Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah
Diampu Oleh : M.Deri Ramadhan, zs.Kep., Ners, M.Kep.
Disusun Oleh :
Fadila Nuraini Danumiharja D523007
1. Pengertian
Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit
disembuhkan daripada infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupan
darah, respons jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan
pembentukan involukrum (pembentukan tulang baru di sekeliling jaringan
tulang mati). Osteomielitis dapat menjadi masalah kronis yang akan
mempengaruhi kualitas hidup atau mengakibatkan kehilangan ekstremitas.
(Brunner, suddarth. (2019). Beberapa ahli memberikan defenisi terhadap
osteomyelitis sebagai berkut :
2. Klasifikasi osteomielitis
1) Osteomielitis akut
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 minggu sejak infeksi
pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul. Osteomielitis akut ini
biasanya terjadi pada anak-anak dari pada orang dewasa dan biasanya
terjadi sebagai komplikasi dari infeksi di dalam darah. (osteomielitis
hematogen).Osteomielitis akut terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Osteomielitis hematogen
Merupakan infeksi yang penyebarannya berasal dari darah.
Osteomielitis hematogen akut biasanya disebabkan oleh
penyebaran bakteri darah dari daerah yang jauh. Kondisi ini
biasannya terjadi pada anak-anak. Lokasi yang sering
terinfeksi biasa merupakan daerah yang tumbuh dengan cepat
dan metafisis menyebabkan thrombosis dan nekrosis local
serta pertumbuhan bakteri pada tulang itu sendiri.
Osteomielitis hematogen akut mempunyai perkembangan
klinis dan onset yang lambat.
b. Osteomielitis direk
Disebabkan oleh kontak langsung dengan jaringan atau bakteri
akibat trauma atau pembedahan. Osteomielitis direk adalah
infeksi tulang sekunder akibat inokulasi bakteri yang
menyebabkan oleh trauma, yang menyebar dari focus infeksi
atau sepsis setelah prosedur pembedahan. Manifestasi klinis
dari osteomielitis direk lebih terlokasasi dan melibatkan
banyak jenis organisme.
2) Osteomielitis sub-akut
3) Osteomielitis kronis
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan atau lebih sejak
infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul. Osteomielitis
sub-akut dan kronis biasanya terjadi pada orang dewasa dan biasanya
terjadi karena ada luka atau trauma (osteomielitis kontangiosa),
misalnya osteomielitis yang terjadi pada tulang yang fraktur.
3. Etiologi
b. Proteus.
c. Virus
d. Jamur
1) Aliran darah
2) Penyebaran langsung
Organisme bisa memasuki tulang secara langsung melalui
patah tulang terbuka, selama pembedahan tulang atau dari
benda yang tercemar yang menembus tulang. Infeksi ada
sendi buatan, biasanya didapat selama pembedahan dan bisa
menyebar ke tulang di dekatnya.
7. Pemeriksaan penunjang
(Brunner, suddarth. (2019)
a. Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl
disertai peningkatan laju endap darah
b. Pemeriksaan titer antibody ‚ anti staphylococcus
c. Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakteri (50% positif)
dan diikuti dengan uji sensitivitas
d. Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat
kecurigaan infeksi oleh bakteri salmonella
e. Pemeriksaan biopsy tulang
f. Merupakan proses pengambilan contoh tissue tulang yang akan
digunakan untuk serangkaian tes.
g. Pemeriksaan ultra sound
h. Yaitu pemeriksaan yang dapat memperlihatkan adannya efusi pada
sendi
i. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan photo polos dalam 10 hari pertama tidak ditemukan
kelainan radiologik. Setelah 2 minggu akan terlihat berupa refraksi
tulang yang bersifat difus dan kerusakan tulang dan pembentukan
tulang yang baru.
j. Pemeriksaan tambahan :
1) Bone scan : dapat dilakukan pada minggu pertama
8. Penatalaksanaan
d. Pencegahan
1) Berhenti merokok
4) Mengurangi alkohol
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial : Tn.K
Umur : 34 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Status perkawinan : Menikah
Jumlah anak :1
Agama/Suku : Islam / Sunda
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : SWASTA
Alamat rumah : Kp. Ciburial RT 04/03 Cibogo Lembang
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. D
Alamat : Kp. Ciburial RT 04/03 Cibogo Lembang
Hubungan dengan pasien : Anak Kandung
II. DATA MEDIK
Diagnosa medik : Fracture of bone following insertion of
ortopaedic implant
Saat masuk : Fracture of bone following insertion of
ortopaedic implant
Saat pengkajian : Osteomylitis Femur Dextra
KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT
Pasien tampak sakit ringan / sedang / berat / tidak tampak sakit
TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran :
Skala Koma Glasgow
a) Respon motorik : 6
b) Respon bicara : 5
c) Respon membuka mata : 4
Jumlah: 15
Kesimpulan : Composmentis
2. Tekanan darah :.133/85 mmHg
MAP : 117 mmHg
Kesimpulan : MAP Tinggi
3. Suhu :37,0 0C di Oral / Axilla
4. Pernapasan:20x/menit
Irama Pernafasan: Teratur / Kusmaul / Cheynes-stokes
Jenis Pernafasan: Dada / Perut
5. Nadi : 109x/menit
Irama Nadi: Teratur / Tachicardi / Bradichardi / Kuat / Lemah
B. PENGUKURAN
1. Tinggi badan : 172cm
2. Berat badan : 51kg
3. IMT (Indeks Massa Tubuh) : 17.24
Kesimpulan : Underweight
C. GENOGRAM
CV
Keterangan :
: Laki Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal Serumah
: Pasien
III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Keadaan sebelum sakit : Tidak Ada Keluhan
2. Riwayat penyakit saat ini : Nyeri
a) Keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri
di daerah paha sebelah kanan disertai demam 3hari SMRS
b) Riwayat keluhan utama : Terdapat pembengakan
di daerah paha sebelah kanan , terdapat nyeri tekan pada daerah paha
sebelah kanan, P : femur dextra Q : nyeri seperti tertusuk tusuk R: nyeri
menyebar ke paha bagian belakang S : skala nyeri 6 (0-10) T : nyeri
dirasakan < 30 menit dan dirasa ringan ketika beristirahat
Riwayat penyakit yang pernah dialami : Pasien mengalami
fraktur femur dextra lalu dilakukan operasi open reduction internal
fixation (ORIF) 4 bulan lalu di RSUD Lembang
3. Riwayat kesehatan keluarga : Pasien mengatakan
bahwa tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.
b) USG : -
c) Lain-lain : -
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit : tak
Keadaan sejak sakit : tak
Observasi : I : 2400ml O : 2100ml
2. Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik usus : 10x/mnt
b) Palpasi kandung kemih : Penuh / Kosong
c) Nyeri ketuk ginjal : Positif / Negatif
d) Anus : tak
Data Obyektif :
Inflamasi
Pasien tampak gelisah
TD : 133/85 mmHg
2. Perubahan kondisi
N : 109x/menit
Wajah tampak tegang kesehatan psikologis
Ansietas
NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN
O:
Td : 133/85 mmHg
N : 109x/menit
A:
P:
Intervensi 1,2,3,4,5 dilanjutkan
G. ANALISIS DATA INTRAOPERATIF
3. Ptindakan pembedahan
Risiko pendarahan
NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN
O:
Td : 133/85 mmHg
N : 109x/menit
Post op secquestrectomy
A:
P:
Intervensi 1,2,3,4 dilanjutkan
S : skala nyeri 6
T : < 30 menit
NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiik d.d tindakan pembedahan sequestrectomy
O:
Td : 133/85 mmHg
N : 109x/menit
P:
Intervensi 1,2,3,4 dilanjutkan