Anda di halaman 1dari 112

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU

HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA


DI DESA PANCURAN BANGKO WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SEMERAP KAB KERINCI
TAHUN 2023

SKRIPSI

Oleh :

NIDYA ANGGUN PRATIWI

NIM. 2003015

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SYEDZA SAINTIKA
TAHUN 2023

i
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA
DI DESA PANCURAN BANGKO WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SEMERAP KAB KERINCI
TAHUN 2023

SKRIPSI

Merupakan Persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat


Pada Program Studi Kesehatan Masyarakat
Stikes Syedza Saintika Padang

Oleh:
NIDYA ANGGUN PRATIWI
2003015

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SYEDZA SAINTIKA
TAHUN 2023

ii
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Nama : Nidya Anggun Pratiwi

NIM 2003015

Prodi : Kesehatan Masyarakat

Judul Skripsi :Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di
Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap
Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan dihadapan Tim
Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Syedza Saintika
Padang pada tanggal Oktober 2023.

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Oktariyani Dasril, M.Kes Ilma Nuria Sulrieni, M.Kes


NIDN : 1003108607 NIDN : 1021069202

Mengetahui
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat

Drs. H. Hasrinal, Amd.Kep, MM


NIDN : 3406045201

ii
PERNYATAAN PENGESAHAN
SKRIPSI

Skripsi Berjudul “ Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah
Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023” Ini telah dipertahankan
dihadapan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Syedza
Saintika Padang
Mengesahkan
Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Oktariyani Dasril, M.Kes Ilma Nuria Sulrieni, M.Kes


NIDN : 1003108607 NIDN : 1021069202

Penguji I Penguji II

Eliza Trisnadewi, MPH Dr. Gusliani Eka Putri, M.Si


NIDN : 1003108607 NIDN : 1002088701

iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nidya Anggun Pratiwi

NIM 2003015

Prodi : Kesehatan Masyarakat

Judul Skripsi: Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di Desa
Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap
Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini adalah tulisan saya


sendiri. Dalam Skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian dari skripsi
orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk
kalimat ataupun simbol yang menunjukkan pendapat atau pemikiran orang lain
yang saya akui seolah – olah tulisan tersebut adalah tulisan saya sendiri tanpa
sepengetahuan dan seizin penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
diatas, maka saya menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Padang, Desember 2023


Peneliti

Nidya Anggun Pratiwi

iv
PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

Skripsi, Desember 2023

NIDYA AGGUN PRATIWI

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada
Tatanan Rumah Tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas
Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

xi + 68 halaman, 8 tabel, 2 gambar, 11 lampiran

ABSTRAK

Pada saat ini masih banyak masyarakat yang belum menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat. Berdasarkan data puskesmas dengan PHBS terendah tahun 2021 yaitu
puskesmas Lempur 38,1%, Puskesmas Tarutung 42,1% dan Puskesmas Semerap 45,1%.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apasaja Faktor – Faktor Yang Berhubungan
Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di Desa Pancuran
Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023.
Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian telah
dilakukan pada bulan Juni – Agustus 2023. Populasi sebanyak 198 orang ibu rumah
tangga dengan jumlah sampel sebanyak 146 orang dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner dengan cara wawancara kemudian data diolah secara univariat dan bivariat
menggunakan uji chi-square dengan komputerisasi.
Hasil penelitian terdapat 61 orang (41,8%) yang menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat dalam kategori rendah, 82 orang (56,2%) yang memiliki pengetahuan
dalam kategori rendah, 90 orang (61,6%) yang memiliki status ekonomi dalam kategori
rendah dan 66 orang (45,2%) yang lingkungan sosialnya tidak mendukung dalam
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
hubungan pengetahuan (p value=0,035), status ekonomi (p value = 0,042) dan
lingkungan sosial (p value 0,003) dengan perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan
rumah tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten
Kerinci Tahun 2023.
Kesimpulan terdapat hubungan pengetahuan, status ekonomi dan lingkungan
sosial dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga. Disarankan
kepada petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan promosi penerapan hidup bersih
dan sehat pada masyarakat.

Kata Kunci :Perilaku hidup bersih dan sehat, pengetahuan, status ekonomi,
lingkungan sosial

Daftar Pustaka : 35 (2016 - 2021)

v
GRADUATE STUDY PROGRAM IN PUBLIC HEALTH
SYEDZA SAINTIKA PADANG College of Health Sciences

Thesis, Desember 2023

NIDYA AGGUN PRATIWI

Factors Related to Clean and Healthy Living Behavior in Household Settings in


Pancuran Bangko Village, Semerap Health Center Working Area, Kerinci Regency
in 2023

xi + 68 pages, 8 tables, 2 images, 11 attachment

ABSTRACT

Currently, there are still many people who have not implemented clean and
healthy living habits. Based on data, the health centers with the lowest PHBS in 2021
are Lempur Health Center 38.1%, Tarutung Health Center 42.1% and Semerap
Health Center 45.1%. The aim of this research is to find out what factors are related
to clean and healthy living behavior in household settings in Pancuran Bangko
Village, Semerap Health Center Working Area, Kerinci Regency in 2023.
This type of research is analytical with a cross sectional approach. The
research was conducted in June - August 2023. The population was 198 housewives
with a sample size of 146 people using a sampling technique, namely purposive
sampling. Data was collected using a questionnaire through interviews, then the data
was processed univariately and bivariately using a computerized chi-square test.
The research results showed that there were 61 people (41.8%) who
implemented clean and healthy living behavior in the low category, 82 people (56.2%)
who had knowledge in the low category, 90 people (61.6%) who had economic status
in the low category. low category and 66 people (45.2%) whose social environment
did not support the implementation of clean and healthy living behavior. The results of
the research show that there is a relationship between knowledge (p value = 0.035),
economic status (p value = 0.042) and social environment (p value 0.003) with clean
and healthy living behavior in household settings in Pancuran Bangko Village,
Semerap Health Center Working Area, Kerinci Regency, Year 2023.
Conclusion: There is a relationship between knowledge, economic status and
social environment with clean and healthy living behavior in the household setting. It
is recommended for health workers to further increase the promotion of the
implementation of clean and healthy living in the community.

Keywords: Clean and healthy living behavior, knowledge, economic status, social
environment

References: 35 (2016 - 2021)

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat sehat, kekuatan pikiran yang jernih dan keterbukaan
hati sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Faktor – Faktor
Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan
Rumah Tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas
Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023” sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program studi sarjana kesehatan masyarakat.
Dalam penyusunan Skripsi ini, peneliti banyak menemukan kesulitan.
tetapi berkat bimbingan, bantuan, dukungan dan kerjasama dari Ibu Oktariani
Dasril, M.Kes, selaku Pembimbing I dan ibu Ilma Nuria Sulrieni, M.Kes selaku
Pembimbing II akhirnya Skripsi ini dapat peneliti selesaikan.
Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada Yth

1. Bapak Prof. Dr. H. Syamsul Amar, MS, Pembina Yayasan Pengembangan

SDM (YPSDM) Sumbar.

2. Bapak Drs. Hasrinal, Amd.Kep, MM, Ketua STIKES Syedza Saintika

Padang.

3. Ibu Oktariyani Dasril, M.Kes, Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat STIKes

SYEDZA SAINTIKA Padang

4. Ibu Eliza Trisnadewi, MPH selaku penguji I yang telah banyak

memberikan saran dan juga masukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Gusliani Eka Putri, M.Si selaku penguji II yang telah banyak

memberikan saran dan juga masukan dalam penulisan skripsi ini.

6. Kepada kepala Puskesmas Semerap Azmi Mahwel, SKM yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di

vii
Puskesmas Semerap.

7. Semua Pihak yang telah membantu dalam penulisan Skripsi ini


Peneliti mengharap kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaannya. Akhirnya peneliti mengharapkan semoga Skripsi ini berguna

untuk kita semua. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Karunia-

Nya kepada kita semua.

Padang, Desember 2023

Peneliti

viii
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING… ..................................... .....iv


PERNYATAAN PENGUJI ..................................................................................v
PERNYATAAN PERSETUJUAN..................................................................... iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................ 7
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................ 7
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 8

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN


2.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ........................................................... 9
2.2. Tingkat Pengetahuan ............................................................................ 22
2.3. Status Ekonomi ..................................................................................... 25
2.4. Pengaruh Lingkungan Sosial ................................................................ 25
2.5 Kerangka Teori ..................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Disain Penelitian ..................................................................................... 27
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 27
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................... 28
3.3.1 Populasi ...................................................................................... 28
3.3.2 Sampel ........................................................................................ 28
3.3.3 Teknik pengambilan data ........................................................... 28
3.4 Variabel penelitian .................................................................................. 31
3.5 Pengolahan Data ..................................................................................... 31
3.6 Analisis Data........................................................................................... 32
3.7 Kerangka Konsep.................................................................................... 34
3.8 Hipotesi ................................................................................................... 39
3.9 Definisi operasional ................................................................................ 35

BAB IV HASIL PENELITIAN


4.1 Univariat .................................................................................................... 37
4.2 Bivairat ...................................................................................................... 40

ix
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Univariat .................................................................................................... 43
5.2 Bivariat ...................................................................................................... 46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 48
6.2 Saran .......................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional……………………………...………….. 34

xi
DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Teori ............................................................................................ 26

3.1 Kerangka Konsep......................................................................................... 34

xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Ghancart

Lampiran 2 : Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 3 : Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 4 : Kuesioner

Lampiran 5 : Master Tabel

Lampiran 6 : Output pengelolaan data SPSS

Lampiran 7 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian Dari Institusi Pendidikan

Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian Dari Tempat Penelitian

Lampiran 10 : Surat Balasan Selesai Penelitian

Lampiran 11 : Lembar Bimbingan Skripsi

2x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang

dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan

berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat yang saat ini disebut Pusat Promosi

Kesehatan. Program PHBS dilaksanakan dalam berbagai tatanan, seperti

tatanan rumah tangga, tatanan pasar dan sebagainya. Penerapan perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) pada masyarakat Indonesia masih merupakan

suatu masalah. Hal ini dikarenakan pengetahuan mengenai manfaat hidup

sehat tergantung berbagai faktor. Kebiasaan - kebiasaan awam yang

dilakukan oleh generasi terdahulu, seperti buang air maupun mandi disungai

merupakan kejadian sehari-hari yang masih banyak dijumpai. Padahal jika

dilihat dari kemajuan pembangunan fisik di Indonesia, hampir 50-60 persen

penduduk Indonesia yang berada dalam kota, tidak memiliki fasilitas sanitasi

dasar (Kemenkes RI, 2020).

Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat perlu di lakukan dengan

baik untuk menciptakan hidup yang berkualitas dan sejahtera sehingga dapat

menghasilkan keluarga sehat (Ambarwati, 2019).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan fenomena perilaku hidup

bersih dan sehat di Indonesia masih terbilang sangat minim. Rumah tangga

yang telah mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat baru mencapai

38,7%. Upaya peningkatan perilaku sehat di perumahan penduduk pada tahun

2020 belum menunjukan hasil yang nyata, yaitu masih 24,9% penduduk yang

telah memiliki rumah sehat Kondisi sanitasi dasar pada rumah penduduk

1
masih jauh menunjukan harapan. Hal ini masih menjadi perhatian pemerintah

untuk dilakukan upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat agar

kualitas hidup dan kesehatan dapat tercapai dengan maksimal (Taufiq et al.,

2020).

Salah satu provinsi di Indonesia yang masih memiliki tingkat perilaku

hidup bersih dan sehat yang masih rendah yaitu provinsi Jambi. Pada tahun

2020 masyarakat yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di

Provinsi Jambi tercatat 43,6%. Sedangkan pada tahun 2021 mengalami

peningkatan menjadi 71,78%. Namun ini masih dibawah target yang

ditetapkan yaitu 85%. Kabupaten Kerinci sebagai salah satu kelompok yang

memiliki tingkat PHBS yang cukup tinggi bila dibandingkan daerah lainnya.

Walaupun demikian dari 15 indikator PHBS yang diterapkan ternyata untuk

data kepemilikan jamban yang saniter, tempat sampah dan sistim

pembuangan air limbah masih menujukan prosentasi yang masih rendah.

Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dikalangan masyarakat di

Kabupaten Kerinci secara umum masih perlu dinilai dan di teliti, apakah data

nya menunjukan kondisi yang merata di semua kecamatan maupun pedesaan.

Karena hal tersebut masih sering dikaitkan dengan timbulnya penyakit

menular (Dinkes Jambi, 2021).

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci dari 17

Puskesmas yang ada di Kabupaten Kerinci Puskesmas Semerap termasuk

puskesmas nomor 3 terendah dengan PHBS terendah dimana tahun 2021

PHBS di puskesmas Lempur 38,1%, Puskesmas Tarutung 42,1% dan

Puskesmas Semerap 45,1% masyarakat yang baru menerapkan perilaku hidup

bersih dan sehat (Dinkes Kabupaten Kerinci, 2021).

2
Puskesmas Semerap terdiri dari 2 desa yaitu Desa Lempur Danau dan

Desa Pancuran Bangko, dari kedua Desa tersebut Desa dengan penerapan

PHBS yang paling rendah yaitu Desa Pancuran Bangko yaitu masih banyak

masyarakat yang belum menerapkan perilaku hidup bersih seperti masih

banyak yang menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari – hari serta

masih banyak yang belum juga menerapkan perilaku hidup sehat seperti

masih ada yang melakukan pertolongan persalinan di non fakes, tidak

melakukan aktivitas fisik serta masih banyak masyarakat yang merokok dan

lainnya (Laporan Puskesmas Semerap, 2022).

Berdasarkan laporan rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga sehingga berdampak pada derajat kesehatan.

Berdasarkan laporan Puskesmas Semerap pada tahun 2020 terdapat ibu

bersalin di non fasilitas kesehatan sebesar 23,1% , pada tahun 2021

mengalami peningkatan menjadi 24,8% dan tahun 2022 kembali meningkat

menjadi 25,02%. Selanjutnya data ibu hamil yang tidak melakukan

pemeriksaan kehamilan rutin pada tahun 2020 yaitu 38,6%, pada tahun 2021

sebesar 45,6% dan 2022 sudah mengalami penurunan menjadi 37,89%.

Pada tahun 2020 data kejadian diare di Puskesmas Semerap tercatat

sebanyak 49,1%, pada tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi 56,1%

dan pada tahun 2022 menurun menjadi 52,34%. Data selanjutnya yang

berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat yaitu data kejadian TB

paru dimana pada tahun 2020 tercatat 25,1% masyarakat yag mengalami TB

paru, pada tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 23,1% dan tahun 2022

mengalami peningkatan kembali menjadi 25,2%. Selanjutnya data kejadian

malaria yang tercatat pada tahun 2020 sebanyak 11,7%, pada tahun 2021

3
mengalami peningkatan menjadi 12,1% dan tahun 2022 kembali mengalami

peningkatan dengan presentase 12,8%. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat

bahwa terjadi peningkatan kasus dan penyakit di masyarakat yang

berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (Laporan Puskesmas

Semerap, 2021).

Banyak faktor yang bisa mempengaruhi perilaku hidup bersih dan

sehat. Mengingat perilaku hidup bersih dan sehat memiliki kaitan langsung

terhadap timbulnya berbagai penyakit seperti diare, demam berdarah,

leptospirosis, infeksi saluran nafas (ISPA), penyakit kulit maupun infeksi

saluran pencernaan (Singgih, 2014). Berbagai faktor yang menghambat

masyarakat menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat antara lain adalah

meliputi pendidikan dan pengetahuan terhadap PHBS. Masing-masing faktor

ini saling berinteraksi dan pengaruh terhadap fase akhir, yaitu praktek

perilaku hidup bersih dan sehat (Anies, 2016).

Salah satu faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup dan sehat

yaitu pengetahuan masyarakat sendiri. pengetahuan merupakan hasil dari tahu

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau

kognisi merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari

oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari

oleh pengetahuan (Jannah, 2018).

Masyarakat dengan pengetahuan yang rendah cenderung tidak mau

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat karena pengetahuan mereka yang
4
minim tentang bagaimana cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat

tersebut. Hal ini terkadang memicu mereka tidak peduli akan kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gita Sekar (2018) tentang

faktor – faktor yang mempengaruhi tentang perilaku hidup bersih dan sehat

didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan

(p=0,000) dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

Selain pengetahuan, status ekonomi juga berkontribusi dalam memicu

perilaku hidup bersih dan sehat. Mayoritas penduduk yang menerapkan

perilaku hidup bersih dan sehat yaitu dengan status ekonomi menengah ke

atas. Hal ini dipicu karena mereka memiliki kemampuan secara ekonomi

untuk memenuhi segala kebutuhan mereka yang berkaitan dengan hidup

bersih dan sehat. Sebagai contoh misalnya dalam pemenuhan gizi seimbang

dalam keluarga serta menciptkan lingkungan dengan suasana rumah yang

nyaman, bersih dan sehat. Selain itu juga memiliki kemampuan untuk

melakukan pengobatan serta konsultasi jika terjadi masalah pada kesehatan

mereka (Juliana, 2019).

Hal ini didukung oleh hasil penelitian Faisal Ibnu (2018) tentang

hubungan sosial ekonomi keluarga dengan penerapan PHBS dalam rumah

tangga didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sosial

ekonomi keluarga dengan penerapan PHBS dengan nilai p value=0,000.

Penelitian yang dilakukan oleh Juliana Sisla Ningsih juga mengungkapkan

ada hubungan status ekonomi dengan penerapan perilaku hidup bersih dan

sehat dengan nilai p value 0,004.

Selain ekonomi, pengaruh dari lingkungan sosial juga sangat

berpengaruh terhadap penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini

5
didukung oleh penelitian yang dilakukan Ratnasari (2020) tentang faktor yang

berhubungan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat menyatakan

ada hubungan yang signifikan antara pengaruh lingkungan sosial dengan

penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (p value = 0,006).

Berdasarkan survei awal yang peneliti lakukan kepada 10 orang

responden di Desa Pancuran Bangko, 70% diantara tidak menerapkantentang

perilaku hidup bersih dan sehat. Setelah dilakukan survey awal tentang faktor

yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat tersebut didapatkan 80%

memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang PHBS, 90% ibu memiliki

ekonomi yang rendah, 60% mendapatkan pengaruh kurang baik dari

lingkungan sosial, 40% mendapatkan pengaruh kurang baik dari budaya

setempat, 30% mengatakan sarana kurang lengkap dan 20% lainnya

mengatakan kurang mendapatkan dukungan dan peran dari petugas

kesehatan. Dari hasil survey awal tersebut dapat dilihat bahwa faktor yang

paling berkontribusi terhadap perilaku hidup bersih dan sehat yaitu

pengetahuan, pendapatan dan pengaruh lingkungan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka telah dilakukan penelitian

tentang “Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah

Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian maka rumusan

masalah penelitian ini adalah “Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di Desa

Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci

6
Tahun 2023”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan Umum penelitian ini adalah diketahui Faktor – Faktor Yang

Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan

Rumah Tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas

Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Diketahui distribusi frekuensi perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja

Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023.

b. Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan di Desa Pancuran

Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci

Tahun 2023.

c. Diketahui distribusi frekuensi status ekonomi di Desa Pancuran

Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci

Tahun 2023.

d. Diketahui distribusi frekuensi lingkungan sosial di Desa Pancuran

Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci

Tahun 2023.

e. Diketahui hubungan Pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan

sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko

Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun

2023..

f. Diketahui hubungan status ekonomi dengan perilaku hidup bersih

7
dan sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko

Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun

2023..

g. Diketahui hubungan lingkungan sosial dengan perilaku hidup

bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Pancuran

Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci

Tahun 2023..

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Diharapkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan contoh-contoh

tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu pendidikan

kesehatan tentang PHBS dapat menumbuhkan budaya hidup bersih dan

sehat dalam kehidupan rumah tangga.

2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan

dan pertimbangan dalam meningkatkan derajat kesehatan dengan

membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah referensi dan bahan bacaan kepustakaan

di institusi pendidikan tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

4. Bagi Peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambahn pengetahuan dan

wawasan peneliti tentang bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat

dalam masyarakat.

8
5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam

pengembangan pelayanan kesehatan bagi peneliti selanjutnya yang

tertarik meneliti tentang PHBS serta diharapakan peneliti selanjutnya

dapat meneliti faktor lain yang berhubungan dengan perilaku hidup

bersih dan sehat.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk melihat Faktor – Faktor Yang

Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan

Rumah Tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas

Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023. Penelitian telah dilakukan di Desa

Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupate Kerinci

pada bulan Juni – Agustus 2023. Populasi dalam penelitian ini sebanyak

198 orang ibu rumah tangga yang ada di Desa Pancuran Bangko Wilayah

Kerja Puskesmas Semerap dengan jumlah sampel sebanyak 146 orang.

Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional dan dengan

menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Data

dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan cara wawancara

kemudian data diolah secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-

square dengan komputerisasi. Hasil terdapat hubungan pengetahuan, status

ekonomi dan lingkungan sosial dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk lebih

meningkatkan promosi penerapan hidup bersih dan sehat pada masyarakat.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

2.1.1 Pengertian PHBS

PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar

kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang,

keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri

(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan

kesehatan masyarakat (Kementrian Kesehatan RI, 2020). Definisi lain

menyebutkan bahwa PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

kegiatan-kegiatan Kesehatan di masyarakat (Pusat Promosi Kesehatan

Kemenkes RI, 2020).

2.1.2 Indikator PHBS

Indikator diperlukan untuk menilai apakah aktivitas pokok yang

dijalankan telah sesuai dengan rencana dan menghasilkan dampak yang

diharapkan. Indikator merupakan suatu alat ukur menunjukkan suatu

keadaan atau kecenderungan keadaan dari suatu hal yang menjadi pokok

perhatian (Kementrian Kesehatan RI, 2020).

10
2.2 PHBS Pada Tatanan Rumah Tangga

2.2.1 Pengertian PHBS Pada Tatanan Rumah Tangga

PHBS di tatanan rumah tangga adalah upaya untuk

memberdayakan anggota keluarga agar sadar, mau dan mampu melakukan

perilaku hidup bersih dan sehat, untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri

dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan

masyarakat (Mulyawan, 2018).

2.2.2 Tinjauan Tentang 15 Indikator PHBS

a. Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Persalinan merupakan periode kritis bagi ibu dan bayinya. Setiap ibu

bersalin harus ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter

dan atau bidan, serta merujuk kepada pelayanan spesialis jika terjadi

komplikasi. Setiap kehamilan memerlukan perhatian, karena akan selalu

ada risiko buruk terhadap ibu, bayi atau keduanya. Banyak bahaya,

penyakit atau bahkan kematian yang sesungguhnya dapat dicegah

(Kemenkes, 2018).

Jika melakukan empat kali pemeriksaan kehamilan kepada petugas

kesehatan terlatih, persalinan dilakukan di tempat yang memiliki fasilitas

peralatan cukup serta ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter,

dan atau bidan dan dilakukan pemeriksaan secara berkala terhadap ibu dan

bayi selama 24 jam setelah kelahiran. Jika ibu sudah siap akan melahirkan,

ia dianjurkan untuk didampingi oleh orang yang ia pilih sendiri untuk

membantunya selama proses dan sesudah kelahiran. Secara khusus

11
pendamping dapat membantu dalam tiga hal, yaitu memberi makan dan

minum, membantu teknik pernafasan yang sesuai dengan tahapan proses

kelahiran, serta membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan

sesuai dengan nasihat penolong persalinan terlatih (Kemenkes, 2018).

b. Pemeriksaan Kehamilan Minimal 4 Kali (K4)

Setiap kehamilan adalah istimewa. Untuk menjamin kehamilan yang

sehat dan aman semua ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya

paling sedikit empat kali. Ibu hamil beserta keluarganya harus mampu

mengenali tanda-tanda persalinan dan tanda bahaya kehamilan. Mereka

harus memiliki rencana persalinan dan pencegahan komplikasi untuk

mendapatkan pelayanan serta pertolongan tenaga kesehatan (Kemenkes,

2020).

Ketika kehidupan ibu muda mulai aktif, mereka memerlukan

informasi tentang kehamilan dan risiko penyakit menular seksual,

termasuk HIV. Mereka hendaknya mampu mengenal gejala awal

kehamilan. Bila ternyata hamil, mereka harus dibantu untuk mendapatkan

perawatan kehamilan sejak awal kehamilan dari petugas kesehatan terlatih.

Ia harus belajar juga tentang tahap-tahap kehamilan yang normal dan

bagaimana cara merawat kesehatan diri sendiri serta bayinya selama hamil,

selain mengetahui pula tanda bahaya kehamilan (Kemenkes, 2020).

Ibu hamil sekurang-kurangnya melakukan empat kali kunjungan

pemeriksaan kehamilan kepada petugas kesehatan terlatih. Pemeriksaan

kehamilan yang pertama harus dilakukan sesegera mungkin. Sebaiknya

dilakukan pada trimester pertama kehamilan. Pemeriksaan kedua pada

12
trimester kedua dan dua kali pemeriksaan pada trimester ketiga

(Kemenkes, 2020).

c. Pemberian ASI Eksklusif

ASI merupakan makanan dan minuman terbaik untuk bayi usia 0-6

bulan. Tidak perlu makanan dan minuman lain, bahkan air pun tidak

diperlukan oleh bayi pada periode ini. ASI merupakan makanan terbaik

untuk bayi dan anak yang mengandung sel darah putih, protein dan zat

kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu pertumbuhan dan

perkembangan anak secara optimal serta melindungi terhadap penyakit.

ASI mengandung keseimbangan gizi sempurna untuk bayi, berbeda

dengan susu formula, susu bubuk atau susu hewan (Jannah, 2018).

Bayi usia0–6 bulan tidak memerlukan air atau makanan lainnya

(seperti air teh, jus, air gula, air anggur, air beras, susu lain, atau bubur),

bahkan walaupun berada di daerah yang beriklim panas sekalipun, ASI

sudah dianggap memenuhi seluruh kebutuhan bayi (Jannah, 2018).

ASI mudah dicerna bayi. Berbeda dengan susu formula yang berasal

dari susu hewan yang lambat dan lebih dicerna. Dibandingkan dengan susu

formula. ASI dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit, karena ASI

mengandung antibodi untuk kekebalan anak. Zat antibodi ini tidak terdapat

dalam jenis susu yang lain (Jannah, 2018).

Memberikan cairan dan makanan lain selain ASI kepada bayi usia 0–

6 bulan, akan meningkatkan risiko diare dan penyakit lainnya. Air dan

cairan atau makanan lainnya mungkin tercemar, yang pada akhirnya dapat

menyebabkan diare (Jannah, 2018).

13
d. Penimbangan Balita Secara Teratur

Seorang anak seharusnya tumbuh dan bertambah berat badannya

dengan pesat. Sejak lahir sampai dengan usia dua tahun, anak seharusnya

ditimbang secara teratur untuk mengetahui pertumbuhannya. Setelah balita

ditimbang selanjutnya akan dicatat di buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

atau buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari buku tersebut akan terlihat

perkembangannya naik atau tidak naik (Aldila, 2018).

Penimbangan balita sangat bermanfaat untuk mengetahui apakah

balita memiliki tumbuh kembang sehat, selain itu mengetahui dan

mencegah gangguan pertumbuhan balita. Balita dengan berat badan

selama dua bulan berurut-urut tidak naik, balita yang berat badannya BGM

(Bawah Garis Merah) dan dicurigai gizi buruk dapat segera dirujuk ke

puskemas (Aldila, 2018).

e. Mengkonsumsi Beraneka Ragam Makanan Dalam Jumlah Cukup

Dengan Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung

zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,

dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,

perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk

mencegah masalah gizi (Kemenkes, 2014).

Mengonsumsi beranekaragam makanan dalam prinsip ini selain

keanekaragaman jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang

seimbang, dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan

secara teratur. Berbagai makanan yang dikonsumsi beragam baik antar

14
kelompok pangan (makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah) maupun

dalam setiap kelompok pangan (Kemenkes, 2014).

f. Penggunaan Air Bersih

Penggunaan air bersih dapat menghindarkan keluarga dari penyakit.

Kebutuhan akan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan tercukupi dan

memahami bagaimana cara untuk menghindarkan diri dari kuman. Tempat

air harus ditutup agar air tetap bersih dan dikuras minimal satu kali

seminggu. Sumber air bersih dari sistem perpipaan, sumur pompa, serta

sumur gali harus memiliki konstruksi yang baik dan terpelihara. Air untuk

minum harus diolah terlebih dahulu agar bibit penyakit mati. Pengolahan

dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti memasak sampai mendidih,

menjemur di bawah terik matahari (sodis), membubuhkan disinfektan,

menyaring dengan saringan pasir (bio sand filter) (Kemenkes, 2014).

Keluarga dan masyarakat dapat memelihara sumber air dengan cara :

1) Membuat sumur gali berbibir dengan lantai yang kedap air, sumur

diberi tutup, dan memasang pompa tangan atau pompa listrik.

2) Menghindarkan pencemaran sumber air dari tinja dan air buangan

rumah tangga.

3) Membuat jamban dengan jarak minimum 10 meter jauhnya dari sumur

gali.

4) Gayung, tali, dan ember untuk menyimpan air sebaiknya diletakkan di

tempat yang bersih dan tidak di tanah.

5) Kandang binatang peliharaan tidak dibuat di dekat sumber air dan

tempat tinggal keluarga.

15
6) Hindarkan penggunaan pestisida atau bahan kimia di dekat sumber air.

7) Rumah harus dihindarkan dari genangan air/comberan.

g. Penggunaan Jamban Sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas ruang jongkok/tempat duduk yang

dilengkapi dengan tempat penampungan kotoran dan air untuk

membersihkannya. Penggunaan jamban bermanfaat untuk menjaga

lingkungan tetap bersih, sehat, dan tidak berbau. Jamban mencegah

pencemaran sumber air yang ada di sekitarnya (Aldila, 2018).

Selain itu jamban juga mencegah datangnya lalat atau serangga yang

membawa bibit penyakit. Jamban harus sering dibersihkan, lubangnya

harus selalu ditutup untuk mencegah bau dan masuknya lalat (jika

jambannya bukan jamban leher angsa), dan tersedia sabun untuk cuci

tangan. Jika tidak ada jamban, tinja harus dikubur. Keberadaan jamban

harus dipelihara agar tetap bersih dan sehat. Lantai jamban hendaknya

selalu bersih dan tidak ada genangan air. Di dalam jamban tidak ada

kotoran terlihat, tidak ada serangga dan tikus berkeliaran. Jamban harus

memiliki syarat kesehatan, diantaranya:

1) Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum

dengan lubang penampungan minimal 10 meter).

2) Tidak berbau

3) Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus

4) Tidak mencemari tanah sekitarnya

5) Mudah dibersihkan dan aman digunakan

16
6) Dilengkapi dinding dan atap pelindung

7) Penerangan dan ventilasi yang cukup

8) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai

9) Tersedia air, sabun, dan alat pembersih (Aldila, 2018).

h. Pembuangan Sampah

Rumah harus mempunyai tempat pembuangan sampah dan

pembuangan air limbah yang aman untuk mencegah penyakit. Setiap

keluarga harus mempunyai tempat pembuangan sampah agar sampah

rumah tangga dapat dikelola lebih lanjut. Sebisa mungkin mengurangi

jumlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga dengan

melakukan 3 R:Reduce, Reuse, Recycle (Mengurangi, Memanfaatkan

kembali, Mendaur ulang), misalnya dengan membuat pupuk kompos

(Kemenkes, 2014).

Pemeliharaan kebersihan rumah tangga dan sekitarnya, yang bebas

dari tinja, sampah dan air limbah, membantu pencegahan penyakit seperti

diare, demam berdarah, dan malaria. Air limbah rumah tangga dapat

dibuang secara aman dengan membuat saluran pembuangan yang tertutup

dan tidak menimbulkan genangan air di sekitarnya sehingga tidak menjadi

tempat berkembang biak serangga atau mencemari lingkungan dan air

bersih (Kemenkes, 2014).

i. Penggunaan Lantai Rumah Kedap Air

Menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 dalam Aldila

2018, tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan, lantai rumah harus kedap

air dan mudah dibersihkan. Lantai yang tidak kedap air dan didukung

17
dengan ventilasi yang kurang baik dapat meningkatkan kelembaban dan

kepengapan ruang yang pada akhirnya mempermudah peningkatan jumlah

mikroorganisme yang berdampak pada penularan penyakit. Lantai tanah

atau semen yang sudah rusak dapat menimbulkan debu dan terjadinya

kelembaban karena uap air dapat keluar melalui tanah atau semen yang

rusak, selain itu mengeluarkan gas-gas seperti redon (Aldila 2018).

Rumah dengan kondisi lantai yang tidak permanen mempunyai

kontribusi yang besar terhadap penyakit pernapasan, karena debu yang

dihasilkan dari lantai tanah terhirup dan menempel pada saluran

pernapasan. Akumulasi debu tersebut akan menyebabkan elastisitas paru

menurun dan menyebabkan kesukaran bernapas (Aldila 2018).

j. Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari

Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang

menyebabkan pengeluaran tenaga yang penting bagi pemeliharaan

kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap

sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur

paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga dapat menyehatkan jantung,

paru-paru dan organ tubuh lainnya. Jika lebih banyak waktu yang

digunakan untuk beraktivitas fisik maka manfaat yang diperoleh juga lebih

banyak (Aldila, 2018).

Olahraga adalah serangkaian gerak yang teratur dan terencana untuk

memelihara gerak (yang berarti mmepertahankan hidup) dan

meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas

hidup). Olah raga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan

18
perkembangan fungsional jasmani, rohani, dan sosial. Beberapa

keuntungan dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur diantanya:

1) Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosisi, kanker, tekanan

darah tinggi, kencing manis, dll

2) Berat badan terkendali

3) Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat

4) Bentuk tubuh menjadi bagus

5) Lebih percaya diri

6) Lebih bertenaga dan bugar

7) Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik (Aldila,

2015).

k. Perilaku Merokok

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang menjadi kebutuhan dasar

derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah tidak ada

anggota keluarga yang merokok. Namun dalam kenyataannya, meski

semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat rokok, perilaku

merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang

masih ditolerir oleh masyarakat.

Asap rokok mengandung 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan,

dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat

karsinogenik. Beberapa risiko kesehatan bagi perokok berdasarkan hasil

Survei Sosial EkonomiNasional tahun 2004 antara lain :

1) Menyebabkan 9,8% kematian karena penyakit paru kronik dan

emfisima.

19
2) Merokok merupakan penyebab dari sekitar 5% stroke di Indonesia.

3) Wanita yang merokok mungkin mengalami penurunan atau penundaan

kemampuan hamil, pada pria meningkatkan risiko impotensi sebesar

50%.

4) Ibu hamil yang merokok selama masa kehamilan ataupun terkena asap

rokok dirumah atau di lingkungannya beresiko mengalami proses

kelahiran yang bermasalah.

5) Seorang bukan perokok yang menikah dengan perokok mempunyai

risiko kanker paru sebesar 20–30% lebih tinggi daripada mereka yang

pasangannya bukan perokok dan juga risiko mendapatkan penyakit

jantung.

6) Lebih dari 43 juta anak Indonesia berusia 0–14 tahun tinggal dengan

perokok di lingkungannya mengalami pertumbuhan paru yang lambat,

dan lebih mudah terkena infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga dan

asma (Kemenkes, 2015).

l. Perilaku Mencuci Tangan

Kedua tangan kita sangat penting untuk membantu menyelesaikan

berbagai pekerjaan. Makan dan minum sangat membutuhkan kerja dari

tangan. Jika tangan kotor maka tubuh akan sangat berisiko terhadap

masuknya mikroorganisme. Cuci tangan dapat berfungsi untuk

menghilangkan/mengurangi mikroorganisme yang menempel di tangan.

Cuci tangan harus dilakukan dengan menggunakan air bersih dan sabun.

Dengan menggunakan sabun, kuman yang menempel di tangan dapat mati

terbunuh (Aldila, 2018).

20
Kebiasaan cuci tangan sebelum makan menggunakan air dan sabun

memiliki peranan penting dalam kaitannya dengan pencegahan penyakit.

Karena dengan mencuci tangan menggunakan sabun dapat lebih efektif

menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan

secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit

seperti virus, bakteri, dan parasit lainnya pada kedua tangan. Berbagai

penyakit yang dapat dicegah dengan cuci tangan menggunakan sabun

diantaranya diare, kolera, disentri, typus, kecacingan, penyakit kulit, flu

burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan ISPA

(Aldila, 2018).

m. Kesehatan Gizi Dan Mulut

Menjaga kebersihan gigi dan mulut setiap hari dengan benar

merupakan tindakan pencegahan paling utama terhadap penyakit gigi dan

mulut khususnya karies gigi dan penyakit periodontal. Untuk menjaga

kebersihan gigi dan mulut, maka tindakan paling tepat untuk dilaksanakan

adalah menyikat gigi. Menyikat gigi sebaiknya dilakukan secara teratur 2

kali sehari yaitu pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur (PPGI,

2018).

Menurut studi kasus yang diterbitkan di Nursing Study and Practice,

menemukan bahwa sikat gigi sering mengandung bakteri dan virus

penyebab penyakit yang dapat menular ketika sikat gigi tersebut dipakai

oleh orang lain. Oleh karena itu dianjurkan untuk tidak bergantian dalam

memakai sikat gigi atau satu orang harus memakai satu sikat gigi

(Moestavi, 2018).

21
n. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor

23/ 1992 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak

mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu setiap individu, keluarga

dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya,

dan negara bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat

bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu

(Kemenkes, 2019).

Jaminan Kesehatan nasional (JKN) BPJS, mempunyai multi

manfaat, secara medis dan maupun non medis. Ia mempunyai manfaat

secara komprehensif; yakni pelayanan yang diberikan bersifat paripurna

mulai dari preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Seluruh pelayanan

tersebut tidak dipengaruhi oleh besarnya biaya iuran bagi peserta. Promotif

dan preventif yang diberikan bagi upaya kesehatan perorangan (personal

care) (Kemenkes, 2019).

o. Pemberantasan Sarang Nyamuk

Untuk mencegah anak-anak dan anggota keluarga lainnya terserang

penyakit demam berdarah (DBD), maka dapat dilakukan 3M Plus:

1) Menguras dan menyikat dinding tempat-tempat penampungan air

sekurang-kurangnya seminggu sekali.

2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.

3) Menguburkan, mengumpulkan, memanfaatkan, atau menyingkirkan

barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng

bekas, plastik bekas, dan lain-lain.

22
2.3 Tingkat Pengetahuan

2.3.1 Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

mengadakan penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap

objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung dan sebagainya),

dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan

pengetahuan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan

persepsi terhadap objek, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga (Jannah, 2018).

2.3.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior). Dari pengalaman

dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat

yaitu : (Jannah, 2018).

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajarisebelumnya setelah mengamati sesuatu, Oleh sebab itu tahu

ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja

untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara

lain : menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan

sebagainya.

23
b. Memahami (comprehension)

Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut,

tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

c. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagi kemampuan apabila seseorang yang telah

memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau

mengaplikasikan prinsip yang telah diketahui tersebut pada situasi yang

lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan

memisahkan, dan mencari hubungan antara komponen-komponen yang

terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa

pengetahuan seseorang telah sampai pada tingkat analisis adalah apabila

orang tersebut telah dapat membedakan, atau mengelompokan,

membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis yang dimaksud menunjukan kepada suatu kemampuan

seseorang untuk merangkum atau meletakan dalam satu hubungan yang

logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan

kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

24
f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini

dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan

sendiri (Jannah, 2018).

2.3.3 Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Menurut Skinner, bila seseorang mampu menjawab mengenai materi

tertentu baik secara lisan maupun tulisan, maka dikatakan seseorang

tersebut mengetahui bidang tersebut. Sekumpulan jawaban yang diberikan

tersebut dinamakan pengetahuan. Pengukuran bobot pengetahuan

seseorang ditetapkan menurut hal-hal sebagai berikut :

a. Bobot I : tahap tahu dan pemahaman.

b. Bobot II : tahap tahu, pemahaman, aplikasi dan analisis.

c. Bobot III :tahap tahu,pemahaman, aplikasi, analisis, sintetis,dan

evaluasi.

Pengukuran dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan isi materi yang diukur dari subjek penelitian atau responden.

Dalam mengukur pengetahuan harus diperhatikan rumusan kalimat

pertanyaan maupun tahapan pengetahuan (Riyanto, 2013).

Tingkat pengetahuan diukur dengan menggunakan 2 kategori yaitu

tinggi dan rendah. Pengetahuan dikategorikan tinggi jika skor jawaban

responden ≥ nilai mean/median. Sedangkan pengetahuan dikategorikan

rendah jika skor jawaban responden < mean/median (Jannah, 2018).

25
2.3.4 Ekonomi

Status Ekonomi diukur dengan banyaknya akumulasi pendapatan

semua anggota keluarga, setelah dikonpersi menjadi perbulan, jadi satuannya

adalah rupiah perbulan (Rp/bulan) dikatakan rendah ≤ Rp. 2.943.033,- dan

tinggi > Rp. 2.943.033,- perbulan (UMK) (UMK Kerinci, 2023).

2.4 Lingkungan Sosial

2.4.1 Pengertian Lingkungan Sosial

Kata sosial berasal dari kata “socius” yang berarti segala sesuatu

yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bersama.

Sedangkan menurut KBBI sosial adalah berkenaan dengan masyarakat

dan sifat – sifat kemasyarakatan (Tummanggor, R, 2017).

Lingkungan sosial adalah segala hal yang dicipta oleh manusia

dengan pemikiran dan budi nuraninya untuk dan atau dalam kehidupan

bermasyarakat atau lebih singkatnya manusia membuat sesuatu

berdasar budi dan pikirannya yang diperuntukkan dalam kehidupan

bermasyarakat (Ahira, 2016).

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu mahluk yang saling

bergantung kehidupannya satu sama lain, oleh karena manusia tidak

bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan pertolongan orang lain.

Disamping itu manusia adalah makhluk berbudaya, yang dikaruniai

akal oleh tuhan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya termasuk

masalah kesehatan (Ahira, 2016).

Manusia berada dalam lingkungan sosial yang terdiri dari pola

interaksi antar budaya, tekhnologi dan organisasi sosial termasuk

didalamnya jumlah penduduk dan perilakunya yang terdapat dalam

26
spasial tertentu. Lingkungan sosial mengalami perubahan sejalan

dengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap

lingkungannya. Dinamika masyarakat dapat memberikan kesempatan

kebudayaan untuk berkembang sehingga dapat dikatakan bahwa tidak

ada kebudayaan tanpa masyarakat dan tidak ada masyarakat tanpa

kebudayaan sebagai wadah pendukungnya (Tummanggor, R, 2017).

Menurut Tummanggor (2017) ada beberapa aspek lingkungan

sosial yang mempengaruhi kesehatan antara lain:

1. Pendidikan

Pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada

masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan

(praktik) untuk memelihara (mengatasi masalah-masalah), dan

meningkatkan kesehatannya. Perubahan atau tindakan pemeliharaan

dan peningkatan kesehatan yang dihasilkan oleh pendidikan

kesehatan ini didasarkan pengetahuan dan kesadarannya melalui

proses pembelajaran. Sehingga perilaku tersebut diharapkan

berlangsung lama (long lasting) dan menetap (langgeng), karena

didasari oleh kesadaran (Ahira, 2016).

Pendidikan merupakan penuntun manusia untuk berbuat dan

mengisi kehidupannya yang dapat digunakan untuk mendapatkan

informasi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup (Hidayat,

2016). Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk

mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat

sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku

pendidik (Ahira, 2016)

27
2. Pekerjaan

Pekerjaan adalah perubahan melakukan suatu kegiatan yang

bertujuan mendapatkan hasil dalam hal pencarian nafkah. Jenis dan

lapangan pekerjaan berhubungan erat dengan status ekonomi

individu, keluarga, dan masyarakat.

3. Penghasilan

Penghasilan adalah pendapat keluarga perbulan yang dapat

mencukupi kebutuhan keluarga. Pada saat ini kebutuhan ekonomi

merupakan bagian penting dalam keluarga sehingga tidak hanya

suami yang harus bekerja, tetapi istripun membantu suami untuk

mencukupi kebutuhan keluarga, sehingga banyak wanita yang

bekerja diluar rumah. Wanita diperkotaan bekerja di sector formal

maupun informal.

Lingkungan sosial setempat biasanya sangat berpengaruh

terhadap terbentuknya perilaku seseorang. Telah diuraikan terlebih

dahulu bahwa faktor sosio budaya merupakan faktor eksternal untuk

terbentuknya perilaku seseorang. Hal ini dapat kita lihat dari perilaku

tiap – tiap etnis di Indonesia yang berbeda – beda, karena memang

masing – masing etnis mempunya budaya yang berneda dan khas

(Ahira, 2016).

Dari berbagai definisi kebudayaan dapat diperoleh pengertian

kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat

pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat

dalam pikiran manusia, sehingga dalam kegiatan sehari-hari,

kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan


28
adalah benda-benda yang diciptakan manusia sebagai mahluk yang

berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,

misalnya pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,

religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditunjukkan untuk

membantu manusia dalam melansungkan kehidupan bermasyarakat

(Jannah, 2018).

2.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Sosial

1. Kebiasaan adalah pengalaman seseorang yang dipengaruhi oleh

faktor-faktor dari luar seperti lingkungan yang diketahui

dipersepsikan sehingga menimbulkan motivasi untuk bertindak dan

diwujudkan dalam bentuk tindakan (Jannah, 2018). Kebiasaan

adalah proses peniruan (mimesis) yang dilakukan

oleh seseorang dari orang lain yang terjadi dalam masyarakat

(Brata, 2016). .

2. Kepercayaan adalah akuan akan benarnya terhadap suatu perkara.

Biasanya seorang yang menaruh kepercayaan ke atas sesuatu perkara

itu akan disertai oleh perasaan “pasti” atau kepastian terhadap

perkara yang berkenaan. Kepercayaan dalam kontek psikologi

bermaksud suatu keadaan jiwa yang berkaitan dengan sikap

bekedudukan memihak (propositional attitude). Kepercayaan

senantiasa melibatkan penekanan, penuntutan dan jangkaan dari

pada seorang individu mengenai kebenaran sesuatu. Kebenaran

yang dituntut itu mungkin sahih, dan mungkin palsu secara obyektif,

tapi bagi indivudu yang berkenaan itu adalah sahih (Brata, 2016).

29
2.4.3 Pengukuran Lingkungan sosial

Lingkungan diukur dengan menggunakan 2 kategori yaitu baik dan

kurang baik. Lingkungan sosial dikategorikan baik jika skor jawbaan

responden ≥ nilai mean/median. Sedangkan lingkungan sosial dikategorikan

kurang baik jika skor jawaban responden < mean/median (Jannah, 2018).

30
2.5 Kerangka Teori

Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat (PHBS)

15 Indikator PHBS Rumah Tangga


1. Persalinan oleh Nakes
2. Pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali
3. Pemberian ASI Eksklusif
4. Penimbangan balita teratur
5. Konsumsi makanan bergizi
6. Penggunaan air bersih
7. Penanggulangan jamban sehat
8. Pembuangan sampah
9. Penggunaan lantai rumah kedap air
10. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
11. Perilaku merokok
12. Perilaku mencuci tangan
13. Kesehatan gigi dan mulut
14. Jaminan pemeliharaan kesehatan
15. Pemberantasan sarang nyamuk

Faktor-faktor yang mempengaruhi PHBS

Faktor Predisposisi Faktor Pendukung Faktor Pendorong


(Predisposing factor) : (Enabling factor) : (Reinforcing factor) :

1. Pengetahuan Ketersedian sarana 1. Dukungan tenaga


2. Sikap dan prasarana kesehatan atau kader
3. Pendidikan menerapkan Perilaku 2. Pengaruh
4. Budaya Hidup Bersih dan lingkungan sosial
5. Kepercayaan Sehat (PHBS) di
6. Keyakinan rumah tangga
7. Status Ekonomi

Sumber : Teori Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo, 2012).

Gambar 2.1 Kerangka Teori

31
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Disain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik

dengan pendekatan Cross Sectional. Survei analitik adalah survei atau

penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena

kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antar

fenomena atau antara faktor resiko dengan faktor efek. Sedangkan Cross

Sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Artinya setiap subjek

penelitian hanya di observasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo,

2014). Penelitian ini melakukan pengukuran terhadap variable independen

dan variable dependen dilakukan secara bersamaan atau pengukuran

dilakukan satu kali pada variable penelitian (Notoatmodjo, 2014).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja

Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023 pada bulan Juni –

Agustus 2023.

32
3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian adalah Populasi dalam penelitian ini sebanyak

198 orang ibu yang ada di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja

Puskesmas Semerap.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian objek yang diteliti yang dianggap mewakili

seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah 146 orang.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel


Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang

telah ditetapkan (Notoatmodjo, 2012).

Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus dari Taro yamane

sebagai berikut:

n=

Keterangan:

N : Besar Populasi

n : Besar Sampel

d : Tingkat Kepercayaan (0,05)

Jadi jumlah sampel yang diambil adalah :

n=

n=

n=

33
n=

n = 132,88 = 133

n = 133 + DO 10%

n = 133+ 13,3= 146,3

n = 146 Orang

Sampel yang diambil adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi

1). Bersedia menjadi responden

2). Ibu yang telah memiliki anak usia lebih 6 bulan

3). Berada ditempat saat penelitian berlangsung

3). Bisa berkomunikasi dengan baik

4). Sehat jasmani dan rohani

b. Kriteria Eksklusi

1). Dalam kondisi sakit

2). Tidak bisa tulis baca

3). Memiliki gangguan psikologis

3.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis Data

1. Data primer, diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan

kuesioner langsung kepada responden yaitu data tentang perilaku hidup

bersih dan sehat, pengetahuan ibu, status ekonomi dan lingkungan

sosial.

2. Data sekunder, meliputi laporan puskesmas, laporan Puskesmas

Pembantu dan laporan dari Bidan Desa mengenai jumlah KK yang ada

di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap. .


34
3.4.1 Cara Pengumpulan Data

Adapun proses pengumpulan data selama penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. Pengurusan surat izin penelitian dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Syedza Saintika Padang

2. Pengurusan surat izin penelitian dari Puskesmas Semerap.

3. Setelah mendapatkan izin penelitian, maka dilanjutkan melakukan

penelitian dengan proses sebagai berikut :

a. Menentukan jumlah populasi

b. Setelah mengetahui sampel dalam penelitian ini kemudian peneliti

menjelaskan kepada responden maksud dan tujuan penelitian.

c. Bagi responden yang bersedia menjadi sampel penelitian lalu

menandatangi dilembar persetujuan menjadi responden.

d. Pengumpulan sampel dalam penelitian ini dilakukan dari tanggal 18

September – 04 Oktober 2023 dengan rincian :

Tabel 3.1
Jumlah sampel per hari
Nomor Waktu Jumlah Sampel
1 18 September 2023 10 orang
2 19 September 2023 9 orang
3 20 September 2023 16 orang
4 21 September 2023 4 orang
5 22 September 2023 6 orang
6 23 September 2023 11 orang
7 24 September 2023 2 orang
8 25 September 2023 5 orang
9 26 September 2023 5 orang
10 27 September 2023 12 orang
11 28 September 2023 15 orang
12 29 September 2023 14 orang
13 30 September 2023 5 orang
14 01 Oktober 2023 8 orang
15 02 Oktober 2023 3 orang
16 03 Oktober 2023 9 orang
17 04 Oktober 2023 12 orang
Jumlah 146 orang sampel

35
e. Kemudian peneliti melakukan penelitian dengan cara wawancara

kepada responden menggunakan panduan kuesioner secara langsung.

f. Setelah semua sampel terpenuhi dan data terkumpul kemudian

peneliti lakukan pengolahan dan analisa data.

g. Setelah itu peneliti menyajikan data dalam tabel hasil penelitian.

3.5 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dengan melalui tahap-tahap

berikut ini (Notoatmodjo, 2012) :

1. Pemeriksaan Data (Editing); Melakukan pengecekan terhadap isi

kuesioner apakah jawaban yang telah dibuat sudah lengkap, jelas dengan

relevan dengan pertanyaan.

2. Pengkodean Data (Coding); Setelah semua kuesioner diperiksa maka

masing-masing kuesioner diberi kode yang berbentuk angka dan huruf

pada semua variabel yang ada pada variabel penelitian.

3. Memasukkan Data (Entry); Setelah data terisi penuh dengan benar dan

juga telah melewati pengkodingan, maka langkah selanjutnya

memasukkan data ke master tabel yang sudah dibuat.

4. Mengelompokan Data (Tabulating); Untuk mempermudah pengolahan

data, data dimasukkan dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi.

5. Membersihkan Data (Cleaning); Merupakan kegiatan pengecekan kembali

data yang sudah entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut

kemungkinan terjadi pada saat tabulasi data.

3.6 Analisis Data

Dalam tahap ini data di olah dan dianalisa dengan teknik-teknik tertentu,

dalam pengolahan ini mencakup tabulasi data dan perhitungan statistik diperlukan

36
uji statistik menggunakan program SPSS versi 20. Penelitian ini dianalisa dengan

2 macam yaitu:

1. Analisis univariat

Analisis univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil

penelitian berupa distribusi dan persentase dari tiap variabel. Analisis data

dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Chi square test

dengan menggunakan program computer. Data dianalisis dengan analisis

univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau katrakteristik setiap variabel

penelitian. Selanjutnya menggunakan analisis bivariate untuk menjelaskan

hubungan kedua variabel yang diuji. Skala ukur variabel yang digunakan dalam

penelitian ini bersifat kualitatif yaitu berupa simbol.

2. Analisis bivariat

Analisis digunakan untuk melihat hubungan antar variabel independen

dengan variabel dependen. Untuk melihat hubungan antar variabel tersebut

digunakan uji statistic Chi-square dengan derajat kepercayaan (CI) 95% dan ɑ

= 0,05. Apabila nilai p < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima berarti terdapat

hubungan variabel independen dengan variabel dependen, jika p ≥ 0,05 maka

H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat hubungan variabel

independen dengan variabel dependen (Riwidiko, 2012).

3.7 Kerangka konsep

Berdasarkarkan teori diatas maka kerangka konsep yang digunakan pada

penelitian “Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap

Kabupaten Kerinci Tahun 2023” adalah sebagai berikut :

37
Variabel Independen Variabel Dependent

Pengetahuan

Status ekonomi perilaku hidup bersih dan


sehat
Pengaruh lingkungan
sosial
Gambar 3.1 Kerangka konsep

3.9 Hipotesis

1. Ada hubungan Pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja

Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023.

2. Ada hubungan status ekonomi dengan perilaku hidup bersih dan sehat

pada tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja

Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023.

3. Ada hubungan pengaruh lingkungan sosial dengan perilaku hidup bersih

dan sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah

Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023.

38
3.10 Definisi Operasional
Tabel 3.2
Definisi Operasional

Defenisi
No Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
operasional

1. perilaku Perilaku hidup Kuesioner Wawancara 1. Rendah jika Ordinal


hidup bersih bersih dan sehat skor
dan sehat yang diterapkan < mean (49)
oleh masyarakat
dalam tatanan 2. Tinggi jika
rumah tangga skor ≥ mean
(49) (Jannah,
2018).
2. Pengetahuan Segala sesuatu Kuesioner Wawancara 1. Rendah jika Ordinal
Ibu yang diketahui skor < mean
oleh responden (7)
tentang perilaku
hidup bersih dan 2. Tinggi jika
sehat skor ≥ mean
(7) (Jannah,
2018).
3. Status Jumlah Kuesioner Wawancara 1. Rendah jika Ordinal
ekonomi pendapatan < Rp.
responden 2.943.033
dalam 1 bulan
2. Tinggi jika
≥ Rp.
2.943.033
(UMK,
Kabupaten
Kerinci)

4 Lingkung Segala bentuk Kuesioner Wawancara 1. Tidak Ordinal


an sosial pengaruuh mendukung jika
positif maupun skor < mean
negatif dari (33)
lingkungan 2. Mendukung jika
sosial dalam skor > mean
(33) (Jannah,
membantu
2018)
menerapkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat

39
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang berjudul “Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di Desa Pancuran

Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023” dengan

jumlah responden sebanyak 146 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer yaitu membagikan kuesioner untuk Faktor – Faktor Yang

Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga

di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci

Tahun 2023, setelah data terkumpul kemudian diolah secara komputerisasi dengan

uji statistik chi-squere menggunakan program SPSS dan disajikan dalam bentuk

tabel.

4.1.1 Hasil Univariat

1. Karakteristik Responden

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidkan dan
Pekerjaan Di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap
Kabupaten Kerinci Tahun 2023

No Karakteristik Responden f Persentase (%)


1 Umur
< 20 – 30 tahun 74 50,7
> 30 tahun 72 49,3
2 Pekerjaan
Tidak bekerja 74 50,7
Bekerja 72 49,3
3 Pendidikan
SD 10 6,8
SMP 411 28,1
SMA 66 45,2
Perguruan Tinggi 29 19,9
Jumlah 146 100

40
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui sebagian besar responden berada

dalam rentang usia < 20 – 30 tahun yaitu sebanyak 74 orang (50,7%), sebagian

besar adalah ibu tidak bekerja yaitu 74 orang (50,7%) dan sebagian besar yaitu 66

orang (45,2%) responden memiliki tingkat pendidikan tamatan SMA.

1. Distribusi frekuensi perilaku hidup bersih dan sehat


Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tatanan Rumah
Tangga Di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap
Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Perilaku hidup bersih dan


No f Persentase (%)
sehat
1 Rendah 61 41,8
2 Tinggi 85 58,2
Jumlah 146 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 146 orang responden

terdapat hampir separoh yaitu 61 orang (41,8%) responden yang menerapkan

perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori rendah.

2. Distribusi frekuensi pengetahuan


Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja
Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

No Pengetahuan f Persentase (%)


1 Rendah 82 56,2
2 Tinggi 64 43,8
Jumlah 146 100

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 146 orang responden

terdapat lebih separoh yaitu 82 orang (56,2%) responden yang memiliki

pengetahuan dalam kategori rendah.

41
3. Distribusi frekuensi status ekonomi
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Status Ekonomi di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja
Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

No Status ekonomi f Persentase (%)


1 Rendah 90 61,6
2 Tinggi 56 38,4
Jumlah 146 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 146 orang responden

terdapat lebih separoh yaitu 90 orang (61,6%) responden yang memiliki status

ekonomi dalam kategori rendah.

4. Distribusi frekuensi lingkungan sosial


Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Lingkungan Sosial di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja
Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

No Lingkungan Sosial f Persentase (%)


1 Tidak mendukung 66 45,2
2 Mendukung 80 54,8
Jumlah 146 100

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari 146 orang responden

terdapat hampir separoh yaitu 66 orang (45,2%) responden yang lingkungan

sosialnya tidak mendukung dalam penerapam perilaku hidup bersih dan sehat.

42
4.1.2 Hasil Bivariat

1. Hubungan pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat


Tabel 4.5
Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tatanan
Rumah Tangga Di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap
Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Pengetahuan Perilaku hidup bersih dan Total P Value OR


sehat
Rendah Tinggi
n % n % N %
Rendah 41 50,0 41 50,0 82 100 0,035 2,2 (1,11 –
Tinggi 20 31,3 44 68,8 64 100 4,35)
Jumlah 61 41,8 85 58,2 146 100

Berdasarkan tabel 4.5 hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan

perilaku hidup bersih dan sehat di peroleh dari 82 orang responden yang memiliki

pengetahuan dalam kategori rendah, terdapat sebanyak 41 orang (50,0%)

responden menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori rendah.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value=0,035 (p < 0,05) maka dapat

disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku

hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko

Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023. Hasil uji

statistik didapatkan juga nilai OR = 2,2, artinya responden yang pengetahuannya

rendah berpeluang 2,2 kali menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam

kategoi rendah dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan yang

tinggi.

43
2. Hubungan status ekonomi dengan perilaku hidup bersih dan sehat
Tabel 4.6
Hubungan Status Ekonomi Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada
Tatanan Rumah Tangga Di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas
Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Status ekonomi Perilaku hidup bersih Total P Value OR


dan sehat
Rendah Tinggi
n % n % N %
Rendah 44 48,9 46 51,1 90 100 0,042 2,19 (1,08
Tinggi 17 30,4 39 69,6 56 100 – 4,43)
Jumlah 61 41,8 85 58,2 146 100

Berdasarkan tabel 4.6 hasil analisis hubungan antara status ekonomi

dengan perilaku hidup bersih dan sehat di peroleh dari 90 orang responden yang

memiliki status ekonomi dalam kategori rendah, terdapat sebanyak 44 orang

(48,9%) responden menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori

rendah dan 46 orang (51,1%) lainnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat

dalam kategori tinggi.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value=0,042 (p < 0,05) maka dapat

disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi dengan perilaku

hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga. Hasil uji statistik didapatkan

juga nilai OR = 2,19,artinya responden yang status ekonominya rendah

berpeluang 2,19 kali menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategoi

rendah dibandingkan dengan responden yang memiliki status ekonomi yang

tinggi.

44
3. Hubungan lingkungan sosial dengan perilaku hidup bersih dan sehat
Tabel 4.7
Hubungan Lingkungan Sosial Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada
Tatanan Rumah Tangga Di Desa Pancuran Bangko Wilayah
Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Lingkungan Perilaku hidup bersih dan Total P Value OR


sosial sehat
Rendah Tinggi
n % n % N %
Tidak 37 56,1 29 43,9 66 100 2,97 (1,50
0,003
mendukung – 5,88)
Mendukung 24 30,0 56 70,0 80 100
Jumlah 61 41,8 85 58,2 146 100

Berdasarkan tabel 4.7 hasil analisis hubungan antara lingkungan sosial

dengan perilaku hidup bersih dan sehat di peroleh dari 66 orang responden yang

lingkungan sosialnya tidak mendukung, terdapat sebanyak 37 orang (56,1%)

responden menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori rendah dan

29 orang (43,9%) lainnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam

kategori tinggi.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value=0,003 (p < 0,05) maka dapat

disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial dengan

perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Pancuran

Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023.

Hasil uji statistik didapatkan juga nilai OR = 2,97, artinya responden yang tidak

mendapatkan dukungan dari lingkungan sosial berpeluang 2,97 kali menerapkan

perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategoi rendah dibandingkan dengan

responden yang mendapatkan dukungan dari lingkungan sosial.

45
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Hasil Univariat

1. Perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja

Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 146 orang responden

terdapat hampir separoh yaitu 61 orang (41,8%) responden yang menerapkan

perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori rendah.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh

Niluh (2020) tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku hidup bersih

dan sehat di Puskesmas Tiga Kabupaten Pidie, hasil penelitian menunjukkan

bahwa lebih hampir separoh yaitu 46,5% responden yang menerapkan perilaku

hidup bersih dan sehat dalam kategori rendah.

Menurut teori PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas

dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang,

keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri)

di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat

(Kementrian Kesehatan RI, 2020). Definisi lain menyebutkan bahwa PHBS

adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota

keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan

berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan Kesehatan di masyarakat (Pusat Promosi

Kesehatan Kemenkes RI, 2020). PHBS di tatanan rumah tangga adalah upaya

untuk memberdayakan anggota keluarga agar sadar, mau dan mampu melakukan

perilaku hidup bersih dan sehat, untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari

46
ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat

(Mulyawan, 2018).

Peneliti berasumsi bahwa, dalam penelitian ini terdapat 41,8% responden

yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori rendah, artinya

masih kurangnya masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam

tatanan rumah tangga. Perilaku hidup bersih dan sehat dapat dipicu oleh banyak

faktor diantaranya pengetahuan masyatakat yang kurang tentang pentingnya

penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, kemudian status ekonomi juga

beperan dalam perilaku hidup bersih dan sehat karena ekonomi yang rendah akan

memiliki keterbatasan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Selain itu, lingkungan sosial juga sangat berkotribusi dalam perilaku hidup bersih

dan sehat.

Berdasarkan analisis responden pada jawaban kuesioner didapatkan jawaban

dengan skor terendah yaitu pada pertanyaan nomor 11 dimana 72,8% responden

yang setuju bahwa pemeriksaan hamil dilakukan dibawah 4 kali, sehingga hal ini

akan mempengaruhi kesehatan seseorang, selanjutnya 76,8% responden

mengattakan belum melakukan aktivitas fisik (olahraga) setiap hari merupakan

suatu cara memelihara kesehatan tubuh, 76,5% responden yang mengatakan

menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari karena air bersih mengurangi

terjadinya sumber penularan penyakit. Sedangkan pertanyaan dengan skor

tertinggi yaitu pada nomor 6 dimana sudah 92,3% persalinan ditolong oleh tenaga

kesehatan. Selanjutnya yaitu 91,8% responden menggunakan jamban dengan

septic tank karena pembuangan kotoran sembarangan dapat menyebabkan

penyakit cacingan pada anak artinya masih ada sekitar 8,2% responden yang tidak

menggunakan jamban sehat, kemudian 95,3% responden mengatakan mengajak

anggota keluarga untuk tidak merokok di dalam rumah karena merokok di dalam
47
rumah membahayakan anggota keluarga lainnya namun terkadang anggota

keluarga tidak mengerti dengan ajakan yang dilakukan sehingga hal ini

mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga.

2. Pengetahuan di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap

Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 146 orang responden

terdapat lebih separoh yaitu 82 orang (56,2%) responden yang memiliki

pengetahuan dalam kategori rendah.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dlakukan oleh Wahyuni

(2020) tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi perilaku hidup bersih dan

sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Ciputat

menunjukkan bahwa lebih setengah dari jumlah responden di wilayah kerja

Puskesmas Simpang Tiga yaitu 40 (68,2%) memiliki pengetahuan kurang tentang

perilaku hidup bersih dan sehat

Menurut teori yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari

tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognisi merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Hidayat,

2016).

Peneliti berasumsi bahwa, pengetahuan sangat penting dalam kehidupan.

Tingkat pengetahuan akan menggambarkan perilaku seseorang, dalam penelitian

48
ini terdapat sebagian ibu dengan tingkat pengetahuan yang cukup. Sebagian besar

pengetahuan erat kaitannya dengan sikap dan perilaku, orang dengan pengetahuan

yang baik atau tinggi maka cenderung akan berperilaku positif sebaliknya jika

seseorang tersebut memiliki tingkat pengetahuan yang rendah maka akan

melahirkan atau menimbulkan perilaku yang negatif. Ketika seseorang memiliki

pengetahuan yang baik maka dalam mengambil keputusan mereka akan di

memilih sesuatu yang benar.

Berdasarkan analisa jawaban kuesioner didapatkan jawaban dengan skor

terendah yaitu pada pertanyaan nomor 2 yaitu hanya 50% responden yang

mengetahui manfaat dari penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan

rumah tangga sehingga hal ini yang mempengaruhi kurangnya penerapan

perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga yang dapat

mempengaruhi derajat kesehatan seseorang. Selanjutnya 56,8% yang mengetahui

kesehatan balita untuk program hidup sehat, 63% responden yang mengatkan

memiliki kebiasaan makan sayur, artinya masih terdapat 37% responden yang

tidak terbiasa mengonsumsi sayur dalam rumah tangga, 61,6% responden

mengatakan masih ada anggota keluarga yang merokok didalam rumah sehingga

hal ini mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga

tersebut.

3. Status ekonomi di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas

Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 146 orang responden

terdapat lebih separoh yaitu 90 orang (61,6%) responden yang memiliki status

ekonomi dalam kategori rendah.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitrianengsih

49
(2020) tentang faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat

yang menyatakan bahwa terdapat 59,27% responden yang memiliki status

ekonomi yang rendah.

Menurut teori pendapatan merupakan faktor yang menentukan kualitas

dan kuantitas makanan. Pada rumah tangga berpendapatan rendah, sebanyak 60

persen hingga 80 persen dari pendapatan riilnya dibelanjakan untuk membeli

makanan. Artinya pendapatan tersebut 70-80 persen energi dipenuhi oleh

karbohidrat (beras dan penggantinya) dan hanya 20 persen dipenuhi oleh sumber

energy lainnya seperti lemak dan protein. Pendapatan yang meningkat akan

menyebabkan semakin besarnya total pengeluaran termasuk besarnya pengeluaran

untuk pangan (Jannah, 2018).

Peneliti berasumsi bahwa, pendapatan keluarga dapat di ukur melalui

UMR dari daerah masing-masing, pendapatan keluarga sangat berpengaruh

terhadap status kesehatan, masyarakat dengan status pendapatan keluarga yang

rendah kesehatannya cenderung tidak terjaga jika di banding dengan masyarakat

yang kalangan ekonominya menengah ke atas, karena kesehatan dan pendapatan

keluarga saling berhubungan. Dengan ekonomi yang rendah akan membuat

sebuah keluarga memiliki keterbatasan dalam menerapkan perilaku hidup bersih

dan sehat, dimana pendapatan yang tinggi akan memudahkan anggota keluarga

dalam memenuhi kebutuhannya termasuk salah satunya kebutuhan gizi dan juga

kesehatan yang menunjang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah

tangga tersebut.

50
4. Lingkungan Sosial di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas

Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari 146 orang responden

terdapat hampir separoh yaitu 66 orang (45,2%) responden yang lingkungan

sosialnya tidak mendukung dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Anjasmara

(2020) tentang faktor yang berhubungan dengan penerapan perilaku hidup bersih

dan sehat didapatkan bahwa 40,1% responden terpengaruh yang kurang baik dari

lingkungan sosial tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

Lingkungan sosial adalah segala hal yang dicipta oleh manusia dengan

pemikiran dan budi nuraninya untuk dan atau dalam kehidupan bermasyarakat

atau lebih singkatnya manusia membuat sesuatu berdasar budi dan pikirannya

yang diperuntukkan dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia adalah makhluk

sosial, yaitu mahluk yang saling bergantung kehidupannya satu sama lain, oleh

karena manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan pertolongan

orang lain. Disamping itu manusia adalah makhluk berbudaya, yang dikaruniai

akal oleh tuhan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya termasuk masalah

kesehatan (Ahira, 2016).

Peneliti berasumsi bahwa, lingkungan sosial merupakan salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam penerapan perilaku hidup bersih dan

sehat. Jika lingkungan sosial membawa pengaruh negatif maka akan mengurangi

minat masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat dan sebaliknya jika

lingkungan sosial membawa pengaruh positif maka masyarakat juga akan

termotivasi untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Berdasarkan

jawaban responden didapatkan pertanyaan dengan skor jawaban terendah yaitu

dimana 76,3% responden menyatakan bahwa masyarakat disekitar lingkungan


51
anda saling mengingatkan untuk membuat Jaminan pemeliharaan kesehatan

seperti adanya pendataan untuk membuat jaminan kesehatan atau BPJS, 78,6

responden mengatakan lingkungan sosial memberikan pengaruh baik dalam

penerapan perilaku hidup bersih dan sehat salah satunya dengan menciptkan

kegiatan olahraga dan senam, 86,9% responden mengatakan selalu mengingatkan

untuk konsumsi makanan bergizi seperti adanya penyuluhan yang diberikan oleh

perangkat desa tentang gizi yang baik kepada masyarakat, 88,9% responden

mengatakan masyarakat di lingkungan ada sudah menggunakan air bersih untuk

kebutuhan sehari – hari dan tidak ada yang menggunakan air sunga, namun masih

ada beberapa diantara masyarakatt yang masih menggunakan air sungai untuk

kebutuhannya sehari – hari sehingga hal ini mempengaruhi perilaku hidup bersih

dan sehat.

5.2 Hasil Bivariat

1. Hubungan pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dalam


tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas
Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.5 hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan

perilaku hidup bersih dan sehat di peroleh dari 82 orang responden yang memiliki

pengetahuan dalam kategori rendah, terdapat sebanyak 41 orang (50,0%)

responden menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori rendah.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value=0,035 (p < 0,05) maka dapat

disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku

hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko

Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023. Hasil uji

statistik didapatkan juga nilai OR = 2,2, artinya responden yang pengetahuannya

52
rendah berpeluang 2,2 kali menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam

kategoi rendah dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan yang

tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gita Sekar (2018)

tentang faktor – faktor yang mempengaruhi tentang perilaku hidup bersih dan

sehat didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan

(p=0,000) dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

Menurut teori salah satu faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup

dan sehat yaitu pengetahuan masyarakat sendiri. pengetahuan merupakan hasil

dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu

objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognisi merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dari

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Jannah,

2018).

Peneliti berasumsi bahwa, dalam penelitian ini terdapat hubungan

pengetahuan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakat

dengan pengetahuan yang rendah cenderung tidak mau menerapkan perilaku

hidup bersih dan sehat karena pengetahuan mereka yang minim tentang

bagaimana cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat tersebut. Sedangkan

masyarakat dengan pengetahuan yang baik atau tinggi akan lebih termotivasi

untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat karena mereka merasa hal itu

penting diterapkan untuk meningkatkan derajat kesehatan.

53
2. Hubungan status ekonomi dengan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas
Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.6 hasil analisis hubungan antara status ekonomi

dengan perilaku hidup bersih dan sehat di peroleh dari 90 orang responden yang

memiliki status ekonomi dalam kategori rendah, terdapat sebanyak 44 orang

(48,9%) responden menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori

rendah dan 46 orang (51,1%) lainnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat

dalam kategori tinggi.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value=0,042 (p < 0,05) maka dapat

disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi dengan perilaku

hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko

Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023. Hasil uji

statistik didapatkan juga nilai OR = 2,19, artinya responden yang status

ekonominya rendah berpeluang 2,19 kali menerapkan perilaku hidup bersih dan

sehat dalam kategoi rendah dibandingkan dengan responden yang memiliki status

ekonomi yang tinggi

Hal ini didukung oleh hasil penelitian Faisal Ibnu (2018) tentang

hubungan sosial ekonomi keluarga dengan penerapan PHBS dalam rumah tangga

didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sosial ekonomi keluarga

dengan penerapan PHBS dengan nilai p value=0,000. Penelitian yang dilakukan

oleh Juliana Sisla Ningsih juga mengungkapkan ada hubungan status ekonomi

dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dengan nilai p value 0,004.

Menurut teori status ekonomi juga berkontribusi dalam memicu perilaku

hidup bersih dan sehat. Mayoritas penduduk yang menerapkan perilaku hidup

bersih dan sehat yaitu dengan status ekonomi menengah ke atas. Hal ini dipicu

54
karena mereka memiliki kemampuan secara ekonomi untuk memenuhi segala

kebutuhan mereka yang berkaitan dengan hidup bersih dan sehat. Sebagai contoh

misalnya dalam pemenuhan gizi seimbang dalam keluarga serta menciptkan

lingkungan dengan suasana rumah yang nyaman, bersih dan sehat. Selain itu juga

memiliki kemampuan untuk melakukan pengobatan serta konsultasi jika terjadi

masalah pada kesehatan mereka (Juliana, 2019).

Peneliti berasumsi bahwa, dalam penelitian ini ada hubungan status

ekonomi dengan perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga.

Status ekonomi sangat erat kaitannya dengan penerapan perilaku hidup bersih

dan sehat. Masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah akan cenderung tidak

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat karena mereka mempunyai

keterbatas dalam hal tersebut seperti tidak memiliki kemampuan mencukupi gizi

kuluarga, tidak memiliki uang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan serta

menyediakan rumah yang baik untuk keluarga dan lainnya.

3. Hubungan lingkungan sosial dengan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas
Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.7 hasil analisis hubungan antara lingkungan sosial

dengan perilaku hidup bersih dan sehat di peroleh dari 66 orang responden yang

lingkungan sosialnya tidak mendukung, terdapat sebanyak 37 orang (56,1%)

responden menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori rendah dan

29 orang (43,9%) lainnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam

kategori tinggi.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value=0,003 (p < 0,05) maka dapat

disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial dengan

55
perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Pancuran

Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023.

Hasil uji statistik didapatkan juga nilai OR = 2,97, artinya responden yang tidak

mendapatkan dukungan dari lingkungan sosial berpeluang 2,97 kali menerapkan

perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategoi rendah dibandingkan dengan

responden yang mendapatkan dukungan dari lingkungan sosial.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Ratnasari (2020) tentang

faktor yang berhubungan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat

menyatakan ada hubungan yang signifikan antara pengaruh lingkungan sosial

dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (p value = 0,006).

Menurut teori pengaruh dari lingkungan sosial juga sangat berpengaruh

terhadap penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan sosial adalah

segala hal yang dicipta oleh manusia dengan pemikiran dan budi nuraninya untuk

dan atau dalam kehidupan bermasyarakat atau lebih singkatnya manusia membuat

sesuatu berdasar budi dan pikirannya yang diperuntukkan dalam kehidupan

bermasyarakat (Ahira, 2016).

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu mahluk yang saling bergantung

kehidupannya satu sama lain, oleh karena manusia tidak bisa hidup sendiri dan

selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Disamping itu manusia adalah

makhluk berbudaya, yang dikaruniai akal oleh tuhan untuk memecahkan masalah

yang dihadapinya termasuk masalah kesehatan (Ahira, 2016).

Manusia berada dalam lingkungan sosial yang terdiri dari pola interaksi

antar budaya, tekhnologi dan organisasi sosial termasuk didalamnya jumlah

penduduk dan perilakunya yang terdapat dalam spasial tertentu. Lingkungan

sosial mengalami perubahan sejalan dengan peningkatan kemampuan adaptasi

kultural manusia terhadap lingkungannya. Dinamika masyarakat dapat


56
memberikan kesempatan kebudayaan untuk berkembang sehingga dapat

dikatakan bahwa tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat dan tidak ada

masyarakat tanpa kebudayaan sebagai wadah pendukungnya (Tummanggor, R,

2017).

Peneliti berasumsi bahwa, dalam penelitian ini terdapat hubungan

lingkungan sosial dengan perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah

tangga. Jika lingkungan sosial membawa pengaruh negatif maka akan mengurangi

minat masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat dan sebaliknya jika

lingkungan sosial membawa pengaruh positif maka masyarakat juga akan

termotivasi untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

57
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Faktor – Faktor Yang

Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah

Tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten

Kerinci Tahun 2023” dengan jumlah responden sebanyak 146 orang., maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Terdapat hampir separoh yaitu 61 orang (41,8%) responden yang menerapkan

perilaku hidup bersih dan sehat dalam kategori rendah di Desa Pancuran Bangko

Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023.

2. Terdapat lebih separoh yaitu 82 orang (56,2%) responden yang memiliki

pengetahuan dalam kategori rendah di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja

Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023.

3. Terdapat lebih separoh yaitu 90 orang (61,6%) responden yang memiliki status

ekonomi dalam kategori rendah di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja

Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023.

4. terdapat hampir separoh yaitu 66 orang (45,2%) responden yang lingkungan

sosialnya tidak mendukung dalam penerapam perilaku hidup bersih dan sehat di

Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap Kabupaten Kerinci

Tahun 2023.

5. Terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas

Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023 dengan nilai p value=0,035.

58
6. Terdapat hubungan status ekonomi dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas

Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023 dengan nilai p value=0,042.

7. Terdapat hubungan lingkungan sosial dengan perilaku hidup bersih dan sehat

pada tatanan rumah tangga di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas

Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023 dengan nilai p value=0,003.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian maka peneliti dapat

merekomendasikan beberapa saran :

6.2.1 Bagi Masyarakat

1. Disarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih

dan sehat

2. Disarankan kepada masyarakat untuk tidak merokok didalam rumah karena

akan mengganggu kesehatan anggota keluarga lainnya.

3. Disarankan kepada masyarakat untuk lebih termotivasi lagi memeriksaan

kesehatannya ke fasilitas kesehatan

6.2.2 Bagi Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap

Kabupaten Kerinci

1. Disarankan kepada petugas puskesmas untuk aktif memberikan penyuluhan

tentang PHBS untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat karena dari hasil

penelitian masih banyak masyarakat yang kurang mengetahui tentang

pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.

2. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk lebih aktif mengajak masyarakat

mengikuti kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat seperti olahraga dan

senam.

59
6.2.3 Bagi STIKes Syedza Saintika

1. Disarankan kepada institusi pendidikan untuk menambah referensi tentang

PHBS sebagai bahan bacaan.

2. Disarankan kepada institusi pendidikan untuk menambah mata kuliah tentang

PHBS

6.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti faktor lain yang

berhubungan denga PHBS seperti peran tokoh masyarakat, sikap dan

lainnya.

60
61
DAFTAR PUSTAKA

Aldila. 2018. Kesehatan Balita. Jakarta : EGC

Aldila.N 2018. Faktor Yang Berhubungan Dengan Indikator Hidup Bersih dan
Sehat di Bojolali. Jurnal Kesehatan. Nomor 2, Vol 2 : ISSN 9012 - 3421

Anies. 2016. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular. Jakarta : PT. Alex
Media Komputindo

Ambarwati. 2019. Konsep Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan
Rumah Tangga. Jakarta : Salemba Medika

Anjasmara. 2020. Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat. Jurnal Kesehatan Andalas. No 1 Vol 1 : ISSN : 8112 - 7662

BKKBN. 2017. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta.


BKKBN

Chandra. 2017. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Tentang Perilaku


Hidup Bersih Dan Sehat. Jurnal Kesehatan Masyarakat : ISSN 7012 - 0912

Depkes, RI. 2016. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta : Depetemen
Kesehatan

Dinkes Provinsi Jambi. Laporan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Provinsi Jambi. Laporan Tahunan : Jambi

Dinkes Kabupaten Kerinci. Laporan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Kabupaten Kerinci. Laporan Tahunan : Kerinci

Dewi & Wawan, A. 2011. Teori & Pegukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Jakarta : Nuha Medika

Dinkes Kabupaten Kerinci. 2022 Rekapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Kerinci

Dwiyanti. 2018. Faktor Yang Mempengaruhi Indikator Perilaku Hidup Bersih.


Universitas Diponogoro Semarang. Nomor 1, Volume 1

Faisal, Ibnu. 2018. Hubungan Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Penerapan PHBS
Dalam Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat : No 1 Vol 1 : ISSN :
7612 - 6540

Fitrianengsih. 2020. Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih


Dan Sehat. Jurnal Kesehatan Andalas. No 1 Vol 1

Gita Sekar. 2018. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tentang Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat. Jurnal Kesehatan : ISSN : 7612 – 8872
Heni. 2015. Hubungan Pendapatan dengan Kesehatan Daalm Keluarga.
Universitas Tri Sakti Jakarta : Nomor 1, Vol 1

Hermawan. 2017. Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat. Jurnal Kesehatan : ISSN : 8712 - 9982

Jannah. 2018. Konsep Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah
Tangga. Jakarta : Trans Info Media

Juliana. 2019. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Kebidanan : ISSN : 6512
- 6152

Kemenkes, RI. 2020. Program Kesehatan Masyarakat Indoensia. Jakarta :


Kementerian Kesehatan Indonesia

Khumayra & Sulisno. 2018. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Citra Pustaka

Laporan Puskesmas Semerap. 2022. Laporan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Wilayah Kerja Puskesmas Semerap. Laporan Tahunan : Semerap

Moestavi. 2016. Kesehatan Gizi dan Mulut. Jakarta :EGC

Mulyawan. 2018. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Yogyakarta : Banyu Media

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta :


Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2016. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta :


Jakarta

Niluh. 2020. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku hidup bersih dan sehat di
Puskesmas Tiga Kabupaten Pidie. Jurnal Kesehatan Masyarakat : ISSN : 8712 -
86723

PPGI. 2016. Masalah Gigi Anak dan Solusinya. Jakarta : Wikepedia

Ratnasari. 2020. Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Perilaku Hidup


Bersih Dan Sehat. Jurnal Kesehatan : ISSN : 7612 - 1249

Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam


Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika

Ruwayda. 2019. Hubungan Pengetahuan dan Lingkungan Sosial Dengan


Penerapan PHBS Dalam Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat :
No 1 Vol 1 : ISSN : 7612 - 6540

Singgih, S. 2014. Dampak Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta : Nuha
Medika
Taufik, et al. 2020. Faktor Yang Berhubungan DEngan Perilaku Hidup Sehat.
Jurnal Kesehatan Universitas Malaya : Nomor 2,Vol 5

UMK, Kerinci. 2023. Upah Minimum Kabupaten Kerinci. Kerinci

Utami, 2014. Pendapat Keluarga dan PHBS. Naksah Publikasi

Wahyuni. 2020. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi perilaku hidup bersih dan


sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Ciputat.
Jurnal Kesehatan Masyarakat : DOI 9712- 8623

Yusra, G. 2017. Hubungan Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Penerapan PHBS


Dalam Rumah Tangga. Jurnal Kebidanan, Nomor 1, Vol 1 : ISSN 8129 -
357
Lampiran 1
RENCANA JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT DI DESA PANCURAN BANGKO WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMERAP
KABUPATEN KERINCI TAHUN 2023

April'23 Mei'23 Juni'23 Juli'23 Agust'23 Sept'23 Oktober'23


NO KEGIATAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 PENGAJUAN JUDUL
2 KONSULTASI PROPOSAL ( BAB I, II, III )
3 ACC PROPOSAL
4 PENGUMPULAN PROPOSAL
5 UJIAN PROPOSAL
6 PENYERAHAN PERBAIKAN PROPOSAL
7 PENGURUSAN SURAT IZIN PENELITIAN
8 PENELITIAN DAN KONSULTASI SKRIPSI
9 SIDANG SKRIPSI
10 PENYERAHAN SKRIPSI

MAHASISWA
Pembimbing I Pembimbing II Padang, Juli 2023

Oktariyani Dasril, M.Kes Ilma Nuria Sulrieni, M.Kes Nidya Anggun Pratiwi
Lampiran 2
PERMOHONAN JADI RESPONDEN
Kepada Yth,
Saudara .....................
Di
Tempat

Dengan Hormat,
Saya Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Nidya Anggun Pratiwi
Nim : 2003015
Alamat : Pancuran Bangko
Adalah Mahasiswa STIKES SYEDZA SAINTIKA Padang bermaksud mengadakan
Penelitian dengan judul “Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap
Kabupaten Kerinci Tahun 2023”. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang
merugikan bagi Saudara selaku responden. Kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan
hanya dipergunakan untuk kepentingan Penelitian.
Apabila Saudara menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaannya untuk
menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan yang diajukan sejujurnya
sesuai yang saudara ketahui.
Demikianlah, atas perhatian dan kesediaan Saudara sebagai responden saya ucapkan
terima kasih.

Sungai Penuh, Juni 2023

( Peneliti )
Lampiran 3
INFORMED CONSENT
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Dengan ini menyatakan bersedia mengisi/menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam

kuesioner penelitian yang berjudul “Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas

Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023”. Dengan sejujur-jujurnya tanpa paksaan dari

siapapun dengan catatan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian dan dijamin

kerahasiannya.

Demikian persetujuan penelitian ini saya tandatangani dengan sukarela tanpa adanya

paksaan dari siapapun. Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya agar dapat

dipergunakan sesuai dengan kepentingan.

Sungai Penuh, Juni 2023

( )
Lampiran 4

FORM KUESIONER PENELITIAN


A. Identitas
a. Nama Ibu :
b. Umur :
c. Agama :
d. Jumlah anggota keluarga :
e. Alamat :
f. Pendidikan :
g. Pekerjaan :

B. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda centang (√) untuk salah satu
jawaban anda.
No Pernyataan Sangat Setuju Tidak Sangat
setuju setuju tidak
setuju
1
Saya menggunakan jamban dengan
septic tank karena pembuangan kotoran
sembarangan dapat menyebabkan
penyakit cacingan pada anak
2
Saya melakukan aktivitas fisik
(olahraga) setiap hari merupakan suatu
cara memelihara kesehatan tubuh
3
Saya menyediakan menu makanan sayur
dan buah setiap hari karena dapat
menjaga kesehatan anggota keluarga
4
Saya membawa balita setiap bulan ke
posyandu untuk ditimbang agar
mengetahui pertumbuhan balita dan
mencegah terjadinya gizi buruk
5
Saya mengajak anggota keluarga untuk
tidak merokok di dalam rumah karena
merokok di dalam rumah
membahayakan anggota keluarga
lainnya
6
Saya bersalin ditolong oleh tenaga
kesehatan, bidan maupun dokter
kandungan karena keselamatan ibu dan
bayi lebih terjamin
7
Saya menggunakan air bersih untuk
keperluan sehari-hari karena air bersih
mengurangi terjadinya sumber
penularan penyakit
8
Saya memberikan ASI ekslusif pada
bayi sampai usia 6 bulan sesuai dengan
arahan petugas kesehatan untuk
memberikan gizi yang baik bagi bayi
9
Saya mencuci tangan hanya dengan
menggunakan air karena saya
merasakan tangan saya sudah merasa
bersih
10
Saya tidak perlu memberantas jentik di
rumah karena akan memakan waktu dan
tidak selalu menjadi tempat perindukan
nyamuk aedes aegypti

11 Saya maupun keluarga selalu melakukan


pemeriksaa kehamilan minimal 4 kali saat
lagi hamil

12 Rumah saya memiliki tempat pengolahan


sampah yang baik dan semua anggota
keluarga selalu membuang sampah pada
tempatnya

13 Lantai rumah saya belum memenuhi


syarat yaitu belum kedap air

14 Saya dan keluarga tidak pernah melakukan


pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut

15 Ketika sakit saya dan keluarga jarang


melakukan pemeriksaan kesehatan
difasilitas kesehatan
Sumber : Hermawan (2017)
C. PENGETAHUAN
1. Apa yang dimaksud dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah
tangga?
a. Upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat
b. Memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku
c. Setiap anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
d. Mengurangi atau meniadakan biaya pengobatan dalam keluarga

2. Apa manfaat PHBS rumah tangga?


a. Pertumbuhan anak terhambat
b. Anggota keluarga malas bekerja
c. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit
d. Biaya pengobatan semakin tidak terkontrol

3. Apa yang menjadi tujuan penerapan PHBS rumah tangga?


a. Menurunkan kejadian penyakit
b. Terwujudnya masyarakat yang berbudaya hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan
c. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya suatu penyakit
d. Mengurangi atau meniadakan biaya pengobatan dalam keluarga
4. Salah satu syarat jamban sehat adalah …….
a. Tidak mencemari sumber air (minimal jarak 10 meter dari rumah)
b. Mencemari tanah sekitar
c. Tidak pernah dibersihkan
d. Berbau

5. Apa yang Ibu ketahui tentang ASI eksklusif?


a. Memberi bayi ASI saja sampai usia 6 bulan
b. Memberi bayi ASI dan makanan tambahan sampai usia 6 bulan
c. Memberi bayi ASI saja sampai usia 1 tahun
d. Tidak perlu memberi bayi ASI

6. Berapa kali sebaiknya balita ditimbang di posyandu maupun dipuskesmas?


a. Setiap 6 bulan sekali
b. Setiap bulan
c. Setiap tahun
d. Balita tidak perlu ditimbang

7. Seberapa sering keluarga makan sayur dan buah?


a. Setiap minggu
b. Setiap hari
c. Sekali dalam satu bulan
d. Setiap sekali dalam tiga bulan

8. Penggunaan air bersih sebaiknya?


a. Air mengalir, jernih dan tidak berasa
b. Berwarna kekuningan
c. Berasal dari limbah pabrik
d. Air yang diambil dari sungai

9. Dimana tempat yang tepat bagi anggota keluarga yang merokok?


a. Di dalam rumah
b. Di toilet
c. Di luar rumah
d. Di dalam kamar

10. Pertolongan persalinan sebaiknya dilakukan oleh?


a. Dukun
b. Dokter gigi
c. Keluarga yang berpengalaman membantu persalinan
d. Bidan / dokter kandungan

11. Bagaimana mencuci tangan yang benar?


a. Menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir
b. Tidak menggunakan sabun
c. Tidak menggunakan air bersih
d. Tidak mencuci tangan
Sumber ; Ruwayda (2019)
D. Status ekonomi
1. Berapa penghasilan keluarga per bulan?
Jawab :

2. Berapa jumlah anggota keluarga yang ditanggung?


Jawab :

E. Lingkungan Sosial

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda centang (√) untuk salah satu
jawaban anda.
No Pernyataan Sering Jarang Kadang Tidak
- pernah
kadang
1
Lingkungan sosial saya memberikan
pengaruh baik dalam penerapan perilaku
hidup bersih dan sehat salah satunya
dengan menciptkan kegiatan olahraga dan
senam

2 Saya dan lingkungan sekitar setiap minggu


selalu melakukan gotong royong untuk
menciptakan suasana yang bersih di
lingkungan tempat tinggal

3 Lingkungan sosial sekitar saya melarang


membuang sampah sembangan

4 Lingkungan sekitar anda selalu


mengingatkan untuk Konsumsi makanan
bergizi seperti adanya penyuluhan yang
diberikan oleh perangkat desa tentang gizi
yang baik kepada masyarakat

5 Masyarakat di lingkungan ada sudah


menggunakan air bersih untuk kebutuhan
sehari – hari dan tidak ada yang
menggunakan air sungai

6 Masyarakat disekitar lingkungan anda


saling mengingatkan untuk membuat
Jaminan pemeliharaan kesehatan seperti
adanya pendataan untuk membuat jaminan
kesehatan atau BPJS

7 Mayoritas rumah masyarakay sudah


menggunakan lantai rumah kedap air
8 Lingkungan sekitar tidak pernah
mendukung saya dalam menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat seperti
masih banyak masyarakat yang merokok
serta membuang sampah sembarangan

9 Tidak ada kegiatan pemeriksaan kesehatan


rutin yang dilakukan dilingkungan sekitar
saya

10 Saya tidak pernah mendapatkan informasi


tentang bagaimana cara menerapkan
perilaku hidup dan sehat di lingkungan
sosial saya

Sumber : Ruwayda (2019)


` Lampiran 5

MASTER TABEL

Karakteristik Responden Pekerjaan Perilaku hidup bersih dan sehat Pengetahuan Lingkungan Sosial
SKOR KATEGORI KODE Status Ekonomi Kategori Kode SKOR KATEGORI KODE SKOR KATEGORI KODE
No Nama Umur Pendidikan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ny K 37 SMA IRT 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 49 Rendah 1 1,100,000 Rendah 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 Rendah 1 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 33 Tidak Mendukung 1
2 Ny R 32 SD IRT 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 58 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Tinggi 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
3 Ny A 23 SMA IRT 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 57 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38 Mendukung 2
4 Ny N 34 SMA IRT 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 51 Tinggi 2 1,500,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 3 3 4 1 3 3 3 4 4 4 32 Tidak Mendukung 1
5 Ny U 33 SMA swasta 4 2 1 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 1 1 44 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 Rendah 1 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 35 Mendukung 2
6 Ny R 24 SMP IRT 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 51 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Tinggi 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 34 Mendukung 2
7 Ny A 23 STRATA-1 IRT 4 2 1 2 2 4 2 1 2 2 1 4 1 2 2 32 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 Rendah 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 35 Mendukung 2
8 Ny K 25 SMP Swasta 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 58 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 9 Tinggi 2 4 4 4 4 1 4 1 2 4 4 32 Tidak Mendukung 1
9 Ny T 37 SMA IRT 1 1 4 4 1 1 1 4 4 1 3 3 4 4 1 37 Rendah 1 780,000 Rendah 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6 Rendah 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 36 Mendukung 2
10 Ny L 26 STRATA-1 PNS 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 50 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 6 Rendah 1 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 34 Mendukung 2
11 Ny A 38 SMP IRT 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 49 Rendah 1 1,500,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 31 Tidak Mendukung 1
12 Ny N 30 SMP Swasta 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 1 2 3 4 4 46 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 4 Rendah 1 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 35 Mendukung 2
13 Ny R 43 SD IRT 2 2 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 46 Rendah 1 1,500,000 Rendah 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 6 Rendah 1 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 34 Mendukung 2
14 Ny I 35 SMA Petani 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 52 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 Tinggi 2 2 4 4 1 3 2 4 4 4 4 32 Tidak Mendukung 1
15 Ny M 39 SMA swasta 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 2 3 3 3 44 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 7 Rendah 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 29 Tidak Mendukung 1
16 Ny R 32 SMA Petani 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 54 Tinggi 2 3,500,000 Tinggi 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 35 Mendukung 2
17 Ny M 34 SMP IRT 1 3 4 4 1 1 3 4 4 1 4 1 4 4 1 40 Rendah 1 1,500,000 Rendah 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 Rendah 1 3 4 4 1 1 3 4 4 1 4 29 Tidak Mendukung 1
18 Ny R 32 STRATA-1 swasta 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 56 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 9 Tinggi 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
19 Ny E 32 SMP swasta 2 4 3 3 4 2 4 3 3 5 3 1 3 3 1 44 Rendah 1 3,500,000 Tinggi 2 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 5 Rendah 1 5 3 3 4 2 4 3 3 4 3 34 Mendukung 2
20 Ny S 27 SMA IRT 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 52 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Tinggi 2 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 34 Mendukung 2
21 Ny R 35 STRATA-1 swasta 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 1 1 1 4 45 Rendah 1 3,000,000 Tinggi 2 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 Rendah 1 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 37 Mendukung 2
22 Ny Y 20 SMP IRT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 61 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Tinggi 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Mendukung 2
23 NY G 19 SMA IRT 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 2 4 4 2 50 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 34 Mendukung 2
24 Ny U 21 SMA Petani 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 53 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 Tinggi 2 3 4 4 3 4 1 1 4 3 4 31 Tidak Mendukung 1
25 Ny R 31 SD IRT 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 2 1 4 4 49 Rendah 1 800,000 Rendah 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 5 Rendah 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 38 Mendukung 2
26 Ny Z 30 SMP IRT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 58 Tinggi 2 3,500,000 Tinggi 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 28 Tidak Mendukung 1
27 Ny R 18 STRATA-1 swasta 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 1 51 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tinggi 2 3 4 1 1 1 1 4 4 4 4 27 Tidak Mendukung 1
28 Ny S 27 SMP IRT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 55 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 Tinggi 2 4 4 1 1 1 4 4 4 4 1 28 Tidak Mendukung 1
29 Ny I 19 SMA Petani 4 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 4 4 4 42 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 7 Rendah 1 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 24 Tidak Mendukung 1
30 Ny W 28 STRATA-1 swasta 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 55 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 Tinggi 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 36 Mendukung 2
31 Ny M 29 SMP swasta 4 3 2 4 2 4 3 2 4 2 2 2 4 4 4 46 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 7 Rendah 1 3 2 4 2 4 3 2 4 2 2 28 Tidak Mendukung 1
32 Ny R 35 SMA IRT 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 56 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Tinggi 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
33 Ny M 30 DIPLOMA III IRT 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 54 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 36 Mendukung 2
34 Ny R 21 SMP swasta 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 58 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 4 Rendah 1 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 31 Tidak Mendukung 1
35 Ny R 36 SMA Petani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 1 49 Rendah 1 700,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 Mendukung 2
36 Ny S 35 SMA swasta 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 56 Tinggi 2 5,000,000 Tinggi 2 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 5 Rendah 1 3 4 1 1 1 3 4 4 4 4 29 Tidak Mendukung 1
37 Ny R 22 SMA swasta 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 1 1 4 46 Rendah 1 3,000,000 Tinggi 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 8 Tinggi 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 35 Mendukung 2
38 Ny S 31 SMA IRT 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 56 Tinggi 2 4,000,000 Tinggi 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
39 Ny M 23 SMA Dagang 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 55 Tinggi 2 4,000,000 Tinggi 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
40 Ny I 32 SMA IRT 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 1 4 4 3 51 Tinggi 2 960,000 Rendah 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 9 Tinggi 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 35 Mendukung 2
41 Ny M 23 SMP IRT 1 1 4 1 2 1 1 4 1 2 1 2 4 1 2 28 Rendah 1 4,400,000 Tinggi 2 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 Rendah 1 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 35 Mendukung 2
42 Ny I 34 STRATA-1 PNS 4 2 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 52 Tinggi 2 4,000,000 Tinggi 2 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 5 Rendah 1 2 3 3 4 4 2 3 3 4 4 32 Tidak Mendukung 1
43 Ny E 33 SMA Petani 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 47 Rendah 1 2,800,000 Rendah 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7 Rendah 1 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 36 Mendukung 2
44 Ny S 24 SMA swasta 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 54 Tinggi 2 1,000,000 Rendah 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 Rendah 1 4 4 2 2 3 2 2 4 4 4 31 Tidak Mendukung 1
45 Ny R 28 SMP IRT 2 2 4 4 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 49 Rendah 1 500,000 Rendah 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 5 Rendah 1 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 37 Mendukung 2
46 Ny Y 25 STRATA-1 PNS 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 52 Tinggi 2 4,000,000 Tinggi 2 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 5 Rendah 1 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 35 Mendukung 2
47 Ny K 37 SMP IRT 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 2 4 4 2 4 50 Tinggi 2 800,000 Rendah 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 4 Rendah 1 3 4 2 4 4 3 4 2 4 2 32 Tidak Mendukung 1
48 Ny K 23 SMP IRT 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 48 Rendah 1 850,000 Rendah 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 Tinggi 2 3 2 4 3 4 3 2 4 3 4 32 Tidak Mendukung 1
49 Ny A 34 DIPLOMA III PNS 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 54 Tinggi 2 4,000,000 Tinggi 2 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 6 Rendah 1 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 34 Mendukung 2
50 Ny F 33 SD IRT 3 4 3 2 4 3 4 3 2 4 4 4 3 2 4 49 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 Rendah 1 4 3 2 4 3 4 3 2 4 4 33 Tidak Mendukung 1
51 Ny Z 24 SMA Petani 4 2 4 2 3 4 2 4 2 3 2 3 4 2 3 44 Rendah 1 1,500,000 Rendah 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4 Rendah 1 2 4 2 3 4 2 4 2 3 2 28 Tidak Mendukung 1
52 Ny S 23 SMA IRT 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 53 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 6 Rendah 1 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 36 Mendukung 2
53 Ny M 25 SMA IRT 4 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 3 51 Tinggi 2 1,500,000 Rendah 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 5 Rendah 1 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 34 Mendukung 2
54 Ny I 37 SMP swasta 4 3 2 2 3 4 3 2 2 3 1 3 2 1 3 38 Rendah 1 1,500,000 Rendah 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 Rendah 1 3 2 2 3 4 3 2 2 3 1 25 Tidak Mendukung 1
55 Ny M 28 SMA swasta 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 Tinggi 2 2,000,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Mendukung 2
56 Ny I 28 SMA IRT 2 1 3 2 4 2 1 3 2 4 2 2 3 2 4 37 Rendah 1 1,500,000 Rendah 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4 Rendah 1 1 3 2 4 2 1 3 2 4 2 24 Tidak Mendukung 1
57 Ny E 33 STRATA-1 PNS 2 4 2 3 2 2 4 2 3 2 4 4 4 4 4 46 Rendah 1 5,000,000 Tinggi 2 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Tinggi 2 4 2 3 2 2 4 2 3 2 4 28 Tidak Mendukung 1
58 Ny S 34 SMA IRT 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 36 Rendah 1 600,000 Rendah 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4 Rendah 1 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 24 Tidak Mendukung 1
59 Ny R 33 SMA IRT 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 53 Tinggi 2 900,000 Rendah 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7 Rendah 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 38 Mendukung 2
60 Ny M 34 SMP IRT 1 3 4 4 1 1 3 4 4 1 4 1 4 4 1 40 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 3 4 4 1 1 3 4 4 1 4 29 Tidak Mendukung 1
61 Ny R 32 STRATA-1 swasta 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 56 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7 Rendah 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
62 Ny E 32 SMP swasta 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 1 3 3 1 43 Rendah 1 3,000,000 Tinggi 2 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 5 Rendah 1 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 31 Tidak Mendukung 1
63 Ny S 27 SMA IRT 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 52 Tinggi 2 2,300,000 Rendah 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Tinggi 2 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 34 Mendukung 2
64 Ny R 35 STRATA-1 swasta 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 1 1 1 4 45 Rendah 1 2,000,000 Rendah 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Tinggi 2 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 35 Mendukung 2
65 Ny Y 20 SMP IRT 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 61 Tinggi 2 1,500,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Tinggi 2 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 42 Mendukung 2
66 NY G 19 SMA IRT 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 2 4 4 2 50 Tinggi 2 1,500,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 3 2 2 2 2 3 4 4 2 4 28 Tidak Mendukung 1
67 Ny U 21 SMA Petani 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 53 Tinggi 2 2,000,000 Rendah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 Tinggi 2 3 4 4 3 2 2 2 2 3 4 29 Tidak Mendukung 1
68 Ny R 31 SD IRT 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 3 1 4 4 50 Tinggi 2 2,000,000 Rendah 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 Tinggi 2 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 34 Mendukung 2
69 Ny Z 30 SMP IRT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 58 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 32 Tidak Mendukung 1
70 Ny R 18 STRATA-1 swasta 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 1 51 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tinggi 2 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 29 Tidak Mendukung 1
71 Ny S 27 SMP IRT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 56 Tinggi 2 1,000,000 Rendah 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 Rendah 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 37 Mendukung 2
72 Ny I 19 SMA Petani 4 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 4 4 4 42 Rendah 1 1,000,000 Rendah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 9 Tinggi 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 24 Tidak Mendukung 1
73 Ny W 28 STRATA-1 swasta 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 55 Tinggi 2 4,400,000 Tinggi 2 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 Rendah 1 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 36 Mendukung 2
74 Ny M 29 SMP swasta 4 3 2 4 2 4 3 2 4 2 2 2 4 4 4 46 Rendah 1 3,000,000 Tinggi 2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Tinggi 2 3 2 4 2 4 3 2 4 2 2 28 Tidak Mendukung 1
75 Ny R 35 SMA IRT 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 56 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Tinggi 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
76 Ny M 30 DIPLOMA III IRT 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 54 Tinggi 2 2,000,000 Rendah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 36 Mendukung 2
77 Ny R 21 SMP swasta 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 58 Tinggi 2 500,000 Rendah 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 4 Rendah 1 4 4 4 4 1 1 4 4 1 4 31 Tidak Mendukung 1
78 Ny R 36 SMA Petani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 52 Tinggi 2 1,000,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 Mendukung 2
79 Ny S 35 STRATA-1 PNS 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 56 Tinggi 2 4,000,000 Tinggi 2 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 5 Rendah 1 3 4 4 4 4 1 1 1 4 4 30 Tidak Mendukung 1
80 Ny R 22 SMA swasta 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 1 1 4 46 Rendah 1 3,000,000 Tinggi 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 8 Tinggi 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 35 Mendukung 2
81 Ny S 31 SMA IRT 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 56 Tinggi 2 1000000 Rendah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
82 Ny K 37 SMA IRT 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 49 Rendah 1 780,000 Rendah 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 Rendah 1 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 33 Tidak Mendukung 1
83 Ny R 32 SD IRT 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 58 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Tinggi 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
84 Ny A 23 SMA IRT 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 57 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 5 Rendah 1 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38 Mendukung 2
85 Ny N 34 SMA IRT 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 51 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 35 Mendukung 2
86 Ny U 33 SMA swasta 4 2 1 4 3 4 2 1 4 3 4 4 2 1 1 40 Rendah 1 3,000,000 Tinggi 2 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 Rendah 1 2 1 4 3 4 2 1 4 3 4 28 Tidak Mendukung 1
87 Ny R 24 SMP IRT 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 51 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Tinggi 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 34 Mendukung 2
88 Ny A 23 STRATA-1 IRT 4 2 1 2 2 4 2 1 2 2 1 4 1 2 2 32 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 Rendah 1 2 1 2 2 4 2 1 2 2 1 19 Tidak Mendukung 1
89 Ny K 25 SMP Swasta 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 58 Tinggi 2 1,250,000 Rendah 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 7 Rendah 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Mendukung 2
90 Ny T 37 SMA IRT 1 1 4 4 1 1 1 4 4 1 3 3 4 4 1 37 Rendah 1 800,000 Rendah 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6 Rendah 1 1 4 4 1 1 1 4 4 1 3 24 Tidak Mendukung 1
91 Ny L 26 STRATA-1 PNS 2 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 50 Tinggi 2 3,500,000 Tinggi 2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 6 Rendah 1 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 34 Mendukung 2
92 Ny A 38 SMP IRT 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 49 Rendah 1 3,500,000 Tinggi 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 31 Tidak Mendukung 1
93 Ny N 30 SMP Swasta 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 1 2 3 4 4 46 Rendah 1 3,000,000 Tinggi 2 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 4 Rendah 1 2 3 4 4 3 2 3 4 4 1 30 Tidak Mendukung 1
94 Ny R 43 SD IRT 2 2 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 46 Rendah 1 1,800,000 Rendah 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 6 Rendah 1 2 3 3 4 2 2 3 3 4 4 30 Tidak Mendukung 1
95 Ny I 35 SMA Petani 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 52 Tinggi 2 2,750,000 Rendah 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 Rendah 1 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 35 Mendukung 2
96 Ny M 39 SMA swasta 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 2 3 3 3 44 Rendah 1 2,000,000 Rendah 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 7 Rendah 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 29 Tidak Mendukung 1
97 Ny R 32 SMA Petani 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 54 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 5 Rendah 1 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 35 Mendukung 2
98 Ny M 34 SMP IRT 1 3 4 4 1 1 3 4 4 1 4 1 4 4 1 40 Rendah 1 800,000 Rendah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 3 4 4 1 1 3 4 4 1 4 29 Tidak Mendukung 1
99 Ny W 28 STRATA-1 swasta 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 55 Tinggi 2 3,500,000 Tinggi 2 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 Rendah 1 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 36 Mendukung 2
100 Ny M 29 SMP swasta 4 3 2 4 2 4 3 2 4 2 2 2 4 4 4 46 Rendah 1 1,500,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Tinggi 2 3 2 4 2 4 3 2 4 2 2 28 Tidak Mendukung 1
101 Ny R 35 SMA IRT 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 56 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Tinggi 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
102 Ny M 30 DIPLOMA III IRT 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 54 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 2 1 1 1 2 2 4 2 4 4 23 Tidak Mendukung 1
103 Ny R 21 SMP swasta 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 58 Tinggi 2 1,000,000 Rendah 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 4 Rendah 1 4 3 4 3 2 2 4 2 2 4 30 Tidak Mendukung 1
104 Ny R 36 SMA Petani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 52 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 4 4 3 3 3 2 4 4 4 2 33 Tidak Mendukung 1
105 Ny S 35 DIPLOMA III PNS 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 56 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 5 Rendah 1 3 4 4 4 4 1 1 1 4 4 30 Tidak Mendukung 1
106 Ny R 22 SMA swasta 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 1 1 4 46 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 8 Tinggi 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37 Mendukung 2
107 Ny S 31 SMA IRT 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 56 Tinggi 2 1,500,000 Rendah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
108 Ny M 23 SMA Dagang 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 55 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
109 Ny I 32 SMA IRT 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 1 4 4 3 51 Tinggi 2 860,000 Rendah 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 9 Tinggi 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 35 Mendukung 2
110 Ny M 23 SMP IRT 1 1 4 1 2 1 1 4 1 2 1 2 4 1 2 28 Rendah 1 3,000,000 Tinggi 2 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 Rendah 1 1 4 1 2 1 1 4 1 2 1 18 Tidak Mendukung 1
111 Ny I 34 STRATA-1 PNS 4 2 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 52 Tinggi 2 4,000,000 Tinggi 2 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 5 Rendah 1 2 3 3 4 4 2 3 3 4 4 32 Tidak Mendukung 1
112 Ny E 33 SMA Petani 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 47 Rendah 1 1,600,000 Rendah 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7 Rendah 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 32 Tidak Mendukung 1
113 Ny S 24 SMA swasta 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 54 Tinggi 2 960,000 Rendah 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 Rendah 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 Mendukung 2
114 Ny R 28 SMP IRT 2 2 4 4 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 49 Rendah 1 4,400,000 Tinggi 2 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 5 Rendah 1 2 4 4 3 2 2 4 4 3 4 32 Tidak Mendukung 1
115 Ny Y 25 STRATA-1 PNS 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 52 Tinggi 2 3,500,000 Tinggi 2 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 5 Rendah 1 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 35 Mendukung 2
116 Ny K 37 SMP IRT 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 2 4 4 2 4 50 Tinggi 2 2,800,000 Rendah 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 4 Rendah 1 3 4 2 4 4 3 4 2 4 2 32 Tidak Mendukung 1
117 Ny K 23 SMP IRT 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 48 Rendah 1 1,000,000 Rendah 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 Tinggi 2 3 2 4 3 4 3 2 4 3 4 32 Tidak Mendukung 1
118 Ny A 34 DIPLOMA III PNS 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 54 Tinggi 2 4,000,000 Tinggi 2 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 6 Rendah 1 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 34 Mendukung 2
119 Ny F 33 SD IRT 3 4 3 2 4 3 4 3 2 4 4 4 3 2 4 49 Rendah 1 780,000 Rendah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 Rendah 1 4 3 2 4 3 4 3 2 4 4 33 Tidak Mendukung 1
120 Ny Z 24 SMA Petani 4 2 4 2 3 4 2 4 2 3 2 3 4 2 3 44 Rendah 1 800,000 Rendah 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4 Rendah 1 2 4 2 3 4 2 4 2 3 2 28 Tidak Mendukung 1
121 Ny S 23 SMA IRT 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 53 Tinggi 2 850,000 Rendah 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 6 Rendah 1 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 36 Mendukung 2
122 Ny A 23 STRATA-1 IRT 4 2 1 2 2 4 2 1 2 2 1 4 1 2 2 32 Rendah 1 4,000,000 Tinggi 2 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 Rendah 1 2 1 2 2 4 2 1 2 2 1 19 Tidak Mendukung 1
123 Ny K 25 SMP Swasta 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 58 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 7 Rendah 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Mendukung 2
124 Ny T 37 SMA IRT 1 1 4 4 1 1 1 4 4 1 3 3 4 4 1 37 Rendah 1 600,000 Rendah 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6 Rendah 1 1 4 4 1 1 1 4 4 1 3 24 Tidak Mendukung 1
125 Ny L 26 STRATA-1 PNS 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 51 Tinggi 2 4,000,000 Tinggi 2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 6 Rendah 1 4 3 2 4 4 4 3 2 4 3 33 Tidak Mendukung 1
126 Ny A 38 SMP IRT 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 49 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 36 Mendukung 2
127 Ny N 30 SMP Swasta 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 1 2 3 4 4 46 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 4 Rendah 1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 1 35 Mendukung 2
128 Ny R 43 SD IRT 2 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 45 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 6 Rendah 1 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 34 Mendukung 2
129 Ny I 35 SMA Petani 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 52 Tinggi 2 2,300,000 Rendah 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 Rendah 1 2 4 4 4 3 2 2 4 4 4 33 Tidak Mendukung 1
130 Ny M 39 SMA swasta 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 2 3 3 3 44 Rendah 1 2,000,000 Rendah 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 7 Rendah 1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 35 Mendukung 2
131 Ny R 32 SMA Petani 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 53 Tinggi 2 1,500,000 Rendah 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 5 Rendah 1 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3 34 Mendukung 2
132 Ny M 34 SMP IRT 1 3 4 4 1 1 3 4 4 1 4 1 4 4 1 40 Rendah 1 3,000,000 Tinggi 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 3 4 4 1 1 3 4 4 1 4 29 Tidak Mendukung 1
133 Ny R 32 STRATA-1 swasta 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 56 Tinggi 2 2,000,000 Rendah 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7 Rendah 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Mendukung 2
134 Ny E 32 SMP swasta 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 1 3 3 1 41 Rendah 1 2,000,000 Rendah 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 5 Rendah 1 5 3 3 3 2 5 3 3 3 3 33 Tidak Mendukung 1
135 Ny S 27 SMA IRT 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 52 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Tinggi 2 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 34 Mendukung 2
136 Ny R 35 STRATA-1 swasta 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 1 1 1 4 45 Rendah 1 2,500,000 Rendah 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Tinggi 2 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 35 Mendukung 2
137 Ny Y 20 SMP IRT 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 59 Tinggi 2 1,000,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 6 Rendah 1 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 42 Mendukung 2
138 NY G 19 SMA IRT 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 2 4 4 2 50 Tinggi 2 1,000,000 Rendah 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 Rendah 1 3 4 4 2 4 1 1 4 2 4 29 Tidak Mendukung 1
139 Ny U 21 SMA Petani 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 53 Tinggi 2 4,400,000 Tinggi 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 Tinggi 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 37 Mendukung 2
140 Ny R 31 SD IRT 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 2 1 4 4 49 Rendah 1 3,000,000 Tinggi 2 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 Tinggi 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 37 Mendukung 2
141 Ny A 23 SMA IRT 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 57 Tinggi 2 2,500,000 Rendah 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 5 Rendah 1 4 1 4 1 4 1 4 4 3 4 30 Tidak Mendukung 1
142 Ny N 34 SMA IRT 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 51 Tinggi 2 2,000,000 Rendah 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6 Rendah 1 3 3 1 1 3 3 3 4 4 4 29 Tidak Mendukung 1
143 Ny U 33 SMA swasta 4 2 1 4 4 4 2 1 4 4 4 4 2 1 1 42 Rendah 1 3,000,000 Tinggi 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 34 Mendukung 2
144 Ny R 24 SMP IRT 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 51 Tinggi 2 3,000,000 Tinggi 2 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 5 Rendah 1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 37 Mendukung 2
145 Ny A 23 STRATA-1 IRT 4 2 1 2 2 4 2 1 2 2 1 4 1 2 2 32 Rendah 1 1,000,000 Rendah 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 Rendah 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 Mendukung 2
146 Ny S 27 SMA IRT 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 52 Tinggi 2 1,000,000 Rendah 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 6 Rendah 1 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 37 Mendukung 2
49.5137 7.1096 33.055

Total 503 421 497 522 503 506 419 497 521 504 485 399 494 476 482 77 73 106 83 91 92 111 115 92 90 108 431 493 505 476 487 418 497 514 507 498
% 91.8 76.8 90.7 95.3 91.8 92.3 76.5 90.7 95.1 92.0 88.5 72.8 90.1 86.9 88.0 52.7 50 72.6 56.8 62.3 63 76 78.8 63 61.6 74 78.6 90 92.2 86.9 88.9 76.3 90.7 93.8 92.5 90.9
Lampiran 6

HASIL SURVEY AWAL

1. FREKUENSI
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang baik 7 70.0 70.0 70.0
Baik 3 30.0 30.0 100.0
Total 10 100.0 100.0

Pengetahuan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 8 80.0 80.0 80.0
Cukup 2 20.0 20.0 100.0
Total 10 100.0 100.0

Pendapatan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 9 90.0 90.0 90.0
Tinggi 1 10.0 10.0 100.0
Total 10 100.0 100.0

Li ngkungan Sosial

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 7 70.0 70.0 70.0
Baik 3 30.0 30.0 100.0
Total 10 100.0 100.0

Budaya dan Kebudayanan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 4 40.0 40.0 40.0
Baik 6 60.0 60.0 100.0
Total 10 100.0 100.0
Sarana dan Prasarana

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Lengkap 3 30.0 30.0 30.0
Lengkap 7 70.0 70.0 100.0
Total 10 100.0 100.0

Peran Petugas

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 2 20.0 20.0 20.0
Baik 8 80.0 80.0 100.0
Total 10 100.0 100.0
Lampiran 7

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Umur Responde

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 20 - 30 tahun 74 50.7 50.7 50.7
> 30 tahun 72 49.3 49.3 100.0
Total 146 100.0 100.0

Pendidi kan Responden

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 10 6.8 6.8 6.8
SMP 41 28.1 28.1 34.9
SMA 66 45.2 45.2 80.1
PT 29 19.9 19.9 100.0
Total 146 100.0 100.0

Pekerjaan Responden

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Bekerja 74 50.7 50.7 50.7
Bekerja 72 49.3 49.3 100.0
Total 146 100.0 100.0
OUTPUT PENGOLAHAN DATA

FREKUENSI
Perilaku hidup bersih dan sehat

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 61 41.8 41.8 41.8
Tinggi 85 58.2 58.2 100.0
Total 146 100.0 100.0

Pengetahuan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 82 56.2 56.2 56.2
Tinggi 64 43.8 43.8 100.0
Total 146 100.0 100.0

Status Ekonomi

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 90 61.6 61.6 61.6
Tinggi 56 38.4 38.4 100.0
Total 146 100.0 100.0

Lingkungan Sosial

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 66 45.2 45.2 45.2
Mendukung 80 54.8 54.8 100.0
Total 146 100.0 100.0
Nilai mean

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion


Perilaku hidup
146 28 61 49.51 6.822
bersih dan sehat
Pengetahuan 146 3 11 7.11 2.105
Lingkungan Sosial 146 18 42 33.05 4.566
Valid N (list wise) 146

Statistics

Perilaku
hidup bersih Lingkungan
dan sehat Pengetahuan Sosial
N Valid 146 146 146
Missing 0 0 0
Mean 49.51 7.11 33.05
Std. Error of Mean .565 .174 .378
Median 51.00 7.00 34.00
Std. Dev iat ion 6.822 2.105 4.566
Minimum 28 3 18
Maximum 61 11 42

Normalitas Data
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Perilaku hidup
bersih dan sehat .134 146 .062 .936 146 .065
Pengetahuan .126 146 .057 .936 146 .063
Lingkungan Sosial .130 146 .088 .948 146 .091
a Lilliefors Significance Correction

Keterangan :
Hasil uji normalitas data semua variabel didapatkan nilai sig > 0,05 maka data
terdistribusi normal, maka untuk pengkategorian hasil ukur digunakan nilai
mean.
ANALISA BIVARIAT
1. Hubungan pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat
Pengetahuan * Perilaku hidup bersih dan sehat Crosstabulati on

Perilaku hidup bersih


dan sehat
Rendah Tinggi Total
Pengetahuan Rendah Count 41 41 82
% wit hin Pengetahuan 50.0% 50.0% 100.0%
% of Total 28.1% 28.1% 56.2%
Tinggi Count 20 44 64
% wit hin Pengetahuan 31.3% 68.8% 100.0%
% of Total 13.7% 30.1% 43.8%
Total Count 61 85 146
% wit hin Pengetahuan 41.8% 58.2% 100.0%
% of Total 41.8% 58.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 5.195b 1 .023
Continuity Correctiona 4.453 1 .035
Likelihood Ratio 5.261 1 .022
Fisher's Exact Test .028 .017
Linear-by -Linear
5.160 1 .023
Association
N of Valid Cases 146
a. Computed only f or a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 26.
74.

Risk Esti mate

95% Conf idence


Interv al
Value Lower Upper
Odds Rat io f or
Pengetahuan (Rendah / 2.200 1.111 4.356
Tinggi)
For cohort Perilaku hidup
bersih dan sehat = 1.600 1.048 2.442
Rendah
For cohort Perilaku hidup
.727 .554 .955
bersih dan sehat = Tinggi
N of Valid Cases 146
2. Hubungan status dengan perilaku hidup bersih dan sehat
Status Ekonomi * Peri laku hidup bersih dan sehat Crosstabulation

Perilaku hidup bersih


dan sehat
Rendah Tinggi Total
St at us Ekonomi Rendah Count 44 46 90
% wit hin Status Ekonomi 48.9% 51.1% 100.0%
% of Total 30.1% 31.5% 61.6%
Tinggi Count 17 39 56
% wit hin Status Ekonomi 30.4% 69.6% 100.0%
% of Total 11.6% 26.7% 38.4%
Total Count 61 85 146
% wit hin Status Ekonomi 41.8% 58.2% 100.0%
% of Total 41.8% 58.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 4.874b 1 .027
Continuity Correctiona 4.142 1 .042
Likelihood Ratio 4.961 1 .026
Fisher's Exact Test .038 .020
Linear-by -Linear
4.840 1 .028
Association
N of Valid Cases 146
a. Computed only f or a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 23.
40.

Risk Esti mate

95% Conf idence


Interv al
Value Lower Upper
Odds Rat io f or Status
Ekonomi (Rendah / 2.194 1.086 4.436
Tinggi)
For cohort Perilaku hidup
bersih dan sehat = 1.610 1.027 2.524
Rendah
For cohort Perilaku hidup
.734 .563 .957
bersih dan sehat = Tinggi
N of Valid Cases 146
3. Hubungan lingkungan sosial dengan perilaku hidup bersih dan sehat
Lingkungan Sosial * Perilaku hidup bersih dan sehat Crosstabulation

Perilaku hidup bersih


dan sehat
Rendah Tinggi Total
Lingkungan Tidak Mendukung Count 37 29 66
Sosial % wit hin
56.1% 43.9% 100.0%
Lingkungan Sosial
% of Total 25.3% 19.9% 45.2%
Mendukung Count 24 56 80
% wit hin
30.0% 70.0% 100.0%
Lingkungan Sosial
% of Total 16.4% 38.4% 54.8%
Total Count 61 85 146
% wit hin
41.8% 58.2% 100.0%
Lingkungan Sosial
% of Total 41.8% 58.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 10.097b 1 .001
Continuity Correctiona 9.054 1 .003
Likelihood Ratio 10.174 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .001
Linear-by -Linear
10.028 1 .002
Association
N of Valid Cases 146
a. Computed only f or a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 27.
58.

Risk Esti mate

95% Conf idence


Interv al
Value Lower Upper
Odds Rat io f or
Lingkungan Sosial (Tidak 2.977 1.505 5.887
Mendukung / Mendukung)
For cohort Perilaku hidup
bersih dan sehat = 1.869 1.256 2.780
Rendah
For cohort Perilaku hidup
.628 .461 .854
bersih dan sehat = Tinggi
N of Valid Cases 146
Lampiran 8

DOKUMENTASI PENELITIAN

LINGKUNGAN DISEKITAR DESA PANCURAN BANGKO

Gambar 8.1 Lingkungan limbah

Gambar 8.2 tempat pembuangan sampah


KEBIASAAN MASYARAKAT BERAKTIVITAS DISUNGAI

Gambar 8.3 Keadaan aliran dan lingkungan sungai

Gambar 8.4 Keadaan aliran dan lingkungan sungai


KEADAAN RUMAH PENDUDUK

Gambar 8.5 Keadaan rumah penduduk dengan ekonomi rendah

Gambar 8.6 Keadaan rumah penduduk dengan ekonomi rendah


KEADAAN LINGKUNGAN YANG BELUM MENERAPKAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1 : Membagikan kuesioner kepada Ny K

Gambar 2 dan 3 : Membagikan kuesioner kepada Ny A dan Ny T


Lampiran 9

Lembar Bimbingan SKRIPSI STIKes Syedza Saintika


Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
T.A 2022

Nama Mahasiswa : Nidya Anggun


Pratiwi NIM 2003015
Prodi : Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pembimbing I : Oktariyani Dasril, M.Kes
Judul : Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga
di Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas
Semerap Kabupaten Kerinci Tahun 2023

NO Hari/Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan


Pembimbing
1

5
Lembar Bimbingan SKRIPSI
STIKes Syedza Saintika
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
T.A 2022

Nama Mahasiswa : Nidya Anggun Pratiwi


NIM 2003015
Prodi : Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pembimbing II : Ilma Nuria Sulrieni, M.Kes
Judul : Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di
Desa Pancuran Bangko Wilayah Kerja Puskesmas Semerap
Kabupaten Kerinci Tahun 2023

NO Hari/Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan


Pembimbing
1

5
Lampiran

DAFTAR PERBAIKAN UJIAN SKRIPSI

NO Yang harus Perbaikan Halaman


diperbaiki
1 Pada kata pengantar Dr. Gusliani Eka Putri, M.Si vii
tambahkan gelar Dr
pada nama ibu Gusliani
Eka Putri, M.Si

2 Perbaiki spasi daftar isi Spasi daftar isi sudah diperbaiki ix

3 Tabel DO halamannya Definisi operasional sudah 39


sudah disatukan dan dijadikan dalam satu halaman dan
nilai mean tidak nilai mean sudah tidak
menggunakan koma menggunakan koma

4 Tambahkan Karakteristik responden sudah 40


karakteristik responden ditambahkan pada BAB IV hasil
penelitian

5 Tambahkan asumsi Asumsi peneliti sudah ditambahkan


peneliti pada pada variabel PHBS, pengetahuan, 46
pembahasan dengan lingkungan sosial dan ekonomi
menganalisa kuesioner

6 Perbaiki saran sesuai Saran sudah disesuaikan dengan 58


dengan hasil penelitian hasil penelitian yang menyatakan
ada hubungan pengetahuan, status
ekonomi dan lingkunga sosial
dengan perilaku PHBS pada
tatanan rumah tangga

7 Lengkapi daftar Semua referensi dan kutipan yag Daftar


pustaka digunakan dalam skripsi ini sudah pustaka
ditambahkan pada daftar pustaka

8 Lengkapi dokumentasi Dokumetasi penelitian telah lampiran


ditambahkan

Anda mungkin juga menyukai