“D”
SEJAK KEHAMILAN 33 MINGGU SAMPAI DENGAN 6
MINGGU MASA NIFAS DI PUSKESMAS “K” KABUPATEN
LEBAK PERIODE DESEMBER 2020 SAMPAI DENGAN
MARET 2021
Disusun Oleh:
Diajukan untuk menempuh Ujian Laporan Tugas Akhir dan untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kebidanan
Jurusan Kebidanan Rangkasbitung
Disusun Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
MAYANG FAJAR DWIWANA
NIM. P 27902118068
Mengetahui,
Ketua Jurusan
ABSTRAK
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, pada tahun 2020
jumlah kematian ibu di Kabupaten Lebak sebanyak 43 kasus, sedangkan jumlah
kematian bayi sebanyak 346 kasus. Adanya asuhan kebidanan komprehensif
merupakan suatu upaya yang memiliki kontribusi dalam pelayanan kebidanan.
Asuhan kebidanan komprehensif ini dilakukan dalam bentuk studi kasus
dengan Ny. ”D” sebagai objek. Pada ANC I dengan keluhan pusing apabila terlalu
capek, diberikan KIE tentang kebutuhan istirahat ibu dan menghindari keletihan.
Pada ANC II dan III, sudah tidak ada keluhan, diberikan tablet Fe dan Kalsium.
Persalinan berjalan normal dengan pertolongan menggunakan teknik APN. Masa
nifas berjalan normal dan dilakukan pemeriksaan pada 6 jam, 2 hari, 7 hari, 4
minggu dan 6 minggu. Bayi lahir spontan dan normal, dilakukan pemeriksaan
segera setelah bayi lahir sampai bayi berusia 6 minggu.
Diharapkan ibu dapat menerapkan informasi kesehatan yang telah
diperoleh dan melaksanakan secara mandiri seperti perawatan bayi sehari-hari dan
pemberian ASI yang maksimal. Untuk fasilitas kesehatan diharapkan penerapan
asuhan kebidanan secara komprehensif dan meningkatkan sarana prasarana untuk
mendukung pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas.
Syukurku pada Allah SWT, nikmatmu yang tiada bertepi sampai saat ini.
Umurku, sehatku, rizkiku dan beribu kebahagiaan yang selalu kau beri.
Coretan tinta pada lembaran kertas yang tebal ini kupersembahkan untuk
diriku sendiri. Terimakasih aku, telah berjuang sampai pada titik ini. Langkah
demi langkah sudah kau lalui. Rasa lelah bahkan sakit yang dirasakan semoga
kelak menjadi saksi perjuanganmu saat ini. Tidak sedikit air mata yang menetes
dipipi. Tidak sedikit lisan yang telah menggores hati. Nikmati prosesnya, kelak
kau akan menuai hasil sesuai dengan apa yang kau lalui.
Pah, mah terimakasih telah merawat dan membesarkanku hingga saat ini.
Terimakasih atas segala kerja kerasmu selama ini. Maafin ayang jika belum bisa
menjadi anak yang diharapkan oleh papah dan mamah. Kini sampailah
perjuanganmu menemui kabar gembira, perjuangan dan kerja keras kalian tidak
sia-sia. Pah, mah, menangislah dengan bahagia, sekarang kalian menyaksikan
putri kecilmu berdiri gagah dengan toganya.
Teruntuk Nabila Neti, Ani, Arti dan Eka. Makasih sudah selalu menerima
tamu seperti aku di kostan kalian. Makasih sudah memberikan tempat ternyaman
untuk aku mengerjakan dan menyusun LTA ini. Maaf jika selalu ngerepotin. Maaf
jika selalu nyusahin. Semoga kelak kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT.
aamiin
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT ataas segala limpahan
rahmat, ridho serta nikmat berupa kesehatan dan kekuatan, sehingga Penulis dapat
Adapun tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah dalam rangka
Banten.
Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, tentunya tidak terlepas dari
dukungan dan juga masukan – masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
diselesaikan.
i
4. Ibu Hj. Yeni Fujiani, S.ST selaku pembimbing II Laporan Tugas Akhir
6. Kedua orang tua serta keluarga yang selalu memberikan motivasi baik
dapat diselesaikan.
satu sama lain yang begitu luar biasa dan semua pihak yang telah
penulisan Laporan Tugas Akhir ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
juga saran yang membangun agar kedepannya penulis dapat terus memperbaiki
penulisan Laporan Tugas Akhir ini. Penulis juga berharap semoga Laporan
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya untuk pembaca
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
LEMBAR PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3 Manfaat.........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................7
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................7
iii
2.1 Asuhan Kebidanan Komprehensif..................................................................7
BAB III..................................................................................................................96
METODELOGI...................................................................................................96
3.1 Desain...........................................................................................................96
3.3 Subjek...........................................................................................................96
3.5 Instrumen......................................................................................................97
3.7 Sumber..........................................................................................................98
BAB IV..................................................................................................................99
4.2 Hasil..............................................................................................................99
4.3 Pembahasan................................................................................................126
BAB V..................................................................................................................164
5.1 Simpulan.....................................................................................................164
5.2 Saran...........................................................................................................166
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Imunisasi Tetanus Toksoid (TT), halaman 12.
halaman 22.
Tabel 2.4 : Perkiraan TFU terhadap umur kehamilan (Cm), halaman 22.
Tabel 2.5 : TFU pada kehamilan trimester III menurut Mc. Donald, halaman
23.
Tabel 2.6 : Standar Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Per Trimester
Tabel 2.8 : Kenaikan Berat Badan Minimal berdasarkan umur pada bayi laki-
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR SINGKATAN
Hb : Hemoglobin
KB : Keluarga Berencana
viii
LILA : Lingkar Lengan Atas
TP : Taksiran Persalinan
TT : Tetanus Toksoid
UK : Usia Kehamilan
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
(WHO) pada tahun 2017, ada sekitar 810 ibu di dunia meninggal setiap
terjadi dalam pengaturan sumber daya yang rendah, dan sebagian besar
bawah, dan hampir dua pertiga (65%) terjadi di Wilayah Afrika (WHO,
2019).
kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan
7
2
kematian wanita pada saat hamil, yakni kematian yang disebabkan karena
kecelakaan, terjatuh dan lain – lain) per 100.000 kelahiran hidup (Yuhedi,
2018).
jumlah kematian yang terjadi dalam rentang periode setelah bayi lahir
hingga bayi berusia tepat satu tahun per 1.000 kelahiran hidup (Yuhedi,
2018).
kematian bayi di Indonesia pda tahun 2019 mencapai 26.395 kasus dengan
bawaan. Data ini menunjukan bahwa jumlah kematian ibu dan jumlah
2020).
2020, jumlah kematian ibu mencapai 237 kasus dan jumlah kematian bayi
mencapai 1.068 kasus. Pada pada tahun 2019 jumlah kematian ibu
saluran cerna, kelainan saraf dan malaria. Data ini menunjukan bahwa
2020).
jumlah kematian bayi mencapai 346 kasus. Sedangkan pada tahun 2019
2020).
Salah satu cara untuk menurunkan kematian ibu dan bayi adalah
dengan cara persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah
Terpadu (Posyandu), Gerakan Sayang Ibu pada tahun 1996, Desa Siaga
maupun lokal, membuat penulis tertarik untuk mengambil studi kasus yang
komprehensif ini dapat menekan angka kematian ibu dan bayi karena
nifas dan juga BBL sehingga dapat menjadi acuan untuk mendeteksi
1.3 Manfaat
nifas.
diinginkan.
pelayanan kebidanan kepada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir
KAJIAN PUSTAKA
hamil, bersalin, sampai bayi baru lahir sehingga persalinan dapat berlangsung
dengan aman dan bayi yang dilahirkan selamat dan sehat sampai dengan masa
hubungan yang terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang
a. Definisi Kehamilan
dihitung dari saat hari pertama haid terakhir sampai lahirnya bayi. Dapat
disimpulkan bahwa kehamilan adalah suatu proses penyatuan sel telur dan
sperma yang berlangsung 40 minggu dihitung dari saat hari pertama haid
b. Trimester Kehamilan
trimester :
minggu)
– 27 minggu)
minggu)
c. Pemeriksaan Kehamilan
care adalah kegiatan yang diberikan untuk ibu sebelum melahirkan atau
kelahiran bayi yang sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-
yaitu:
9
rongga panggul.
faktor resiko dari kelebihan berat badan pada saat kehamilan dapat
minggu) dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), oleh karena itu
darah normal atau tidak, tekanan darah yang tinggi dapat membuat
ibu hamil (skrining KEK) dengan normal 23,5 cm. Jika didapati
gizi selama kehamilan. Bila ibu hamil kurang gizi maka daya tahan
alat ukur capiler, dan bisa juga menggunakan pita ukur, ini
badan janin dan agar terhindar dari resiko persalinan lewat waktu
atau kepala janin belum masuk panggul berarti ada kelainan letak
janin yang normalnya <120 kali per menit atau >160 kali per menit
2011).
hamil jumlah vaksin yang telah diperoleh dan sejauh mana ibu sudah
Tabel 2.1
Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Awal pembentukan
TT 1 Pada kunjungan awal
kekebalan tubuh
(Permenkes, 2017)
elemental dan 0,25 mg asam folat baik diminum dengan air jeruk
darah ibu <11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar Hb <10,5 gr%
bekerja berat.
14
ringan.
antenatal :
28)
1) Sistem reproduksi
a) Uterus
15
cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. hal ini memungkinkan bagi
Jika penambahan ukuran TFU per tiga jari, dapat dicermati dalam
Tabel 2.2
Penambahan Ukuran TFU
Usia Kehamilan
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
(minggu)
12 3 jari diatas simfisis
16 Pertengahan pusat simfisis
20 3 jari bawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat – prosesus xipoideus (px)
36 3 jari bawah prosesus xipoideus (px)
40 Pertengahan pusat – prosesus xipoideus (px)
(Sulistyawati, 2011)
b) Ovarium
(Kumalasari, 2015)
d) Payudara
payudara mulai timbul sejak minggu keenam gestasi, puting susu dan
(Kamariyah, 2014).
2) Sistem Pernafasan
(Kumalasari, 2015)
17
3) Sistem Perkemihan
Pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang
kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan
4) Sistem Integumen
selama kehamilan. Ketika terjadi pada kulit muka dikenal sebagai cloasma.
Linea Alba adalah garis putih tipis yang membentang dari simfisis pubis
sampai umbilikus, dapat menjadi gelap yang biasa disebut Linea Nigra
Pada primigravida panjang linea nigra mulai terlihat pada bulan ketiga
dan putus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa gatal (Kumalasari,
2015)
5) Sistem Kardiovaskular
Sementara itu, pada waktu yang sama organ ini agak berputar pada sumbu
lateral dari posisinya pada keadaan tidak hamil normal dan membesarnya
2011).
6) Sistem Muskuloskeletal
hormon relaksasi jaringan ikat dan otot-otot. Hal ini terjadi maskimal pada
belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur
dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita (Dewi dkk,
2011).
7) Sistem Gastrointestinal
(Kumalasari, 2015).
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan
tidak menarik
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat
1) Rumus Naegle
dalam satuan minggu. Selain umur kehamilan, dengan rumus Neagle dapat
= 6 / 1 / 2018
= +7 +9 +0
rumus = +7 -3 +1
= 8 / 7 / 2018
21
= +7 -3 +1
dengan menggunakan pita ukur. Titik nol pita pengukur diletakkan pada
tepi atas simfisis pubis dan pita pengukur ditarik melewati garis tengah
abdomen sampai puncak. Hasil dibaca dalam skala cm, ukuran yang
Tabel 2.3
Perkiraan TFU Terhadap Umur Kehamilan (Menggunakan Jari)
pusat
Setinggi pusat 24 minggu
Tabel 2.4
Perkiraan TFU Terhadap Umur Kehamilan (Cm)
28 minggu 26,7
30 minggu 29,5-30
32 minggu 29,5-30
34 minggu 31
36 minggu 32
38 minggu 33
40 minggu 37,7
(Sari, 2015).
Tabel 2.5
32 minggu 27 cm
36 minggu 30 cm
40 minggu 33 cm
(Morgan, 2009).
Tabel 2.6
Standar Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Per Trimester Sesuai
Kategori IMT Sebelum Hamil
atau tangan.
sistematis. Palpasi ini menjadi lebih jelas setelah minggu ke-22. Untuk
pemeriksaan palpasi Leopold ini, dinding perut harus lemas, tidak sedang
perut ibu, dengan maksud supaya dinding perut ibu tidak menjadi
1) Leopold I
apakah lunak atau keras. Bila kepala maka teraba bulat dank eras,
sedangkan bokong tidak bulat dan lunak. Tinggi fundus uteri (TFU)
taksiran berat janin (TBJ). TFU diukur dengan metlin dari fundus ke
c) Gosok kedua tangan agar hangat dan sesuai dengan suhu tubuh ibu.
2) Leopold II
yang ada di samping kanan dan kiri perut ibu. Caranya meraba salah
satu sisi samping perut ibu dengan menekan sisi kiri (puki). Bagian
punggung akan teraba jelas, rata, cembung, kaku atau atau tidak dapat
diperut ibu sebelah kiri, tangan kiri pemeriksa diperut sebelah kanan).
b) Tahan perut ibu sebelah kiri dengan tangan kanan, dan raba perut
dengan tahanan kuat, sedangkan bagian kecil janin akan teraba bagian
yang benjol-benjol.
3) Leopod III
dan apakah sudah masuk pintu atas panggul (PAP) atau belum
(Kusmiyati, 2011).
terbawah janin. Bagian kepala akan teraba keras, rata. Bagian bokong
panggul (PAP).
4) Leopold IV
sebagian kecil presentasi janin masuk PAP, dan bila tangan divergen
(TFU), yaitu dengan mengukur jarak antara tepi atas simfisis pubis
Pengurangan 11, 12, atau 13 tergantung dari posisi kepala bayi. Jika
30
dikurangi 11.
2) Rumus Niswander
TBJ = x 453,6
3) Rumus Risanto
31
Kebutuhan Fisologis:
1) Oksigen
Ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas, hal ini
2) Nutrisi
seibang. Contoh: nasi tim dari empat sendok makan beras, ½ hati ayam,
satu potong tahu, wortel parut, bayam, satu sendok teh minyak goreng dan
vitamin B1 sekitar 1,2 mg per hari, vitamin B2 1,2 mg per hari dan vitamin
4) Kalsium
Sumber utama kalsium dalam makanan terdapat pada susu dan hasil
olahannya, seperti keju atau yoghurt. Sumber kalsium selain susu juga
hewani atau nabati. Sumber kalsium yang berasal dari hewani, seperti
kacangan dan hasil olahan kacang-kacangan, tahu dan tempe dan sayuran
hijau merupakan sumbar kalsium yang baik juga, tetapi bahan makanan ini
kalsium dan 80% dari jumlah tersebut diperoleh pada trimester ketiga.
(Ria, 2019).
33
5) Personal Hygiene
Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh setiap ibu
hamil. Kebersihan diri yang buruk dapat berdampak pada kesehatan ibu
dan janin. Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan ganti pakaian dua
6) Pakaian
7) Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada kehamilan trimester III
dengan frekuensi buang air besar menurun akibat adanya konstipasi. Ibu
8) Seksual
yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri bagi wanita hamil dan
34
9) Senam Hamil
Senam hamil adalah suatu latihan bagi ibu hamil untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan merupakan salah
memasuki trimester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30 minggu. Selain untuk
kesiapan fisik dan mental calon ibu selama proses persalinan (Putri, 2014).
Manfaat senam hamil adalah melatih otot yang akan membantu dalam
persalinan. Sehingga kecemasan, rasa takut dan rasa sakit dapat berkurang
Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur yang cukup.
Kurang istirahat atau tidur dapat menyebabkan ibu hamil terlihat pucat,
35
lesu dan kurang gairah. Usahakan tidur malam kurang lebih 8 jam dan
Pada masa kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang
membutuhkan suatu adaptasi. Dalam proses adaptasi tidak jarang ibu akan
1) Pusing
selama kehamilan. Hal ini lebih sering terjadi pada trimester pertama,
berdampak pada gejala anemia, tekanan darah yang naik turun, dehidrasi
trimester III kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati
sedikit urine.
Tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi akibat terlalu sering buang air
minum air putih yang cukup (± 8-12 gelas/hari) dan menjaga kebersihan
alat kelamin yaitu dengan gerakan dari depan kebelakang setiap kali
selesai berkemih dan harus menggunakan tissue atau handuk yang bersih
minum pada siang hari dan kurangi minum di malam haru jika
berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan diuresis dan tidak
3) Striae Gravidarum
Striae Gravidarum (SG) adalah garis yang terlihat pada kulit perut
wanita hamil. Striae atau guratan terjadi pada hampir 90% ibu hamil. SG
rahim dan dinding perut. Guratan yang muncul bentuknya mirip garis-
muncul rasa gatal diguratan dan sekitarnya. Tidak sedikit ibu yang
4) Sakit Pinggang
1) Perdarahan Pervaginam
38
adalah perdarahan implantasi dan normal. Pada waktu yang lain dalam
Pada awal kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah yang merah,
kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala
dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
3) Penglihatan Kabur
39
penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan
pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang
muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan
disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda
Minimal 10 kali dalam 24 jam. Jika kurang dari itu, waspada akan
menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti
40
untuk mencapai kondisi rileks yaitu ketika seluruh sistem saraf, organ
spirit) maka persalinan akan berlangsung lancar. Jika pikiran dan tubuh
mencapai kondisi harmoni maka alam akan bisa berfungsi dengan cara
berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
yaitu :
1) Memfasilitasi hamil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayi dengan
sehat.
5) Mempersiapkan ibu, agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
mendengarkan efektif
tindakan darurat
rumah
tanda-tanda bahaya seperti sakit kepala lebih dari biasanya dan gangguan
penglihatan
(Yulizawati, 2017).
S : Data Subjektif
43
Data subjektif ibu pasien ibu hamil atau data yang diperoleh dari
O : Data Objektif
hasil pemeriksaan fisik klien, labortorium dan tes diagnosis lain yang
Data objektif pasien ibu hamil yaitu: keadaan umum ibu, kesadaran
A : Analisis Data
dan interpretasi data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi atau
masalah potensial.
44
terdapat jumlah paritas ibu, usia kehamilan dalam minggu, kedaaan janin.
Dan masalah potensial yang dialami setiap ibu hamil berbeda-beda tentu
kebutuhan yang diperlukan untuk mengatasi masalah pada ibu hamil juga
minggu dengan anemia ringan. Masalah pada ibu hamil yaitu khawatir
dan muntah. Dan kebutuhan yang diperlukan ibu yaitu kebutuhan untuk
KIE dan bimbingan tentang cara mengatasi mual dan muntah tersebut
P : Perencanaan
ibu hamil yaitu dalam pelaksanan asuhan ini sebagian dilakukan oleh
bidan, sebagian oleh klien sendiri, atau oleh petugas kesehatan lainnya.
langkah varney.
45
a. Definisi Persalinan
turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
b. Tanda-tanda Persalinan
1) Rasa sakit karena adanya kontaksi uterus yang progresif, teratur, yang
Tanda-tanda inpartu :
46
1) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
Saat memasuki kala I fase aktif, his terjadi minimal 2 kali kontraksi
dalam 10 menit dan lama kontraksi 25 detik atau lebih (Ilmiah, 2015).
b) Tenaga mengedan
(Widiastini, 2018)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yaitu bagian tulang padat, dasar
bayi, tetapi panggul ibu lebih berperan dalam proses persalinan. Janin
47
harus bisa menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku.
Oleh karena itu, ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum
3) Passanger
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin.
masih dibatasi fontanel dan sutura yang belum keras, maka pinggir
tulang dapat menyisip antara tulang satu dengan tulang yang lain
sudah lahir maka bagian – bagian lain janin akan dengan mudah
4) Psikis (Psikologis)
menghasilkan persalinan yang aman dan lancar. Salah satu faktor yang
2018).
5) Penolong
aspek konseling dan pemberian informasi yang jelas diutuhkan oleh ibu
(Widiastini, 2018).
d. Tahapan Persalinan
(kala pengeluaran janin), kala III (pelepasan plasenta), dan kala IV (kala
pengawasan/observasi/pemulihan).
selama enam jam dan dibagi atas tiga subfase yaitu sebagai
berikut:
menjadi 4 cm.
a) Dorongan meneran
b) Tekanan anus
c) Perineum menonjol
dorongan ringan secara Crede pada fundus uteri (Manuaba dkk, 2010).
tanda-tanda yaitu :
Rahim
51
d) Terjadi perdarahan
4) Kala IV (Pengawasan/Observasi/Pemulihan)
Halaman depan:
3) Grafik DJJ
dipalpasi
bisa dipisahkan
3 : tulang – tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak bisa
dipisahkan
antara garis waspada dan skala pembukaan yang ada di sisi paling
penurunan kepala
dalam grafik.
baris pertama
Catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif persalinan.
Beri tanda panah pada kolom waktu yang sesuai. Catat nadi ibu setiap
54
30 menit selama fase aktif persalinan. Beri tanda titik pada kolom
yang sesuai.
Halaman belakang:
1) Data dasar
atau dengan memberi tanda centang (√) atau lingkaran pada jawaban
yang sesuai.
2) Kala I
3) Kala II
4) Kala III
fundus, plasenta lahir lengkap, plasenta tidak lahir >30 menit, laserasi,
dan hasilnya.
5) Kala IV
dalam 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua, serta pantau
suhu ibu sekali dalam 1 jam pertama dan sekali dalam 1 jam kedua
(Oktarina, 2016).
dan hasilnya.
f. Persiapan Persalinan
seorang bidan kepada ibu bersalin kala I, II, III dan IV (Damayanti, 2014).
persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek ibu dan
a) Pendampingan keluarga
b) Libatkan keluarga
g) Pemberian nutrisi
(Kuswanti, 2014).
proses persalinan.
proses persalinan.
(Kuswanti, 2014).
kelahiran plasenta
(Hidayat, 2015).
catatan dari asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada ibu dalam masa
S : Data subjektif
menstruasi.
O : Data objektif
59
dari hasil pemeriksaan fisik pada ibu bersalin selama masa persalinan
berlangsung.
A : Analisis data
P : Perencanaan
yang sudah diberikan dan rencana dari 59indakan yang akan diberikan
a. Definisi Nifas
berikut:
1) Puerperium Dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu
Hamil, Ibu NIfas dan BBL Selama Sosial Distancing, kunjungan nifas (KF)
persalinan
61
persalinan
masa nifas seperti perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari
jalan lahir, demam, bengkak di muka, tangan atau kaki, disertai sakit
kepala dan atau kejang, nyeri atau panas di daerah tungkai, payudara
depresi (antara lain menangis tanpa sebab dan tidak peduli pada bayinya).
a) Uterus
(Marmi, 2015).
Tabel 2.7
Perubahan Uterus pada Masa Nifas
Involusi Tinggi Fundus Berat Diameter Palpasi
Uterus Uteri Uterus Uterus Serviks
62
Plasenta
Setinggi pusat 1000 gr 12, 5 cm Lembut/lunak
lahir
7hari Pertengahan
antara pusat 500 gr 7, 5 cm 2 cm
(minggu 1)
shympisi
14 hari
Tidak teraba 350 gr 5 cm 1 cm
(2 minggu)
(Wulandari, 2011).
b) Lochea
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
Lochea ini muncul pada hari ke-1 sampai hari ke-3 masa
postpasrtum.
2) Perubahan Payudara
setelah persalinan.
untuk buang air kecil dalam 24 jam pertama. Penyebab dari keadaan ini
adalah terdapat spasme sfinkter dan edema leher kandung kemih setelah
disebut “diuresis”.
a) Hormon Plasenta
dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 postpartum
b) Hormon Pituitari
65
progesterone.
d) Kadar Estrogen
atau keluar dari kamar mandi, fenomena ini merupakan hal yang biasa
trimester dua, dampaknya pada ibu post partum yang mengalami diastasis
2013).
melahirkan.
a) Suhu Badan
Satu hari (24 jam) post partum suhu tubuh akan naik sedikit
b) Nadi
c) Tekanan Darah
67
preeklamsia postpartum.
d) Pernafasan
dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan
nafas.
1) Periode Taking In
terdekat. Saat ini merupakan saat yang baik bagi ibu untuk menerima
buang air kecil atau buang air besar, mulai belajar untuk mengubah
posisi seperti duduk atau jalan, serta belajar tentang perawatan bagi
3) Periode Letting Go
fase ini terjadi ketika ibu kembali ke rumah. Ibu menerima tanggung
oleh ibu nifas sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam tubuh
terdiri atas zat tenaga (hidrat arang, lemak, protein), zat pembangun
2) Eliminasi
bila dapat BAK spontan setiap 3-4 jam. Kesulitan BAK dapat
(Nugroho, 2014).
buang air kecil sendiri, bila tidak, maka dilakukan tindakan berikut
ini:
(3) Saat site bath (berendam air hangat) klien di suruh BAK.
kateterisasi. Hal ini dapat membuat klien merasa tidak nyaman dan
70
pada hari ke-3 diberi laksan supposituria dan minum air hangat.
Berikut adalah cara agar dapat BAB dengan teratur, antara lain :
(4) Bila takut buang air besar secara episiotomi, maka diberikan
laksan suposituria.
susu yang menjadi kering akan menjadi kerak dan dapat merangsang
kulit sehingga timbul enzema. Oleh karena itu, sebaiknya puting susu
dibersihkian dengan air yang telah dimasak, tiap kali sebelum dan
4) Istirahat
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
siang hari. Anjurkan ibu untuk beritirahat yang cukup untuk mencegah
kegiatan di rumah tangga seperti biasa secara perlahan, serta untuk tidur
5) Seksual
merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jari kedalam
vagina tanpa rasa nyeri. Apabila tidak keluar darah merah dan ibu tidak
dengan senam nifas dapat membantu ibu mengatasi semua itu. Senam
kehamilan, begitu juga dengan vagina, otot-otot sekitar vagina dan otot-
menjadi lebih cepat, dan ibu tidak lagi terlihat lesu (Roito, 2018).
h. Perawatan Payudara
mengurangi pengerasan, tetapi jika bayi sudah menyusui dengan baik dan
sudah mencapai berat badan ideal, ibu mungkin harus melakukan sesuatu
dalam air hangat dan kemudian di tempelkan pada payudara atau mandi
dengan air hangat sebelum menyuusi bayi. Mungkin ibu juga bisa
setelah persalinan
(DMPA) pada minggu pertama (7 hari) atau minggu keenam (42 hari)
kepada ibu nifas yang biasanya berlangsung selama 40 hari atau sekitar 6
Asuhan masa nifas bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi
sudah terlatih harus bersama ibu paling sedikit selama 6 jam, hal ini
perdarahan berlanjut.
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
abnormal.
istirahat.
bayinya
b) Memberikan pelayanan KB
77
S : Data subjektif
O : Data objektif
dari hasil pemeriksaan fisik pada ibu nifas serta data penunjang lainnya.
A : Analisis data
P : Perencanaan
78
yang sudah dilakukan serta rencana dari tindakan yang akan diberikan.
luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir di semua
sampai bayi dilahirkan. Menurut Rohmah dkk (2012), bayi baru lahir
(37-42 minggu)
berikut:
79
40x/menit
cukup
sempurna,
3) Warna kulit atau bibir biru pucat, memar atau sangat kuning.
5) Tali pusat terlihat merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau busuk,
pernafasan sulit.
6) Tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir
1) Nutrisi
2) Eliminasi
3) Kebutuhan Tidur
Neonates sampai umur 3 bulan rata – rata tidur sekitar 16 jam sehari.
4) Kebersihan Kulit
5) Kebutuhan Keamanan
tanda bahaya pada bayi adalah asuhan yang diberikan kepada orang tua
Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi
tengkurap di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk
biasanya berlangsung pada menit ke- 45-60 dan berlangsung selama 10-20
posisikan bayi lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit
dengan kulit selama 30-60 menit berikutnya. Jika bayi masih belum
f. ASI Eksklusif
tambahan lain pada bayi berusia 0-6 bulan dan jika memungkinkan
ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan. Setiap bayi mempunyai hak untuk
Kesehatan RI, 2013). Perawatan tali pusat dengan kassa kering merupakan
kassa steril secara longgar. Perawatan tali pusat dengan kassa kering ini
cukup efektif untuk mencegah infeksi pada tali pusat saat dilakukan
2019).
(Lissauer, 2013).
Tali pusat normal akan berwarna putih kebiruan pada hari pertama,
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh (tulang, otot, lemak,
cairan tubuh) sehingga akan diketahui status gizi anak atau tumbu
kembang anak. Berat badan juga dapat juga sebagai menghitung dosis obat
(Marmi, 2014).
antara 2500-4500 gram. Berat badan bayi biasanya akan menurun 5-7 %
dari berat badan waktu dilahirkan. Setelah satu minggu pertama penurunan
per hari sehingga diharapkan pada minggu kedua atau 14 hari berat badan
Pada masa pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjadi dua, yaitu
0–6 bulan dan usia 6–12 bulan. Usia 0–6 bulan pertumbuhan berat badan
berat badannya akan menjadi dua kali berat badan lahir pada akhir bulan
sekitar 25 – 40 gram dan pada akhir bulan ke-12 akan terjadi penambahan
tiga kali lipat berat badan lahir. Pada masa bermain terjadi penambahan
berat badan sekitar empat kali lipat dari berat badan lahir pada usia kurang
lebih 2,5 tahun serta penambahan berat badan setiap tahunnya adalah 2–3
kg. pada masa pra sekolah dan sekolah akan terjadi penambahan berat
berat badan anak sejajar dengan kurva baku. Berikut adalah Kenaikan
Tabel 2.8
Anak 5 500
6-7 400
8-11 300 Tumbuh/
dan kontak.
yang akan menghilang pada usia 3--5 bulan; refleks menghisap (sucking
graps refleks) yang akan menghilang pada usia 6--8 tahun. Refleks-refleks
refleks itu akan menghilang. Pada masa neonatal ini, fungsi pendengaran
syaraf yang lebih rendah, yang bertempat dalam urat tulang syaraf
syaraf yang lebih tinggi yang berada dalam otak, maka gerak reflek pada
sekitar mulut. Refleks rooting akan hilang pada 3-4 bulan. Jadi,
tekanan positif, lidah akan menekan ke arah atas dan sedikit ke arah
negatif secara serentak. Jadi, pada tahapan ini bayi sudah memiliki
kemampuan menghisap.
3) Refleks Moro
kali muncul pada saat lahir dan berakhir pada saat bayi berumur 4
4) Refleks Grasping
satu dari seluruh refleks bayi yang paling dikenal dan merupakan
salah satu yang paling awal muncul pada usia balita. Gerak refleks
dengan apa saja, maka keempat jari tangan secara spontan akan
rangsangan ini. Namun gerak refleks tangan ini menjadi ciri khas
ini akan hilang pada 2-3 bulan. Jadi pada tahapan ini anak balita
5) Refleks Babynsky
anak mulai dari sejak lahir hingga sepanjang tahun pertama usia
tegak, berdiri sendiri, dan berjalan. Jadi, pada tahapan ini anak
6) Refleks Swallowing
pengalaman.
Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Kemenkes
RI, 2014).
kecemasan dan mencegah biaya pengobatan yang tinggi bila anak sakit.
91
1) Hepatitis B
dosis, dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya
Efek samping yang terjadi yaitu reaksi lokal seperti rasa sakit,
2017).
optimal diberikan pada bayi usia <3 bulan, namun sebaiknya diberikan
BCG daerah bekas suntikan timbul bisul kecil (papula) yang semakin
3) Polio
bulan dengan dosis tiga kali berturut-turut dengan interval waktu 6-8
Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat,
pernafasan
2017) adalah:
a) Menjaga bayi agar tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit
setiap 5 menit
bayi, tunggu minimal enam jam setelah lahir. Sebelum memandikan bayi
pastikan bahwa suhu bayi stabil (suhu 36,50 C-37,50 C), tunda untuk
sebelum bayi dimandikan, pastikan ruang mandinya hangat dan tidak ada
tiupan angin, mandikan bayi secara cepat dengan air bersih dan hangat,
bersentuhan kulit dengan ibu dan selimuti dengan baik, usahakan ibu dan
bayi dirawat pada satu tempat (rawat gabung) dan anjurkan ibu untuk
jam setelah pemberian Vitamin K1. Lakukan pencatatan dan anjurkan ibu
2014).
pusat, pemeriksaan tanda bahaya seperti infeksi, ikterus, diare dan berat
S : Data Subjektif
langkah 1 dalam proses manajemen asuhan kebidanan. Data ini berisi data
pasien melalui anamnesis melalui orang tua bayi berupa identitas dan
O : Data Objektif
dari hasil pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir untuk menunjang Analisi
data/assessment.
A : Analisis Data
dibuat berdasarkan data yang terkumpul dari data subjektif dan data
P : Perencanaan
METODELOGI
3.1 Desain
dimulai pada bulan Desember 2020 sampai dengan bulan Maret 2021.
3.3 Subjek
Subjek penelitian ini adalah ibu hamil fisiologis trimester III sejak
kasus.
96
97
3.5 Instrumen
pasang sarung tangan DTT atau steril, 1 buah handuk, 1/3 kain alas
bokong ibu, selimut untuk mengganti, topi bayi, pakaian ibu, gunting tali
pusat, benang tali pusat atau klem, bengkok, gunting episiotomi, klem ½
d. Alat dan bahan untuk pemeriksaan bayi baru lahir meliputi : pita
Hepatitis), salep mata, kain bersih, baju bayi bersih, alat ukur berat dan
3.7 Sumber
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui buku KIA pasien dan data dari
Puskesmas “K”.
BAB IV
bagi masyarakat salah satunya adalah pelayanan KIA serta poned 24 jam.
4.2 Hasil
aman dan nyaman kepada ibu dan juga keluarga agar terciptanya hubungan
yang baik antara penulis dan pasien. Setelah itu penulis melakukan
ibu hamil yang telah disediakan oleh institusi. Pada tahap anamnesis ini,
99
100
Desember 1997. Ibu bertempat tinggal di Kp. Pariuk Bale Sawah 001/003
rumahnya.
hari secara teratur lamanya 6-7 hari. Ibu biasanya ganti pembalut 2-3 kali
dalam sehari dengan sifat darah encer, dan ibu tidak mengalami nyeri haid
menikah pada umur 18 tahun dengan seorang pria yang bernama Tn ”S”
dan riwayat penyakit lainnya seperti hipertensi, asma, diabetes, kanker dan
kehamilan ini tanggal 25 April 2020 dan taksiran persalinan (TP) tanggal
02 Februari 2021. Ibu mengatakan gerakan janinnya aktif lebih dari 10 kali
Pola nutrisi, ibu makan 3 kali sehari dengan menu nasi, lauk pauk
putih sebanyak lebih dari 8 gelas sehari dan minum susu ibu hamil 1 gelas
sehari.
Pola eliminasi, ibu BAB teratur 1 kali dalam sehari, warna kuning,
konsistensi lembek, dan tidak ada keluhan dalam BAB. BAK kurang lebih
6 kali dalam sehari, warna putih jernih dan tidak ada keluhan dalam BAK.
serta berjualan warung bakso di rumahnya dan tidak ada keluhan dalam
beraktivitas sehari –hari. Pola istirahat atau pola tidur yaitu tidur malam ±
Pola seksualitas yaitu frekuensi dua kali dalam seminggu dan tidak
tinggi badan 155 cm, LILA 24 cm. Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 84
ketombe, rambut tidak rontok, kepala tidak ada benjolan. Muka simetris,
tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak odema. Mata simetris,
Hidung simetris, bersih, tidak ada polip. Telinga simetris, bersih. Mulut
bersih, bibir tidak pucat, tidak ada caries gigi. Leher tidak ada
susu menonjol, areola hiperpigmentasi, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan, colostrum (-/+). Abdomen tidak ada luka bekas operasi, terdapat
linea nigra dan striae gravidarum. Hasil palpasi pada pemeriksaan Leopold
memanjang seperti papan di sebelah kanan. Leopold III teraba bulat, keras,
pintu atas panggul (konvergen). Tinggi fundus uteri (TFU) 28 cm, DJJ: (+)
tidak ada kelainan, tidak ada varises, tidak ada keputihan, tidak ada
tidak hemoroid. Pemeriksaan pinggang tidak ada nyeri ketuk pada daerah
11 gr%, Golongan darah O, Protein Urine (-), Glukosa Urin (-), HbSAg
bahwa Ny. "D" umur 23 tahun G2P1A0 hamil 33 minggu janin tunggal
pemeriksaan pada ibu bahwa umur kehamilan ibu 33 minggu dan dalam
kondisi baik. Melakukan KIE tentang tanda bahaya kehamilan yaitu pusing
kepala hebat, penglihatan kabur, bengkak pada wajah, tangan dan kaki,
janin tidak bergerak, nyeri ulu hati dan perdarahan pada jalan lahir.
tentang gizi seimbang pada ibu hamil dan personal hygiene. Menjelaskan
dan mengajarkan ibu cara senam hamil. Memberikan susu ibu hamil serta
pada tanggal 21 Desember 2020 atau jika ada keluhan. Ibu mengerti
telah diberikan.
104
ibu mengatakan merasakan gerakan janin dan tidak ada keluhan yang
dirasa.
Dari hasil pemeriksaan fisik kali ini didapatkan hasil keadaan umum
100/60 mmHg, respirasi 22 x/menit, nadi 86 x/menit, suhu 36,7 oC. Mata
tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, colostrum (+/+). Abdomen tidak
ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra, terdapat striae gravidarum.
sebelah kanan. Leopold III teraba bulat, keras, melenting (kepala janin).
(konvergen), tinggi fundus uteri (TFU) 29 cm, detak jantung janin (DJJ)
130x/menit Taksiran berat badan janin (TBBJ) yaitu (29-13) x 155 = 2.480
10,9 gr%.
105
“D” umur 23 tahun G2P1A0 hamil 34 minggu janin tunggal hidup intra uteri
presentasi kepala.
dan dalam kondisi baik. Mengingatkan kembali tentang tanda bahaya pada
wajah, tangan dan kaki, janin tidak bergerak, nyeri ulu hati dan perdarahan
hamil dan personal hygiene. Menjelaskan dan mengajarkan ibu cara senam
2021 atau jika ada keluhan. Ibu mengerti dengan penjelasan yang
pemeriksaan ketiga ini, ibu mengatakan tidak ada keluhan yang dirasa.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapat bahwa keadaan umum ibu baik,
respirasi 21 x/menit, suhu 36,7 oC, berat badan 49 Kg. Mata simetris,
Abdomen tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra, terdapat striae
papan di sebelah kiri. Leopold III teraba bulat, keras, melenting (kepala
janin). Leopold IV bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul
(Divergen 4/5), Tinggi Fundus Uteri (TFU): 30 cm, Denyut Jantung Janin
(DJJ): (+) teratur, punctum maksimum: sebelah kiri bawah pusat, frekuensi
138 x/menit. Taksiran berat badan janin (TBBJ) yaitu (30-12) x 155 =
“D” umur 23 tahun G2P1A0 hamil 36 minggu janin tunggal hidup intra uteri
presentasi kepala.
ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III yang ibu rasakan adalah
penglihatan kabur, bengkak pada wajah, tangan dan kaki, janin tidak
bergerak, nyeri ulu hati dan perdarahan pada jalan lahir. Mengingatkan
kembali tentang gizi pada ibu hamil dan personal hygiene. Mengajarkan
Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang bila ibu ada keluhan
dan segera menghubungi penulis saat ada tanda – tanda awal persalinan.
Ibu mengerti atas penjelasan yang telah diberikan dan bersedia melakukan
a. Kala I
Pada tanggal 21 Januari 2021 pukul 02.00 WIB ibu datang ke PKM
“K” diantar oleh keluarganya, ibu mengatakan mulas – mulas dan keluar
lendir bercampur darah sejak pukul 00.00 WIB, dan belum keluar air-air.
108
gravidarum dan linea nigra. Hasil palpasi abdomen leopold I teraba bulat,
sebelah kanan dan teraba keras memanjang seperti papan di sebelah kiri,
leopold III teraba bulat, keras, melenting (kepala janin), leopold IV bagian
terendah janin sudah masuk pintu atas panggul (Divergen) 3/5, Tinggi
Fundus Uteri (TFU): 30 cm, Denyut Jantung Janin (DJJ): (+) teratur,
Taksiran berat badan janin (TBBJ) yaitu (30-11) x 155 = 2.945 gram. His
didapatkan hasil vulva/vagina tidak ada kelainan, tidak ada varises, tidak
tidak ada benjolan. Hasil pemeriksaan dalam tidak ada tumor jalan lahir,
kepala Hodge II, ubun – ubun kecil (UUK) kiri depan, molase 0. Anus
(+/+).
109
umur 23 tahun G2P1A0 hamil 38 minggu inpartu kala I fase aktif janin
pada ibu untuk tetap sabar dan kuat saat proses bersalin, meminta keluarga
memberikan kebutuhan nutrisi dan hidrasi kepada ibu agar ibu tidak lemas,
dan keluarga mengerti atas penjelasan dan anjuran yang telah diberikan
b. Kala II
mulasnya semakin sering dan kuat serta ingin meneran seperti ingin BAB.
perineum menonjol. Pemeriksaan dalam tidak ada tumor jalan lahir, portio
tidak teraba, pembukaan 10 cm, ketuban pecah spontan, warna air ketuban
110
jernih, presentasi kepala, penurunan kepala Hodge IV, ubun – ubun kecil
tahun G2P1A0 hamil 38 minggu inpartu kala II janin tunggal hidup intra
memberikan support mental pada ibu bahwa ibu dapat bersalin dengan
normal dan lancar, mendekatkan alat – alat persalinan dan memakai alat
Pukul 03.05 bayi lahir spontan, bugar, menangis kuat, gerakan aktif, jenis
kelamin laki-laki.
c. Kala III
Pada tanggal 21 Januari 2021 pukul 03.05 WIB ibu mengatakan masih
darah dari jalan lahir dan tampak tali pusat di depan vulva.
111
anterolateral paha kanan atas luar ibu, melakukan peregangan tali pusat
adanya laserasi pada jalan lahir, serta mengajarkan kepada ibu dan
Pukul 03.15 WIB plasenta lahir spontan dan lengkap, diameter ±20
cm, panjang tali pusat ±50 cm, ketebalan ±4 cm, perdarahan ±100 cc, letak
d. Kala IV
darah 110/80 mmHg, nadi 84 x/menit, respirasi 21 x/menit, suhu 36,7 oC.
ibu untuk mobilisasi dini dan tidak menahan BAK dan BAB. Memberikan
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua,
penjelasan dan anjuran yang telah diberikan dan melakukan anjuran yang
telah diberikan.
a. Nifas 6 Jam
senang atas kelahiran bayinya namun masih merasakan sedikit mulas. Ibu
x/menit, suhu 36,8 oC. Hasil pemeriksaan muka tidak pucat, tidak oedema,
hiperpigmentasi, puting susu menonjol, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
luka bekas operasi, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik,
kandung kemih kosong dan tidak ada diastasis rekti. Pada pemeriksaan
genitalia, vulva/vagina tidak ada kelainan, tidak ada luka laserasi jalan
nutrisi pada ibu nifas. Melakukan KIE tentang tanda bahaya pada masa
ulang pada tanggal 23 Januari 2021 atau apabila ibu ada keluhan. Ibu
114
mengerti atas penjelasan dan anjuran yang telah diberikan dan akan
b. Nifas 2 Hari
Pada tanggal 23 Januari 2021 pukul 10.00 WIB Ibu mengatakan ingin
darah berwarna merah segar. Ibu mengatakan nafsu makan baik, istirahat
cukup, ASI ibu keluar dengan lancar, dan BAK serta BAB pun lancar.
tyroid dan kelenjar getah bening. Payudara simetris, puting susu menonjol,
areola hiperpigmentasi, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, ASI
uterus baik, TFU 3 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong dan tidak
lochea rubra. Pada ekstremitas tidak oedema, tidak ada varises. Refleks
patella +/+
Memberitahu ibu bahwa darah yang keluar berwarna merah segar adalah
ibu untuk istirahat yang cukup. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang
ulang berikutnya pada tanggal 28 Januari 2021 atau bila ibu ada keluhan.
Ibu mengerti atas penjelasan dan anjuran yang telah diberikan dan akan
c. Nifas 7 Hari
Pada tanggal 28 Januari 2021 pukul 09.00 WIB Ibu mengatakan ingin
istirahat cukup, ASI ibu keluar dengan lancar, dan BAK serta BAB pun
tyroid dan kelenjar getah bening. Payudara simetris, puting susu menonjol,
tidak oedema, tidak ada varises. Refleks patella +/+. Tanda homan (-)
ibu untuk istirahat yang cukup. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI
tanggal 18 Februari 2021 atau bila ibu ada keluhan. Ibu mengerti atas
penjelasan dan anjuran yang telah diberikan dan akan melakukan anjuran
d. Nifas 4 Minggu
tyroid dan kelenjar getah bening. Payudara simetris, puting susu menonjol,
areola hiperpigmentasi, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, ASI
uterus baik, TFU tidak teraba, kandung kemih kosong dan tidak ada
lochea alba, anus tidak ada haemoroid. Pada ekstremitas tidak oedema,
bayi sehari-hari. Menjelaskan kepada ibu tentang imunisasi pada bayi dan
alat kontrasepsi yang akan digunakan oleh ibu. Menganjurkan ibu untuk
bila ibu ada keluhan. Ibu mengerti atas penjelasan dan anjuran yang telah
e. Nifas 6 Minggu
Pada tanggal 04 Maret 2021 pukul 09.00 WIB ibu mengatakan ingin
yang dirasakan.
x/menit, suhu 36,5 oC, pemeriksaan muka tidak pucat, tidak oedema.
palpebra tidak oedema. Leher tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan
hiperpigmentasi, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, ASI (+/+).
Pemeriksaan abdomen tidak ada luka bekas operasi, TFU tidak teraba,
kandung kemih kosong dan tidak ada diastasis rekti. Pemeriksaan genitalia
vulva vagina tidak ada kelainan, tidak oedema, tidak varises, tidak ada
tidak ada haemoroid. Pada ekstremitas tidak oedema, tidak ada varises.
ibu nifas. Mengingatkan kembali tentang tanda bahaya pada masa nifas.
tanggal 27 Mei 2021 atau jika ada keluhan. Ibu mengerti atas penjelasan
dan anjuran yang telah diberikan dan akan melakukan anjuran yang telah
diberikan.
Pada hari Kamis, 21 Januari 2021 pukul 03.05 WIB, bayi lahir spontan
bugar, menangis kuat, warna kulit kemerahan dan gerakan aktif. Bayi
Mengeringkan bayi secepat mungkin dengan kain kering agar tidak terjadi
Pada hari Kamis, 21 Januari 2021 pukul 09.30 WIB, Ibu mengatakan
antropometri berat badan 3.000 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala
33 cm, lingkar dada 34 cm, lingkar perut 33 cm. Kepala tidak ada caput
berada di tengah. Mulut tidak ada labioskizis, tidak ada palatoskizis dan
tidak ada labiopalatoskizis. Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Abdomen tidak ada perdarahan tali pusat. Ekstremitas simetris, jumlah jari
lengkap, tidak ada sindaktil dan polidaktil. Genetalia testis sudah turun,
terdapat lubang pada penis. Terdapat lubang anus. Punggung tidak ada
spina bifida. Refleks Rooting (+), refleks sucking (+), refleks grasping (+),
Melakukan perawatan bayi baru lahir pada 1 jam pertama kelahiran bayi
yaitu mengoleskan salep mata tetrasiklin 1% pada kedua mata bayi dan
menyuntikan Vitamin K1 1mg pada anterolateral paha kiri bayi secara IM,
bayi sudah di beri salep mata dan disuntikan Vit K1. Menjaga kehangatan
bayi, bayi sudah dipakaikan baju dan diselimuti Memandikan bayi dan
mengeringkan bayi secepat mungkin dengan kain kering agar tidak terjadi
pada hari Sabtu, tanggal 23 Januari 2021 atau bila bayi ada keluhan. Ibu
mengerti atas penjelasan dan anjuran yang telah diberikan dan akan
Pada hari Sabtu, tanggal 23 Januari 2021 pukul 10.30 WIB, Ibu
diberikan ASI eksklusif, tali pusatnya masih basah, BAK 8 kali sehari dan
abdomen tali pusat basah, tidak ada perdarahan dan tanda infeksi pada tali
pusat. Refleks Rooting (+), refleks sucking (+), refleks grasping (+),
kembali tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir. Memberitahu ibu untuk
yaitu pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2021 atau jika ada keluhan. Ibu
123
mengerti atas penjelasan dan anjuran yang telah diberikan dan akan
Pada hari Kamis, tanggal 28 Januari 2021 pukul 09.30 WIB, Ibu
diberikan ASI eksklusif, tali pusatnya kering dan sudah lepas pada hari ke-
4.
antropometri berat badan 3.100 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala
34 cm, lingkar dada 34 cm, lingkar perut 33 cm. Pemeriksaan abdomen tali
pusat kering dan sudah lepas. Refleks Rooting (+), refleks sucking (+),
refleks grasping (+), refleks swallowing (+), refleks moro (+), refleks
babynsky (+).
kembali tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir. Memberitahu ibu untuk
minggu berikutnya yaitu pada hari Kamis tanggal 18 Februari 2021 atau
jika ada keluhan. Ibu mengerti atas penjelasan dan anjuran yang telah
Pada hari Kamis, tanggal 18 Februari 2021 pukul 09.40 WIB, Ibu
antropometri berat badan 4.100 gram, panjang badan 55 cm, lingkar kepala
35 cm, lingkar dada 36 cm, lingkar perut 35 cm. Pemeriksaan abdomen tali
pusat sudah lepas. Refleks Rooting (+), refleks sucking (+), refleks
grasping (+), refleks swallowing (+), refleks moro (+), refleks babynsky
(+).
imunisasi BCG dan polio I pada bayi. Menjelaskan kepada ibu tentang
imunisasi yang telah diberikan kepada bayinya serta efek samping dari
secara lengkap sesuai jadwal pada KMS serta memantau pertumbuhan dan
minggu kemudian yaitu pada hari Kamis tanggal 04 Maret 2021 atau jika
ada keluhan. Ibu mengerti atas penjelasan dan anjuran yang telah diberikan
f. Bayi 6 Minggu
Pada hari Kamis, tanggal 04 Maret 2021 pukul 09.30 WIB, ibu
dan polio I, bayi menyusu kuat dan masih diberikan ASI eksklusif.
antropometri berat badan 4.600 gram, panjang badan 58 cm, lingkar kepala
37 cm, lingkar dada 37 cm, lingkar perut 35 cm. Refleks Rooting (+),
refleks sucking (+), refleks grasping (+), refleks swallowing (+), refleks
dan anjuran yang telah diberikan serta mau mengikuti anjuran yang
bulan.
4.3 Pembahasan
kepada pasien dan juga keluarga, sesuai dengan teori Yulizawati, 2017
adalah ciptakan rasa percaya dengan menyapa ibu dan keluarga seramah
dan juga keluhan–keluhan yang dirasakan oleh ibu. Sesuai dengan teori
127
pada ibu hamil yang pertama adalah pengkajian dan pengumpulan data,
cara ini dilakukan pertama kali ketika akan memberikan asuhan kebidanan,
yaitu dengan cara melakukan anamnesis pada pasien tentang identitas, data
Ibu mengeluh sering pusing apabila terlalu capek. Hal ini disebabkan
karena ibu jarang tidur siang. Penulis menganjurkan ibu untuk menjaga
pola istirahatnya. Hal ini sesuai dengan teori Nugroho, 2014 yaitu ibu
hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur yang cukup. Kurang
istirahat atau tidur dapat menyebabkan ibu hamil terlihat pucat, pusing,
lesu dan kurang gairah. Usahakan tidur malam kurang lebih 8 jam dan
haid terakhir (HPHT) ibu tanggal 25 April 2020 dan taksiran persalinan
(TP) tanggal 02 Februari 2021 sehingga usia kehamilan Ny “D” pada saat
teori Yulizawati, 2017 yang menyatakan apabila HPHT pada bulan Januari
+7 +9 +0) dan apabila HPHT lebih dari pertengahan Maret (dari tanggal
Ibu merasakan gerakan janin lebih dari 10 kali dalam sehari, Hal ini
jam. Jika kurang dari itu, waspada akan adanya gangguan janin dalam
pada saat ingin menikah, TT2 pada awal kehamilan anak pertama, TT3
diberikan pada saat usia kehamilan anak pertama 32 minggu dan TT4
diberikan pada saat usia kehamilan sekarang 20 minggu. Hal ini sesuai
TT1, TT3 diberikan 6 bulan setelah TT2, TT4 diberikan 12 bulan setelah
155 cm dan dikatakan normal, hal ini sesuai dengan teori Mandriwati,
panggul ibu, karena tinggi badan ibu hamil yang kurang dari 145 cm
ibu saat ini 48 kg, dan berdasarkan pengakuan ibu bahwa berat badan ibu
berat badan ibu dari sebelum hamil sampai usia kehamialn 33 minggu
Setempat Kesehatan Ibu dan Anak bahwa pertambahan berat badan ibu
hamil yang normal selama kehamilan yaitu sebanyak 9-12 kg. Adapun
lingkar lengan atas (LILA) ibu menunjukkan angka 24 cm. Lila ibu
tergolong normal, hal ini sesuai dengan teori Mandriwati, 2011 yang
darah ibu normal atau tidak. Pada pemeriksaan didapatkan hasil tekanan
darah ibu normal yaitu 100/70 mmHg sesuai dengan teori Mandriwati,
mendeteksi apakah tekanan darah normal atau tidak, tekanan darah yang
lemah.
papan di sebelah kiri (puki). Leopold III teraba bulat, keras, melenting
uteri (TFU) setinggi 28 cm. Hal ini sesuai dengan teori Ika Pantikawati
dan Saryono, 2010 yang menyatakan bahwa TFU pada usia kehamilan 32
minggu adalah 27 cm. Dapat kita lihat bahwa TFU Ny. “D” tidak terlalu
jauh atau sesuai dengan teori tersebut. Pengukuran Taksiran Berat Badan
= 2.325 gram. Hasil ini dapat dikatakan normal sesuai dengan teori
Sinclair, 2010 yang menyatakan bahwa berat janin normal usia kehamilan
32-33 minggu minimal 1810 gram. Hasil pemeriksaan detak jantung janin
(DJJ) yaitu 138 x/menit dan masih tergolong normal, sesuai dengan teori
Mandriwati, 2011 yang menyatakan bahwa jika denyut jantung janin < 120
kali per menit atau > 160 kali per menit menunjukan ada tanda gawat janin
dan lain-lain). Hal ini sesuai dengan Permenkes nomor 25 tahun 2015
tidak mengalami anemia. Hal ini sesuai dengan teori Aritonang, 2015 yang
hemoglobin dalam darah darah ibu <11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau
Asuhan yang diberikan pada ibu adalah melakukan konseling, hal ini
sesuai dengan teori Depkes, 2013 yang menyatakan bahwa temu wicara
jam per hari) dan tidak bekerja berat, perilaku hidup bersih dan sehat,
merupakan hal yang normal namun tidak boleh disepelekan. Hal ini sesuai
132
pusing, ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur yang cukup.
Kurang istirahat atau tidur dapat menyebabkan ibu hamil terlihat pucat,
lesu dan kurang gairah. Usahakan tidur malam kurang lebih 8 jam dan
tidur siang kurang lebih 1 jam. Melakukan KIE tentang tanda bahaya
kehamilan. Menjelaskan dan mengajarkan ibu cara senam hamil. Hal ini
senam hamil adalah melatih otot yang akan membantu dalam proses
Senam hamil terdapat teknik olah pernafasan, yang dapat membantu ibu
kecemasan, rasa takut dan rasa sakit dapat berkurang melalui relaksasi.
Memberikan susu ibu hamil untuk membantu mencukupi gizi harian ibu
hamil hal ini sesuai dengan teori Roito, 2018 yang menyatakan bahwa zat
– zat penting seperti zat tenaga, zat pembangun, mineral, yang berfungsi
asupan susu ibu hamil. Memberikan tablet Fe 1x60 mg/hari, hal ini sesaui
hamil harus mendapatkan tablet tambah darah dan asam folat minimal 90
tablet selama kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama, zat besi
kalsium 1x500 mg/hari, hal ini sesuai dengan teori Mulya, 2014 yang
yoghurt, keju, ikan, sarden, tempe, tahu, dll. Kalsium dibutuhkan untuk
keluhan. Pusing yang dirasakannya pun sudah mulai berkurang dan hilang.
Hal ini dikarenakan ibu sudah mencoba merubah pola istirahatnya dengan
Pada pengukuran berat badan, didapatkan hasil 48 kg, dari hasil ini
dapat disimpulkan bahwa tidak ada penambahan berat badan pada ibu
namun masih tergolong normal. Hal ini sesuai dengan teori Morgan, 2009
rumus Johnson yaitu yaitu (29-13) x 155 = 2.480 gram. Hasil ini dapat
dikatakan normal, hal ini sesuai dengan teori Sinclair, 2010 yang
laboratorium ulang dan didapatkan hasil Hb 10,9 gr%. Hal ini sesuai
dengan teori Aritonang, 2015 yang menyatakan bahwa Jika kondisi tubuh
dengan kadar hemoglobin dalam darah darah ibu <11 gr% pada trimester 1
134
dan 3 atau kadar Hb <10,5 gr% pada trimester 2 maka ibu mengalami
anemia.
Hal ini sesuai dengan teori Nugroho, 2014 yang menyatakan bahwa untuk
mengatasi pusing, ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur
yang cukup. Kurang istirahat atau tidur dapat menyebabkan ibu hamil
terlihat pucat, lesu dan kurang gairah. Usahakan tidur malam kurang lebih
8 jam dan tidur siang kurang lebih 1 jam. Melakukan KIE tentang personal
kehamilan. Hal ini sesuai dengan teori Romauli, 2014 yang menyatakan
cara senam hamil. Hal ini sesuai dengan teori Hidayati, 2019 yang
menyatakan bahwa manfaat senam hamil adalah melatih otot yang akan
menjalani persalinan. Sehingga kecemasan, rasa takut dan rasa sakit dapat
1x60 mg/hari, hal ini sesaui dengan teori Prawirohardjo, 2014 yang
darah dan asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan yang diberikan
sesuai dengan teori Mulya, 2014 yang menyatakan bahwa wanita hamil
mg sehari. Selain dari tablet, kalsium juga dapat diperoleh dari makanan
sehari-hari seperti susu, yoghurt, keju, ikan, sarden, tempe, tahu, dll.
keluhan. Pada pengukuran berat badan, didapatkan hasil 49 kg, dari hasil
ini dapat disimpulkan bahwa penambahan berat badan ibu dari sebelum
hamil sampai usia kehamilan ibu 36 minggu sebanyak 9 kg. Jumlah ini
bahwa pertambahan berat badan ibu hamil yang normal selama kehamilan
yaitu sebanyak 9-12 kg. Berdasarkan hasil pemeriksaan leopold IV, bagian
terendah janin sudah masuk pintu atas panggul (Divergen) 4/5 dan Tinggi
Fundus Uteri (TFU) didapatkan hasil 30 cm. Hal ini sesuai dengan teori
Ika Pantikawati dan Saryono, 2010 yang menyatakan bahwa TFU pada
136
hasil ini dapat disimpulkan bahwa adanya kenaikan kadar Hb ibu dari
pemeriksaan sebelumnya sebanyak 0,06 gr%. Hal ini sesuai dengan teori
Aritonang, 2015 yang menyatakan bahwa jika kondisi tubuh dengan kadar
hemoglobin dalam darah darah ibu <11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau
menjelang persalinan.
Hal ini sesuai dengan teori Nugroho, 2014 yang menyatakan bahwa untuk
mengatasi pusing, ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur
yang cukup. Kurang istirahat atau tidur dapat menyebabkan ibu hamil
terlihat pucat, lesu dan kurang gairah. Usahakan tidur malam kurang lebih
8 jam dan tidur siang kurang lebih 1 jam. Melakukan KIE tentang personal
kehamilan. Hal ini sesuai dengan teori Romauli, 2014 yang menyatakan
yang baik. Hal ini sesuai dengan teori Kuswandi, 2013 yang menyatakan
Memberikan susu ibu hamil untuk membantu mencukupi gizi harian ibu
hamil hal ini sesuai dengan teori Roito, 2018 yang menyatakan bahwa zat
– zat penting seperti zat tenaga, zat pembangun, mineral, yang berfungsi
asupan susu ibu hamil. Melanjutkan pemberian tablet Fe 1x60 mg/hari, hal
setiap ibu hamil harus mendapatkan tablet tambah darah dan asam folat
Memberikan kalsium 1x500 mg/hari, hal ini sesuai dengan teori Mulya,
dan rangka.
a. Kala I
dan keluar lendir bercampur darah sejak 00.00 WIB, dan belum keluar air
– air. Berdasarkan keluhan yang dirasakan oleh ibu, ibu sudah memasuki
tanda – tanda inpartu. Hal ini sesuai dengan teori Kumalasari, 2015 yang
adanya rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur, selain itu keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak
memasuki fase aktif persalinan, Hal ini sesuai dengan teori Ilmiah, 2015
yang menyatakan bahwa karena pada fase aktif, his terjadi minimal 2 kali
kontraksi dalam 10 menit dan lama kontraksi 25 detik atau lebih. Denyut
normal, hal ini sesuai dengan teori Mandriwati, 2011 yang menyatakan
bahwa DJJ yang normalnya <120 kali per menit atau >160 kali per menit.
keluhan, tidak ada varises, tidak ada keputihan, tidak ada pembengkakan
kelenjar bartholini dan skene, tidak ada benjolan. Hasil pemeriksaan dalam
tidak ada tumor jalan lahir, portio tipis, pembukaan 9 cm, ketuban (+),
dipastikan ibu telah memasuki kala I persalinan fase aktif, hal ini sesuai
dengan teori Rohani, 2011 yang menyatakan bahwa kala I persalinan fase
aktif dimulai sejak serviks membuka dari 4 cm sampai 10 cm. Dari hasil
bayi.
dan dukungan penuh kepada ibu untuk tetap sabar dan kuat saat proses
persalinan. Hal itu sesuai dengan teori Kuswanti, 2014 yang menyatakan
keluarga untuk mendampingi ibu saat persalinan agar ibu merasa lebih
kebutuhan nutrisi dan cairan kepada ibu agar ibu tidak lemas. Menyiapkan
partus set, hecting set, perlengkapan ibu dan bayi. Setelah itu asuhan
menggunakan partograf.
b. Kala II
mulasnya semakin sering dan kuat serta ingin meneran seperti ingin BAB.
persalinan kala II. Hal ini sesuai dengan teori Damayanti, 2014 yang
140
138x/menit yang berarti kondisi janin dalam batas normal dan juga
didapatkan hasil his 5x dalam 10 menit lamanya 45 detik. Hal ini sesuai
dengan teori Wagiyo, 2016 yang menyatakan bahwa Saat memasuki kala
mengatur posisi saat persalinan karena ibu akan segera dipimpin untuk
persalinan. Hal ini sesuai dengan teori Kuswanti, 2015 yang menyatakan
bahwa pemilihan posisi yang diinginkan oleh ibu dapat membantu ibu
tetap tenang dan rileks, tetapi tetap memperhatikan keselamatan ibu dan
bayi. Setelah itu, mengajarkan ibu teknik meneran yang baik untuk
keberhasilan persalinan. Hal ini sesuai dengan teori Widiastini, 2018 yang
dada, pandangan ibu kearah perut, gigi bertemu gigi lalu meneran sekuat
mungkin tanpa mengeluarkan suara disaat ada his. Memimpin ibu untuk
meneran dan menolong persalinan dengan langkah APN. Hal ini sesuai
persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu
Pukul 03.05 WIB bayi lahir spontan, bugar, jenis kelamin laki-laki.
Dari hasil tersebut, dikatakan bahwa ibu bersalin dengan waktu yang
normal. Hal ini sesuai dengan teori Sumarah, 2009 dalam Sari dkk, 2014
c. Kala III
Pada tanggal 21 Januari 2021 pukul 03.05 WIB ibu mengatakan masih
merasa mulas pada perutnya. Dari hasil anamnesis ibu mengatakan masih
merasakan mulas di bagian perutnya. Hal ini sesuai dengan teori Manuaba,
2010 yang menyatakan bahwa setelah bayi lahir akan timbul mulas
dari jalan lahir dan tampak tali pusat di depan vulva. Hal tersebut
manajemen aktif kala III. Hal ini sesuai dengan teori Kuswanti, 2014 yang
dikatakan normal. Hal ini sesuai dengan teori Jannah, 2014 yang
menyatakan bahwa jika plasenta tidak lahir lebih dari 30 menit maka
plasenta. Jumlah perkiraan darah yang keluar 100 cc yang artinya ibu
tidak mengalami perdarahan, hal ini sesuai dengan teori Sulisdian, 2019
d. Kala IV
senang atas kelahiran bayinya dan masih merasakan mulas dan lelah.
Mulas yang dirasakan oleh ibu adalah normal, hal ini sesuai dengan teori
perdarahan.
dibawah pusat. Pada pemeriksaan genitalia tidak terdapat luka laserasi dan
143
dianggap normal jika jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500 ml.
perineum dan bagian tubuh lainnya yang terpapar cairan. Hal ini sesuai
ibu harus dibersihkan serta kenakan pakaian yang kering dan bersih agar
ibu untuk mobilisasi dini dan tidak menahan BAK dan BAB. Hal ini sesuai
kapsul diminum 24 jam setelah minum kapsul pertama. Hal ini sesuai
dengan teori Kemenkes RI, 2014 yang menyatakan bahwa zat gizi esensial
yang sangat diperlukan tubuh bayi, anak balita, dan ibu nifas salah satunya
melakukan observasi kala IV. Hal ini sesuai dengan teori Oktarina, 2014
darah, nadi, Tinggi Fundus Uteri (TFU), kandung kemih, kontraksi uterus,
dan perdarahan setiap 15 menit dalam 1 jam pertama dan setiap 30 menit
pada jam kedua, serta pantau suhu ibu sekali dalam 1 jam pertama dan
144
terpakai. Hal ini sesuai dengan teori Oktarina, 2014 yang menyatakan
melalui alat kesehatan atau menjamin alat tersebut selalu dalam kondisi
steril dan siap pakai. Rendam alat bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5
% selama 10 menit, setelah itu cuci dan bilas alat, lalu sterilkan alat
a. Nifas 6 Jam
namun masih merasakan sedikit mulas, mulas yang dirasakan ibu adalah
normal, hal ini sesuai dengan teori Sulistyawati, 2010 yang menyatakan
bahwa mulas yang dirasakan oleh ibu dikarenakan adanya kontraksi pada
Dari hasil pemeriksaan abdomen tidak ada luka bekas operasi, TFU 2
jari dibawah pusat dan tidak ada diastasis rekti. Hal ini sesuai dengan teori
diastasis rekti. Karena dampak ibu yang mengalami diastasis rekti adalah
tidak ada kelainan, tidak ada luka laserasi, perdarahan 30 cc. berdasarkan
ibu adalah normal, hal ini sesuai dengan teori Sulisdian, 2019 yang
145
bahwa mulas yang dirasakannya adalah normal, hal ini sesuai dengan teori
Melakukan KIE tentang nutrisi pada ibu nifas. Hal ini sesuai dengan teori
Roito, 2018 yang menyatakan bahwa pemenuhan nutrisi pada ibu nifas
diri terutama bagian kemaluan. Hal ini sesuai dengan teori Nugroho, 2014
yang menyatakan bahwa karena selama post partum, ibu sangat rentan
pribadi, ibu dapat terhindar dari infeksi yang dapat mengancam jiwa.
pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan. Setiap bayi mempunyai hak
b. Nifas 2 Hari
berwarna merah segar. Darah yang keluar dari jalan lahir ibu adalah
normal yang disebut dengan lochea rubra. Hal ini sesuai dengan teori
merah karena berisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim,
lemak bayi, lanugo (rambut bayi), dan meconium disebut lochea rubra.
Lochea ini muncul pada hari ke-1 sampai hari ke-3 masa postpartum.
Dari hasil pemeriksaan abdomen tidak ada luka bekas operasi, TFU 3
jari dibawah pusat dan tidak ada diastasis rekti. Hal ini sesuai dengan teori
diastasis rekti. Karena dampak ibu yang mengalami diastasis rekti adalah
tidak ada kelainan, tidak ada luka laserasi dan lochea rubra.
bahwa darah yang keluar berwarna merah segar adalah normal. Melakukan
KIE tentang tanda bahaya masa nifas. Melakukan KIE tentang nutrisi pada
ibu nifas. Hal ini sesuai dengan teori Roito, 2018 yang menyatakan bahwa
kemaluan. Hal ini sesuai dengan teori Nugroho, 2014 yang menyatakan
147
bahwa karena selama post partum, ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh
infeksi yang dapat mengancam jiwa. Mengajarkan ibu cara perawatan bayi
sehari-hari dan cara menyusui yang baik dan benar. Menganjurkan ibu
tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan. Setiap bayi
c. Nifas 7 Hari
berwarna merah kecoklatan. Darah yang keluar dari jalan lahir ibu adalah
normal yang disebut dengan lochea sanguinolenta. Hal ini sesuai dengan
Lochea ini berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 postpasrtum.
pusat dengan shympisis. Hal ini sesuai dengan teori Wulandari, 2011 yang
berada diantara umbilikus dan simpisis pubis dan tidak ada diastasis rekti.
sanguinolenta.
148
Melakukan KIE tentang tanda bahaya masa nifas. Mengajarkan ibu cara
perawatan payudara. Hal ini sesuai dengan teori Anggraini, 2010 yang
dan kesulitan menyusui, selain itu juga menjaga kebersihan payudara agar
tidak mudah terkena infeksi. Melakukan KIE tentang nutrisi pada ibu
nifas. Hal ini sesuai dengan teori Roito, 2018 yang menyatakan bahwa
kemaluan. Hal ini sesuai dengan teori Nugroho, 2014 yang menyatakan
bahwa karena selama post partum, ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh
infeksi yang dapat mengancam jiwa. Mengajarkan ibu cara perawatan bayi
sehari-hari dan cara menyusui yang baik dan benar. Menganjurkan ibu
tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan. Setiap bayi
149
d. Nifas 4 Minggu
Dari hasil anamnesis, ibu mengatakan sudah tidak keluar darah dari
vaginanya. Hal tersebut dikatakan normal, hal ini sesuai dengan teori
terakhir pada ibu postpartum adalah lochea alba, lochea alba leukosit, sel
desidua, sel epitel, selaput lendir serviks, dan serabut jaringan yang mati
Berdasarkan hasil pemeriksaan, TFU sudah tidak teraba dan tidak ada
diastasis rekti. Hal ini sesuai teori Michalska, 2018 yang menyatakan
bahwa diastasis rekti adalah suatu kondisi dimana kedua otot rectus
tentang tanda bahaya masa nifas. Melakukan KIE tentang nutrisi pada ibu
nifas. Hal ini sesuai dengan teori Roito, 2018 yang menyatakan bahwa
kemaluan. Hal ini sesuai dengan teori Nugroho, 2014 yang menyatakan
bahwa karena selama post partum, ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh
infeksi yang dapat mengancam jiwa. Mengajarkan ibu cara perawatan bayi
sehari-hari dan cara menyusui yang baik dan benar. Menganjurkan ibu
tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan. Setiap bayi
alat kontrasepsi sedini mungkin. Hal ini sesuai dengan teori Permenkes,
e. Nifas 6 Minggu
Dari hasil anamnesis, ibu mengatakan sudah tidak keluar darah dari
vaginanya. Hal tersebut dikatakan normal, hal ini sesuai dengan teori
terakhir pada ibu postpartum adalah lochea alba, lochea alba leukosit, sel
desidua, sel epitel, selaput lendir serviks, dan serabut jaringan yang mati
terjadi karena uterus sudah kembali pada bentuk semula. Hal ini sesuai
postpartum, uterus telah kembali pada bentuk semula yaitu dengan berat
suntik 3 bulan. Hal ini sesuai dengan Permenkes No 97 Tahun 2014 yang
Berdasarkan penilaian awal pada bayi baru lahir, bayi lahir spontan
bugar, bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan dan gerakan aktif.
dengan normal. Hal ini sesuai dengan teori Rohan, 2013 yang menyatakan
bahwa jika warna kulit bayi kemerahan, adanya pergerakan yang aktif dan
bayi dapat menangis spontan kuat, maka ini sudah cukup untuk dijadikan
secepat mungkin dengan kain kering agar tidak terjadi hipotermi. Hal ini
sesuai dengan teori Sudarti, 2017 yang menyatakan bahwa segera setelah
mengeringkan tubuh bayi dan selimuti bayi terutama bagian kepala dengan
kain kering. Melakukan pemotongan tali pusat. Hal ini sesuai dengan hasil
152
pusat dengan kassa kering merupakan perawatan tali pusat dengan cara
Perawatan tali pusat dengan kassa kering ini cukup efektif untuk
mencegah infeksi pada tali pusat saat dilakukan dengan benar, yaitu
Inisiasi Menyusu Dini (IMD), hal ini sesuai dengan teoeri Oktarina, 2016
adanya kontak kulit dada ibu dan juga bayi, karena suhu ibu akan
mencari puting susu ibunya dan diharapkan bayi akan mendapatkan ASI
pertama atau kolostrum yang merupakan nutrisi terbaik untuk daya tahan
tubuh bayi.
Hal ini sesuai dengan teori Rohan, 2013 yang menyatakan bahwa salah
satu ciri-ciri dari bayi normal adalah frekuensi denyut jantung 120-160 kali
gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 34 cm dan
153
Hal ini sesuai dengan teori Rohani, 2013 yang menyatakan bahwa salah
satu ciri bayi baru lahir dikatakan normal apabila berat badan 2500 – 4000
memastikan tidak ada kelainan dan masalah lainnya. Hal ini sesuai dengan
teori JNPK-KR, 2014 yang menyatakan bahwa pada BBL 6 jam dilakukan
bahwa bayi dalam batas normal dan tidak ditemukan kelainan. Selain itu,
dilakukan juga beberapa uji refleks pada Bayi Ny. “D”. Adapun semua
refleks yang diperiksa pada bayi Ny. “D” baik diantaranya refleks moro,
rooting, sucking, grasping, swallowing dan babynsky. Hal ini sesuai dalam
yang singkat sesudah lahir, gerak refleks penting yang diperlukan untuk
baik.
bayi baru lahir 1 jam pertama kelahiran bayi yaitu mengoleskan salep mata
tetrasiklin 1% pada kedua mata bayi. Hal ini sesuai dengan teori
pada 2 minggu setelah bayi lahir. Perawatan bayi baru lahir selanjutnya
secara IM. Hal ini sesuai dengan teori Prawirohardjo, 2016 yang
pakaian dan diselimuti. Hal ini sesuai dengan teori Noordiati 2018 yang
menyatakan bahwa bayi harus tetap berpakaian atau diselimuti agar tetap
Hal ini sesuai dengan teori Marmi, 2015 yang menyatakan bahwa karena
makanan yang terbaik bagi bayi. ASI diketahui mengandung zat gizi yang
perkembangan bayi.
Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir agar ibu
dan juga keluarga dapat mengenali dan waspada jika bayi mengalami salah
155
satu dari tanda bahaya pada bayi baru lahir. Hal ini sesuai dengan teori
Muslihatun, 2008 yang menyatakan bahwa tanda bahaya pada bayi baru
lahir yaitu pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali/menit, terlalu panas >
38°C atau dingin < 36,5°C, warna kulit atau bibir biru pucat, memar atau
berlebihan, banyak muntah, tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau
(tidak berkemih dalam 24 jam, feses lembek, kring, hijau tua, ada lendir
tentang perawatan tali pusat. Hal ini sesuai dengan teori Lissauer, 2013
yang menyatakan bahwa untuk menjaga agar tali pusat tetap kering dan
bersih dengan cara selalu cuci tangan sebelum memegangnya, menjaga tali
pusat tetap kering dan terpapar udara, bungkus dengan kassa steril serta
Hal ini sesuai dengan teori Rohan, 2013 yang menyatakan bahwa salah
satu ciri-ciri dari bayi normal adalah frekuensi denyut jantung 120-160 kali
156
sampai 40x/menit.
kondisi normal. Hal ini sesuai dengan teori Wahyuni, 2018 yang
menyatakan bahwa berat badan bayi akan menurun 5-7 % dari berat badan
sehingga diharapkan pada minggu kedua atau 14 hari berat badan bayi
ujung kaki untuk memastikan tidak ada kelainan dan masalah lainnya.
Pada pemeriksaan abdomen, didapatkan tali pusat masih basah, tidak ada
perdarahan, tidak berbau. Hal ini sesuai dengan teori Muslihatun, 2010
yang menyatakan bahwa tali pusat normal akan berwarna putih kebiruan
dan akhirnya terlepas setelah 7-10 hari. Selain itu, dilakukan juga beberapa
uji refleks pada Bayi Ny. “D”. Adapun semua refleks yang diperiksa pada
bayi Ny. “D” baik diantaranya refleks moro, rooting, sucking, grasping,
swallowing dan babynsky. Hal ini sesuai dengan Prosiding dalam Seminar
Negeri Medan yang menyatakan bahwa dalam waktu yang singkat sesudah
lahir, gerak refleks penting yang diperlukan untuk hidup seperti mengisap,
157
bayi, dengan memakaikan pakaian dan diselimuti. Hal ini sesuai dengan
teori Noordiati 2018 yang menyatakan bahwa bayi harus tetap berpakaian
penurunan berat badan bayinya adalah normal. Hal ini sesuai dengan teori
Wahyuni, 2018 yang menyatakan bahwa berat badan bayi akan menurun
5-7 % dari berat badan waktu dilahirkan. Setelah satu minggu pertama
harus 20 gram per hari sehingga diharapkan pada minggu kedua atau 14
hari berat badan bayi harus kembali seperti saat lahir. Memberitahu ibu
selama 6 bulan tanpa tambahan MPASI. Hal ini sesuai dengan teori
bayi. ASI diketahui mengandung zat gizi yang paling banyak sesuai
Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir agar ibu
dan juga keluarga dapat mengenali dan waspada jika bayi mengalami salah
satu dari tanda bahaya pada bayi baru lahir. Asuhan selanjutnya adalah
pusat. Hal ini sesuai dengan teori Lissauer, 2013 yang menyatakan bahwa
158
untuk menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih dengan cara selalu
cuci tangan sebelum memegangnya, menjaga tali pusat tetap kering dan
bawah umbilikus.
sudah lepas pada hari keempat. Hal tersebut adalah normal, hal ini sesuai
dengan teori Muslihatun, 2010 yang menyaatakan bahwa tali pusat normal
berwarna putih kebiruan pada hari pertama, dan akan berangsur mengering
kondisi normal. Hal ini sesuai dengan teori Wahyuni, 2018 yang
menyatakan bahwa berat badan bayi akan menurun 5-7 % dari berat badan
sehingga diharapkan pada minggu kedua atau 14 hari berat badan bayi
harus kembali seperti saat lahir. Selain itu, dilakukan juga beberapa uji
refleks pada Bayi Ny. “D”. Adapun semua refleks yang diperiksa pada
bayi Ny. “D” baik diantaranya refleks moro, rooting, sucking, grasping,
swallowing dan babynsky. Hal ini sesuai dengan Prosiding dalam Seminar
159
Negeri Medan yang menyatakan bahwa dalam waktu yang singkat sesudah
lahir, gerak refleks penting yang diperlukan untuk hidup seperti mengisap,
untuk menjaga kehangatan bayi. Hal ini sesuai dengan teori Noordiati,
sehingga penting bagi orang tua untuk selalu menjaga kehangatan bayi dan
lingkungan bayi. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya bayi baru
lahir agar ibu dan juga keluarga dapat mengenali dan waspada jika bayi
mengalami salah satu dari tanda bahaya pada bayi baru lahir. Hal ini sesuai
dengan teori Muslihatun, 2008 yang menyatakan bahwa tanda bahaya pada
bayi baru lahir. Memberitahu ibu tentang imunisasi yang akan diberikan
pada bayinya saat berusia 1 bulan, yakni imunisasi BCG dan Polio I serta
untuk tetap memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan. Hal ini sesuai
dengan teori Marmi, 2015 yang menyatakan bahwa bayi harus menyusu
setidaknya 8–12 kali sehari. ASI merupakan makanan yang terbaik bagi
bayi. ASI diketahui mengandung zat gizi yang paling banyak sesuai
sudah lepas pada hari keempat. Ibu mengatakan bayinya ingin diimunisasi
BCG dan Polio I. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Kemenkes
RI, 2014 dalam Buku Ajar Imunisasi yang menyatakan bahwa imunisasi
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat
terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
gram, panjang badan 55 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 36 cm,
kondisi normal. Hal ini sesuai dengan teori Wahyuni, 2018 yang
menyatakan bahwa berat badan bayi akan menurun 5-7 % dari berat badan
sehingga diharapkan pada minggu kedua atau 14 hari berat badan bayi
harus kembali seperti saat lahir. Selain itu, dilakukan juga beberapa uji
refleks pada Bayi Ny. “D”. Adapun semua refleks yang diperiksa pada
bayi Ny. “D” baik diantaranya refleks moro, rooting, sucking, grasping,
BCG dan Polio I pada bayi. Hal ini sesuai dengan teori Ranuh, 2017 yang
atas dan untuk imunisasi dasar (polio 1, 2, 3,4) vaksin diberikan 2 tetes
ibu tentang efek samping dari imunisasi BCG dan Polio I. Hal ini sesuai
dengan teori dalam Buku Ajar Imunisasi, 2014 yang menyatakan bahwa
2–6 minggu setelah imunisasi BCG daerah bekas suntikan timbul bisul
kecil (papula) yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam
jaringan parut dengan diameter 2–10 mm. Menjelaskan kepada ibu tentang
kenaikan berat badan dan tumbuh kembang bayinya. Hal ini sesuai dengan
teori dalam buku KIA yang menyatakan bahwa kenaikan berat badan
minimal bayi umur 1 bulan adalah 800 gram dan sejauh ini berat badan
bayi Ny. “D” sudah naik sebanyak 1.100 gram. Mengingatkan kembali
untuk menjaga kehangatan bayi. Hal ini sesuai dengan teori Noordiati,
sehingga penting bagi orang tua untuk selalu menjaga kehangatan bayi dan
lingkungan bayi. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya bayi baru
lahir agar ibu dan juga keluarga dapat mengenali dan waspada jika bayi
mengalami salah satu dari tanda bahaya pada bayi baru lahir. Memberitahu
untuk tetap memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan. Hal ini sesuai
dengan teori Marmi, 2015 yang menyatakan bahwa bayi harus menyusu
bayi. ASI diketahui mengandung zat gizi yang paling banyak sesuai
untuk mendapatkan imunisasi secara lengkap. Hal ini sesuai dengan teori
Ranuh, 2017 yang menyatakan bahwa manfaat imunisasi bagi anak dapat
yang tinggi bila anak sakit. Bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap
f. Bayi 6 Minggu
kondisi normal. Hal ini sesuai dengan teori Widyastuti, 2014 yang
menyatakan bahwa berat badan normal bayi berusia 1-2 bulan adalah
3400-4700 gram dan panjang badan bayi normal bayi berusia 1-2 bulan
adalah 48,5-58,0 cm. Dan dapat kita ketahui bahwa kenaikan berat badan
bayi Ny. “D” sejak bayi lahir hingga usia 6 minggu sebanyak 1.600 gram.
Hal ini sesuai dengan teori Wahyuni, 2018 yang menyatakan bahwa usia
minggu sekitar 140 – 200 gram dan berat badannya akan menjadi dua kali
melanjutkan imunisasi pada bayinya sesuai jadwal. Hal ini sesuai dengan
teori Kemenkes RI, 2014 dalam Buku Ajar Imunisasi yang menyatakan
bahwa semua bayi harus mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang telah
ditentukan yaitu umur 0-7 hari imunisasi HB0, umur 1 bulan imunisasi
kepala ke kiri dan kanan, melihat dan menatap wajah, mengoceh spontan
5.1 Simpulan
ibu.
G2P1A0 hamil 33 minggu dan keadaan ibu beserta janin dalam keadaan
kebutuhan istirahat ibu, gizi seimbang pada ibu hamil, kebutuhan personal
ada keluhan yang dirasakan dan pusingnya pun sudah mulai menghilang.
istirahat ibu, gizi seimbang pada ibu hamil, kebutuhan personal hygiene,
164
165
bayi lahir spontan, bugar, jenis kelamin laki-laki, dan tidak dijumpai
menit dan dilakukan manajemen aktif kala III, plasenta lahir spontan dan
selama 2 jam. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama, dan setiap 30 menit
sebanyak 4 kali yaitu 2 hari, 7 hari, 4 minggu dan 6 minggu. Dari kelima
kunjungan tersebut bahwa masa nifas ibu berjalan normal, keadaan ibu
kali yaitu 2 hari, 7 hari, 4 minggu dan 6 minggu. Keadaan bayi baru lahir
selama 6 bulan. Bayi Ny. “D” telah diberikan imunisasi pada usia 1 bulan
5.2 Saran
semua informasi dan asuhan yang telah diberikan oleh penulis seperti
dapat mendukung pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas serta
Abdul Bari Saifuddin. 2010. Ilmu Kebidanan, Edisi 4. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Aprilia, Yessie. 2010. Hipnosentri: Rileks, Nyaman dan Aman Saat Hamil dan
Ari, Sulistyawati, Esty Nugraheny. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin.
Asri, D.H dan Cristine C.P. 2012. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Deepublish
Damayanti, Ika Putri. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komprehensif pada
Yogyakarta: ANDI.
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan
Dewi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Dinas Kesehatan Provinsi Banten. 2020. Profil Kesehatan Provinsi Banten 2020.
Gayatri, D., & Afiyanti, Y. 2012. “Validasi Rumus Taksiran Berat Janin (TBJ)
untuk prediksi Berat Badan Lahir Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri Ibu
8(2), 151-160
Maret.
Salemba Medika.
Ilmiah, Widia Shofa. 2015. Buku Ajar Asuhan Persalinan Normal Dilengkapi
Academy Press.
Kamariyah, dkk. 2014. Buku Ajar Kehamilan untuk Mahasiswa & Praktisi
Kemenkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta:
Kemenkes RI
___________. 2016. Asuhan Kebidanan Nepnatus, Bayi, Balita dan Anak Pra
___________. 2020. Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu NIfas dan BBL Selama
Kusmiyati, Yuni. 2011. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Cetakan Ke
Pustaka Bunda.
Press
Legawati. 2018. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Malang: Wineka
Media.
Jakarta: EGC
Mansur, Herawati dan Budiarti, Temu. 2014. Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta:
Salemba Medika
Pelajar.
Marmi. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Michalska, A., dkk. 2018. “Diastasis recti abdominis — a review of treatment
Molika, Ewa. 2015. 275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan dan Melahirkan.
Jakarta: EGC.
Muslihatun, Nur Wafi. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya.
Mutmainnah, Annisa UI, dkk. 2017. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta: ANDI.
Nugroho, T., dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3).
Nurjanah, S.N., Maemunah, A. S., & Badriah, D.L. 2013. Asuhan Kebidanan
1(1), 42–50
Imunisasi.
Kesehatan Seksual.
Prawirohardjo.
Radar Banten. 2017. “Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak, Dinkes Lebak
angka-kematian-ibu-dan-anak-dinkes-lebak-luncurkan-program-
Rochmah, dkk. 2012. Panduan Belajar Asuhan Bayi, Neonatus dan Balita.
Jakarta: EGC.
Rohan, H.H. & Siyoto, S. 2013. Buku Ajar: Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Roito, Juraida. dkk. 2018. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Deteksi Dini
Rukiyah, Yulianti. 2012. Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: CV. Trans
Info Media.
Media.
Sulisdian, Erfiani Mail, dan Zulfa Rufaida. 2019. Buku Ajaran Asuhan
GRUP
Salemba Medika.
Medika
Perpustakaan Nasional.
Tando, NM. 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
EGC.
Titisari, HI. 2012. Perbandingan Akurasi Rumus Risanto dan Rumus Johnson
Mada
Baru
Widiastini, L. P. 2018. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin dan
Widodo, Y., Amanah, S., Pandjaitan, N. K., & Susanto, D. 2017. “Pengaruh
Pedesaan Daerah Angka Kematian Ibu Rendah dan Tinggi” dalam Jurnal
Wulandari & Handayani. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
Yuhedi, Lucky Taufika dan Titik Kurniawati. 2018. Buku Ajar Kependudukan
Yulizawati, dkk. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Padang:
N
Lampiran I
NIM : P27902118068
Jawaban
No Ketentuan Keterangan
Ya Tidak
HPHT: 25-04-2020
1. Usia Kehamilan 32-34 minggu √
HPL : 01-02-2021
2. Paritas ≤ 4 √
Dibuktikan dengan
Pasien tidak mengidap Hepatitis-B/HIV- pemeriksaan laboratorium
5. √
AIDS/Sifilis dari Puskesmas atau Lab
Sekitar
8. Janin tunggal √
12 Glukosa Darah √ NR
14 Rapid Tes √ NR
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ANC I
Umur : 23 tahun
Alamat Rumah : Kp. Pariuk Bale Sawah RT 01/02, Kalanganyar, Lebak, Banten.
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ANC II
Umur : 23 tahun
Alamat Rumah : Kp. Pariuk Bale Sawah RT 01/02, Kalanganyar, Lebak, Banten.
pemeriksaan kehamilan (ANC II) dan saya bersedia/menyetujui tindakan yang akan
LEMBAR PERSETUJUAN
Umur : 23 tahun
Alamat Rumah : Kp. Pariuk Bale Sawah RT 01/02, Kalanganyar, Lebak, Banten.
pemeriksaan kehamilan (ANC III) dan saya bersedia/menyetujui tindakan yang akan
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
INC
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Umur : 23 tahun
Alamat Rumah : Kp. Pariuk Bale Sawah RT 01/02, Kalanganyar, Lebak, Banten.
LEMBAR PERSETUJUAN
Umur : 23 tahun
Alamat Rumah : Kp. Pariuk Bale Sawah RT 01/02, Kalanganyar, Lebak, Banten.
Pemeriksaan masa nifas dan BBL 2 hari dan saya bersedia/menyetujui tindakan yang
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
KUNJUNGAN NIFAS DAN BBL 7 HARI
Umur : 23 tahun
Alamat Rumah : Kp. Pariuk Bale Sawah RT 01/02, Kalanganyar, Lebak, Banten.
Pemeriksaan masa nifas dan BBL Hari Ke-7 Saya bersedia/menyetujui tindakan yang
Kalanganyar, 28 Januari
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
KUNJUNGAN NIFAS DAN BBL 4 MINGGU
Umur : 23 tahun
Alamat Rumah : Kp. Pariuk Bale Sawah RT 01/02, Kalanganyar, Lebak, Banten.
Pemeriksaan Nifas 4 minggu dan saya bersedia/menyetujui tindakan yang akan dilakukan
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
KUNJUNGAN NIFAS DAN BBL 6 MINGGU
Umur : 23 tahun
Alamat Rumah : Kp. Pariuk Bale Sawah RT 01/02, Kalanganyar, Lebak, Banten.
Pemeriksaan Nifas 6 minggu dan saya bersedia/menyetujui tindakan yang akan dilakukan
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
R: 22 x/menit, S: 36,80C.
TP: 02-02-2021.
Pemeriksaan Penunjang:
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
R: 22 x/menit, S: 36,70C.
leopold VI : konvergen
Pemeriksaan Penunjang:
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
R: 21 x/menit, S: 36,70C.
Pemeriksaan Penunjang:
TTD
12.00 WIB
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN NY “D”
DI PUSKESMAS “K”
KALA I FASE AKTIF
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
02.30 WIB
Ibu mengerti dan setuju serta mau mengikuti anjuran yang
diberikan bidan. Keadaan umum ibu baik, TTV normal,
keluarga ikut mendampingi ibu. Melaksanakan observasi
kemajuan persalinan atau segera jika ada tanda-tanda
persalinan.
TTD
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
TTD
TTD
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
21 Januari
2021
O: K/U : Baik, Kesadaran : composmentis
03.30 WIB
TTV: TD: 110/80 mmHg, N: 84 x/m, R: 21 x/m, S: 36,7 0C
03.45 WIB Ibu mengerti dan setuju serta mau mengikuti anjuran yang
diberikan bidan dan bersedia dilakukan observasi 6 jam
kemudian.
TTD
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
Pukul
O: K/U : Baik, Kesadaran : Composmentis
09.00 WIB
TTV: TD: 100/60 mmHg, N: 84 x/menit, R: 20 x/menit, S:
dan tyroid
TTD
09.30 WIB
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
TTD
09.40 WIB
TTD
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
TTD
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
TTD
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
TTD
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Pukul
10.00 WIB Ibu mengerti dan setuju serta mau mengikuti anjuran yang
diberikan bidan untuk membawa bayinya ke posyandu
secara rutin setiap bulan
TTD
NIM : P27902118068
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
Pendidikan Terakhir