-2012 antara lain tahun 1994 sebesar 390 per 100.000 KH;
2
tahun 1997 sebesar 334 per 100.000 KH; tahun 2002 sebesar 307 per 100.000
KH; tahun 2007 sebesar 228 per 100.000, namun terjadi peningkatan di tahun
dr. Harsono, Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Timur sudah
102 kematian ibu per 100.00 KH. Secara rinci, data laporan kematian
sebesar 101,4 per 100.000 KH; tahun 2012 sebesar 97,43 per 100.000 KH;
mencapai 398 kasus, 2011 mencapai 439 kasus, 2012 mencapai 424 kasus,
2013 sebanyak 402 kasus dan bulan Agustus 2014 sebanyak 167 kasus. Hal
ini dapat dilihat bahwa terjadi penurunan namun kecil untuk itu pemerintah
harus terus bekerja keras untuk menurunkan AKI dan AKB. (Depkes, 2014)
PWS tahun 2007, penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (30%),
sosial ekonomi, kedudukan dan peran perempuan, faktor budaya serta faktor
(www.gizikia.depkes.go.id)
yang di rencanakan oleh pemerintah pada tahun 2000, yang sudah ada pada 3
pesan kunci MPS. Oleh karena itu diadakan kegiatan skrining faktor
resiko pada semua ibu hamil sebagai komponen penting dalam asuhan
(Prawiroharjo,2006)
tahun 1994-2012 terjadi penurunan yang Signifikan tetapi relatif kecil, namun
2007 sehingga masih jauh dari harapan untuk mencapai penurunan AKI dan
AKB sesuai dengan target MDGs 2015. Dalam hal ini pemerintah harus
bekerja keras lagi dalam upaya penurunan AKI dan AKB. Upaya pemerintah
dalam menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan menempatkan AKI dan
program dan lintas sektor yaitu penyuluhan individu, keluarga, kelompok dan
care) yaitu asuhan kebidanan mulai dari Antenatal care, internatal care,
postnatal care, neonatal care, dan program keluarga berencana yang terencana
berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, bersalin,
proses kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi baru lahir dan pelayanan
dengan Evaluasi.
dengan Evaluasi.
dengan Evaluasi.
6
dengan Evaluasi.
1. Sasaran
2. Tempat
3. Waktu
minggu.
1.5 Manfaat
1) Institusi pendidikan
2) Lahan
3) Klien asuhan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
lamanya hamil normal (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
2013)
(Manuaba, 2008)
dan terdiri dari : ovulasi, migrasi spermatozoa, dan ovum, konsepsi dan
2010).
a. Ovulasi
Ovulasi adalah keluarnya sel telur (ovum) dari folikel de graff dan
kadang mencapai 100 mu/ml plasma. Ternyata ovum yang masak ini
hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan
aliran cairan dalam tuba makin deras menuju uterus. Dengan pengaruh
ovulasi, ovulasi terjadi pada hari ke 14 dari siklus 28 hari. Cara lain
Ada beberapa tanda dan test untuk mengenali waktu ovulasi yaitu
dengan adanya :
lebih encer dan jernih, seperti putih telur sehingga dapat ditarik
4) Fern test yaitu lendir serviks dibiarkan kering pada sebuah objek
menstruatinum.
2009).
12
b. Konsepsi
atau konsepsi :
(Manuaba, 2010).
sama lain membentuk suatu materi yang keras dan tidak dapat
ampula tuba.
2010).
Hasil fertilisasi:
adalah laki-laki.
c. Nidasi
telah dibuahi (fertilized egg) kedalam endometrium. Sel telur yang telah
dibuahi (zigot) akan segera membelah diri membentuk bola padat terdiri
atas sel-sel anak yang lebih kecil yang disebut blastomer. Pada hari
ketiga, bola tersebut terdiri atas 16 blastomer yng disebut morula (Yuni,
2009).
(Sarwono, 2009).
Vili korion yang berbentuk seperti jari, terbentuk diluar trofoblas dan
darah dan mendapat oksigen dan gizi dari aliran darah ibu serta
terdapat antara telur dan dinding rahim disebut desidua basalis. Bagian
yang menutup blastosis atau desidua yang terdapat antara telur dan
cavum uteri ialah desidua kapsularis dan bagian yang melapisi sisa uterus
d. Pembentukan plasenta
tumbuh tidak rata, sehingga bagian blastula dengan cell inner akan
(Sarwono, 2009). Pembuluh darah pada body stalk terdiri dari arteri
konsepsi, sehingga sejak saat itu embrio mendapat tambahan nutrisi dari
kotiledon maternal. Pada janin plasenta akan dibagi sekitar 200 kotiledon
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
menjadi lebih lebrr dan tipis., tampak batas yang nyata antara
bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.
diatas lingkaran ini jauh lebih tebal dari pada dinding SBR.
2) Serviks uteri
(Hutahaean, 2013).
4) Mammae
(Hutahaean, 2013).
19
5) Kulit
terlihat lebih jelas pada wanita berkulit gelap dan terlihat di area
berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat
Sujiyatini, 2010).
7) Sistem Pencernaan
cukup sering terjadi pada kehamilan. Sebagian besar hal ini terjadi
8) Sistem Respirasi
dengan hamil lanjut mengeluh sesak nafas dan pendek nafas. Hal
kebutuhan bayi.
plasenta, yang sinkron dengan nadi ibu (2) souffle funic yang
darah janin yang mengalir melalui tali pusat dan (3) frekuensi
denyut jantung janin (DJJ). Semua banyi ini adalah tanda pasti
kehamilan.
Payudara yang besar dan posisi bahu yang bungkak saat berdiri
relaksasi jaringan ikat dan otot-otot, hal ini terjadi maksimal pada
yang tidak stabil, pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit
wanita.
25
akhir kehamilan. Selama trimester akhir rasa pegal, mati rasa dan
terhadap dirinya.
(Manuaba, 2010)
yang tidak dapat diatasi segera dirujuk ke tempat yang lebih lengkap
(Manuaba, 2009)
b. Jadwal pemeriksaan
III.
28
20 menit saja.
kedua.
Tabel 2.1
PEMERIKSAAN 1 2 3
Keadaan Umum
Suhu Tubuh
Tekanan Darah
Berat Badan
LILA
TFU
Presentasi Janin
DJJ
Pemeriksaan Hb
Golongan Darah
Protein Urin
Reduksi
Darah Malaria
BTA
Darah Sifilis
Serologi HIV
USG
30
Ket :
c. Tujuan pemeriksaan
sebagai berikut :
seminimal mungkin.
(Sarwono, 2007).
31
d. Kebijakan Program
berikut ini :
tablet mengandung FeSO4 320mg (zat besi 60mg) dan asam folat
tahun.
sebagai berikut:
34
6) Pemeriksaan Hb
zat besi dan 0,5 mg Asam Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau
lebih.
7) Pemeriksaan VDRL
eklamsi.
payudara
kembang.
anda.
kehamilan.
rumah.
terdiri atas :
kehamilan
37
9) Tatalaksana kasus
lahir.
Ibu (GSI), forum desa siaga, pokja posyandu, dan lain – lain
persalinan.
39
6) Kesiagaan
8) Ambulan Desa
melahirkan.
persalinan.
c. Taksiran persalinan
41
d. Penolong persalinan
e. Pendamping persalinan
i. Biaya
nafsu makan ibu sangat baik, dan ibu sering merasa lapar. Pada
terdesak dan ibu merasa “perut penuh”, karena itu berikan makanan
dalam porsi kecil dan sering agar pemenuhan kebutuhan gizi dapat
2) Personal hygine
2009).
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai. Baju hendaknya yang
sabuk dan stoking yang terlalu ketat, karena akan menggangu aliran
darah balik dan sepatu dengan hak tinggi akan menambah lordosis
4) Eliminasi ( BAK/BAB )
5) Seksual
karena posisi ini mengurangi energi dan tekanan pada perut yang
(Yuni,2009).
Nyeri pada ligament ini terjadi karena pelebaran dan tekanan pada
1. Duduk
dagu ibu dan tarik bagian atas kepala seperti ketika ibu berdiri.
45
2. Berdiri
3. Berjalan
4. Tidur
ibu dari tempat tidur, kemudian tekuk lutut. Angkat tubuh ibu
dari berbaring.
46
ringan sekalipun.
8) Istirahat / tidur
pada malam hari selama kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam
keadaan rilaks pada siang hari selama 1 jam. Ibu hamil harus
buah dada yang sifatnya adalah menyokong buah dada dari bawah
dan biocream. Bila puting susu masuk ke dalam hal ini diperbaiki
1) Perdarahan
2) Pre-eklamsia
a) Hiperrefleksia
pengobatan umum.
d) Nyeri epigastrik
e) Oliguria
h) Edema menyeluruh
51
a) Trauma abdomen
b) Preeklamsia
sebagai berikut .
tidur.
b. Nyeri punggung
beban yang dibawa oleh perut ibu hamil. Selain itu, titik poros gaya
kehamilan.
merata.
d. Anemia
kadar < 10,5 gr% pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan
2010)
Tabel 2.2
menurut WHO
2.1.2 Persalinan
1. Pengertian Persalinan
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Sarwono, 2006)
ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi,
Normal harus mempunyai alasan dan bukti yang kuat tentang manfaat
perawat, dokter umum atau spesialis obstetri. Jenis asuhan yang akan
sepanjang dapat memenuhi kebutuhan spesifik ibu dan bayi baru lahir
3. Bentuk-bentuk Persalinan
berikut:
a. Persalinan spontan
jalan lahir.
b. Persalinan buatan
terjamin.
4. Tanda-tanda Persalinan
adalah:
a. Kekuatan His
Makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin
pendek. His kala pertama, sifat kontraksi otot rahim kala pertama
adalah:
58
mengejan
g) Setiap kontraksi mulai dari pace maker yang terletak sekitar insersi
kecepatan 2 cm/detik.
darah pecah.
59
pada persalinan aktif. Pecah ketuban secara khas tampak jelas sebagai
masih utuh sampai bayi lahir lebih jarang ditemukan. Jika kebetulan
selaput ketuban ini masih utuh sampai kelahiran selesai, janin yang
membungkus kepala bayi yang baru lahir kadang kala disebut sebagai
(Varney, 2008)
masalah dan penyulit persalinan, Pada saat memberikan asuhan bagi ibu
kesakitan ibu dan bayi baru lahir”. Selama anamnesa dan pemeriksaan
Tabel 5.1 dan segera lakukan tindakan yang diperlukan. Langkah dan
Tabel 2.3
Indikasi-Indikasi Untuk Melakukan Tindakan dan atau
Rujukan Segera Selama Kala Satu Persalinan.
Temuan-temuan anamnesis Rencana untuk Asuhan atau
dan atau pemeriksaan Perawatan
Riwayat beda sesar 1. Segera lakukan rujuk ke fasilitas
yang mempunyai kemampuan
untuk melakukan bedah sesar.
61
seperti berikut:
minggu)
66
7. Ikterus
8. Anemia berat
13. Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dan kepala
18. Syok
Tabel 2.4
batasan-batasan penyulit yang mungkin terjadi pada saat
persalinan
b. Teori oxytosin
1) Pengaruh janin
2) Teori prostaglandin
setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar
7. Tahapan Persalinan
sampai lahir. Dalam kala III atau disebut juga kala uri, plasenta
2011).
a. Kala I
menjadi :
1) Fase laten yaitu fase pembukaan yang sangat lambat ialah dari
2) Fase aktif yaitu fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi
lagi menjadi :
b) Kala II
kontraksi.
vagina.
menunjukkan :
2011).
c) Kala III
Kala III atau kala uri adalah periode persalinan yang dimulai dari
d) Kala IV
6- 7)
penjahitan.
8. Partrograf
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan
lama.
dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana itu dicatatkan secara
rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan bayi baru lahir.
a) Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan
penyulit.
Kedokteran)
a) DJJ
pemeriksaan vagina
74
- U : selaput utuh
(X).
e) Penurunan
f) Waktu
diterima.
g) Kontraksi
h) Oksitosin
j) Nadi
75
Catatlah setiap 30-60 menit dan tandai dengan sebuah titik besar (.)
k) Tekanan darah
l) Suhu tubuh
kondisi ibu dan janin dan segera mencari rujukan yang tepat
(Sarwono, 2006).
2. Pengertian BBL
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 40 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai
Bayi baru lahir normal dalah bayi baru lahir dengan berat badan
minggu sampai 42 minggu. Bayi baru lahir dengan usia 0-7 hari
masih diruang rawat serta mengajarkan kepada orang tua dan memberi
2010).
pertanyaan:
dan kering yang telah disiapkan pada perut bawah ibu, segera
BBL. Untuk BBL cukup bulan dengan air ketuban jernih yang
Jika bayi kurang bulan (< 37 minggu/259 hari) atau bayi lebih
dan atau tidak bernapas atau megap-megap dan atau tonus otot tidak baik
terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak
relatif hangat.
berikut:
diselimuti.
lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisi kehilangan panas
yang hangat, kering dan bersih. Kain basah didekat tubuh bayi
baru lahir
selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai dari
lahir.
1) Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir.
dipotong.
dari dinding perut (pangkal pusat) bayi. Dari titik jepitan, tekan
tali pusat dengan dua jari kemudian dorong isi tali pusat ke arah
4) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
atau bahan apapun ke puntung tali pusat. Nasihatkan hal ini juga
b) Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa
sekitar tali pusat, tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda
kesehatan.
ikterus bayi baru lahir. Kontak kulit dengan kulit juga membuat
bayi lebih tenang sehingga didapat pola tidur yang lebih baik.
bayi.
369)
setelah lahir selama paling sedikit satu jam. Dianjurkan agar tetap
Segera setelah bayi lahir dan tali pusat diikat, letakkan bayi
kulit ibu. Biarkan kontak kulit ini berlangsung setidaknya 1 jam atau
85
sebelumnya tidak berhasil. Bayi diberi topi dan diselimuti. Ayah atau
ini. Ibu diberi dukungan untuk mengenali saat bayi siap untuk
8. Pencegahan Perdarahan
Eropa dan Asia adalah 4,4 - 7,2 per 100,000 kelahiran. Mortalitas
PDVK klasik ( umur 2-7 hari), dan PDVK lambat ( 2 minggu sampai
6 bulan ).
membuat kebijakan nasional yang berisi semua bayi baru lahir harus
kelipatannya.
program nasional.
infeksi mata tidak efektif jika diberikan lebih dari satu jam
87
sebagai berikut:
obat tersebut.
pertama.
pemberian ASI.
buku KIA.
2.1.4 NIFAS
Tahapan yang terjadi pada masa nifas dibagi menjadi tiga antara
lain:
2009)
sebagai berikut:
psikologis.
(Soleha, 2009)
(Saleha, 2009)
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
Tabel 2.5
sympisis
diatas sympisis
sebelum hamil
cm. Pada minggu keenam mengecil lagi sampai 2.4cm, dan akhirnya
akan pulih kembali. Disamping itu, dari cavum uteri keluar cairan sekret
lendir yang keluar pada hari ke-3 sampai hari ke-7 pasca
persalinan.
2) Serviks
3) Vagina
4) Payudara (mamae)
sehingga timbul rasa hangat, bengkak dan rasa sakit. Sel-sel asini
ketika ASI dialirkan karena isapan bayi atau dengan dipompa sel-
ini dapat berlanjut sampai waktu yang cukup lama (Soleha, 2009)
95
buang air besar kembali teratur dapta diberikan diit atau makanan
usaha ini tidak berhasil dalam waktu atau dua atau tiga hari dapat
sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spesme oleh intensi
2010)
96
jadi ciut dan pulih kembali sehiragga tidak jarang uterus jatuh ke
pada saat hamil, dinding abdomen masih lunak dan kendur untuk
8) Perubahan Endokrin
a) Hormon Plasenta
b) Hormon Pitutuary
c) Hormon Oksitosin
a) Suhu Badan
b) Nadi
partum tertunda.
98
c) Tekanan Darah
d) Pernapasan
pernapasan.
meningkat.
99
a. Fase Taking in
dari hari pertama sampai hari kedua melahirkan. Pada saat itu,
(Ambarwti, 2010)
c. Fase Latting Go
Dialami setelah ibu dan bayi tiba dirumah. Ibu mulai secara
d. Postpartum blues
2) Sering menangis
4) Cemas
5) Labilitas perasaan
8) Kelelahan
9) Mudah sedih
11) Mood mudah berubah, cepat menjadi sedih, dan cepat pula
gembira
diungkapkan
setelah melahirkan
7) Berolahraga ringan
status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, men-deteksi, dan
kebijakan dalam hal ini, sesuai dengan dasar kesehatan pada ibu pada
masa nifas, yakni paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas.
standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga
sebagai berikut:
Tujuan :
perdarahan berlanjut.
maka petugas atau bidan itu harus tinggal dengan ibu dan bayi
Tujuan:
abnormal.
Tujuan :
Tujuan :
(Suherni, 2008)
(PWS-KIA), 2010).
c. Nyeri perut hebat atau rasa sakit dibagian bawah abdomen atau
penglihatan
f. Rasa sakit, merah atau bengkak dibagian betis dibagian betis atau
kaki
106
menyusui.
i. Tubuh lemas dan terasa seperti mau pingsang, merasa sangat letih
k. Tidak bisa buang air besar selama 3 hari atau rasa sakit waktu
diri-sendiri.
a. Definisi
b. Fisiologi laktasi
dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau
107
ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu refleks prolaktin
1) Refleks prolaktin
2009).
sama (roming-in)
109
d. Manfaat ASI
a) Bagi bayi
2) Mengandung antibody
pada payudara.
b) Bagi ibu
1) Aspek kontrasepsi
a. Bendungan ASI
bendungan ASI
bendungan ASI.
a) Payudara bengkak
lebih lembek
mengalaminya hanya dalam waktu singkat dan segera hal ini dapat
tepat.
Untuk mencagah putting susu agar tidak lecet (luka) adalah sebagai
jam dan diberi salep diputing susu yang lecet, untuk mengurangi rasa
normal.
1. Pengertian KB
2. Tujuan KB
1. Pil kombinasi
setiap saat bila yakin tidak hamil, tidak dianjurkan untuk ibu
darurat.
Jenis
116
Cara kerja
1) Menekan ovulasi
2) Mencegah implantasi
Pil progestin adalah pil yang sangat efektif pada masa laktasi,
Jenis
117
350 mg noretindron
Cara kerja
sperma
2010; 48)
3. Suntikan kombinasi
Cara kerja
1) Menekan ovulasi
sperma terganggu
118
terganggu
4. Suntikan progestin
Jenis
progestin, yaitu :
bokong)
Cara kerja
1) Mencegah ovulasi
5. Kondom
Cara kerja
6. Implan
Jenis
dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi
Cara kerja
menjadi lebih lama dan lebih banyak, dan tidak boleh dipakai
121
(IMS).
Jenis
(Schering)
Cara kerja
fallopi.
uteri
74)
1. Pil kombinasi
a. Indikasi
1) Usia reproduksi
tinggi
7) Pasca keguguran
b. Kontraindikasi
2) Menyusui eksklusif
123
penyebabnya
180/110 mmHg
epilepsi)
30-31)
a. Indikasi
1) Usia reproduksi
anak
5) Pasca keguguran
124
b. Kontraindikasi
penyebabnya
uterus
3. Suntikan kombinasi
a. Indikasi
1) Usia reproduksi
125
anak
yang tinggi
6) Anemia
kehamilan ektopik
c. Kontraindikasi
4. Suntikan progestin
126
a. Indikasi
anak
besi
b. Kontaindikasi
penyebabnya
3) Amenorea
payudara
5. Kondom
a. Indikasi
tepat
b. Kontraindiksi
tersebut
6. Implant
a. Indikasi
belum
panjang
pascakeguguran
128
sterilisasi
180/110 mmHg
menggunakan pil
b. Kontraindikasi
penyebabnya
payudara
terjadi
a. Indikasi
1) Usia reproduktif
panjang
129
kontrasepsi
b. Kontraindikasi
tidak diketahui
servisitis)
menderita abortus
5. Efek samping KB
a. Amenorea
a. Amenorea
janin.
a. Amenorea
berhubungan)
berhubungan
b. Ekspulsi
lain.
a. Amenorea
b. Kejang
136
adanya PRP
6. Konseling
itu dapat membuat klien merasa lebih puas. Konseling yang baik
diperolehnya.
139
membantunya.
digunakan?
2010; 3-4)
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang
2007).
dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat, efektif dan
Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu
2007).
143
bersama wanita.
(Varney, 2007).
oleh kedua pihak baik oleh bidan atau wanita tersebut agar bersifat
wanita yang bersangkutan, bidan atau anggota tim kesehatan lain. Jika
144
pelaksanaannya.
a) S : Subyektif
b) O : Obyektif
langkah I Varney.
c) A : Assesment
varney.
d) P : Planning
Varney.
146
BAB III
TINJAUAN KASUS
KUNJUNGAN : AWAL
NO REG : 3/2014
PENGKAJIAN DATA
a. BIODATA
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
b. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan hamil anak ke dua umur kehamilannya 9 bulan, saat ini
1. HPHT : 19 – 06 - 2014
2. H A M I L I N I
e. RIWAYAT KESEHATAN
Asma TBC
perbulan.
a. Pemeriksaan umum
3. Berat badan
Sebelum hamil : 43 kg
Sekarang : 52 kg
4. Lila : 25 cm
5. TP : 26 – 3 -2015
6. KSPR : 6
b. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
- Pernafasan : 24 x/menit
- Suhu : 36,7 ºC
putih.
150
gusi berdarah.
+, kolostrum +/+.
melenting (bokong).
c. TFU : 27 cm
151
- Ekstremitas atas dan bawah : Simetris, tidak ada oedema, varises, dan
3. Pemeriksaan penunjang
3.1.4 PENATALAKSANAAN
adalah normal.
hal yang normal karena kepala janin mulai turun dan kepala janin
air kecil.
- Sering mengganti celana dalam setelah BAK dan BAB atau saat terasa
mulai basah karena jika tidak sering diganti akan mengiritasi daerah lipat
paha ibu.
diberikan.
puskesmas Arjasa.
10. Menganjurkan ibu untuk makan makanan dengan pola gizi seimbang.
yang diberikan.
puskesmas Arjasa pada tanggal 10-3-2015 dan segera periksa jika ada
keluhan.
Arjasa.
154
DI PUSKESMAS ARJASA
KUNJUNGAN : ULANG
NO REG : 3/2014
PENGKAJIAN DATA
a. BIODATA
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
b. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan masih sering buang air kecil, dan saat ini mengeluh
nyeri punggung
155
e. RIWAYAT KESEHATAN
Asma TBC
perbulan.
a. Pemeriksaan umum
3. Berat badan
Sebelumnya : 43 kg
Sekarang : 52 kg
4. Lila : 25 cm
5. TP : 26 - 3 -2015
6. KSPR : 6
b. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
- Pernafasan : 24 x/menit
- Suhu : 36,7 ºC
putih.
gusi berdarah.
158
kolostrum +/+.
melenting (bokong).
c. TFU : 27 cm
- Ekstremitas atas dan bawah : simetris, tidak ada oedema, varises, dan
3. Pemeriksaan penunjang
3.4. PENATALAKSANAAN
menganjurkan ibu untuk minum rutin tablet tambah darah dengan teratur
keluhan yang normal hal ini disebabkan karena semakin besarnya usia
sakit punggung.
8. Memberikan tablet Fe, Vit C, 10 biji dan menganjurkan ibu tetap minum
12. Memberitahu kepada ibu tanda mulainya persalinan yaitu mules terus-
tanda-tanda tersebut.
persalinan.
15. Merencanakan ibu untuk USG tanggal 11-3-2015 dan akan di lakukan
kunjungan rumah satu minggu lagi pada tanggal 17-3-2015 atau segera
pemeriksaan rutin.
162
CATATAN PERKEMBANGAN
PUSTU DARSONO
KUNJUNGAN : AKHIR
NO REG : 3/2014
PENGKAJIAN DATA
a. BIODATA
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
b. KELUHAN UTAMA
1. HPHT : 19 – 06 - 2014
2. H A M I L I N I
e. RIWAYAT KESEHATAN
Asma TBC
perbulan.
a. Pemeriksaan umum
3. Berat badan
Sebelumnya : 52 kg
Sekarang : 53 kg
4. Lila : 25 cm
5. TP : 26 – 3 -2015
6. KSPR : 6
b. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
- Pernafasan : 24 x/menit
- Suhu : 36,7 ºC
putih.
gusi berdarah.
kolostrum (+)/(+).
melenting (bokong).
c. TFU : 28 cm
- Ekstremitas atas dan bawah : simetris, tidak ada oedema, varises, dan
3. Pemeriksaan penunjang
3.4. PENATALAKSANAAN
normal.
2. Menjelaskan pada ibu bahwa keluhan kram pada kaki merupakan hal
kehamilan. .
cara :
dalam tas.
ketuban.
10. Memberikan tablet calfera (Fe, Kalk) 1x1 dan Vitamin C 1x1 sehari
11. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan satu minggu lagi ada tanggal
kehamilannya.
171
PENGKAJIAN DATA
Keadaan
Tanggal Tempat Umur Jenis Pen Anak
No Penolong Anak
Partus Partus Kehamilan Persalinan yulit JK/BB
Sekarang
H A M I L I N I
d. LILA : 25 cm
e. KSPR :6
f. TP : 26-03-2015
d. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,6oC
Pernafasan : 20x/menit
2. PEMERIKSAAN FISIK
- Mata
- Pandangan kabur Adanya pemandangan dua
-
Sclera ikterik Conjungtiva pucat
- -
- Dada dan Payudara
Mamae simetris Areola hiperpigmentasi
Putting susu menonjol - Tumor
Kolostrum (+)
- Ekstremitas
Tungkai simetris Edema (-/-) Reflek (+/+)
3. PEMERIKSAAN KHUSUS
a. Obstetrik
- Abdomen :
Membesar dengan arah memanjang - Melebar
Pelebaran vena Linea alba
-
Linea nigra - Striae Lividae
Striae Lividae - Striae Albican
-
-- Bekas SC - Lain-lain
TFU : 28 cm
Letak punggung : PUKI
Presentasi : Kepala
Palpasi:
Leopold I : TFU 3 jari dibawah PX, pada bagian fundus
papan (PUKI).
normal, KU ibu dan janin baik, inpartu kala I fase Aktif Akselerasi dengan
Anemia.
3.4 PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu sudah pembukaan
4 dan memberitahu ibu kemungkinan bayinya akan lahir jam 04.00 wib.
H/ Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
2. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan.
H/ Ibu jalan-jalan dan jongkok
3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum
H/ Ibu makan roti dua potong dan minum satu gelas teh hangat, 500
ml pocari sweet dan air putih.
4. Menganjurkan ibu tidak menahan kencing
H/Ibu kencing di kamar mandi dengan saat inginn kencing
5. Mengajarkan ibu tekhnik relaksasi penghilang rasa sakit
H/Ibu tarik napas panjang saat perutnya sakit.
6. Memberikan support mental
H/ ibu mengerti dan ibu semangat ingin bayinya segera lahir.
7. Memberikan informasi kemajuan proses persalinan
H/ Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
8. Melakukan observasi, DJJ, HIS, Nadi, air ketuban setiap 30 menit, Suhu
setiap 2 jam, Pembukaan Servik, dan Penurunaan kepala setiap 4 jam atau
bila ada indikasi.
H/ Terlampir di patograf
177
A. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 24 – 03 - 20015
a. Biodata
Umur : 22 th / 24 th
Pendidikan : SD / SD
b. RIWAYAT OBSTETRI
a. Pemeriksaan umum
2. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,8 o C
- Pernafasan : 44 x/menit
b. Pemeriksaan fisik
tulang tengkorak.
2. Fontanel
biasanya tertutup
putih encer
IMD.
tulang.
vena.
setiap skrotum.
muda
c. Pemeriksaan Neorulogis
a) Mata
b) Ektrimitas atas
c) Ektrimitas bawah
d) Moro : (+)
d.Antropometri
a) BB : 2.650 gram
b) PB : 47 cm
c) Lingkar kepala : 34 cm
d) Lingkar dada : 33 cm
e.Eliminasi
- Miksi : belum
- Meconeum : belum
3.3.3 ANALISA
3.3.4 PENATALAKSANAAN
hangat
luar.
bayi.
bayi.
190
secara eksklusif.
13. Memberitahu ibu bahwa ibu akan dikunjungan pada hari ke-2
DI PUSTU DARSONO
A. PENGKAJIAN DATA
KN I
c. Biodata
Umur Ibu : 22 th / 24 th
Pendidikan Ibu : SD / SD
a. Pemeriksaan umum
2. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,8 o C
- Pernafasan : 44 x/menit
b. Pemeriksaan fisik
tulang tengkorak.
2. Fontanel
biasanya tertutup.
putih encer.
tulang.
skrotum.
c. Pemeriksaan Neorulogis/reflek
1. Mata
2. Ektrimitas atas
3. Ektrimitas bawah
4. Moro : (+)
d. Antropometri
a) BB : 2.600 gram
b) PB : 47 cm
c) Lingkar kepala : 34 cm
d) Lingkar dada : 33 cm
e. Eliminasi
kehitaman.
3.1 ANALISA
3.2 PENATALAKSANAAN
2. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga bayi tetap hangat dan kering
4. Menginformasikan kepada ibu ASI ibu pasti akan cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayi karena produksi ASI pada kedua payudara disesuaikan pada
kebutuhan bayi, jika ibu tidak sering menyusui pada payudara lama
kelamaan payudara yang tidak disusukan akan lebih kecil karena sudah
tidak emproduksi ASI lagi, dan masalah yang di hadapi ibu puting lecet
- Memandikan bayinya 2 kali sehari pagi dan sore dan mengganti kasa tali
kain bersih.
- Tidak memberikan bedak pada lipatan paha atau daerah lipatan lain
kulit.
gumoh.
9. Memberikan KIE ibu tanda-tanda bahaya bayi baru lahir umur 2 hari
seperti
11. Memberitahu ibu bahwa bayinya akan dikunjungi pada hari ke-7 dan harus
DI PUSTU DARSONO
A. PENGKAJIAN DATA
KN II
a. Biodata
Umur : 22 th / 24 th
Pendidikan : SD / SD
a. Pemeriksaan umum
2. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,8 o C
- Pernafasan : 38 x/menit
b. Pemeriksaan fisik
tulang tengkorak.
2. Fontanel
biasanya tertutup
putih encer.
tulang
c. Pemeriksaan Neorulogis/reflek
1. Mata
2. Ektrimitas atas
3. Ektrimitas bawah
4. Moro : (+)
d.Antropometri
a) BB : 2.600 gram
b) PB : 47 cm
c) Lingkar kepala : 34 cm
d) Lingkar dada : 33 cm
e. Eliminasi
3.3 ANALISA
3.4 PENATALAKSANAAN
2. Menjelaskan kembali kepada ibu untuk menjaga bayi tetap hangat dan
4. Mengulang kembali manfaat ASI bagi bayi dan ibu dibandingkan susu
formula.
H/ Ibu mampu menyebutkan satu persatu tanda bahay bayi baru lahir dan
mengerti apa yang harus dilakukan jika ada tanda bahaya tersebut.
7. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan pada hari ke-14 atau segera
DI PUSTU DARSONO
a) PENGKAJIAN DATA
KN III
3.31Data Subyektif
a. Biodata
Umur : 22 th / 24 th
Pendidikan : SD / SD
a. Pemeriksaan umum
2. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,8 o C
- Pernafasan : 38 x/menit
b. Pemeriksaan fisik
tulang tengkorak.
2. Fontanel
sehari.
tulang
muda.
d. Pemeriksaan Neorulogis/reflek
1. Mata
2. Ektrimitas atas
3. Ektrimitas bawah
4. Moro : baik
e. Antropometri
a) BB : 3.300 gram
b) PB : 47 cm
c) Lingkar kepala : 34 cm
d) Lingkar dada : 33 cm
f. Eliminasi
3.3.3 ANALISA
3.3.4 PENATALAKSANAAN
H/ ibu dan keluarga mengerti dan senang karena berat badan bayinya naik.
diberikan imunisasi.
210
tidak diberikan.
mengimunisasikan bayinya.
.
211
DI PUSTU DARSONO
A. PENGKAJIAN DATA
KUNJUNGAN :I
a. BIODATA
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
b. KELUH AN UTAMA
pada tanggal 24-3-2015 tidak ada penyulit apapun saat bersalin, saat ini
c. RIWAYAT OBSTETRI
PII00I
P
An Tgl Tempa UK Jenis Penoln Peny BB/ JK Keadaan anak Penyul Lakta
ak lahir t persali g ulit sekarang it nifas si
1
ke nan Persali
nan
1 17-11- BPM Sponta Bidan - PR/ Meninggal - -
1 2012 n 1500
(Gemel - PR/ Meninggal - -
i) 2200
0
2. 24-3- BPM 39- Sponta Bidan - LK/ Hidup - Men
0 15 40 n 2.650 yusui
Jam mg 7-8 x
04.55 g ditam
1 WIB bah
sufor
±600
cc
d. RIWAYAT KESEHATAN
menular
menular.
maupun menular.
dukungan keuarga
obatan
213
a. PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran : Komposmentis
2. Tanda-tanda vital
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36,5 C
- Pernafasan : 20 x/menit
214
b. PEMERIKSAAN FISIK
Tidak berdarah.
- Abdomen
- Genetalia
Keadaan luka perineum : bersih, mulai kering tidak terdapat pus dan
3.3 ANALISA
3.4 PENATALAKSANAAN
bayinya
H/ Ibu agak kaku pada saat diajarkan cara menyusui yang benar
penyesuaian masa nifas dan dikatakan tidak normal jika ibu tidak
7. Menjelaskan kepada ibu makan dengan pola gizi seimbang pada ibu
genetalia.
masa nifas.
217
11. Memberitahu ibu akan di kunjungi pada hari ke-7 atau segera periksa ke
DI PUSTU DARSONO
KUNJUNGAN : II
a. BIODATA
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
b. KELUHAN UTAMA
setelah puting lecet dan tidak sering menyusukan pada payudara sebelah
kanan.
219
c. RIWAYAT OBSTETRI
P11001
An Tgl Tempa UK Jenis Penoln Peny BB/ JK Keadaan anak Penyuli Lakta
ak lahir t persali g ulit sekarang t nifas si
ke nan Persali
nan
1 17- BPM Sponta Bidan - PR/ Meninggal - -
11- n 1500
2012 (Gemel PR/ Meninggal - -
i) - 2200
d. RIWAYAT KESEHATAN
menular.
menular.
menular.
dukungan keuarga
obatan
a. PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran : Komposmentis
2. Tanda-tanda vital
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36,8 0C
- Pernafasan : 20 x/menit
221
b. PEMERIKSAAN FISIK
- Abdomen :
- Genetalia
4.1.3 ANALISA
4.1.4PENATALAKSANAAN
payudara.
4. Menjelaskan kepada ibu makan dengan pola gizi seimbang pada ibu
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal pengkajian : 6 April 2015
DI PUSTU DARSONO
PENGKAJIAN DATA
KUNJUNGAN : III
a. BIODATA
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
b. KELUHAN UTAMA
b. RIWAYAT OBSTETRI
P11001
Ana Tgl Tempa UK Jenis Penoln Peny BB/ Keadaan Penyul Laktas
k ke lahir t persali g ulit JK anak it nifas i
nan Persali sekarang
nan
1 17- BPM Sponta Bidan - PR/ Meninggal - -
11- n 1500
2012 (Geme PR/ Meninggal - -
li) - 2200
c. RIWAYAT KESEHATAN
maupun menular.
maupun menular.
dukungan keuarga
obatan
227
a. PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran : Komposmentis
2. Tanda-tanda vital
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 37 0C
- Pernafasan : 22 x/menit
228
b. PEMERIKSAAN FISIK
- Abdomen :
Kontraksi uterus : -
- Genetalia
Pengeluaran lokhea : -
3.3 ANALISA
3.4 PENATALAKSANAAN
2. Menjelaskan kepada ibu makan dengan pola gizi seimbang pada ibu
tidak diberikan.
DI PUSTU DARSONO
A. PENGKAJIAN DATA
KUNJUNGAN : IV
a. BIODATA
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
b. KELUHAN UTAMA
c. RIWAYAT OBSTETRI
P11001
d. RIWAYAT KESEHATAN
menular.
menular.
kronis / menular.
dukungan keuarga
obatan
232
a. PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran : Komposmentis
2. Tanda-tanda vital
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 37 0C
- Pernafasan : 22 x/menit
233
b. PEMERIKSAAN FISIK
- Abdomen :
- Genetalia
4.1.3 ANALISA
4.1.4 PENATALAKSANAAN
suntik 3 bulan.
H/ Ibu mengerti dan makan 4-5 kali sehari dan tidak pantang
makanan
5. Memberitahu ibu untuk segera datang ke bidan jika sudah mau memakai
KB.
235
DI PUSTU DARSONO
PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 30-4-2015
a. BIODATA
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
b. ALASAN KUNJUNGAN
c. RIWAYAT MENSTRUASI
2. Siklus : -
3. Teratur / tidak :-
4. Spotting :-
5. Volume :-
6. Sifat Darah :-
7. Disminorhea :-
d. RIWAYAT OBSTETRI
P11001
d. RIWAYAT KESEHATAN
menular.
menular.
menular.
237
1. Status Perkawinan
- Kawin : 1 kali
2. Keadaan Psikososial
4. Riwayat perekonomian
a. PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran : Komposmentis
2. Tanda-tanda vital
- Nadi : 80 x/menit
238
- Suhu : 37 C
- Pernafasan : 22 x/menit
- BB Sekarang : 45 kg
b. PEMERIKSAAN FISIK
(+) / (+),
c. Pemeriksaan Penunjang
- Inspekulo :-
- Pemeriksaan Dalam : -
- Hb :-
3. ANALISA
a. Diagnosa Kebidanan
b. Masalah
-
239
4. PENATALAKSANAAN
menjarangkan kehamilan.
memakai KB.
.
241
DI PUSTU DARSONO
PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 4-5-2015
Tempat : Posyandu
a. BIODATA
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
b. ALASAN KUNJUNGAN
c. RIWAYAT MENSTRUASI
2. Siklus : -
3. Teratur / tidak :-
4. Spotting :-
5. Volume :-
6. Sifat Darah :-
7. Disminorhea :-
8. Fluor Albus :-
d. RIWAYAT OBSTETRI
P11001
Anak Cara Umur Nifas Riwayat Pemakaian
Ke Persa Anak Kontrasepsi
linan Seka Menyusui/tidak KB Lama Keluhan
Rang Berapa lama
1 SptB Meninggal - Suntik 3 bln -
Gemeli 3 bln
e. RIWAYAT KESEHATAN
menular.
menular.
menular.
243
a. Status Perkawinan
- Kawin : 1 kali
d. Keadaan Psikososial
f. Riwayat perekonomian
a. PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran : Komposmentis
2. Tanda-tanda vital
- Nadi : 80 x/menit
244
- Suhu : 36,5 C
- Pernafasan : 20 x/menit
- BB Sekarang : 45 kg
b. PEMERIKSAAN FISIK
(+) / (+),
C. Pemeriksaan Penunjang
- Inspekulo :-
- Pemeriksaan Dalam : -
- Hb :-
5.1.3 ANALISA
a. Diagnosa Kebidanan
b. Masalah
-
245
5.1.4 PENATALAKSANAAN
dilakukan.
suntik KB 3 bulan.
persetujuan tersebut.
4. Langkah kerja :
a) Mencuci tangan
disuntik.
c) Mempersiapkan penyuntikan :
d) Memberikan suntikan :
- Melakukan aspirasi.
e) Pasca suntikan :
dimassase.
- Mencuci tangan.
tanggal 30-7-2015.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil asuhan yang dilakukan penulis kepada Ny. “S” sejak
tanggal 28 Februari 2015 sampai 04 April 2015 atau sejak usia kehamilan Ny. “S”
berusia 35-36 minggu, bersalin, sampai 6 minggu post partum dan asuhan bayi
baru lahir 0 sampai dengan 28 hari serta sampai KB didapatkan hasil sebagai
berikut :
3 kali pada TM II, dan 8 kali pada TM III dan berdasarkan definisi
minimal 4 kali kunjungan selama hamil yaitu 1 kali pada TM I, 1 kali pada
TM II, dan 2 kali pada TM III (Depkes, 2009). Sesuai dengan standar
Asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada Ny. “S” pada kehamilan
35-36 minggu sampai 39-40 minggu adalah pengkajian data dari data
Pada kunjungan awal ditemukan masalah sering buang air kecil pada
jadi terbatas sehingga ibu sering ingin BAK (Serri hutahean, 2013).
karena titik tumpu ibu hamil berada di perut sehingga menyebabkan ibu
sering nyeri punggung. Sesuai teori nyeri punggung yang terjadi pada area
pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuhnya (Varney, 2006; 542) dan
Dari data riwayat obstetri ibu, ibu pernah melahirkan bayi prematur
kg. Hal ini kenaikan berat badan ibu normal sesuai teori kenaikan
9-13,9 kg.
Pada pemeriksaan tekanan darah, tekanan darah Ny. “S” selama hamil
dalam batas normal. Pemeriksaan status gizi yang dilakukan pada Ny. “S”
atasnya adalah 24 cm, hal ini menandakan bahwa status gizi Ny. “S” dalam
batas normal. Hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
fundus uteri didapatkan bahwa tinggi fundus uteri Ny. “S” yaitu 27 cm pada
saat usia kehamilan 35-36 minggu. Presentasi janin Ny. “S” yaitu presentasi
kepala dan punggung kiri serta sudah tidak bisa digoyang. Hal ini tidak
sesuai dengan teori yang ada kenyataannya dari kasus bahwa TFU ibu
status ibu saat ini adalah TT3 diberikaan di posyandu usia kehamilan 12
minngu (selama hamil di berikan 1 kali karena TT4 jaraknya 1 tahun lagi).
251
Untuk pemberian tablet zat besi (tablet Fe), Ny.“S” sudah mengkonsumsi
Kesehatan, 2012)
yang memang tidak perlu dilakukan pada Ny. “S”. Sedangkan kebijakan
T.
pemeriksaan tes malaria tidak dilakukan karena daerah Ny. “S” bukan
dilakukan karena tidak ada indikasi kearah penyakit menular seksual yang
di tandai dengan tidak ada keluhan keputihan berbau dan gatal serta tidak
adanya sarana dan fasilitas. Seharusnya sesuai dengan program yaitu stadart
pemeriksaan sipilis dan HIV/AIDS dilakukan hal ini tidak dilakukan karena
keterbatasan alat.
pada Ny. “S”, suami, dan keluarga bersifat kooperatif sehingga tidak terjadi
a. Kala I
tanggal 23 maret 2015 pukul 22.00 WIB Ny. “S” datang ke BPM
(23/3/2015) keluar lendir darah sejak jam 21.00 WIB (23/3/2015). Hal
ini sesuai dengan teori menurut (Manuaba, 2010) yang mengatakan bahwa
cm, eff 50 %, ket ( + ), preskep, HI, Molase 0, tidak ada bagian kecil janin.
Sehingga Ny.”S” sudah memasuki inpatu kala I fase Aktif Akselerasi. Hal
ini sesuai dengan buku (Asuhan Persalinan Normal, 2008) yaitu kala I
dimulai dari pembukaan servik sampai menjadi lengkap (10 cm) dimana
proses ini dibagi dalam 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif. Fase aktif
yaitu fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi lagi menjadi : Fase
jernih, kepala H III, denominator : uuk.ki dep, tidak ada moulage dan
bagian kecil janin. Karena kepala masih tinggi pada H III sehingga Ny.”S”
b. Kala II
meneran. Pada jam 03.55 bayi lahir spontan hidup Asuhan yang diberikan
apakah bergerak aktif atau lemas (Buku Acuan & Panduan APN,
hal: 96). Sehingga sesuai teori dilakukan penilaian selintas bayi menangis
c. Kala III
Kala III (Pelepasan uri), manajemen aktif kala III segera dilakukan untuk
± 100 cc. Manajemen Aktif kala III pada Ny. “S” berjalan dengan normal
manual.
d. Kala IV
36,8 0C, TFU: 1 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, keadaan
kandung kemih kosong, darah yang keluar ± 100 cc. Pada Ny. “S” terjadi
derajat II mengenai mukosa vagina, kulit perineum sampai otot, derajat III
keluhan apapun.
Bayi Ny. “S” lahir spontan pada tanggal 24 Maret 2015 pukul 03.55
WIB, bayi menangis kuat jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir
dan diletakkan diatas perut ibu, menjepit tali pusat dan memotong
tali pusat. Setelah itu mengganti kain dengan kain yang bersih dan
IMD dan bayi dibiarkan berda diatas perut ibu selama 1 jam.
600 cc pada hari ke-2 sampai hari ke-7 dikarenakan ada masalah pada
payudara ibu yaitu terjadi puting lecet dan bendungan ASI tetapi setelah
sudah tidak ditambahkan susu formula ibu mau menyusui bayinya secara
eksklusif. Dan tali pusat lepas pada hari ke-5 tidak ditemukan tanda-
kembali seperti sebelum hamil (Saleha, 2009). Pada masa nifas ini
perlu mendapat perhatian lebih karena banyak hal yang dapat terjadi pada
Penulis melakukan kunjungan masa nifas 4-6 kali, hal ini sesuai
nifas paling sedikit 4 kali kunjugan masa nifas dilakukan untuk menilai
status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, men-deteksi, dan
kunjungan yaitu dalam hal ini penulis melakukan kunjungan nifas sesuai
dengan program yang ada 4-6 kali selama masa nifas. Selama
258
diantaranya
a. Puting lecet pada hari ke 2. Puting lecet adalah hal terburuk yang
dengan benar yaitu dengan menekan dagu bayi atau meletakkan jari
2010 Fase taking hold berlangsung 3-4 hari postpartum, ibu lebih
(Ambarwati, 2010). Ibu baru bisa ke Fase Letting Go pada hari ke -28.
Pada masa nifas ibu juga tidak mengalami Post Partum Blues
ke-42 .
Bulan. Pada saat itu ibu belum mengalami menstruasi tetapi masa
lagi.
261
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kesimpulan:
1. Asuhan Antenatal yang diberikan kepada Ny. S pada umur kehamilan 35-
perlu dilakukan karena tidak ada indikasi dan keterbatasan alat.. Selama
kehamilan tidak ada keluhan yang serius hanya dengan masalah ibu
sering kencing, sakit punggung, dan kram pada kai akan tetapi masalah
2. Asuhan intranatal dari kala I sampai kala IV, dilakukan sesuai dengan
asuhan intranatal, ibu dan bayi lahir tanpa ada penyulit maupun
komplikasi.
tujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, mencegah dan
4. Asuhan bayi baru lahir Ny. S yang dilanjutkan dengan asuhan kebidanan
apapun.
5.2 Saran
saran yang harus diperhatikan untuk merubah menjadi lebih baik, meliputi:
atau literatur yang ada, termasuk yang tidak diberikan di dalam kelas.
kehamilannya, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB yang ibu alami.
263
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba ida Ayu candradinata, ida bagus Gde fajar, ida bagus Gde manuaba
.2009. Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta
: EGC
Manuaba, I bagus gede dkk . 2010. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB.
Jakarta : EGC
Nugroho taufan, Nurrezki, Warnaliza Desi, Wilis.2014. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika
Prawirohardjo, Sarwono.2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prawirohardjo, Sarwono.2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP
Prawirohardjo, Sarwono.2007. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : YBP-SP
Saleha, Sitti.2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
264
Tarwoto, Wasnidar.2007. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta : Trans
info Media