Anda di halaman 1dari 92

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PEMILIHAN KB SUNTIK DI


WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BUMI AGUNG
KOTA PAGAR ALAM

OLEH:

MELATI FAJRIANI
NPM. 2026040019.P

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Di HadapanTim


Penguji Skripsi Program Studi Kebidanan Program
Sarjana Terapan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Oleh:
MELATI FAJRIANI
NPM. 2026040019.P

Bengkulu, Agustus 2021


Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Mika Oktarina, SST, M. Kes Ruri Maiseptya Sari, SST, M.Kes

Mengetahui
Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Mika Oktarina, SST, M. Kes

ii
Bengkulu, Agustus 2021

Perihal : Permohonan Seminar skripsi

Kepada Yth.
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
STIKES Tri Mandiri Sakti
di
Bengkulu

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Melati Fajriani
NPM : 2026040019.P

Mengajukan permohonan untuk melaksankan seminar Skripsi dengan


judul:” Hubungan Pengetahuan dengan Pemilihan KB Suntik di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam”
Dengan permohonan saya, atas perhatian dan kebijaksanaanya saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya

Melati Fajriani

Pembimbing I Pembimbing II

Mika Oktarina, SST, M. Kes Ruri Maiseptya Sari, SST, M.Kes

Lampiran:
1. Foto copy tanda pelunasan keuangan bimbingan Skripsi
2. Foto copy transkip nilai dari semester 1 s/d terakhir
3. Foto copy dokumen skripsi 4 (empat) rangkap
4. Foto copy KRS semester s/d terakhir

iii
ABSTRAK

Melati Fajriani. 2021. Hubungan Pengetahuan dengan Pemilihan KB Suntik


di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam.
Pembimbing I Mika Oktarina, SST, M. Kes dan pembimbing II Ruri
Maiseptya Sari, SST, M.Kes

Kontrasepsi hormonal KB suntik merupakan salah satu kontrasepsi yang


banyak dipakai, karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dengan pemilihan KB suntik di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam
Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan metode cross sectional.
Populasi adalah seluruh akseptor KB yang aktif menggunakan KB yang sama
selama satu tahun yang berkunjung ke Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi
Agung Kota Pagar Alam sebanyak 363, sampel sebanyak 78 orang, dengan tehnik
purposive sampling. Pengumpulan data yaitu data primer dan sekunder. Teknik
analisis menggunakan Univariat dan bivariat (Chi square).
Hasil penelitian ini didapatkan: (1) Dari 78 responden yang memilih
menggunakan KB suntik sebanyak 35 responden memilih menggunakan KB
suntik; (2) Dari 78 responden sebanyak 40 responden memiliki pengetahuan baik.;
(3) Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan Pemilihan KB
Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam,
dengan kategori hubungan kuat.
Diharapkan pihak puskesmas lebih memaksimalkan pelayanan KB,
khususunya KB suntik dan menjelaskan kelebihan KB suntik, sehingga ibu-ibu
yang tidak menggunakan KB dan masih berpoptensi mengalami fertilitas dapat
menggunakan KB suntik.

Kata Kunci: Pengetahuan, Pemilihan KB Suntik

iv
ABSTRACT

Melati Fajrina. 2021. Relationship between knowledge and selection of


injected family planning program in the working are of UPTD Bumi Agung
Health Center, Pagaralam City. Supervisor I Mika Oktarina, SST, M. Kes
and supervisor II Ruri Maiseptya Sari, SST, M.Kes

Injectable hormonal contraception is one of the contraceptives that are widely


used because of its effectiveness, practical use, relatively cheap and safe; this
study aims to determine the relationship between knowledge and the selection of
injectable family planning in the working are of UPTD Bumi Agung Health
Center, Pagar Alam City
This study used an analytical survey with a cross sectional method. The
population is all family planning acceptors who actively use the same
contraseption for one year who visited the working area of UPTD Bumi Agung
Health Center Pagar Alam City. As many as 363 people, a sample of 78 people
using purposive sampling technique. Data collection is primary and secondary
data. The analysis technique used Univariate and bivariate (Chi square)
The results of this study were obtained: (1) From 78 respondents, who chose
to use injectable contraception 35 respondents; (2) From 78 respondents, 40
respondents have good knowledge; (3) There is a significant relationship between
mother's knowledge and the selection of injectable family planning in the working
area of UPTD Bumi Agung Health Center, Pagar Alam City, with a strong
relationship category. It is expected that the puskesmas will maximize the family
planning services, especially injectable family planning and explain the
advantages of injectable family planning, so that mothers who do not use family
planning program and still have the potential of experiencing the fertility can use
injectable famili planning program

Keywords: Knowledge, Selection of Injectable Family Planning

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
 Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang
disertai do’a, karena sesungguhnya nasib seseorang manusia tidak akan
berubah dengan sendirinya tanpa berusaha.
PERSEMBAHAN
 Ku panjatkan rasa syukur kepada Tuhan-Ku Allah S.W.T yang telah
melimpahkan segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga aku bisa
menyelesaikan studi-ku dengan lancar.
 Teruntuk suamiku, Terima kasih sayang atas sebuah kesabaran yang selalu
ada, membantu mengurus anak-anak disaat aku sedang sibuk-sibuknya
dengan tugas kuliah.
 Buat anak-anak-ku yang tercinta yang selalu menjadi penyemangatku
 Orang tuaku yang selalu mensuport kegiatanku
 Mertuaku yang selalu mensuport kegiatanku.
 Buat sahabat-sahabat seperjuanganku & teman-teman satu angkatan.
 Dosen pembimbing dan penguji terima kasih atas masukan dan
bimbingannya
 Stikes TMS Bengkulu

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dengan Pemilihan

KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar

Alam”.

Selama penulisan Skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak berupa masukan, bimbingan, kritikan dan saran yang sangat

bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Untuk

itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas

bantuan dan dukungan yang telah diberikan dalam menyelesaikan ini:

1. Drs. H. S. Effendi, MS selaku Ketua STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

2. Mika Oktarina, SST, M.Kes selaku Ketua Prodi Program Studi Kebidanan

Sarjana Terapan Kebidanan dan selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan masukan yang bermanfaat

3. Ruri Maiseptya Sari, SST, M.Kes selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat bermanfaat

4. Kepala dan Staf Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam yang telah

memberikan izin pra penelitian

5. Semua pihak yang telah ikut bekerja keras membantu membuat Skripsi ini

dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

vii
6. Responden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu dalam

pengisian kuesioner.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan baik secara materi maupun

dari teknik penulisan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sangat

bermanfaat bagi ini agar lebih baik untuk ke depannya.

Bengkulu, Agustus 2021

(Penulis)

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii
ABSTRAK............................................................................................................ iv
ABSTRACT......................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... vi
KATA PENGANTAR......................................................................................... vii
DAFTAR ISI........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL................................................................................................ xi
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................
...............................................................................................................................
xiii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. RumusanMasalah.................................................................................... 4
C. TujuanPenelitian...................................................................................... 4
D. ManfaatPenelitian.................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 6


A. Kajian Teori............................................................................................. 6
1. Pemilihan Kontrasepsi KB Suntik.................................................... 6
2. Konsep Pengetahuan ........................................................................ 16
3. Hubungan Pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi KB suntik. . 21
B. Kerangka Konseptual.............................................................................. 22
C. Definisi Operasinal.................................................................................. 22
D. Hipotesis ................................................................................................. 23

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 24


A. Tempat/Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................... 24
B. Jenis atau Desain Penelitian.................................................................... 24
C. Populasi dan Sampel............................................................................... 24
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 25
E. Teknik Pengolahan Data......................................................................... 25
F. Teknik Analisis Data............................................................................... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 29


A. Hasil Penelitian..................................................................................... 29
1. Gambaran Tempat Penelitian........................................................... 29
2. Jalannya Penelitian........................................................................... 31
3. Analisis Univariat............................................................................. 32

ix
4. Analisis Bivariat............................................................................... 34
B. Pembahasan........................................................................................... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 43
A. Kesimpulan........................................................................................... 43
B. Saran .................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Definisi Operasional..................................................................... 19


Table 2. Gambaran Pemilihan KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam……………………. 31
Table 3. Gambaran Pengetahuan Efek Samping KB suntik di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam………. 32
Table 4. Hubungan pengetahuan ibu dengan Pemilihan KB Suntik di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar
Alam…………………………………………………………….. 34

xi
DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Kerangka Konsep................................................................................... 15

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Menjadi Responden


Lampiran 2. Surat Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3. Lembar Kuesioner
Lampiran 4. Surat surat Izin penelitian
Lampiran 5. Lembar Jawaban Kuesioner
Lampiran 6. Lampiran Data
Lampiran 7. Master Tabel
Lampiran 8. Hasil Analisis Data
Lampiran 9. Dokumentasi penelitian
Lampiran 10. Berita Acara Bimbingan Skripsi

xiii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO), efek samping penggunaan

kontrasepsi hormonal pada wanita 32% mengalami efek samping perubahan

berat badan setelah menggunakan kontrasepsi hormonal, dengan peningkatan

penggunaan kontrasepsi di banyak bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika

Latin dan terendah di Sub-Sahara Afrika. Secara global, pengguna kontrasepsi

suntik telah meningkat tidak signifikan dari 54% pada tahun 1990 menjadi

57,4% pada tahun 2020 (WHO, 2020).

Data dari Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2020 bahwa

penggunaan kontrasepsi tertinggi yaitu kontrasepsi suntik sebanyak 15.419.826

(63,7%) keluhan yang dirasakan selama pemakaian suntik seperti terlambat

haid (47%), perubahan berat badan (3,3%), pusing (19%), depresi (18,5%),

pendarahan dan keputihan (11%), mual muntah (10%), jerawat (7,2%), dan

lainnya (2,3%) dari seluruh peserta KB aktif di Indonesia adalah sebanyak

36.306.662 peserta dan sebanyak 117.414.144 (47,96%) merupakan pengguna

kontrasepsi suntik. Sebagian besar peserta KB mengunakan kontrasepsi jangka

pendek yang membutuhkan pembinaan secara rutin dan berkelanjutan untuk

menjaga kelangsungan pemakaian kontrasepsi (Kemenkes, 2020).

Salah satu jenis kontrasepsi yang populer bagi ibu pasangan usia subur

adalah kontrasepsi suntik. Kontrasepsi hormonal KB suntikan merupakan salah

1
2

satu kontrasepsi yang banyak dipakai karena kerjanya yang efektif,

pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman (Marmi, 2016).

Pengetahuan merupakan salah satu penentu calon akseptor dalam

menentukan pilihan alat kontrasepsi yang akan digunakannya. Pengetahuan

mempunyai kontribusi yang besar dalam mengubah perilaku seseorang untuk

berbuat sesuatu (Yulidasari, dkk, 2017). Jika pengetahuan ibu tentang

kontrasepsi atau lebih spesifik pada kontrasepsi suntik sudah melebihi

tingkatan tahu dan memahami tentang kelebihan dan kekurangan kontrasepsi

suntik maka hal ini akan membentuk sikap untuk mengaplikasikan kontrasepsi

suntik atau memilih kontrasepsi lainnya (Notoatmodjo, 2016).

Penelitian Sartika (2020) dengan judul Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Prilaku Aseptor Kb Untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi

Suntik di Klinik Pratama Afiyah menyebukan bahwa ada hubungan

pengetahuan dengan penggunaan kontrasepsi KB suntik, hal ini karena perilaku

seseorang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif. Sehingga

mempengaruhi perilaku tersebut terhadap wanita usia subur dalam

menggunakan alat kontrasepsi KB suntik.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2019

jumlah PUS sebanyak 1.217.559 orang dengan peserta KB aktif sebanyak

814.819 akseptor dengan peserta KB tertinggi yaitu akseptor suntik sebanyak

581.255 (71,34%), akseptor Implant sebanyak 101.38 (12,44%) dan PIL

sebanyak 94.539 (11,60%) (Dinkes Provinsi Sumatera Selatan, 2019).


3

Menurut Dinkes Kesehatan Kota Pagar Alam tahun 2019, di Kota Pagar

Alam tercatat persentase tertinggi penggunaan kontrasepsi KB suntik yaitu di

Puskesmas Sandar Angin sebanyak 1.114 atau 83,32% dari 1.337 peserta KB

aktif, Puskesmas Bumi Agung sebanyak 2.116 atau 82,50% dari 2.565 peserta

KB aktif dan Puskesmas Pengandonan sebanyak 4.189 atau 78,92% dari 5.308.

Pada tahun 2020 tercatat 20.979 peserta KB aktif. Kb suntik merupakan jenis

kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh ibu usia subur di Kota Pagar

Alam yaitu sebanyak 13.048 atau 62,20% pengguna dari total keseluruhan

peserta KB aktif. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam

peserta KB suntik tertinggi di Puskesmas Bumi Agung sebesar 2.054 atau

85,48% dari 2.403 peserta KB aktif, Puskesmas Sandar Angin Sebanyak 1.008

atau 81,22% dari 1.241 peserta KB aktif dan Puskesmas Bandar sebanyak

1.317 atau 71,89% dari 1.832 peserta KB aktif (Dinkes Kota Pagar Alam,

2020).

Berdasarkan survey awal pada taggal 24 Februari 2021 yang peneliti

lakukan bahwa dari 12 responden terdapat 5 responden bukan akseptor KB

suntik dan 7 responden merupakan akseptor KB suntik, wawancara terhadap 7

responden alas an menggunakan KB suntik karena mudah dan tidak perlu

melakukan pembedahan, akan tetapi responden juga belum memahami secara

teori yang dimaksud dengan KB suntik.

Berdasarkan pemaparan di atas diperoleh gambaran bahwa kontrasepsi

suntik merupakan salah satu kontrasepsi yang banyak dipakai di Indonesia,

Provinsi Sumatera Selatan dan di Kota Pagar Alam serta di wilayah Kerja
4

Puskesmas Bumi Agung. Dalam penelitian ini akan diteliti Hubungan

Pengetahuan dengan Pemilihan KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Bumi Agung Kota Pagar Alam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dirumuskan masalah

sebagai berikut; “Hubungan Pengetahuan dengan Pemilihan KB Suntik di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mempelajari Hubungan Pengetahuan dengan Pemilihan KB

Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar

Alam.

2. Tujuan Khsusus

a. Diketahui distibusi frekuensi Pemilihan KB Suntik di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

b. Diketahui distibusi frekuensi Pengetahuan KB suntik di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

c. Diketahui hubungan pengetahuan ibu dengan Pemilihan KB Suntik di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Agung

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi

dalam pelaksanaan penyusunan program keluarga berancana di UPTD


5

Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam khusunya mengenai pengetahun

terhadap pemilihan KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi

Agung Kota Pagar Alam.

2. Bagi STIKES TMS Bengkulu

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi

Mahasiswa STIKES TMS Bengkulu khususnya jurusan Kebidanan, dalam

meningkatkan pengetahuan sebagai bahan referensi dan dapat menambah

referensi di perpustakaan serta dapat digunakan sebagai salah satu sarana

memperkaya ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai bahan

referensi atau literatur serta pembelajaran saat melakukan praktek klinik

kebidanan.

3. Bagi Peneliti Lainnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar dalam

mengembangkan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variabel dan

jenis pendekatan yang berbeda.


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pemilihan KB Suntik

a. Pengertian

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mecegah kehamilan dengan

melalui suntikan hormonal. Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus

diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya.Suntikan diberikan saat

ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB

mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang

yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB

hormonal selama maksimal 4 tahun (Anggraini dan Martini, 2016).

Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang

disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodik dan mengandung

hormonal, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit

demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya

kehamilan.Kontrasepsi hormonal KB suntikan ini di Indonesia semakin

banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,

harganya relatif murah dan aman (Marmi, 2016).


7

b. Jenis KB Suntik

Menurut Marmi (2016), jenis KB suntik adalah sebagai berikut:

1) Kontrasepsi Suntik 1 Bulan

Kontrasepsi suntik progestin adalah suatu progestin yang

mempunyai efek progestin asli dari tubuh wanita dan merupakan

suspensi steril medroxy progesterone asetate dalam air, yang

mengandung progesterone asetate 150 mg. Kontrasepsi ini telah

dipakai lebih dari 90 negara, telah digunakan selama kurang lebih 20

tahun dan samapi saat ini akseptornya berjumlah kira-kira 5 juta

wanita (Marmi, 2016).

a) Cara Kerja

(1). Mencegah ovulasi, bekerja dengan cara mengahalangi

pengeluaran FSH dan LH, sehingga tidak terjadi pelepasan

ovum

(2). Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan

kemampuan penetrasi sperma, karena sperma sulit menembus

kanalisservikalis.

(3). Perubahan pada endometrium sehingga implantasitergungga.

(4). Menghambat transportasi gamet karena terjadi perubahan

peristaltik tuba falopi (Marmi, 2016).

b) Efektivitas

Kontrasepsi suntik progestin memiliki efektivitas tinggi yaitu

0,3 kehamilan per 100 perempuan pertahun, asal penyuntikannya


8

dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Tingginya minat pemakaian alat kontrasepsi ini oleh karena murah,

aman, sederhana, efektif dan dapat dipakai pada pasca persalinan

(Marmi, 2016).

c) Keuntungan

Keuntungan pengguna KB suntik yaitu sangat efektif,

pencegah kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada

hubungan seksual, tidak mengandung estrogen sehingga tidak

berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan

pembekuan darah, tidak mempengaruhi ASI, efek samping sangat

kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik, dapat digunakan

oleh perempuan usia lebih 35 tahun sampai perimenopause,

membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik,

menurunkan kejadian tumor jinak payudara, dan mencegah

beberapa penyebab penyakit radang panggul (Sulistyawati, 2017).

d) Keterbatasan

(1). Sering ditemukan gangguan haid

(2). Klien sangat bergantung pada tempat saranan pelayanan

kesehatan (harus kembali untuk suntikan)

(3). Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan

berikutnya

(4). Permasalahan kenaikan berat badan merupakan efek samping

tersering
9

(5). Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi

menular seksual, hepatitis B maupun HIV

(6). Terlambatnya kesuburan setelah penghentian pemakaian

(7). Terlambat kembalinya kesuburan bukan karena terjadinya

kerusakan/kelainan pada organ melainkan karena belum

habisnya pelepasan obat suntikan

(8). Terjadinya perubahan lipid serum pada penggunaan jangka

panjang

(9). Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan

kekeringan pada vagina, menurunkan libido, sakit kepala,

nervositas, dan jerawat (Marmi, 2016).

e) Indikasi

(1). Usia reproduksi

(2). Setelah melahirkan

(3). Menghendaki kontrasepsi jangka panjang

(4). Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai

(5). Perokok (kontraindikasi pada suntik kombinasi)

(6). Setelah abortus atau keguguran

(7). Telah banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi

(8). Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

(9). Tidak dapat menggunakan kontrasepsi berestrogen

(10). Anemia defisiensi besi


10

(11). Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah

pembekuan darah atau anemia bulan sabit

(12). Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitorin dan barbiurat)

atau obat tuberkulosis

(13). Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh

menggunakan pil kontrasepsi kombinasi (Marmi, 2016).

f) Kontra Indikasi

(1). Hamil atau dicurigai hamil

(2). Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

(3). Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama

amenorea

(4). Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara dan

diabetes dengan komplikasi (Marmi, 2016).

g) Efek Samping

(1). Gangguan haid (ini yang paling sering terjadi), amenorhoe,

spotting, dan metrorhagia. Pola haid yang normal dapat

menjadi amenorea, perdarahan ireguler, perdarahan berak,

perubahan dalam frekuensi lama. Efek pada pola haid

tergantung pada lama pemakaian. Perdarahan intermenstrual

dan perdarahan bercak berkurang dengan jalannya waktu,

sedangkan kejadian amenore bertambah besar. Insiden yang

tinggi dari amenore diduga berhubungan dengan

atropiendometrium. Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan


11

ireguler masih belum jelas, dan nampaknya tidak ada

hubungan dengan perubahan dalam kadar hormon. DMPA

lebih sering menyebabkan perdarahan. Amenore adalah tidak

datangnya haid pada setiap bulan selama akseptor mengikuti

KB suntik.

(2). Sakit kepala, rasa berputar/sakit kepala yang dapat terjadi pada

satu sisi, kedua sisi, atau keseluruhan dari bagian kepala. Ini

biasanya bersifat sementara dan akan hilang setelah suntik

pertama dan kedua. Insiden sakit kepala adalah sama pada

DMPA maupun NET-EN dan terjadi pada kurang dari 1-17%

akseptor.

(3). Perubahan berat badan. Umumnya pertambahan berat badan

tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg – 5 kg

dalam setahun pertama. Penyebab perdarahan tidak jelas

tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh.

(4). Keputihan

(5). Pada sistem kardiovaskuler efeknya sangat sedikit, mungkin

ada sedikit peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL-

Kolesterol

(6). Galaktorea (pengeluaran ASI yang berlebihan). Pada DMPA

tidak ditemukan efek terhadap laktasi, malah mungkin dapat

memperbaiki kuantitas ASI. DMPA tidak berubah komposisi

dari ASI
12

(7). Depresi, pusing dan mual. Pada penggunaan jangka panjang

dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan

libido, gangguan emosi (Marmi, 2016).

2) Kontrasepsi Suntik 3 Bulan

Menurut Setiyaningrum (2016), jenis suntikan kombinasi adalah

25 mg Depo Medrosiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol sipionat

yang diberikan injeksi IM sebulan sekali, dan 50 mg Noretrindon

Enantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi I.M.

Sedangkan Mamri (2016) menjelaskan bahwa tersedia 2 jenis

kontrasepsi suntikan yang mengandung progestin dan estrogen yaitu

yang pertama adalah cyclofem berisi 25 mg DMPA dan 5 mg

Estradiol sipionat yang diberikan setiap bulan dengan cara disuntik

intramuskular. Kedua adalah kombinasi 50 mg noretindroneenantat

dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan setiap bulan dengan cara

intramuskuler.

a) Cara Kerja

(1). Menekan ovulasi. Kadar progestin tinggi sehingga

menghambat lonjakan luinizing hormone (LH) secara efektif

sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar folliclestimulating

hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan

LH. Menghambat perkembangan folikel dan mencegah

ovulasi. Progestogen menurunkan frekuensi lepasan FSH dan

LH.
13

(2). Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi

sperma terganggu. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit,

mengalami penebalanmukusserviks yang mengganggu

penetrasi sperma. Perubahan-perubahan siklus yang normal

pada lendir serviks. Secret dari serviks tetap dalam keadaan di

bawah pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi

spermatozoa.

(3). Perubahan pada endometrium sehingga implantasi terganggu.

Membuat endometrium menjadi kurang layak untuk implantasi

dari ovum yang telah dibuahi, yaitu mempengaruhi perubahan

menjelang stadium sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan

endometrium untuk memungkinkan niadasi dari ovum.

(4). Menghambat transportasi gamet oleh tuba. Menghambat

trasportasigamet, mungkin mempengaruhi kecepatan transpor

ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan

terhadap kecepatan transportasi ovum melalui tuba (Marmi,

2016).

b) Efektivitas

Sangat efektif yaitu 0,1 – 0, 4 kehamilan per 100 perempuan

pertahun. Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara

kerja seperti pil. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali,

memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa minum pil dan dapat

bekerja efektif selama 3 bulan (Marmi, 2016).


14

c) Keuntungan

Menurut Setiyaningrum (2016), keuntungan suntikan

kombinasi adalah sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100

perempuan) selama tahun pertama gangguan, resiko terhadap

kesehatan kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak

diperlukan pemeriksaan dalam, efek samping sangat kecil, dan

klien tidak perlu menyimpan obat suntik.

d) Keterbatasan

Menurut Setiyaningrum (2016), keterbatasan suntikan

kombinasi adalah; terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak

teratur, perdarahan, bercak; mual, sakit kepala, nyeri payudara

ringan, dan keluhan seperti akan hilang setelah suntikan kedua atau

ketiga; klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan

kesehatan; efektifitasnya berkurang jika digunakan bersamaan

dengan obat untuk epilepsi; terjadi kenaikan berat badan; tidak

menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular

seksual; dan terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian

pemakaian.

Marmi (2016) menjelaskan bahwa keterbatasan kontrasepsi

suntikan kombinasi adalah sebagai berikut:

(1). Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur,

perdarahan bercak atau perdarahan sela sampai 10 hari.


15

(2). Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti

ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.

(3). Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien

harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan.

(4). Efektivitasnya berkurang jika digunakan bersamaan dengan

obat-obat epilepsi atau obat tuberkolosis.

(5). Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan

jantung, stroke, bekuan darah pada paru/otak, dan

kemungkinan timbulnya tumor hati.

(6). Perubahan berat badan. Umumnya pertambahan berat badan

tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg – 5 kg

dalam setahun pertama.

(7). Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi

menular seksual, hepatitis B dan HIV.

(8). Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah

penghentian pemakaian.

e) Indikasi

(1). Usia reproduksi

(2). Telah memiliki anak maupun yang belum memiliki anak

(3). Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas tinggi

(4). Pasca persalinan dan tidak menyusi

(5). Nyeri haid hebat

(6). Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi (Marmi, 2016).


16

f) Kontraindikasi

(1). Hamil atau diduga hamil

(2). Menyusui

(3). Perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya

(4). Penyakit hati akut

(5). Suai> 35 tahun yang merokok

(6). Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah

tinggi > 180/110 mmHg

(7). Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis>

20 tahun.

(8). Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau

migraine (Marmi, 2016).

2. Konsep Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar, pengetahuan

manusia diperoleh dari mata dan telinga (Waryana, 2016).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh


17

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari

oleh pengetahuan (Wawan, 2016).

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurut (Waryana, 2016) pengetahuan yang dicakup dominan

kognitif mempunyai tingkatan, yakni:

1) Tahu (know)

Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari

seluruh bahan, dipelajari atau dirangsang telah diterima, oleh sebab

itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan paling rendah.

Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang

dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,

menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap

objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan terhadap objek yang telah dipelajari.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi


18

disini dapat dikatakan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum rumus metode, prinsip, dan sebagainya. Dalam kontek dan

situasi yang lain, misalnya dapat merumuskan statistik dalam

perhitungan hasil penelitian dapat menggunakan prinsip-prinsip

siklus pemecahan masalah (problem solping cycle) didalam

pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama

lain. Kemampuan analisis ini dapat dari penggunaan kata kerja,

dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis merujuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis itu merupakan kemampuan untuk

menyusun formulasi dan informasi yang ada, misalnya dapat

menyusun merencanakan, dapat meningkatkan, menyesuaikan

terhadap suatu objek atau rumusan-rumusan yang telah ada.


19

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justrifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian ini berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri.

7) Attitude (Sikap)

Suatu sindroma atau kumpulan gejala kejiwaan yang terdiri dari

kepercayaan, kehidpan emosional dan kecendrungan untuk

bertindak.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

menurut (Notoatmodjo, 2014) yaitu :

1) Faktor internal

a) Pendidikan

Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi

misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup.Pendidikan dapat mempengaruhi

seseorang juga perilaku seseorangakan pola hidup terutama

dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam

pembangunan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah menerima informasi.

b) Pekerjaan

Pekerjaan dalam arti luas adalah aktifitas utama yang

dilakukan oleh manusia, dalam arti sempit istilah pekerjaan


20

digunakan untuk suatu tugas/kerja yang menghasilkan uang

bagi orang.

c) Umur

Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin

berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga

pengetahuan yang diperoleh semakin banyak.

2) Faktor eksternal

a) Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada

disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

b) Sosial budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi sikap dalam menerima informasi yang didapat.

d. Kriteria Penilaian

Menurut Arikunto (2016) pengetahuan seseorang dapat

diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif

yaitu:

1) Baik: Hasil presentase 76%-100%, (jika jawaban benar 8-10)

2) Cukup: Hasil presentase 56%-75%, (jika jawaban benar 6-7)

Kurang: Hasil presentase ≤56%, (jika jawaban benar 1-5)


21

3. Hubungan Pengetahuan dengan Pemilihan KB Suntik

KB merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu

khususnya ibu dengan kondisi 4T; terlalu muda melahirkan (di bawah usia

20 tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan

terlalu tua melahirkan (di atas usia 35 tahun). Selain itu, program KB juga

bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa

aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan

kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. KB juga merupakan salah satu

cara yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan,

dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan (Kemenkes RI, 2017).

Secara teoritis diketahui bahwa pengetahuan mempunyai kontribusi

yang besar dalam mengubah perilaku seseorang untuk berbuat sesuatu.

Kenyataannya di lapangan, responden yang memilih alat kontrasepsi suntik

bukan karena dia tahu tentang alat kontrasepsi secara umum melainkan

karena responden tersebut mengikuti alat kontrasepsi yang digunakan oleh

teman terdekat atau saudaranya. Selain itu kurangnya sosialisasi yang

dilakukan oleh petugas kesehatan tentang KB sehingga responden sangat

terbatas dalam mendapatkan informasi tentang alat kontrasepsi serta masih

bersifat pasif artinya petugas kesehatan menunggu pasien untuk datang di

puskesmas atau rumah sakit (Yulidasari, dkk, 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Rinah (2017) menyimpulkan bahwa

ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang metode


22

kontrasepsi dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik di BPS Ny. Eni di

Desa Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang

Penelitian Pratiwi (2019) mengenai Hubungan Pengetahuan dengan

Pemilihan KB Suntik di Desa Gajahbendo Rw 03 Kecamatan Beji

Kabupaten Pasuruan menyebutkan bahwa ada Hubungan Pengetahuan dengan

Pemilihan KB Suntik Di Desa Gajahbendo Rw 03 Kecamatan Beji

Kabupaten Pasuruan, pengetahuan berkontribusi sebesar 34,1% terhadap

pemilihan metode kontrasepsi suntik. Penelitian Surjono (2017)

menyebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan

dengan pemilihan KB Suntik 3 bulan atau 1 bulan di BPS.Bd.Unah Desa

Cikeusal Kecamatan Cimahi Kabupaten Kuningan.

Penelitian yang dilakukan Nisa (2020) mengenai akseptor hubungan

pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi KB suntik di Polindes

Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon menyebutkan bahwa

ada hubungan pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi KB suntik yang

ditunjukkan dengan banyaknya responden memiliki pengetahuan baik yang

memilih kontrasepsi suntik.

B. Kerangka Konsep

Variabel Independen variabel dependen

Pemilihan Kontrasepsi
Pengetahuan Suntik

Bagan 1: Kerangka Konsep


23

C. Definisi Operasional

Tabel 1
Definisi Operasional
No Cara Skala
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur Ukur
Independen Penggunaan Kuesioner Menyebarkan 0: Tidak KB Suntik Nominal
1 Pemilihan kontrasepsi Kuesioner 1: KB Suntik
Kontrasepsi suntik baik
Suntik kontrasepsi
suntik 1 bulan
maupun 3
bulan
2. Dependen
Pengetahuan Segala sesuatu Kuesioner Menyebarkan 0 Kurang, hasil Ratio
yang ibu Kuesioner presentase 56%
ketahui (jika jawaban
mengenai KB benar 1-5)
suntik yaitu: 1:cukup, hasil
-Pengertian presentase 56%-
-Jenis KB 75% (jika
suntik jawaban benar 6-
-Cara Kerja 7)
-Efektivitas 2:Baik, hasil
-Keuntungan presentase 76%-
-Kerugian 100%, (jika
-Indikasi jawaban benar 8-
-Kontraindikasi 10)
24

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha : Ada Hubungan Pengetahuan dengan Pemilihan KB Suntik di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam


25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi

Agung Kota Pagar Alam pada tanggal 14 Juni-14 Juli tahun 2021.

B. Jenis dan Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey

analitik dengan metode cross sectional untuk melihat hubungan antara variabel

independen (pengetahuan) dengan variabel dependen (Pemilihan kontrasepsi

Suntik).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh akseptor KB

yang aktif menggunakan KB yang sama selama satu tahun yang berkunjung

ke Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

sebanyak 363 orang dari Januari-Mei Tahun 2021.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dan dianggap mampu mewakili seluruh populasi (Riyanto,

2017). Besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus

Slovin yaitu:

N
n= 2
1+ N (d )

25
26

363
n= 2
1+ 363(0 , 1 )

363
n= = 78,4=78 orang
463

Jadi besar sampel sebanyak 78 orang, dengan tehnik pengambilan

sampel purposive sampling yang diambil dengan tujuan dan kriteria inklusi

sampel:

1) Responden menggunakan KB aktif

2) Responden yang berada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi

Agung Kota Pagar Alam

3) Bisa membaca dan menulis

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer

yaitu ‘data yang diambil melalui kuesioner pengetahuan ibu sebelum dan

setelah diberikan konseling serta melakukan wawancara terhadap ibu,

sedangkan data sekunder di ambil dari catatan register akseptor KB

menggunakan daftar/form sampel di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi

Agung Kota Pagar Alam.

2. Data Sekunder

Berdasarkan situasi kondisi saat ini dengan adanya pendemi covid

19, peneliti akan tetap melakukan penelitian dengan judul terkait hal ini

disebabkan data yang peneliti ambil yaitu data sekunder yang dari data pra

penelitian sudah didapatkan, hanya saja nanti peneliti akan melakukan


27

pengambilan data untuk mencari faktor lainnya, selain itu pengurusan surat

pra melalui daring atau aplikasi online, dan juga peneliti sudah berorganisasi

dengan pihak puskesmas bahwa nanti jika ada kebutuhan data yang kurang

peneliti akan menghubungi via daring dan menggunakan protokol kesehatan

dengan menggunakan APD seperti handsconn dan masker.

E. Teknik Pengelolaan Data

1. Pemeriksaan (Editing)

Dalam persiapan penelitian ini periksa kembali kelengkapan data

yang diperoleh untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan

pengelompokan dan penyusunan data.

2. Pengkodean (Coding)

Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi

data bilangan dengan memberikan kode setiap variable dengan maksud

untuk mempermudah pengolahan data, kode pada variabel ini yaitu

Pemilihan Kontrasepsi Suntik (0:Tidak KB suntik, 1:KB Suntik),

Pengetahuan (0: Kurang, 1: Cukup dan 2: Baik).

3. Memproses Data (Processing)

Setelah jawaban format pengumpulan data telah diperiksa dan telah

melewati pengkodean, langkah selanjutnya adalah memproses data agar

dianalisis dengan cara memasukkan data ke komputer.

4. Entri

Memasukkan data yang sudah dilakukan editing dan coding tersebut

ke dalam komputer dan menggunakan perangkat lunak komputer.


28

5. Pembersihan Data

Merupakan kegiatan mengecek kembali data yang sudah diproses

apakah ada kesalahan atau tidak ada pada masing-masing variabel yang

sudah di proses sehingga dapat diperbaiki dan dinilai.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran distribusi

frekuensi dari kedua variabel yaitu variabel independen (pengetahuan efek

samping KB suntik) dan variabel dependen (Pemilihan kontrasepsi

Suntik).

2. Analisis Bivariat

Untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen menggunakan Chi Square (x2) dengan tingkat kepercayaan 95 %

dan α 5 %, untuk mengetahui keeratan hubungan mengunakan

contyngensy coeffisien “C”.


29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Lokasi Penelitian

a. Keadaan Geografis

Puskesmas Bumi Agung terletak di Desa Bumi Agung Kelurahan

Bumi Agung Kecamatan Dempo Utara. Puskesmas Bumi Agung

mempunyai wilayah kerja sebesar 83.02 Km² yang terbagi dalam 6

Kelurahan, Jarak antara wilayah Kelurahan dengan Kecamatan relatif

dekat dengan Ibu Kota Kecamatan adalah Bumi Agung sedangkan

kelurahan terjauh dari Kota Kecamatan adalah Kelurahan Burung

Dinang, Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Bumi Agung adalah :

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung sakti

Kabupaten Lahat

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Dempo Tengah

3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pagaralam Selatan

4) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pagaralam Selatan

b. Keadaan Demografis

Penduduk Kecamatan Dempo Utara dalam wilayah Puskesmas

Bumi Agung pada tahun 2020 berdasarkan data yang didapat dari

Kantor Kecamatan. Penduduk Kecamatan Dempo Utara berjumlah

21.003 Orang, yang tersebar dalam 7 Kelurahan, namun yang masuk

29
30

dalam wilayah UPTD Puskesmas Bumi Agung ada 6 Kelurahan

dengan penduduk berjumlah 18.414 dimana jumlah penduduk terbesar

berada di Kelurahan Agung Lawangan yaitu 4.454 orang dengan

kepadatan penduduk 190 orang/Km² dan jumlah penduduk terkecil

berada di Kelurahan Burung Dinang yaitu 2.048 orang dengan

kepadatan penduduk 140 orang/Km². Berikut grafik jumlah penduduk

di Kecamatan Dempo Utara per kelurahan.

Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam dipimpin oleh Kepala

dan Ka TU serta staf medis dan non medis sebanyak 57 orang yang

terdiri dari 1 orang dokter gigi, 2 SI Keperawatn, 4 orang Kesmas, 24

orang D3 Kebidanan, 3 orang D4 Kebidanan, 12 orang D3

Keperawatan, 2 orang D3 Gizi, 2 orang D3 kesling, 1 orang, 2 orang

D3 Farmasi, 1 Apoteker, D3 Komputer 1orang, D3 Fisioterapi 1

orang, 2 orang SMA. Dilengkapi dengan fasilitas Ruang Kepala

Puskesmas, Ruang Tata Usaha, Ruang Laboratorium, Ruang

Pertemuan, Ruang Konsultasi, Ruang Poliklinik Anak, Ruang KIA,

Ruang Poliklinik Umum, Dapur, Toilet, Gudang Barang, UKM,

Poliklinik Gigi, Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik, Apotik, Ruang

Strilisasi Alat, Imunisasi dan Gudang

c. Keadaan Penduduk

Penduduk Kecamatan Dempo Utara dalam wilayah Puskesmas

Bumi Agung pada tahun 2020 berdasarkan data yang didapat dari

Kantor Kecamatan. Penduduk Kecamatan Dempo Utara berjumlah


31

21.003 Orang, yang tersebar dalam 7 Kelurahan, namun yang masuk

dalam wilayah UPTD Puskesmas Bumi Agung ada 6 Kelurahan

dengan penduduk berjumlah 18.414 dimana jumlah penduduk

terbesar berada di Kelurahan Agung Lawangan yaitu 4.454 orang

dengan kepadatan penduduk 190 orang/Km² dan jumlah penduduk

terkecil berada di Kelurahan Burung Dinang yaitu 2.048 orang

dengan kepadatan penduduk 140 orang/Km². Berikut grafik jumlah

penduduk di Kecamatan Dempo Utara per kelurahan.

2. Jalannya Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar

Alam pada tanggal 14 Juni - 5 Juli tahun 2021. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan Pemilihan KB

Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar

Alam. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu

melengkapi syarat-syarat dokumen izin penelitian. Adapun langkah-

langkah yang dilakukan adalah mendapatkan rekomendasi dari kampus

untuk melaksanakan penelitian, selanjutnya ke Puskesmas Bumi Agung

Kota Pagar Alam.

Penelitian ini mengunakan metode survey analitik dengan metode

cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh akseptor KB yang

aktif menggunakan KB yang sama selama satu tahun yang berkunjung ke

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

sebanyak 363 orang dari Januari-Mei Tahun 2021, sampel diambil


32

sebanyak 78 orang, dengan tehnik pengambilan sampel purposive

sampling, yang peneliti ambil dengan mendatangi posyandu-posyandu

dengan rincian responden yaitu 16 Juni sebanyak 6 responden di

Posyandu Tanjung Keling, 17 Juni sebanyak 5 responden di Posyandu

Tegur Wangi Lama, 18 Juni sebanyak 5 responden di Posyandu Siti Rejo,

19 Juni sebanyak 5 responden di Posyandu Bumi Agung, 20 Juni

sebanyak 5 responden di Posyandu Gunung Agung Pauh, 22 Juni

sebanyak 5 responden di Posyandu Tegur Wangi Baru, 23 Juni sebanyak

5 responden di Posyandu Ujan Mas, 26 Juni sebanyak 6 responden di

Pagardin, 27 Juli sebanyak 6 responden di Posyandu Kerinjing, 28 Juli

sebanyak 6 responden di Posyandu Suka Mulya, 29 Juli sebanyak 6

responden di Posyandu Gunung Agung Lama, 30 Juli sebanyak 6

responden di Posyandu di Jambat Akar, 2 Juli sebanyak 6 responden di

Posyandu Jangkar, serta pada 3 Juli peneliti memperoleh sampel

sebanyak 6 responden di Posyandu Muara Siban.

Setelah selesai melakukan penelitian hasilnya diperiksa kembali

sesuai dengan yang diharapkan, kemudian dilakukan pengkodean dan

ditabulasi kedalam computer menggunakan SPSS. Data yang diperoleh,

diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis univariat untuk

mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan analisis bivariat

menggunakan Chi-Square untuk mendapatkan nilai x2, nilai p dan untuk

mengetahui keeratan mengunakan contingency coefficient “C”.


33

3. Analisa Univariat

Analisis univariat untuk memperoleh gambaran variabel, yang di

gambarkan dalam bentuk tabel dengan tujuan mengetahui gambaran

Pengetahuan dan Pemilihan KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

a. Gambaran Pemilihan KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Pemilihan KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam.

Pemilihan KB Suntik Frekuensi Persentase


(f) (%)
Tidak KB Suntik 43 55.1
KB Suntik 35 44.9
Total 78 100.0

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 78 responden

yang memilih menggunakan KB suntik di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam sebanyak 43 responden tidak

mengguanakn KB Suntik dan sebanyak 35 responden memilih

menggunakan KB suntik.
34

b. Gambaran Pengetahuan Efek Samping KB suntik di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Efek Samping KB suntik di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam.

Pengetahuan Frekuensi Persentase


(f) (%)
Kurang 21 26.9
Cukup 17 21.8
Baik 40 51.3
Total 78 100.0

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa dari 78 responden di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam sebanyak 21

responden memiliki pengetahuan kurang, 17 responden memiliki

pengetahuan cukup dan 40 responden memiliki pengetahuan baik.

4. Analisa Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan

ibu dengan Pemilihan KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi

Agung Kota Pagar Alam, dapat dilihat pada tabel berikut:

a. Hubungan pengetahuan ibu dengan Pemilihan KB Suntik di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

Tabel 4.
Hubungan pengetahuan ibu dengan Pemilihan KB Suntik di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

Pengetahuan KB Suntik Total 2 P C


Tidak KB
KB Suntik
Suntik
f % F % F %
Kurang 21 100,0 0 0,0 21 100,0
Cukup 12 70,6 5 29,4 17 100,0
33.413 0.000 0.548
Baik 10 25,0 30 75,0 40 100,0
Total 43 55.1 35 44.9 78 100,0
35

Berdasarkan tabel 4 didapatkan hasil dari 21 responden yang

memiliki pengetahuan kurang seluruhnya memiliki tidak menggunakan

KB suntik. Dari 17 responden yang memiliki pengetahuan cukup

sebanyak 12 responden tidak menggunakan KB suntik dan 5 responden

menggunakan KB suntik. Dari 40 responden berpengetahuan baik

sebanyak 10 responden tidak menggunakan KB suntik dan 30 responden

menggunakan KB suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi

Agung Kota Pagar Alam

Hasil uji statistik chi square dengan nilai uji continuity correction,

sehingga diperoleh nilai 2 = 33.413 dengan nilai p = 0,000 <  = 0,05,

artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu

dengan Pemilihan KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi

Agung Kota Pagar Alam.

Hasil uji Contingency Coefficient didapat nilai C=0,548 dengan p-

value=0,000<0,05 berarti signifikan, nilai C tersebut dibandingkan

dengan nilai Cmax =


√ m−1
m
=
√ 2−1
2
=
√ 1
2
= 0,707 (nilai m adalah nilai

C 0,548
terendah dari baris atau kolom). Jadi nilai = = 0,775, karena
Cmax 0,707

nilai ini terletak dalam interval 0,5-0,89 maka kategori hubunangan kuat.
36

B. Pembahasan

1. Gambaran Pemilihan KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Bumi Agung Kota Pagar Alam

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 78

responden yang memilih menggunakan KB suntik di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam sebanyak 43 responden tidak

menggunakan KB Suntik yaitu menggunakan KB PIL sebanyak 23

responden, Implant sebnayak 5 responden, IUD sebanyak 3 responden,

kondom sebanyak 5 responden dan 7 responden tidak menggunakan KB.

Hasil penelitian ini bahwa sebanyak 23 responden menggunakan KB

PIL, penyebabnya ialah 8 responden takut dengan jarum suntik, 14

responden mengatakan tidak mau dan takut menggunakan KB lain dan 3

responden lainnya tidak memiliki alasan menggunakan KB PIL.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada responden yang

menggunakan kontrasepsi jangka panjang seperti 5 responden

menggunakan Implant, penyebabnya adalah 4 responden mengatakan

belum berencana untuk menambah keturunan dalam waktu dekat dan

sudah memiliki beberapa anak sehingga lebih memilih untuk

menggunakan kontrasepsi implan dan 1 responden mengatakan menunda

hamil dalam jangka waktu yang cukup lama karena belum siap untuk

menambah keturunan.

Penelitian ini juga ditemukan ada 3 responden yang memilih

menggunakan IUD, 2 responden ingin menunda hamil dalam jangka waktu


37

yang cukup lama karena belum siap untuk menambah keturunan dan 1

responden tidak dapat menggunakan KB hormonal. Pada responden yang

menggunakan Kondom sebanyak 5 responden karena 1 responden

mengatakan takut jarum suntik sehingga memilih kondom, 2 responden

mengatakan bahwa kondom tidak memiliki efek samping ketubuh ibu

seperti penambahan berat badan, 2 responden mengatakan suami lebih

suka menggunakan kondom.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 35

responden memilih menggunakan KB suntik. Hal ini menunjukkan bahwa

kontrasepsi suntik masih merupakan pilihan utama pasangan usia subur

dalam menggunakan kontrasepsi suntik. Banyak sebab responden memilih

menggunakan kontrasepsi suntik. Salah satunya adalah kontrasepsi mudah

untuk didapatkan karena ketersediaan puskesmas, posyandu, bidan desa,

dan fasilitas layanan kesehatan lainnya. Selain itu, kontrasepsi suntik

bersifat periodik bisa 1 bulan atau 3 bulan sekali sehingga dianggap tidak

merepotkan dari segi waktu. Dan tentunya, sejauh ini kontrasepsi suntik

masih dianggap sangat efektif dalam pencegahan kehamilan.

Sejalan dengan penelitian Desny (2018) dengan judul faktor-faktor

yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi suntik di wilayah kerja

Puskesmas Riak Siabun Kabupaten Seluma Tahun 2018 menyebutkan

bahwa kontrasepsi suntik masih merupakan pilihan utama pasangan usia

subur dalam menggunakan kontrasepsi suntik.


38

Sejalan dengan penelitian Sartika (2020) dengan judul Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Prilaku Aseptor Kb Untuk Menggunakan Alat

Kontrasepsi Suntik di Klinik Pratama Afiyah menyebukan bahwa

mayoritas menggunakan kKB suntik yang didasari oleh pengetahuan,

kesadaran dan sikap positif. Sehingga mempengaruhi perilaku tersebut

terhadap wanita usia subur dalam menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

2. Gambaran Pengetahuan tentang KB suntik di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 78

responden di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar

Alam sebanyak 21 responden memiliki pengetahuan kurang, 17 responden

memiliki pengetahuan cukup dan 40 responden memiliki pengetahuan

baik.

Hasil penelitian ini dari 17 responden yang memiliki pengetahuan

kurang di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar

Alam berdasarkan kuesioner penelitian responden banyak salah menjawab

pertanyaan nomor 10 tentang Jika ibu sekarang menggunakan KB suntik 3

bulan dan ingin ganti KB suntik 1 bulan maka, pertanyaan nomor 9

tentang Kapan KB suntik pertama kali boleh di berikan dan pertanyaan

nomor 1 mengenai pengertian secara teori mengenai KB suntik.

Dari 21 responden memiliki pengetahuan cukup di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam berdasarkan kuesioner

penelitian responden banyak menjawab pertanyaan cukup pada pertanyaan


39

nomor 3 tentang waktu pemberian KB suntik 1 bulan, pertanyaan nomor 6

tentang pengecualian tempat suntik KB, pertanyaan nomor 5 tentang

setelah suntik KB kapan di bolehkan berhubungan suami istri, dan

pertanyaan nomor 8 tentang Jika ibu sedang tidak menstruasi dan ingin

suntik KB maka ibu harus memastikan bahwa ibu tidak hamil.

Dari 40 responden memiliki pengetahuan baik di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam berdasarkan kuesioner

penelitian responden banyak benar menjawab pertanyaan nomor 2

mengenai jenis KB suntik, pertanyaan nomor 4 mengenai maksimal

penggunaan KB suntik 1 bulan dan pertanyaan nomor 7 mengenai

maksimal penggunaan KB suntik 3 bulan.

Sejalan dengan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rinah (2017) menyimpulkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi dengan

pemilihan alat kontrasepsi suntik di BPS Ny. Eni di Desa Rowoboni

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

3. Hubungan pengetahuan ibu dengan Pemilihan KB Suntik di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil dari 21

responden yang memiliki pengetahuan kurang seluruhnya tidak

menggunakan KB suntik. Hal ini disebabkan karena karena responden 3

responden belum berencana untuk menambah keturunan dalam waktu

dekat dan sudah memiliki beberapa anak sehingga lebih memilih untuk
40

menggunakan kontrasepsi implan, 1 responden menunda hamil dalam

jangka waktu yang cukup lama karena belum siap untuk menambah

keturunan, 10 responden takut menggunakan KB lain, 2 responden Takut

jarum dan 1 responden lebih mudah dan tidak berpengaruh ke berat badan

Hasil penelitian ini dari 17 responden yang memiliki pengetahuan

cukup sebanyak 12 responden tidak menggunakan KB suntik yaitu

pendidikan (1 responden SD dan 1 responden SMP, 10 responden SMA),

paritas multipara, usia 5 responden usia 20-35 tahun dan 7 responden usia

>35 tahun, serta belum berencana untuk menambah keturunan dalam

waktu dekat dan sudah memiliki beberapa anak sehingga lebih memilih

untuk menggunakan kontrasepsi implant, belum berencana hamil lagi dan

menunda kehamilan dalam jangka waktu yang lama

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil dari 40 responden

berpengetahuan baik sebanyak 10 responden tidak menggunakan KB

suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

yaitu pendidikan SMP dan SMA, usia 20-35 tahun dan >35 tahun, paritas

multipara serta responden mengatakan tidak berani menggunakan suntik

karena takut jarum suntik, 2 responden mengatakan tidak cocok

menggunakan KB apapun, 1 responden mengatakan menggunakan

kondom karena tidak ada efek kebadan seperti kegemukan, 1 responden

mengatakan konsumsi PIL mensnya teratur sedangkan menggunakan PIL


41

tidak menstruasi dan 1 responden masih ingin menambah momongan

sehingga tidak menggunakan KB.

Hasil uji statistik chi square dengan nilai uji continuity correction,

diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu

dengan Pemilihan KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi

Agung Kota Pagar Alam, dengan kategori hubungan kuat.

KB merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu

khususnya ibu dengan kondisi 4T; terlalu muda melahirkan (di bawah usia

20 tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan

terlalu tua melahirkan (di atas usia 35 tahun). Selain itu, program KB juga

bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa

aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam

mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. KB juga

merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan

ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta

perempuan (Kemenkes RI, 2017).

Secara teoritis diketahui bahwa pengetahuan mempunyai kontribusi

yang besar dalam mengubah perilaku seseorang untuk berbuat sesuatu.

Kenyataannya di lapangan, responden yang memilih alat kontrasepsi

suntik bukan karena dia tahu tentang alat kontrasepsi secara umum

melainkan karena responden tersebut mengikuti alat kontrasepsi yang

digunakan oleh teman terdekat atau saudaranya. Selain itu kurangnya

sosialisasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan tentang KB sehingga


42

responden sangat terbatas dalam mendapatkan informasi tentang alat

kontrasepsi serta masih bersifat pasif artinya petugas kesehatan menunggu

pasien untuk datang di puskesmas atau rumah sakit (Yulidasari, dkk,

2015).

Sejalan dengan penelitian Pratiwi (2019) mengenai Hubungan

Pengetahuan dengan Pemilihan KB Suntik di Desa Gajahbendo Rw 03

Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan menyebutkan bahwa ada Hubungan

Pengetahuan dengan Pemilihan KB Suntik Di Desa Gajahbendo Rw 03

Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan, pengetahuan berkontribusi sebesar

34,1% terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik. Penelitian Surjono

(2017) menyebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dengan pemilihan KB Suntik 3 bulan atau 1 bulan di

BPS.Bd.Unah Desa Cikeusal Kecamatan Cimahi Kabupaten Kuningan.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nisa (2020) mengenai

akseptor hubungan pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi KB suntik

di Polindes Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon

menyebutkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan pemilihan

kontrasepsi KB suntik yang ditunjukkan dengan banyaknya responden

memiliki pengetahuan baik yang memilih kontrasepsi suntik.


43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan ibu dengan

Pemilihan KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota

Pagar Alam dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari 78 responden yang memilih menggunakan KB suntik di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam sebanyak 43

responden tidak menggunakan KB Suntik dan sebanyak 35 responden

memilih menggunakan KB suntik.

2. Dari 78 responden di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota

Pagar Alam sebanyak 21 responden memiliki pengetahuan kurang, 17

responden memiliki pengetahuan cukup dan 40 responden memiliki

pengetahuan baik.

3. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan Pemilihan

KB Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar

Alam, dengan kategori hubungan kuat

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam

Diharapkan pihak puskesmas lebih memaksimalkan pelayanan KB

khsusunya KB suntik dalam mejelaskan kelebihan KB suntik, sehingga ibu

43
44

yang tidak menggunakan KB dan masih berpotensi mengalami fertilitas

dapat menggunakan KB suntik

2. Bagi Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan tambahan informasi bagi

mahasiswa kebidanan agar dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori

kedalam praktik kerja lapangan, serta dapat berperan dalam kegiatan

pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kesadaran PUS dalam memilih

dan menggunakan kontrasepsi suntik.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat di jadikan referensi untuk

sebagai bahan literatur dan pengembangan materi tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi khususnya kontrasepsi suntik.

Dalam penelitian selanjutnya, peneliti lain dapat menambahkan variabel lain

yang dapat memperngaruhi keputusan ibu dalam menggunakan kontrasepsi


45

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini Y dan Martini. (2016). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:


Rohima Press.

Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Desny. (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Kontrasepsi


Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Riak Siabun Kabupaten Seluma Tahun
2018. Skripsi TMS

Dinkes Provinsi Sumatera Selatan. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera


Selatan.

Dinkes Kota Pagar Alam. (2020). Profil Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam. Kota
Pagar Alam

Fauziah, L. (2016). Pengaruh Pengetahuan Terhadap Pemilihan Kontrasepsi


Suntik.

Ibrahin. 2018. Hubungan pengguna alat kontrasepsi hormonal dengan kenaikan


berat badan.

Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta:


Kemenkes

Kemenkes. (2020). Profil Kesehatan Indonesia TAhun 2020. Kemenkes RI

Marmi. (2016). Buku Ajar Pelayanan KB. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Maryunani, A. (2016). Manajemen Kebidanan Terlengkap. Jakarta Timur: CV.


Trans Info Media

Nisa, I, C. (2020). Hubungan Pengetahuan Akseptor terhadap Pemilihan


Kontrasepsi Suntik di Polindes Pemangkan Kecamatan Mundu Kabupaten
Cirebon. Diunduh dari https://media.neliti.com/media/publications/330901-
hubungan-pengetahuan-akseptor-terhadap-p-d9f6bf42.pdf

Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. (2014). Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan.


Jakarta : Rineka cipta
46

Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam. (2020). Register Puskesmas Bumi
Agung Kota Pagar Alam Tahun 2020.

Pratiwi (2019). Hubungan Pengetahuan dengan Pemilihan KB Suntik di Desa


Gajahbendo Rw 03 Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan. Journal
Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No.1 – Januari – Juni 2019; hal. 85-94
p-ISSN : 2655-2418; e-ISSN : 2655-7630 journal homepage:
https://ejournal.akperrspadjakarta.ac.id

Rinah. (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Metode Kontrasepsi Dengan


Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik di BPS Ny. Eni di Desa Rowoboni
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Program Studi Ilmu
Keperawatan, STIKES Widya Husada Semarang. Jurnal Keperawatan BSI,
Vol. V No. 2. Diunduh dari file:///C:/Users/asus/Downloads/2792-7209-2-
PB.pdf

Sartika, W. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Aseptor Kb Untuk


Menggunakan Alat Kontrasepsi Suntik di Klinik Pratama Afiyah.
OKSITOSIN Jurnal Ilmiah Kebidanan 7(1):1-8. file:///C:/Users/asus/
Downloads/. Diunduh tanggal 15 Juli 2021

Sulistyawati. (2017). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Selemba Medika

Surjono. (2017). Faktor Pengetahuan Ibu Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi


Suntik Pada Akseptor KB di Bidan Praktek Swasta. Diunduh dari
download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article. Diunduh tanggal 15
Juli 2021
Waryana. (2016). Promosi Kesehatan, Penyuluhan dan Pemberdayaan
Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika

WHO. (2020). Publications On Contraception And Family Planning

Yulidasari, Lahdimawan, A,. Rosadi, E, (2015). Hubungan pengetahuan ibu dan


pekerjaan ibu dengan pemilihan kontrasepsi suntik. Jurnal Berkala
Kesehatan, Vol. 1, No. 1, November 2015 : 33-36. Diunduh dari
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=940319&val=10665&title
47

Lampiran 1 : Permohonan Menjadi Responden

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PEMILIHAN KB SUNTIK DI
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BUMI AGUNG
KOTA PAGAR ALAM

Assalamualaikum. WR. WB
Salam sejahtera, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Melati Fajriani


NPM : 2026040019.P

Saya mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Tri Mandiri Sakti
Bengkulu, sedang melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi sebagai tugas
akhir untuk menyelesaikan pendidikan sebagai Program Sarjana Kebidanan.
Dalam lampiran ini terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
penelitian yang saya lakukan. Untuk itu saya harap dengan segala kerendahan hati
agar bapak/ibu/saudara bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner
yang telah disediakan. Kerahasiaan jawaban bapak/ibu/saudara akan dijaga dan
hanya diketahui oleh peneliti. Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan
partisipasi bapak/ibu dalam pengisian kuesioner ini.

Pagar Alam, 2021

Melati Fajriani
48

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Dengan ini saya

Nama/Inisial :...........................................
Alamat :...........................................
Tujuan Penelitian : Hubungan Pengetahuan dengan Pemilihan KB
Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi
Agung Kota Pagar Alam

Menyatakan bersedia dengan suka rela menjadi responden dan menjawab

pertanyaan dengan sejujur-jujurnya terhadap penelitian yang dilakukan oleh Yelen

Yulanda yang berjudul : “Hubungan Pengetahuan dengan Pemilihan KB

Suntik di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota Pagar Alam” .

Saya berharap pernyataan ini dapat dijaga kerahasiaannya. Demikian surat

pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari

manapun.

Pagar Alam,
2021
Responden,

(.......................................)
49

Lampiran 3 : Kuisioner Penelitian

KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PEMILIHAN KB SUNTIK DI
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BUMI AGUNG
KOTA PAGAR ALAM

Petunjuk:
Isilah pertanyaan ini sesuai dengan keadaan anda.

A. Identitas Responden
1. Nama responden :
2. Umur :
3. Pendidikan :
 SD
 SMP
 SMA
 PT
4. Jumlah anak hidup :
 1 (Satu)
 2 (Dua)
 3 (Tiga)
 4 (Empat)
 > 4 (Lebih dari empat)

B. Penggunaan Kontrasepsi

1. Alat Kontrasepsi yang ibu gunakan ialah….

a. suntik

b. PIL

c. Implant

d. IUD/Spiral

e. Kondom

f. Sebutkan lainnya………………………………….

C. Pengetahuan Tentang Kontrasepsi Suntik


50

Kuesioner tentang KB suntik Petunjuk pengisian: berilah tanda silang (X)

pada salah satu jawaban (a,b,c,d atau e) yang paling benar.

1. Yang dimaksud dengan KB suntik adalah….?

a. Alat kontrasepsi yang di suntikkan dan masuk dalam rahim

b. Alat kontrasepsi yang di suntik ke dalam otot

c. Alat kontrasepsi di masukkan di bawah kulit

d. Alat kontrasepsi yang diminum

2. Apa saja jenis KB suntik ?

a. KB suntik 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan

b. KB suntik 1 bulan dan 3 bulan

c. KB suntik 3 bulan

d. KB suntik 1 bulan

3. Waktu pemberian KB suntik 1 bulan ialah ?

a. Sebulan 1 kali suntik

b. Sebulan 2 kali suntik

c. Sebulan 3 kali suntik

d. Sebulan 4 kali suntik

4. Maksimal berapa lama penggunaan KB suntik 1 bulan?

a. 4 tahun

b. 3 tahun

c. 2 tahun

d. 1 tahun

5. Setelah suntik KB kapan di bolehkan berhubungan suami istri ?


51

a. Kapan saja boleh

b. 2 hari setelah suntik KB

c. 7 hari setelah suntik KB

d. 14 hari setelah suntik KB

6. Di mana anda suntik KB ….. kecuali ?

a. Dokter umum

b. Klinik KB dan bidan

c. Puskesmas dan dokter praktik mandiri

d. Dukun

7. Maksimal berapa lama penggunaan KB suntik 3 bulan?

a. 4 tahun

b. 3 tahun

c. 2 tahun

d. 1 tahun

8. Jika ibu sedang tidak menstruasi dan ingin suntik KB maka ibu harus

memastikan bahwa ibu …

a. Sedang hamil

b. Tidak hamil

c. Membawa kartu KB

d. Di damping suami

9. Kapan KB suntik pertama kali boleh di berikan ?

a. Kapan saja
52

b. Setiap tanggal 10 pada bulan tersebut

c. Setelah menstruasi

d. 7 hari pertama siklus haid

10. Jika ibu sekarang menggunakan KB suntik 3 bulan dan ingin ganti KB

suntik 1 bulan maka ?

a. Bisa langsung diberikan sesuai jadwal berikutnya

b. Tidak boleh ganti

c. Nunggu menstruasi dulu

d. Tunggu ibu sehat

Sumber: Adopsi Penelitian Rinah (2017)


53
51

MASTER TABEL
PENGETAHUAN K Faktor Lain
N Nama Pendidikan Paritas Usi o
Kontrasepsi Kode Tot %
o Inisial Ibu a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 d
e
1 Ny. L SMA 1 22 Suntik KB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 2
2 Ny. S SMA 1 23 Suntik KB 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 80 2
3 Ny. P SMP 2 39 Suntik KB 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 70 1
2 0 belum berencana untuk
menambah keturunan dalam
waktu dekat dan sudah
4 Ny. Y SMP 23 Implant 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 40 memiliki beberapa anak
sehingga lebih memilih untuk
menggunakan kontrasepsi
implan
3 1 Suami lebih suka menggunakan
5 Ny. A SD 45 Kondom 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 6 60
kondom
6 Ny. L SMA 3 36 Suntik KB 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 70 1
7 Ny. I SMA 2 31 Suntik KB 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 2
8 Ny. M SMA 2 38 Suntik KB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 2
9 Ny. S SMA 2 42 Suntik KB 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 80 2
10 Ny. I SMA 2 49 PIL 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 6 60 1 Takut jarum suntik
11 Ny. R SMA 2 48 PIL 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 70 1 Takut jarum
12 Ny. D SMP 2 45 Suntik KB 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 6 60 1
13 Ny. I SMA 1 30 Suntik KB 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 2
14 Ny. S SMA 2 46 Suntik KB 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 80 2
15 Ny. H SMA 1 40 Suntik KB 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 2
16 Ny. L SMA 2 35 Suntik KB 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 90 2
52

17 Ny. S SMA 2 31 Tidak KB 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 5 50 0


18 Ny. E SMP 2 43 Suntik KB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 2
19 Ny. R SD 2 36 Suntik KB 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80 2
2 PIL 0 Tidak mau KB lain karena harus ke
20 Ny. D SMP 35 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 5 50
faskes
21 Ny. M SD 3 47 PIL 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 5 50 0 Takut menggunakan KB lain
22 Ny. N SD 3 42 Suntik KB 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80 2
23 Ny. H SD 3 42 Suntik KB 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 70 1
24 Ny. W SMA 2 33 Suntik KB 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 2
25 Ny. H SD 3 41 Suntik KB 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80 2
26 Ny. T SMA 2 43 Suntik KB 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 70 1
27 Ny. M SMP 2 41 PIL 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 4 40 0 Takut menggunakan KB lain
28 Ny. K SMP 2 30 PIL 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 5 50 0 Takut menggunakan KB lain
29 Ny. T SMA 3 45 PIL 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 70 1 Takut menggunakan KB lain
30 Ny. S SMA 2 34 PIL 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 5 50 0 Takut menggunakan KB lain
0 Belum berencana untuk
menambah keturunan dalam
waktu dekat dan sudah
31 Ny. A SMP 2 44 Impplant 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 5 50 memiliki beberapa anak
sehingga lebih memilih untuk
menggunakan kontrasepsi
implan
32 Ny. M SMA 3 42 Suntik KB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 2
33 Ny. T SMA 1 25 Suntik KB 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 2
34 Ny. Y SMA 3 44 Kondom 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6 60 1
35 Ny. R SD 3 34 Tidak KB 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 5 50 0
36 Ny. L SMP 3 48 PIL 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 5 50 0 Takut menggunakan KB lain
53

37 Ny. Y SMA 3 43 PIL 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 5 50 0 Takut jarum


38 Ny. R SMP 3 33 PIL 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 2 Takut jarum suntik
39 Ny. Y SMA 2 26 PIL 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 7 70 1 Takut menggunakan KB lain
40 Ny. H SMA 1 28 PIL 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 5 50 0 Takut menggunakan KB lain
41 Ny. Y SMP 3 44 Suntik KB 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 80 2
42 Ny. N PT 1 28 Suntik KB 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80 2
1 0 Belum berencana untuk
menambah keturunan dalam
waktu dekat dan sudah
43 Ny. R SD 31 Implant 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 5 50 memiliki beberapa anak
sehingga lebih memilih untuk
menggunakan kontrasepsi
implan
1 1 Belum berencana untuk
menambah keturunan dalam
waktu dekat dan sudah
44 Ny. D SMA 28 Implant 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7 70 memiliki beberapa anak
sehingga lebih memilih untuk
menggunakan kontrasepsi
implan
45 Ny. W SD 2 33 PIL 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 5 50 0 Takut menggunakan KB lain
2 0 Tidak dapat menggunakan KB
46 Ny. W SMA 43 IUD 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 5 50
hormonal
47 Ny. F SMA 3 37 Suntik KB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 2
48 Ny. E SMA 3 40 Tidak KB 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 6 60 1
49 Ny. H PT 2 45 Tidak KB 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 80 2 Tidak cocok dengan KB hormonal
50 Ny. M SMP 4 28 Suntik KB 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 2
54

51 Ny. D SMA 2 36 Suntik KB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 2


3 0 Lebih mudah dan tidak berpengaruh
52 Ny. D SMP 45 Kondom 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 4 40
ke berat badan
53 Ny. R SMA 2 51 Kondom 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80 2 tidak berpengaruh ke berat badan
54 Ny. H SMA 2 45 Suntik KB 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 2
55 Ny. M SMA 2 30 PIL 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 4 40 0 Takut jarum
56 Ny. H SMA 1 25 PIL 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 2 Takut menggunakan KB lain
57 Ny.E SMA 1 21 Suntik KB 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 2
58 Ny.N SMA 2 41 Suntik KB 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 80 2
59 Ny.R SMA 2 44 Suntik KB 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 2
60 Ny.D SMA 2 36 Suntik KB 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 80 2
61 Ny.Z SMA 2 31 Tidak KB 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 2 Masih ingin menambah anak
62 Ny.S SMA 2 40 PIL 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 2 Takut jarum suntik
63 Ny.H SMA 2 38 Tidak KB 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 2 Tidak cocok pakai KB
64 Ny.I SMP 2 39 PIL 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 5 50 0 Takut menggunakan KB lain
65 Ny.S SMA 3 47 Suntik KB 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 2
66 Ny.P SMA 2 30 PIL 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 6 60 1 Takut menggunakan KB lain
67 Ny.N SMA 2 37 PIL 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 2 Takut jarum suntik
68 Ny.P SMA 3 33 PIL 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5 50 0 Takut menggunakan KB lain
69 Ny.N SMA 3 41 Suntik KB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 2
70 Ny.I SMA 2 35 PIl 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 2 Takut jarum suntik
4 1 Menunda hamil dalam jangka waktu
71 Ny.N SMP 39 Implant 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 7 70 yang cukup lama karena belum siap
untuk menambah keturunan
72 Ny.R SMP 2 44 Kondom 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80 2 Takut jarum suntik
2 1 Menunda hamil dalam jangka waktu
73 Ny.A SMA 37 IUD 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 70 yang cukup lama karena belum siap
untuk menambah keturunan
55

1 0 Menunda hamil dalam jangka waktu


74 Ny.L SMA 49 IUD 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 5 50 yang cukup lama karena belum siap
untuk menambah keturunan
75 Ny.S SMA 3 36 PIL 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 7 70 1
76 Ny.N SMA 2 53 Suntik KB 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 2
77 Ny.S SMA 2 44 Suntik KB 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 80 2
78 Ny.R SMA 3 35 Tidak KB 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 5 50 0
5 6 5 6 5 5 6 5 4 4
TOTAL
0 1 3 9 5 5 3 3 9 9
56

HASIL ANALISIS DATA


Frequency Table

KB_Suntik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak KB Suntik 43 55.1 55.1 55.1
KB Suntik 35 44.9 44.9 100.0
Total 78 100.0 100.0
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 21 26.9 26.9 26.9
Cukup 17 21.8 21.8 48.7
Baik 40 51.3 51.3 100.0
Total 78 100.0 100.0

Pengetahuan * KB_Suntik Crosstabulation


KB_Suntik
Tidak KB
Suntik KB Suntik Total
Pengetahuan Kurang Count 21 0 21
Expected Count 11.6 9.4 21.0
% within Pengetahuan 100.0% .0% 100.0%
Cukup Count 12 5 17
Expected Count 9.4 7.6 17.0
% within Pengetahuan 70.6% 29.4% 100.0%
Baik Count 10 30 40
Expected Count 22.1 17.9 40.0
% within Pengetahuan 25.0% 75.0% 100.0%
Total Count 43 35 78
57

Expected Count 43.0 35.0 78.0


% within Pengetahuan 55.1% 44.9% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 33.413a 2 .000
Likelihood Ratio 41.725 2 .000
Linear-by-Linear
32.646 1 .000
Association
N of Valid Cases 78
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 7,63.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .548 .000
N of Valid Cases 78
58

DOKUMENTASI

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 16 Juni sebanyak 6 responden

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 17 Juni sebanyak 5 responden


59

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 18 Juni sebanyak 5 responden

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 19 Juni sebanyak 5 responden


60

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 20 Juni sebanyak 5 responden

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 22 Juni sebanyak 5 responden


61

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 23 Juni sebanyak 5 responden

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 26 Juni sebanyak 6 responden


62

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 27 Juli sebanyak 6 responden

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 28 Juli sebanyak 6 responden


63

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 29 Juli sebanyak 6 responden

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 30 Juli sebanyak 6 responden


64

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 2 Juli sebanyak 6 responden

Pengisian Kuesioner Ibu KB Aktif tanggal 3 Juli sebanyak 6 responden


65
66
67
68
69
70
71
56
57

LAMPIRAN DATA
58

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : MELATI FAJRIANI


NPM : 2026040019.P
Jurusan : Sarjana Terapan Kebidanan
Judul Skripsi : “Hubungan Pengetahuan dengan Pemilihan KB Suntik
di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota
Pagar Alam”
Pembimbing I : Mika Oktarina, SST, M.Kes

No Hari/Tgl Materi Keterangan Paraf


(BAB) Pemb. I
1 Senin 19 BAB I-V Abstrak disingkat,
Juli 2021 pembahasan ditambah jurnal,
kesimpulan, daftar pustaka

Bengkulu,.............2021

Pembimbing I

Mika Oktarina, SST, M.Kes


59

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : MELATI FAJRIANI


NPM : 2026040019.P
Jurusan : Sarjana Terapan Kebidanan
Judul Skripsi : “Hubungan Pengetahuan dengan Pemilihan KB Suntik
di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bumi Agung Kota
Pagar Alam”
Pembimbing II : Ruri Maiseptya Sari, SST, M.Kes

No Hari/Tgl Materi Keterangan Paraf


(BAB) Pemb. II
1 ACC Judul

Lanjutkan BAB I-III

2 BAB I-III DO,penulisan. Metode


penelitian, populasi dan
sampel

3 16/3/2021 BAB I-III Dalam pembuatan Bab1


harus ada benang merah:
1. data dunia WHO jika
ada
2. Data Indonesia
3. Teori dan jurnal yang
pakai
4. Data Provinsi
5. Data Kabupaten
6. Data tempat
penelitian 3 tempat
pembanding
7. Data survei awal
DO
Daftar Pustaka
4 26-3- BAB I-III 1. data dunia WHO jika
2021 ada
2. Data Indonesia
3. Teori dan jurnal yang
pakai
4. Data Provinsi
5. Data Kabupaten
6. Data tempat
penelitian 3 tempat
pembanding
60

7. Data survei awal


DO
Sampel menggunakan rumus
Daftar Pustaka
SOP hapus karena judul
diganti hubungan
Kuesioner ke pilihan ganda
5 31-03- BAB I-III PPT dan ACC Proposal
2021
6 Minggu, BAB I-V Motto dan persembahan,
18 Juli asbtrak Bold, hipotesis
2021 hapuskan yang tidak ada
hubungan, perhatikan waktu
penelitian dan jumlah
sampel, pembahasan PIL
juga dimasukkan dan
pembahasan bivariate
jelaskan pada cukup 12
responden
7 28-7- BAB I-V Abstrak translate google per
2021 kalimat, pembahasan
dirincikan dan tambahakan
jumlah pegawai puskesmas
Bengkulu,.............2021

Pembimbing II

Ruri Maiseptya Sari, SST, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai