PROPOSAL SKRIPSI
Menyetujui
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan
Tingkat Pengetahuan HIV/AIDS Dengan Prilaku Seksual Remaja DI SMK MUTIARA
KOTA BANDUNG ”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana keperawatan pada Program Studi Sarjana Keperawatan
Fakultas Keperawatan, Institut Kesehatan Rajawali.
Selama penulisan dan penyusunan proposal skripsi ini, penulis banyak menerima
bimbingan, pengarahan, saran, serta fasilitas yang membantu hingga akhir dari
penyusunan skripsi ini. Penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Tonika Tohri, S.Kp., M.Kes., selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali
2. Ibu Sonia SMK Mutiara kota Bandung selaku wakil kepala sekolah yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
3. Dr. Eny Kusmiran, S.Kp., M.Kes., selaku Wakil Rektor 1 Institut Kesehatan
Rajawali bidang Kemahasiswaan.
4. Arie J. Pitono, dr., M. Kes., selaku Wakil Rektor 2 Institut Kesehatan Rajawali
bidang Kemahasiswaan.
5. Ibu Istianah, S.Kep., Ners, M.Kep., selaku Dekan Fakultas Keperawatan Institut
Kesehatan Rajawali
6. Ibu Lisbet Octovia Manalu, S.Kep., Ners, M.Kep., selaku Penanggung Jawab
Program Studi Sarjana Keperawatan Institut Kesehatan Rajawali dan dosen
pembimbing utama yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, pengarahan, dan motivasi selama penyusunan proposal tugas akhir ini.
7. Tentry Fuji Purwanti, S.Kep., Ners,M.Kep selaku pembimbing pendamping yang
telah banyak meluangkan waktu serta memberikan bimbingan dan pengarahan
sampai terselesaikan skripsi ini.
8. Seluruh staf dan dosen Institut Kesehatan Rajawali yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
9. Kedua orang tua tercinta yang senantiasa selalu memberikan doa yang tiada
henti-hentinya serta dukungan sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
10. Rekan- rekan mahasiswa program Studi Sarjana Keperawatan Instititut Kesehatan
Rajawali.
ii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menambah
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang membacanya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
9
BAB I
PENDAHULUAN
statistik (BPS) Nasional Indonesia di peroleh data penduduk Indonesia pada bulan
September 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa.
Di indonesia jumalah remaja yang berusia 10-24 tahun mencapai 65 juta orang atau
30 persen dari total penduduk. Sekitar 15-20 persen dari remaja usia sekolah di Indonesia
sudah melakukan hubungan seksual pra nikah atau diluar nikah. Dari sudut pandang
kesehatan, perilaku seksual pranikah remaja menimbulkan beberapa resiko penyakit
seperti penyebaran penyakit kelamin termasuk HIV-AIDS dan kehamilan yang tidak
dikehendaki (Andriani dkk, 2022). Menurut data Di Indonesia, jumlah remaja usia 10-14
tahun berjumlah 22.196 orang, 15-19 tahun berjumlah 22.313 orang, dan 20-24 tahun
berjumlah 22.682. Remaja merupakan salah satu golongan usia yang rentan terhadap
masalah fisik, psikis maupun sosial. Hal ini dikarenakan remaja merupakan masa transisi
dari kanak-kanak menjadi dewasa. Dalam masa ini remaja mengalami pubertas yang
membuat struktur anatomi dan fungsi tubuh berubah dan berkembang. Proses pubertas
yang dialami oleh remaja berpengaruh terhadap psikososial remaja tersebut. Penelitian
menyebutkan bahwa saat remaja awal (12-14 tahun) mereka akan merasa penting
memiliki teman dekat atau sahabat dan mencari orang lain yang disayangi selain orang
tua, saat remaja tengah (15-17 tahun) mereka akan mulai mempunyai dan berganti-ganti
pacar, dan saat remaja akhir (18 tahun keatas) mereka akan mulai serius berhubungan
dengan lawan jenis (Batubara, 2016).
Menurut BPKBN Jawa Barat tahun 2010 disebutkan bahwa 34,2% dari 326.90 remaja
di Kota Bandung sudah melakukan hubungan seks pranikah, pada tahun 2015
menyebutkan bahwa remaja di Kota Bandung sekitar 54,3% dari 397.650 remaja sudah
melakukan seks pranikah. Meningkatnya angka kejadian seks pranikah maka upaya
mengurangi peningkatan terjadinya prilaku seks pranikah pada remaja salah satunya
dengan adanya program penyuluhan kesehatan reproduksi pada remaja. (BKKBN,2015).
Penyimpangan perilaku remaja juga dapat disebut dengan kenakalan remaja atau
pelanggaran norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia
remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa. Kenakalan remaja dalam studi masalah
sosial dapat dikategorikan kedalam perilaku menyimpang. Dalam prespektif perilaku
menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dan berbagai
aturan-aturan sosial ataupun dari nilai norma sosial yang berlaku menyimpang dapat di
definisikan sebagai suatu perilaku yang diekspresikan oleh seorang atau lebih dari
anggota masyarakat, baik disadari, tidak menyesuaikan diri dengan norma-norma yang
berlaku atau yang telah diterima oleh sebagian massyarakat (Kartono, 2016)
11
HIV di Kota Bandung dari tahun 1989 sampai dengan 2017 memiliki kasus positif
tertinggi mencapai 6882 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2017). Berdasarkan
data Dinas Kesehatan Kota Bandung sejak tahun 19991 hingga Desember 2021 terdapat
5.843 kasus HIV di Kota Bandung (Dinas Kesehatan Prov Jabar ). Kasus HIV di Kota
Bandung secara kumulatif hingga akhir 2022 mencapai 2.428 orang. Dari total kasus itu,
sebanyak 2.014 merupakan laki-laki dan selebihnya adalah perempuan. Pendataan kasus
HIV/AIDS ini dilakukan dengan membagi sembilan kelompok umur, dari usia kurang
satu tahun, hingga usia lebih dari enam tahun. Dari total kasus HIV/AIDS. Kepala Badan
Kependudukana dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), menyatakan ada 50 ribu
anak dibawah umur menikah dini karena mayoritas hamil diluar nikah. Total permohonan
dispensasi 2021 mencapai 59.709. Kepala BKKBN menyebut sebagian masyarakat masih
menganggap pendidikan seksual sebagai hal tabu (Detik.com Jabar, 2023)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Purwanto & Kalsum (2018),
didapatkan bahwa sebagian responden melakukukan kegiatan perilaku seksual sebanyak
(57,6%), dengan perilaku seksual yang sering di lakukan yaitu bergandengan tangan,
berpelukan berciuman, atau oral sexs dan lainya. Berdasarkan uraian di atas didapatkan
hasil bahwa kurangan nya pengetahuan dan tingginya prilaku seks bebas pada remaja
merupakan salah satu penyebab meningkatnya jumlah HIV/AIDS di kota Bandung,
remaja masih menggangap remeh dan mewajarkan seks bebas yang mereka lakukan. Data
yang didapat ketika melakukan studi pendahuluan di SMK Mutiara Kota Bandung pada
tahun 2023, terdapat kurang nya pengetahuan tentang HIV/AIDS dan perilaku seksusal
pada remaja siswa dan siswi kelas 10 dengan dua jurusan yang berbeda, responden dalam
studi pendahuluan ini sebanyak 48. Memberikan kuesioner pengetahuan HIV/AIDS dan
kuesioner perilaku seksual pada remaja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dansebagainya.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan Sebagian suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek yang
dipelajari.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi
disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistic dalam perhitungan-
perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus
pemecahan masalah (problem solving cycle) di dalam pemecahan masalah
Kesehatan dari kasus yang diberikan.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
menggambarkan (membuat began), membedakan memisahkan,
mengelompokkan, dan sebagainya.
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk Menyusun
21
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian- penilaian itu
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya dapat membandingkan antara anak
yang cukup gizi, dapat menanggapi terjadinya diare disuatu tempat, dapat
menafsirkan sebab-sebab mengapa ibu-ibu tidak mau ikut KB dan
sebagainya.
2.4.2 Epidemiologi
UNAIDS memperkirakan pada tahun 1993 jumlah penderita HIV di dunia
sebanyak 12 juta orang dan pada akhir tahun 2000 sebanyak 20 juta orang.
Pravalensi AIDS pada tahun 1993 sebesar 900.000, sedangkan pada akhir tahun
2000 sebesar 2 juta. Insiden infeksi HIV pada anak tahun 2001 sebanyak 800.000
dengan 580.000 kematian akibat HIV/AIDS dari 800.000 anak, 65.000 kasus
diperkirakan terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan :
: Diteliti
: Hubungan
3.5.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2018). Sampel pada penelitian ini adalah seluruh
remaja kelas 10 dengan jurusan AKL dan PPLG di SMK Mutiara Kota
Bandung.
N=
N=
N=
N=
N=
N = 42,85
Maka jumlah minimal sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
sebanyak 43 siswa dan siswi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan quota sampling, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini
sebanyak 43 siswa dan siswi.
reliabel.
c. Tahap akhir
1) Menyusun laporan hasil penelitian.
2) Melakukan pemaparan hasil penelitian.
3) Pendokumentasian hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan: deskriptif, bivariat, dan
multivariat. 6th ed. Jatinangor: Epidemiologi Indonesia;2016
Dinas Kesehatan Kota Bandung. Profil kesehatan kota bandung tahun 2018.
[Online] 2018 [cited 2023 Mar 1]; Avaliable from:
URL:https://dinkes.bandung.go.id/wp-content/uploads/2022/07/Profil-Kesehatan-
Kota-Bandung-Tahun-2021-31102022.pdf
Minardo J,Rini ZR. Peningkatan kualitas remaja dalam pencegahan perilaku seks
bebas dan bahaya HIV/AIDS pada siswa SLTA Cendikia Kudus.[serial online]
2021 [cited 2023 Aug 25];
Avaliable:https://jpk.jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/jpk/artikel/
106/0
Okoro, NE Ijadunola MY, Ojo TO, Oydele FA, Opafunso IG, Omisakin OM,
Opaginni GD. Form exploits to remedy sexual behavior and utilisation of
reproductivehealth services among in schol adolenscents in a southwestren
nigerian towm Journal of Comunity Mediocine and Primary Health Care [cerial
online] 2023 [cited 2023 aug 2025:35(2).
Avaliable form:https//doi.org/10.4314/jcmphc.v35i2.3
Padut RD, Nggaarag BN, Eka AR. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
perilaku seksual beresiko pada remaja kelas 12 ndi MAN Manggarai Timur tahun
2021.Jurnal Wawasan Kesehatan 1;06(1):1-5
42
Permana INN, Sendratari LP, Margi IK.Persepsi pelajar dan cara penanggulangan
fenomena seks bebas di kalangtan pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Kota
Singaraja. E-Journal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha 20919
AUG 1;2(1):236-247
Pratidina E, Maulana I. Characteristics of male sex men sho screen for sexually
transmitted infections in an effrort to prevent HIV/AIDS. International Journal of
Et hno-Sciencsssciencesand Education Reaserch [serial online] 2023] [cited 2023
Aug 25]:3(2):[39-44].
Avaliable form:URL:https://journal.rescollacomm.com/index.php/ijeer/index
Smeltzer SC. Editors. Keperawatan medikal bedah: brunner & suddarth. 12th ed.
USA: Lippincott Williams & Wilkins/Wolter Kluwer Health Inc;2010.
LAMPIRAN
a. Lampiran 1 : Lembar Kegiatan Bimbingan Tugas Akhir