“M”
TAHUN 2020
Disusun Oleh:
NIM. P27902117041
2020
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU HAMIL NY. “M”
TAHUN 2020
Usulan Laporan Tugas Akhir ntuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Disusun Oleh:
NIM. P27902117041
2020
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok Jaya
Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id
LEMBAR PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa
Laporan Tugas Akhir dengan Judul:
Disusun Oleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan Rangkasbitung
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan Rangkasbitung
Jumlah kematian ibu di Indonesia pada tahun 2016 (4.912 kasus) dan di tahun
2017 (4.167 kasus), sementara jumlah kematian bayi tahun 2016 (32.007 kasus)
dan di tahun 2017 (10.294 kasus). Bidan sebagai pemberi asuhan kebidanan
memiliki posisi strategis untuk berperan dalam upaya percepatan penurunan angka
kematian ibu dan bayi karena itu bidan harus memiliki kualifikasi yang tinggi
dalam pemberian asuhan kepada wanita disepanjang siklus kehidupan. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Tujuan studi kasus ini
untuk memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan sampai 6
minggu post partum dengan pendokumentasian SOAP.
Pada studi kasus ini peneliti memberikan asuhan secara komprehensif pada
ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir di PMB Prima Husada “E”
Kabupaten Pandeglang. Waktu penelitian dimulai dari bulan November sampai
Februari 2020. Subjek pada penelitian ini Ny. “M” umur kehamilan 33 minggu.
Kunjungan ANC dilakukan 3 kali ibu berada dalam kondisi fisiologis. Masa
nifas dilakukan kunjungan 3 kali dan involusi uterus berjalan normal. Ibu menjadi
akseptor KB suntik 3 bulan dikunjungan 6 minggu. Bayi lahir spontan, bugar, BB
2900 gram dan PB 48 cm. Pada kunjungan 6 jam sudah mendapatkan imunisasi
HB-0, kunjungan 6 minggu didapatkan bayi sudah diimunisasi BCG dan Polio 1.
Setelah dilakukan pengkajian asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny
“M” semua proses dari antenatal, intranatal dan postnatal semua telah diberikan
dan berjalan dengan baik serta normal tanpa adanya tanda-tanda infeksi maupun
komplikasi.
Simpulan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. “M”
adalah ibu dan bayi tidak mengalami komplikasi. Maka dari itu ibu hamil
hendaknya diberikan asuhan kebidanan yang komprehensif sesuai dengan standar
agar dapat menurunkan AKI dan AKB.
Kumpulan kata-kata bermakna yang terangkai menjadi satu karya indah dalam
Puji dan syukur ku panjatkan kehadirat-Mu atas segala nikmat dan karunia-
Sesungguhnya hamba hanylah manusia biasa yang tidak dapat melakukan apapun
atas kehendak dan seizing-Mu. Akan tetapi atas rahmat dan kebesaran-Mu hamba
dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik dan mudah-mudahan
menjadikan hamba sebagai bidan yang kompteten dan mamah dan dapat
bermafaat untuk bangsa ini. Untuk mencapai akhir perjalanan ini hamba
Mah, pak terimakasih atas semua yang telah kau berikan pada ku sampai saat ini
yang tak bisa aku gantikan oleh apapun. Telah beribu-ribu rupiah yang telah kau
berikan pada ku dalam menyelesaikan pendidikan ini. Tak jarang aku harus
bertengkar dalam hal ini tentang masalah sepele dan tak jarang pula aku harus
bernada tinggi, mah pak maafkan aku yang selalu memaksa untuk memenuhi
kebutuan ku selama ini. Mamah dan bapak adalah orang terhebat yang aku punya,
karena mereka tidak mau anaknya kesusahan dalam hal apapun. Mah, pak
perjalanan hidup ini. Terimakash mah, pak kau tak pernah bosan mendengarkan
atas semua perjuangan yang telah kau berikan kepadaku sampai saat ini. I LOVE
YOU.
Teruntuk Keluargaku
Teruntuk keluarga besarku khususnya nenek ku terimakasih selalu membantu dan
telah menjadi terkabulnya doaku sampai saat ini, telah menjadikan doa-doaku
terijabah selain dari doa ibu dan bapak ku. Terimakasih nenek telah menjadi
kisah klasik selama di kampus tercinta. Terimakasih selalu ada disaat susah
sama juga, nangis bareng, cerita tentang semua kehidupan mu sampai cerita
tentang doi haha. Ingat masa ini selalu sampai kapan pun dan tetap jaga
kehangatan ini kawan, aku sayang kalian Ina, Dian, Tikah, Ucu, Rusmiati semua
Terimkasih telah mengajarkan kedewasaan, maaf aku tak bias menjadi ketua yang
baik haha. Semoga apa yang telah terjadi dalam kelompok kita menjadikan
pelajaran dimasa yang akan dating, SUKSES kawan Shofira, Siska, Seli, Ina,
Manu, Tikah.
perjuangan selama 3 tahun ini. Selamat untuk teman-temanku semua kita sebentar
lagi akan mendapatkan gelar Amd.Keb, gelar ini merupakan tahap akhir dari
perjuangan kita kawan. Terimakasih telah memberi warna didalam perjuangan ini
sukses selalu untuk kita semua. Semoga kebersamaan ini takkan pernah hilang
kawan.
Teruntuk Tetehku
Teh Marya terimakasih telah menemani perjuanganku selama 3 tahun ini dari
awal sampai akhir, teteh selalu kasih support aku dengerin keluh kesah aku.
menjalankan perjuangan ini, sukses selalu ya teh. Mudah-mudahan cerita kita ini
Satu lagi teteh mentorku terimaksih telah mendengarkan keluh kesah ku disaat
aku bingung mau ungkapkan semuanya tentang perjuangan ini karena aku tau
teteh juga pernah merasakannya juga dan tau bagaimana aku harus apa sampai
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini dalam rangka memenuhi salah
Penulis menyadari laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk
kepada :
Kemenkes Banten.
ix
4. Ibu bidan Eniyati, SKM, M.Kes pembimbing II Laporan Tingkat Akhir
9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
rahmat dan lindungan-Nya kepada kita, serta memberikan bimbingan dalam setiap
gerak langkah kehidupan kita, dan berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi pembaca dan umumnya untuk dunia
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
LEMBAR PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR...........................................................................................ix
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................................4
1.3 Manfaat.........................................................................................................5
3.1 Metode........................................................................................................59
3.2 Subjek.........................................................................................................60
xi
3.3 Cara Kerja dan Teknik Pelaksanaan...........................................................60
4.1 Hasil...........................................................................................................62
4.2 Pembahasan................................................................................................91
5.1 Simpulan..................................................................................................129
5.2 Saran........................................................................................................132
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
berkaitan langsung dengan keselamatan hidup seorang ibu dan bayi yang
pemberian asuhan kepada ibu dan bayi karena dapat mengurangi angka
selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran
hidup, sedangkan untuk angka kematian anak yang didapat dari Hasil
Development Goals (SDGs) yang tertulis pada goals 3 pada tahun 2030
1
2
kematian bayi baru lahir (neonatal) mencapai 156 kasus (Profil Dinkes
ibu harus dapat mengurangi kasus tersebut. Oleh karena itu, untuk
3
menurunkan angka kematian ibu upaya yang dilakukan oleh bidan yaitu
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih untuk ibu selama masa
kesakitan dan kematian ibu dan bayi, karena Antenatal Care meliputi
(WHO, 2016), selain itu upaya yang dapat dilakukan bidan untuk
komprehensif kepada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
(Saifuddin, 2014).
yang dimulai pada kontak pertama antara petugas kesehatan dengan ibu
hamil dan secara optimal berakhir pada pemeriksaan enam minggu setelah
ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.
metode SOAP.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. “M” mulai
“M”
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman dalam melakukan asuhan kebidanan
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir
pada penyusunan laporan tugas akhir dalam bentuk studi kasus secara
KAJIAN PUSTAKA
mulai dari ibu hamil, bersalin, sampai bayi baru lahir sehingga persalinan
dapat berlangsung dengan aman dan bayi yang dilahirkan selamat dan
minggu yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (Riksani, 2013).
6
7
kali selama kehamilan yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada
dari :
8
dilakukan saat pertama kali, bila tinggi badan < 145 cm, maka
mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90
2010)
jantung janin yaitu apabila pada trimester III bagian bawah janin
terdapat kelainan letak. Bila denyut jantung janin < 120 x/menit
atau > 160x/menit menunjukkan ada tanda gawat janin lalu segera
ibu pernah mendapat TT 2 kali pada kehamilan yang lalu atau pada
(Saifuddin, 2014).
Selang Waktu %
Pemberian Masa
Pemberian Perlindung
Imunisasi Perlindungan
Minimal an
Pada kunjungan
T1 - -
antenatal pertama
4 minggu setelah
T2 3 tahun 80
TT1
25 tahun
T5 1 tahun setelah TT4 99
/seumur hidup
laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang
minggu.
kehamilan 32 minggu.
Usia kehamilan ibu dapat ditentukan dengan berbagai cara. Berikut ini
Minggu Hari
14-08-2019 2 3
September 4 2
Oktober 4 3
November 4 2
Desember 4 3
Januari 4 3
11-02-2019 1 4
23 20
maka usia kehamilam dan HPL dapat dilihat ditabel kalender tersebut.
diketahui oleh bidan. Perkiraan dengan TFU akan lebih tepat pada
3. Gerakan Janin
(TFU – n ) x 155 adalah taksiran berat janin dalam gram. Yang dapat
sebagai berikut :
Frekuensi denyut jantung janin rata-rata sekitar 140 denyut per menit
(dpm) dengan variasi normal 20 dpm di atas atau di bawah nilai rata-rata.
Jadi, nilai normal denyut jantung janin antara 120-160 dpm. (Safuddin,
2014).
1. Asam Folat
risiko kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida, baik pada ibu
2. Kalori (Energi)
3. Protein
4. Kalsium
(Saifuddin, 2014).
5. Zat besi
diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari.
furnarate, atau ferrous sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil
glukosa, lemak, Vitamin B12, B6, asam folat, dan vitamin C (Manuaba,
1. Personal Hygiene
lipatan kulit (ketiak, buah dada, dan daerah genitalia) dengan cara
2. Pakaian
pakaian harus longgar dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah
(Kuswanti, 2014).
3. Eliminasi BAB/BAK
mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus.
gerak peristaltik usus. Jika ibu sudah mengalami hasrat ingin BAB,
maka segeralah buang air besar agar tidak konstipasi. Sering buang
air kecil merupakan keluhan yang umum dialami ibu hamil. Hal ini
(Kuswanti, 2014).
4. Waktu istirahat
Istirahat yang cukup tidur malam paling sedikit 6-7 jam dan
persalinan diharapkan agar ibu dan bayi dapat tertangani dengan baik
1. Perdarahan Pervaginam
segar, dan disertai rasa nyeri. Pada kehamilan lanjut terdapat 2 jenis
perdarahan pervaginam:
a. Plasenta Previa
Biasanya pada kasus ini perdarahan yang terjadi tanpa disertai rasa
b. Solutio Plasenta
kasus ini perdarahan yang terjadi disertai rasa nyeri dan darah yang
yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat, karena sakit kepala
(Pantiawati, 2017).
kaki dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan sakit kepala
(Pantiawati, 2017).
21
(Pantiawati, 2017).
(Pantiawati, 2017).
menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal tersebut bisa terjadi
(Pantiawati, 2017).
atau janin dan uri untuk hidup ke dunia luar rahim. Persalinan merupakan
proses yang melibatkan bayi, plasenta, dan selaput ketuban untuk keluar
(Kurniarum, 2106)
2016)
3. Pengeluaran cairan
1. Passenger (janin)
besar, keras dari janin adalah kepala janin, posisi yang besar kepala
(Manuaba, 2012).
sikap (derajat fleksi atau ekstensi kepala) serta ukuran janin. Ketika
ke pintu atas panggul. Letak, presentasi, posisi, dan stase janin dapat
mengedan dan kekuatan yang mendorong janin keluar adalah his atau
(Maharani, 2017).
pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi menjadi 2 fase, yaitu:
cm (Sondakh, 2013).
sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering, dibagi menjadi tiga
fase:
4 cm (Sondakh, 2013).
2013).
punterjadi demikian, tapi fase laten, fase aktif, dan fase deselarasi terjadi
dan keluarga pasien atau teman dekat, dukungan yang dapat diberikan
berat uterus dan isinya (janin, cairan ketuban, plasenta, dll) akan
3. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his dengan cara ibu diminta
tirai dan tidak menghadirkan orang lain tanpa sepengetahuan ibu dan
(Saifuddin, 2010).
26
7. Mengatasi rasa panas biasanya ibu bersalin merasa panas dan banyak
12. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan pada saat persalinan
(Saifuddin, 2010).
cm), dilanjutkan dengan upaya mendorong bayi keluar dari jalan lahir dan
berlangsung dua jam pada primi dan satu jam pada multi. Kala II
(Saifuddin, 2010).
(Wiknjosastro, 2014).
2014).
2010).
3. Mengatur posisi ibu saat bersalin seperti, posisi duduk atau setengah
2010).
6. Menganjurkan ibu meneran pada saat ada his dan beritahu ibu tidak
(Saifuddin, 2010).
rangsang taktil pada tubuh bayi dengan kain atau selimut diatas perut
10. Melakukan inisiasi menyusu dini yang bermanfaat untuk ibu dan
bayi karena skin to skin pada kulit ibu, memperkuat refleks hisap
lebih dari 30 menit. Pada kala ini dilakukan Penegangan Tali pusat
1. Palpasi uterus untuk menentukan apakah ada bayi yang kedua. Jika
paha kanan atas bagian luar segera setelah bayi lahir, untuk
plasenta.
pusat terkendali.
5. Apabila sudah ada kontraksi, tangan kiri Dorso Kranial dan tangan
jalan lahir.
plasenta sesuai arah jarum jam dan putar selaput plasenta secara
terpilin.
plasenta.
4. Kala IV (Pengawasan/Pemulihan)
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah
persalinan. Pada masa ini adala waktu yang paling kritis bagi ibu dan bayi.
Selama proses ini dilakukan pemantaun pada Masa 1 jam setelah plasenta
lain.
1. Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30
menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat, masase terus
pasca persalinan.
3. Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan
kering.
2.3.5 Partograf
data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi kondisi ibu dan
pecahnya ketuban.
b. Denyut Jantung Janin: nilai dan catat denyut jantung janin setiap
c. Air ketuban, nilai air kondisi ketuban setiap kali melakukan periksa
dalam dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Catat
U: Selaput utuh
lagi (kering)
lambang :
2014)
pasien diterima
m. Tekanan darah, catat setiap 4 jam dan ditandai dengan anak panah
sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil, secara normal masa
6 jam, 6 hari dan 6 minggu yang bertujuan untuk menilai keadaan ibu dan
bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah -
Tujuan asuhan masa nifas adalah menjaga kesehatan ibu dan bayinya,
deteki dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
Ada beberapa hal yang harus dilakukan pada asuhan masa nifas tergantung
1. Kunjungan Pertama
Pemberian ASI awal. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru
lahir. Mencegah hipotermi pada bayi. Petugas mendampingi ibu dan bayi
baru lahir 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi
2. Kunjungan Kedua
menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan
(Saifuddin, 2010).
3. Kunjungan Ketiga
Rumah Sakit) bila ditemukan tanda bahaya berikut ini (Maritalia, 2017)
perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir, bengkak
di wajah, tangan dan kaki atau sait kepala dan kejang-kejang, demam lebih
37
dari 2 hari, payudara bengkak, merah disertai rasa sakit, ibu terlihat sedih,
2. Lochea
Lochea adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan
a. Lochea rubra : ini berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
vernix caseosa yakni palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit
janin, lanugo yakni bulu halus pad anak yang baru lahir, dan
meconium yakni isi usus janin cukup bulan yang terdiri atas getah
38
d. Lochea alba : cairan putih yang terjadi pada hari setelah 2 minggu
(Rukiyah, 2011).
1. Gizi
tahun kedua 400 kalori. Jadi jumlah kalori tersebut adalah tambahan
didapat dari air minum dan 1 liter dari cairan yang ada pada kuah
39
sayur, buah dan makanan yang lain. Mengonsumsi tablet besi 1 tablet
2. Kebersihan diri
3. Ambulasi
Buang air kecil (BAK) dalam 6 jam ibu nifas harus sudah bisa
jam. Urine dalam jumlah yang banyak akan diproduksi dalam waktu
40
tertunda selama 2-3 hari, karena edema persalinan, diet cairan, obat-
obatan analgetik, dan perineum yang sangat sakit. Bila lebih dari 3 hari
belum BAB bisa diberikan obat laksantia. Ambulasi secara dini dan
5. Perawatan Payudara
susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting
6. Pemberian Terapi
(Saifuddin, 2014).
dengan usia 28 hari. BBL normal dengan usia cukup bulan akan
dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat. Bayi dengan
berat lahir cukup adalah dengan berat antara 2500 sampai dengan 4000
gram, panjang badan 48-52 cm, lingkar kepala 33-35 cm, lingkar dada 30-
38 cm. Asuhan segera bayi baru lahir normal merupakan asuhan segera
2017).
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberik;an
pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar
bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha pernapasan spontan dengan
Penilaian bayi baru lahir normal adalah bayi cukup bulan, air
ketuban jernih, bayi menangis atau bernapas dan tonus otot bayi baik atau
5. Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa dibubuhi apapun, kira-kira 2
menit setelah bayi lahir untuk memberi waktu tali pusat mengalirkan
2012).
asuhan bayi baru lahir untuk mengurangi resiko kematian bayi akibat
kanan. Dosis pertama diberikan usia 0-7 hari. Efek sampingnya yaitu
43
2.5.3 Asuhan Pada Bayi Baru Lahir 6 Jam, 6 Hari dan 6 Minggu
memandikan bayi pastikan bahwa suhu bayi stabil (suhu aksila 36,50 C
ruang mandinya hangat dan tidak ada tiupan angin, mandikan bayi
secara cepat dengan air bersih dan hangat, segera keringkan bayi
ibu dan selimuti dengan baik, usahakan ibu dan bayi dirawat pada satu
pemberian Vitamin K1, pada saat bayi baru berumur 2 jam. Lakukan
bahwa merupakan suatu hal yang normal bila bayi banyak tidur
c. Buang air kecil. Mengkaji frekuensi buang air kecil dalam sehari
penuh.
ibu tentang pemeriksaan apa saja yang akan dilakukan. Pada saat
2015).
eksklusif.
d) Tali pusat. Tali pusat dibersihkan dengan air bersih dan sabun,
e) Ikterus. Bila dalam 2 hari, atau mata, tubuh, telapak kaki, dan
rumah sakit.
Hepatititis B.
atau diare, infeksi tali pusat, tidak buang air kecil beberapa kali
Jika ditemukan 1 (satu) atau lebih tanda bahaya di bawah ini, bayi
segera dibawa ke fasilitas kesehatan. Tanda bahaya bayi baru lahir yaitu:
tidak mau menyusu, kejang-kejang, lemah, sesak nafas (lebih besar ata
sama dengan 60 kali/ menit), tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam;
perut, berbau atau bernanah, demam >37,50 C, mata bayi bernanah, diare/
buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari; kulit dan mata bayi kuning,
tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat (Kemenkes RI, 2016).
dada ibu (ada kontak kulit ibu dan kulit bayi sekurang-kurangnya 1 jam
berbagai rasa kurang nyaman, memberi efek relaksasi pada ibu setelah bayi
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam
menyebabkan infeksi kulit dan infeksi sistemik pada bayi. Yang terpenting
dalam perawatan tali pusat ialah menjaga agar tali pusat tetap bersih dan
kering. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum merawat tali
pusat. Bersihkan dengan lembut kulit di sekitar tali pusat dengan kapas
basah, kemudian bungkus dengan longgar/ tidak terlalu rapat dengan kasa
48
bersih/ steril. Popok atau celana bayi diikat di bawah tali pusat, tidak
menutupi tali pusat untuk menghindari kontak feses dan urin. Hindari
penggunaan kancing, koin atau uang logam untuk membalut tekan tali
Rawat gabung adalah satu cara perawatan antara ibu dan bayi yang
sebuah ruang selama 24 jam penuh. Manfaat kontak dini antara ibu dan
bayi yang telah dibina sejak dari kamar bersalin adalah ibu dan bayi akan
merupakan stimulasi mental yang mutlak diperlukan oleh bayi. Rasa aman,
terlindungi, dan percaya pada orang lain (basic trust) merupakan dasar
terbentuknya rasa percaya diri pada bayi. Ibu akan merasa bangga karena
bayinya kapan saja bayi menginginkan. Dengan demikian, ASI juga akan
cepat keluar, bayi dapat disusui dengan frekuensi yang lebih sering dan
involusi Rahim.
49
2.5.9 Imunisasi
suatu zat ke dalam tubuh melalui penyuntikkan atau secara oral. Manfaat
dan mencegah biaya pengobatan yang tinggi bila anak sakit (Rukiyah,
2013).
1. Hepatitis B
bulan. Dosis untuk bayi kurang setahun adalah 0,05 ml dan anak 0,10
(Rukiyah, 2013).
diberikan 3 kali sejak anak umur dua bulan dengan interval 4-6
minggu. DPT 1 diberikan umur 2-4 bulan, DPT 2 umur 3-5 bulan, dan
DPT 3 umur 4-6 bulan. Imunisasi DPT pada bayi tiga kali (3 dosis)
4. Polio
pemberian vaksin diberikan 2 tetes per oral pada usia bayi 1,2,3,4
bulan. Pada usia bayi 1 bulan vaksin polio diberikan bersamaan dengan
pemberian vaksin BCG, pada usia 2,3,4 bulan vaksin polio diberikan
5. Campak
Saat lahir, berat badan normal dari bayi yang sehat berkisar anata 3000-
3500 gram, tinggi badan sekitar 50 cm, dan berat otak sekitar 350 gram.
sekitar sepuluh persen dari berat badan lahir, kemudian berat badan bayi
terjadi secara cepat. Pada umur 5 bulan, berat badan anak sudah 2 kali lipat
berat badan lahir, sementara pada umur 1 tahun, beratnya sudah menjadi 3
kali lipat. Sedangkan untuk panjang badan, pada umur 1 tahun sudah
menjadi satu setengah kali panjang badan saat lahir (Ambarwati, 2015).
bila pemberian ASI lebih dari delapan kali sehari, belum haid dan
tidak perlu pengawasan medis, tidak perlu obat atau alat, dan tanpa
dari air, susu lain atau formula, atau alat minum yang dipakai. Ibu
2. Kondom
3. Mini Pil
tanpa estrogen, keuntungan dari mini pil adalah efektif bila digunakan
bisa terjadi, harus diminum pada waktu yang sama setiap hari,
4. KB Suntik
(BKKBN, 2011).
tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting), tidak haid sama sekali,
benang IUD. Efek samping ini tidak selalu ada, karena banyak
Salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat
dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan
atas (BKKBN, 2011). Implant ada beberapa jenis yaitu norplant (lama
(Sulistyawati, 2012).
yang berguna untuk kepentingan klien, bidan dan tim kesehatan dalam
S : data subyektif
O : data obyektif
A : analysis/ assasment
P : planning
diberi tanda huruf “O” atau “X”. tanda ini akan menjelaskan bahwa
data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan
Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam data obyektif ini. Data ini aka memberikan bukti gejala
keadaan pasien yang setiap saat bias mengalami perubahan, dan akan
maka proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Hal ini juga
mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu tertentu.
METODELOGI
3.1 Metode
studi kasus yang dilakukan pada kasus kehamilan di PMB “E” kabupaten
3. HPHT yang ditentukan 5-11 April 2019 dan HPL yang ditentukan
studi kasus. Penyusunan laporan studi kasus ini dalam bentuk deskriptif
59
60
3.2 Subjek
hamil dengan kriteria yang telah ditentukan. Subjek metode studi kasus ini
adalah Ny. M umur 33 tahun, agama islam, suku sunda, lulusan SMA,
tahun dengan Tn. A umur 27 tahun, agama islam, suku sunda, lulusan
asuhan persalinan, asuhan masa nifas, dan asuhan bayi baru lahir. Asuhan
Metode studi kasus ini menggunakan sumber data primer dan data
sebelumnya yang tertulis dalam buku KIA sebelum dilakukan studi kasus
ini.
studi kasus ini hingga laporan tugas akhir ini selesai. Setelah mendapatkan
ditetapkan.
kasus, lalu melakukan asuhan bayi baru lahir, dan post partum 3 kali
4.1 Hasil
bekerja sebagai IRT. Suami bernama Tn. “S” umur 33 tahun, agama
laki-laki, berat badan lahir 3000 gram dan keadaan sekarang hidup.
Riwayat anak kedua lahir tanggal 30 Mei 2014, persalinan ditolong oleh
data umur kehamilan 8 minggu, ibu mengeluh mual dan pusing, Hari
62
63
ketiga dan belum pernah keguguran. Tekanan Darah (TD): 110/70 mmHg,
Berat Badan (BB): 38 kg, LILA: 24 cm, teraba ballottement, kaki dan
ada pergerakan janin. TD : 110/80 mmHg, BB: 40 kg, TFU: 16 cm, DJJ:
Pada pemeriksaan ini ibu mengatakan tidak ada keluhan, gerakan janin
sangat aktif, TD: 110/70 mmHg, BB: 42 Kg. Dari hasil palpasi janin
presentasi kepala tunggal hidup, DJJ: 140 x/m. kaki dan tangan ibu tidak
1x1 sehari. Nasihat yang diberikan pad ibu yaitu harus banyak
bahaya kehamilan.
mengatakan tidak ada keluhan, TD: 120/80 mmHg, BB: 42 Kg, TFU: 29
cm, presentasi kepala, detak jantung janin 145 x/menit. Pada tanggal 20
60 mg 1x1 sehari dan kalsium 500 mg 1x1 sehari. Nasihat yang diberikan
tahun. Ibu mengatakan ini kehamilan anak ketiganya dan tidak pernah
pertama lahir pada tanggal 27 Januari 2009 di Rumah ditolong oleh Paraji
dengan usia kehamilan 40 minggu serta tidak ada komplikasi pada ibu
maupun bayi pada saat bersalin, jenis kelamin laki-laki, BB lahir 3000
gram, keadaan sekarang hidup. Anak kedua lahir pada tanggal 03 Mei
serta tidak ada komplikasi pada ibu maupun bayi pada saat bersalin, jenis
Pola nutrisi : ibu makan 3x sehari dengan menu nasi, lauk, sayur, dan
buah. Pola eliminasi, BAK ± 7 kali sehari warna kuning jernih, BAB
lancar 2 kali sehari, konsistensi lunak, tidak ada keluhan saat BAK
ataupun BAB. Pola istirahat ibu jarang tidur siang dan tidur malam mulai
hubungan seksual 1 kali dalam seminggu dan tidak ada keluhan. Ibu
pada saat imunisasi catin, 1 kali pada saat kehamilan anak pertama, 1 kali
pada saat kehamilan anak kedua, 1 kali pada saat kehamilan saat ini,
suntik 3 bulan selama 1 tahun dari tahun 2018 sampai tahun 2019, tidak
ada keluhan.
dan pusing, pada trimester II ibu tidak ada keluhan, dan pada trimester III
bidan secara rutin. Pergerakan janin pertama kali dirasakan pada usia
kali.
beribadah baik, ibu selalu shalat 5 waktu dan ibu berdoa untuk kelancaran
badan sebelum hamil 35 kg, tinggi badan 148 cm, LILA 24 cm. Tanda-
kepala terlihat kulit kepala bersih, tidak ada benjolan, tidak ada ketombe.
konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik. Hidung simetris bersih, tidak
ada polip, septum ditengah. Pada telinga simetris, bersih. Pada mulut
bersih, tidak ada stomatitis, dan tidak ada caries. Pada leher tidak ada
bekas luka operasi, terdapat linea nigra dan tidak ada striae gravidarum.
Hasil palpasi pada abdomen leopold I teraba bulat, lunak, tidak melenting
sebelah kiri, dan teraba bagian-bagian kecil di sebelah kanan, leopold III
belum masuk pintu atas panggul (Konvergen), TFU 29 cm, TBBJ (29-
13x155) = 2,480 gram. Hasil auskultasi DJJ positif frekuensi 145 x/menit
oedema, tidak ada varises. Hasil palpasi tidak ada pembengkakan pada
Pada ekstremitas tidak ada oedema, tidak ada varises, dan refleks
patella kanan dan kiri positif. Pada punggung tidak ada nyeri ketuk di
didapat hasil kadar Haemoglobin (Hb) 11,5 g/dl, protein urine negatif, dan
diperoleh diagnosis Ny. “M” umur 33 tahun G3P20 hamil 33 minggu janin
keadaan baik. Menjelaskan tentang gizi seimbang bagi ibu hamil dan
kehamilan yaitu, sakit kepala yang hebat dan menetap, pandangan kabur,
mual muntah berlebihan dan tidak mau makan, bengkak pada muka tangan
dan kaki, nyeri ulu hati, berkurangnya gerakan janin, demam tinggi,
sedikit 6-7 jam dan usahakan siangnya tidur/berbaring 1-2 jam, posisi tidur
menggunakan air putih atau air jeruk dan tidak diminum dengan air teh,
susu atau kopi karena akan mengganggu penyerapan Fe oleh tubuh serta
dan rangka.
kemudian pada tanggal 06 Desember 2019, atau segera hubungi bidan bila
Hasil evaluasi didapatkan hasil keadaan ibu dan janin baik, ibu
ulang pada tanggal 21 Januari 2019 dan akan menghubungi bidan bila ada
pukul 10.00 WIB. Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada pemeriksaan
kedua ini. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh data keadaan umum baik,
denyut nadi 85 x/menit, pernafasan 22x/ menit, suhu tubuh 36,5°C, berat
badan 44 kg. Wajah tidak ada oedema, tidak ada closma gravidarum.
Mata simetris konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik. Mulut bersih,
tidak ada stomatitis, dan tida karies. Leher tidak ada pembengkakan
kelenjar getah bening dan tyroid. Payudara simetris, tidak ada benjolan,
colostrum (+/+).
terdapat linea nigra, tidak ada striae gravidarum. Hasil palpasi pada
dan teraba tahanan memanjang seperti papan disebelah kanan, leopold III
janin sudah masuk pintu atas panggul (Divergen) 4/5, TFU 30 cm TBBJ
pusat. Pada pemeriksaan ekstremitas tidak ada oedema, tidak ada varises,
diagnosis Ny. “M” umur 33 tahun G3P20 hamil 35 minggu janin tunggal
Hasil evaluasi keadaan ibu dan janin baik, ibu mengerti dengan
bidan dan ditolong bidan, serta ibu bersedia melakukan kunjungan ulang
pada tanggal 20 Desember 2019 dan akan menghubungi bidan bila ada
kunjungan ulang pada hari Jumat tanggal 20 Desember 2019 pukul 09.30
72
20x/ menit, suhu tubuh 37,5°C, berat badan 44 kg. Wajah tidak ada
pucat, sklera tidak ikterik. Mulut bersih, tidak ada stomatitis dan tidak ada
karies. Leher tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening dan kelenjar
tyroid. Payudara simetris, tidak ada benjolan, puting susu menonjol, areola
operasi, tidak ada linea nigra, tidak ada striae gravidarum. Hasil palpasi
pada abdomen leopold I teraba bagian bulat, lunak dan tidak melenting
dan teraba tahanan memanjang seperti papan di sebelah kanan, leopold III
janin sudah masuk pintu atas panggul (Divergen) 3/5. TFU 30 cm, TBBJ
pusat.
dan refleks patella kanan dan kiri positif. Pada pemeriksaan ketiga ini
IMD, keuntungan IMD bagi ibu dan bayi, manfaat ASI. Memberikan
Hasil evaluasi keadaan ibu baik, ibu mengerti tentang apa yang
4.1.2.1 Kala I
Ibu datang ke PMB “E” diantar keluarga pada hari Rabu tanggal 25
pukul 12.00 WIB dan sudah keluar lendir bercampur darah, namun
operasi, tidak ada striae gravidarum, terdapat linea nigra. Hasil palpasi
pada abdomen leopold I di fundus teraba bagian bulat, lunak dan tidak
III teraba bagian bulat, keras dan melenting (kepala), dan leopold IV
kepala 3/5, TFU : 30 cm, TBBJ: (30-11) x155 = 2.945 gram. Hasil
dalam di dapatkan vulva vagina tidak ada kelainan, tidak ada tumor
presentasi kepala, ubun ubun kecil kiri depan, penurunan kepala Hodge
bahwa Ny. “M” umur 33 tahun G3P2A0 hamil 38 minggu inpartu kala I
bahwa keadaan ibu dan janin baik, ibu memasuki proses persalinan
untuk tidur miring kiri agar aliran oksigen pada bayi tidak terganggu.
hidung dan dikeluarkan secara perlahan melalui mulut ketika ada his
dengan cara memberi minum berupa air putih atau teh manis hangat
tetap kosong. Menyiapkan partus set, hecting set, obat uterotonika, serta
partograf.
4.1.2.2 Kala II
dan teratur, terasa keluar air-air serta ada dorongan ingin meneran
tidak ada tumor jalan lahir, portio tidak teraba, pembukaan 10 cm,
ketuban (-) pecah spontan pada pukul 01.30 WIB, presentasi kepala,
ubun-ubun kecil kiri depan, penurunan kepala Hodge IV, tidak ada
molase.
pemeriksan bahwa kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik dan ibu
minum berupa air putih atau teh manis hangat untuk memenuhi
kearah perut, gigi bertemu gigi lalu meneran sekuat mungkin saat ada
his tanpa mengeluarkan suara. Memimpin ibu untuk meneran pada saat
ada his dan teknik relaksasi pada saat tidak ada his. Memantau DJJ
bayi dengan kain atau selimut di atas perut ibu. Melakukan inisiasi
ada cacat bawaan, anus berlubang dan IMD berhasil dilakukan dalam
waktu 30 menit.
Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh bahwa keadaan umum ibu baik,
globuler, tidak ada janin kedua, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong. Pada genitalia terdapat tali pusat di depan vulva dan terlihat
semburan darah dari jalan lahir, perdarahan ± 100 cc. Dari hasil
78
kala III.
plasenta 15 cm, insersi tali pusat sentralis, panjang tali pusat 52 cm,
berat plasenta 450 gram, tidak ada kelainan plasenta bilobata, tidak
4.1.2.4 Kala IV
anaknya dan ibu masih merasakan mulas dan lelah. Dari hasil
cuci dengan sabun dan bilas dengan air mengalir. Menganjurkan ibu
minum berupa air putih atau teh manis hangat untuk memenuhi
Menganjurkan ibu untuk istirahat dan tidak menahan BAB dan BAK.
jam pertama dan 30 menit pada jam kedua. Mencatat hasil observasi
keadaan umum ibu baik, TD: 110/70 mmHg, N: 85x/m, S: 37,0 0C, R :
80
kosong, jumlah perdarahan ±100 cc, ibu dan bayi rawat gabung.
Pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2019 pukul 08.00 WIB, ibu
lalu, ibu sudah bisa turun dari tempat tidur, sudah BAK, ibu mengatakan
ASI sudah keluar dan bayi sudah disusui, ibu sudah makan dan minum,
37,00C. Muka tidak pucat dan tidak ada oedema. Mata konjungtiva tidak
pucat, sklera tidak ikterik. Leher tidak ada pembengkakan kelenjar getah
perdarahan ±50 cc. Ekstermitas tidak oedema dan tidak ada varises.
keadaan baik. Menjelaskan kepada ibu tentang gizi seimbang untuk ibu
81
berat, kelelahan atau sesak, bengkak di bagian betis atau kaki, tangan dan
payudara, luka perdarahan puting, tidak bisa buang air besar selama tiga
hari atau rasa sakit pada saat buang air kecil dan menganjurkan ibu segera
payudara yang benar agar proses menyusui lancar tidak ada kendala.
setelah bayi lahir dan menjelaskan cara meminumnya bahwa kapsul yang
kedua diminum dalam selang waktu 24 jam setelah kapsul yang pertama
kembali 6 hari kemudian yaitu pada tanggal 31 Desember 2019 atau bila
ada keluhan.
82
baik, ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan dan akan melakukan
Pada hari Selasa, tanggal 31 Desember 2019 pukul 13:00 WIB. Ibu
mengatakan sudak tidak ada pengeluaran darah atau cairan dari vagina.
21x/menit, suhu tubuh 37,0oC. Muka tidak pucat dan tidak ada oedema.
Mata konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik. Leher tidak ada
keluar.
misalnya lantai, jangan ketakkan bayi dekat jendela atau kipas angin,
segera keringkan bayi setelah mandi atau saat basah, dan tetap menjaga
ibu tentang KB dan imunisasi bayi satu bulan yaitu BCG dan polio 1.
baik, luka jahitan ibu sudah bagus. Ibu mengerti dengan penjelasan yang
kunjungan nifas yang ketiga, ibu mengatakan tidak ada keluhan. Ibu
x/menit, suhu 37,00C. Pada bagian muka tidak pucat dan tidak ada
oedema. Mata konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik. Leher tidak
kedua puting susu menonjol tidak ada lesi dan pengeluaran ASI banyak,
pada abdomen TFU tidak teraba, pada genetalia vulva vagina tidak ada
kondisi baik, memastikan ibu untuk menyusui bayinya secara ekslusif dan
umum ibu baik. Ibu sudah disuntik KB 3 bulan. Ibu mengerti dengan
Bayi lahir pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2019 pukul 01.45
WIB, segera setelah bayi lahir dilakukan pemeriksaan pada bayi baru
lahir dengan hasil bayi lahir spontan, langsung menangis, warna kulit
setelah bayi lahir dengan cara menjepit tali pusat terlebih dahulu denga
klem pertama, kemudian tali pusat di potong agar menyalurkan zat besi
bayi baik, kehangatan tubuh bayi terjaga dan bayi sudah mendapatkan
dilakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir Ny. “M” umur 6 jam.
kemerahan dan pergerkan aktif. Tanda- tanda vital HR: 148x/ mnt, RR:
46x/ mnt, S: 36,50C. Berat badan 2900 gram, panjang badan 48 cm,
lingkar kepala 30 cm, lingkar dada 31 cm. Kepala tidak ada caput
Hidung bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung, terdapat 2 lubang dan
septum berada ditengah. Pada mulut tidak ada labioskizis, tidak ada
retraksi dinding dada, puting susu sudah terbentuk, bunyi jantung normal.
Abdomen tidak ada benjolan, tidak ada perdarahan tali pusat. Ekstremitas
sudah turun, ada lubang uretra, terdapat anus. Punggung tidak ada spina
bifida. Reflex moro (+), reflex rooting (+), reflex sucking (+), reflex
diagnosa Neonatus Ny. “M” umur 6 jam cukup bulan sesuai masa
kehamilan.
Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir yaitu tidak
mau menyusu, kejang, bergerak hanya jika dirangsang, napas terlalu cepat
atau terlalu lambat {normal 40-60 x/m}, ada tarikan dinding dada kedalam
yang sangat kuat, merintih, teraba demam >37.5 derajat celcius, teraba
dingin <36 derajat celcius, nanah yang banyak dimata, pusat kemerahan
meluas kedinding perut, diare, dan tampak kuning pada telapak tangan dan
kaki.
Mengajarkan ibu tentang perawatan tali pusat yang baik dan aman
talipusat dengan kassa steril dan jangan mengoleskan cairan atau bahan
apapun ke tali pusat dan pastikan tali pusat harus tetap kering dan bersih
tanda-tanda infeksi tali pusat yaitu kemerahan pada kulit sekitar talipusat,
88
tampak nanah atau berbau, atau terdapat perdarahan tali pusat, serta
baik, bayi menghisap kuat, ibu mengerti dan mau melakukan anjuran yang
Pada hari Selasa tanggal 31 Desember 2019 pukul 13:00 WIB Ibu
tanda- tanda vital, HR 142x/mnt, R 49x/ mnt, suhu 36,9 oC, BB 2900 gram,
tidak ada cepal hematom. Mata simetris, sklera tidak ikterik. Mulut tidak
tidak ada benjolan, tali pusat sudah puput, tidak ada pus. Genitalia bersih,
bayi tidak bertambah dari berat badan saat lahir. Mengkonfirmasi pada ibu
baru lahir yaitu tidak mau menyusu, kejang, bergerak hanya jika
dirangsang, napas terlalu cepat atau terlalu lambat {normal 40-60 x/m},
ada tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat, merintih, teraba
demam > 37.5 derajat celcius, teraba dingin <36 derajat celcius, nanah
yang banyak dimata, pusar kemerahan meluas kedinding perut, diare, dan
tampak kuning pada telapakk tangan dan kaki. Menganjurkan ibu untuk
Februari 2020.
keadaan baik, tali pusat sudah puput. Ibu mengerti atas apa yang dijelaskan
oleh bidan dan akan melakukan anjuran bidan serta akan membawa
bayinya tidak ada keluhan, BAK dan BAB lancar, ibu mengatakan bayinya
Januari 2020.
mentis, nadi 120 x/menit, respirasi 49 x/menit, suhu 36,9 0C. Antropometri
berat badan 3800 gr, panjang badan 56 cm, lingkar kepala 36 cm, lingkar
dada 37 cm. Pemeriksaan pada bagian kepala tidak ada caput succadeneum
90
telinga dan hidung tidak ada kelainan, mulut bersih dan tidak ada oral
trush, abdomen agak cembung, tali pusat sudah lepas bersih dan kering
dan tidak ada kemerahan, ekstremitas tidak ada kelainan, genitalia bersih,
dan sehat, serta terdapat kenaikan berat badan dari saat lahir 2900 gram
keluhan.
Pada pukul 13.15 WIB, dilakukan evaluasi keadaan bayi baik, ibu
mengerti atas apa yang telah dijelaskan oleh bidan dan akan membawa
Polio2.
4.2 Pembahasan
II, 2 kali pada trimester III, hal ini sesuai dengan teori Pantiawati (2017)
kehamilan yaitu 1 kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester
kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Hal ini memberikan peluang
data sekunder hasil pengkajian pada buku KIA, Pergerakan janin pertama
kali dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 18 minggu hal ini sesuai
minggu-18 minggu.
ditambah 1 atau tidak hal ini sesuai dengan yang dikemukanan oleh
Pantiawati (2017).
badan yang dilakukan cukup satu kali dan berat badan setiap kali
periksa, didapatkan hasil TB: 148 cm dan BB: 40 Kg. Dari hasil
ibu paling sedikit 1 Kg/ Bulan dan tidak naik secara tiba-tiba lebih dari
2 kg dalam satu bulan hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Evawany
normal yaitu 120/80 mmHg, dari hasil tekanan darah tersebut tidak ada
bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg, ada
dilakukan pada lengan yang tidak aktif yaitu pada lengan kiri sehingga
bagian janin yang terletak di fundus yang didapatkan dari hasil palpasi
rumus ini hanya berlaku untuk janin presentasi kepala, yaitu (TFU-n) x
TBBJ : (29 – 13) x 155 = 2480 gram hal ini sesuai dengan teori
pada abdomen dan hasil yang didapatkan DJJ positif frekuensi 145 kali
janin rata-rata sekitar 140 denyut per menit (dpm) dengan variasi
normal 20 dpm di atas atau di bawah nilai rata-rata. Jadi, nilai normal
terdiri dari “10T” dan tes laboratorium adalah salah satunya. Pasien
karena urine ibu jernih dan tidak keruh, ini menunjukkan ibu tidak
menunjukkan masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak
janin sehat dan umur kehamilan 33 minggu dan taksiran persalinan ibu
pada tanggal 12 Januari 2020. Hal ini sesuai dengan rumus Neagle.
(2014).
tangan, keluar cairan pervaginam, gerak janin tidak terasa dan nyeri
(2015).
pada ibu. Cara meminum kalsium yaitu pada hari yang sama dan
diminum pada waktu yang berbeda dengan tablet Fe, hal ini sesuai
bersamaan.
sebaiknya dilakukan secara berkala dan teratur karena hal ini dapat
mengenali secara dini gangguan kesehatan yang terjadi pada ibu hamil.
2019 pukul 10.00 WIB. Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Dari hasil
yaitu 2 kg. Kenaikan berat badan ini sesuai seperti yang dijelaskan
Bulan dan tidak naik secara tiba-tiba lebih dari 2 kg dalam satu bulan.
yaitu 110/70 mmHg, dari hasil tekanan darah tersebut tidak ada faktor
TFU ibu adalah 30 cm. Hal ini sesuai dengan teori Manuaba (2010)
bawah pusat terdapat DJJ dengan frekuensi 148 x/m, teratur. Hasil
jantung janin rata-rata sekitar 140 denyut per menit (dpm) dengan
variasi normal 20 dpm di atas atau di bawah nilai rata-rata. Jadi, nilai
kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 500 gram per hari dan menurut
sebaiknya dilakukan secara berkala dan teratur karena hal ini dapat
mengenali secara dini gangguan kesehatan yang terjadi pada ibu hamil.
2019 pukul 09.30 WIB. Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Dari hasil
berat badan ini sesuai seperti yang dijelaskan dalam Panduan Kesehatan
berat badan ibu paling sedikit 1 Kg/ Bulan dan tidak naik secara tiba-
tiba lebih dari 2 kg dalam satu bulan. Hasil pengukuran tekanan darah
bahwa pada umuk kehamilan 36-40 minggu tinggi fundus uteri 30-
102
pada ibu, yaitu disebalah kanan bawah pusat terdapat DJJ dengan
bahwa ibu tidak mengalami anemia pada kehamilan dan sesuai dengan
modern seperti pil, suntik 1 dan 3 bulan, implant, IUD. Serta metode
Inisiasi Menyusu Dini (IMD), keuntungan IMD bagi ibu dan bayi, serta
manfaat ASI. Menurut teori yang dijelaskan oleh Marmi (2012) Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) adalah segera meletakan bayi di dada ibu (ada
Keuntungan IMD bagi ibu menurut teori Marmi (2012) salah satunya
dan ibu menjadi lebih tenang. Keuntungan bagi bayi meurut teori
kehilangan panas.
cara meminumnya yaitu dengan menggunakan air putih atau air jeruk
Pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2019 pukul 01.00 WIB ibu
datang ke PMB “E”, sudah merasakan mulas sejak pukul 12.00 WIB,
sudah merasa keluar lendir bercampur darah dan belum keluar air-air.
Mulas yang dirasakan semakin lama semakin sering, hal ini sesuai dengan
leopold IV divergen, 3/5. TFU: 30 cm, TBBJ: (30-11) x 155 = 2945 gr,
His: 3 x 10’/44”.
hasil auskultasi ini didapatkan DJJ (+), frekuensi 141 x/menit dan teratur,
tersebut frekuensi DJJ dalam batas normal yaitu berkisar antara 120-160
lahir, portio tipis lunak, selaput ketuban utuh, pembukaan serviks 7 cm,
105
presentasi belakang kepala, ubun-ubun kecil kiri depan, tidak ada molase,
minggu inpartu kala I fase aktif janin presentasi kepala tunggal hidup intra
(2014) bahwa fase aktif pada kala I persalinan yaitu dari pembukaan 4 cm
jam (multipara).
janin baik. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Saifuddin (2010)
untuk mendampingi ibu. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Saifuddin (2010) tidak dianjurkan untuk tidur terlentang karena jika ibu
plasenta, dll) akan menekan vena cava inferior, hal ini dapat
membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his dengan cara ibu diminta
saat ada his bertujuan untuk mencegah resiko asfiksia pada bayi akibat
panggul.
ibu karena asupan yang cukup selama persalinan akan memberi lebih
dan bahan yang diperlukan dan siap pakai pada saat persalinan merupakan
kondisi ibu serta janin bisa terpantau dengan baik. Penggunaan partograf
dalam hal ini menurut Saifuddin (2010) tentunya memiliki tujuan yaitu
aktif yaitu mengobservasi tekanan darah setiap 4 jam, suhu setiap 2 jam,
Pada hari Rabu tanggal 25 Desember 2019 pukul 01.30 WIB, Ibu
mengatakan mulasnya semakin sering dan kuat, dan keluar air yang
banyak dari jalan lahirnya serta ibu mengeluh ingin meneran seperti ingin
tidak ada oedema, tampak tekanan pada anus dan perineum menonjol,
vagina tidak ada kelainan, tidak ada tumor jalan lahir, portio tidak teraba,
WIB, ubun ubun kecil kanan depan, penurunan kepala Hodge IV, tidak
ada molase.
uterin. Hal ini sesuai dengan teori Saifuddin (2014) yang mengatakan
bahwa persalinan kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai
lahirnya bayi, umumnya berlangsung dua jam pada primi dan satu jam
laten, fase aktif, dan fase deselarasi terjadi lebih pendek. Maka dari
pernyataan tersebut pada kasus Ny “M” ini sesuai dengan teori bahwa
fase dilatasi maksimal pada multigravida akan terjadi lebih pendek. Kedua
ibu dan janin dalam keadaan baik dan ibu sedang dalam proses persalinan
109
persalinan dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai lahirnya bayi.
memijat ibu.
masker, handschoen, apron dan sepatu tertutup. Hal tersebut sesuai teori
bahan dan penyiapan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi, serta
dengan cara memberi minum berupa air putih atau teh manis hangat.
yang menyatakan bahwa memimpin ibu meneran pada saat ada his dan
beritahu ibu tidak menahan nafas saat meneran, kemudian meminta ibu
relaksasi.
110
tubuh bayi dengan kain atau selimut di atas perut ibu. Melakukan inisiasi
ada cacat bawaan, anus berlubang dan IMD berhasil dilakukan dalam
waktu 30 menit. Lama kala II adalah 30 menit. Akan tetapi kisaran normal
dinyatakan dalam teori Kurniarum (2016) yaitu uterus globuler, tali pusat
kala III. Menurut teori Sondakh (2013) kala III persalinan dimulai segera
setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta, yang berlangsung
fundus uteri untuk memastikan janin tunggal, hal ini sesuai dengan teori
dan dapat menyebabkan hipoksia berat pada bayi kedua atau rupture uteri,
kehilangan darah.
anterolateral paha kanan atas bagian luar segera setelah bayi lahir, untuk
yaitu uterus globuler, tali pusat memanjang dan terlihat semburan darah.
klem 5-6 cm di depan vulva. Letakkan tangan kiri di atas simpisis untuk
menahan uterus, tangan kanan memegang klem tali pusat untuk melakukan
peregangan tali pusat terkendali. Apabila sudah ada kontraksi tangan kiri
dorso kranial dan tangan kanan regangkan tali pusat dan lihat tanda-tanda
vagina makan putar plasenta sesuai arah jarum jam dan putar selaput
15 cm, insersi tali pusat sentralis, panjang tali pusat 52 cm, berat plasenta
450 gram, tidak ada kelainan plasenta, tidak terdapat laserasi, banyaknya
perdarahan ±100 cc. Kala III pada Ny. “M” berlangsung selama 10 menit.
Ini sesuai dengan teori Sondakh (2013) kala III persalinan dimulai segera
setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih
dari 30 menit.
anaknya dan ibu masih merasakan mulas dan lelah. Ibu dalam
persalinan kala IV di mulai dari saat lahirnya plasenta sampai dua jam
uterus baik, TFU 2 jari di bawah pusat, sesuai teori Kurniarum (2016)
113
umumnya pada kala IV tinggi fundus 2 jari dibawah pusat, kandung kemih
kosong.
±100 cc, menurut teori Kurniarum (2016) hal ini dikatakan normal, karena
normal berkisar 400-500 cc. Maka ditegakkan diagnose Ny. “M” umur 33
10 menit lalu cuci dengan sabun dan bilas dengan air mengalir.
dengan cara memberi minum berupa air putih atau teh manis hangat,
BAK karena menurut teori bahwa dalam 6 jam ibu nifas harus sudah bisa
114
BAK spontan, kebanyakan ibu bisa berkemih spontan dalam waktu 8 jam
(2010) yaitu keadaan umum ibu, TTV, kontraksi, TFU, kandung kemih
dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam
ini sesuai dengan teori Saifuddin (2010) bahwa kunjungan masa nifas
dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada waktu 6 jam, 6 hari dan 6 minggu
yang bertujuan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk
WIB. Ibu mengatakan masih merasa mulas, ibu sudah bisa duduk dan
berjalan serta sudah bisa BAK ke kamar mandi. Pada abdomen, TFU: 2
jari di bawah pusat (Hal ini sudah sesuai seperti yang dikemukakan oleh
tinggi fundus uteri akan berada sekitar 2 jari dibawah pusat setelah
plasenta lahir), kontraksi uterus baik, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
terdapat laserasi pada perineum, pengeluaran darah Lochea Rubra hal ini
bahwa Lochea rubra, muncul pada hari 1-3 hari pasca persalinan, berwarna
115
yang dirasakan adalah hal normal, rasa mulas diakibatkan kontraksi uterus
keadaan sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai
untuk asuhan masa nifas normal pada ibu menyusui yaitu mengonsumsi
selanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400 kalori. Jadi jumlah kalori
3 liter/hari, 2 liter didapat dari air minum dan 1 liter dari cairan yang ada
yaitu perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir,
116
bengkak di wajah, tangan dan kaki atau sait kepala dan kejang-kejang,
demam lebih dari 2 hari, payudara bengkak, merah disertai rasa sakit, ibu
500 mg. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Saifuddin (2014) bahwa
ibu dapat diberikan analgetik untuk mengurangi rasa nyeri sehingga ibu
dapat beristirahat.
bahwa kapsul Vitamin A diminum sebanyak dua kali yaitu pada saat 1 jam
Pada hari Selasa tanggal 31 Desember 2019 pukul 13:00 WIB Ibu
mengaku sudak tidak ada pengeluaran darah atau cairan dari vagina.
lochea sanguilenta. Hal ini sesuai dengan teori Rukiyah (2011) bahwa
penyakit infeksi dan bisa mempengaruhi hubungan batin antara ibu dan
dijelaskan bahwa tindakan yang baik untuk asuhan masa nifas normal pada
pada 6 bulan pertama, 6 bulan selanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400
kalori. Jadi jumlah kalori tersebut adalah tambahan dari kebutuhan kalori
perharinya. Asupan cairan 3 liter/hari, 2 liter didapat dari air minum dan 1
liter dari cairan yang ada pada kuah sayur, buah dan makanan yang lain.
Maritalia (2017) yaitu perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau
dari jalan lahir, bengkak di wajah, tangan dan kaki atau sakit kepala dan
rasa sakit, ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab (depresi).
satu bulan. Hal ini sesuai dengan teori dari Maritalia (2017) bahwa tujuan
dengan gizi, teknik menyusui, pemberian imunisasi pada bayi, dan KB.
setelah melahirkan.
sudah bagus. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan
hanya memberi bayinya ASI dan tidak memberi susu formula maupun
21 x/menit, suhu 370 C. Mata konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik,
pada payudara kedua puting susu menonjol tidak ada lesi, pengeluaran
ASI banyak, tidak ada benjolan, pada abdomen TFU tidak teraba sesuai
uteri setelah 12 hari postpartum tidak dapat diraba lagi. Pada anogenital
menyatakan bahwa lochea alba muncul sejak hari ke 14 atau sejak 2-6
ibu dalam kondisi baik, memastikan ibu untuk menyusui bayinya secara
pilih, yaitu KB suntik 3 bulan dan ibu dapat menggunkan alat kontrasepsi
tahun, ASI ekslusif dan tidak ada benjolan pada payudara, ekstremitas
tidak ada varises. Hal tersebut sesuai dengan teori Saifuddin (2010) yang
dapat digunakan oleh perempuan yang berusia lebih dari 35 tahun sampai
tentunya tidak cocok untuk ibu yang telah memiliki 3 orang anak yang
pergerakan aktif, jenis kelamin laki-laki, anus (+), tidak ada kelainan masa
gestasi 38 minggu. Hal ini sesuai dengan teori Pantiawati (2017) bahwa
bayi baru lahir normal akan menunjukkan kulit kemerahan menangis kuat
tonut otot kuat dan tidak ada kelainan pada usia kehamilan 37 minggu
melakukan penilaian pada bayi baru lahir yaitu bayi menangis atau
bernapas dan tonus otot bayi baik atau bayi aktif bergerak, menjaga
kehangatan bayi keringkan bayi dengan kain kering agar tidak terjadi
lahir sesuai dengan teori Kemenkes RI (2012) agar menyalurkan zat besi
ibunya, perlahan bayi dapat merangkak ke arah puting susu ibu dan
bayi sama dengan bau cairan ASI. Bau inilah yang membimbing bayi
payudara ibu. Inisiasi menyusu dini dapat memunculkan refleks bayi untuk
menyusu dan berperan penting dalam menyusui ASI eksklusif. Bayi tidak
akan kedinginan, karena bila bayi kedinginan, suhu dada ibu akan
0,5 ml secara IM di 1/3 anterolateral paha kiri setelah IMD. Menurut teori
asuhan bayi baru lahir untuk mengurangi resiko kematian bayi akibat
1 % pada mata kiri dan kanan. Hal ini sesuai dengan teori (Saifuddin,
menular seksual).
bayi sudah mendapatkan suntik vitamin K dan salep mata serta IMD
panjang badan 48 cm, lingkar kepala 30 cm, lingkar dada 31 cm, hal ini
sesuai dengan teori Pantiawati (2017) bahwa bayi dengan berat lahir cukup
adalah dengan berat badan 2500 sampai dengan 4000 gram, panjang badan
sekitar 48-52 cm, lingkar kepala 30-35 cm dan lingkar dada 30-38 cm.
diagnosa Neonatus Ny. “M” umur 6 jam cukup bulan sesuai masa
kehamilan.
bergerak hanya jika dirangsang, napas terlalu cepat atau terlalu lambat
{normal 40-60 x/m}, ada tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat,
merintih, teraba demam >37.5 derajat celcius, teraba dingin <36 derajat
perut, diare, dan tampak kuning pada telapak tangan dan kaki.
perawatan tali pusat yang baik dan aman, sesuai dengan teori Saifuddin
infeksi. Merawat tali pusat berarti menjaga agar tali pusat tersebut tetap
bersih, tidak terkena cairan kencing maupun kotoran bayi. Bila tali pusat
steril basah, kemudian ikat kassa menggunakan kassa baru yang steril dan
jangan terlalu kencang. Pemakaian popok bayi yang benar berada dibawah
tali pusat dan tidak bertumpang tindih. Hal ini bertujuan untuk
menghindari feses dan air kencing bayi masuk ke daerah tali pusat.
sebagainya pada tali pusat, karena akan menyebabkan infeksi dan tetanus
tanda infeksi tali pusat yaitu kemerahan pada kulit sekitar talipusat,
oleh Saifuddin (2014) Rawat gabung adalah satu cara perawatan antara ibu
125
produksi ASI dan refleks oksitosin yang membantu pengeluaran ASI dan
Pada hari Rabu tanggal 05 Februari 2020 pukul 13:00 WIB Ibu
pusatnya sudah puput pada hari ke lima. Hal ini sesuai dengan teori
Pantiawati (2017) bahwa tali pusat akan terlepas sendiri setelah mengalami
saat ini 2900 gram. Bayi Ny. “M” lahir dengan berat badan 2900 gram,
pada usia 6 hari berat badan bayi 2900 gram, sehingga tidak ada kenaikan
berat badan. Hal ini dibuktikan dengan teori Ambarawati (2015) bahwa
sekitar sepuluh persen dari berat badan lahir, kemudian berat badan bayi
Wiknjosastro (2014) bahwa ibu harus mulai menyusui segera setelah bayi
baru lahir yaitu tidak mau menyusui, demam, tali pusat kemerahan dan
bayi tampak kuning, hal ini sesuai dengan teori Astuti (2015) yang
memeriksa tanda bahaya bayi baru lahir seperti demam tinggi, infeksi pada
tali pusat, bayi tidak mau menyusui dan bayi tampak kuning pada kaki dan
tangan.
Pada pukul 13.15 WIB bayi dalam keadaan baik, tali pusat sudah
puput. Ibu mengerti atas apa yang dijelaskan dan akan mengikuti anjuran
bidan.
minggu, pada tanggal 05 Februari 2020 pukul 13.00 WIB. Ibu mengatan
bayinya dalam keadaan baik dan sehat, menyusu sangat kuat, BAB dan
BAK lancar, serta tidak ada keluhan. Ibu mengatakan bayinya sudah
gram.
tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi yang baik berat badan
Dan kenaikan berat badan bayi Ny.”M” normal, berat badan dari saat lahir
2900 gram hingga 6 minggu mencapai 3800 gram. Sehingga bayi Ny. ”S”
samping BCG menurut Rukiyah (2013) yaitu setelah 2 bulan akan terjadi
bekerja dengan baik karena ada gangguan penyerapan oleh usus akibat
diare berat.
sebanyak 2 tetes secara oral. Dalam teori Rukiyah (2013) dosis pemberian
vaksin BCG untuk bayi kurang setahun adalah 0,05 ml dan anak 0,10 ml.
128
dasar (3 kali pemberian) vaksin diberikan 2 tetes per oral dengan interval
imunisasi DPT dasar diberikan 3 kali sejak anak umur dua bulan dengan
interval 4-6 minggu. DPT 1 diberikan umur 2-4 bulan, DPT 2 umur 3-5
bulan, dan DPT 3 umur 4-6 bulan. Imunisasi DPT pada bayi tiga kali (3
mengerti atas apa yang telah dijelaskan oleh bidan dan akan membawa
5.1 Simpulan
manajemen kebidanan sejak hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir
proses dari antenatal, intranatal dan postnatal semua telah diberikan dan
maupun komplikasi.
mulai dari trimester III dengan kunjungan ANC sebanyak 3 kali. Pada
pemeriksaan ANC II ibu mengatakan tidak ada keluhan dan ibu serta bayi
dalam keadaan sehat. Pada pemeriksaan ANC III ibu mengatakan tidak
ada keluhan dan dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu Hb: 12,3 gr%,
pritein urine negatif dan glukosa urine negative, kondisi ibu dan bayi
129
130
Normal. Pada kala I sesuai dengan pertograf tidak melewati garis waspada
kala III dan perdarahan normal. Pada kala IV tidak terdapat laserasi dan
pada jam pertama setelah kelahiran plasenta dan setiap 30 menit pada jam
Masa Nifas Ny. ”M” dipantau sebanyak tiga kali pemeriksaan yaitu
6 jam, 6 hari, dan 6 minggu post partum dan berjalan dengan normal.
yang diberikan adalah menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup tetapi
tidak pasif. Ibu harus tetap melakukan mobilisasi serta memberikan ASI
mendapat penjelasannya.
Pada kunjungan nifas 6 hari tidak ada keluhan yang dirasakan dan
ibu mengatatakan sudah tidak ada pengeluaran darah atau cairan dari
vagina.
131
Asuhan segera pada bayi baru lahir yang diberikan antara lain
mengikat tali pusat, melakukan Inisiasi Menyusu Dini dan kontak kulit
bayi dengan kulit ibu serta diberikan salep mata chloramphenicol dan
Hb 0.
Pada kunjungan 6 hari berat badan bayi Ny. “M” tidak naik dari
berat badan lahir dan tali pusat belum lepas. Pertumbuhan bayi Ny. “M”
berjalan normal.
dari berat badan lahir 2900 gram sekarang menjadi 3800 gram.
ini, menganjurkan ibu untuk terus memberikan ASI ekslusif sampai usia 6
5.1.5 Dokumentasi
bersalin, nifas dan bayi baru lahir ini dibentuk dalam metode SOAP.
132
dan logis.
5.2 Saran
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, serta bayi baru lahir pada
penyusunan laporan tugas akhir dalam bentuk studi kasus secara nyata
perawatabn bayi serta ibu dapat menerapkan menyusui ASI secara ekslusif
hamil, bersalin, nifas, dan bayi agar dapat mendeteksi sedini mungkin
komplikasi yang akan terjadi sehingga dapat ditangani lebih dini secara
133
tepat agar dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu
maupun bayi.
Astuti, Sri, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta:
Erlangga
Kemenkes RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
Marliandiani, Yefi. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas
dan Menyusui. Jakarta : Salemba Medika
Marmi. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.
Jakarta: Pustaka Belajar
Sondakh, Jenny J.S. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Jakarta: Erlangga
Tarwoto. 2013. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil Konsep dan
penatalaksanaan. Jakarta: Trans Info Media
N
Lampiran I
No
. KRITERIA KLIEN YA TIDAK
1. Usia kehamilan 32-35 minggu √
Hari Pertama Haid Terakhir 05 April s.d 11
2.
April 2020 √
Taksiran Persalinan (TP) 12 Januari s.d 18
4.
Januari 2020 √
Pembimbing I Pembimbing II
Paraf
No Tanggal Kegiatan
Mahasiswa Pembimbing
1. 18 November 2019 Persetujuan Pasien
2. 20 November 2019 Kunjungan Antenatal I
Mengetahui Koordinator
Ketua jurusan Laporan Tugas Akhir
Mengetahui Koordinator
Ketua jurusan Laporan Tugas Akhir
Mengetahui Koordinator
Ketua Jurusan Laporan Tugas Akhir
Mengetahui Koordinator
Ketua Jurusan Laporan Tugas Akhir
Mengetahui Koordinator
Ketua Jurusan Laporan Tugas Akhir
Mengetahui Koordinator
Ketua Jurusan Laporan Tugas Akhir
Lampiran V
ANC 1
Umur : 33 Tahun
- HPHT : 05-04-2019
kehamilannya.
diabetes.
tahun.
jam.
kuning jernih.
kali.
imunisasi TT 4 kali
O: - TP: 12-01-2020
80 /m
R : 20 x/m S : 36,50C
- BB sebelum hamil: 35 kg
- BB sekarang: 42 kg LILA : 24 cm
- TB: 148 cm
tiroid
+/+
PAP
TFU : 29 cm
teratur
scene
patella +/+
yang cukup
kemudian
ANC II
Umur : 33 Tahun
O: - KU : Baik Kesadaran : CM
- TTV :
TD : 110/70 mmHg N : 85 /m
R : 22 x/m S : 36,50C
- BB: 44 kg
- LILA : 24 cm TB : 148 cm
+/+
LI : Teraba Bokong
TFU : 30 cm
teratur
patella +/+
kemudian
ANC III
Umur : 33 Tahun
O: - KU : Baik Kesadaran : CM
- TTV :
TD : 110/80 mmHg N : 82 /m
R : 20 x/m S : 37,50C
- BB: 44 kg
- LILA : 24 cm TB : 148 cm
+/+
LI : Teraba Bokong
TFU : 30 cm
teratur
patella +/+
tubektomi.
TTD
keluar air-air
O: - KU : Baik Kesadaran : CM
- TTV :
R: 21 x/m S: 37,50C
+)
(Ekstremitas)
TFU: 30 cm
Lampiran VI
- His: 3x/10’/44”
ada molase
pembukaan 7 cm
mencegah dehidrasi
menghalangi
persalinan
partograf.
TTD
O: - KU : Baik Kesadaran : CM
- TTV :
R: 19 x/m S: 370C
- His: 4x/10’/55”
membuka
pembukaan 10 cm
proses persalinan
tertutup
kosong
mencegah dehidrasi
kontraksi
Normal)
(IMD)
TTD
O: - KU : Baik Kesadaran : CM
dilahirkan
disuntik
- Menyuntikkan oksitosin 10 IU 1 cc
bagian luar
selama 15 detik
perdarahan ±100 cc
TTD
O: - KU : Baik Kesadaran : CM
- TTV :
R: 21 x/m S: 370C
kemih kosong
±100cc
sehat
mencegah dehidrasi
uteri sendiri
perdarahan
kedua
pada partograf
TTD
mandi
O: - KU : Baik Kesadaran : CM
- TTV :
R: 21 x/m S: 370C
oedema
+)
kemih kosong
ada varises
jam
P: - Melakukan informed concent
baik
perdarahan
apapun
sudah penuh
sehari
TTD
Lampiran VI
vagina
O: - KU : Baik Kesadaran : CM
- TTV :
R: 21 x/m S: 370C
oedema
keluar
kosong
Sanguilenta
hari
P: - Melakukan informed concent
apapun
putting susu.
sehari
kunjungan ulang
TTD
KB Suntik
O: - KU : Baik Kesadaran : CM
- TTV :
R: 21 x/m S: 370C
Lampiran VI
oedema
pengeluaran lochea
Minggu
P: - Melakukan informed concent
demand
pengeluara ASI
pertama
Mei 2020.
TTD
Umur: 1 Jam
gestasi 38 minggu.
ibu
bayi
- Memberikan Vitamin K1 1 mg
TTD
Umur: 6 Jam
aktif
S: 36,5o C
LK : 30 cm PB : 48 cm LD : 31 cm
hematom
telinga terbentuk
di tengah
labiopalatoskizis
brakidaktili
ibu
melepas sendiri
pusat.
bidan.
TTD
Umur: 6 Hari
lima
S: 36,9oC
LK : 30 cm PB: 48 cm LD: 31 cm
cepalhematom
ibu
saat lahir
6 minggu
Pukul: 13.15 WIB Bayi dalam keadaan baik, tali pusat sudah
TTD
Umur: 6 Minggu
dengan kuat
Januari 2020
S: 36,9oC
LK : 30 cm PB: 48 cm LD:
31 cm
cepalhematom
brakidaktili
ibu
TBC
ditempat penyuntikkan.
polio
berat
Pukul: 13.15 WIB Keadaan bayi baik, ibu mengerti atas apa
dan Polio2
TTD
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan