PROPOSAL
OLEH :
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Mengetahui :
Dekan
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
menyelesai kan skripsi ini. Penulisan Skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu
KESEHATAN DELI HUSADA Delitua. Adapun judul dari skripsi ini adalah “
Peneliti sadar bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan masih terdapat
kekurangan baik dari segi penulisan maupun isi. Oleh karena itu, peneliti sangat
mengharapkan saran serta kritik yang dapat membangun dari semua pihak yang
berkepentingan dan terlibat sehingga nantinya skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini peneliti tidak lupa menyampaikan terima kasih yang
ii
5. Ns, Nur Mala Sari, S.Kep,M.Kes, Selaku Wakil Rektor III, Institut Deli
6. Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes Selaku Dekan Fakultas Kesehatan
9. Seluruh staff dosen Institut Kesehatan Deli Husada Delitua yang telah
hingga akhir. Terimakasih untuk semua motivasi dan dukungan segala cinta
10. Terkhusus, saya mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya,
Ayah dan Ibu serta kakak dan abang yang sudah mendoakan saya selama
pendidikan saya hingga sampai saat ini. Dan saya juga berterimakasi
11. Terimakasih juga untuk teman-teman Angkatan –XII yang telah banyak
iii
DAFTAR ISI
Judul Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................viii
BAB I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep perilaku.........................................................................7
2.1.1Faktor predisposisi.............................................................7
2.1.2 Faktor-faktor pemukiman.................................................8
2.1.3 Pengetahuan......................................................................8
2.1.4 Sikap...............................................................................10
2.1.5 Tindakan.........................................................................12
2.1.6 Persepsi...........................................................................12
2.1.7 Respon terpimpin............................................................15
2.2 Mekanisme..............................................................................17
2.2.1 Adaptasi..........................................................................17
2.2.2 Defenisi Tuberculosisi....................................................18
2.2.3 Gejala dan tanda-tanda Tb paru......................................20
2.2.4 Penularan........................................................................21
2.2.5 pencegahan.....................................................................21
iv
2.3 Pengertian self manajement ....................................................24
2.4 Kerangka Konsep....................................................................24
2.5 Hipotesis..................................................................................25
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian.......................................................................26
3.2 Lokasi Waktu Penelitian........................................................27
3.3 Populasi Dan Sampel.............................................................27
3.3.1 Populasi.........................................................................27
3.3.2 Sampel...........................................................................27
3.4 Metode pengumpulan data.....................................................28
3.5 Data primer ............................................................................29
3.6 Data Skunder..........................................................................30
3.6.1 Variabel dan defisi operasional.....................................30
3.6.2 Metode pengukuran.......................................................30
3.7 Metode analisi data.................................................................32
3.8 Prosedur Pengumpulan Data..................................................33
3.9 Analisis Data..........................................................................34
3.9.1 Teknik Pengolahan Data...............................................34
3.10 Teknik Analisa Data...............................................................35
3.10.1 Analisa Univariat.........................................................35
3.10.2 Analisa Bivariat...........................................................36
3.11 Etika Penelitian......................................................................37
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................38
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
2
BAB I
PENDAHULUAN
dengan jumlah kasus 1,02 juta kasus atau 395 per 100 ribu penduduk dengan
kasus TB MDR (Multi Drug Resistence) sebesar 32 ribu kasus atau 12 kasus per
dukungan dari petugas kesehatan (Jati, 2018). Menurut penelitian Purba, 2019 self
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor usia, jenis kelamin, pendapatan,
pendidikan dan dukungan sosial. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah faktor
India mencapai 23% Indonesia mencapai 10% dan china mencapai 10%
asam positif melalui dahak yang dikeluarkannya. TB dengan Bakteri tahan asam
penyakit TB paru akan kehilangan waktu kerja rata-rata 3-4 bulan yang akan
berakibat pada kehilangan pendapatan rumah tangga sekitar 20-30% per tahun,
jika meninggal maka pendapatan rumah tangga akan kehilangan sekitar 15 tahun.
kondisi sosial ekonomi, umur, jenis kelamin, status gizi dan kebiasaan merokok.
sebagai gaya hidup. Perilaku merokok merupakan hal yang biasa bagi kebanyakan
Pada Tahun 2015 pada provinsi yang banyak penderita penyakit TB yaitu
jawa barat, jawa timur dan jawa tengah penderita penyakit TB lebih banyak
diderita oleh laki-laki daripada perempuan, yang dikelompokkan pada umur 25-34
tahun sebesar 18,65%, umur 35-44 tahun sebesar 17,18%, pada kelompok umur
45-54 tahun sebesar 17,33% . indikator keberhasilan pengobatan pada tahun 2008-
kota medan adalah kota nomer 3 terluas setelah Surabaya, yang memiliki
Jiwa/Km². pada tahun 2016, ditemukan jumlah yang menderita kasus BTA +
4
berkisar 2.829 jiwa ya, kasus Bakteri tahan asam + pada laki-laki lebih tinggi
daripada Bakteri tahan asam + pada perempuan. Data dinas kesehatan provinsi
sumatera utara tahun 2016 menjadi salah satu daerah dengan angka kejadian TB
paru Bakteri tahan asam + tertinggi disumatera utara . (Depk Menteri Kesehatan
(Menkes).
terdiri dari laki-laki dengan jumlah prevalensi 5,8 juta, perempuan dengan jumlah
prevalensi 3,2 juta, dan jumlah prevalensi TB pada anak 1,0 juta. Pada kasus TB
di dunia secara keseluruhan berdasarkan kelompok usia sekitar 90% adalah orang
dewasa (usia ≥15 tahun), Dari kasus TB tersebut ditemukan 9% adalah orang
terdapat delapan negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu India, China,
(Safii, 2018).
dengan jenis kelaminnya, kasus tuberkulosis pada tahun 2017 laki-laki termasuk
dan perempuan sebanyak 175.696 data per 17 Mei 2018 (Afiah, 2022).
drastis selama pandemi Covid-19. Hal ini diduga karena selama pandemi aktivitas
masyarakat di luar rumah sangat berkurang. "Dalam tahun 2020 di masa pandemi
5
Covid-19 angka penemuan TBC menurun sangat drastis," kata Budi dalam puncak
Budi mengatakan, 316 dari 100.000 rakyat Indonesia saat ini terkena
Tuberculosis.
Tuberculosis di tahun 2030. "Walaupun kata hati saya menginginkan kalau bisa
penurunan angka persentase pelaporan kasus TBC pada masa pandemi Covid-19
bulan Januari ada 54% puskesmas yang melaporkan kasus TBC, sedangkan pada
bulan Juni hanya 27%. Begitu juga dengan rumah sakit, laporan TBC pada bulan
Januari hanya ada 35%, sedangkan di bulan Juni semakin menurun menjadi 21%.
Indonesia. Diperkirakan akan ada penambahan 6,3 juta kasus Tuberculosis baru
dan 1,4 juta kematian pasien Tuberculosis di dunia sepanjang tahun 2020-2025,
Berdasarkan data profil Dinas Kesehatan Kota Bogor tahun 2017, terdapat
jumlah suspek mencapai 5.570 dan jumlah kasus yang diobati hanya 1.414.
Indonesia pada tahun 2016 sebesar 90% (Kemenkes RI, 2017). Dari data dinas
paru masih cukup tinggi, menurut data kasus dari bulan januari sampai bulan
oktober tahun 2018, penduduk yang menderita Bakteri tahan asam + sebanyak
penularan tuberculosis pada PMO keluarga di wilayah kerja puskesmas deli tua
tahun 2022.
tuberculosis pada PMO keluarga di wilayah kerja puskesmas deli tua tahun
2022.
pasien
4. Bagi institusi pendidikan atau peneliti lain dapat dijadikan sebagai acuan
TINJAUN PUSTAKA
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme
(makhluk hidup) yang bersangkutan.Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang
sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
hal yang berkaitan dengan kesehatan, system nilai yang dianut masyarakat, tingkat
7
8
tokoh masyarakat (toma), tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas
program kesehatan lainnya. Banyak teori tentang perubahan perilaku ini, antara
lain :
Teori ini diajukan oleh festinger (1957) ini telah banyak pengaruhnya dalam
3. Teori Fungsi
Teori ini berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang
2.2Pengetahuan
Menurut Andarmoyo, (2019), pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi
perilaku baru (perilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden mudah lebih baik lagi.
4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
tingkat, yakni:
1. Tahu (know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang diterima.Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
2. Memahami (comprehension)
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara
11
benar.Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
3. Aplikasi (Application)
dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
5. Sintesis
kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
6. Evaluasi (Evaluation)
telah ada.
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
seseorang mengadopsi perilaku didalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan, yaitu:
b. Merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut, sikap subjek sudah
mulai timbul
d. Trial, dimana sejak muli mencoba melakuakn sesuatu sesuai dengan apa
yang menanyakan isi materi yang ingin diukur bagi subjek penelitian atau
responden. Pengetahuan dapat diperoleh melalui proses belajar yang didapat dari
laku yang tersembunyi yang terjadi secara disadari atau tidak disadari. Tingkah
laku tersembunyi ditambahkan dengan faktor-faktor yang lain dalam diri individu
mendahului tingkah laku nyata dan selalu menunjuk ketingkah laku nyata
tersebut.
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
bahwa sikap ini merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan
lain hal-hal yang pernah dialami akan mempunyai suatu arti dan nilai tertentu.
Dalam arti inilah didefenisikan bahwa sikap mempunyai pengaruh memilih dan
1. Persepsi (perception)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan
3. Mekanisme (Mecanism)
atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktik
tingkat tiga.
4. Adaptasi (adaptation)
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan
kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4µm dan tebal 0,-0,6µm
dan digolongkan dalam batil asam (BTA). Basil tuberculosis berukuran sangat
kecil berbentuk batang tipis, agak bengkok, bergranular, berpasangan yang hanya
bisa dilihat dibawah mikroskop. Kuman ini memiliki panjang sekitar 1-4 mikron
dan lebarnya 0,3-0,6 mikron. Basil tuberculosis akan tumbuh secara optimal pada
suhu sekitar 37֩֩⸰C dengan tingkat PH optimal 6,4-7,0 untuk membelah diri dari 1-
(Bakteri tahan asam) positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkan oleh
1. TB primer
dalam alveoli yang kemasukan kuman terjadi penghancuran (lisis) bakteri yang
dilakukan oleh makrofag dan dengan terdapatnya sel langhans, yakni makrofag
dari infeksi primer. Reaktifitas ini disebut juga dengan TB postprimer. Kuman
3. Tipe Reinfeksi
Infeksi yang baru terjadi infeksi primer adalah jarang terjadi, mungkin dapat
apabila terdapat penurunan dari imunitas tubuh atau terjadi penularan secara terus
Penyakit TB paling sering menyerang organ paru, tetapi sebagian kecil dapat
menyerang organ-organ lain, misalnya otak, tulang, kelenja getah bening, kulit,
usus, mata, telinga dan lain-lain, gejala dan tanda yang muncul tergantung organ
mana yang terkena. Seseorang disangka menderita TB paru jika dijumpai keluha
7. Sesak nafas
8. Sakit pada bagian dada (bila terjadi peradangan selaput paru/dinding dada
(Mursyaf, 2018)
keudara dalam bentuk percikan dahak. Kemudian, tanpa sadar dan tanpa disengaja
orang lain akan menghirup udara yang mengandung kuman TB itu sehingga
2.6 Pencegahan
17
dari kondisi mereka, khususnya dikalangan laki-laki. Strategi seperti itu akan
(Paneo, 2019).
1. Primodial
Kasus dengan sputum positif harus diobati secara efektif agar tidak
menularkan orang lain. Untuk orang yang sudah kontak dengan pasien
2. Primer
positif, yakni dengan dosis 5 mg/kg BB yang dapat diberikan selama 3 bulan
sampai BTA pada dahak tidak ditemukan lagi dan pad bayi dilanjutkan dengan
vaksin BCG.
3. Skunder
4. Tersier
2.7 Pengobatan TB
1. Menyembuhkan penderita
2. Mencegah kematian
3. Mencegah kekambuhan
berikut:
1. Puskesmas
2. Rumah sakit
Bila para penderita TB, ada satu hal penting yang harus diperhatikan dan
biasanya berkisar 6-8 bulan. Apabila hal ini tidak dilakukan (tidak teratur
diobati
19
6 bulan pertama setiap hari (tahap intensif) dilanjutkan 3 kali dalam seminggu
selama 4 bulan (tahap lanjut). Pada kasus tersebut, penderita bisa minum obat
penderita menular akan menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu
(Mursyaf, 2018).
menghambat kesembuhan.
2.9Kerangka Teori
20
keturunan
perilaku
Gambar 2.1
Kerangka Teori Menurut H.L Blum (31) p.21
2.10Kerangka Konsep
realisasi agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang dapat
Tindakan pencegahan
Self Management tuberculosis pada PMO
keluarga
21
2.11Hipotesis
kerja di wilayah kerja puskesmas de;li tua tahun 2022 di harapkan mendapat
METODE PENELITIAN
dengan pendekatan cross sectional yang bersifat analitik korelasi yang bertujuan
tuberculosis dengan kejadian TB paru di wilayah kerja puskesmas deli tua tahun
2022.
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua PMO keluarga pada pasien TB
paru yang ada di wilayah Kerja puskesmas deli tua tahun 2022,dari survey awal
terdapat 82 PMO keluarga pada pasien TB paru wilayah kerja puskesmas deli tua
tahun 2022.
3.3.2 Sampel
Sampel data penelitian ini adalah 45 responden yaitu dipilih secara purposive
1. Kriteria Inklusi :
23
24
puskesmas deli tua yang berjumlah 82 orang untuk menemukan jumlah sampel,
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑2)
Keterangan :
n : Besar Sampel
N : Besar Populasi
maka :
N
𝑛 = 1 + N (𝑑2)
82
𝑛 = 1 + 82 (0,12)
82
= 1,82
𝑛 = 45
diisi oleh responden dan kemudian mengolah kuisioner yang telah diisi
25
tersebut.Data primer yang di proleh adalah data yang didapat pada pada saat
Data skunder yaitu data yang diproleh dari puskesmas yang bisa mendukung
penelitian. Data skunder yang diproleh adalah data dari profil kesehatan
3.5.1 Defenisioperasional
Defenisioperasion Skalauk
No Variabel alatukur Hasilukur
al ur
1 Independent Persepsi diri Kuisioner Jika skor Interval
: sendiri mengenai 11-20
Self seberapa dinyatakan
management mampunya diri kurang baik,
atau seberapa dan jika skor
kepercayaan diri 1-10
dapat berfungsi dinyatakan
dalam situasi baik.
tertentu
26
mempermudah peneliti memproleh hasil yang lebih baik sehingga lebih muda di
olah.
- Ya :1
- tidak :0
sebagai berikut
- Ya :1
- tidak :0
27