PENDAHULUAN
menyeluruh dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga
dalam kehamilan, persalinan ata masa nifas dengan melakukan asuhan antenatal
mengoptimalan deteksi resiko tinggi maternal dan neonatal. Upaya ini dapat
sebagai upaya promotif dan preventif dimulai sejak ditemukan ibu hamil sampai ibu
dalam masa nifas berakhir melalui konseling, informasi dan edukasi (KIE) serta
kemampuan identifikasi resiko pada ibu hamil sehingga mampu melakukan rujukan
(Juwita, 2019).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), pada tahun 2017
kehamilan atau persalinan. Secara global, di seluruh dunia Angka Kematian Ibu
(AKI) yaitusebanyak 211 per 100.000 KH dan diharapkan pada tahun 2030
menjadi 70 per 100.000 KH. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB)di dunia
tahun 2017, angka kematian ibu di Indonesia sebanyak 177 per 100.000 kelahiran
kematian bayi pada tahun sebanyak 87 orang per 100.000 KH, pada tahun 2017
jumlah kematian ibu sebanyak 107 orang per 100.000 KH dan jumlah kematian
bayi sebanyak 98 orang dari 100.000 KH, pada tahun 2018 jumlah kematian ibu
sebanyak 119 per 100.000 KH, dan jumlah kematian bayi sebanyak 51 orang dari
sebanyak 7 orang dari 27.876 kelahiran hidup. Penyebab nya kematian terbanyak
adalah hipertensi dalam kehamilan 72% (5 orang), dan terendah adalah perdarahan
metabolik (DM) yaitu sebanyak 1 (satu) orang. Sedangkan target RPJMD adalah
100/100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian bayi di tahun 2017 sebanyak 29 kasus
kematian yang terdiri dari 20 bayi neonatus (0 s.d 28 hari) dan 9 bayi (29 s.d 11
bulan) dari 27.876 kelahiran hidup. Penyebab kematian antara lain adalah diare,
Palembang, 2017).
1.2 Tujuan
tahun 2020.
1.3 Manfaat
tanpaadanya resiko.
acuandalam sarana evaluasi serta sebagai sarana informasi dan bahan masukan
bersalin, asuhanbayi baru lahir, ibu nifas serta pelayanan keluarga berencana.