Anda di halaman 1dari 46

Kode/Nama Rumpun Ilmu : Kebidanan

LAPORAN PENELITIAN

Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Suami Terhadap


Pemilihan Akdr Di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu
Tahun 2020

OLEH:

Oleh :
Jumita, SST.,M.Kes
Mitra Kadarsih,SST.,M.Keb

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN (S1)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian yang berjudul “Hubungan
Pengetahuan Dan Dukungan Suami Terhadap Pemilihan Akdr Di Puskesmas
Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2020 Pada saat penulisan penelitian ini,
penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Kamaludin, SE., MM Selaku Rektor Universitas Dehasen Bengkulu
2. Bapak Ir. H. Jusuf Wahyudi, M.Kom selaku Ketua LPPM Universitas Dehasen
Bengkulu.
3. Ibu Dr. Ida Samidah, S.Kp, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Dehasen Bengkulu.
4. Ibu Ns. Berlian Kando, S, S.Kep, M.Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
Kesehatan
5. Ibu Syami Yulianti,SST.,M.Keb selaku Ketua Prodi Sarjana Kebidanan
Universitas Dehasen Bengkulu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan penelitian ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Dan semoga penelitian ini
dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan kita semua khususnya bagi
perkembangan ilmu Kesehatan masyarakat.

Bengkulu, Desember 2020

Penulis

ii
HALAMAN PENGESAH

Judul : Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Suami


Terhadap Pemilihan AKDR Di Puskesmas Sukamerindu
Kota Bengkulu Tahun 2020
Bidang Ilmu : Kebidanan
Ketua Peneliti : Jumita,SST.,M.Kes
Nama lengkap : Jumita,SST.,M.Kes
Jenis Kelamin : Perempuan
NIDN : 02-1004-7801
Disiplin Ilmu : Kebidanan
Nomor HP : 08522288367
Alamat Surel (email) : Jumita@gmail.com
Anggota Peneliti : Mitra Kadarsih,SST.,M.Keb
Lokasi Penelitian : PKM Sukamerindu Kota Bengkulu
Jumlah Biaya Penelitian : Rp. 4.000.000,-
Mengetahui, Bengkulu, 04 Maret 2020
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Ketua Peneliti,

Dr. Ida Samidah, S.KP.,M.Kes Jumita,SST.,M.Kes


NIK. 1703238 NIK.17037801

Menyetujui,Ketua LPPM
Unived Bengkulu

iii
Ir.H. Jusuf Wahyudi , M.Kom
NIK. 1703004

ABSTRAK
World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Keluarga Berencana adalah
sebuah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang
tidak diinginkan. Tujuan Penelitian untuk melihat hubungan pengetahuan dan
dukungan suami terhadap minat ibu dengan penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim di PKM Sukamerindu. Jenis metode penelitian adalah kuantitatif menggunakan
desain cross sectional dan dilakukan di PKM Sukamerindu di bulan Maret 2020. Sampel
terdiri dari 50 responden. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Pengolahan
data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariate dengan uji statistik chi-
square. Hasil pada penelitian ini diperoleh hasil yaitu lebih dari separuh (58,0 %)
responden memiliki pengetahuan kurang, 54,0 % responden memiliki dukungan suami
yang tidak mendukung dalam pemilihan AKDR, dan 62,0% responden memiliki minat
yang rendah dalam pemilihan AKDR Hasil analisis pengetahuan dan dukungan suami
dengan minat ibu dalam pemilihan AKDR didapatkan nilai p value = 0,000 (p<0,05)
menunjukkan adanya hubungan yang bermakna. Disimpulkan bahwa, terdapat
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan dukungan suami dengan minat ibu
dalam pemilihan AKDR. Kepada petugas KB untuk meningkatkan pemberian penyuluhan
kepada ibu-ibu agar tetap aktif menggunakan kontrasepsi dan memberikan pemahaman
kepada masyarakat akan pentingnya penggunaan kontrasepsi terutama alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR).
Kata Kunci : Pengetahuan, Minat dan Kontrasepsi

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
ABSTRAK ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN............................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8
E. Implikasi studi kasus terhadap kebidanan ................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Proses Kebidanan Ibu dengan Erosi Serviks pada Akseptor KB.. 12
1. Keluarga Berencana................................................................ 12
2. Kontrasepsi............................................................................. 14

v
3. IUD (Intra Uterine Devices)................................................... 16
4. Erosi Serviks........................................................................... 24
5. Teori Manajemen Kebidanan menurut Varney ...................... 31
B. Konsep Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Erosi Serviks......... 39
C. Kerangka Konsep Asuhan Kebidanan ......................................... 51

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian ......................................................................... 52
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 52
C. Setting Penelitian ......................................................................... 52
D. Subjek Penelitian/Partisipasi ....................................................... 53
E. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 54
F. Metode Uji keabsahan Data (Uji Trigulasi Sumber).................... 56
G. Metode Analisa............................................................................. 57
H. Etika Penelitian ............................................................................ 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil ............................................................................................. 59
1. Pengkajian Data ..................................................................... 59
2. Interpretasi Data .................................................................... 68
3. Diagnosa Potensial ................................................................ 69
4. Tindakan Segera (Mandiri, Kolaborasi, Rujukan) ................. 70
5. Rencana ................................................................................. 70
6. Pelaksanaan ........................................................................... 71
7. Evaluasi ................................................................................. 72
8. Data Perkembangan 1............................................................. 74
9. Data Perkembangan 2............................................................. 76
10. Data Perkembangan 3............................................................. 78
11. Follow Up .............................................................................. 80
B. Pembahasan ................................................................................. 82
1. Pengkajian ............................................................................. 82
2. Interpretasi data...................................................................... 83
3. Identifikasi Diagnosa atau Diagnosa Potensial...................... 84
4. Antisipasi ............................................................................... 84
5. Rencana Tindakan .................................................................. 84
6. Implementasi ......................................................................... 85
7. Evaluasi ................................................................................. 86

vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 87
B. Saran ............................................................................................ 89

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR BAGAN

Nomor Judul Bagan Halaman

2.1 Konsep Asuhan Kebidanan 51

viii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

4.1 Tabel riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu 62


4.2 Tabel Riwayat KB 62

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran

1 Motto dan Persembahan


2 Daftar Riwayat Hidup
3 Surat Pengantar Pra Penelitian dari Fikes Universitas
Dehasen Bengkulu
4 Surat Pengantar Pra Penelitian dari Dinkes Kota Bengkulu
5 Surat Pengantar Penelitian dari Fikes Universitas Dehasen
Bengkulu
6 Surat Pengantar Penelitian dari Kesatuan Bangsa Dan
Politik (Kesbangpol)
7 Surat Rekomendasi Penelitian dari Dinkes Kota Bengkulu
8 Surat Selesai Penelitian dari PKM SukamerinduKota
Bengkulu
9 Informed Consent
10 Persetujuan Menjadi Responden
11 Dokumentasi
12 Lembar Konsultasi Pembimbing 1
13 Lembar Konsultasi Pembimbing 2

x
xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO, 2014) penggunaan kontrasepsi


telah meningkat di banyak bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin dan
terendah di Sub - Sahara Afrika. Secara global, pengguna kontrasepsi modern
seperti pil KB, suntik KB, implan/norplant/susuk, AKDR/IUD/spiral, vasektomi dan
tubektomi telah meningkat tidak signifikan dari 54% pada tahun 1990 menjadi
57,4% pada tahun 2014. Secara regional, proporsi Wanita Usia Subur (WUS) 15-49
tahun melaporkan penggunaan metode kontrasepsi modern telah meningkat minimal
6 tahun terakhir (Khoiriyah et al., 2019)
Di Indonesia berdasarkan Analisis Data Kependudukan dan KB Hasil
Susenas 2015 bahwa sebagian besar PUS peserta KB masih mengandalkan
kontrasepsi suntikan (59,57%) dan pil (20,71%) dari total pengguna KB. Sedangkan
persentase pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) terbesar adalah
pengguna IUD (7,30%) dan Susuk KB (6,21%). Dari data tersebut dapat dilihat
bahwa pengguna IUD masih tergolong rendah yaitu 7,30% apabila di bandingkan
dengan kontrasepsi suntikan (Khoiriyah et al., 2019)
Orang Pasangan Usia Subur tidak terdapat adanya peminat IUD. Subekti
(2013) menyatakan tidak adanya dukungan dari suami seringkali membuat istri
tidak berhak memutuskan sesuatu dalam mengambil keputusan. Dukungan suami
merupakan keterlibatan suami dalam bentuk memberi dukungan kepada wanita
menjalani tugas reproduksinya (Arbaiyah et al., 2021)
Berdasarkan data survey awal yang diambil dari PKM Sukamerindu Kota
Bengkulu yang dilakukan selama 1 hari pada hari Jumat tanggal 13 Desember 2019
didapatkan data jumlah peserta KB aktif dengan metode AKDR di PKM

1
2

Sukamerindu dari bulan Januari – November 2019 sebanyak 106 orang dan tahun
2018 sebanyak 306 orang. Ditemukan terjadi penurunan penggunaan kontrasepsi
pada tahun 2019 sebanyak 200 orang.
Berdasarkan uraian tersebut bahwa asuhan ini sesuai dengan kewenangan
bidan, penulis tertarik mengambil judul penelitian yang dituangkan dalam judul
“Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Suami Terhadap Pemilihan AKDR Di
Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2020”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat dirumuskan masalah

masih rendahnya minat penggunaan KADR di PKM Sukamerindu Kota Bengkulu

Tahun 2020”, yang apabila tidak mendapatkan asuhan kebidanan yang tepat akan

beresiko terjadi komplikasi lebih lanjut pada ibu, dengan pertanyaan penelitian

“Bagaimanakah pengetahuan dan dukungan suami terhadap pemilihan AKDR di

PKM Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2020”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mampu melaksanakan dan meningkatkan kemampuan penulis dalam

penanganan Asuhan Kebidanan pada calon akseptor KB di PKM

Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2020.


3

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melaksanakan pengkajian data pengetahuan dan dukungan suami

terhadap pemilihan AKDR di PKM Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun

2020

b. Mampu melakukan interpretasi data pengetahuan dan dukungan suami

terhadap pemilihan AKDR di PKM Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun

2020

c. Mampu merumuskan diagnosa pengetahuan dan dukungan suami terhadap

pemilihan AKDR di PKM Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2020

d. Mampu mengidentifikasi pengetahuan dan dukungan suami terhadap

pemilihan AKDR di PKM Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2020


4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ibu

Manfaat praktis penulisan karya ilmiah bagi pasien adalah untuk

memberi pengetahuan pada suami Akseptor KB AKDR.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menambah wacana ilmu

pengetahuan dan dapat memberikan sumbang pemikiran bagi lingkungan

akademik pada suami akseptor KB dapat digunakan sebagai pengembangan

ilmu pada mata kuliah asuhan kebidanan.

3. Bagi Lembaga

a. Bagi PKM Sukamerindu

Diharapkan agar dapat memberikan kontribusi bagi PKM

Sukamerindu tentang pemilihan kontrasepsi dengan pengetahuan dan

dukungan suami sehingga dapat meningkatkan minat penggunaan AKDR

dan dapat memberikan pelayanan medis sesuai dengan kebutuhan pasien.


5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keluarga Berencana

1. Keluarga Berencana

a. Pengertian

Keluarga Berencana (family planning/planned parenthood)

merupakan suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan

jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi (Sulistyawati, 2011).

b. Tujuan

Tujuan keluarga berencana adalah membentuk keluarga kecil sesuai

dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara pengaturan

kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga yang bahagia sejahtera.

(Sulistyawati, 2011).

c. Manfaat

Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana

merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan yang dialami wanita

(Sulistyawati, 2011).

6
7

d. Sasaran KB

Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan

sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran

langsungnya adalah PUS (Pasangan Usia Subur) yang bertujuan untuk

menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara

berkelanjutan. (Sulistyawati, 2011).

e. Ruang Lingkup KB

Sulistyawati (2011) ruang lingkup program KB mencakup sebagai

berikut :

a. Ibu (dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran)

b. Suami

c. Seluruh keluarga
2. Kontrasepsi

a. Pengertian

Kontrasepsi adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak

yang diinginkan (Sulistyawati, 2011).

b. Faktor-faktor yang Berperan dalam Pemilihan Kontrasepsi

Menurut Sulistyawati (2011), beberapa faktor yang mempengaruhi

akseptor dalam memilih metode kontrasepsi antara lain sebagai berikut:

1) Efektivitas

2) Keamanan
8

3) Kontrasepsi secara teratur dan benar

c. Metode Kontrasepsi

Pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi metode

kontrasepsi sederhana dan modern.

1) Metode Kontrasepsi Sederhana

Metode kontrasepsi sederhana adalah suatu cara yang dikerjakan

sendiri oleh peserta KB tanpa pemeriksaan medis terlebih dahulu.

a) Tanpa Alat

(1) KB alamiah

(2) Sanggama terputus.

b) Dengan Alat

(1) Kondom

(2) Diafragma

2) Kontrasepsi Metode Modern

a) Kontrasepsi Hormonal

(1) Per-oral : Pil oral kombinasi dan mini pil

(2) Suntikan atau injeksi KB : depo provera setiap 3 bulan, depo

noristerat setiap 2 bulan dan cyclofem setiap bulan.

b) Kontrasepsi Non Hormonal

(1) Sub Kutis (Implant) atau Alat Kontrasepsi Bawah Kulit

(AKBK) yang meliputi implant dan norplant.


9

(2) IUD (infra Uteri Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

(AKDR) : IUD CuT-380A, Nova T (schering).

3) Metode Kontrasepsi Mantap

a) Pada Wanita : Metode Operatif Wanita (MOW): Tubektomi.

b) Pada Pria : Metode Operatif Pria (MOP) : Vasektomi.

c) IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

(AKDR)

3. IUD (Intra Uterine Devices)

a. Pengertian

Pengertian AKDR atau IUD atau Spiral adalah suatu benda

kecilyang terbuat dari plastic yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau

jugamengandung hormone dan di masukkan ke dalam rahim melalui

vaginadan mempunyai benang (Handayani, 2010).

b. Jenis-Jenis IUD

Jenis alat kontrasepsi dalam rahim/IUD yang sering digunakan

diIndonesia menurut Saifudin (2010), antara lain :

1) Copper-T
10

Gambar 1. Copper-T

IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada

bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus yang mempunyai

efek anti pembuahan yang cukup baik.

2) Copper-7

Gambar 2. Copper-7

IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan

pasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertical 32

mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai

luas permukaan 200mm2.

3) Multi Load

Gambar 3. Multi Load


11

IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan

kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung

atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga

dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah

efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan

mini.

4) Lippes Loop

Gambar 4. Lippes Loop

AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti

spiral atau huruf S bersambung. Untuk memudahkan kontrol, dipasang

benang pada ekornya.

c. Cara Kerja IUD

Cara kerja IUD Menurut Saifudin (2010), sebagai berikut:

1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.

2) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.

3) AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu

4) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

d. Keuntungan dan Kerugian IUD


12

Menurut Saifudin (2010) keuntungan dan kerugian IUD sebagai berikut:

1) Keuntungan IUD yaitu :

a) Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi.

Sangat efektif —► 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1

tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan).

b) AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.

c) Metode jangka panjang.

2) Kerugian kontrasepsi IUD antara lain :

a) Efek samping yang sering terjadi :

(1) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan

akan berkurang setelah 3 bulan).

(2) Haid lebih lama dan banyak.

(3) Perdarahan (spotting) antar menstruasi.

(4) Saat haid lebih sedikit.

b) Komplikasi lain

(1) Merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah

pemasangan.

(2) Perdarahan berat pada waktu haid diantaranya yang mungkin

menyebabkan anemia.

e. Efek Samping dan Penanggulangan

Efek samping dan penanggulangan menurut Handayani (2010), yaitu :

1) Amenorea
13

Pengobatan: Pemeriksaan ke tenaga medis.

2) Kejang

Pengobatan: Pemberian Analgetik dan pelepasan IUD.

3) Pendarahan Vagina yang Hebat dan Tidak Teratur

4) Benang yang Hilang

f. Persyaratan Pemakaian IUD

Menurut Prawirohardjo (2018), yang dapat menggunakan kontrasepsi

yaitu :

1) Usia reproduktif.

2) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.

3) Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi

g. Kontra Indikasi Pemakaian IUD

Kontra indikasi pemakaian IUD menurut Handayani (2010),yaitu :

1) Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil).

2) Perdarahan vagina yang tidak diketahui (sampai dapat dievaluasi).

3) Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis).

h. Waktu Penggunaan IUD

1) Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak

hamil.

2) Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.


14

3) Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4

minggu pascapersalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakan Metode

Amenorea Laktasi (MAL)

i. Pemeriksaan lanjutan (Follow up)

Pemeriksaan untuk akseptor KB IUD menurut Sulistyawati (2012) :

1) 1 minggu

Setelah insersi untuk mengetahui keluhan setelah pemasangan.

2) 1 bulan

a) Untuk mengetahui posisi IUD apakah keluar atau tidak.

b) Untuk mengetahui efek samping atau komplikasi.

3) 3 bulan

a) Untuk mengetahui benang IUD ada atau tidak.

b) Untuk mengetahui efek samping atau komplikasi.

4) 6 bulan

a) Untuk mengetahui benang IUD ada atau tidak.

b) Untuk mengetahui efek samping atau komplikasi.

5) 12 bulan

a) Untuk mengetahui adakah efek samping atau komplikasi.

b) Untuk dilakukan pemeriksaan Pap Smear.

4. Erosi Serviks

a. Pengertian
15

Erosi serviks adalah pengikisan permukaan dari serviks, serviks

yaitu istilah medis untuk bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina

(leher rahim). Jadi erosi serviks adalah terjadinya pengikisan dari lapisan

leher rahim (Prawirohardjo, 2018)

b. Tanda dan Gejala

Menurut Prawirohardjo (2018), tanda dan gejala erosi serviks adalah

sebagai berikut :

1) Serviks berwarna merah muda

2) Perdarahan diluar haid

3) Perdarahan post-coitus

4) Lendir berwarna kecoklatan

c. Klasifikasi

Menurut Prawirohardjo (2018), klasifikasi erosi serviks

dibedakanmenjadi 3 yaitu :

1) Erosi ringan : meliputi < 1/3 total area serviks.

2) Erosi sedang : meliputi 1/3 - 2/3 total area serviks.

3) Erosi berat : meliputi > 2/3 total area serviks.

d. Etiologi

Erosi serviks diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain :

1) Keterpaparan suatu benda pada saat pemasangan AKDR.

2) Akibat termanipulasi oleh penis saat berhubungan intim.

3) Rangsangan dari luar seperti pemasangan dan pelepasan IUD.


16

4) Pola personal hygiene yang kurang.

Penelitian yang dilakukan oleh Susila & Imawan (2010), diperoleh

bahwa pola personal hygiene berpengaruh terhadap erosi serviks, hal ini

dikuatkan dengan teori, bahwa kejadian erosi serviks banyak diakibatkan

karena kurangnya perhatian terhadap kebersihan diri dan genetaliannya

sehingga mikroorganisme akan tumbuh subur dan berkembang biak secara

cepat dan akhirnya dapat menimbulkan infeksi yang menyerang daerah

serviks dan portio dan didukung dari teori Manuaba (2010) bahwa

persentase pengaruh personal hygiene terhadap erosi serviks sebesar 20%.

e. Patofisiologi

Proses terjadinya erosi portio dapat disebabkan adanya rangsangan

dari luar misalnya IUD. IUD yang mengandung polyethilien yang sudah

berkarat membentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4

sehingga terjadi denaturasi / koalugasi membaran sel dan terjadilah erosi

portio. Bisa juga dari gesekan benang IUD yang menyebabkan iritasi lokal

sehingga menyebabkan sel superfisialis terkelupas dan terjadilah erosi

portio (Yuhedi & Kurniawati, 2019).

f. Penatalaksanaan

Secara teori menurut Varney (2019) meliputi :

1. Anamnesa

a) Perdarahan

b) Keputihan
17

c) Rasa nyeri di daerah abdomen

2. Pemeriksaan Umum Secara Terbatas

Pemeriksaan umum secara terbatas menurut Manuaba (2010),

pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya komplikasi yang

disebabkan oleh erosi serviks hal ini dapat dilakukan :

a) Pemeriksaan Konjungtiva

b) Pemeriksaan Nadi

c) Pemeriksaan Abdomen

d) Pemeriksaan Inspekulo

e) Pemeriksaan Sekret pada Serviks (Pap Smear)

f) Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)


18

1. BAB III

2. TUJUAN LUARAN DAN KONTRIBUSI PENELITIAN

a. Tujuan Luaran

Hasil penelitian akan dipublikasikan pada jurnal lokal yang mempunyai ISSN atau jurnal
nasional terakreditasi, juga dalam bentuk prosiding paadaseminar ilmiah, baik yang
berskala lokal, regional, nasional maupuninternasional. Selain itu, hasil penelitian ini
juga dijadikan penyayaan bahanajar pada proses perkuliahan.

b. Konstribusi Penelitian

1. Praktis
Penelitian ini tidak menghasilkan teori baru namun memiliki tujuan untuk
menguji dan membuktikan antara tori dengan temuan dilapangan, menunjukkan
korelasi antar variabel serta deskriptif dari suatu penelitian
2. Teoritis

Nilai dari variabel-variabel yang diukur dari hail penelitian ini memberikan
manfaat informasi, insipirasi dan masukan bagi pihak terkait mengenai
pengetahuan dan dukungan suami terhadap penggunaan AKDR .
19

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis studi yang digunakan adalah metode observasional deskriptif dengan


pendekatan studi kasus. Metode observasional yaitu suatu prosedur berencana
yang antara lain meliputi dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2012).
B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PKM Sukamerindu Kota Bengkulu bulan tanggal


09-16 Juli 2020.
C. Setting Penelitian

PKM Sukamerindu merupakan salah satu PKM Sukamerindu yang ada di


wilayah Kota Bengkulu. PKM Sukamerindumemiliki batasan wilayah sebagai
berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pondok Kelapa
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Kampung Kelawi Kec. Sungai
Serut
3. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Pematang Gubernur Kecamatan
Muara Bangkahulu
4. Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.

D. Subjek Penelitian/Partisipasi
20

Subjek pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Purposive Sampling.

(Nursalam, 2012).

1. Kriteria inklusi

a. Ibu dengan penggunaan KB IUD

b. Ibu memiliki keluhan nyeri pada alat genetalia dan keluar cairan kuning

kecoklatan

c. Ibu dengan erosi serviks ringan

d. Waktu penelitian 8 hari

e. Ibu bersedia menjadi responden

2. Kriteria eksklusi

a. Ibu dengan erosi serviks yang disebabkan oleh perubahan hormon karena

kehamilan

b. Ibu dengan penyakit komplikasi seperti hipertensi, jantung dan DM

c. Ibu dengan penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis B, TBC dan

cacar

d. Ibu dengan covid-19

E. Metode Pengumpulan Data

Teknik penelitian data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi atau teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan
pemantauan secara langsung di lapangan, serta teknik dokumentasi yang di ambil
dari catatan rekam medis pasien.
1. Data Primer
21

Data Primer adalah data yang di peroleh atau di kumpulkan langsung di

lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan

memerlukannya.

2. Data Sekunder
Didapat dari semua bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan
dokumentasi resmi maupun tidak resmi, misalnya laporan catatan di dalam
kartu klinik sedangkan tidak resmi adalah segala bentuk dokumen di bawah
tanggung jawab instansi tidak resmi seperti biografi dan catatan harian.
22

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Umur
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur Responden di PKM Sukamerindu Tahun 2020
N Umur f %
1. < 35 2 52,0
2. tahun
> 35 6
2 48,0
Jumla 5 100,0
h 0
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa lebih dari separuh (52,0%) responden memiliki umur
< 35 tahun.

Pendidikan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di PKM Sukamerindu Tahun 2020
N Pendidi F %
1.
o. SD
kan 9 18,0
2. SMP 2 46,0
3. SMA 1 28,0
4. PT 4 8,0
Jumlah 5 100,0
0
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hampir separuh (46,0%) responden memiliki
pendidikan SMP.

Pekerjaan
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di PKM SukamerinduTahun 2020
N Pekerj F %
1. IRT
o. aan 3 62,0
2. Tani 1
8 16,0
3. Swasta 7 14,0
4. PNS 4 8,0
Jumlah 5 100,0
0
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa lebih dari separuh (62,0%) responden adalah ibu
rumah tangga.

Pengetahuan Ibu

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di
PKM SukamerinduTahun 2020
N Pengeta F %
1. Baik 2 42,0
2. Kurang 12 58,0
Jumlah 5 100,0
0
23

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa lebih dari separuh (58,0%) responden memiliki
pengetahuan yang kurang tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
Dukungan Suami
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) di PKM SukamerinduTahun 2020
No. Dukungan F %
Suami
1 Menduku 23 46,0
2 Tidak 27 54,0
. Mendu
kung 50 100,0
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa lebih dari separuh (54,0%) responden memiliki
dukungan suami yang tidak mendukung dalam pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR).

Minat Ibu Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim


Tabel 6 Distribusi Frekuensi Minat Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di
PKM SukamerinduTahun 2020
N Minat F %
1. Tinggi 19 38,0
2. Rendah 31 62,0
Jumlah 50 100,0

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa lebih dari separuh (62,0%) responden memiliki
minat yang rendah dalam pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

Hubungan Pengetahuan dengan Minat Ibu Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR)
Tabel 7 Hubungan Pengetahuan dengan Minat Ibu Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) di PKM SukamerinduTahun 2020
Minat P value
Ibu Dalam Tinggi Rendah
Pemilihan O
AKDR
TotalPeng
etahuan
R f % f % F %

Baik 1 81, 4 19, 21 100,


Kurang 2 6,9 2 93, 29 100, 0,000 57,375
Total 1 38, 37 62,
1 50 100,
0
Berdasarkan 9tabel 7 menunjukkan
0 bahwa
1 minat
0 responden dalam
0 pemilihan AKDR
yang rendah
lebih banyak pada responden yang memiliki pengetahuan yang kurang (93,1%)
dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan yang baik (19,0%).
Sebaliknya minat responden yang tinggi dalam pemilihan kontrasepsi AKDR lebih
banyak pada responden yang memiliki pengetahuan yang baik (81,0%) dibandingkan
responden yang memiliki pengetahuan yang kurang (6,9%).
Hasil uji statistik (chi-square) didapatkan nilai p value = 0,000 (p<0,05) maka Ha
diterima, berarti
terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan minat ibu dalam
pemilihan alat kontrsepsi dalam rahim (AKDR) di PKM Sukamerindutahun 2020.
Sedangkan nilai OR didapatkan sebesar 57,375 artinya pengetahuan yang kurang
memiliki peluang 57 kali terjadinya minat ibu yang rendah dalam pemilihan AKDR .

PEMB
AHAS
AN

Penget
ahuan
Ibu
Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Mitha
(2014) hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi AKDR dengan minat
pemakaian
kontrasepsi AKDR di Des Harjobinangun Kecamatan Grabak Kabupaten
Purworejo, dari hasil penelitian menemukan 56,7% responden memiliki tingkat
pengetahuan yang masih rendah
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masih rendahnya tingkat pengetahuan
yang dimiliki responden tentang kontrasepsi. Hal ini terbukti dari jawaban
responden dalam kuesioner penelitian, dimana paling banyak responden tidak
dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan, terutama tentang
kekurangan alat kontrasepsi AKDR dari alat kontrasepsi lain. Rendahya
pengetahuan tentang hal tersebut disebabkan karena informasi
tentang kontrasepsi dalam rahim jarang diberikan sehingga banyak pasangan
yang tidak mengerti tentang kontrasepsi dalam rahim tersebut, biasanya saat
ini penyuluhan banyak
25

diberikan tentang alat kontrasepsi yang sering dipakai saja oleh wanita pasangan
usia subur seperti suntik dan pil.
Dukung
an
Suami
Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitia sebelumnya yang dilakukan
oleh Idam
Nurcahyanti (2015) tentang hubungan dukungan suami dalam pemilihan metode
kontrasepsi jangka panjang pada ibu akseptor KB berusia lebih dari 35 tahun
di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, dari hasil
penelitian menemukan 58% responden memiliki dukungan suami yang kurang
baik.
Suami sebagai kepala keluarga mempunyai tanggung jawab yang penuh
dalam suatu keluarga tersebut dan suami mempunyai peranan yang penting,
dimana suami sangat dituntut bukan hanya sebagai pencari nafkah akan tetapi
suami sebagai motivator dalam berbagai kebijakan yang akan diputuskan
termasuk merencanakan keluarga. Oleh karena itu, suami yang mendukung
istrinya menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang seperti AKDR dapat
menjadi pendorong bagi seorang wanita untuk berpartisipasi dalam program
pemerintah Menurut asumsi peneliti penyebab rendahnya dukungan suami dalam
pemilihan AKDR karena adanya anggapan ketidaknyamanan saat berhubungan,
dirasakan mengganggu atau rasa tidak
enak, dan cara pemasangan yang dianggap tabu. Beberapa efek samping
penggunaan AKDR yaitu spotting, perubahan siklus menstruasi, amenorhea,
dismenorhea, menorrhagea, fluor albus, dan pendarahan post seksual. Akibatnya,
para suami beranggapan bahwa pemakaian alat kontrasepsi hormonal seperti pil
ataupun suntik lebih baik daripada AKDR. Dukungan suami
adalah salah satu faktor penguat yang dapat mempengaruhi ibu PUS dalam
menentukan sikapnya menggunakan AKDR.

Minat Ibu Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi


Dalam Rahim
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanto 2015,
sebagian besar
pekerjaan responden penelitian adalah ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga lebih
mempunyai banyak waktu untuk berdiskusi dengan suami serta kemungkinan besar
mendapatkan dukungan suami secara menyeluruh, sehingga dalam memilih alat
kontrasepsi melibatkan dukungan suami.
Pernyataan tersebut ditunjukkan pada hasil tabulasi data kuesioner dengan
masing-masing parameter yaitu rasa tertarik, rasa ingin tahu, berusaha mengikuti,
dan bersedia berkorban. Dari keempat parameter menunjukkan bahwa rasa tertarik
26

dan rasa ingin tahu memiliki nilai yang paling tinggi diantara yang lain.
Rendahnya rasa tertarik ditunjukkan pada jenis pertanyaan positif apakah ibu
pernah berencana menggunakan kontrasepsi AKDR, dengan jawaban hampir
semua responden menjawab “tidak”. Minat ibu dalam pemilihan kontrasepsi IUD
dapat dipengaruhi oleh umur, pekerjaan, jumlah anak yang dimiliki sekarang.
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan dari 50 responden yang diteliti diketahui lebih
dari setengah responden berumur
< 35 tahun yang berjumlah 26 responden dengan presentase 52,0 %. Menurut
peneliti usia <
35 tahun menunjukkan bahwa responden berfikir masih kurang matang tentang
pentingnya metode kontrasepsi AKDR. Namun responden yang memiliki umur >
35 tahun akan memiliki pengalaman dan pernah mendapatkan informasi tentang
metode kontrasepsi AKDR sehingga membentuk sikap yang positif pada ibu
tentang pentingnya cara pemakaian kontrasepsi AKDR. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sulastri dan Chichik tahun 2015 dalam penelitiannya bahwa responden
yang berumur >35 tahun cenderung memiliki minat yang tinggi dikarenakan
menggunakan kontrasepsi dengan tujuan mengakhiri kesuburan karena mereka
sudah mempunyai anak sesuai yang diinginkan keluarga, sehingga tidak ingin
menambah anak lagi. Selain itu sesuai dengan penelitian BKKBN 2000 dalam
Sulastri dan Chichik 2015, semakin tua umur wanita, semakin besar proporsi
wanita yang menggunakan IUD.
Sedangkan pola sebaliknya dijumpai pada wanita yang belum pernah
menggunakan AKDR Selain dipengaruhi oleh umur seseorang, minat dalam
pemilihan kontrasepsi IUD dapat dipengaruhi oleh pekerjaan seseorang.
Berdasarkan tabel 5.3 di atas, diketahui dari 50 responden yang diteliti sebagian
besar responden sebagai ibu rumah tangga berjumlah 31 responden dengan
presentase 62,0%. Menurut peneliti minat dalam pemilihan kontrasepsi AKDR
dipengaruhi oleh ibu yang tidak bekerja. Ibu yang tidak bekerja tidak
memiliki kesempatan mencari informasi diluar rumah seperti dari petugas
kesehatan tentang pemakaian kontrasepsi AKDR.
Minat seseorang selain dipengaruhi oleh umur dan pekerjaan dapat
dipengaruhi oleh jumlah anak yang dimiliki sekarang. Menurut peneliti jumlah
anak yang dimiliki sekarang bisa mempengaruhi minat ibu dalam pemilihan
kontrasepsi AKDR, seorang ibu memiliki ≥2 anak lebih memiliki pengalaman yang
cukup banyak tentang pentingnya penggunaan kontrasepsi untuk mencegah
kehamilan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanto
27

2015 menyatakan bahwa jumlah anak memiliki hubungan yang bermakna dengan
MKJP. Responden yang memiliki anak >2 mempunyai kecenderungan 6,881 kali
memilih MKJP dibandingkan dengan responden yang memiliki anak <2.

Hubungan Pengetahuan dengan Minat Ibu Dalam Pemilihan Alat


Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Khati
dan Sari (2021) tentang hubungan pengetahuan dan dukungan suami dengan
AKDR pada Akseptor KB Aktif di Puskesmas Kampar Timur, menemukan bahwa
adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan penggunaan alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR) Pada Akseptor KB aktif. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p value = 0,03.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna
antara tingkat pengetahuan dengan penggunaan alat kontrasepsi, hal ini
menunjukkan bahwa adanya kecenderungan semakin baik tingkat pengetahuan
yang dimiliki ibu maka akan semakin baik keputusan dalam memilih alat
kontrasepsi, sebaliknya semakin kurang tingkat pengetahuan yang dimiliki maka
akan semakin kurang pula pemahamannya tentang kontrasepsi sehingga
memutuskan tidak memilih kontrasepsi
dalam rahim.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ibu yang memiliki
pengetahuan yang kurang memiliki minat AKDR yang tinggi, hal ini disebabkan
karena faktor umur ibu yang sudah berumur >35 tahun, sehingga ibu lebih
cenderung memiliki minat yang tinggi untuk menggunakan kontrasepsi AKDR
dengan tujuan mengakhiri kesuburan dengan alasan mereka sudah mempunyai
anak sesuai yang diinginkan keluarga, sehingga tidak ingin menambah anak lagi.
28

BAB VI

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Lebih dari separuh (58,0%) PUS memiliki pengetahuan yang kurang tentang
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Lebih dari separuh (54,0%) PUS memiliki
dukungan suami yang tidak mendukung dalam pemilihan alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR). Lebih dari separuh (62,0%) PUS memiliki minat yang rendah dalam
pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Terdapat hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dengan minat ibu dalam pemilihan alat kontrsepsi dalam rahim
(AKDR) di PKM Sukamerindu tahun 2020. Terdapat hubungan yang bermakna
antara dukungan suami dengan minat ibu dalam pemilihan alat kontrsepsi dalam
rahim (AKDR) di PKM Sukamerindu tahun 2020.
29

Lampiran 1
PERSONALIA PENELITIAN

No Nama Lengkap Jabatan Program Alokasi Waktu


Fungsional Studi/Fakultas (Jam/Minggu)
1 Ketua TIM AA Kebidanan 15 jam/ minggu
Jumita,SST.,M.Kes
2 Anggota Peneliti Lektor Kebidanan 12 jam/ minggu
Mitra Kadarsih,SST.,M.Keb
30

Lampiran 2
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Bulan Pelaksanaan Penelitian Tahun 2020


Tahap
Feb Maret April Mei Juni Juli
Penyususnan
Proposal
Seminar Proposal
Perbaikan Proposal
Persiapan Penelitian
Pelaksanaan
Penelitian
Pengumpulan Data
Analisa Data
Penyusunan
Laporan
Publikasi Ilmiah
31

Lampiran 3
PERKIRAAN USUL ANGGARAN PENELITIAN

No Rincian Biaya
1 Honor Penelitian 2 orang Rp. 1.000.000
2 Bahan dan peralatan habis pakai Rp 1.000.000
3 Konsumsi Rp. 500.000
4 Konsumsi Rapat Persiapan Rp 500.000
5 Transport Kegiatan Rp. 1.000.000
Jumlah Rp. 4.000.000,-
32

Lampiran 4

DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PENELITI

A. Identitas Diri Ketua Peneliti


1. Nama Lengkap : Jumita,SST.,M.Kes
2. Tempat Tanggal Lahir : jenggalu ,10 April 1978
3. Agama : Islam
4. Riwayat Pendidikan : Kebidanan

Menyetujui
Ketua Program Studi S1 Kebidanan

Syami Yulianti,SST.,M.Keb
NIDN : 02-0607-8802
33

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

BKKBN. 2014. Buku Saku bagi Petugas Lapangan Program KB Nasional Materi
Konseling. Jakarta: BKKBN

Dinkes Provinsi Bengkulu. 2018. Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2018.


Bengkulu: Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

Ekayani, N. P. K. 2014. Hubungan Penggunaan KB IUD dengan Erosi Porsio di Poli


KB dan Kandungan RSUP NTB Tahun 2012-2013. Jurnal Kesehatan Prima
Volume 8, No.2, Agustus 2014, Halaman: 1316-1321

Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka


Rihama.

Hartanto, H. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka

Hidayat, A. A. 2017. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik AnalisaData. Jakarta:


Salemba Medika

Kemenkes RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kemenkes RI

Mansjoer, A. 2010. Kapita Selekta Kedokteran, edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius.

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan


Bidan. Edisi kedua. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Mulyani S. N. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta


34

Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Keperawatan Profesional.


Jakarta: Salemba Medika

Purwoastuti, E, & Elisabeth SW. 2014. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi &
Keluarga Berencana. Yogyakarta: PustakaBaruPress

Rahayu T, & Wahyuni S. 2019. Pengaruh Serviks Care Terhadap Pemulihan Erosi
Serviks Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Kecamatan Ngampel
Kabupaten Kendal. Jurnal Keperawatan Maternitas. Volume 3, No.1, Mei 2019,
Halaman: 68-74

Romauli, S. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta: Nuha Medika

Saifuddin, A. B. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo. 2018. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Sulistyawati, A. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba.

Varney, H. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC.

World Health Organization (WHO). 2018.Family planning/Contraception.Diakses


dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/family-planning-
contraception tanggal 5 februari 2020

World Health Organization (WHO). 2018.World Health Statictics 2017: Monitoring


Health for the SDGs (Sustainable Development Goals). France: WHO

Yuhedi & Titik Kurniawati. 2019. Buku Ajar Kependudukan & Pelayanan KB.
Jakarta: EGC
35

Anda mungkin juga menyukai