SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Strata Satu (S1) Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pekalongan
Di Susun Oleh :
Ditta Septy Marhaeni
(0618013711)
i
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP PASANGAN USIA
SUBUR (PUS) DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP
PEMILIHAN KONTRASEPSI MEDIS OPERASI WANITA
(MOW) DI KECAMATAN WONOTUNGGAL
KABUPATEN BATANG
TAHUN 2021
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Strata Satu (S1) Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pekalongan
Di Susun Oleh :
Ditta Septy Marhaeni
(0618013711)
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yanag secara tertulis diacu
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Oleh :
Pembimbung I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
Dekan
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
NPM : 0618013711
RIWAYAT PENDIDIKAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
dari bantuan berbagai pihak yang telah mendukung dan membimbing penulis,
baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini,
1. Yth. Ibu Rr. Vita Nur Latif, S.KM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu
pelaksanaan penelitian.
2. Yth. Ibu Ristiawati, S.KM., M.Kes (Epid) sebagai Ka. Prodi Kesehatan
3. Yth. Ibu Yuniarti, S.KM, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah
4. Yth. Bapak Ir. Slamet Muldjono M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang
5. Kepada kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan dan motivasi
vi
6. Teman-teman mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Angkatan
Kecamatan Wonotunggal.
Semua pihak yang telah ikut serta memberikan dukungan dalam penyusunan
skripsi ini sehingga terselesaikannya skripsi ini dengan lancar. Semoga semua
kebaikan yang telah diberikan dengan ikhlas dicatat sebagai amal ibadah di sisi
Allah SWT.
tentunya masih jauh dari ukuran kesempurnaa. Sehingga skripsi ini bermanfaat,
vii
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan
Universitas Pekalongan
Januari 2023
ABSTRAK
Ditta Septy Marhaeni
Hubungan Pengetahuan, Sikap Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) , Dan
Dukungan Suami Terhadap Pemilihan Kontrasepsi Metode Operasi Wanita
(MOW) Di Wilayah Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang tahun 2021
Tahun 2021
xiv+77 halaman + 19 Tabel + 5 Lampiran
Kepustakaan : 32 (2003-2021)
viii
Department of Public Health Sciences
health faculty
Pekalongan University
January 2023
ABSTRACT
Ditta Septy Marhaeni
Relationship between Knowledge, Attitudes of Women of Reproductive Age
(PUS), and Husband's Support for the Selection of Female Operation
Method Contraceptives (MOW) in the Wonotunggal District, Batang
Regency in 2021, 2021
xiv+77 pages + 19 Tables + 5 Appendices
Literature : 32 (2003-2021)
ix
DAFTAR ISI
x
3.1 Kerangka Konsep .............................................................................................. 28
3.2 Hipotesa Penelitian........................................................................................... 28
3.3 Desain Penelitian .............................................................................................. 29
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 29
3.5 Populasi, Sampel, dan Sampling ........................................................................ 29
3.6 Definisi Operasional .......................................................................................... 34
3.7 Pengolahan Data .............................................................................................. 38
3.8 Instrumen Penelitian ........................................................................................ 38
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................................. 39
3.10 Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 40
3.11 Metode Analisis Data ........................................................................................ 40
3.12 Etika Penelitian ................................................................................................. 41
BAB IV ............................................................................................................. 43
HASIL PENELITIAN........................................................................................ 43
4.1 Gambaran Umum ............................................................................................. 43
4.2 Hasil Analisis ..................................................................................................... 44
4.2.1 Analisis Univariat ......................................................................................... 44
4.2.2 Analisis Bivariat............................................................................................ 52
4.3 Faktor Pendukung dan Penghambat ................................................................. 55
BAB V............................................................................................................... 56
PEMBAHASAN ................................................................................................ 56
5.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan PUS terhadap Pemilihan Kontrasepsi MOW .... 56
5.2 Hubungan Sikap PUS Responden terhadap Pemilihan Kontrasepsi MOW .......... 58
5.3 Hubungan Dukungan Suami Responden terhadap Pemilihan Kontrasepsi MOW
59
BAB VI ............................................................................................................. 61
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 61
6.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 61
6.2 Saran ................................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 63
xi
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Penelitian - Peneltian yang Relevan dengan Pemilihan Kontrasepsi ..... 9
Tabel 3. 1 Data Akseptor KB Kecamatan Wonotunggal Tahun 2022.................. 30
Tabel 3. 2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ........................ 34
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Kelompok Kasus Berdasarkan Status Usia.. 44
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Kelompok Kontrol Berdasarkan Usia ......... 44
Tabel 4. 3 Distibusi Karakteristik Kelompok Kasus Berdasarkan Pendidikan
Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang ................ 45
Tabel 4. 4 Distibusi Karakteristik Kelompok Kontrol Berdasarkan Pendidikan
Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang ................ 45
Tabel 4. 5 Distibusi Karakteristik Kelompok Kasus Berdasarkan Pekerjaan
Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang ................ 46
Tabel 4. 6 Distibusi Karakteristik Kelompok Kontrol Berdasarkan Pekerjaan
Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang ................ 46
Tabel 4. 7 Distibusi Karakteristik Kelompok Kasus Berdasarkan Pengetahuan
Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang ................ 47
Tabel 4. 8 Distibusi Karakteristik Kelompok Kasus Berdasarkan Pengetahuan
Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang ................ 48
Tabel 4. 9 Distibusi Karakteristik Kelompok Kasus Berdasarkan Sikap Responden
di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang .................................. 48
Tabel 4. 10 Distibusi Karakteristik Kelompok Kontrol Berdasarkan Sikap
Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang ................ 49
Tabel 4. 11 Distibusi Karakteristik Kelompok Kasus Berdasarkan Dukungan
Suami Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang ..... 50
Tabel 4. 12 Distibusi Karakteristik Kelompok Kontrol Berdasarkan Dukungan
Suami Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang ..... 51
Tabel 4. 13 Crosstab Hubungan antara Pengetahuan dengan Pemilihan
Kontrasepsi MOW Di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang
Tahun 2021 ........................................................................................ 52
Tabel 4. 14 Crosstab Hubungan antara Sikap dengan Pemilihan Kontrasepsi
MOW Di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang Tahun 2021 ... 53
Tabel 4. 15 Crosstab Hubungan antara Dukungan Suami dengan Pemilihan
Kontrasepsi MOW Di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang
Tahun 2021 ........................................................................................ 54
Tabel 4. 16 Rekapitulasi uji hasil penelitian “Hubungan Pengetahuan, Sikap
Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) , Dan Dukungan Suami Terhadap
Pemilihan Kontrasepsi Metode Operasi Wanita (MOW) Di Wilayah
Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang tahun 2021” .................. 55
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan
menentukan jumlah anak dalam keluarga. Keluarga berencana adalah suatu usaha
menjarangkan atau merencanakan jumlah anak dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi(Supriyadi, 2017).
saluran telur kanan dan kiri yang menyebabakan sel telur tidak dapat melewati
saluran telur, dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma laki-
laki sehingga tidak terjadi kehamilan, dan alat kontrasepsi permanen untuk
falopi(Forcepta, 2017).
yang lain. Selain itu kontrasepsi ini juga lebih praktis karena hanya memerlukan
1
Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021, menunjukkan jumlah
PUS terdiri dari 38.343.931 jiwa, dan jumlah akseptor KB aktif 26.927 jiwa
implan (7,2%), IUD (7,35%), MOP (0,42%), MOW (2,11%). Sedangkan akseptor
KB baru 31.377 jiwa yang menggunakan suntik (14,74%), pil (8,69%), kondom
dan di Jawa Tengah kelahiran hidup terdiri dari 305.935 jiwa. (Kemenkes RI,
2021)
responden yang tidak mendapatkan dukungan suami tidak ada satupun yang
2
Salah satu bentuk perhatian khusus yang di berikan oleh pemerintah dalam
Jumlah penduduk di Jawa Tengah tercatat pada akhir tahun 2021 sebanyak
4.508.188 IUD 419.097, MOW 222.844 MOP 22.017, implan 617.177, suntik
2.600.427, kondom 146.018, pil 480.608. (Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
Tengah, 2021)
2020 adalah sebanyak 4.757.722 jiwa dari PUS yang ada sebanyak 6.525.048
Sementara jenis alat kontrasepsi yang digunakan peserta KB aktif Provinsi Jawa
Tengah tahun 2020 adalah suntik 2.747.053, pil 511.948, implan 659.332,
kondom 133.920, IUD 447.567, MOW 232.244, MOP 25.658. (Badan Pusat
Batang tercatat jumlah penduduknya pada akhir tahun 2021 sebanyak 810.393
jiwa dengan jumlah PUS 166.959 pasangan. Peserta KB aktif IUD 9.213, MOW
5.792 MOP 1.763, implan 9.13, suntik 79.003, kondom 3.215, pil 1.035. (Badan
3
Kecamatan Wonotunggal merupakan salah satu wilayah yang ada di
peserta KB aktif tahun 2021 sebanyak 7.002 dengan metode IUD 792, MOW 137,
MOP 231, kondom 356, implant 1.005, suntik 2.970, pil 1.491. Dari Data tersebut
sangat berkaitan dengan perilaku ibu PUS dalam menggunakan alat kontrasepsi.
Tingkat pengetahuan yang tinggi diikuti dengan sikap yang mendukung menjadi
dasar bagi ibu PUS untuk berperan aktif dalam program KB (Huda, 2016). Selain
itu pada penelitian Sari (2019) menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan,
Sikap juga dapat diartikan sebagai kemampuan internal yang berperan sekali
yang tidak mantap, akan ragu-ragu dan bingung dalam menentukan pilihan atau
informasi yang cukup tentang sesuatu yang disikapi akan mampu menentukan
sikap secara tegas tanpa ragu-ragu (Dewiwati, 2021). Menurut (Yuli Suryanti,
4
2019) dalam Jambura Journal mengemukakan bahwa ada hubungan
juga dipandang masyarakat lebih aman dan lebih mudah untuk menggunakan atau
pada bulan Januari tahun 2022 dari 10 ibu PUS terdapat 6 ibu PUS memiliki
pengetahuan yang baik tetapi memiliki sikap yang negatif karena mengetahui
PUS sudah memenuhi pengetahuan yang baik dan sikap yang positif dalam
memilih kontrasepsi. Dari hasil survey terlihat ibu PUS yang mengalami
kurangnya pengetahuan dan sikap yang didapatkan ibu tentang kontrasepsi efektif
terpilih sehingga para ibu hanyak sekedar tahu tentang jenis kontrasepsi dan
pengertian kontrasepsi saja, namun mereka tidak mengetahui apa manfaat dan
dengan judul “Hubungan Pengetahuan, Sikap Wanita Pasangan Usia Subur (PUS)
5
, Dan Dukungan Suami Terhadap Pemilihan Kontrasepsi Metode Operasi Wanita
tahun 2021 dengan jumlah penggunaan alat kontrasepsi MOW yaitu sebesar 151
akseptor yang merupakan jumlah paling sedikit di kabupaten Batang tahun 2021
dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat pengetahuan dan sikap
akseptor.
Kabupaten Batang?
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
1. Mengetahui gambaran pengetahuan PUS terhadap penggunaan kontrasepsi
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
1. Bagi Penulis
penelitian.
7
2. Bagi PUS
Ruang lingkup pada penelitian ini yang mengambil obyek PUS di wilayah
yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap PUS, dan dukungan suami di wilayah
Jangka Panjang yang akan berpengaruh pada peningkatan minat terhadap Metode
2022.
8
1.7 Penelitian Terdahulu Yang Sejenis
9
2. Faktor-Faktor Sulvia 2017/ Cross Variabel bebas :Alat Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor
Kontrasepsi
Yang Putri Di Sectional yang berhubungan dengan pemilihan metode
Variabel terikat :
Berhubungan Hutagalu Puskesmas KontrasepsiPUS kontrasepsi adalah umur 20 – 30 tahun (p=0,171),
Dengan ng Rawang Pendidikan (p=0,102), Paritas ≤ 2, (p=0,000), Sosial
Pemilihan Alat Pasar Iv Ekonomi (p=0,000). Hasil penelitian ini umur dan
Kontrasepsi Kabupaten pendidikan tidak ada hubungan dengan pemilihan
Oleh Pus Di Asahan metode kontrasepsi sedangkan paritas dan social
Puskesmas Tahun 2017 ekonomi ada hubungan dengan pemilihan metode
Rawang Pasar Iv kontrasepsi, diharapkan untuk pasangan usia subur
Kabupaten
Asahan Tahun
2017
Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian penelitian sebelumnya dalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini menggunakan desain penelitian case control.
2. Tempat penelitian ini di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi,
sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut (Hartanto H., 2010). Menurut UU
mengatur jarak maupun angka kelahiran anak dan usia yang ideal ketika
bantuan yang sesuai hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Pasangan suami istri dikatakan subur apabila usia wanita yang masih dalam
11
Indonesia yaitu umur dan menstruasi yang dialami perempuan yang telah
yang berumur antara 15-49 tahun dan lebih dari 49 tahun dan masih menstruasi.
Perempuan usia 15 tahun sebagai patokan awal masa subur karena perempuan
dengan usia 15 tahun sudah mengalami masa pubertas dan haid yang menandakan
Perempuan usia 49 tahun sebagai patokan akhir masa subur karena rata- rata
a. PUS sebagai peserta KB adalah pasangan suami isteri yang isterinya berumur
menunda kehamilan.
c. PUS bukan peserta KB adalah pasangan suami isteri yang isterinya berumur
hamil, ingin anak segera atau ingin anak tapi ditunda, atau yang tidak ingin
12
a. Ingin anak segera adalah pasangan usia subur yang sedang tidak
menggunakan salah satu alat atau cara kontrasepsi dan masih menginginkan
b. Ingin anak ditunda adalah pasangan usia subur yang sedang tidak
c. Tidak ingin anak lagi adalah pasangan usia subur yang sedang tidak
menggunakan salah satu alat atau cara kontrasepsi dan tidak ingin anak lagi.
Pasangan Usia Subur (PUS) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah PUS
sebagai peserta KB yang isterinya berusia 30-49 tahun, hal ini disebabkan
melahirkan lagi sehingga tidak akan terjadi penambahan anak pada PUS
tersebut.
Pasangan Usia Subur merupakan salah satu sasaran dalam program keluarga
2.3 MOW
tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan dan kiri yang
menyebabakan sel telur tidak dapat melewati saluran telur, dengan demikian sel
telur tidak dapat bertemu dengan sperm alai-laki sehingga tidak terjadi kehamilan,
oleh karena itu gairah seks wanita tidak akan turun(Forcepta, 2017)
13
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang
keturunan lagi. Kontrasepsi ini untuk jangka panjang dan sering disebut tubektomi
efektif, murah, aman dan mempunyai nilai demografi yang tinggi. Kontap sampai
saat ini masih belum masuk gerakan keluarga berencana nasional Indonesia,
namun pelayanan kontrasepsi mantap dapat diterima masyarakat, dan makin lama
Agar mantap dalam memilih kontrasepsi ada beberapa tips yang dapat
diterapkan yaitu :
orang lain. Satu metode kontrasepsi bias saja cocok pada seseorang tapi belum
tentu akan cocok dengan orang lain. Untuk meminimalkan resiko berkonsultasilah
lebih dulu dengan dokter ahli kandungan mengenai kelebihan dan kekurangan
setiap metode, dan apakah sesuai atau tidak dengan kondisi diri.
14
Selama menggunakan alat kontrasepsi sebaiknya lakukan juga pemeriksaan
pap semear, mamografi serta tekanan darah secara teratur. Hal ini berguna untuk
yang lain. Selain itu kontrasepsi ini juga lebih praktis karena hanya memerlukan
membatasi anak;
c. MOW bagi ibu bersalin dengan Sectio Caesaria dapat dilakukan bersamaan
d. MOW bagi ibu bersalin dengan persalinan normal, dilakukan dengan bantuan
laparoskopi.
sel telur dan menutup kedua-duanya sehingga sel telur tidak dapat keluar dan sel
sperma tidak dapat pula masuk bertemu dengan sel telur, sehingga tidak terjadi
15
kehamilan. Sebelum melakukan operasi tubektomi, dokter akan memeriksa
kesehatan lebih dahulu, untuk memastikan cocok atau tidak, kemudian operasi
dilakukan oleh dokter, saluran telur yang membawa sel telur dalam rahim akan
dipotong atau diikat. Setelah operasi yang dihasilkan akan diserap kembali oleh
operasi untuk menunggu reaksi anti bius saja. Luka yang diakibatkan sebaiknya
tidak kena air selama 3-4 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter, setelah 1
dilakukan.(BKKBN, 2019b)
Tubektomi pada pasien dan suami. Dokter akan menanyakan obat-obatan yang
sedang dikonsumsi oleh pasien dan apabila pasien sedang mengkonsumsi obat-
pada doktter alat kontrasepsi yang digunakan sebelum operasi dan kondisi medis
yang dimiliki. Pasien akan diminta untuk berpuasa pada beberapa jam sebelum
operasi.
endometrium. Resiko bagi kesehatan adalah komlikasi bedah dan anestesi (Ratu
Matahari, dkk : 2018 : 17). Kelebihan Tubektomi adalah tidak mengganggu ASI,
jarang menimbulkan keluhan sampingan, angka kegagalan hampir tidak ada, tidak
16
seringkali menakutkan, kesuburan tidak dapat kembali lagi dengan cepat. Nyeri
(BKKBN, 2019b)
berkepanjangan.
b. Paritas> 2.
e. Pasca persalinan.
f. Pasca keguguran.
17
2.4 Pengetahuan
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
2010)
a. Tahu (Know)
Tahu (Know) Tahu diartikan hanya sebagai mengingat suatu materi yang
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (application)
telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang real (sebenarnya). Aplikasi
18
disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum , rumus,
d. Analisis ( analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
baru, dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
f. Evaluasi (Evaluation)
1. Tingkat pendidikan
19
Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka remaja akan semakin mudah
menerima informasi tentang pernikahan dini, sehingga remaja akan lebih cepat
faham tentang bagaimana resiko yang terjadi dari dampak pernikahan dini baik
dari segi kesehatan maupun sosial serta remaja dapat lebih menyesuaikan dengan
2. Informasi
dapat diperoleh melalui media massa seperti majalah, koran, berita televisi dan
salah satunya juga dapat diperoleh dari penyuluhan dan pendidikan kesehatan.
3. Budaya
dikarenakan informasi yang baru akan disaring sesuai dengan agama yang dianut.
4. Pengalaman
pengetahuan yang berkaitan dengan umur dan pendidikan individu. Hal ini
5. Sosial ekonomi
seseorang, maka orang tersebut akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi.
20
Tingkat sosial ekonomi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
seseorang, maka orang tersebut akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi.
informasi yang kurang dan jarang mendapatkan penyuluhan dari tenaga kesehatan
tahu tentang kontrasepsi yang ingin dipilih tersebut (Rusiana Dkk, 2017)
2.5 Sikap
lingkungan yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut.
Secara definitive sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan berfikir yang
langsung pada praktik atau tindakan. Sikap sebagai suatu bentuk evaluasi atau
hanya timbul bila individu dihadapkan pada suatu stimulus. Sikap seseorang
21
terhadap sesuatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable)
maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Dari batasan – batasan diatas dapat
dismpulkan bahwa manisfestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi
hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara
yang dalam kehidupan sehari – hari merupakan reaksi yang bersifat emosional
menyatakan bahwa sikap itu merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum
tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan
merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan
Sikap menurut Campbell (1950) dalam Zen Nisa Cinka Hatika Tanto(
bahwa sikap itu suatu sindrom atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus
atau objek sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala
22
1. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek, yang artinya
objek.
menentukan sikap.
Masih dalam (Zen Nisa Cinka Hartika Tanto, 2021) seperti hal nya
penyuluhan KB.
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Contohnya, seorang ibu yang
23
seorang ibu yang menghadiri penyuluhan KB, mengajak temannya untuk
responden.
sesuatu. Dan diharapkan dengan pengetahuan yang baik akan membuat sikap
seseorang terhadap sesuatu menjadi baik pula, sesuai dengan teori L. Green
perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat
Hal ini sesuai dengan elemen-elemen dalam partisipasi yaitu motivasi yang mana
24
masyarakat sulit untuk berpartisipasinya di segala program. Seseorang program
KB tersebut dikarenakan memiliki sikap yang positif, orang yang memiliki sikap
usia subur dalam program KB kontribusi yang diberikan sebesar 7,8% terdapat
Dan dari hasil penelitian yang dilakukan (Huda, Widagdo and Widjanarko,
dalam penggunaan alat kontrasepsi banyak ditemukan pada kelompok sikap ibu
dengan kelompok sikap ibu terhadap keluarga berencana yang mendukung yaitu
sebesar 31,3%, dari hasil chi square tabel 6 didapatkan nilai p sebesar 0,034 ada
istri tanpa kerjasama suami dan saling percaya. Keadaan ideal bahwa pasangan
suami istri harus bersama memilih metode kontrasepsi yang terbaik, saling
25
2.6 Landasan Teori
yakni behavioral factors (faktor perilaku), dan non behavioral factors atau faktor
sebagainya.
dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk
sebaya, sikap petugas kesehatan. Meskipun seseorang tahu dan mampu untuk
26
2.7 Kerangka Teori
Green karena ingin mengetahui pengetahuan, sikap, dan dukungan suami terhadap
Predisposing factors
- Karakteristik
- Pengetahuan
- Sikap
- Persepsi
- Nilai-nilai budaya
- Kepercayaan
Enabling factors
- Sarana prasarana Perilaku Penggunaan
- Sumber daya alat kontrasepsi MOW
- Keterampilan
Reinforcing factor
- Sikap petugas kesehatan
- Dukungan Suami
- Tokoh masyarakat
- Teman
- Pengambil kebijakan
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Variabel Bebas
Pengetahuan
Variabel Terikat
Penggunaan alat
Sikap
kontrasepsi MOW
Dukungan Suami
penelitian ini adalah tingkat pengetahuan, sikap, dan dukungan suami sedangkan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah Penggunaan alat kontrasepsi MOW.
MOW.
MOW
28
3.3 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional
analitik dengan pendekatan case control. Desain penelitian case control adalah
2. Waktu Penelitian
Tahapan dilaksanakan mulai pra survei, pembuatan proposal penelitian, dan hasil
penelitian.
terdiri atas objek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh responden yang melakukan program
29
Tabel 3. 1 Data Akseptor KB Kecamatan Wonotunggal Tahun 2021
1. Kondom 356
2. Pil 1.491
3. IUD 792
4. MOP 231
5. MOW 137
6. Implant 1.005
7. Suntik 2.970
Jumlah 6.982
2. Sampel
Menurut (Sugiyono, 2014), ”sampel ialah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat mengambil
sampel dari populasi itu. Sampel pada penelitian ini adalah PUS baik yang sudah
langsung oleh peneliti untuk mengisi kuisioner yang telah disusun oleh penulis
dalam penelitian dengan kriteria 1 : 1 yaitu sampel kasus dan sampel kontrol.
𝑁
𝑛=
1 + (𝑁𝑒 2 )
30
N = Jumlah populasi
𝑁
n = 1+(𝑁𝑒 2 )
137
n = 1+(137𝑥0,12 )
137
n = 1+(137𝑥0,012 )
137
n = 2,37
kasus dan 58 sampel sebagai kontrol. Perbandingan sampel kasus dan kontrol
adalah 1 : 1. Total rencana sampel dalam penelitian ini adalah 116 responden.
a. Sampel Kasus
Sampel kasus dalam penelitian ini adalah semua responden yang memakai
c) Perempuan.
31
Kriteria Eksklusi kelompok kasus:
b. Sampel Kontrol
terpilih untuk diteliti, serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kelompok
kontrol.
32
3. Teknik Pengambilan Sampling
sampel yang dilakukan dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai
33
3.6 Definisi Operasional
Tabel 3. 2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
34
1 Tingkat pengetahuan Seperangkap pengetahuan Kuesioner 0 = kurang jika < 60% jika Nominal
responden tentang penggunaan yang dimiliki ibu pasangan jawaban benar
kontrasepsi MOW usia subur tentang AKDR 1 = Baik, jika > 60% jawaban
meliputi : pengertian, benar
jenis,mekanis mekenaisme
kerja,keuntungan,kerugian,
yang dapat menggunakan ,
yang tidak dapat
menggunakan, efek samping
2 sikap responden terhadap Sikap yang dimaksud dalam Kuesioner 0=buruk, jika responden Nominal
penggunaan kontrasepsi MOW penelitian ini yaitu pandangan, memperoleh skor < 50 (0-5)
responden terhadap pemilihan 1=baik, jika responden
kontrasepsi MOW
memperoleh skor>50% (skor
6-10)
35
Dukungan suami Dukungan yang diberikan Kuesioner 1 = Mendukung Nominal
suami terhadapistri, dimana 0 = Tidak Mendukung
suami memberikan bantuan
secara psikologis baik berupa
motivasi, perhatian, dan
penerimaan pemakaian alat
kontrasepsi dalam rahim.
5. Umur Lamanya masa hidup Checklist 0 = non produktif jika umur ≤ Nominal
responden secara tahun kuesioner 20 tahun dan umur > 35
kalender, yang dihitung sejak Tahun 1= produktif jika umur
dilahirkan sampai dengan saat 20- 35 tahun
dilakukan penelitian dalam
tahun
36
6. Tingkat Pendidikan Jenjang pendidikan formal Checklist 0 = pendidikan Nominal
terakhir yang berhasil Kuesioner Rendah(SD,SLTP)
diselesaikan oleh responden 1=Pendidikan Tinggi
yang ditandai dengan ijazah (SLTA,PT) (Riskesdas, 2007)
dan dengan mengisi lembar
ceklist pada lembar
responden
37
3.7 Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan tahapan sebagai
berikut :
atau pertanyaan.jika terdapat jawaban yang belum lengkap atau terdapat kesalahan
maka data wajib dilengkapi dengan wawancara serta observasi ulang pada
responden.
kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan
menggunakan komputer.
4. Cleaning data
38
a. Kuesioner
dukungan suami).
benar mengukur apa yang diukur. untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita
susun tersebut bisa mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan
korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total
Dalam penelitian ini peneliti memakai kuesioner yang sudah pernah diuji
coba yaitu sudah diuji valid oleh peneliti sebelumnya yaitu di penelitian yang
Sikap, Dan Dukungan Suami Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
39
2. Reliabilitas
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) Bila
dilakukan pengukuran 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan
menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo S, 2010). dalam penelitian ini
b. Data sekunder diperoleh dari catatan atau dokumen Kantor Balai Penyuluh
tempat penelitian.
dependen.
40
2. Analisis bivariat yaitu untuk melihat ada tidaknya hubungan pengetahuan
juga perlu memberikan perhatian pada prinsip- prinsip etika penelitian menurut
Notoadmodjo (2007).
mempunyai hak untuk menentukan pilihan antara mau atau tidak untuk
informed consent ini adalah agar calon responden mengerti maksud dan tujuan
2. Prinsip Manfaat
tidak langsung baik bagi subjek penelitian, masyarakat dan likungan. Penelitian
bahwa manfaat penelitian harus lebih besar dari resiko yang mungkin timbul.
41
3. Prinsip Privacy
4. Prinsip Keadilan
yaitu dengan cara menghargai hak atau memperlakukan mereka secara adil,
menjaga privasi manusia dan tidak berpihak pada salah satu kelompok atau
individu.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Desa Sigayam, Desa Silurah, Desa Siwatu, desa Sodong, Desa Wates, dan Desa
dengan:
Penelitian dilakukan dengan kunjungan dari satu rumah ke rumah yang lain .
responden dan observasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 137 responden.
Sedangkan untuk sampel dalam penelitian ini yaitu sampel kasus sebanyak 58
43
4.2 Hasil Analisis
Berdasarkan data tabel 4.1 dapat diketahui bahwa Responden pada sampel
kasus yang menggunakan kontrasepsi MOW pada usia 20-30 tahun sebanyak 22
usia 30-40 sebanyak 36 orang (63%). Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
Berdasarkan data tabel 4.2 dapat diketahui bahwa Responden pada sampel
kontrol yang tidak menggunakan kontrasepsi MOW pada usia 20-30 tahun
44
3. Distibusi Karakteristik Responden Kelompok Kasus Berdasarkan
Pendidikan Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten
Tabel 4. 3 Distibusi Karakteristik Kelompok Kasus Berdasarkan Pendidikan
Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang
13 orang (22%), sedangkam yamg tidak sekolah atau tidak tamat sekolah
45
dan minoritas terdapat pada responden yang tidak sekolah atau tamat SD
status pekerjaan responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 16
orang (28%), yang bekerja sebagai buruh sebanyak 11 orang (18%), yang bekerja
46
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa berdasarkan kelompok kontrol
status pekerjaan responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 17
orang (29%), yang bekerja sebagai buruh sebanyak 9 orang (16%), yang bekerja
bahwa ada beberapa item pertanyaan yang sebagian besar responden menjawab
salah yaitu pada item pertanyaan nomor 11 yang berbunyi "kesuburan sulit
47
8. Distibusi Karakteristik Responden Kelompok Kontrol Berdasarkan
Pengetahuan Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang
Tabel 4. 8 Distibusi Karakteristik Kelompok Kasus Berdasarkan Pengetahuan
Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang
“Metode kontrasepsi untuk perempuan yang tidak ingin memiliki anak”. Hal
program untuk perempuan yang tidak memiliki anak jangka panjang karena.
48
Dari tabel 4.9 menjelaskan bahwa kelompok kasus berdasarkan sikap
terhadap item pertanyaan yang berbunyi " saya akan menggunakan kontrasepsi
seksual. Untuk mencegah ini, kamu perlu melakukan aktivitas seksual yang aman
Pernyatan tersebut merupakan benar bahwa kontrasepsi MOW sangat efektif untuk
49
11. Distibusi Karakteristik Responden Kelompok Kasus Berdasarkan
Dukungan Suami Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten
Batang
Tabel 4. 11 Distibusi Karakteristik Kelompok Kasus Berdasarkan Dukungan
Suami Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang
yang berbunyi “Suami saya sering menakut-nakuti saya mengenai efek samping KB
tertentu”. Pernyataan tersebut membuat wanita atau istri yang akan melakukan
program KB MOW terhambat akibat tidak mendapatkan support atau dukungan dari
suami.
50
12. Distibusi Karakteristik Responden Kelompok Kontrol Berdasarkan
Dukungan Suami Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten
Batang
Tabel 4. 12 Distibusi Karakteristik Kelompok Kontrol Berdasarkan Dukungan
Suami Responden di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang
dukungan pada item pertanyaan “Suami saya mendukung saya jika saya ingin ber-
KB”. Pernyataan tersebut merupakan dukungan dari suami terhadap istri untuk
51
4.2.2 Analisis Bivariat
Dari tabel 4.13 hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
Dengan perbedaan, dapat dilihat dari nilai OR 6,33. Artinya orang yang memiliki
52
2. Hubungan antara Sikap PUS dengan Pemilihan Kontrasepsi MOW
Dari tabel 4.14 hasil analisis hubungan antara sikap responden terhadap
sebanyak 17 responden (29%) dengan sikap baik. Dari sampel kontrol, sebanyak
dengan sikap baik. Setelah dilakukan uji Chi-square didapat nilai p value 0,000
dilihat dari nilai OR 6,33. Artinya orang yang memiliki sikap buruk cenderung
untuk tidak memilih kontrasepsi MOW dibandingkan dengan yang memiliki sikap
baik.
53
3. Hubungan antara Dukungan Suami dengan Pemilihan Kontrasepsi MOW
N % N %
Dari tabel 4.15 hasil analisis hubungan antara dukungan suami terhadap
MOW. Setelah dilakukan uji Chi-square didapat nilai p value 0,000 (<0,05)
terhadap pemilihan kontrasepsi MOW. Dengan perbedaan, dapat dilihat dari nilai
berpeluang 4,36 kali lebih besar tidak memilih kontrasepsi MOW dari pada yang
54
4. Hasil Rekapitulasi Uji Chi-Square
1. Mendapatkan dukungan dari pihak kader desa atau SKD desa dalam mencari
MOW
1. Tidak terdapat alamat responden dari data yang diperoleh di Balai KB,
55
BAB V
PEMBAHASAN
MOW
dengan nilai p value 0,000 (<0,05). Nilai OR= 6,33, Artinya orang yang
kontrasepsi MOW dari pada yang berpengetahuan baik. Dengan taraf CI 2,690-
14,926 maka secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara responden
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
penciuman, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata
dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang penting dalam
Hal ini sejalan dengan penelitian (Than, Adam and Alow, 2018)
mengatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu
56
Dalam penelitian (Veronica, Safitri and Rohani, 2019), hasil penelitian
pada WUS dengan nilai P = 0,026. Hasil penelitian pengetahuan berbeda pada
secara keseluruhan
Hal ini sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rahayu, 2021).
Bengkulu tahun 2021 dengan (p=0,000), begitu pula hasil penelitian (Rusiana
kontrasepsi mow dengan nilai p value 0,000. Dari hasil wawancara yang saya
masih minim. Hal itu dibuktikan ketika menjawab kuesioner masih ragu. Hal yang
pendidikan dan akses informasi yang kurang sehingga nantinya untuk penyuluh
57
5.2 Hubungan Sikap PUS Responden terhadap Pemilihan Kontrasepsi MOW
antara sikap PUS responden terhadap pemilihan kontrasepsi MOW dengan nilai p
value 0,000 (<0,05). Nilai OR= 6,33, Artinya orang yang memiliki sikap kurang
berpeluang 6,33 kali lebih besar terhadap pemilihan kontrasepsi MOW dari pada
yang memiliki sikap baik. Dengan taraf CI 2,825-14,188 maka secara statistik
Sikap merupakan suatu tingkatan afek, baik yang berifat positif maupun
kecenderungan sikap responden yang positif ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain pengetahuan dan pengalaman responden. Para wanita umumnya lebih
menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB.
Jumlah anak mulai diperhatikan setiap keluarga karena berkaitan dengan tingkat
keluarga dalam mencukupi kebutuhan materil selain itu juga untuk menjaga
Dalam penelitian (Putri dkk, 2019) menyatakan bahwa sikap ibu yang baik
hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa sikap dapat mempengaruhi
58
perilaku seseorang dalam pemilihan alat kontrasepsi salah satunya adalah Alat
alat kontrasepsi (p=0,000), sama dengan penelitian yang dilakukan oleh (Bella
alat kontrasepsi.
MOW
menunjuka nilai p value 0,000 (p<0,05) artinya Ha diterima dan H0 ditolak. Hasil
Kabupaten Batang Tahun 2021. Dengan OR=4,36 Artinya orang yang mempunyai
tidak mempunyai dukungan suami berpeluang 4,36 kali lebih besar terhadap
pemilihan kontrasepsi MOW dari pada yang didukung oleh suami untuk
hubungan yang bermakna antara yang mempunyai dukungan suami dengan yang
Suami menjadi individu yang berperan sebagai dukungan sosial bagi istri
dalam pemilihan alat kontrasepsi yang dipilih. menurut Wisik, dukungan sosial
59
merupakan rasa nyaman, perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang tersedia
bagi individu dari individu lain ataupun kelompok. Dalam penelitian (Sikumbang,
2018) mengatakan bahwa dukungan suami menjadi faktor dalam pemilihan alat
kontrasepsi IUD. Klien yang diberikan dukungan oleh suami akan menggunakan
Hal ini sesuai dengan penelitian (Lilis Suryani, 2020) yang menyatakan
bahwa ada hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi
MOW dengan nilai p-value = 0,000 yang menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna antara dukungan suami ibu dengan penggunaan AKDR dengan nilai
OR=36.750 artinya bahwa ibu yang tidak mendapat dukungan suami yang 36 kali
suami, self efficacy, dengan kepuasan penggunaan IUD. Pendapat suami tentang
dalam menentukan apakah istri akan menggunakan kontrasepsi atau tidak karena
suami dipandang sebagai pelindung, pencari nafkah rumah tangga, dan pembuat
keputusan.
60
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Sebagian besar responden berusia 30-40 tahun yaitu sebanyak (52%), sebagian
kontrasepsi MOW
6.2 Saran
61
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Wonotunggal dan Penyuluh KB
Kecamatan Wonotungal.
2. Bagi Responden
responden tentang alat kontrasepsi dalam rahim, sehingga diharapkan nantinya ibu
berminat menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim sebagai pilihan utama dalam
menjarangkan kehamilan.
dukungan suami dengan penggunaan MOW sehingga skripsi ini dapat di jadikan
yang berbeda.
62
DAFTAR PUSTAKA
Adventus, M., Jaya, I. M. M., & Mahendra (2019) ‘Buku Ajar Promosi
Kesehatan. In Pusdik SDM Kesehatan’, 1(1), pp. 1–91. Available at:
http://repository.uki.ac.id/2759/1/Bukumodulpromosikesehatan.pdf.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah (2021) Jumlah Pasangan Usia Subur
(PUS) dan Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Tengah (Jiwa), 2019-2021. Available at: https://jateng.bps.go.id/.
BKKBN (2019a) ‘Buku Saku Pemantauan Peserta KB Pasca Pelayanan
Kotrasepsi bagi PKB/PLKB’, in Journal of Chemical Information and
Modeling.
BKKBN (2019b) ‘Profil BKKBN’, 13.
Depkes RI (2016) www.Depkes.go.id. Available at: www.Depkes.go.id
(Accessed: 20 November 2022).
Dewiwati (2021) ‘Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan
Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat
Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langka’, Jurnal Gentle Birth, pp. 47–
56.
63
Kemenkes RI (2021) Data Profil Kesehatan 2021. Available at:
Https//www.Kemenkes.go.id.
Lilis Suryani (2020) HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN
SUAMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
DI PUSKESMAS ARGA INDAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH
TAHUN 2020. Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Notoatmodjo S (2003) ‘Pendidikan dan Perilaku Kesehatan’, in. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo S (2010) ‘Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan’, in. Jakarta:
Rineka Cipta, p. 144.
Notoatmodjo S (2012) ‘Metodologi Penelitian Kesehatan’, in. Yogyakarta: Rineka
Cipta.
Nurul Hidayah (2017) ‘Hubungan Pengetahuan Dan Dukunga Suami Terhadap
Pemilihan Kontrasepsi Tubektomi’, in. Riau.
Pratiwi, A. I. (2019) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan
Pasangan Usia Subur (PUS) dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi di Desa
Alamendah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung’, Jurnal Kebidanan,
8(1), pp. 1–11. doi: 10.47560/keb.v8i1.130.
Putri dkk (2019) ‘Perbandingan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan
Kontrasepsi Intra Uterine Devices ( IUD ) dan Kontrasepsi Implant pada
Wanita Usia Subur di Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung’, Majority,
8(2), pp. 120–124. Available at:
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/2458/2
409#:~:text=Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi,dukungan suami%2C
dan pelayanan KB.
Putri, G. R. G. (2017) HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, SELF EFFICACY
DENGAN KEPUASAN PENGUNAAN IUD DI PUSKESMAS MOJO
SURABAYA. Universitas Airlangga.
Rahayu, B. (2021) HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU
PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PENGGUNAAN ALAT
KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR
TAHUN 2021. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU.
Rusiana Dkk (2017) ‘HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG
KONTRASEPSI PADA IBU PASANGAN USIA SUBUR DENGAN SIKAP
IBU DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI DI DONOWARIH
KARANGPLOSO MALANG’, Nursing News, 2, p. 3.
64
Nursing Arts, 12(2), pp. 44–54. doi: 10.36741/jna.v12i2.80.
65
LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Concent
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASANGAN USIA SUBUR
(PUS) TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI MEDIS OPERASI
WANITA (MOW) DI KECAMATAN WONOTUNGGAL
KABUPATEN BATANG TAHUN 2021
Yang terhormat
di-
Kecamatan Wonotunggal
Saya peneliti Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pekalongan:
66
mengalami ketidaknyamanan seperti kelelahan maka wawancara ini dapat
dihentikan dan dilanjutkan kembali sesuai keinginan bapak/ibu/saudara/i. Jika
bapak/ibu/saudara/i tidak berkenan melanjutkan wawancara ini, maka peneliti
akan menghargai keinginan bapak/ibu/saudara/i dengan tidak memaksa untuk
melakukan wawancara hingga selesai.
c. Penelitian ini tidak memiliki risiko yang berbahaya. Peneliti akan berusaha
meminimalisir segala bentuk ketidaknyamanan atau efek samping yang
merugikan dari penelitian. Apabila selama penelitian atau setelah penelitian
ini berlangsung terdapat kekurangan atau ketimpangan yang dirasakan oleh
partisipan atau pihak keluarga, maka peneliti siap bertanggungjawab akan hal
tersebut.
d. Semua informasi yang berkaitan dengan identitas bapak/ibu/saudara/i akan
dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan
dipublikasi tanpa identitas subjek penelitian dan hanya menggunakan inisial.
e. Bapak/ibu/saudara/i dapat menanyakan atau menginformasikan hal-hal yang
berhubungan dengan penelitian ini dengan menghubungi narahubung atas
nama Ditta Septy Marhaeni (No. HP 087777798987)
67
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASANGAN USIA SUBUR
(PUS) TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI MEDIS OPERASI
WANITA (MOW) DI KECAMATAN WONOTUNGGAL
KABUPATEN BATANG TAHUN 2021
NPM : 0618013711
Alamat :
Atas bantuan dan partisipasi Saudara/i saya ucapkan terima kasih sebesar-
besarnya.
Wonotunggal, .....................2022
Responden Peneliti,
68
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASANGAN USIA SUBUR
(PUS) TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI MEDIS OPERASI
WANITA (MOW) DI KECAMATAN WONOTUNGGAL
KABUPATEN BATANG TAHUN 2021
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nomer Responden :
2. Umur Responden :
a. 20-25 tahun
b. 26-30 tahun
c. 31-35 tahun
3. Pendidikan Terakhir :
a. Tidak sekolah atau tidak tamat sekolah SD c. SLTP
b. SD d. SLTA
e. Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan :
a. Ibu rumah tangga c. Buruh
b. Wiraswasta d. Pegawai negeri/TNI/POLRI
5. Jumlah anak :
a. 1-2 b. 3-4 c. >5
6. Alamat :
7. Apakah Menggunakan KB MOW : “Ya” “Tidak”
8. jika tidak menggunakan alat kontrasepsi IUD, alat kontrasepsi yang
digunakan sekarang adalah :
a. pil c. Kondom e .sterilisasi
b. suntik d. Implat f. Lain lain (..................
69
PENGETAHUAN IBU TENTANG METODE KONTRASEPSI
a. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara
b. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda pilih
Keuntungan
6. Tubektomi tidak mempengaruhi proses menyusui
7. Tubektomi berpengaruh pada senggama
8. Tubektomi tidak mempengaruhi gairah seksual
9. Tubektomi mempunyai efek samping jangka panjang
10. Tubektomi merupakan operasi besar
Kerugian
11. Tubektomi harus dilakukan oleh dokter yang terlatih
12. Kesuburan sulit kembali
13. Klien tidak merasakan sakit dan nyaman setelah tindakan
14. Tubektomi meningkatkan risiko terjadinya kanker rahim
15. Tubektomi Permanen
Indikasi
16. Tubektomi dilakukan pada wanita usia lebih dari 25 tahun
17. Tubektomi dilakukan pada wanita yang belum memiliki
anak
18. Tubektomi dilakukan pada wanita yang umur 19 tahun
70
19. Tubektomi dilakukan pada wanita umur 25 tahun dengan
2 anak atau lebih
20. Tubektomi dilakukan pada wanita umur 25 tahun dengan
2 anak atau lebih
Kontraindikasi
21. Tubektomi dilakukan pada wanita yang sedang hamil
22. tubektomi dilakukan pada wanita yang umurnya kurang
dari 25 tahun
23. Tubektomi dilakukan pada wanita yang mengalami
perdarahan pada jalan lahir yang tidak diketahui
penyebabnya
24. Pasien masih ragu dan belum setuju dengan kontrasepsi
tubektomi
25. Tubektomi dilakukan pada wanita dengan usia dibawah
30 tahun yang belum dan masih ingin memiliki anak
Sumber : Tri Rahmania Pertiwi 2017
71
SIKAP IBU TENTANG METODE KONTRASEPSI
a. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara
b. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda pilih
c. Keterangan :
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
72
Dukungan Suami Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi
73
Lampiran 4 Lampiran SPSS
1. Umur
Crosstab
Count
Umur
20-30 Tahun 30-40 Tahun Total
Penggunaan Alat Kontrasepsi Kasus 22 36 58
MOW Kontrol 28 30 58
Total 50 66 116
2. Pendidikan Terakhir
Crosstab
Count
Pendidikan Terakhir
Tidak
sekolah SD SMP SMA PT Total
Penggunaan Alat Kontrasepsi Kasus 10 12 21 13 2 58
MOW Kontrol 6 7 18 16 11 58
Total 16 19 39 29 13 116
3. Pekerjaan
Crosstab
Count
Pekerjaan
IRT Wiraswasta Buruh PNS Total
Penggunaan Alat Kasus 16 26 11 5 58
Kontrasepsi MOW Kontrol 17 26 9 6 58
Total 33 52 20 11 116
4. Pengetahuan
Crosstab
Count
Kategori Pengetahuan
Kurang Baik Total
Penggunaan Alat Kontrasepsi Kasus 33 25 58
MOW Kontrol 10 48 58
74
Total 43 73 116
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 19,549a 1 ,000
Continuity Correctionb 17,886 1 ,000
Likelihood Ratio 20,340 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear 19,380 1 ,000
Association
N of Valid Cases 116
5. Sikap
Crosstab
Count
Kategori Sikap
Buruk Baik Total
Penggunaan Alat Kontrasepsi Kasus 41 17 58
MOW Kontrol 16 42 58
Total 57 59 116
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 21,558a 1 ,000
75
Continuity Correctionb 19,868 1 ,000
Likelihood Ratio 22,282 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear 21,372 1 ,000
Association
N of Valid Cases 116
6. Dukungan Suami
Crosstab
Count
Dukungan Suami
Tidak Mendukung Mendukung Total
Penggunaan Alat Kontrasepsi Kasus 35 23 58
MOW Kontrol 15 43 58
Total 50 66 116
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 14,061a 1 ,000
Continuity 12,690 1 ,000
Correctionb
Likelihood Ratio 14,385 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear 13,939 1 ,000
Association
N of Valid Cases 116
76
Estimate 4,362
ln(Estimate) 1,473
Standard Error of ln(Estimate) ,402
Asymptotic Significance (2-sided) ,000
Asymptotic 95% Confidence Common Odds Ratio Lower Bound 1,982
Interval Upper Bound 9,600
ln(Common Odds Ratio) Lower Bound ,684
Upper Bound 2,262
77
Lampiran 5. Dokumentasi kegiatan
78
79