LAPORAN PENELITIAN
OLEH:
Oleh :
Jumita, SST.,M.Kes
Mitra Kadarsih,SST.,M.Keb
Penulis
ii
HALAMAN PENGESAH
Menyetujui,Ketua LPPM
Unived Bengkulu
iii
Ir.H. Jusuf Wahyudi , M.Kom
NIK. 1703004
ABSTRAK
World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Keluarga Berencana adalah
sebuah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang
tidak diinginkan. Tujuan Penelitian untuk melihat hubungan pengetahuan dan
dukungan suami terhadap minat ibu dengan penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim di PKM Sukamerindu. Jenis metode penelitian adalah kuantitatif menggunakan
desain cross sectional dan dilakukan di PKM Sukamerindu di bulan Maret 2020. Sampel
terdiri dari 50 responden. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Pengolahan
data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariate dengan uji statistik chi-
square. Hasil pada penelitian ini diperoleh hasil yaitu lebih dari separuh (58,0 %)
responden memiliki pengetahuan kurang, 54,0 % responden memiliki dukungan suami
yang tidak mendukung dalam pemilihan AKDR, dan 62,0% responden memiliki minat
yang rendah dalam pemilihan AKDR Hasil analisis pengetahuan dan dukungan suami
dengan minat ibu dalam pemilihan AKDR didapatkan nilai p value = 0,000 (p<0,05)
menunjukkan adanya hubungan yang bermakna. Disimpulkan bahwa, terdapat
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan dukungan suami dengan minat ibu
dalam pemilihan AKDR. Kepada petugas KB untuk meningkatkan pemberian penyuluhan
kepada ibu-ibu agar tetap aktif menggunakan kontrasepsi dan memberikan pemahaman
kepada masyarakat akan pentingnya penggunaan kontrasepsi terutama alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR).
Kata Kunci : Pengetahuan, Minat dan Kontrasepsi
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8
E. Implikasi studi kasus terhadap kebidanan ................................... 10
v
3. IUD (Intra Uterine Devices)................................................... 16
4. Erosi Serviks........................................................................... 24
5. Teori Manajemen Kebidanan menurut Varney ...................... 31
B. Konsep Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Erosi Serviks......... 39
C. Kerangka Konsep Asuhan Kebidanan ......................................... 51
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 87
B. Saran ............................................................................................ 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR BAGAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Sukamerindu dari bulan Januari – November 2019 sebanyak 106 orang dan tahun
2018 sebanyak 306 orang. Ditemukan terjadi penurunan penggunaan kontrasepsi
pada tahun 2019 sebanyak 200 orang.
Berdasarkan uraian tersebut bahwa asuhan ini sesuai dengan kewenangan
bidan, penulis tertarik mengambil judul penelitian yang dituangkan dalam judul
“Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Suami Terhadap Pemilihan AKDR Di
Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2020”.
B. Rumusan Masalah
Tahun 2020”, yang apabila tidak mendapatkan asuhan kebidanan yang tepat akan
beresiko terjadi komplikasi lebih lanjut pada ibu, dengan pertanyaan penelitian
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2020
2020
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ibu
3. Bagi Lembaga
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keluarga Berencana
1. Keluarga Berencana
a. Pengertian
b. Tujuan
(Sulistyawati, 2011).
c. Manfaat
kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan yang dialami wanita
(Sulistyawati, 2011).
6
7
d. Sasaran KB
sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran
e. Ruang Lingkup KB
berikut :
b. Suami
c. Seluruh keluarga
2. Kontrasepsi
a. Pengertian
1) Efektivitas
2) Keamanan
8
c. Metode Kontrasepsi
Pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi metode
a) Tanpa Alat
(1) KB alamiah
b) Dengan Alat
(1) Kondom
(2) Diafragma
a) Kontrasepsi Hormonal
(2) IUD (infra Uteri Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR)
a. Pengertian
kecilyang terbuat dari plastic yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau
b. Jenis-Jenis IUD
1) Copper-T
10
Gambar 1. Copper-T
2) Copper-7
Gambar 2. Copper-7
3) Multi Load
kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung
dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah
efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan
mini.
4) Lippes Loop
b) Komplikasi lain
pemasangan.
menyebabkan anemia.
1) Amenorea
13
2) Kejang
yaitu :
1) Usia reproduktif.
1) Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak
hamil.
1) 1 minggu
2) 1 bulan
3) 3 bulan
4) 6 bulan
5) 12 bulan
4. Erosi Serviks
a. Pengertian
15
yaitu istilah medis untuk bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina
(leher rahim). Jadi erosi serviks adalah terjadinya pengikisan dari lapisan
sebagai berikut :
3) Perdarahan post-coitus
c. Klasifikasi
dibedakanmenjadi 3 yaitu :
d. Etiologi
bahwa pola personal hygiene berpengaruh terhadap erosi serviks, hal ini
serviks dan portio dan didukung dari teori Manuaba (2010) bahwa
e. Patofisiologi
dari luar misalnya IUD. IUD yang mengandung polyethilien yang sudah
berkarat membentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4
portio. Bisa juga dari gesekan benang IUD yang menyebabkan iritasi lokal
f. Penatalaksanaan
1. Anamnesa
a) Perdarahan
b) Keputihan
17
a) Pemeriksaan Konjungtiva
b) Pemeriksaan Nadi
c) Pemeriksaan Abdomen
d) Pemeriksaan Inspekulo
1. BAB III
a. Tujuan Luaran
Hasil penelitian akan dipublikasikan pada jurnal lokal yang mempunyai ISSN atau jurnal
nasional terakreditasi, juga dalam bentuk prosiding paadaseminar ilmiah, baik yang
berskala lokal, regional, nasional maupuninternasional. Selain itu, hasil penelitian ini
juga dijadikan penyayaan bahanajar pada proses perkuliahan.
b. Konstribusi Penelitian
1. Praktis
Penelitian ini tidak menghasilkan teori baru namun memiliki tujuan untuk
menguji dan membuktikan antara tori dengan temuan dilapangan, menunjukkan
korelasi antar variabel serta deskriptif dari suatu penelitian
2. Teoritis
Nilai dari variabel-variabel yang diukur dari hail penelitian ini memberikan
manfaat informasi, insipirasi dan masukan bagi pihak terkait mengenai
pengetahuan dan dukungan suami terhadap penggunaan AKDR .
19
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
D. Subjek Penelitian/Partisipasi
20
(Nursalam, 2012).
1. Kriteria inklusi
b. Ibu memiliki keluhan nyeri pada alat genetalia dan keluar cairan kuning
kecoklatan
2. Kriteria eksklusi
a. Ibu dengan erosi serviks yang disebabkan oleh perubahan hormon karena
kehamilan
cacar
Teknik penelitian data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi atau teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan
pemantauan secara langsung di lapangan, serta teknik dokumentasi yang di ambil
dari catatan rekam medis pasien.
1. Data Primer
21
memerlukannya.
2. Data Sekunder
Didapat dari semua bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan
dokumentasi resmi maupun tidak resmi, misalnya laporan catatan di dalam
kartu klinik sedangkan tidak resmi adalah segala bentuk dokumen di bawah
tanggung jawab instansi tidak resmi seperti biografi dan catatan harian.
22
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Umur
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur Responden di PKM Sukamerindu Tahun 2020
N Umur f %
1. < 35 2 52,0
2. tahun
> 35 6
2 48,0
Jumla 5 100,0
h 0
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa lebih dari separuh (52,0%) responden memiliki umur
< 35 tahun.
Pendidikan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di PKM Sukamerindu Tahun 2020
N Pendidi F %
1.
o. SD
kan 9 18,0
2. SMP 2 46,0
3. SMA 1 28,0
4. PT 4 8,0
Jumlah 5 100,0
0
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hampir separuh (46,0%) responden memiliki
pendidikan SMP.
Pekerjaan
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di PKM SukamerinduTahun 2020
N Pekerj F %
1. IRT
o. aan 3 62,0
2. Tani 1
8 16,0
3. Swasta 7 14,0
4. PNS 4 8,0
Jumlah 5 100,0
0
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa lebih dari separuh (62,0%) responden adalah ibu
rumah tangga.
Pengetahuan Ibu
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di
PKM SukamerinduTahun 2020
N Pengeta F %
1. Baik 2 42,0
2. Kurang 12 58,0
Jumlah 5 100,0
0
23
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa lebih dari separuh (58,0%) responden memiliki
pengetahuan yang kurang tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
Dukungan Suami
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) di PKM SukamerinduTahun 2020
No. Dukungan F %
Suami
1 Menduku 23 46,0
2 Tidak 27 54,0
. Mendu
kung 50 100,0
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa lebih dari separuh (54,0%) responden memiliki
dukungan suami yang tidak mendukung dalam pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR).
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa lebih dari separuh (62,0%) responden memiliki
minat yang rendah dalam pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
Hubungan Pengetahuan dengan Minat Ibu Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR)
Tabel 7 Hubungan Pengetahuan dengan Minat Ibu Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) di PKM SukamerinduTahun 2020
Minat P value
Ibu Dalam Tinggi Rendah
Pemilihan O
AKDR
TotalPeng
etahuan
R f % f % F %
PEMB
AHAS
AN
Penget
ahuan
Ibu
Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Mitha
(2014) hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi AKDR dengan minat
pemakaian
kontrasepsi AKDR di Des Harjobinangun Kecamatan Grabak Kabupaten
Purworejo, dari hasil penelitian menemukan 56,7% responden memiliki tingkat
pengetahuan yang masih rendah
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masih rendahnya tingkat pengetahuan
yang dimiliki responden tentang kontrasepsi. Hal ini terbukti dari jawaban
responden dalam kuesioner penelitian, dimana paling banyak responden tidak
dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan, terutama tentang
kekurangan alat kontrasepsi AKDR dari alat kontrasepsi lain. Rendahya
pengetahuan tentang hal tersebut disebabkan karena informasi
tentang kontrasepsi dalam rahim jarang diberikan sehingga banyak pasangan
yang tidak mengerti tentang kontrasepsi dalam rahim tersebut, biasanya saat
ini penyuluhan banyak
25
diberikan tentang alat kontrasepsi yang sering dipakai saja oleh wanita pasangan
usia subur seperti suntik dan pil.
Dukung
an
Suami
Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitia sebelumnya yang dilakukan
oleh Idam
Nurcahyanti (2015) tentang hubungan dukungan suami dalam pemilihan metode
kontrasepsi jangka panjang pada ibu akseptor KB berusia lebih dari 35 tahun
di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, dari hasil
penelitian menemukan 58% responden memiliki dukungan suami yang kurang
baik.
Suami sebagai kepala keluarga mempunyai tanggung jawab yang penuh
dalam suatu keluarga tersebut dan suami mempunyai peranan yang penting,
dimana suami sangat dituntut bukan hanya sebagai pencari nafkah akan tetapi
suami sebagai motivator dalam berbagai kebijakan yang akan diputuskan
termasuk merencanakan keluarga. Oleh karena itu, suami yang mendukung
istrinya menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang seperti AKDR dapat
menjadi pendorong bagi seorang wanita untuk berpartisipasi dalam program
pemerintah Menurut asumsi peneliti penyebab rendahnya dukungan suami dalam
pemilihan AKDR karena adanya anggapan ketidaknyamanan saat berhubungan,
dirasakan mengganggu atau rasa tidak
enak, dan cara pemasangan yang dianggap tabu. Beberapa efek samping
penggunaan AKDR yaitu spotting, perubahan siklus menstruasi, amenorhea,
dismenorhea, menorrhagea, fluor albus, dan pendarahan post seksual. Akibatnya,
para suami beranggapan bahwa pemakaian alat kontrasepsi hormonal seperti pil
ataupun suntik lebih baik daripada AKDR. Dukungan suami
adalah salah satu faktor penguat yang dapat mempengaruhi ibu PUS dalam
menentukan sikapnya menggunakan AKDR.
dan rasa ingin tahu memiliki nilai yang paling tinggi diantara yang lain.
Rendahnya rasa tertarik ditunjukkan pada jenis pertanyaan positif apakah ibu
pernah berencana menggunakan kontrasepsi AKDR, dengan jawaban hampir
semua responden menjawab “tidak”. Minat ibu dalam pemilihan kontrasepsi IUD
dapat dipengaruhi oleh umur, pekerjaan, jumlah anak yang dimiliki sekarang.
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan dari 50 responden yang diteliti diketahui lebih
dari setengah responden berumur
< 35 tahun yang berjumlah 26 responden dengan presentase 52,0 %. Menurut
peneliti usia <
35 tahun menunjukkan bahwa responden berfikir masih kurang matang tentang
pentingnya metode kontrasepsi AKDR. Namun responden yang memiliki umur >
35 tahun akan memiliki pengalaman dan pernah mendapatkan informasi tentang
metode kontrasepsi AKDR sehingga membentuk sikap yang positif pada ibu
tentang pentingnya cara pemakaian kontrasepsi AKDR. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sulastri dan Chichik tahun 2015 dalam penelitiannya bahwa responden
yang berumur >35 tahun cenderung memiliki minat yang tinggi dikarenakan
menggunakan kontrasepsi dengan tujuan mengakhiri kesuburan karena mereka
sudah mempunyai anak sesuai yang diinginkan keluarga, sehingga tidak ingin
menambah anak lagi. Selain itu sesuai dengan penelitian BKKBN 2000 dalam
Sulastri dan Chichik 2015, semakin tua umur wanita, semakin besar proporsi
wanita yang menggunakan IUD.
Sedangkan pola sebaliknya dijumpai pada wanita yang belum pernah
menggunakan AKDR Selain dipengaruhi oleh umur seseorang, minat dalam
pemilihan kontrasepsi IUD dapat dipengaruhi oleh pekerjaan seseorang.
Berdasarkan tabel 5.3 di atas, diketahui dari 50 responden yang diteliti sebagian
besar responden sebagai ibu rumah tangga berjumlah 31 responden dengan
presentase 62,0%. Menurut peneliti minat dalam pemilihan kontrasepsi AKDR
dipengaruhi oleh ibu yang tidak bekerja. Ibu yang tidak bekerja tidak
memiliki kesempatan mencari informasi diluar rumah seperti dari petugas
kesehatan tentang pemakaian kontrasepsi AKDR.
Minat seseorang selain dipengaruhi oleh umur dan pekerjaan dapat
dipengaruhi oleh jumlah anak yang dimiliki sekarang. Menurut peneliti jumlah
anak yang dimiliki sekarang bisa mempengaruhi minat ibu dalam pemilihan
kontrasepsi AKDR, seorang ibu memiliki ≥2 anak lebih memiliki pengalaman yang
cukup banyak tentang pentingnya penggunaan kontrasepsi untuk mencegah
kehamilan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanto
27
2015 menyatakan bahwa jumlah anak memiliki hubungan yang bermakna dengan
MKJP. Responden yang memiliki anak >2 mempunyai kecenderungan 6,881 kali
memilih MKJP dibandingkan dengan responden yang memiliki anak <2.
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Lebih dari separuh (58,0%) PUS memiliki pengetahuan yang kurang tentang
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Lebih dari separuh (54,0%) PUS memiliki
dukungan suami yang tidak mendukung dalam pemilihan alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR). Lebih dari separuh (62,0%) PUS memiliki minat yang rendah dalam
pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Terdapat hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dengan minat ibu dalam pemilihan alat kontrsepsi dalam rahim
(AKDR) di PKM Sukamerindu tahun 2020. Terdapat hubungan yang bermakna
antara dukungan suami dengan minat ibu dalam pemilihan alat kontrsepsi dalam
rahim (AKDR) di PKM Sukamerindu tahun 2020.
29
Lampiran 1
PERSONALIA PENELITIAN
Lampiran 2
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
Lampiran 3
PERKIRAAN USUL ANGGARAN PENELITIAN
No Rincian Biaya
1 Honor Penelitian 2 orang Rp. 1.000.000
2 Bahan dan peralatan habis pakai Rp 1.000.000
3 Konsumsi Rp. 500.000
4 Konsumsi Rapat Persiapan Rp 500.000
5 Transport Kegiatan Rp. 1.000.000
Jumlah Rp. 4.000.000,-
32
Lampiran 4
Menyetujui
Ketua Program Studi S1 Kebidanan
Syami Yulianti,SST.,M.Keb
NIDN : 02-0607-8802
33
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. 2014. Buku Saku bagi Petugas Lapangan Program KB Nasional Materi
Konseling. Jakarta: BKKBN
Purwoastuti, E, & Elisabeth SW. 2014. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi &
Keluarga Berencana. Yogyakarta: PustakaBaruPress
Rahayu T, & Wahyuni S. 2019. Pengaruh Serviks Care Terhadap Pemulihan Erosi
Serviks Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Kecamatan Ngampel
Kabupaten Kendal. Jurnal Keperawatan Maternitas. Volume 3, No.1, Mei 2019,
Halaman: 68-74
Yuhedi & Titik Kurniawati. 2019. Buku Ajar Kependudukan & Pelayanan KB.
Jakarta: EGC
35