Oleh :
AYU BINTANG PRABAYONI
NIM : P07120018053
Oleh :
AYU BINTANG PRABAYONI
NIM : P07120018053
USULAN PENELITIAN
Mengetahui :
Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
PADA HARI :
TANGGAL :
Mengetahui :
Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
NIM : P07120018053
Jurusan : Keperawatan
Kecamatan Bebandem Tahun 2021” adalah benar karya sendiri atau bukan
2. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa Tugas Akhir ini bukan karya saya
sendiri atau plagiat hasil karya orang lain, maka saya sendiri bersedia
mestinya.
NIM. P07120018053
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis bisa menyelesaikan usulan penelitian yang
dan rintangan. Namun, semua itu bisa terlewati berkat bimbingan, motivasi, dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih kepada :
penelitian ini.
4. Ibu Dra. I.D.A. Ketut Surinati, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku pembimbing
Penulis menyadari usulan penelitian ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu, kritik dan saran yang
penelitian ini. Demikianlah kata pengantar ini penulis sampaikan, semoga usulan
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap wanita akan mengalami menopause sebagai bagian alami dari proses
menua. Menopause adalah suatu kondisi ketika wanita berhenti menstruasi untuk
bereproduksi. Menopause terjadi akibat ovarium yang tidak memproduksi sel telur
disebabkan oleh penyakit, tindakan medis, atau konsumsi obat – obatan tertentu.
rata - rata wanita mengalami menopause adalah 51 tahun (LGA, 2021). Begitu
biasanya dimulai pada saat wanita berusia 40-an (Suparni dan Astutik, 2016). Di
fase ini, kondisi wanita masih subur yang berarti masih bisa untuk hamil (Waluyo
WHO (2019), mengatakan pada tahun 2019 angka harapan hidup wanita lebih
tinggi dibandingkan pria, yakni 74,2 tahun. Peningkatan angka harapan hidup
(Suazini, 2018). Berdasarkan data United Nations (2019), jumlah wanita di dunia
pada tahun 2020 yang memasuki usia 39 tahun ke atas diperkirakan mencapai
1,46 miliar orang. Di indonesia, jumlah wanita yang berusia lebih dari 39 tahun
sebanyak 47,8 juta orang di tahun 2020 (BPS, 2020). Provinsi Bali pada tahun
2020 memiliki wanita berusia 40 - 64 tahun sejumlah 1,3 juta orang (BPS Provinsi
tahun sebanyak 68.800 orang pada tahun 2020 (BPS Kabupaten Karangasem,
2020). Kecamatan Bebandem yang terdiri dari delapan desa pada tahun 2020
memiliki total wanita usia 40 – 64 tahun sebanyak 8.070 orang (BPS Kabupaten
Karangasem, 2020). Desa Sibetan pada Januari 2021 memiliki jumlah penduduk
wanita usia 40 – 64 tahun sebanyak 1.951 orang. Banjar Dinas Kereteg yang
merupakan salah satu banjar di Desa Sibetan pada Januari 2021 memiliki jumlah
maupun psikologis (Suparni dan Astutik, 2016). Saimin dkk (2013), mengatakan
rasa cemas karena akan menjadi tua, cemas karena keinginan seks yang menurun,
menjadi lebih mudah tersinggung, merasa tidak berguna dan tidak bisa
mendapatkan hasil bahwa keluhan yang paling sering dialami pada wanita
menjelang menopause akibat dari penurunan kadar estrogen adalah rasa tidak
nyaman pada tulang, otot, sendi, dan keluhan lainnya berupa hot flashes serta
kelelahan secara fisik dan mental. Keluhan - keluhan tersebut dapat menyebabkan
hari dan semakin parah apabila wanita tidak mengetahui kalau itu merupakan
akibat dari perubahan pada masa menopause (Suparni dan Astutik, 2016).
menopause. Penelitian oleh Khafidhoh dan Ridwan (2018) di PKK Dusun Jambu
Desa Jambu Kecamatan Kidul, mendapatkan hasil bahwa sebagian besar wanita
(47%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang tanda dan gejala menopause.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Rizqy (2018) di RT 008 RW 009 Clincing
Jakarta Utara, mengatakan bahwa sebagian besar wanita (80%) tidak siap
menopause yang bukanlah suatu penyakit dan merupakan suatu hal yang wajar di
masa itu. Gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya
waktu. Selain itu dengan mempelajari masalah menopause, wanita dapat lebih
waspada karena ketika sudah memasuki masa menopause, wanita akan lebih
berisiko terserang berbagai penyakit (Waluyo dan Putra, 2010). Pengetahuan yang
baik tentang menopause akan membuat wanita bersikap lebih positif dalam
wanita sehingga dapat lebih memahami tentang menopause dan bagaimana cara
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 18 Januari 2021 pada 10
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Tahun 2021.
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pengembangan
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi
peneliti lain agar penelitian ini bermanfaat dan dapat digunakan untuk
2. Manfaat praktis
a. Bagi masyarakat
b. Bagi penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Menopause
a. Definisi menopause
Kata menopause berasal dari Bahasa Yunani, yakni dari kata ‘men’ yang
artinya bulan dan kata ‘peuseis’ yang artinya penghentian sementara. Secara
linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang berarti masa berhentinya
haid atau menstruasi. Menopause merupakan proses peralihan dari masa produktif
dengan demikian tahun – tahun melahirkan anak juga terhenti. Menopause terjadi
jika wanita sudah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut – turut
pada masa perimenopause yang disebut dengan gejala menopause. Untuk lebih
kadar FSH meningkat, sedangkan kadar estrogennya rendah. Selain itu dilakukan
b. Penyebab menopause
Menurut Baziad (2003) dalam Lubis (2016), pada laki-laki spermatogenesis
terus berlanjut sampai usia tua, berbeda dengan wanita. Pada wanita, oogenesis
akan berakhir pada saat fetus berusia 5 bulan dan yang tinggal hanya tujuh juta
oosit. Mulai usia 5 bulan sampai dengan saat lahir terjadi pengurangan jumlah
perjalanan waktu akan terus berkurang jumlahnya. Jumlah folikel yang masih
tersedia pada setiap wanita berbeda - beda. Sebagian wanita pada usia 35 tahun
memiliki sebanyak 100.000 folikel, sedangkan wanita lainnya pada usia yang
oleh folikel itu sendiri yang mana seperti sel tubuh yang lain oosit yang
kerusakan DNA yang permanen, dan bertumpuknya bahan kimia akibat proses
metabolisme tubuh
pada tiap siklus haid, 20 – 30 folikel primordial dalam proses perkembangan dan
reproduksi kurang lebih 400 oosit mengalami proses pematangan dan sebagian
lagi hilang spontan akibat usia yang bertambah. Pada waktu menopause tinggal
beberapa ribu buah. Produksi estrogen pun berkurang. Folikel yang tersisa lebih
hanya menyisakan kurang lebih beberapa ratus folikel pada saat menopause yang
estron dan penurunan estradiol. Pada masa pramenopause, estradiol yang biasanya
menurun. Akibat tidak adanya mekanisme umpan balik negatif dari estrogen maka
produksi FSH dan LH akan meningkat, tetapi produksi hormon hipofisis lain tidak
terganggu. Estrogen diproduksi di bawah nilai kritis untuk jangka waktu yang
primordial yang tersisa menjadi atretik, produksi estrogen oleh ovarium turun
fisiologi yang besar pada fungsi tubuh (Suparni dan Astutik, 2016).
c. Tahapan menopause
yaitu:
a. Pramenopause
Menstruasi sudah mulai tidak teratur, namun belum muncul tanda – tanda klasik
gejala menopause, seperti hot flashes atau semburan panas, kekeringan vagina,
dan lain sebagainya. Pramenopause biasanya di alami wanita yang berusia 40-
an.Wanita pada fase ini masih subur yang artinya masih bisa hamil.
b. Perimenopause
Perimenopause adalah fase ketika wanita berada di sekitar puncak proses
menopause. Menstruasi mulai kacau, kadang datang, kadang tidak, dan datangnya
tidak teratur. Volume darah juga kadang banyak, kadang hanya berupa vlek. Pada
tahap ini sudah mengalami hot flashes, insomnia, berkeringat di malam hari dan
gejala yang lainnya. Perimenopause terjadi sekitar dua tahun sebelum menstruasi
terakhir sampai sekitar dua tahun setelahnya. Dialami oleh wanita pada usia 50-
an.
c. Menopause
menstruasi karena jika terjadi perdarahan vagina dalam jangka waktu satu tahun
sejak tanggal tersebut, dianggap tidak normal. Oleh karena itu, harus
memeriksakan diri ke dokter. Pada tahap ini wanita akan mengalami vagina
incontinence), libido berkurang, suasana hati berubah – ubah, lebih sensitif, dan
yang lainnya.
d. Pascamenopause
Pascamenopause adalah fase yang dialami oleh wanita setidaknya empat tahun
setelah tidak menstruasi sampai akhir hidupnya. Jadi, begitu wanita melewati fase
d. Klasifikasi menopause
Apabila kedua gejala ini tidak ada, maka perlu dilakukan penyelidikan terhadap
gizi yang cukup berat, penyakit menahun, dan penyakit yang merusak jaringan
merokok. Ada hubungan antara wanita yang merokok dengan menopause dini.
Perokok pasif serta konsumsi alkohol dan kopi tidak berpengaruh secara
b. Menopause normal
normal merupakan menopause yang biasanya terjadi di akhir usia 40 tahun atau
mengalami atresia meningkat sampai tidak tersedia lagi jumlah folikel yang
c. Menopause terlambat
atas umur tersebut, maka diperlukan penyelidikan lebih lanjut. Adapun sebab –
perimenopause, yaitu beberapa bulan atau beberapa tahun sebelum haid berhenti.
Durasi dan tingkat keparahan gejala yang timbul berbeda pada tiap wanita. Gejala
1) Menstruasi tidak teratur, kadang terlambat, kadang lebih awal dari biasanya
(oligomenorea).
2) Darah yang keluar saat menstruasi dapat lebih sedikit atau sebaliknya.
1) Rambut rontok.
2) Kulit kering.
3) Payudara kendur.
c. Perubahan psikologis
2) Sulit tidur.
3) Depresi.
d. Perubahan seksual
e. Perubahan fisik
1) Merasa panas atau gerah sehingga lebih mudah berkeringat. Kondisi ini
3) Pusing.
4) Jantung berdebar.
Selain mengalami tanda dan gejala tersebut, wanita yang telah menopause lebih
Menurut Lubis (2016), beberapa keluhan fisik dan psikis yang dialami wanita
menopause, yaitu:
Heffner (2008), mengatakan keluhan ini dialami oleh 70% wanita menopause.
Hot flushes nokturnal sering membangunkan wanita dari tidurnya yang dapat
sensasi tekanan di kepala mereka yang diikuti rasa panas atau terbakar. Sensasi ini
dimulai dari daerah kepala atau leher kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
2) Kekeringan vagina
Menurut Curran (2009), kekeringan vagina terjadi karena serviks sedikit sekali
menyebabkan saluran vagina menjadi lebih tipis, kering, dan kurang elastis. Alat
kelamin mulai menyusut dan timbul rasa sakit saat buang air kecil atau
berhubungan seks.
3) Perubahan kulit
Kurangnya estrogen dapat menyebabkan sistem pertahanan kulit menjadi
buruk, sehingga mudah terkena penyakit kulit atau dermatosis (Baziad, 2003).
pada mulut dan hidung. Selaput lendir menyusut, aliran darah berkurang, terasa
kering, dan rentan terhadap radang gusi. Kandungan air liur juga akan berubah
(Baziad, 2003).
5) Kerapuhan tulang
Hilangnya massa tulang pada wanita sebenarnya sudah dimulai sejak usia 30-
an. Namun, keadaan ini menjadi lebih cepat saat menopause. Kehilangan massa
tulang paling cepat terjadi dalam 3 – 4 tahun pertama setelah menopause. Gejala
ini lebih cepat pada wanita perokok dan sangat kurus. Osteoporosis yang
Banyak wanita menopause mengeluh nyeri otot dan sendi. Saat dilakukan
nyeri sendi erat kaitannya dengan perubahan hormonal yang terjadi. Timbulnya
7) Penyakit
yang sangat mengganggu dan beberapa tahun sesudah menopause, wanita akan
lebih rentan mengalami patah tulang, penyakit jantung koroner, stroke, dan
suasana hati, fungsi kognitif dan sensorik. Oleh karena itu, tidak heran bila
penurunan sekresi steroid seks dapat menimbulkan perubahan psikis yang berat
dan perubahan fungsi kognitif. Akibat kurangnya hormon estrogen pada wanita
f. Penanganan menopause
a. Cara Mandiri
dilakukan hanya untuk meredakan gejala. Beberapa hal yang dapat dilakukan
adalah :
minuman panas, mengandung kafein atau alkohol yang mana dapat membuat
2) Memakai pakaian tipis berbahan katun untuk mengurangi hot flashes yang
dirasakan.
3) Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi, pengaturan napas, yoga, dan
taichi. Teknik – teknik tersebut dapat membantu mengurangi tingkat stress dan
mencegah depresi.
4) Menggunakan pelumas vagina yang berbahan dasar air untuk mengurangi rasa
disarankan untuk melakukan gaya hidup sehat. Tidur yang cukup, rutin
berolahraga, serta menerapkan pola makan yang sehat. Pola makan yang sehat
memperbanyak asupan serat, seperti buah – buahan, sayuran, atau biji – bijian.
Selain itu, membatasi asupan gula, lemak, dan minyak. Jika diperlukan, konsumsi
b. Medis
hormon untuk meredakan gejalanya. Dua jenis terapi pengganti hormon tersebut
adalah :
Terapi ini bisa diberikan dalam bentuk tablet, krim, atau gel. Namun, tidak
dianjurkan untuk wanita dengan kanker payudara atau yang berisiko tinggi
mengalami kanker payudara. Selain terapi pengganti hormon, beberapa jenis obat
juga dapat diberikan untuk mengatasi gejala menopause. Obat tersebut antara lain:
1) Obat antidepresan, diberikan untuk mengatasi gejala hot flashes dan gangguan
suasana hati, jika pil estrogen tidak dapat diberikan karena alasan kesehatan.
hari.
3) Clonidine. Obat untuk tekanan darah tinggi ini diberikan untuk meredakan
5) Obat tidur, diberikan untuk mengatasi sulit tidur dan harus dikonsumsi di
ke dokter. Setelah itu, dapat dilakukan pemeriksaan ulang setiap satu tahun.
1. Definisi pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu atau hasil pengindraan seseorang terhadap objek
indra sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui indra pendengaran (telinga) dan
pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal, hal ini berhubungan erat
semakin luas. Peningkatan pengetahuan tidak hanya dari pendidikan formal, tetapi
mengandung aspek positif dan negatif. Semakin banyak aspek positif dari objek
yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap positif terhadap objek tersebut.
benar berdasarkan fakta serta empiris, objektif, dan logis. Wibowo (2014) dalam
buku luh ari(), mengutarakan empat cara untuk memperoleh pengetahuan menurut
pendapat Kerlinger :
a. Pendidikan
perubahan perilaku yang positif. Pendidikan adalah suatu proses belajar yang
perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang terhadap
b. Pekerjaan
c. Pengalaman
Pengalaman adalah satu atau lebih kejadian yang dialami seseorang dalam
d. Usia
Usia seseorang yang bertambah dapat membuat perubahan pada aspek fisik
dan psikologis serta kejiwaan. Dalam aspek psikologis, taraf berpikir seseorang
akan semakin matang dan dewasa. Semakin bertambahnya usia, maka semakin
berkembang juga daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang
e. Kebudayaan
Minat adalah suatu bentuk keinginan atau ketertarikan pada sesuatu. Minat
g. Paparan informasi
informasi dengan maksud dan tujuan tertentu yang bisa didapatkan melalui media
3. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (know)
sebelumnya, mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh
b. Memahami (comprehension)
objek yang diketahui dan untuk dapat mengintepretasikan materi tersebut secara
luas.
c. Aplikasi (aplication)
komponen, namun masih dalam satu struktur organisasi dan masih saling
berkaitan.
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
tingkat pengetahuan :
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah turunan dari kerangka teori yang telah disusun
sebelumnya dalam tinjauan pustaka (Maturoh dan T., 2018). Kerangka konsep
merupakan visualisasi hubungan antar variable yang terlibat dalam penelitian atau
hubungan antara satu konsep dengan konsep yang lain dari masalah yang diteliti
sesuai dengan apa yang telah diuraikan dalam tinjauan pustaka (Surahman dkk,
2016).
1. Variabel penelitian
sesuatu hal dalam bentuk apapun yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari
kesimpulannya. Sesuatu hal bisa disebut sebagai variabel jika memiliki variasi,
jika tidak maka tidak dapat disebut sebagai variabel. Dalam variabel terkandung
ciri, sifat, ukuran, atau sesuatu yang menjadi pembeda antara yang satu dengan
yang lainnya (Masturoh dan T., 2018). Variabel dalam penelitian ini adalah
menopause.
2. Definisi operasional
dan T., 2018). Pada saat akan melakukan pengumpulan data, definisi operasional
penelitian. Sementara pada saat pengolahan dan analisis data, definisi operasional
bisa memudahkan karena data yang dihasilkan sudah terukur dan siap diolah serta
dianalisis (Masturoh dan T., 2018). Dengan definisi operasional yang tepat maka
batasan ruang lingkup penelitian atau definisi variabel – variabel yang diteliti akan
lebih fokus (Masturoh dan T., 2018). Definisi operasional variable dalam
Tabel 1
Definisi Operasional Variabel Gambaran Tingkat Pengetahuan Pada Wanita
Pramenopause Tentang Menopause di Banjar Dinas Kereteg
Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Tahun 2021
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian yang dilakukan tanpa intervensi atau manipulasi dari peneliti yang hasil
datanya berupa angka serta analisis menggunakan metode statiska (Masturoh dan
T., 2018). Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang
kesehatan yang terjadi dalam sebuah populasi (Masturoh dan T., 2018). Penelitian
dilakukan pada satu waktu tanpa melihat riwayat atau dampak yang akan datang
(Siyoto, 2015).
1. Tempat penelitian
tersebut karena dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya
pengetahuan yang kurang tentang menopause. Selain itu, Banjar Dinas Kereteg
pengumpulan data.
2. Waktu penelitian
Populasi adalah seluruh subjek atau objek dalam suatu wilayah yang memiliki
karakteristik dan kualitas tertentu yang akan dikenai generalisasi (Masturoh dan
T., 2018). Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang memasuki masa
pramenopause yakni usia 40 – 50 tahun di Banjar Dinas Kereteg pada tahun 2021
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik
kesimpulannya (Masturoh dan T., 2018). Sampel dalam penelitian ini adalah
memenuhi kriteria inklusi. Adapun kriteria inklusi dan ekslusi dari sampel yang
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi merupakan ciri – ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota
populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Masturoh dan T., 2018). Kriteria
b. Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi merupakan ciri – ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel (Masturoh dan T., 2018). Kriteria ekslusi dalam penelitian
ini yaitu :
1) Tidak bersedia menjadi responden penelitian.
(Masturoh dan T., 2018). Apabila besar populasi (N) diketahui, maka rumus yang
Z 2 p ( 1− p ) N
n=
d 2 ( N−1 ) + Z 2 p(1−p)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
(0,05)
48,9804
¿
0,125+0,9604
48,9804
¿
1,0854 ¿
¿
Jadi sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 45 orang.
4. Teknik sampling
Menurut Sugiyono (2001) dalam (Masturoh dan T., 2018), teknik sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan agar sampel yang diambil
semua elemen atau subjek dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih sebagai sampel (Masturoh dan T., 2018). Sampling purposif adalah cara
karakteristik tertentu yang sesuai kehendak peneliti (Surahman dkk, 2016). Dalam
penelitian ini, peneliti memilih sampel sebanyak 45 orang yang memenuhi kriteria
inklusi.
sumbernya jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer
yaitu data yang didapatkan peneliti secara langsung dari sumber data atau
ordinal yaitu data yang disusun berdasarkan tingkatan dalam atribut tertentu yang
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Maturoh dan T., 2018).
dkk, 2016). Berikut adalah langkah – langkah dalam pengumpulan data penelitian:
a. Tahap persiapan
1) Adiministrasi
Poltekkes Denpasar.
b. Tahap pelaksanaan
5) Kuisioner yang telah diisi lalu diperiksa oleh peneliti untuk melihat
kelengkapan data.
6) Jika data sudah lengkap, peneliti lalu mengunjungi anggota populasi yang lain
telah terkumpul.
3. Instrumen penelitian
yang berasal dari tahapan bentuk, konsep, konstruk, dan variabel sesuai dengan
kajian teori yang mendalam (Masturoh dan T., 2018). Instrumen penelitian ini
Guttman yaitu skala yang menyatakan tipe jawaban tegas seperti benar – salah, ya
– tidak, pernah – tidak pernah, setuju – tidak setuju, dan positif – negatif
(Masturoh dan T., 2018). Hasil uji validitas dan reabilitas terlampir.
a. Editing
menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah. Kekurangan data dapat
dapat dihilangkan dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk
dianalisis.
b. Coding
angka/bilangan. Kode adalah simbol tertentu dalam bentuk huruf atau angka
untuk memberikan identitas data. Dalam penelitian ini peneliti memberi kode
1) Usia
2) Pendidikan
3) Pekerjaan
4) Tingkat pengetahuan
c. Processing
pengolah data di komputer. Data yang dimasukkan adalah data yang telah
d. Data Cleaning
Data Cleaning adalah pemeriksaan kembali hasil pemasukan data pada komputer
agar terhindar dari ketidaksesuaian antara data komputer dan koding kuisioner.
disebut juga analisis univariat yang mana pengolahan data dilakukan pada satu
variabel secara mandiri dan setiap variabel dianalisis tanpa dihubungkann dengan
dan tingkat pengetahuannya termasuk data kategorik yang mana hasil analisa
F. Etika Penelitian
Etika berarti kebiasaan atau peraturan dalam berperilaku (Masturoh dan T.,
2018). Etika dalam penelitian membantu peneliti untuk melihat secara kritis
moralitas dari sisi subjek penelitian (Masturoh dan T., 2018). Semua penelitian
yang melibatkan manusia sebagai subjek wajib menerapkan empat prinsip dasar
1. Menghormati subjek (Respect for Person), yaitu berperilaku yang baik dan
bagi subjek penelitian. Sangat penting bagi peneliti untuk memperkirakan hal –
hal yang akan terjadi sehingga risiko yang membahayakan subjek penelitian
dapat dicegah.
4. Keadilan (Justice), yaitu tidak membedakan antara satu subjek dengan subjek
BPS Provinsi Bali. (n.d.). Proyeksi Penduduk Provinsi Bali Menurut Jenis
Kelamin dan Kelompok Umur, 2011-2020 (ribu jiwa). In Badan Pusat
Statistik Provinsi Bali. Retrieved from
https://bali.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/116
Masturoh, Imas & T., N. A. (2018). Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan : Metodologi Penelitian Kesehatan. Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan.
Meilaningtyas, G. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Menopause
dengan Kecemasan Wanita Menjelang Menopause di Desa Bowan Delanggu
Klaten (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta). Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta. Retrieved from
http://digilib.unisayogya.ac.id/493/
Rakkuea, S., Nur, A. W., & NS, E. T. N. (2016). Gambaran Pengetahuan Wanita
Tentang Menopause Di Dukuh Sorobaon Kelurahan Jati Kecamatan Jaten
Kabupaten Karangayar. Retrieved from
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/46564
Roxby, P. (2019). Apa yang terjadi pada tubuh perempuan setelah menopause?
Retrieved from BBC News Indonesia website:
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-48428755
Surahman, Rachmad, Mochamad, & Supardi, S. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak
Farmasi : Metodologi Penelitian. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia
Kesehatan.
Waluyo, S. & B. M. P. (2010). 100 Question & Answer: Menopause atau Mati
Haid. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.