Oleh:
MUTIARA SANHAN LAILA
220403789536
JAKARTA
2023
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi kebidanan Program Sarjana
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karuni-Nya,
Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post Partum Di wilayah Puskesmas Bencongan
Periode Maret-Mei 2023”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
kepada:
1. Dr. Bd. Hj. Lilik Susilowati, S.SiT, SKM, M.Kes, MARS selaku Ketua
penelitian penulis.
penelitian penulis.
iii
5. Kedua Orang tua Tercinta Muhammad Sibandan Ibu Hartati yang selalu
mendoakan, memotivasi dan membantu dengan tulus dan kasih saying serta
terhadap penulis.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan
datang. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan Program
iv
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 6
1.6 Keaslian Penelitian ................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 8
2.1 Konsep Dasar Nifas .................................................................................. 8
2.2 ASI (Air Susu Ibu) ................................................................................. 12
2.3 Pijat Oksitosin ........................................................................................ 31
2.3.1 Definisi Pijat Oksitosin ................................................................... 31
2.3.2 Manfaat Pijat Oksitosin ................................................................... 32
2.3.3 Reflek Prolaktin .............................................................................. 33
2.3.4 Langkah-langkah dalam pijat oksitosin .......................................... 34
2.4 Kerangka Teori ....................................................................................... 35
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ............ 36
3.1 Kerangka Konsep ................................................................................... 36
3.2 Variabel dan Definisi Operasional ......................................................... 36
3.3 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 38
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 39
4.1 Desain Penelitian .................................................................................... 39
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 39
4.3 Populasi dan Sampel .............................................................................. 40
v
4.4 Pengumpulan Data ................................................................................. 41
4.5 Pengolahan dan Analisa Data ................................................................. 41
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan tunggal dan terbaik yang
serta makanan yang kaya akan gizi dan sangat penting untuk pertumbuhan
anak. ASI juga mengandung anti body dari ibu yang menjadi daya tahan
makanan lain yang diperlukan bayi, selain dari pada ASI (Sugito, 2016).
telaah ilmiah telah dilakukan oleh para ahli terhadap komposisi ASI dan
ASI mengandung nutrisi esensial yang cukup untuk bayi walaupun ibu dalam
1
2
menyusui dini dalam waktu satu jam dari Air Susu Ibu (ASI) ekslusif selama
sebagai pengenalan nutrisi yang memadai dan aman bersama dengan terus
menyusui sampai 2 tahun atau lebih. Namun, banyak bayi dan anak-anak
tidak menerima makanan optimal, dimana hanya 36% dari bayi usia 0 sampai
6 bulan di seluruh dunia yang diberikan ASI ekslusisif selama periode tahun
Pada analisis data dari United National Childrens Found ada 123
negara yang menunjukkan jika di seluruh dunia sebagian besar bayi pernah di
susui dalam kehidupan mereka, dengan cakupan 95% bayi pernah menerima
tidak pernah menerima ASI. Beberapa negara seperti Oman, Swedia dan
Uruguay hampir semua bayi di susui tetapi tidak di negara lain karena
dan WHO, kesenjangan terbesar berada di daerah Afrika Barat dan Tengah,
kelompok kaya dan miskin paling kecil di Eropa Timur dan Asia Tengah, di
mana keluarga terkaya dan termiskin memiliki tingkat menyusi rendah yaitu
Hasil dari Survey Data dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun
umur bayi, dari 67% pada umur 0-1 bulan, menjadi 55% pada umur 2-3
bulan, dan 38% pada umur 4-5 bulan (SDKI, 2017). Cakupan bayi yang
tahun 2017 yaitu 44% namun Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi
yang belum mencapai target renstra pada tahun 2017 dengan presentase
pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan di Provinsi Banten pada tahun
pemberian ASI ekslusif tahun 2017 yaitu 50,8%. Persentase pemberian ASI
ekslusif tertinggi tahun 2018 adalah Kabupaten Serang yaitu 68,5%, diikuti
atau kota dengan persentase pemberian ASI ekslusif terendah adalah Kota
Cilegon 35,2%, diikuti Kota Serang 37,5%, dan Kabupaten Lebak 52,1%
2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif yang diberikan
cara yaitu dengan merebus daun katuk, merebus kunyit lalu di perass arinya
untuk dijadikan jamu, atau dengan memakan berbagai macam jenis kedelai,
produksi ASI yaitu dengan melakukan pijat oksitosin, karena dengan cara
(2020) terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu
(vertebra) sampai tulang costae kelima keenam dan merupakan usaha untuk
Sigalingging, 2020).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat
produksi ASI?”
Maret-Mei 2023.
Mei 2023.
6
kebidanan.
Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data yang telah
bivariat.
Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Jetis Kota
Yogyakarta”, dalam penelitian ini disimpulkan bahwa ada efek pijat oksitosin
Yogyakarta.
Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Jetis Kota
Yogyakarta”, dalam penelitian ini disimpulkan bahwa ada efek pijat oksitosin
untuk meningkatkan Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Jetis Kota
Yogyakarta.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
Menurut Asih & Risneni (2016), asuhan yang diberikan kepada ibu nifas
bertujuan untuk:
a. Menyediakannutrisisesuaikebutuhan.
b. Mengatasi anemia.
8
9
masa nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi
3 tahap, yaitu:
Setelah proses persalinan selesai bukan berarti tugas dan tanggung jawab
seorang bidan terhenti, karena asuhan kepada ibu harus dilakukan secara
nifas, menurut Asih & Risneni (2016) bidan mempunyai peran dan
nyaman.
dministrasi.
persalinan dan merupakan masa yang penting bagi ibu maupun bayi.
Masa nifas ini diperkirakan terjadi selama 6-8 minggu. Meskipun sudah
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu selama masa nifas.
2. Kunjungan nifas kedua (KF 2) diberikan pada hari ke-3 sampai hari
dan anjuran ASI eksklusif enam bulan, minum tablet tambah darah
Air susu ibu (ASI) adalah cairan yang disekresikan oleh kelenjar
payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan
ASI berdasarkan definis diatas adalah sumber makanan bagi bayi yang
jenis dan kandungan yang berbeda beda, terdapat 3 jenis ASI yang di
1. Kolostrum
hari pertama hingga keempat dengan kandungan protein dan zat anti
infeksi yang tinggi serta berfungsi sebagai pemenuh gizi dan proteksi
ASI peralihan adalah air susu ibu yang keluar setelah kolostrum, ASI
vitamin larut air yang lebih tinggi ,dan kadar protein, mineral lebih
rendah.
ASI matang adalah air susu ibu yang dihasilkan sekitar 21 hari
bayi (Widuri, 2013). Asi matang memiliki dua tipe yaitu foremilk
sebagai berikut:
14
1. Bagi bayi
menimbulkan alergi.
e. Selalu siap tersedia, dan dalam suhu yang sesuai serta mudah
esterogen tetap tinggi dan inilah yang menjadi salah satu pemicu
bayi belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali dan ASI
virus.
a. Aspekekonomi .
b. Aspekpsikologis.
c. Aspekkemudahan.
1. Refleks Prolaktin
Let down refleks membuat ASI keluar. Let down refleks mudah
mendapatkan ASI.
Haryono, (2014):
1. Protein
2. Lemak
3. Karbohidrat
4. Mineral
5. Vitamin
6. Zat besi
Dalam ASI hanya terdapat sedikit zat besi sekitar 0,5-1,0 mg/liter.
Zat besi berfungsi untuk mencegah anemia, dan zat besi lebih
mudah diserap.
7. Taurin
8. Air ASI terdiri dari 88% air, air berguna untuk melarutkan zat-zat
9. Lactobacillus
10. Laktoferin
terutama Ig A.
11. Lisozim
1. Progesteron
2. Esterogen
3. Prolaktin
4. Oksitosin
(induced lactation).
bayi untuk bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat
berat badan lahir rendah atau kurang dari 2.500 gram mempunyai
lemah.
2. Usia ibu
Faktor lain yang mempengaruhi produksi ASI adalah usia ibu, ibu
yang usianya lebih muda atau kurang dari 35 tahun lebih banyak
lebih tua, tetapi ibu yang sangat muda (kurang dari 20 tahun)
3. Nutrisi
Produksi Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh nutrisi ibu dan asupan
diamati dari status gizi seorang ibu hamil yang normal salah
satunya dapat dinilai dari ukuran lingkar tengah atas (LILA) yaitu
4. Faktor psikologi/kecemasan
ASI. Selain itu ibu juga khawatir bahwa ASI nya tidak mencakupi
orang tua yang memiliki banyak tugas dan tanggung jawab dengan
anak lebih dari satu juga belum di dapatkan serta dukungan dari
primipara. Upaya agar ASI tetap lancar yaitu mulai dari keinginan
ibu yang kuat untuk memberikan nutrisi terbaik yaitu ASI pada
5. Perawatan payudara
(Safitri, 2016).
25
6. Paritas
masalah bagi ibu dalam memberikan ASI. Ibu yang baru pertama
kali melahirkan dan ibu yang lebih dari dua kali melahirkan anak
menghisap ASI, akan terjadi dua refleks yang akan menyebabkan ASI
keluar pada saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula, yaitu
menjadi lancar dan tidak lancar yang berdasarkan indikator ibu dan
1. Frekuensi buang air kecil (BAK), bayi baru lahir yang cukup
mendapatkan ASI maka buang air kecil selama 24 jam minimal 6-8
kali.
pekat.
5. Jumlah jam tidur bayi yang cukup ASI selama 2-4 jam.
teratas untuk penurunan berat badan bayi baru lahir. Tanda kecukupan
27
ASI pada bayi yaitu berat badannya naik lebih dari 10% pada minggu
2. Ibu rileks.
tertidur.
(Sarigih, 2015).
berikut:
28
1. Posisi payudara
2. Ukuran Payudara
3. Area payudara
terbalik (terbalik).
Cara terbaik agar ASI dapat keluar dengan baik dan lancar adalah
Selama menyusi ekslusif ibu harus mendapat 700 kalori pada 0-4 bulan
pertama, 500 kalori pada 6 bulan berikutnya, dan tahun kedua sebanyak
400 kalori.
3. Membina ikatan batin antara ibu dan bayi dengan cara memberikan
8. Ibu dianjurkan untuk banyak minum baik berupa susu maupun air
produksi ASI.
ibu.
11. Bila jumlah ASI tidak cukup, ibu boleh mencoba menggunakan
seperti cabe, merica, jahe, kopi, alcohol, dan makanan yang banyak
13. Ibu harus dalam keadaan relaks. Kondisi psikologi ibu menyusui
4. Buang air besar (BAB) 1-2 kali/hari, tetapi ada juga bayi yang
dengan pemijatan ini ibu akan merasa rileks dan kelelahan setelah
melahirkan akan hilang. Jika ibu merasa nyaman, santai, dan tidak
Pijat oksitosin, bisa dibantu pijat oleh ayah atau nenek bayi. Pijat
let down. Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat
berikut:
bayinya.
4. Meningkatkan ASI.
5. Memperlancar ASI.
6. Melepas lelah.
7. Ekonomis.
8. Praktis.
tentang bayinya.
kelobus anterior.
4. Persiapan a. Inform consent dengan ibu dan keluarga tentang pelaksanaaan pijat
Responden oksitosin.
b. Ruangan dan tempat melakukan pijat oksitosin tidak pengap dan
mempunyai sirkulasi udara yang baik. Pijat oksitosin dilakukan yang
bersih dan nyaman
5.
Alat dan Bahan Kursi, bantal, handuk/ kain penutup ibu, handscoon, dan masker.
Sumber :Modifikasi Notoadmodjo, 2010 dan Anik Puji Rahayu (2016) dalam
(Oktarina, 2020).
35
Faktor Pemberian
ASI Ibu Post
Partum Penatalaksanaan
1. Faktor Tidak Pengeluaran ASI
langsung Pemberian 1. Farmakologi
a. Waktu ASI a. Domperidone
menyusui b. Metokloprami
b. umur
c. paritas Pemberian 2. Non Farmakologi
d. berat badan ASI a. PijatAkupresur
untuk menjelaskan hubungan atau kaitan antara variabel yang akan diteliti
(Notoatmodjo, 2018).
yang penulis gunakan sebagai alur pikir dalam melaksanakan penelitian ini
Produksi ASI
Pijat Oksitosin
3.2.1 Variabel
segala sesuatu yang dapat ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari agar
36
37
akan diteliti bisa diukur dengan instrumen atau alat ukur variabel
Tabel 3.1
Operasional ukur
METODE PENELITIAN
2023.
pretest-posttest design.
Mei 2023.
39
40
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
data pada penelitian ini melalui lembar wawancara dan lembar observasi
untuk mengetahui banyaknya ASI pada saat menyusui bayi sebelum dan
a. Pengeditan (Editing)
b. Pengkodean (Coding)
d. Pembersihan (Cleaning)
komputer.
1. Analisis Univariat
43
2. Analisi Bivariat