PROPOSAL
OLEH
NUR ASIAH
NPM : 22.222.380
Menyetujui
Pembimbing,
i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI
Telah diuji
Pada Tanggal :
Anggota : 1.
2.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
“ Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Usia Muda Dalam Pemberian Asi
Eksklusif” di Desa Sopo Batu Kec. Panyabungan Kota Kab. Mandailing Natal
Tahun 2023”
Peneliti menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu peneliti mengharapkan adanya masukan dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Proposal ini. Pada kesempatan ini peneliti ingin
dalam menyelesaikan Proposal ini. Dengan segala penuh rasa hormat peneliti
1. Ibu Terulin S. Meliala, Amd. Keb. SKM. M. Kes selaku ketua Yayasan
3. Ibu Bd. Peny Ariani, SST. M. Keb. Selaku Dekan Fakultas Kebidanan
4. Ibu Bd. Putri Ayu Yessy Ariescha, SST. M. Kes selaku ketua jurusan
5. Bd. GF. Gustina Siregar, SST. M. Kes, selaku dosen pembimbing saya
yang telah memberikan kritik dan saran bimbingan maupun arahan yang
iii
6. Ibu Bd. Vitrilina Hutabarat, SST. M. Keb, dan Bd. Mutiara Dwi Yanti,
Sarjana Non Reguler yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
menyusun Proposal.
7. Seluruh Bapak/ Ibu dosen dan staf di lindungan Institut Kesehatan Deli
telah mendidik, merawat, dan memotivasi penulis sampai detik ini serta
9. Terimakasih kepada Kakak, Abang, dan adik adik yang telah memberi
telah membantu dan peneliti berharap semoga ini dapat bermanfaat bagi
Panyabungan, 2023
NUR ASIAH
22.222.380
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Agama : Islam
v
DAFTAR ISI
vi
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................... 34
3.4 Variabel dan Definisi Operasional....................................... 36
3.5 Metode Pengumpulan Data ................................................. 37
3.6 Alat Ukur/Instrumen Penelitian ........................................... 37
3.7 Analisa Data ........................................................................ 38
3.8 Kode Etika Penelitian .......................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 40
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
ASI (Air Susu Ibu) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi
bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna
makanan padat (Nirwana, 2014). Air susu ibu diproduksi karena pengaruh
ideal untuk bayi dimana pada ASI sendiri jelas aman, bersih dan mengandung
antibodi seperti DHA, AA, Omega 6, laktosa, taurin, protein, laktobasius, vitamin
A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin and lisozim yang semuanya dalam
takaran dan komposisi yang pas untuk bayi. Oleh karenanya, ASI sangat penting
dalam membentuk sistim imun pada bayi dimana dapat membantu melindungi
anak dari banyak penyakit umum. Dalam ASI sendiri terkandung semua energi
dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk bulan-bulan pertama kehidupannya, dan
ASI terus menyediakan kebutuhan nutrisi sang anak. Pemberian ASI eksklusif
sangat dianjurkan dilakukan selama 6 bulan usia bayi, setelah 6 bulan bayi dapat
diberikan makanan pendamping ASI sesuai usia sambil tetap diberi ASI sampai
ASI eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi dari usia 0-6 bulan secara
memberikan banyak manfaat baik bagi bayi maupun ibu. Beberapa manfaat ASI
1
2
eksklusif bagi bayi yakni meningkatkan ketahanan tubuh atau antibodi bayi
terhadap serangan penyakit dan membantu perkembangan otak dan fisik bayi.
Selain memberikan manfaat bagi bayi, ASI juga memberikan manfaat bagi ibu
yakni mengatasi rasa trauma persalinan, mencegah kanker payudara dan sebagai
disebutkan bahwa jumlah angka kematian bayi sebanyak 28.158 kasus dan
72 persen kasus atau 20.266 kematian terjadi pada usia 0-28 hari.
kematian bayi sebanyak 299 kasus hingga juli 2021. Hal ini menunjukkan
Kesehatan Republik Indonesia salah satu cara untuk menekan angka kematian
bayi adalah dengan memberikan makanan terbaik, yaitu air susu ibu (ASI).
Pada tahun 2020 WHO memaparkan data berupa angka pemberian ASI
eksklusif secara global, walaupun telah ada peningkatan, namun angka ini tidak
meningkat cukup signifikan, yaitu sekitar 44% bayi usia 6-24 bulan di seluruh
dunia yang mendapatkan ASI eksklusif selama periode 2015-2020 dari 50% target
eksklusif akan berdampak pada kualitas dan daya hidup generasi penerus. Secara
global pada tahun 2019, 144 juta balita diperkirakan stunting, 47 juta diperkirakan
kurus dan 38,3 juta mengalami kelebihan berat badan atau obesitas (WHO, 2020).
3
Berdasarkan Profil kesehatan Indonesia tahun 2018, cakupan bayi pada tingkat
Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Tahun 2019 dari 186.460 bayi usia <6
bulan, dilaporkan hanya 75.820 bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif (40,66%),
capaian ini masih jauh dari target yang ditentukan di Renstra Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019 yaitu sebesar 53%. Untuk wilayah
Puskesmas Gunung Tua persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif hanya
51,3 %. Dari data-data tersebut dapat dilihat masih kurangnya pemberian ASI
eksklusif, salah satunya adalah ibu usia muda. Kehamilan dikalangan remaja
faktor resiko kehamilan usia muda. Penelitian lain yang meneliti tentang faktor
perilaku seksual usia muda. Tayangan televisi dan majalah yang memiliki konten
Data WHO tahun 2014 secara global menyatakan bahwa sekitar 16 juta anak
perempuan di dunia berusia antara 15 sampai 19 tahun dan sekitar 1 juta anak
perempuan dibawah usia 15 tahun melahirkan setiap tahun. Bayi yang lahir dari
4
ibu yang masih remaja memiliki resiko kematian yang jauh lebih tinggi dari pada
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Sejak tahun 2001, WHO menetapkan
kebijakan pemberian ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan. Ibu
resiko yang lebih besar untuk mengalami kegagagalan pemberian ASI eksklusif.
Dari pemaparan data data di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut terkait faktor – faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif
dengan perilaku ibu usia muda dalam pemberian asi eksklusif di Desa Sopo Batu
perilaku ibu usia muda dalam pemberian asi eksklusif di Desa Sopo Batu Kec.
1. Mengetahui persentase pemberian ASI eksklusif pada ibu usia muda di Desa
Natal.
Natal
dengan mengetahui dan mengubah perilaku ibu usia muda dalam pemberian asi
eksklusif
Sebagai bahan masukan atau bacaan yang dapat di gunakan bagi institusi
baik dosen maupun mahasiswa Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.
TINJAUAN PUSTAKA
ASI (Air Susu Ibu) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, 2012). ASI ialah suatu emulsi dalam
larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresikan oleh kedua
belah kelenjar payudara ibu pasca melahirkan dan berguna sebagai makanan bayi.
ASI merupakan cairan alamiah yang mudah didapat dan fleksibel dapat diminum
tanpa persiapan khusus dengan temperatur yang sesuai dengan bayinya serta
Indonesia ASI adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir, yang mana sifat
ASI bersifat eksklusif sebab pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0 bulan
ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan
WHO (World Health Organization) ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja
pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI
eksklusif merupakan pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan lain pada bayi
6
7
oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. ASI terdiri dari berbagai
komponen gizi dan non gizi. Hal lain yang dikemukakan oleh WHO bahwa Air
susu ibu (ASI) merupakan pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan,
diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih
sampai bayi berumur 6 bulan (WHO 2001). Selain itu UNICEF juga
dan minuman lain. Dalam pemberian ASI eksklusif banyak kendala yang muncul
selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Perlunya motivasi yang kuat dari Ibu dan
(Depkes , 2012).
lahir.
ataupun dot.
8
1. Bagi bayi
b. Mengandung antibody
kekebalan atau daya tahan tubuh) dari ibunya melalui plasenta, tetapi
secara cukup saat mencapai usia sekitar 4 bulan. Pada saat kadar
dikurangi dengan pemberian ASI. Air susu ibu merupakan cairan yang
pelindung bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus dan jamur.
(Nina,2013)
Yaitu dari berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi yaitu
terdiri dari proporsi yang seimbang clan cukup kuantitas semua zat
(Elisabeth,2017)
d. Memberi rasa aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan antara
dalam ASI juga dapat meberikan rasa kantuk dan rasa nyaman. Hal ini
dengan pulas. Secara psikologis menyusui juga baik bagi bayi dan
Pada bayi baru lahir system IgE belum sempurna. Pemberian susu
alergi. ASI tidak menimbulkan efek ini. Pemberian protein asing yang
(Nina,2013)
otak sehingga jaringan otak bayi yang mendapat ASI ekslusif akan
karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih
dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan
gigi lebih lama kontak dengan susu formula dan menyebabkan asam
2. Bagi ibu
a. Aspek kontrasepsi
11
pasca persalinan
Selain itu mencegah kanker hanya dapat diperoleh ibu yang menyusui
payudara dan kanker ovarium 25% lebih kecil daripada yang tidak
c. Menurunkan berat
badan Ibu yang menyusi secara ekslusif ternyata lebih mudah dan
lebih cepat kembali keberat badan semula seperti belum hamil. Pada
12
saat hamil , badan bertambah besar, selain karena ada janin juga
500 kalori per hari. Jumlah kalori ini hampir sama dengan jumlah
kepada bayinya. Hubungan batin antara ibu dan bayi akan terjalin erat
karena saat menyusui bayi menempel pada tubuh ibu dan bersentuhan
langsung antar kulit. Bayi juga bisa mendengarkan detak jantung ibu,
(Elisabeth ,2017)
menguras kalori lebih banyak maka akan lebih cepat pulih keberat
3. Bagi Keluarga
a. Aspek ekonomi
(Elisabeth ,2017)
b. Aspek kemudahan
kapan saja. Keluarga tidak repot menyiapka air masak, boto, dan dot,
17
a. Kolesterum
14
hari ketiga setelah bayi lahir. Kolesterum merupakan cairan yang agak
(Elisabeth,2017)
kesepuluh. Pada masa ini susu transisi mengandung lemak dan kalori
yang lebih tinggi dan protein yang lebih rendah dibandng kolesterum
(Elisabeth, 2017)
Jika ditinjau dari segi ekonomi, menyusui secara eksklusif sangat praktis,
mudah diberikan dan akan menghemat pengeluaran rumah tangga karena ibu tidak
sebagai berikut:
a. Makanan
akan gizi dan pola makan yang teratur , maka produksi ASI akan
fikiran harus tenang, keadaan psikologis ibu yang tertekan, sedih dan
d. Perawatan payudara
oksitosin.
e. Anatomi payudara
16
Selain itu juga perlu diperhatikan bentuk anatomis papila atau puting susu
ibu.
f. Faktor fisiologi
g. Pola istirahat
Apabila kondisi ibu terlalu capek , kurang istirahat maka ASI jugsa
berkurang.
Hal ini disebabkan bayi yang lahir prematur sangat lemah dan tidak
a. Pengetahuan
(Notoadmodjo, 2015) 25
b. Pendidikan
c. Perilaku
d. Pekerjaan
e. Budaya
19
Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak – kanak ke
perubahan sosial,. Disebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada
umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun
(Notoatmodjo,2007).
adalah 16 tahun. Meskipun usia tersebut sudah sah menurut undang-undang, tetapi
usia tersebut menjadi usia berisiko untuk hamil dan melahirkan. Selain itu usia
tersebut masih dalam kategori usia remaja dan mempunyai tugas perkembangan
sesuai budaya, individu itu sendiri, dan tujuan hidup mereka. Tugas-tugas
remaja ditandai dengan awitan perubahan fisik pada masa pubertas dan
Periode masa remaja menurut Hurlock yaitu awal masa remaja yakni
berlangsug kira – kira dari 13-16 tahun atau 17 tahun dan akhir masa remaja
bermula dari usia 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun yaitu usia matang secara
Kehamilan yang terjadi pada usia muda akan menempatkan dalam risiko
kesehatan yang lebih besar. Berdasarkan sebuah studi penelitian di Latin Amerika
persalinan preterm, kelahiran bayi berat lahir rendah, termasuk kematian ibu dan
bayi (Yasmin, Kumar, dan Parihar, 2014). Selain komplikasi selama kehamilan
maupun persalinan, ibu usia muda juga cenderung mempunyai perilaku kesehatan
21
selama kehamilan dan mempunyai cakupan yang rendah dalam pemberian ASI
Menjadi orang tua mungkin sulit bagi orangtua yang masih muda. Tugas-
tugas perkembangan orang tua seringkali diperburuk oleh kebutuhan dan tugas
dalam menerima perubahan citra diri dan menyesuaikan peran-peran baru yang
Tugas perkembangan menjadi orang tua yang harus dijalani oleh ibu usia
dan menyatukan bayi dalam keluarga. Sifat dan karakteristik ibu usia muda yang
orang tua yang efektif, sehingga dukungan dari orang terdekat dan keluarga serta
masyarakat sangat membenatu ibu usia muda dalam pencapaian peran menjadi
pengalaman menyusui pada ibu usia muda. Aspek pertama adalah perasaan
diawasi dan dihakimi. Ada perasaan bahwa orang - orang yang lebih tua
mengawasi dan menghakimi karena mereka adalah ibu muda. Meyusui di depan
22
payudaranya. Ibu muda merespon hal tersebut dengan menghindari keluar rumah
Aspek kedua yaitu kurang percaya diri. Mereka terkadang tidak yakin
mereka mampu memproduksi cukup ASI. Ini berkaitan dengan perasaan bahwa
jumlah ASI tidak dapat ditukar seperti susu formula yang dapat dilihat dan
kelelahan dan kurangnya tidur adalah masalah khusus bagi mereka. Hal ini
berkaitan degan kesibukan sebagai new mother serta menyusui, tetapi kondisi ini
seperti nyeri payudara atau puting susu sering menjadi alasan ibu usia muda
berkontribusi pada keinginan untuk berbagi tugas dengan pasangan. Hal ini
perasaan tidak mampu. Kondisi ini cenderung mengarahkan ibu untuk menyusui
parsial dari pada eksklusif karena usaha pasangan mereka untuk mengurangi
kelelahan sang ibu adalah dengan memberikan susu botol pada bayinya.
23
proses belajar dan disimpan dalam ingatan, akan digali pada saat dibutuhkan
melalui bentuk ingatan, pengetahuan diperoleh dari pengalaman yang berasal dari
mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan, yakni:
stimulus;
masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu
sama lain.
obyek.
1.Pendidikan
25
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Pengalaman
5.Kebudayaan
26
kebersihan lingkungan.
6. Minat
7.informasi
yaitu suatu respon yang sudah ada dalam pertimbangan individu yang
Nurrahman, 2018)
masalah.
Hubungan pengetahuan dan Perilaku ibu Usia Muda dengan pemberian ASI
Faktor ini seperti genetik, umur, jenis kelamin, penyakit bawaan, tempat kerja,
atau tempat tinggal. (Green dan Kreuter, 1991 dalam Nur rahman, 2018).
Pemberian ASI pada bayi khususnya ASI eksklusif, dipengaruhi oleh beberapa
1. faktor ibu
2.faktor pengetahuan
3. faktor peluang
c. Tekanan komersil
setempat.
ASI pada setiap bayi yang dilahirkan ialah ibu dari bayi itu sendiri. Seorang ibu
memberikan ASI kepada bayi tersebut sebagai naluri keibuan serta amanat dan
tanggung jawab terhadap dirinya. Namun tidaklah semudah yang diperkiran oleh
seorang ibu karena selain sebagai ibu dari bayi yang baru dilahirkan, ibu juga
29
dikelilingi oleh faktor lain yang ada disekitarnya sehingga keputusan yang diambil
Faktor Peluang. Meskipun ide untuk memberikan ASI pada bayi yang baru
dilahirkan telah ada pada seorang ibu, namun ide tersebut masih perlu
dapat dilakukan, namun harus menunggu beberapa pandangan orang yang ada
disekitarnya, sehingga ia sangat di tentukan oleh peluang yang ada pada ibu
tersebut.
Faktor informasi dan dukungan fisik selama kehamilan. Dua faktor penting
yang termasuk dalam kelompok ini ialah faktor informasi dan 16 dukungan fisik.
Faktor informasi menyangkut sejauh mana seorang ibu yang sedang hamil
Apabila selama hamil ibu secara aktif mengunjungi pusat peyanan kehamilan
bayinya setelah lahir. Sedangkan faktor dukungan fisik selama kehamilan juga
cukup penting perannya dalam menentukan pemberian ASI setelah kelahiran bayi
karena apabila fisik ibu terjamin secara maksimal, atau mengalami kesakitan,
diri menghadapi masa menyusui serta persalinannya, semua hal tersebut sangat
ditempat. Faktor eksternal. Faktor determinan yang menjadi target analisis dalam
Untuk faktor keluarga, dukungan suami, serta nilai budaya yang berlaku ini
masih cukup menentukan pemberian ASI esklusif, demikian pula dengan budaya
pemberian makanan tertentu (air tajin, madu, air teh) setelah bayi dilahirkan.
jumlah anak yang dimiliki, serta bentuk keluarga dari ibu menyusui (termasuk
keluarga inti atau tidak). Semuanya sangat menentukan pemberian 17 ASI pada
bayi yang baru dilahirkan. Sejalan dengan itu maka faktor ekonomi keluarga juga
sangat menentukan terhadap pemberian ASI pada bayi. Untuk Tekanan komersil,
maka salah satu variabel yang juga menjadi target penelitian ialah promosi susu
formula yang sekarang sangat gencar melakukan perannya, serta memasuki semua
media massa, bahkan sampai kepada tempat-tempat pelayanan ibu hamil, tempat
persalinan, mulai dari tingkat rendah sampai dengan tingkat yang termasuk tinggi.
31
Faktor Mempengaruhi :
1. Faktor Ibu
2.Pengetahuan
3. Faktor Peluang
5.Faktor Eksternal
-Keluarga
- Perilaku
-Pengetahuan
Pemberian Asi Esklusif
-Perilaku
II.7 Hipotesis
dalam data, penelitian hipotesis ini akan menggunakan uji statistik, sehingga dapat
disimpulkan benar atau salah (Masturah dan Agata, 2018). Hipotesis dalam
1. Ada hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu usia
muda di Desa Sopo Batu Kec. Panyabungan Kota Kab. Mandailing Natal
2. Ada hubungan perilaku dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu usia muda di
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian survey atau non eksperimen
eksklusif pada ibu usia Muda di Desa Sopo Batu, Kecamatan Panyabungan,
variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang sama. Dalam penelitian cross
sectional setiap responden hanya diobservasi satu kali saja dan pengukuran
berdasarkan pertimbangan bahwa di Desa Sopo Batu merupakan salah satu Desa
yang memiliki populasi ibu usia Muda yang menyusui, sehingga memungkinkan
Selain itu, lokasi penelitian terjangkau dan memudahkan akses peneliti dalam
33
34
3.3.1 Populasi
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Maka populasi penelitian ini adalah seluruh Ibu usia muda yang menyusui
bayinya yang berusia 0-6 bulan di Desa Sopo Batu Kecamatan Panyabungan
Kabupaten Mandailing Natal pada bulan Februari – April tahun 2023 berjumlah
36 reponden
3.3.2 Sampel
sampel ini bertujuan mempelajari sifat sifat tertentu responden yang akan
populasi (Hidayat, 2017). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagian ibu usia muda yang menyusui bayinya yang berusia 0-6 bulan di Desa
N
n=
Ne2
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
diperoleh adalah :
N
n = 2
Ne
36
= 2
1+36(0,1)
36
=
1+36(0,01)
36
=
1,36
n ketahui
mengenai
ASI
Eksklusif
merespon
dan bertidak
dalam
memberikan
Asi
Eksklusif
EKsklusif eksklusif
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer yang diperoleh dari hasil pengisian Quisioner oleh responden dengan
menggunakan formulir quisioner yang telah dibuat oleh peneliti untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu usia Muda.
langsung memberikan data kepada pengumpul data (peneliti). Data skunder dalam
Kabupaten Mandailing Natal. Meliputi data ibu menyusui yang memiliki bayi usia
6 bulan dan juga dari sumber lainnya seperti jurnal yang berkaitan dengan judul
penelitian.
disusun secara tertutup serta berisikan pertanyaan yang harus dijawab responden.
Kuesioner adalah salah satu instrumen dalam penelitian dimana didalamnya berisi
kehamilan.
frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoadmojo, 2010). Analisis univariat
dilakukan untuk mendapatkan distribusi dan frekuensi atau besarnya proporsi dari
menggambarkan jumlah dan presentasi dari variabel yang ada. Variabel yang
kehamilan.
mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif pada ibu usia remaja yaitu pemberian
ASI eksklusif pada ibu usia remaja menggunakan uji statistic Chi Square yang
diawali dengan uji normalitas data yang apabila data normal maka
menggunakan uji f atau ANOVA test dan apabila data tidak normal menggunakan
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak yang diteliti (subjek penelitian)
dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut. Etika
dalam penelitian akan merujuk pada prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan
manusia sebagi responden yang akan diteliti serta menimbulkan hubungan timbal
balik yang lebih intensif antara peneliti dan orang yang diteliti karena akan terlibat
persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti. Dalam penelitian ini akan tercipta hak dan kewajiban yang harus diakui
dan dihargai oleh masing-masing pihak. Hak dan kewajiban responden yaitu hak
untuk dihargai privasinya, hak untuk merahasiakan informasi yang diberikan, hak
responden.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat. 2017. Metode Peneitian Kebidanan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
IDAI. 2013.Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Dalam Berbagai Situasi Dan Kondisi.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Nina, S (2013) ASI (2013) Asi Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Notoadmodjo, (2010) Metode penelitian jenis Laporan Kebidanan. Jakarta Rineka
(2015). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
40
. 2019. Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2019.Medan:
Kementrian Kesehatan RI.
Isilah kuesioner di bawah ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada kotak
jawaban yang anda pilih.
A. INDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Ibu :
3. Pendidikan Terakhir :
a. Tidak Tamat SD
b. SD
c. SMP
d. SMU
e. Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan Ibu :
a. IRT
b. Wiraswasta
c. Petani / pekebun
d. Tenaga Honorer
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah ibu memberikan ASI eksklusif selama 6
bulan