Dosen Pembimbing :
NPM : 0450462206020
TAHUN 2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, bayi baru lahir,
bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien dan merupakan salah satu
atau Continuity of Care (COC). COC adalah pelayanan yang dicapai ketika
Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB) adalah
Angka Kematian Ibu (AKI). Kematian ibu dalam indikator ini didefinisikan
1
sebagai semua kematian selama periode kehamilan, persalinan, dan nifas
yang disebabkan oleh pengelolaannya tetapi bukan karena sebab lain seperti
meninggal karena sebab yang dapat dicegah terkait dengan kehamilan dan
persalinan, dan aborsi yang tidak aman. Berdasarkan data World Health
Oganization (WHO) pada tahun 2019, Angka Kematian Ibu (AKI) masih
tinggi sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan
persalinan. Sebagian besar dari kematian ini (94%) terjadi dirangkaian daya
periode 1991- 2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup.
tidak berhasil mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Jumlah kematian ibu
2
Indonesia. Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian ibu pada tahun
2021)
Data yang dilaporkan kepada Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Dari seluruh kematian balita, 73,1% diantaranya terjadi pada masa neonatal
sebagian besar diantaranya (79,1%) terjadi pada usia 0-6 hari, sedangkan
kematian pada usia 7-28 hari sebesar 20,9%. Sementara itu, kematian pada
masa post neonatal (usia 29 hari-11 bulan) sebesar 18,5% (5.102 kematian)
dan kematian anak balita (usia 12-59 bulan) sebesar 8,4% (2.310 kematian).
(kemenkes, 2021)
kasus atau 147,43 per 100.000 KH, meningkat 461 kasus dibandingkan
Tahun 2020 yaitu 746 kasus Penyebab kematian ibu pada Tahun 2021
3
AKB menggambarkan besarnya risiko kematian bayi, Berdasarkan
publikasi BPS, AKB Provinsi Jawa Barat sejak Tahun 2007 sampai dengan
poin (range 39–30/1.000 kelahiran hidup). Rasio Kematian Bayi pada Tahun
2021 sebesar 3,56/1000 kelahiran hidup atau 2.903 kasus, terjadi kenaikan
0,38 poin dibanding Tahun 2020 sebesar 3,18/1000 kelahiran hidup atau
2.760 kasus. Dari kematian bayi sebesar 3,56/1.000 kelahiran hidup, 86,03%
terjadi pada saat neonatal (0-28 hari), 13,97% post neonatal (29 hari-11
saluran cerna; 0,53% kelainan saraf; 0,79% malaria; 0,26% tetanus; dan
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di cianjur
masih tinggi, tahun 2022, AKI mencapai 33 kasus dan AKB 129 kasus
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) pada tahun 2022, AKI
4
klinis yang efektif dan efisien sehingga dapat memberikan perawatan
non konversional. Tetapi ini tidak menggunakan obat yang komeril namun
Sari,dkk. 2022)
5
komprehensif pada masa kehamilan dengan komplementer pijat efluarge,
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
6
merencanakan asuhan, melaksanakan asuhan dan melakukan evauasi
C. Ruang lingkup
1. Sasaran
2. Tempat
3. Waktu
D. Manfaat penulisan
1. Manfaat teoritis
7
Sebagai bahan kajian materi pelayanan asuhan kebidanan komprehensif
2. Manfaat praktis
8
d. Bagi penulis selanjutnya
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, bayi baru
salah satu upaya untuk menurunkan AKI dan AKB (Saifuddin, 2016).
yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus menerus antara seorang
bahwa tidak terjadi kematian (zero maternal mortality), dari 108 ibu hamil
10
bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan
(Pratami, 2015)
ibu dan bayi agar masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa
(Continuity of Care)
secara berkualitas.
11
pelayanan berkualitas kepada pasien dan memberikan arahan kepada
nifas.
1. Pengertian Kehamilan
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau
terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma dimasa ovulasi yang
2. Fisiologi Kehamilan
a. Ovulasi
12
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi
Setiap bulan wanita melepas satu sampai dua sel telur dari indung
masuk kedalam sel telur. Pelepasan sel telur (ovum) hanya terjadi
satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada siklus meanstruasi
b. Spermatozoa
13
meskipun pada lanjut asia. Sperma juga memiliki enzim
2016).
c. Konsepsi
dua proses penting juga terjadi, yang pertama ovulasi atau lepasnya
menuju tuba fallopi, dan hanya beberapa ratus yang hanya sampai
14
d. Fertilisasi
idealnya proses ini terjadi pada ampula tuba yaitu tabung kecil
2013).
massa inner cell. Massa inner cell ini berkembang menjadi janin
15
memastikan bahwa endometrium akan menerima (reseptif) dalam
f. Plasentasi
seperti bentuk bundar atau oval, diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm
a. Tanda Pasti
melakukan pemeriksaan.
(Sunarti, 2013).
16
b. Tanda-tanda tidak pasti kehamilan (Presumptive)
1) Amenorhea
mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut
17
makan menjadi berkurang. Dalam batas yang fisiologis hal ini
dapat diatasi Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis Untuk
3) Syncope (pingsan)
4) Perubahan Payudara
18
6) Konstipasi atau obstipasi
7) Pigmentasi kulit
trimester pertama.
19
pada daerah nidasi lebih cepat tumbuh atau biasa disebut tanda
dan bibir rahim teraba lunak seperti meraba bibir atau ujung
5) Teraba Ballotement
6) Tanda Hegar
20
Tanda hegar yaitu adanya uterus segmen bawah rahim
7) Tanda Chadwick
21
2) Serviks Uteri
Tabel 2.2
(Minggu) (cm)
22
32 29,5-30 cm diatas simpisis
34 31 cm diatas simpisis
36 32 diatas simpisis
38 33 cm diatas simpisis
3) Ovarium
23
c. Human Chorionic gonadotropin (HCG).
hormon ini hadir dalam darah dikeluarkan oleh plasenta sebagai hasil
pembuahan sel telur oleh sperma. Kira-kira 10 hari setelah sel telur
pusing yang sering dialami oleh para ibu hamil. Perlu diperhatikan
24
melambat hingga umur 32 minggu. Setelah itu volume darah
wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini
25
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone, dan
(Dewi, 2015).
26
dengan tingginya kadar hormonal, maka terjadi peningkatan
gelap yang biasa disebut line nigra (Dewi, 2017). Pada primigravida
panjang linea nigra mulai terlihat pada bulan ketiga dan terus
2014).
2015).
1) Trimester satu
27
Trimester ini terjadi peningkatan berat badan yang ideal
Tabel 2.2
BB (Kg/Minggu)
Penatalaksanaannya
28
yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan
kompres air hangat, olahraga atau senam ibu hamil, dan perbaiki
ataupun berdiri.
29
produksi progesteron yang menyebabkan tonus otot polos menurun,
adanya bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, jika tidak dilaporkan
(Asrinah, 2015). Adapun tanda dan bahaya pada kehamilan trimester III
a. Perdarahan
pendarahan, hal ini bisa menjadi tanda bahaya yang dapat mengancam
pada baik pada janin maupun pada ibu. Jika mengalami pendarahan
hebat pada saat usia kehamilan muda, bisa menjadi tanda mengalami
b. Sakit Kepala
30
penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsi, biasanya sakit
c. Penglihatan Kabur
berbayang disertai rasa sakit kepala yang hebat, ini sudah menandakan
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan
dalam 12 jam). Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu
31
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester III,
ibu harus dapat membedakan antara urine dan air ketuban. Jika
keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis dan berwarna putih
keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban. Jika kehamilan belum
cukup bulan, hati hati akan adanya paterm ( < 37 minggu) dan
a. Kebutuhan Nutrisi
memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai
Seorang ibu hamil setidaknya harus menambah sebanyak 180 kkl (kilo
b. Pakaian
32
(Pemakaian pakaian dan kelengkapannya yang kurang tepat akan
c. Personal Hygiene
(Saifudin, 2017).
d. Oksigen
33
dilakukan untuk mengatasi terjadinya eliminasi pada masa kehamilan
2014).
f. Seksualitas
g. Senam hamil
34
Senam hamil atau olahraga yang dianjurkan adalah jalan-jalan
Cara yang dapat dilakukan pada ibu yang memiliki resiko diatas yaitu
dengan cara latihan otot ringan dan di anjurkan jalan pagi untuk
kelahiran dan senam hamil ini merupakan salah satu kegiatan dalam
h. Imunisasi
kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus
kekebalan/imunisasinya.
35
Imunisasi TT harus segera diberikan kepada ibu hamil pada saat
Tabel 2.3
Pemberian Imunisasi TT
TT1 - -
i. Istirahat/Tidur
Selain tidur selama 8 jam pada malam hari, sebisa mungkin ibu hamil
j. Perawatan
36
darah dan mencegah sumbatan saluran susu sehingga memperlancar
asuhan kebidanan pada ibu hamil, yang perlu diperhatikan adalah konsep
hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
37
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan/ komplikasi yang
1) Satu kali pada trimester pertama (K1) Dengan usia kehamilan 1-12
2) Satu kali pada trimester kedua (K2) Dengan usia kehamilan 12-24
3) Dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) Dengan usia kehamilan
tanda-tanda persalinan.
38
Dalam memberikan asuhan kehamilan standar minimal yang
dalam kilo tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada
badan dan tinggi badan dapat diketahui status gizi sebelum ibu
panggul.
preeklampsia.
kronis (KEK) yaitu dengan ukuran lingkar lengan atas kurang dari
fundus uteri ibu untuk menentukan tafsiran berat janin serta usia
39
pemeriksaan Leopold yang bertujuan untuk mengetahui posisi atas
(a) Leopold I
kepala akan teraba bokong pada fundus, yaitu tidak keras, tidak
Tabel 2.4
40
TFU dengan Usia Kehamilan (UK)
TFU Usia
Kehamilan
20 cm 20 minggu
23 cm 24 minggu
26 cm 28 minggu
30 cm 32 minggu
33 cm 36 minggu
(b) Leopold II
teraba rata dengan tulang iga seperti papan cuci. Dalam leopold
41
atau teraba tahanan memanjang (punggung) atau teraba bagian
(d) Leopold IV
42
sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum masuk PAP, maka
(Marmi, 2016).
6) Pemberian table Fe
mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan kadar
43
kehamilan, sebaiknya tidak minum bersama teh atau kopi karena
7) Pemberian Imunisasi TT
8) Pemeriksaan Labolatorium
44
upaya preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, membantu
1. Pengertian persalinan
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) dengan
adanya kontraksi rahim pada ibu. Prosedur secara ilmiah lahirnya bayi
dan plasenta dari rahim melalui proses yang dimulai dengan terdapat
2. Fisiologi Persalinan
a. Penurunan Kepala
45
menguntungkan karena dapat masuk lebih dalam sebelum terjadi
kepala akan lebih cepat tersentuh dan tertahan oleh simfisis pubis,
b. Penguncian (Engagement)
c. Fleksi
terus menuju dasar panggul. Pada saat kepala bertemu dengan dasar
Nugraheny, 2016).
46
Menurut Oxorn (2016) terjadi putaran paksi dalam di dasar
masuk Pintu Atas Panggul (PAP) pada diameter atau oblique harus
sacrum.
e. Ekstensi
Nugraheny.
Pada tahap ini terjadi putar paksi luar. Menurut Oxorn (2016)
bahu memasuki panggul. Oleh karena itu, panggul tetap berada pada
47
dilahirkan dan bebas dari panggul maka leher berputar kembali dan
bahu janin bagian depan dengan cara kedua telapak tangan pada
samping kiri dan kanan kepala janin. Kepala janin ditarik perlahan-
3. Etiologi Persalinan
48
prostaglandin dan menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi
(Sulistyawati, 2016).
b. Teori Keregangan
c. Teori Oksitosin
persalinan dimulai.
d. Teori Prostaglandin
dkk, 2017).
4. Tanda-Tanda Persalinan
49
a. Terjadinya his persalinan. Saat terjadi his ini pinggang terasa sakit dan
bertambah.
lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas dan pembuluh darah
tinggal hanya ostium yang tipis seperti kertas (Sari dan Rimandini,
2014).
50
a. Power adalah tenaga yang dikeluarkan oleh ibu dalam persalinan yaitu
kontraksi uterus atau his dari tenaga mengejan ibu. His merupakan
(Sondakh, 2015).
b. Passage (Jalan Lahir) terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang
yang padat, dasar panggul, vagina, dan intoritus. Jalan lahir menurut
1) Jalan lahir lunak yaitu meliputi serviks, vagina dan otot rahim.
2) Jalan lahir keras yaitu jalan lahir yang berupa tulang yang ada pada
terbagi menjadi:
simfisis pubis.
(c) Bidang hodge III Bidang hodge III setinggi spina ischiadiaca
51
berimpit dengan PAP (Hodge I dan hodge II).
c. Passanger
terbesar dari janin dan paling sulit untuk dilahirkan. Adanya celah
(Sulistyawati, 2016)
cm sampai 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram. Bagian plasenta yang
dan dibagian ini tempat terjadinya pertukaran darah ibu dan janin.
52
proses persalinan. Air ketuban ini dapat dijadikan acuan dalam
a. Kala I (Pembukaan)
53
ditandai dengan adanya kontraksi teratur minimal 2 kali dalam 10
cm
Rimandini, 2017).
b. Kala II
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Pada kala
pengeluaran janin his terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih lama, kira-
kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk keruang
54
yang secara reflektoris atau otomatis menimbulkan rasa mengejan.
Ibu merasa seperti ingin buang air besar karena tekanan pada rektum
maka akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II
c. Kala III
setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput
2015).
uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat berisi plasenta
yang menjadi dua kali lebih tebal dari sebelumnya. Beberapa saat
akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simpisis
atau fundus uteri. Proses ini biasanya berlangsung 5-30 menit setelah
55
bayi lahir dan pengeluaran darah sekitar 100-200 cc (Mutmainnah,
2017).
d. Kala IV
Tabel 2.5
56
Sumber : Prawirohardjo, 2016.
a. Nutrisi
makan khawatir jika akan muncul dorongan untuk buang air besar atau
adalah melihat situasi pasien, artinya intake cairan dan nutrisi tetap
2016).
b. Posisi
dari keadaan pasien). Beberapa posisi yang dapat diambil antara lain
57
dengan berjalan seperti aktivitas ke toilet akan membantu penurunan
2016).
d. Istirahat
e. Pendamping
ini tidak selalu suami atau keluarga, jika di awal pertemuan bidan sudah
dapat memikat hati pasien, maka hal ini merupakan satu hal yang sangat
58
meningkatkan risiko kematian dan kesakitan ibu dan bayi (Alfandi,
2015).
ketuban berbau).
masih 5/5.
8) Presentasi ganda
setelah 8 jam)
dari 40 detik).
59
Tanda dan komplikasi persalinan kala II yang kemungkinan
dari 30x/menit dan produksi urine sedikit nafas cepat lebih dari
3) Gawat janin .
4) Distosia bahu
ketuban hijau.
1) Retensio plasenta
2) Antonia uteri
3) Syok
60
melalui partograf, memberikan asuhan sayang ibu disetiap tahapan
Tabel 2.6
Penatalaksaan Kala I
janin
penurunan kepala
61
langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) (Nurjasmi E. dkk.2016).
arteri 2 buah, gunting tali pusat, gunting episiotomy, klem tali pusat,
dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set,
kassa steril, meja dan alat resusitasi, bed partus serta pakaian ibu dan
bayi.
3) Mengenakan APD.
pemeriksaan dalam.
62
7) Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari
amniotomi.
baik dan membantu ibu dalam posisi yang nyaman dan sesuai
keinginannya.
63
meneran secara benar.
meneran.
meneran.
h) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
segera
64
15) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
bayi.
16) Meletakkan kain yang bersih di lipat 1/3 bagian, di bawah bokong
ibu.
18) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
19) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm lindungi
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
kelahiran bayi.
b) Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengeklem nya
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
65
saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya kepala kearah
bawah dan kearah luar hingga bahu anterior muncul dibawah arkus
pubis dan kemudian dengan lembut menarik kearah atas dan kearah
24) Setelah tubuh dan lengan lahir menelusurkan tangan yang ada di
saat punggung kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan
meletakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit
26) Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh
handuk basah dengan kain kering, pastikan posisi bayi dalam posisi
66
dan kondisi aman di bagian bawah perut ibu.
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu
dam memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu).
31) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
32) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kult ibu-bayi,
34) Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, tepat di atas
ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang
67
uterus ke arah atas belakang (dorso kranial) dengan hati-hati untuk
hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva. Jika plasenta tidak lepas
tangan DTT atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu
dengan seksama
38) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
uterus
39) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
68
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.
40) Periksa kedua sisi plasenta baik yang menempel kebagian ibu
menilai kontraksi.
47) Memantau keadaan umum bayi, pastikan bayi bernafas dengan baik
(40-60 x/menit) dan warna kulit. Jika bayi sulit bernafas, merintih
69
dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah
didekontaminasi.
yang sesuai.
yang diinginkan.
54) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
fisik bayi.
56) Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Pastikan kondisi bayi
paha kanan bawah lateral. Letakkan bayi didalam jangkauan ibu agar
70
58) Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam
dan kering
( Nurjasmi E. dkk.2016)
c. Patrograf
1) Pengertian Partograf
proses persalinan telah berada dalam kala 1 fase aktif yaitu saat
IV.
71
dan berakhir pada titik dimana pembukaan lengkap. Pencatatan selama
(a) Denyut jantung janin Nilai dan catat DJJ setiap 30 menit
(b) Warna dan adanya air ketuban Warna dan adanya air ketuban
U : selaput utuh
72
yang ada dikotak yang sesuai dibawah lajur air ketuban.
0 : Sutura terpisah,
setiap 4 jam dan di beri tanda silang (x) digaris waktu yang
sesuai.
tidak terputus dari 0-5 dan dicatat dengan tanda lingkaran (O)
73
4 jam) pada garis waspada. Jika pembukaan serviks telah
lebih sering jika diduga ada penyulit. Memberi tanda panah pada
partograf pada kolom waktu yang sesuai. Suhu tubuh, diukur dan
74
Lembar belakang partograf merupakan catatan persalinan yang
berguna untuk mencatat proses persalinan yaitu data dasar, kala I, kala
persalinan.
(2) Kala I.
hasil penatalaksanaannya.
Kala III berisi informasi tentang inisiasi menyusu dini, lama kala
Kala IV berisi tentang data tekanan darah, nadi, suhu tubuh, tinggi
75
fundus uteri, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan
Bayi baru lahir berisi tentang berat badan, panjang badan, jenis
dan hasilnya.
1. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat pada usia kehamilan
4000 gram, nilai APGAR > 7 dan tanpa cacat bawaan (Dwiendra, 2018)
g. Kulit kemerahan dan licin karena jaringan dan diikuti vernik caseosa.
76
j. Genetalia
Tabel 2.7
biru
(Denyut ada
jantung)
77
menangi
Teratur
Interpretasi
(kemenkes, 2018)
a) Sistem pernapasan
CO2 melalui plasenta. Ketika tali pusat dipotong maka akan terjadi
b) Sistem kardiovaskuler
78
resistensi pembuluh darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-
140x per menit saat lahir, dengan variasi berkisar antara120- 140x per
c) Sistem pencernaan
tinja pertama dalam 24 jam pertama yang berupa meconium (zat yang
4 atau 5 hari faeces akan menjadi kuning. Bayi yang diberi ASI,
fesesnya lembut, kuning terang dan tidak bau. Sedangkan bayi yang
diberi susu formula berwarna pucat dan agak berbau. Bayi yang diberi
ASI dapat BAB sebanyak 5 kali atau lebih dalam sehari (Marmi,
2014).
79
belum efisien dan masih lemah, sehingga penting untuk
(1) Konduksi
(2) Konveksi
secara konveksi dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran
(3) Evaporasi
80
tetapi tidak pada kedua telapak tangan dan kaki sesegera mungkin
(4) Radiasi
(Fraser, 2014)..
e) Sistem Ginjal
Volume pengeluaran urine total per 24 jam pada bayi baru lahir
f) Sistem saraf
(1) Refleks mencari (rooting reflex) Ketika pipi atau sudut mulut bayi
81
disentuh, bayi akan menoleh kearah stimulus dan membuka
(3) Refleks menghisap (sucking reflex) Tekanan pada mulut bayi pada
langit bagian dalam gusi atas timbul hisapan yang kuat dan cepat.
selagi istirahat. Respon ini dapat tidak ada atau lengkap segera
ekstensi dari ekstermitas atas yang cepat dan diikuti dengan aduksi
82
yang lebih lambat dan kemudian timbul fleksi. Refleks ini juga
a. Bayi tidak mau menyusu Jika bayi tidak mau menyusu maka asupan
Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah dalam keadaan lemah
b. Kejang Kejang terjadi pada saat bayi demam dan jika bayi kejang
namun tidak dalam kondisi demam maka ada masalah lain (Walyani,
2015).
Jangan biarkan kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari
d. Sesak nafas Frekuensi nafas bayi umumnya lebih cepat dari orang
dewasa yaitu sekitar 30-60 x/menit. Jika bayi bernafas kurang dari
dan lihat dinding dada bayi ada tarikan atau tidak (Ambarwati, 2014).
adanya tanda infeksi. Hal yang harus diperhatikan saat merawat tali
pusat jaga tali pusat bayi tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air
hangat dan biarkan kering. Betadin dan alkohol diberikan tetapi tidak
untuk di kompreskan, artinya hanya oleskan saja saat tali pusat sudah
83
kering dan tutup dengan kasa steril (Ambarwati, 2014).
f. . Demam atau tubuh merasa dingin Suhu normal bayi berkisar antara
bayi dengan kapas dan air hangat lalu konsultasikan pada dokter atau
h. Ikterus Kulit terlihat kuning Kuning pada bayi terjadi karena bayi
kurang ASI. Namun jika kuning pada bayi terjadi pada waktu kurang
dari 24 jam setelah lahir atau lebih dari 14 hari setelah lahir, kuning
menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna
Tabel 2.8
Dejarat Icterus
Ikterus kadar
billirubin
tungkai %
84
IV Sampai daerah lengan, kaki 12,4 mg
bawah, Lutut %
dan Kaki %
dapat muncul pada setiap kelahiran daam 10-20 per 1000 kelahiran
(Lissauer, 2015). Tujuan utama perawatan bayi baru lahir adalah untuk
a. Pencegahan infeksi
penilaian sepintas pada bayi baru lahir dengan tiga pertanyaan yaitu :
85
jalan nafas tidak dilakukan secara rutin (Kemenkes RI, 2015).
tali pusat dengan satu tangan melindungi perut dan genetalia bayi.
Perawatan tali pusat adalah dengan tidak membungkus tali pusat atau
2015).
Setelah bayi lahir dan tali pusat teah dipotong, letakkan bayi
tengkurap diatas dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk
10-20 menit dan bayi cukup menyusu dari satu payudara ibu
dan tubuh bayi dengan kain yang bersih dan hangat (Kemenkes,
2014).
86
infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia Trashomatis.
Beri bayi salep atau tetes mata antibiotika profilaksis (tetrasiklin 1%,
mata harus tepat 1 jam setelah bayi lahir. Upaya pencegahan infeksi
mata tidak efektif jika diberikan lebih dari 1 jam setelah bayi lahir
(Kemenkes, 2014).
g. Pemberian Vitamin K
bayi baru lahir dalam satu jam harus diberikan salep mata,
87
Vitamin-K 1 mg dan setelah 1 jam sampai 24 jam diberikan HB 0 IM,
pada kasus Ny. RN, salep mata dan Vit-K diberikan setelah bayi
88
yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
berikut:
1. Pengertian Nifas
waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang
89
Menurut Vivian dkk (2017) masa nifas dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
a. Puerperium dini
Puerperium dini yaitu suatu masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu
b. Puerperium intermedial
c. Remote puerperium
ibu dalam 2 hari dan HCG dalam 2 minggu setelah melahirkan (Sutanto,
2018).
a. Uterus
90
kira-kira 7-8 cm, lebar sekitar 5-5,5 cm dan tebal sekitar 2,5 cm. Pada
Tabel 2.9
Involusi Uterus
b. Serviks
91
menjadi seperti corong. Hal ini disebabkan oleh korpus uteri yang
serviks hanya dapat dilewati oleh satu jari serta setelah 6 minggu
dinding dalam vagina yang berkerut akan timbul kembali pada minggu
sekret yang berasal dari cavum uteri selama masa nifas yang disebut
berasal dari cavum uteri dan vagina yang keluar selama masa nifas.
92
a) Lochea rubra: keluar pada hari ke 1 – 3 berwarna merah dan hitam,
seperti nanah dan berbau busuk, yang disebut dengan lochea purulenta
(Vivian, 2017).
d. Payudara
93
Jenis-jenis ASI menurut Marmi (2016) adalah sebagai berikut:
2) ASI transisi/peralihan
sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10.
(Marmi, 2016). 3) ASI matur ASI matur disekresi pada harike 10.
e. Tanda-tanda vital
1) Suhu tubuh
Suhu badan pasca persalinan dapat naik lebih dari 0,5°C dari
2) Nadi
94
3) Tekanan darah
4) Pernafasan
dan denyut nadi. Bila suhu dan nadi tidak normal, pernapasan juga
f. Sistem Pencernaan
selama proses persalinan. Selain itu, hal tersebut juga dipengaruhi oleh
(Prawirohardjo, 2015).
g. Sistem perkemihan
95
muskulusspingter ani selama proses persalinan, atau karena edema
h. Sistem musculoskeletal
teori Reva Rubin dalam Kurnia sari (2015) dibagi menjadi beberapa fase
sebagai berikut:
a. Fase taking in
dari hari ke 1-2 setelah melahirkan. Ibu terfokus dengan dirinya sendiri
fisik yang dialami, rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya
96
(Kurnia, Sari.2015).
hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu akan lebih memperhatikan
pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB, dan daya tahan tubuhnya serta
tentang perawatan diri dan bayinya karena pada fase ini ibu cenderung
c. Fase letting go
barunya pada sebagai seorang ibu dimana fase ini berlangsung hari ke
sosial. Rasa percaya diri ibu akan peran barunya mulai tumbuh serta
97
5. Kebutuhan masa nifas
a. Nutrisi
Selama masa nifas, diet sehat sangat dianjurkan pada ibu setelah
2016). Beberapa asupan yang dibutuhkan ibu pada masa nifas menurut
hari).
pascapersalinan.
b. Ambulasi
98
(Kemenkes RI, 2014). Pada ibu dengan postpartum normal ambulasi
dini dilakukan paling tidak 6-12 jam postpartum, sedangkan pada ibu
dahulu, kemudian duduk. Lalu apabila ibu sudah cukup kuat berdiri
c. Eliminasi
Memberikan asupan cairan yang cukup, diet yang tinggi serat serta
d. Istirahat
99
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
lahan. Jika ibu kurang istirahat maka dampak yang terjadi seperti
e. Personal hygiene
infeksi sekunder.
100
f. Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya
g. Senam nifas
persalinan.
h. Keluarga Berencana
101
6. Tanda Bahaya Masa Nifas
a. Perdarahan postpartum
selaput plasenta.
dalam masa nifas, jumlahnya lebih banyak dari pengeluaran darah dan
lendir pada waktu menstruasi dan berbau anyir (Rukiyah, 2015). Lochea
c. Sub-involusi uterus
102
haemorrhage) (Kumalasari, 2015).
yang kurang tepat, faktor lain yang memicu infeksi seperti adanya luka
3) Ibu terlihat lemah, gelisah, sakit kepala dan kondisi terburuknya ibu
saluran kemih. Nyeri ini disebabkan oleh luka bekas episiotomi atau
(Kumalasari, 2015).
103
f. Sakit kepala dan pandangan kabur
yang berlangsung terus menerus dan tidak bisa hilang dengan istirahat
2019).
gejala adanya pre eklamsi walaupun gejala utamanya yaitu protein urine
(Reni, 2016).
terasa sakit yang berlanjut pada mastitis, atau terjadi radang (peradangan
diberikan pada pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan
104
mengobati/ merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.
8. Kunjungan Nifas
dan merujuk komplikasi pada ibu nifas. Asuhan kunjungan nifas ini
medis pada ibu nifas yang dilakukan selama 6 minggu setelah persalinan.
kontraksi uterus, tinggi fundus, dan temperatur secara rutin, serta penilaian
105
pencegahan perdarahan dan meberikan konseling pencegahan akibat
edukasi tentang cara mepererat hubungan ibu dan bayi, menjaga bayi
agar tetap sehat dan mencegah hipotermi (Sari & Rimandini, 2014)
nutrisi dan cairan yang cukup, dan dapat menyusui bayinya dengan
Tabel 2.11
106
KF- 6-8 jam 1) Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena
perdarahan berlanjut.
istirahat.
107
4) Memastikan ibu menyusui dengan benar
istirahat.
tujuh langkah yang secara periodik disaring ulang. Proses manajemen ini
108
implementasi dan evaluasi.
2013).
pencegahan (Arsinah, dkk. 2015). Pada langkah ini penting sekali untuk
diagnosa dan masalah ditegakkan. Kegiatan bidan pada tahap ini adalah
109
kebidanan. Jadi manejemen bukan hanya selama asuhan primer periodik
atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama
(Jannah, 2013).
secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosa yang ada (Sari, 2015).
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien, atau dari setiap masalah yang berkaitan,
pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang
keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
110
apakah benarbenar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana
F. Pendokumentasian
1987), dan telah lama berisi bukti yang telah menyumbang untuk
jumlah bidan terlibat dalam penelitian, dan dalam membuka kedua atas
untuk ini ditulis oleh dan untuk bidan. Evindance Based midwifery
111
secara resmi diluncurkan sebagai sebuah jurnal mandiri untuk penelitian
'(Silverton, 2003).
bidan benar dapat menilai arti dan implikasi untuk praktek, pendidikan
112
H. Konsep Dasar Holistic Care
utuh dan sehat dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam
estetika, emosi, dan fisik, jadi healthy yang dimaksud bukan hanya
113
kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari
b. Holistik Etik,
yang kompeten.
114
untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga
bidan dapat melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai proses
penyembuhan seseorang
d. Holistic Communication,
penyembuhan pasien
a. Holistik Tradisional.
b. Holistik Modern.
berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy, dan
115
yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy,
116
Praktisi Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar
bukannya pandai.
Ketuhanan.
melitus, kolesterol tinggi dan sakit jantung, stroke, asam urat dan
rematik, tumor dan kanker, gagal ginjal, demam berdarah dan AIDS.
(http://www.umy.ac.id/konsep-holistic-care-dalam\
penyembuhan pasien)
117
konsep menyeluruh, yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga, dengan
method alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang mana tubuh manusia
a. Pengaturan pola hidup dan pola makan dengan gizi dan kebutuhan
118
f. Stimulan promotor dengan nutrisi herbal
8. Caring
berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok lain. Caring menolong klien
Bersikap caring untuk klien dan bekerja bersama dengan klien dari
9. Holisme
119
kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus dimiliki individu
yang terdiri dari banyak subsistem yang saling ketergantungan dan tidak
10. Humanisme
120
membutuhkan kemampuan mendengarkan orang lain secara aktif dan
sebagai suatu pengobatan non konversional yang bukan berasal dari negara
teknin non konversional. Tetapi ini tidak menggunakan obat yang komersil
121
kebidanan. Terapi ini ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
3. Asuhan komplementer
a. Pijat Effleurage
1) Pengertian
(2015),
2) Manfaat
122
melutut dengan tangan untuk melancarkan peredara darah. Dengan
(Ellysusilawati, 2017)
3) Tujuan
kesehatan jaringan dan mengurangi rasa sakit sakit, sehingga klien lebih
bisa rileks. Selain itu tujuan dari teknik masase effleurage yaitu
123
Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau
tangan atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh
dalam menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan
memperoleh hentakan tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi
yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area
124
yang terasa sakit atau nyeri. Variasi gerakan tapotement yaitu
a) Atur posisi tidur ibu dengan posisi tidur terlentag rileks dengan
kesamping
umbilikus
impuls nyeri ke medulla spinalis dan otak di hambat. Selain itu teori
125
transmisi serabut saraf sensori A – beta yang lebih besar dan lebih
cepat. Proses ini menurunkan transmisi nyeri melalui serabut dan delta
2017). Hal ini sejalan dengan teori gate control yang dikemukakan oleh
fungsi yang berbeda. Implus rasa sakit yang di bawah oleh syaraf yang
rasa sakit. Tetapi implus rasa sakit ini dapat di blok yaitu dengan
berdiameter besar yang banyak pada kulit, harus dilakukan awal rasa
sakit atau sebelum implus rasa sakit yang di bawah oleh syaraf yang
126
b. Gym ball
luas sehingga kepala janin lebih mudah masuk dalam panggul, sehingga
menggunakan bola. Kata birth ball dapat diartikan ketika latihan dengan
menggunakan bola diterapkan untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu
Birth ball adalah bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu
dalam berbagai posisi. Salah satu gerakannya yaitu dengan duduk di bola
(Kurniawati, 2017).
127
d) membentuk postur tubuh yang baik,
Menurut Febby, (2019) cara memilih ukuran bola yang tepat. akan
tinggi badan dan untuk mengukurnya, ibu hamil bisa mencoba duduk di
atas gym ball tersebut, jika kaki ibu tidak bisa menapak pada lantai, berarti
menandakan bola tersebut terlalu kecil untuk ibu hamil. Panduan untuk
ukuran 55 cm
ukuran 65 cm
cm
agar tidak licin dan untuk memberikan keseimbangan di dalam bola, ibu
128
sudah dirancang agar bisa menahan bobot tubuh lebih dari 140 kg agar
tidak pecah. Cara menggunakan birth ball, ada beberapa cara berikut ini
(1) Bauching: ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi
(2) Pelvic Circle: ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi
disisi yang lainnya hal ini membuat ruang bagi janin terbuka
(3) Angka 8: ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi
(4) pelvic Tilt: ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi
129
bola terjaga, kemudian lakukan gerakan ke depan dan kebelakang
(5) Side To Side: ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi
kali kemudian balas dengan di sisi yang lain, gerakan ini dapat
(6) Infinity (angka ∞): ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di
(7) Hip Circle: ibu duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi
130
memposisikan bayi yang optimal.
(a) Hip Circel : ibu bisa berlutut di atas bola yang terletak di lantai,
(b)Cat And Cow: ibu bisa berlutut di atas bola yang terletak di lantai,
gerakan turun naik pada pinggul kemudain balas dengan sisi yang
(c) Duduk: ibu duduk dengan membuka lutut lebar, peluk bola dan
persalinan nanti
d) V-Sit:
131
Siapkan alas matras atau yoga mat dan berbaring di atasnya.
berdiri kokoh dan posisi kaki terbuka serta bersandar ke atas bola
sakit
b) Perdarahan pervagina
d) Serviks Incopetent
132
f) Hipertensi dan Pre-eklampsia
g) Diabetes gestational
c. Pijat oksitosin
1) Pengertian Pijat
tulang costae kelima atau keenam. Pijat oksitosin ini juga dapat
133
kesehatan saja, tetapi dapat dilakukan oleh suami atau anggota
134
memijat dari tulang leher pertama sampai tulang belikat, bisa
kapan saja, dalam 24 jam setelah ibu melahirkan dimana masa ini
klien dapat mobilisasi seperti halnya duduk dan mulai belajar untuk
menggunakan handuk
135
c) mengolesi telapak tangan dengan minyak kelapa atau baby oil
menit
kelancaran produksi ASI. Hal ini dapat dilihat dari indikator pada
(a) Frekuensi dari BAK bayi, selama 24 jam bayi akan BAK
(b) Bayi akan tidur selama kurang lebih 2-3 jam setelah
menyusu
(c) Bayi akan BAB. Bayi akan BAB 2-5 kali sehari, BAB yang
Waode, 2017)
136
b) Kelancaran produksi ASI indikator pada ibu :
akan tertidur
a) Persiapan alat
(1) Alat
(2) Kursi
(3) Meja
(5) Handuk
b) Persiapan pemijat
c) Persiapan lingkungan
137
(2) Menutup tirai atau pintu
e) Pelaksanaan
menampung ASI.
138
lebih 2 cm, titik tersebut merupakan lokasi untuk
memijat.
(8) Pemijatan dengan ibu jari dari leher sampai costa 5-6
pakainannya kembali.
d. Pijat bayi
1) Pengertian
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia dan yang
2) Manfaat Pijat Bayi Efek fisik / klinis pijat bayi adalah sebagai berikut:
139
Treatment istimewa yang dilakukan khusus untuk bayi, salah
Ibu bisa menggunakan lotion, baby oil, atau minyak kelapa untuk
140
yang mendadak pada bayi)
f) Meredakan stres
a) Gerakan kaki
memerah..
141
Gambar 2.1 gerakan milking india
142
Menekan dengan kedua ibu jari bergantian mulai dari
b) Gerakan dada
143
Mulailah dengan meletakkan kedua telapak tangan di tengah
kiri.
c) Gerakan perut
perut atas sebelah kiri ke kanan searah jarum jam sampai bagian
144
kanan perut bawah bayi (gerakan bulan). Dengan tangan kiri
huruf L terbalik
terbalik.
145
Gambar 2.9 gerakan I LOVE U
d) Gerakan tangan
146
menggenggam lengan bayi kedua tangan di gerakkan dari bahu
pergelangan tangan.
147
Gambar 2.13 gerakan rolling
pergelangan tangan.
gerakan memutar.
148
Gambar 2.16 finger shake
e) Gerakan muka
alis
149
Gambar 2.18 gerakan pijat alis
150
BAB III
TINJAUAN KASUS
a. Pengkajian Data
1) Identitas
Pada tanggal 01 januari 2023 WIB Pukul : 07.00 WIB seorang ibu
151
keturunan seperti asma,jantung, diabetes, dan hipertensi Riwayat
152
Operasi Ibu mengatakan tidak pernah melakukan operasi Riwayat
dismenorhoe, lamanya 5-7 hari, sifat darah encer, tidak berbau dan
pinggang, pusing dan mual, perut terasa begah, terapi: B6, Calcifar,
keluhan mual, pusing serta ibu sudah merasakan gerakan janin pada
TPMB sering BAK, pegal kaki, sakit punggung dan pinggang. Ibu
mengatakan gerakan janin aktif, terapi: Calcium, Tablet Fe, DHA asam
153
meningkat 3-4x/hari dengan menu nasi, sayur, lauk dengan porsi
sedang dan minum ± 8-9 gelas sehari, air putih. Pola istirahat dan tidur:
ibu mengatakan tidur siang ± 1-2 jam dan tidur malam 6 jam. ibu
mengatakan BAB 1X/hari warna kuning , padat dan tidak ada keluhan
yang diinginkan dan keluarga sangat bahagia dan jenis kelamin yang
diharapkan oleh keluarga adalah apa saja yang penting bayinya lahir
persalinan nanti.
3) Data Objektif
154
120/80mmHg, respirasi 22x/menit, nadi 83x/menit, suhu 36,50c, Lila 25
kg, penambahan berat badan selama hamil 6 kg, Tinggi badan 160
(bersih tidak ada ketombe, tidak rontok,) pada muka (simetris dan tidak
kacamata), pada telinga (simetris, dan tidak nampak ada serumen atau
kotoran), pada mulut (lidah tidak ada stomatitis dan geraham bersih,
gigi tidak ada gigi palsu dan berlubang, tidak caries). Leher : Tidak ada
Dada dan axilla : Payudara membesar, bersih, tidak ada tumor, simetris,
jantung reguler tidak ada mur-mur, paru-paru bersih, tidak ada whezing,
rales, ronkhi, axilla tidak ada tumor, tidak nyeri, perut/ status lokalis.
Ekstremitas atas : Tungkai simetris kanan dan kiri, oedema tidak ada,
otot dan sendi tidak kaku, tidak ada varices. Anogenetal : Tidak ada
luka parut, tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar bartolin dan
skene, anus tidak ada haemoroid, ada lendir dan darah, tidak ada air-air
kekakuan sendi, tidak ada varises, refleks patella (+), tidak ada kelainan
155
dengan arah memanjang, tidak ada kelaina. Palpasi berdasarkan
perut bagian atas teraba bulat, lunak dan tidak meleting (bokong).
Bagian bawah terisi satu bagian bulat, keras, masih bisa digoyangkan
PAP. Tidak ada kontraksi teraba 5/5 bagian diatas sympisis. tidak ada
cekungan pada perut TBJ (27-13) x155 =2.170 gram. Pada saat palpasi
dan ketika janin bergerak ibu tidak merasakan sakit pada abdomen.
urin & reduksi urin negatif, golongan darah 0. HBsAg (-), HIV (-),
Dari hasil pengkajian data subyektif dan obyektif dan telah dilakukan
kepala.
a) Dasar ibu ;
2023.
156
b) Dasar janin :
27 cm, Leopold I : perut bagian atas teraba bulat, lunak dan tidak
Janin). Leopold III: Bagian bawah terisi satu bagian bulat, keras,
terendah janin belum masuk PAP. Tidak ada kontraksi teraba 5/5
bagian diatas sympisis. tidak ada cekungan pada perut TBJ (27-13)
x155 =2.170 gram. Pada saat palpasi dan ketika janin bergerak ibu
5) Perencanaan
BAB
157
sayuran dan buah buahan
i) Anjurkan ibu untuk datang segera jika ada keluhan dan sudah ada
tanda-tanda persalinan
j) Lakukan pendokumentasian
6) Penatalaksanaan
usia kehamilan jalan 32 Minggu 2 hari, keadaan ibu dan janin baik
e) Menganjurkan ibu jalan-jalan pagi atau sore setiap hari 5-10 menit
158
h) Memberikan KIE tentang tanda-tanda persalinan yaitu, keluar
meneran
i) Menganjurkan ibu untuk datang segera jika ada keluhan dan sudah
j) Melakukan pendokumentasian
7) Evaluasi
g) Ibu sudah mengerti dan akan datang jika ada keluhan dan tanda-
tanda persalinan
h) Sudah dilakukan
a. Data subjektif
Pada tanggal 01 februari 2023 pukul 07.00 WIB, seorang ibu hamil datang
159
nyeri punggung sehingga ibu merasa tidak nyaman saat tidur.
b. Data objektif
cm, Berat Badan sekarang 60 kg, Berat Badan sebelum hamil 52 kg,
Kepala: muka (simetris dan tidak ada oedema), pada sistem penglihatan
tidak ichterik, tidak memakai kacamata), pada telinga (simetris, dan tidak
kelenjar thyroid. tidak ada pembesaran vena jugularis. Dada dan Axilla:
kolostrum sudah keluar, tidak ada striae, jantung irama jantung reguler
tidak ada mur-mur, paru-paru bersih, tidak ada whezing, rales, ronkhi,
kanan dan kiri, oedema tidak ada, otot dan sendi tidak kaku, tidak ada
kekakuan sendi, tidak ada varises, refleks patella (+), tidak ada kelainan
membesar dengan arah memanjang, tidak ada pelebaran vena, tidak ada
bekas luka operasi, ada linea nigra, tidak ada striae albican/livide, ibu juga
160
mengatakan tidak merasa nyeri saat janin bergerak, tidak ada kelainan
hasih TFU 30 cm, Leopold I : teraba satu bagian lunak, kurang bulat,
tidak melenting (bokong). Leopold II: Perut sebelah kanan ibu teraba
keras, memanjang seperti papan serta ada tahanan (Punggung janin) dan
Leopold III : Bagian bawah terisi satu bagian bulat, keras, tidak bisa
bagian. Taksiran berat janin TBJ (30 – 12) x 155 = 2.790 gram. Pada saat
palpasi dan ketika janin bergerak ibu tidak merasakan sakit pada abdomen.
kanan bawah 3 jari bawah pusat, frekuensi 145 x/menit secara teratur
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
161
5) Memberikan asuhan komplementer pijat efflurage untuk mengurangi
diperlukan,
yang akan datang yaitu tanggal 14 februari atau jika ada keluhan.
3. Kunjungan ANC ke 3
a. Data subjek
b. Data objek
pemeriksaan fisik Kepala: muka (simetris dan tidak ada oedema), pada
162
sistem penglihatan (simetris, kelopak mata tidak oedema, conjungtiva
tidak anemis, sclera tidak ichterik, tidak memakai kacamata), pada telinga
(simetris, dan tidak nampak ada serumen atau kotoran), Leher : Tidak ada
dan Axilla: Payudara membesar, bersih, tidak ada tumor, simetris, areola
kolostrum sudah keluar, tidak ada striae, jantung irama jantung reguler
tidak ada mur-mur, paru-paru bersih, tidak ada whezing, rales, ronkhi,
kanan dan kiri, oedema tidak ada, otot dan sendi tidak kaku, tidak ada
kekakuan sendi, tidak ada varises, refleks patella (+), tidak ada kelainan
dengan arah memanjang, tidak ada pelebaran vena, tidak ada bekas luka
operasi, ada linea nigra, tidak ada striae albican/livide, ibu juga
mengatakan tidak merasa nyeri saat janin bergerak, tidak ada kelainan
TFU 30 cm, Leopold I : teraba satu bagian lunak, kurang bulat, tidak
melenting (bokong). Leopold II: Perut sebelah kanan ibu teraba keras,
memanjang seperti papan serta ada tahanan (Punggung janin) dan perut
III: Perut bagian bawah teraba bulat, keras dan melenting (kepala janin)
163
3/5 bagian. Tapsiran berat janin TBJ (30 – 12) x 155 = 2.790 gram. Pada
saat palpasi dan ketika janin bergerak ibu tidak merasakan sakit pada
abdomen. DJJ (+), punctum maximum (PM) kuadran kanan bawah 3 jari
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
persalinan yaitu perlengkapan ibu dan bayi. Ibu telah menyiapkan semua
untuk memeriksakan kehamilan nya pada saat ibu memiliki keluhan atau
terasa mules- mules yang semakin sering, Ibu mengerti dan bersedia
melakukannya.
164
6) Menganjurkan ibu untuk tetap melanjutkan minum vitamin secara rutin.
1. Manajemen kala I
1) Identitas
2) Data subjektif
rutin. Riwayat alergi obat-obatan ibu mengatakan tidak ada alergi obat
sejak kehamilan umur kurang lebih 5bulan dan masih dirasakan sampai
sekarang. Obat yang diminum hanya dari bidan. Alasan ibu mengeluh
165
mulai mules-mules sejak jam 01.00 WIB tanggal 15 februari 2023 belum
keluar air air, frekuensi 3x dalam setiap 10 menit lamanya 40 detik disertai
keluar lendir campur darah. jam 04.00 WIB mules bertambah kuat dari
semalam ibu kurang istirahat, BAK sering, BAB terakhir jam 05.00 WIB
serta makan dan minum terakhir jam 06.30 WIB Riwayat kehamilan,
persalinan yang lalu ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, tidak
lain/saat ini Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit seperti riwayat
3) Data objektif
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : baik, ibu tampak kesakitan karena his,
kepala Rambut bersih tidak ada ketombe, tidak rontok) pada muka (simetris
oedema, conjungtiva tidak ada anemis, sclera tidak ichterik, tidak memakai
dan tidak nampak ada serumen atau kotoran), pada mulut (lidah tidak ada
stomatitis dan geraham bersih, gigi tidak ada gigi palsu dan berlubang,
tidak caries). Leher Tidak ada pembesaran kelenjar gondok dan kelenjar
getah bening, tidak ada tumor dan tidak ada nyeri tekan. Dada dan Axilla
166
hiperpigmentasi (coklat kehitaman), puting susu sedikit menonjol,
kolostrum sudah keluar, tidak ada striae, jantung irama jantung reguler tidak
ada mur-mur, paru-paru bersih, tidak ada whezing, rales, ronkhi, axilla tidak
ada tumor, tidak nyeri, perut/ status lokalis. Ekstermitas atas Tungkai
simetris kanan dan kiri, oedema tidak ada, otot dan sendi tidak kaku, tidak
ada varices. pemeriksaan khusus obstetri infeksi tidak ada luka bekas
dengan arah memanjang, tidak ada pelebaran vena, ada linea nigra, tidak
ada striae albican/livide. Palpasi Mc 29 cm, TFU 1 jari dibawah px, teraba
kepala dan sudah tidak dapat digoyangkan, divergen. Perlimaan 2/5. TBJ
Vulva dan vagina tidak ada kelainan, tampak pengeluaran lendir bercampur
darah dan belum ada pengeluaran air-air, pemeriksaan dalam pukul 07.10
kepala Hodge II, tidak ada molage dan tidak ada tali pusat atau bagian kecil
tungkai tampak simetris, tidak ada odema, tidak ada kekakuan sendi,
tidak ada varises, refleks patella (+), tidak ada kelainan pada ekstremitas.
Dari hasil pengkajian data subyektif dan obyektif dan telah dilakukan di
167
dapatkan diagnosa sebagai berikut.
Diagnosa ibu : G1P0A0 Hamil 38 minggu 5 hari inpartu kala 1 fase aktif
a) Dasar ibu :
(2) ibu mengeluh mulai mules-mules sejak jam 01.00 WIB tanggal 15
detik disertai keluar lendir campur darah. jam 04.00 WIB mules
sering, BAB terakhir jam 05.00 WIB serta makan dan minum
kepala, UUK depan, penurunan kepala Hodge II, tidak ada molage
dan tidak ada tali pusat atau bagian kecil janin yang menumbung.
b) Dasar janin :
(1) infeksi tidak ada luka bekas operasi, adanya pembesaran abdomen
ada pelebaran vena, ada linea nigra, tidak ada striae albican/livide.
168
bawah px, teraba satu bagian bundar, lunak, tidak melenting
Cekungan pada perut dan nyeri tekan tidak ada. Taksiran Berat
5) Perencanaan
relaksasi
169
6) Penatalaksanaan jam 07.10 WIB
b) Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik
relaksasi
7) Evaluasi
teh manis, ibu nampak berdoa setiap ada his. Dan ibu menarik nafas dan
f) partus set, alat resusitasi bayi, kelengkapan ibu dan bayi sudah lengkap
2. kala II
a. Data subjektif
170
Ibu mengatakan mulas semakin sering dan kuat. Ibu merasa keluar air-air
mengalir banyak. Ibu sudah tidak mampu untuk berjalan. Dan ada
b. Data objektif
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
5) Menolong persalinan secara APN: bayi lahir spontan jam 12.20 WIB.
Keringkan.
171
6) Mengecek adanya janin kedua. Tidak ada
3. Kala III
a. Data subjektif
Ibu mengatakan lega dan senang bayinya sudah lahir dengan selamat
b. Data objektif
darah.60 cc
c. Analisa masalah
d. Penatalaksanaan
mengetahuinya
(aspektus lateralis).
dada ibu, skin to skin dan menutup bayi dengan kain dan
172
6) Melahirkan plasenta, plasenta lahir spontan pukul 12.29 WIB.
2,5 cm, kotiledon dan selaput lengkap, tali pusat tidak rapuh
4. Kala IV
a. Data subjektif
b. Data objektif
c. Analisa
P1A0 kala IV
d. Penatalaksanaan
173
melanjutkan pemeberian ASI. IMD berhasil, dan ibu bersedia
nyaman.
1. Kunjungan nifas 1
a. Identitas
174
WNI/WNI. Agama Islam/islam. Pendidikan SMA/SMA. Pekerjaan
b. Data subjektif
Pada tanggal 15 februari 2023 pukul 18.30 WIB oleh imas cantikawati
Riwayat persalinan 12.20 WIB bayi lahir spontan Jenis kelamin Laki-
laki, berat badan 2900 gram, panjang badan 50 cm, keadaannya sehat dan
normal. Jenis persalinan normal spontan ketuban pecah sejak jam 10.55
persalinan kala I: 3 jam 54 menit, kala II: 1 jam 25 menit, kala III: 9
menit. Plasenta lahir lengkap pada pukul 12.29 WIB, secara spontan,
cm, tebal 2,5 cm, kala IV : 2 jam dan pada kala IV perineum tidak terdapat
robekan. Jumlah darah yang keluar kala I 15 cc, Kala II 45 cc, kala III 80
cc, kala IV 100 cc dan semuanya berjumlah ± 240 cc. Tidak ditemukan
penyulit dan komplikasi seperti tekanan darah tinggi, kejang dan infeksi
serta dilakukan IMD Riwayat/kondisi ibu saat ini Ibu mengatakan sudah
mengkonsumsi nasi dan sayur sup dan jumlah air yang diminum ibu
adalah ± 2 liter. Ibu sudah bisa BAK dan tidak ada kesulitan dalam BAK.
Ibu belum BAB karena belum ingin. Ibu sudah memberikan ASI pada
bayinya. Ibu melakukan mobilisasi dan sudah bisa ke kamar mandi sendiri.
Ibu mengatakan merasa cemas pada saat menghadapi persalinan dan saat
175
ini ibu merasa senang atas kelahiran bayi Laki-lakinya. Pada saat ibu akan
c. Data objektif
36,7 oC, N: 80x/menit, pemeriksaan fisik Muka tidak pucat, tidak oedem,
mulut dan bibir tidak anemis, gusi tidak ada perdarahan, tidak ada
kelenjar getah bening. Dada Askultasi: paru paru tidak ada suara wheezing
dan ronchi, Suara jantung normal lup dup, Perkusi jantung pekak dan paru
paru sonor. Payudara: puting susu menonjol bersih, tidak teraba benjolan,
tidak ada, kekakuan sendi tidak ada, reflex patella kanan dan kiri (+).
Dasar:
176
3) Kebutuhan :penkes istirahat, nutrisi, dan mobilisasi
e. Perencanaan
Ulang yaitu pada 7 hari kemudian atau di saat ibu mengalami ketidak
nyamanan
f. Penatalaksanaan
Ulang yaitu pada 7 hari kemudian atau di saat ibu mengalami ketidak
nyamanan
177
6) Melakukan pendokumentasian dengan SOAP
a. Evaluasi
4) ibu mengerti dan paham dengan yang dijelaskan dan akan segera ke
6) sudah dilakukan
2. Kunjungan nifas 2
a. Data subjektif
Pada tanggal 22 februari 2023 pukul 09.30 WIB Ibu mengatakan telah
melahirkan anak pertamanya 7 hari yang lalu secara normal keluhan Saat ini
ibu mengeluh pengeluaran ASI hanya sedikit dan tidak lancar serta ibu
kurang tidur karena tiap malam bayinya sedikit rewel dan harus menyusui
bayinya Ibu mengatakan masih keluar darah nifas masih keluar darah sedikit
berwarna merah., ibu tidur malam ± 4 jam dan siang tidak tidur. Pola
kebiasaan sehari-hari ibu makan 3x/hari dengan nasi, lauk, sayur, dan
buah, minum sehari 8 gelas air putih, suami membantu ibu melakukan
b. Data objektif
178
tanda vital tekanan darah 100/70 mmHg, suhu : 36,5°C, respirasi:
pembesaran glandula aksilaris tidak ada dan pengeluaran ASI sedikit, tinggi
fundus uteri pertengahan sympisis dan pusat, anogenital: perineum tidak ada
sanguilenta) dan baunya khas, kandung kemih kosong, BAK dan BAB
lancar, ekstremintas tidak oedema, kemerahan tidak ada, varices tidak ada,
kekakuan sendi tidak ada, reflex patella kanan dan kiri (+)
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
mengerti
ASI
6) Mengingatkan ibu tentang tanda bahaya pada masa nifas dan bayi baru
179
7) Menjadwalkan kembali kunjungan selanjutnya, ibu bersedia melakukan
3. Kunjungan nifas 3
a. Data subjektif
Pada tanggal 29 februari 2023 pukul 09.30 WIB ibu mengatakan ASI
sudah bertambah banyak lancar dan tidak ada keluhan, ibu sudah bisa
b. Data objektif
anogenital: perineum tidak ada tanda infeksi dan tidak ada perdarahan yang
BAK dan BAB lancar, ekstremintas tidak oedema, kemerahan tidak ada,
varices tidak ada, kekakuan sendi tidak ada, reflex patella kanan dan kiri
(+).
c. Analisa
d. Penatalaksaan
180
mengerti.
4. Kunjungan nifas 4
28 maret 2023
a. Data subjektif
Seorang ibu datang ke TPMB ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun,
ASI lancar dan ibu masih memberikan ASI, dan ibu berencana ikut KB
b. Data objektif
pembesaran glandula aksilaris tidak ada dan pengeluaran ASI lancar dan
banyak, tinggi fundus uteri tidak teraba, Anogenital: perineum tidak ada
tanda infeksi, pengeluaran lokhea sudah tidak ada, kandung kemih kosong,
BAK dan BAB lancar, ekstremintas tidak oedema, kemerahan tidak ada,
varices tidak ada, kekakuan sendi tidak ada, reflex patella kanan dan kiri
181
(+).
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
efek samping dan cara kerjanya. Ibu mengerti dan paham dan memilih alat
februari 2023 pukul 12.20 WIB Jenis kelamin laki-laki. Identitas orang tua
182
kehamilan Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama, belum
pusing dan mual, perut terasa begah, terapi: B6, Calcifar, Tablet Fe, Vitonal,
Trimester II: ANC 3 kali di PMB dengan keluhan mual, pusing serta ibu
Tablet Fe, DHA asam folat, Penyuluhan: pola istirahat, pola nutrisi.
Pemeriksaan Trimester III: ANC 4 kali di TPMB sering BAK, pegal kaki,
sakit punggung dan pinggang. Ibu mengatakan gerakan janin aktif, terapi:
Calcium, Tablet Fe, DHA asam folat, Penyuluhan: pola istirahat, pola
meningkat 3-4x/hari dengan menu nasi, sayur, lauk dengan porsi sedang.
persalinan dan nifas jenis persalinan spontan, Ditolong oleh bidan Lama
utuh plasenta. Plasenta diameter 20 cm, tebal 2,5 cm, kotiledon dan selaput
lengkap, tali pusat tidak rapuh panjang tali pusat 50 cm, Komplikasi
persalinan tidak ada Apgar Score menit 1 dan 5 Segera setelah lahir 9/10.
183
Kejadian/gangguan/traumapada bayi yang terjadi tidak ada pola eliminasi
pada neonatus mekonium sudah keluar berwarna hitam. sudah BAK warna
kuning jernih jumlah 1 kali Segera setelah lahir Kebutuhan Nutrisi ASI
frekuensi 1 kali
b.Data objektif
normal, sutura tidak ada pelebaran, caput succedaneum tidak ada, chepal
hematoma tidak ada, ukuran kepala, dan kelainan /cacat tidak ada, lingkar
kepala 31 cm. Mata: kelopak mata ada, bola mata ada, sclera putih dan
daun telinga lentur, pengeluaran cairan tidak ada dan kelainan tidak ada.
Hidung: lubang hidung ada, pernapasan cuping hidung tidak ada dan
kelainan tidak ada. Mulut dan bibir: tidak sianosis, simetris, labio shizis
tidak ada, genato shizis tidak ada, palato shizis tidak ada, labio genato palato
shizis tidak ada, lidah tidak sianosis, gusi tidak sianosis, reflek sucking ada,
reflek rooting ada reflek swallowing ada, dan kelainan tidak ada. Leher:
pembengkakan tidak ada, pergerakan normal dan kelainan tidak ada. Bahu :
clavicula fraktur tidak ada, paralisis Fleksus Brachialis tidak ada, Extermitas
atas: jumlah jari-jari normal, gerakan tangan normal, reflek Moro ada, reflek
Grapsing ada dan kelainan tidak ada lingkar lengan atas 10 cm dan kelainan
tidak ada. Dada: lingkar dada 30 cm, gerakan dada normal, tulang rusuk dan
sternum tidak terlihat dan kelainan tidak ada. Abdominal: bising usus ada,
184
tali pusat tidak ada perdarahan, Hernia umbilical tidak ada, Hernia
Inguinalis tidak ada dan kelainan tidak ada. Punggung dan pinggang: Spina
Bifida/Amirocell tidak ada dan kelainan tidak ada. Extermitas bawah: dan
bawah jumlah jari-jari normal, bentuk dan gerakan kaki normal, Reflek
Babinski ada. Kulit: Verniks ada dan tidak dibersihkan, warna kulit merah,
tanda lahir tidak ada dan kelainan tidak ada. Genitalia: jenis kelamin laki-
laki, tidak ada kelainan. Anus: lubang ada (mekonium sudah keluar
berwarna hitam)
Jam
Dasar
panjang badan 50 cm, denganc apgar score 9/10. Hasil pemeriksaan bayi
d. Perencanaan
keluarga
185
3) Beritahu ibu akan dilakukan penyuntikan vit k 1, salep mata dan
HBO
8) Beritahu kepada ibu mengenai tanda bahaya pada bayi baru lahir
10) Pendokumentasian
e. penatalaksanaan
bayi,.
HBO
dan kering,
186
7) Mengajarkan ibu tehnik menyusui yang baik dan benar agar bayi
kepada ibu mengenai tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti bayi
memahami.
bidan.
22 februari 2023
f. Evaluasi
3) Ibu menyetujui dan bayi sudah di suntik vit k 1, dan salep mata
187
9) Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang tanggal 22 februari
2023
2. Kunjungan Neonatus ke 1
a. Data Subjektif
bayinya keadaan baik dan bayi sudah menyusu ASI kuat, menyusu ± 5-10
menit Riwayat istirahat: Bayi tidur dengan tenang dan pulas, bangun saat
konsistensi lembek, berwarna kehitaman jam 16:00 dan bayi telah BAK 1
kali pada jam 13:20 keluar berwarna hitam, bayi sudah diberikan vit k
b. Data Objektif
Keadaan umum bayi baik, warna kulit kemerahan, bayi menangis kuat.
48x/menit. Reflek rooting dan reflek sucking ada. Bahu, lengan dan tangan
gerak aktif , tungkai dan kaki pergerakannya aktif. BAB 2 kali Mekonium,
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
188
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada bayinya masih dalam batas
normal. Ibu dan keluarga telah mengerti seluruh hasil pemeriksaan yang
dilakukan.
3) Menganjurkan untuk menjaga kehangatan pada bayi agar bayi ibu tetap
hangat.
a. Data subjektif
Pada tanggal 22 februari pukul 10.00 WIB. Nama bayi A. Usia bayi 7 Hari,
Ibu mengatakan bayinya rewel,bergerak aktif, tali pusat sudah puput pada
hari keenam, bayi sudah buang air besar 2x/hari warna kekuningan dan
buang air kecil 6-7x/hari berwarna jernih. Bayi sering tidur dan sering
b. Data objektif
Keadaan umum bayi baik, warna kulit kemerahan, gerakan aktif, bayi
189
menangis kuat, menyusu efektif. Pemeriksaan fisik pernafasan 45 x/menit,
nadi 138x/menit, suhu 36,8°C. BB: 2800 gram. Pernafasan teratur, tidak ada
suara wheezing dan ronchi, tidak ada kelainan irama jantung. Perkusi: suara
paru sonor dan suara jantung pekak, Inspeksi : pusar bersih, dinding
abdomen simetris, tali pusat sudah lepas dan kering, eliminasi miksi 5-7 kali
sehari
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
2) Menjelaskan penyebab berat badan bayi turun, ibu mengerti dan paham
bila ada keluhan atau tanda bahaya pada bayi. Ibu mengerti dan mau
3. Kunjungan neonates ke 3
a. Data subjektif
Pada tanggal 29 februari 2023, pukul 10.00 WIB, ibu mengatakan bayinya
190
sehat, banyinya sudah tidak rewel dan menyusu ASI kuat
b. Data objektif
Keadaan umum bayi baik, warna kulit kemerahan, gerakan aktif, bayi
S:36,50C. Berat badan 3300 gram PB: 50cm, Mata bersih, sklera putih,
konjungtiva merah muda, tidak ada pernafasan cuping hidung, mulut bersih,
bibir lembab bibir berwarna kemerahan, tidak ada retraksi dada, pernafasan
teratur, perut tidak kembung, pusar bersih genetalia bersih, anus bersih, warna
kulit kemerahan. Reflek rooting dan reflek sucking ada. Bahu, lengan dan
tangan gerak aktif, tungkai dan kaki pergerakannya aktif. BAB (+), BAK (+).
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
hasil pemeriksaannya
posyandu untuk timbang dan diberikan imunisasi dasar pada bayi. Ibu paham
bayi baru lahir, pemberian ASI, ibu sudah mengerti dan dapat melakukannya
191
BAB IV
PEMBAHASAN
dari kehamilan Trimester III, bersalin, nifas sampai bayi baru lahir sampai nifas
secara COC pada kehamilan, persalinan, nifas dan Bayi Baru Lahir dengan Dan
lancar serta Ny. S dan bayinya dalam keadaan normal, selain itu di TPMB I
A. Kehamilan
kali, pada Trimester II sebanyak 1 kali pada Trimester III sebanyak 3 kali.
192
trimester kedua 3 kali, trimester ketiga 4 kali, maka tidak ditemukan adanya
minimal 10 T, yang terdiri dari mengukur tinggi badan dan menimbang berat
badan, mengukur tekanan darah, nilai status gizi dengan menukur lingkar
lengan atas (LILA), ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi janin dan DJJ,
pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT), pemberian tablet zat besi, tes
laboratorium, tatalaksana kasus dan temu wicara atau konseling, pada kasus
hamil adalah kenaikan berat badan di bandingkan dengan tinggi badan dan
dengan tehnik IMT merupakan cara yang sederhana untuk memantau status
gizi ibu hamil, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan
berat badan dengan kriteria < 18 disebut underweight, 18,5 - 22,9 normal dan >
akan bertambah 6,5 kg sampai 16,5 kg dan rata-rata 12,5 kg. Pada kasus Ny.S
golongan darah untuk menyiapkan donor darah bila diperlukan. Dan ibu hamil
193
diperlukan pemeriksaan laboratorium 3 eliminasi yang terdiri dari pemeriksaan
spilis, HIV, Hepatitis B dengan tujuan mencegah penularan kepada janin dan
urin & reduksi urin negatif, golongan darah 0. HBsAg (-), HIV (-), Sifilis
I cianjur udah sesuai dengan standar asuhan kebidanan dari pengakajian yang
punggung sehingga ibu merasa tidak nyaman saat tidur pada trimester III yang
merupakan salah satu ketidaknyamanan pada ibu hamil upaya yang berikan
kompres punggung dengan handuk yang di kompres air hangat, olahraga atau
senam ibu hamil, dan perbaiki postur tubuh cobalah untuk duduk tidak
samping, dan dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain.
ibu merasa rileks dan sakit punggung berkurang. Dan tidak ada komplikasi
194
B. Persalinan
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) dengan adanya kontraksi
rahim pada ibu. Prosedur secara ilmiah lahirnya bayi dan plasenta dari rahim
(Irawati,dkk, 2019). pada kasus Ny.S persalinan terjadi pada usia kehamilan 38
minggu 5 hari dengan kondisi bayi sehat, maka tidak ditemukan adanya
10 cm (Sulistyawati 2016). Kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu fase laten dan
pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm/
jam pada primipara atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm pada multipara. Fase aktif
berlangsung selama 6 jam (Sari dan Rimandini, 2017). Sementara pada kasus
Ny. S kala I fase aktif berlangsung ± 3 jam 55 menit, maka ditemukan adanya
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada primigravida
Intan. 2015) pada kasus Ny.S, kala II berlangsung 1 jam 25menit, dengan
Kala III adalah waktu pelepasan dan pengeluaran plasenta setelah bayi
195
lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit (Ilmiah, dkk. 2015). kasus Ny.S, kala III
dengan praktek
selama 2 jam, maka tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan
praktek
Gym ball adalah bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu kala 1
kasus Ny.S gym ball sudah dilakukan dan diajarkan pada saat persalinan kala I,
dan selama persalinan ibu lebih tenang, selama proses persalinan ibu dapat
melakukan sikap tubuh dengan baik dan dapat mengedan dengan baik sehingga
ibu melahirkan secara spontan, dan mempercepat kala 1 maka tidak ditemukan
C. NIFAS
diberikan pada pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan
196
kembalinya tubuh dalam keadaan seperti sebelum hamil (Aprilianti, 2016).
pada waktu 6 jam, 7 hari dan 28 hari, maka ditemukan adanya kesenjangan
antara teori dengan praktek karena pada kunjungan 29-40 hari tidak dilakukan
Menurut Rukiyah & Yulianti (2018), kunjungan ibu nifas adalah suatu
kontraksi uterus, tinggi fundus, dan temperatur secara rutin, serta penilaian
kasus Ny. S Pada saat 6 jam pasca salin dilakukan pemeriksaan keadaan umum
pemberian 2 capsul vit A dosis tinggi, konseling. Pada 7 hari masa nifas,
dilakukan pemeriksaan fisik dan didapati hasil keadaan ibu baik dengan tanda–
tanda vital normal, TFU pertengahan pusat simpisis, dan pengeluaran lochea
Pada 28 hari masa nifas, keadaan umum ibu baik dengan tanda-tanda vital
normal, TFU sudah tidak teraba, dan cairan yang keluar ibu berwarna putih
(lochea alba).
197
Pijat oksitosin adalah pemijatan pada punggung dan tengkuk ibu
pengeluaran ASI pada ibu post partum menjadi lancar. Cara melakukan pijat
oksitosin adalah memijat dari tulang leher pertama sampai tulang belikat, bisa
memakai minyak atau tidak, dengan posisi sambil duduk atau sambil tiduran.
(Purnamasari, D.K, 2020). Pada kasus Ny.S 22 februari 2023 diberikan asuhan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat pada usia kehamilan genap
nilai APGAR > 7 dan tanpa cacat bawaan (Dwiendra, 2018) pada kasus Ny.S
bayi lahir normal, usia kehamilan 38 minggu 5 hari dengan berat badan
bayi baru lahir dalam satu jam harus diberikan salep mata, Vitamin-K
1 mg dan setelah 1 jam sampai 24 jam diberikan HB 0 IM, pada kasus Ny.S,
salep mata dan Vit-K diberikan setelah bayi berumur 1 jam dan HB 0 diberikan
6 jam (armini dkk,2017) Pada kasus Ny.S saat umur bayi 1 jam dilakukan
198
pemeriksaan semua normal pemberian suntikan vitk1, HBO dan salep mata
berbagai manfaat pijat bayi yang perlu ketahui yaitu Manfaat baby massage
Membantu bayi untuk berlatih relaksasi Membantu bayi untuk tidur dengan
akibat kolik maupun tumbuh gigi. Pada kasus Ny.S bayi diberikan pijat bayi
karna sedikit rewel pada usia 7 hari dan setelah diberikan pijatan bayi nampak
tidak rewel dan menyusu kuat, berat badan dari 2800gram menjadi 3300gram
199
BAB V
A. Kesimpulan
1. Asuhan kehamilan berjalan dengan baik dan Ny. S dalam keadaan normal
kehamilan trimester III Yaitu: nyeri pada punggung, pinggang dan pegal-
pegal.
2. Asuhan persalinan berjalan dengan baik tanpa ada komplikasi dan Ny. S
3. Asuhan nifas berjalan dengan baik tanpa ada komplikasi dan Ny. S dalam
4. Asuhan bayi baru lahir berjalan dengan lancar tanpa ada komplikasi dan
bayi Ny. S dalam keadaan sehat. Komplementer pijat bayi yang diberikan
200
pada bayi Ny. S sudah efektif karena didapatkan hasil bayi tidurnya
nyenyak, tidak rewel, menyusu sangat kuat dan berat badan bayi
bertambah dari 2800 gram menjadi 3300 gram pada bayi denga usia 14
hari.
B. Saran
201
kebidanan dalam penanganan ibu hamil, bersalin, nifas, dan neonatus,
Dengan adanya laporan ini, diharapkan dapat menjadi sumber bacaan dan
komplementer
202