Koto Tangah dilaksanakan dari tanggal 07 Oktober 2019 sampai tanggal 16 November 2019
1. Tahap pertama yaitu tahap persiapan melalui winshield survey yang dilaksanakan pada
tanggal 07- 09 Oktober 2019 dan wawancara dengan tokoh masyarakat, pihak Puskesmas
2. Tahap kedua yaitu tahap pengumpulan data kesehatan masyarakat melalui penyebaran
3. Tahap ketiga yaitu penentuan masalah kesehatan atau keperawatan dan penyusunan
berdasarkan rencana.
5. Tahap kelima yaitu tahap evaluasi terhadap hasil kegiatan yang telah dilaksanakan serta
tindak lanjut dari tindakan yang dilakukan melalui Musyawarah Masyarakat Kelurahan
(MMK II).
Kelurahan Parupuk Tabing Kecamatan Koto Tangah dilaksanakan oleh mahasiswa praktek
Profesi Keperawatan Komunitas STIKES SYEDZA SAINTIKA Padang dan bekerjasama
A. TAHAP PERSIAPAN
Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum dilakukan asuhan keperawatan
situasi dan keadaan wilayah di RW X Kelurahan Parupuk Tabing Kecamatan Koto Tangah
Kecamatan Koto Tangah di dapatkan melalui wawancara dengan penduduk setempat, tokoh
masyarakat dan observasi lingkungan,sehingga dapat diperkirakan faktor resiko yang dapat
menimbulkan masalah dan faktor penunjang untuk peningkatan kesehatan masyarakat. Hasil
mendistribusikan kusioner ke rumah- rumah penduduk, kegiatan ini dilakukan pada tanggal
10–14 Oktober 2019 dengan cara total sampling, data yang terkumpul yaitu sebanyak 122
KK .
Perbandingan jumlah KK yang didapatkan dengan data yang ada di Kelurahan dan
1. Berdasarkan data dari Kelurahan Parupuk Tabing didapatkan jumlah KK pada bulan
sebanyak 141.
3. Berdasarkan data yang didapatkan mahasiswa ketika penyeberan kuesioner jumlah kepala
KK keseluruhan yang terdata adalah 122 KK dengan jumlah penduduk keseluruhan 404
Dari hasil penyebaran kuesioner didapatkan data kelompok khusus adalah sebagai
berikut:
Tangah. Dahulu wilayah Parupuk Tabing masuk dalam wilayah Kabupaten Padang
a) Demografi
Batas-batas wilayah RW X:
b) Penduduk
salah satu rumah warga dan anak-anak tampak ramai bermain. Populasi
sebagian besar pada rentang usia produktif atau kelompok umur dewasa. Pada
sore hari terlihat ibu-ibu yang membawa anaknya jalan-jalan atau belanja, di RW
berbagai daerah di Sumatera Barat dan sudah tinggal di kelurahan RW X sejak lama
selama beberapa generasi dan sebagian kecil penduduk Nias, sedangkan bahasa yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Minang dan Bahasa Nias.
terutama sholat magrib dan yang banyak melakukan sholat berjamaah ini adalah
kelompok usia dewasa dan lansia yang kondisi kesehatannya baik, selain itu mesjid
pada sore hari. Mesjid juga digunakan sebagai sarana melaksanakan kegiatan
keagamaan lainnya seperti wirid yang diadakan setiap Rabu ba’da Maghrib dan
majlis ta’lim yang diadakan setiap hari Sabtu ba’da Ashar. Sebagian penduduk juga
beragama Kristen dan Katholik dimana mereka akan bersembahyang setiap minggu
ke gereja yang berada di luar Kecamatan Koto Tangah. Penduduk yang beragama
Buaya. Beberapa masyarakat juga ada yang berobat ke dukun/cara tradisional, hal ini
terjadi karena masyarakat masih dipengaruhi oleh keyakinan agama dan kebudayaan
masyarakat.
5. Lingkungan Fisik
permanen dan sebagian kecil rumah semi permanen dan tidak permanen. Jarak dari
rumah ke rumah ada yang berdekatan, bersatu/berdempet dan ada yang berpisah..
Perumahan permanen sudah terlihat sesuai dengan kriteria rumah sehat walaupun ada
beberapa rumah yang tidak memenuhi kriteria rumah sehat dikarenakan keadaan
ventilasi yang kurang memadai, sehingga pencahayaan tidak optimal masuk ke dalam
rumah. Pekarangan rumah warga sebagian besar digunakan untuk menanam tanaman,
pemanfaatan kandang ternak dan ada yang hanya dimanfaatkan untuk tempat jemuran
dll. Sumber air warga kelurahan RW X sebagian besar menggunakan air sumur
dengan bantuan pompa air yang dimanfaatkan untuk mandi, mencuci dan membasuh
bahan masakan, sedangkan untuk minum dan memasak warga menggunakan air
galon.
sehingga dapat dilalui oleh kendaraan pribadi dan ojek. Transportasi umum yang
Jalan beraspal
Sanitasi lingkungan tampak kurang baik karena banyaknya tumpukan sampah dan
ada beberapa got yang terdapat sampah didalamnya dapat menyebabkan genangan air
yang menimbulkan aroma yang tidak sedap dan adanya jentik nyamuk. Kondisi
lingkungan seperti ini akan berdampak buruk bagi kesehatan warga. Pada tahun 2018
imunisasi dan penyuluhan kepada Ibu Bayi/ Balita. Namun dalam pelaksanaan
posyandu ini masyarakat kurang aktif hanya beberapa warga datang ke posyandu
untuk mengikuti kegiatan ini. Biasanya diadakan sebulan sekali di minggu ketiga.
Dari wawancara dengan kader untuk kegiatan posyandu ini kadang- kadang kader
menghimbau warga melalui door to door dan pengeras suara dari mesjid. Dan dari
7. Ekonomi
ekonomi menengah kebawah, terlihat dari kondisi perumahan warga dan sebagian
besar penduduk bekerja sebagai nelayan, buruh dan swasta dan sebagian kecil
pegawai negeri. Pusat perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan yaitu pasar pagi
Berdasarkan wawancara dengan warga dan ketua RW dan ketua RT, wilayah
sebagai alat transportasi mereka. Jalan di daerah ini cukup kondusif. Keamanan di
RW X ini cukup aman di tandai dengan tidak adanya kemalingan di wilayah ini. Di
RW X ini tidak ada dilakukan kegiatan ronda, dan pada malam hari banyak ditemui
Untuk sarana komunikasi penduduk menggunakan TV, HP, Internet dan Koran
secara lisan melalui pengeras suara dari mesjid atau pun komunikasi dari mulut ke
mulut.
10. Pendidikan
dan TK. Pendidikan warga beraneka ragam ada yang tamat SD, SMP, SMA dan
sebagian kecil masyarakat berpendidikan sarjana. Keluarga dengan anak usia sekolah
Parupuk Tabing).
11. Rekreasi
anak hanya bermain di depan rumah, lapangan bola dan sepanjang jalan. Namun pada
saat-saat tertentu dan hari libur sebagaian warga ada yang pergi ke departemen store
No Data Masalah
1 Pasangan Usia Subur Defisit pengetahuan PUS
Jumlah PUS = 47 Orang terhadap penggunaan alat
kontrasepsi di RW X
1) 62% pasangan usia subur mengatakan tidak memakai Kelurahan Parupuk Tabing
alat kontrasepsi.
2) 15% PUS memakai IUD, 6% memakai suntik, 1%
memakai pil, dan 6% memakai tubektomi/vesektomi.
3) alasan tidak menggunakan kontrasepsi,
7% dilarang suami
7% agama
14% menopouse
3% tidak mengetahui
38% mengatakan malas memakai kontrasepsi
31% program hamil.
Kuesioner 2
1) 77 % keluarga tidak melatih anggota keluarga
dalam menyelamatkan diri
B. PRIORITAS MASALAH
2 Ketidakefektifan 4 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 31 5
pemeliharaan
kesehatan pada
bayi/balita b/d
kurangnya pengetahuan
tentang pentingnya ASI
bagi bayi balita
3 Ketidakefektifan 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 37 1
pemeliharaan
kesehatan pada balita
dan pra sekolah di RW
X b/d kurang
pengetahuan tentang
imunisasi
4 Ketidakefektifan 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 35 3
pemeliharaan
kesehatan pada anak
usia sekolah di RW X
b/d kurang pengetahuan
orang tua tentang
informasi kesehatan
5 Defisit pengetahuan 4 4 3 2 2 2 3 2 2 4 2 4 34 4
kesehatan pada remaja
b/d tingkat pengetahuan
tentang kesehatan
remaja di RW X
Kelurahan Parupuk
tabing.
6 Defisit pengetahuan 5 4 2 2 2 1 1 1 1 2 1 4 27 7
pada lansia b/d
Tingginya presentase
penyakit hipertensi pada
lansia di RW X
Kelurahan Parupuk
Tabing.
7 Ketidakefektifan 4 3 3 2 2 3 1 1 1 2 1 4 27 6
pemeliharaan
kesehatan di RW X
Kelurahan Parupuk
Tabing b/d kurangnya
kebersihan lingkungan
8 Potensial Peningkatan 4 4 3 2 2 3 1 1 1 1 1 4 26 8
keselamatan masyarakat
terhadap bencana b.d
kurangnya pengetahuan
terhadap kesiapsiagaan
keluarga terhadap
bencana di RW X
Kelurahan Parupuk
Tabing
Defisiensi Seluruh Meningkatka Promosi Penyuluhan tentang Rabu, 30 Balai Mahasisw Dini Andriyani, S.
kesehatan pada remaja di n Kesehatan kesehatan remaja Oktober Pemuda a Kep
remaja b/d RW X pengetahuan 2019
tingkat kel. remaja Zola Selpi Yenti
pengetahuan Parupuk tentang Sukma, S. Kep
tentang Tabing kesehatan
kesehatan remaja
remaja di RW
X Pasir Parupuk
Kelurahan
Parupuk Tabing
Kecamatan
Koto Tanga
Ketidakefektifa Seluruh Meningkatka Promosi Penyuluhan tentang Senin, 04 Posyandu Mahasisw Lusia Utari, S. Kep
n pemeliharaan ibu hamil n Kesehatan teknik menyusui yang Novembe atau rumah a Anisah Fitri, S.
kesehatan pada dan pengetahuan benar r 2019 warga Kep
bayi/balita b/d menyusui tentang teknik
kurangnya di RW X menyusui
pengetahuan Kelurahan yang benar
tentang Parupuk
pentingnya ASI Tabing
bagi bayi/balita Kecamata
di RW X Pasir n Koto
Parupuk Tangah
Kelurahan
Parupuk Tabing
Kecamatan
Koto Tangah .
Ketidakefektifa Seluruh Meningkatka Promosi Penyuluhan Minggu, Gedung TK Mahasisw Mutia Rezky, S.
n pemeliharaan masyaraka n kesehatan tentang perilaku 27 a Kep
kesehatan di t di RW X pengetahuan dan hidup bersih dan Oktober Lodya Riska
RW X kel. Kelurahan masyarakat penyebara sehat 2019 Gusnia, S. Kep
Parupuk Tabing Parupuk tentang n leaflet Sinta Purnama
b/d kurangnya Tabing perilaku Penyebaran leaflet Sari, S. Kep
kebersihan Kecamata hidup bersih tentang perilaku
lingkungan n Koto hidup bersih dan
Tangah sehat
Defisiensi Seluruh Meningkatka Promosi Penyuluhan Sabtu, 19 Disesuaika Mahasisw Karina Aprilia,
kesehatan pada lansia di n kesehatan tentang penyakit Oktober n a S.Kep
lansia b/d RW X pengetahuan hipertensi 2019 Welly Martawati,
tingginya Kelurahan lansia tentang S.Kep
presentase Parupuk hipertensi Penyebaran leaflet
penyakit Tabing tentang hipertensi
hipertensi pada Kecamata
lansia di RW X n Koto Senam hipertensi
kel. Parupuk Tangah bersama lansia
Tabing
Pembentukan
Posyandu Lansia
Potensial Seluruh Meningkatka Promosi Penyuluhan Selasa, 29 Gedung TK Mahasisw Sinta Purnama
peningkatan masyaraka n Kesehatan tentang KATANA Oktober a Sari, S.Kep
keselamatan t di RW X pengetahuan (Keluarga Tangguh 2019 Lodya Riska
masyarakat Kelurahan masyarakat Bencana) Gusnia, S. Kep
terhadap Parupuk tentang Mutia Rezky, S.
bencana b/d Tabing kesiapsiagaan Simulasi Tepi Pantai Kep
kurangnya Kecamata keluarga
pengetahuan n Koto terhadap
kesiapsiagaan Tangah bencana
keluarga
terhadap
bencana di RW
X kel. Parupuk
Tabing