Oleh :
Misbahul Inayah
NPM. 1914901210124
Oleh :
Misbahul Inayah
NPM. 1914901210124
ii
iii
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Pasal 70 : Lulusan Perguruan Tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk mendapatkan
gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat
(2) terbukti merupakan jiblakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah).
v
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
MISBAHUL INAYAH
1914901210124
Abstrak
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji hanyalah milik Allah SWT, atas segala limpahan kasih sayangNya.
Shalawat serta salam mudah-mudahan senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW. Alhamdulillahirobbil ‘alamin Puji dan Syukur kehadirat Allah
SWT, atas anugerah dan petunjuk yang diberikan. Karena izin Allah penulis dapat
menyusun Karya Ilmiah Akhir Program Profesi Ners ini dengan judul “Asuhan
Keperawatan Keluarga dengan Diagnosa Medis Hipertensi padas Tn. A dengan
Intervensi Unggulan Pendidikan Kesehatan”.
Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah Akhir Program Profesi Ners ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun agar pelaksanaan penelitian ini nantinya
menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
vii
5. Bapak Lukman Harun, S.Kep. Ns., M.Imun selaku pembimbing pendamping
sekaligus penguji 3 yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan
selama penulisan karya ilmiah akhir profesi ners ini
6. Karyawan UPT Puskesmas Tamban Baru, terima kasih atas izin, dukungan dan
bantuan yang diberikan dalam pencarian data di karya ilmiah akhir profesi ners
ini.
7. Responden dan keluarga yang telah bersedia memberikan informasi dan
meluangkan waktu untuk terlibat dalam karya ilmiah akhir profesi ners ini.
8. Civitas akademika dan teman-teman Program Profesi Ners Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin, yang selalu berbagi pengetahuan dan motivasi.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah akhir profesi
ners ini, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Misbahul Inayah
viii
DAFTAR ISI
ix
2.4.2 Tujuan pendidikan kesehatan .................................... 17
2.4.3 Ruang lingkup pendidikan kesehatan ........................ 17
2.4.4 Metode pendidikan kesehetan .................................. 18
2.4.5 Media pendidikan kesehatan ..................................... 19
BAB III KASUS KELOLAAN UTAMA .............................................. 23
3.1 Pengkajian .......................................................................... 23
3.2 Analisa Data ....................................................................... 24
3.3 Diagnosa Keperawatan Keluarga ........................................ 24
3.4 Perencanaan Keperawatan Keluarga ................................... 24
3.5 Implementasi Keperawatan Keluarga .................................. 27
3.6 Evaluasi Keperawatan Keluarga ......................................... 30
3.7 Rencana Tindak Lanjut ....................................................... 31
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................... 32
4.1 Profil Lahan Praktik ............................................................ 32
4.2 Analisis Masalah Keperawatan dengan Konsep Terkait
Hipertensi dan Konsep Kasus Terkait ................................. 34
4.3 Analisis Intervensi Pendidikan Kesehatan dengan Konsep
Kasus Terkait .................................................................... 38
4.4 Alternatif Pemecahan yang dapat Dilakukan ....................... 42
BAB V PENUTUP ................................................................................ 43
5.1 Kesimpulan ......................................................................... 43
5.2 Saran ................................................................................... 43
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
2.1 Pathway
2.2 Leaflet
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. SAP
Lampiran 3. Manunskrip
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sampai saat ini hipertensi masih menjadi masalah utama di dunia, baik di
negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data
dari American Heart Associatin menunjukan sebanyak 77.9 juta atau 1 dari 3
orang dewasa di amerika serikat menderita hipertensi. (AHA, 2013)
1
2
Faktor yang mempengaruhi Hipertensi ada dua, faktor yang dapat di kontrol
dan faktor yang tidak dapat di kontrol. Faktor yang dapat dikontrol adalah
kegemukan atau obesitas, pola makan yang tidak terkontrol bisa
menyebabkan penimbunan lemak sehingga mempengaruhi peredaran darah,
konsumsi garam berlebihan, garam bersifat menahan air sehingga menaikan
tekanan darah, kurang olahraga, orang yang kurang aktif berolahraga pada
umumnya cenderung mengalami kegemukan, stres, merokok dan konsumsi
alkohol. Faktor yang tidak dapat dikontrol, diantaranya adalah keturunan, 70-
80% penderita Hipertensi ditemukan ada riwayat keluarganya, jenis kelamin,
kaum laki-laki paling beresiko Hipertensi karena memiliki faktor pendorong,
seperti stres, kelelahan, dan makanan tidak terkontrol, umur, pada umumnya,
Hipertensi menyerang pria pada usia di atas 31 tahun, sedangkan pada wanita
terjadi setelah usia 45 tahun. (menopause) (Setiawan, 2013).
Bab ini akan membahas mengenai literatur ya ng menjadi landasan penulis dalam
menalaah dan menyampulkan kasus i ni. Pembahasan konsep dalam bab ini meliputi
konsep penyakit hipertensi, konsep keluarga, dan pendidikan kesehatan.
2.1 Tinjauan Konsep Penyakit
2.1.1. Definisi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat
melebihi batas normal. Penyebab tekanan darah meningkat adalah
peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan)
dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah darah
(Adib, M. 2017).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (Nanda 2015)
2.1.2. Etiologi
a. Usia
Hipertensi akan makin meningkat dengan meningkatnya usia hipertensi
pada yang berusia dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insiden
penyakit arteri dan kematian premature.
b. Jenis Kelamin
Berdasar jenis kelamin pria umumnya terjadi insiden yang lebih
tinggi daripada wanita. Namun pada usia pertengahan, insiden pada
wanita mulai meningkat, sehingga pada usia di atas 65 tahun, insiden
pada wanita lebih tinggi.
5
6
c. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada
yang berkulit putih.
d. Pola Hidup
Stress
Obesitas
Merokok.
Mengonsumsi garam yang berlebihan
Mengonsumsi ikan asin yang berlebihan
Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor faktor
utamauntukperkembanganarterosklerosisyang
berhubungan dengan hipertensi.
Berdasarkan penyebab, hipertensi di bagi dalam 2 golongan :
1) Hipertensi primer / essensial
(Aris, S.2017)
2.1.4. Patofisiologi
Vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula
jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan
abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk
impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak dipusat ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya
noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai
faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan
hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak
diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang
pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga
terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla
adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi.
Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat
memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah.
2.1.5. Pathway
Faktor predisposisi : usia, jenis kelamin,
merokok, stress, kurang olahraga, genetic,
alcohol, konsentrasi garam, obesitas
Perubahan
ssituasi Perubahan strukur
Difiensi pengetahuan
Vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
Vasokonstriksi
Nyeri Kepala Nyeri
Afteload
Fatigue
(Nanda 2015-2017)
Intoleransili Akativitas
Gambar.2.1
10
2.1.6. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi akibat hipertensi adalah sebagai berikut:
2.1.6.1. Gagal jantung
2.1.6.2. Stroke
2.1.6.3. Hipertensi maligna
2.1.6.4. Hipertensi ensefalopati
2.1.6.5. Gagal ginjal
(Nanda 2015-2017)
2.1.7. Makanan yang dapat di konsumsi dan makanan yang tidak dapat
dikonsumsi penderita penyakit hipertensi
2.1.7.1. Makanan yang dapat dikonsumsi
a. Sayuran hijau (bayam, mentimun, sawi, selada, dan kacang
panjang.
b. Buah-buahan (Pisang, Semangka, Belimbing, delima,
alpukat, tomat, jeruk)
c. Air kelapa
d. Ikan
2.1.7.2. Makanan yang tidak dapat di kunsumsi
a. Daging
b. Ikan asin
c. Makanan cepat saji
d. Alkhol
e. Makanan yang berlemak tinggi
f. Makanan yang terlalu asin
g. Makanana yang diawetkan ( dendeng, asinan, abon, jeroan)
(Adib, M. 2017)
2.1.8. Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan atau pengobatan hipertensi adalah pengobatan
atau perawatan jangka panjang atau bahkan bisa seumur hidup. Jika
hipertensi jenis sekunder biasanya pengobatan dilakukan dengan
11
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Sudiharto, 2017).
c. Media Papan
Media pesan yang dipasang ditempat-tempat umum dapat
diisi pesan-pesan atau informasi kesehatan. Media ini juga
mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng
dan ditempel dikendaraan umum (bus dan taksi).
Bab ini akan menjelaskan hasil pengkajian pada keluarga Tn. A dengan masalah
kurang pengetahuan, meliputi pengkajian data fokus, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi terkait penyelasian masalah
keperawatan.
3.1 Pengkajian
Keluarga Tn. A (40 Tahun yaitu adalah pasien yang mempunyai penyait
hipertensi) bertempat tinggal di desa Tamban Jaya RT 03 Kecamtan Tamban
catur kabupaten Kapuas. Bapak A tinggal dirumah dengan istrinya Ny. A (35
tahun ) dan satu anak Laki-lakinya An. T (17 tahun) keluarga ini ditakan
keluarga dengan anak usia remaja, yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri
dan anak. Kepala keluarga Tn.A bekerja sebagai petani dan Ny. A juga
bekerja sebagai petani dan AN. T masih sekolah SMA, Keluarga tersebut
beragama Islam, Pada saat ini keluarga. A sedang berada pada tahap
perkembangan keluarga tahap keluarga Dewasa.
Pada saat pengkajian tanggal 1 Desember 2020, keluarga mengatakan yang
sakit dikeluarga ini adalah cuman Tn. A pada saat dilakukan pengkajian pada
Tn. A keluarga mengatakan beberapa minggu terakhir ini Tn. A sering
merasa sakit kepala / pusing dan tegang dibagian leher belakang, saat sakit
kepala itu dtang keluarga mengatakan hanya membeli obat di warung
terdekat dan keluarga juga mengatakan Tn. A pernah berobat ke Puskesdes
dan setelah itu tidak pernah lagi kontrol secara rutin. Keluarga juga
mengatakan tidak megenal tentang masalah penyakit yang diderita Tn. A.
23
24
c. Rencana intervensi
Dengan menggunakan leafleat dengan metode tanya jawab
1) Jelaskan kepada keluarga Tn. A
Pengertian pendidikan kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan
pemahaman tentang informasi atau membuat keluarga Tn. A
khusnya Tn. A mampu menjelaskan kembali tentang materi
yang di sampaikan : Pengertian hipertensi, Menyebukan
penyebab, tanda gejala dan komplikasi dan makanan yang dapat
di konsumsi dan makanan yang tidak dapat dikonsumsi
hipertensi
2) Berikan motivasi kepada keluarga Tn. A khususnya Tn. A agar
dapat mengajak anggota keluarga pergi kepelayanan kesehatan
secara rutin.
3) Berikan reinforcement positif kepada keluarga Tn. A Karena sudah
Ikut sertaan dalam kegiatan pendidikan kesehatan.
b. Jenis Kelamin
Berdasar jenis kelamin pria umumnya terjadi insiden yang lebih tinggi
daripada wanita. Namun pada usia pertengahan, insiden pada wanita
mulai meningkat, sehingga pada usia di atas 65 tahun, insiden pada
wanita lebih tinggi.
29
c. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada
yang berkulit putih.
d. Pola Hidup
Stress
Obesitas
Merokok
Mengonsumsi garam berlebihan
Mengonsumsi ikan asin berlebihan
Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor faktor utama
untuk perkembangan arterosklerosis yang berhubungan dengan
hipertensi.
(Nursalam. 2018)
c. Analisa
Implementasi Intervensi unggulan tercapai
31
d. Planning
Rencana tindak lanjutan kepada keluarga untuk tetap menjaga pola makan,
melakukan aktivitas fisik dan rutin mengontrol kesehatan kepelayanan
kesehatan. Selain itu saya akan melakukan kunjungan kembali untuk
melihat dan memantau keadaan keluarga Tn. A
Evaluasi II: Selasa 2 Desember 2020
a. Data Subjektif
Keluarga Tn. A mengatakan sudah menjaga pola makan yang sehat seperti
“membatasi mengkonsumsi garam”. Melakukan aktivitas fisik seperti ”
berjalan kaki dan berolahraga” dan keluarga Tn. A mengatakan Sudah
pergi kepelayanan kesehatan.
b. Data Objektif
Keluarga sudah terlihat membatasi mengkonsumsi garam, dan terlihat
beraktivitas seperti berolahraga dan sudah pergi kepelayanan kesehatan.
c. Analisa
Implementasi Intervensi unggulan tercapai
d. Planning
Rencana tindak lanjut kepada keluarga dengan tetap konsisten menjaga
pola makan, berolahrahraga, dan memeriksakan kesehatannya ke
pelayanan kesehatan. Selain itu saya akan melakukan kunjungan kembali
memantau keadaan keluarga Tn. A
Bab ini akan menjelaskan mengenai analisa pembahasan dari proses asuhan
keperawatan yang telah dilakukan pada keluarga Tn. A khususnya dengan
pendidikan kesehatan tentang hipertensi terkait masalah pengetahuan yang kurang
di keluaga Tn. A. Analisa pembahasan yang akan dijelaskan adalah meliputi pofil
lahan praktik, analisa masalah keperawatan dengan konsep terkait hipertensi dan
kasus terkait, analisis intervensi pendidikan kesehstan dengan konsep dan
penelitian terkait, dan alternatif pemecahan yang dpat dilakukan.
4.1 Profil Lahan Praktik
UPT Puskesmas Tamban Baru Desa Tamban Jaya Kecamatan Tamban Catur,
Geografi : luas tanah 61,2 KM, batas wilayah : utara (desa bandar raya) barat
(desa tamban selatan) selatan (desa terusan) timur : desa mekar sari
(kabupaten batola). Demografi : jumlah penduduk laki-laki 4.489 perempuan
4.409. SDM kesehatan: 55 orang. Sarana kesehatan : puskesmas 1 buah ,
pustu 5 buah , poskesdes 5 buah, posyandu 22, posbindu PTM : 5 , Pusling 1.
Jam pelayan Upt puskesmas Tamban baru : Senin-Kamis = 07.30-12.00 WIB,
Jumat = 07.30-10.00 WIB, Sabtu = 07.30-11.00 WIB.
1.1.1. Visi UPT Puskesmas Tamban Baru
Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam berprilaku hidup bersih
dan sehat di wilayah pusesmas tamban baru.
4.1.2. Misi UPT Puskesman Tamban Baru
4.1.2.1 Mendorong keandrian perilaku hidup bersih dan sehat
4.1.2.2 Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,
terjangkau dan berstandar.
4.1.2.3 menggerakan peran aktif masyarakat dalam mewujutkan
lingkungan yang sehat.
4.1.3. Motto
Kami siap melayani dengan setulus hati.
4.1.4. Tata Nilai
32
33
S: Sederhana
M: Mudah
A: Adil
R: Ramah
T: Tempat.
4.1.5. Jenis pelayanan
4.1.5.1 Pelayanan pemeriksaan umum
4.1.5.2 Pelayanan kesehatan ibu dan anak
4.1.5.3 Pelayanan keluarga berencana (KB)
4.1.5.4 Pelayanan pemeriksaan IVA
4.1.5.5 Pelayanan persalinan normal 24 jam
4.1.5.6 Pelayanan pemeriksaan gigi dan mulut
4.1.5.7 Pelayanan tindakan sederhana
4.1.5.8 Pelayanan laboraturium sederhana
4.1.5.9 Pelayanan obat
4.1.5.10 Pelayanan konsultasi gizi
4.1.5.11 Pelayanan konsultasi kesehatan lingkungan
4.1.5.12 Pelayanan administrasi
4.1.6. Hak dan kewajiban pasien
4.1.6.1 Hak pasien
a. Mendapatkan layanan kesehatan yang optimal sesuai
dengan standar profesi kedokteran
b. Hak informasi yang jelas dan benar tentang penyakit dan
tindakan medis yang akan dilakukan dokter/perawat
c. hak memilih dokter atau rumah sakit yang akan merawat
pasien
d. hak atas rahasia kedokteran /data penyakit, status,
diagnosa dll.
e. Hak untuk memberi persetujuan/menolak tindakan medis
yang akan dilakukan pada pasien
f. Hak untuk menghentikan pengobatan
34
Pada penelitian ini didukung dari hasil penelitian Widyasari dan Candrasari
(2016) dengan judul pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi
terhadap perubahan pengetahuan dan sikap lansia didesa makamhaji kartasura
sukoharjo. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan nilai rata-rata pengetahuan tentang hipertensi setelah dilakukan
36
Terkait masalah hipertensi atau tekanan darah tinggi yang diderita oleh Tn. A
sendiri mempengaruhi tentang kesehatannya. Penilitian yang dilakukan oleh
Ludianita (2016) menunjukan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap perilaku penderita hipertensi. hasil penelitian Baghianimoghadam,
37
Hal yang didemonstrasikan pada intervensi ini yang juga sebagai salah satu
pendidikan kesehatan adalah melakukan aktivitas fisik disini tidak hanya
bertujuan sebagai upaya preventif tetapi juga salah satu sebagai salah satu
uapaya mengurangi tekanan darah tinggi. Penelitian Xue & Lewin (2015)
menunjukan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap manajemen diri
pasien dimana terjadi perubahan signifikan pada gaya hidup pasien selama 2
minggu. Hasil penelitian Wang &Abbott (2016) menunjukan bahwa program-
program pendidikan, dukungan keluarga dan layanan kesehatan telah dapat
menurunkan hipertensi atau tekanan darah.
Terkait dengan Aktivitas fisik, di masyarakat saai ini banyak sekali perbedaan
cara melakukan aktivitas fisik, seperti aerobik, jalan kaki ,lari maraton,
lompat, bersepeda, dan sebagainya. Namun hal tersebut dapat membedakan
pula tingkat keefektifannya. Penelitian (Mandini, et al.,2018) melakukan
jalan kaki rutin terperogram mampu menurunkan tekanan darah secara
signifikan. Penurunan tekanan darah ini terlihat lebih besar pada individu
yang tekanan darah awalnya lebih tinggi. Aktifitas fisik jenis aerobik juga
41
Hasil evaluasi dari aktivitas fisik yang dilakukan oleh adalah kini keluarga
mampu melakukan aktivitas fisik dengan benar dengan senam aerobik.
Keluarga juga mengetahui pentingnya melakukan aktivitas fisik dalam
kehidupan sehari-hari yaitu dengan mengatakan bahwa aktivitas fisik
merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit hipertensi yang paling
mudah.
5.1 Kesimpulan
Karakteristik keluarga Bapak A merupakan keluarga dengan tipe Nuclear
Family. Pada keluarga Bapak A terdapat masalah keperawatan kurang
pengetahuan. Perencanaan yang dilakukan penulis disusun berdasarkan Lima
tugas kesehatan keluarga. Intervensi yang dilakukan dengan pendidikan
kesehatan tentang hipertensi salah satunya dengan melakukan aktivitas fisik
sebagai intervensi unggulan pada penerapan keluarga. Intervensi ini
dilakukan sebagai upaya dalam mengurangi penyebab hipertensi. Hal ini
disebabkan adanya masalah pengetahuan yang kurang di alami keluarga
Bapak A seiring dengan tidak adanya informasi yang didapat. Implementasi
intervensi unggulan yang dilakukan dalam satu tahapan implementasi karena
pendidikan kesehatan merupakan informasi yang secara umum diketahui oleh
keluarga sudah optimal.
5.2 Saran
5.2.1.Untuk penulis
Diharapkan bagi penulis selanjutnya untuk mengaplikasikan
pengetahuan dan pengalaman yang lainnya khususnya dibidang
keperawatan keluarga.
43
44
American Heart Association (2013). Heart Disease & stroke stotistics 2014
update. Dallar, texas : american heart association.
Brunner & Suddarth. 2010. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2,
Jakarta, EGC, Hamzah, : Ensiklopedia Artikel Indonesia, Surabaya.
Friedman. 2015. Buku Ajar keperawatan keluarga : riset, teori, dan praktik. Edisi
ke-5. Jakarta : EGC.
Susanto, Tuntut. (2016). Buku ajar keperawatan kelarga : aplikasi teori pada
praktik asuhan keperawatan keluarga. Jakarta: trans info media.
HIPERTENSI
Disusun Oleh
MISBAHUL INAYAH
BANJARMASIN, 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Menyebutkan contoh makanan yang dapat di konsumsi dan tidak dapat dikonsumsi
penderita Hipertensi
2 Pengertian hipertensi
3 Penyebab hipertensi
4 Tanda dan gejala hipertensi
5 Komplikasi hipertensi
6 Makanan yang dapat
dikonsumsi dan makanan yang
tidak dapat dikonsumsi
penderita hipertensi
3 Evaluasi 3 menit Evaluasi : Bertanya dan
Meminta kepada anggota menjawab
pertanyaan
keluarga untuk menjelaskan
kembali materi yang telah
disampaikandengan
menyebutkan :
1. Pengertian dan tujuan PENKES
2. Pengertian hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Makanan yang dapat
dikonsumsi dan makanan yang
tidak dapat dikonsumsi
penderita hipertensi
Memberikan reiforcemen positif
atas jawaban yang diberikan
METODA
Metoda yang digunakan adalah :
Setting Tempat
: audience
: penyuluh
MEDIA
Media yang digunakan adalah
Leaflet
MATERI
Terlampir
EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesepakatan dengan Keluarga (waktu dan tempat)
b. Kesiapan materi penyaji
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
a. Peserta/ keluarga bersedia dirumah sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
b. Anggota keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
c. Anggota keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Mahasiswa
a. Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas
4. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
Daftar Pertanyaan
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi diharapkan keluarga mampu
enjawab pertanyaan:
1. Daging
2. Ikan asin
3. Makanan cepat saji
4. Alkohol
5. Makanana yang berlemak tinggi
6. Makanan yang terlalu asin
7. Makanan yang diawetkan ( dendeng, asinan, abon, jeroan)
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Kenaikan tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah diastolik > 60 mmHg.
B. PENYEBAB HIPERTENSI
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Pola hidup
Stress
Obesitas
Merokok
Mengkonsumsi garam yang berlebihan
Mengkonsumsi ika asin yang berlebihan
Kurang olahraga
C. TANDA DAN GEJALA
a. Nyeri kepala
b. Pusing
c. Tengkuk terasa berat
d. Susah tidur
e. Mudah lelah dan emosional Terkadang, mual, muntah, sesak hingga epistaksis
D. KOMPLIKASI
1. Penyakit Jantung
2. Stroke
3. Kerusakan Ginjal
4. Kematian
E. MAKANAN YANG DAPAT DIKONSUMSI DAN MAKANAN YANG TIDAK
DAPAT DIKONSUMSI PENDERITA HIPERTENSI
a. Makanan yang dapat dikonsumsi:
1. Sayur-sayuran hijau (bayam, mentimun, sawi, salada, dan kacang panjang)
2. Buah-buahan (pisang, semangka, belimbing, delima, alpukat, tomat, jeruk)
3. Air kelapa
4. Ikan
b. Makanan yang tidak dapat
dikonsumsi: 1. Daging
2. Ikan asin
3. Makanan cepat saji
4. Alkohol
5. Makanana yang berlemak tinggi
6. Makanan yang terlalu asi
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Tom Smith. (2011). Kesehatan Populer Tekanan Darah Tinggi. ARCAN: Jakarta.
Carpenito, Lynda Jual. (2009). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Monica
Ester, SKp. EGC: Jakarta.
Wahyu Nugroho, SKM. (2009). Buku Kedokteran. Edisi 1. Perawatan Lanjut Usia.
EGC : Jakarta
Lembar Konsul
23
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN
INTERVENSI UNGGULAN PENDIDIKAN KESEHATAN
PADA KELUARGA DENGAN HIPERTENSI
Email: Misbahulinayah97@gmail.com
Abstrak
Hipertensi adalah penyakit degeneratif yang menjadi salah satu penyebab kematian di
dunia Upaya pencegahan diperlukan dalam masalah penyakit untuk mengatasi masalah
hipertensi. Intervensi keperawatan unggulan berupa pendidikan kesehatan tentang
hipertensi. Tujuannya meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam keluarga. Evaluasi
peningkatan peningkatan pengetahuan keluarga dalam pendidikan kesehatan, Serta
yang diterapkan oleh perawat komunitas / keluarga upaya sebagai masalah masalah
pengetahuan tentang kesehatan di masyarakat.
Abstract
Hypertension is a degenerative disease that is one of the causes of death in the
world. Prevention efforts are needed in the problem of disease to overcome
hypertension problems. Superior nursing intervention in the form of health education
about hypertension. The goal is to increase health knowledge in the family.
Evaluation of increasing family knowledge in health education, as well as what is
applied by community nurses / family efforts as a matter of knowledge about health
in the community.
23
baru disadari bila telah menyebabkan mengatakan Tn. A pernah berobat
gangguan organ seperti gangguan ke Puskesdes dan setelah itu tidak
fungsi jantung atau stroke. Tidak pernah lagi kontrol secara rutin.
jarang Hipertensi ditemukan secara Keluarga juga mengatakan tidak
tidak sengaja pada waktu pemeriksaan megenal tentang masalah penyakit
kesehatan rutin atau datang dengan yang diderita Tn. A.
keluhan lain (Depkes RI, 2012).
Berdasarkan hasil pemeriksaan
Berdasarkan latar belakang di atas tanda – tanda vital perindividu pada
penulis tertarik untuk mengelola keluarga Tn. A didapatkan :
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tekanan darah : 160/100 mmHg,
Kasus Hipertensi pada keluarga Tn. A Respirasi: 20 x/menit, Nadi: 80
dengan intervensi utama Pendidikan x/menit T: 36,8c. Dan pemeriksaan
Kesehatan didesa Tamban Jaya. tanda – tanda vital Pada Ny. A
didapatkan: Tekanan darah : 110/80
KASUS KELOLAAN mmHg, Respirasi: 18 x/menit, Nadi:
UTAMA 1. Pengkajian 88
Keluarga Tn. A (40 Tahun yaitu adalah
pasien yang mempunyai penyait
hipertensi) bertempat tinggal di desa
Tamban Jaya RT 03 Kecamtan
Tamban catur kabupaten Kapuas.
Bapak A tinggal dirumah dengan
istrinya Ny. A (35 tahun ) dan satu
anak Laki-lakinya An. T (17 tahun)
keluarga ini ditakan keluarga
dengan anak usia remaja, yaitu
keluarga yang terdiri dari suami istri
dan anak. Kepala keluarga Tn.A
bekerja sebagai petani dan Ny. A
juga bekerja sebagai petani dan AN.
T masih sekolah SMA, Keluarga
tersebut beragama Islam, Pada saat
ini keluarga. A sedang berada pada
tahap perkembangan keluarga tahap
keluarga Dewasa.
Pada saat pengkajian tanggal 1
Desember 2020, keluarga
mengatakan yang sakit dikeluarga
ini adalah cuman Tn. A pada saat
dilakukan pengkajian pada Tn. A
keluarga mengatakan beberapa
minggu terakhir ini Tn. A sering
merasa sakit kepala / pusing dan
tegang dibagian leher belakang, saat
sakit kepala itu dtang keluarga
mengatakan hanya membeli obat di
warung terdekat dan keluarga juga
x/menit T: 36,3c. Dan pemeriksaan terjadinya masalah kesehatan salah
tanda – tanda vital Pada An. T satunya dengan pengetahuan yang
didapatkan: Tekanan darah : 120/70 kurang dan tidak rutin
mmHg, Respirasi: 18 x/menit, Nadi: memeriksakan kesehatan ke
90 x/menit T: 36,5c. pelayanan kesehatan yang dapat
mempengaruhi masalah penyakit
2. Analisa Data Hipertensi. Masalah hipertensi pada
Hasil pengkajian dari keluarga Tn. keluarga Tn. A juga telah dilakukan
A ini selanjutnya dilakukan analisis intervensi dalam perawatan serta
untuk menentukan masalah pada kunjungan sebelumnya.
keperawatan apa yang terjadi pada
keluarga Tn. A. Teridentifikasi satu 5. Implementasi Keperawatan
masalah keperawatan yaitu Keluarga
kurangnya pengetahuan pada Implementasi dilakukan pada hari
Keluarga. senin tangal 1 Desember 2020, jam
19.00 WIB dengan menggunakan
3. Diagnosa Keperawatan Keluarga media leafleat dengan menggunakan
Dari analisa yang sudah dijabarkan metode tanya jawab memberikan
diatas maka didapatkan diagnosa pendidikan kesehatan kepada
pada keluarga yaitu Kurang keluarag Tn. A.
pengetahuan pada keluarga Tn. A 4. Menjelaskan pengertian
berhubungan dengan pendidikan kesehatan.
ketidakmampuan keluarga mengenal Pendidikan kesehatan dalam arti
penyakit. pendidikan secara umum adalah
segala upaya yang di rencanakan
4. Intervensi Keperawatan untuk mempengaruhi orang lain,
Unggulan baik indiviu, kelompok atau
Intervensi keperawatan unggulan mayarakat, sehingga mereka
yang dilakukan berdasarkan pada melakukan apa yang di harapkan
hasil pengkajian tahapan fungsi oleh pelaku pendidikan atau
perawatan keluarga Tn. A dimana promosi kesehatan. Dan batasan
masalah keluarga belum mampu ini tersirat unsur-unsur input
mengenal masalah penyakit (sasaran dan pendidik dari
hipertensi. intervensi keperawatan pendidikan). Proses(upaya yang
unggulan juga didasarkan untuk direncanakan untuk
memberikan pengetahuan yang mempengaruhi orang lain) dan
signipikan terhadap mencapaian output (melakukan apa yang
tujuan peningkatan pengetahuan diharapkan)
keluarga tentang hipertensi. 5. Tujuan pendidikan kesehatan
Karenanya penulis menetapkan Secara umum tujuan dari
intervensi keperawatan tentang pendidikan adalah meningkatkan
pendidikan kesehatan. kemampuan (pengetahuan, sikap
dan praktik) msayarakat untuk
Intervensi keperawatan unggulan memilihara dan meningkat
diharapkan sebagai manajemen derajat kesehatan, baik fisik,
mandiri keluarga dalam tindakan mental dan sosialnya sehingga
preventif yang bertujuan mencegah proddoktif secara ekonomi
maupun mengurangi tanda gejala maupun sosial Memfaat dari
pelaksaan pendidikan kesehatan Implementasi Intervensi unggulan
Keluarga mampu menerapkan tercapai
masalah kesehatan dan kebutuhan h. Planning
mereka sendiri, dan memberikan Rencana tindak lanjutan kepada
pengetahuan kepada keluarga keluarga untuk tetap menjaga
atau kelompok dan individu pola makan, melakukan
untuk mampu memahami apa aktivitas fisik dan rutin
yang dapat mereka lakukan mengontrol kesehatan
terhadap masalah kesehatanya. kepelayanan kesehatan. Selain
6. Pemahaman tentang informasi itu saya akan melakukan
atau membuat keluarga Bapak A kunjungan kembali untuk
khususnya bapak A mampu melihat dan memantau keadaan
menjelaskan kembali tentang keluarga Tn. A
materi yang di sampaikan : Evaluasi II: Selasa 2 Desember 2020
Pengertian hipertensi, e. Data Subjektif
Menyebtkan penyebab, tanda Keluarga Tn. A mengatakan sudah
gejala dan komplikasi dan menjaga pola makan yang sehat
makanan yang dapat di konsumsi seperti “membatasi
dan makanan yang tidak dapat mengkonsumsi garam”.
dikonsumsi hipertensi. Melakukan aktivitas fisik
seperti ” berjalan kaki dan
6. Evaluasi Keperawatan berolahraga” dan keluarga Tn.
Keluarga A mengatakan Sudah pergi
Evaluasi I: Senin 1 Desember kepelayanan kesehatan.
2020 e. Data Subjektif f. Data Objektif
Keluarga Tn. A mengatakan Keluarga sudah terlihat membatasi
mengerti mengenai pengertian mengkonsumsi garam, dan
dan tujuan “PENKES”, dan terlihat beraktivitas seperti
keluarga mampu menjelaskan berolahraga dan sudah pergi
kembali tentang materi yang di kepelayanan kesehatan.
sampaikan : Pengertian g. Analisa
hipertensi, Menyebutkan Implementasi Intervensi unggulan
penyebab, tanda gejala dan tercapai
komplikasi dan makanan yang h. Planning
dapat di konsumsi dan makanan Rencana tindak lanjut kepada
yang tidak dapat dikonsumsi keluarga dengan tetap konsisten
hipertensi menjaga pola makan,
f. Data Objektif berolahrahraga, dan
Keluarga Tn. A mamu memeriksakan kesehatannya ke
mnyebutkan pengertian dan pelayanan kesehatan. Selain itu
tujuan “PENKES”, pengertian saya akan melakukan
hipertensi, penyebab, tanda kunjungan kembali memantau
geja, komplikasi , dan keadaan keluarga Tn. A
makannan yang dapat di
konsumsi dan makanna yang 7. Rencana Tindak Lanjut
tidak dapat di konsumsi pada Rencana tindak lanjut kepada
penderita hipertensi. keluarga untuk tetap konsisten
g. Analisa menjaga kesehatan dan secara rutin
memeriksakan kesehatannya ke dimana semakin bertambahnya usia,
pelayanan kesehatan. kemungkinan seseorang menderita
hipertensi jga semakin besar. Usia
PEMBAHASAN hipertensi umumnya berkembang
1. Analisis Masalah Keperawatan pada usia 31-65 tahun. Hal ini
dengan Konsep Terkait terutama akibat elastisitas jaringan
Hipertensi dan Konsep Kasus yang erterosklerosis serta pelebaran
Terkait pembuluh darah.
Pada hasil pengkajian yang telah
dilakukan pada keluarga Tn. A (40 Pendidikan keluarga Tn. A
tahun) dan istri Ny. A (35 tahun) khusunya Tn. A pendidikannya
dan anaknya An. T (18 tahun). Yang hanya sekolah dasar dapat dikatakan
memiliki masalah keperawatan yaitu bahwa pendidikan yang di keluarga
penyakit hipertensi. Berikut ini akan Tn. A masih tergolong rendah dari
dijelaskan analisa kasus berdasarkan teori dikatan bahwa faktor yang
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan peran
mempengaruhi kesehatan. Sehingga salah satunya yaitu pengetahuan
dapat diketahui faktor apakah yang apabila ada anggota keluarga yang
paling berpengaruh dalam masalah sakit di rumah Tn. A keluarga hanya
kurang pengetahuan pada keluarga meminum obat yang dibeli di
Tn. A. warung. Dan Tn. A tidak
mengetahui penyebab dan dampak
Hasil pengkajian pemeriksaan pada dari penyakit tersebut. Dan keluarga
keluarga Tn. A mengatakan kurang juga mengatakan sedikit mengetahui
pengetahuan tentang peyakit tanda gejala sakit yang diderita Tn.
hipertensi, dan Keluarga Tn. A juga A. Sehingga dapat dikatakan bahwa
mengatakan apabila sedang sakit keluarga Bapak A memiliki
kepala keluarga hanya meminum pengetahuan yang kurang.
obat yang dibeli di warung, keluarga menurut Natoadmojo (2016),
Tn. A juga mengatakan tidak rutin pengetahuan atau kognitif
memeriksakankesehatannya merupakan domain yang sangat
kepelayaan kesehatan karena penting untuk terbuntuknya
keluarga Tn. A tidak mengetahui tindakan seseorang (over behavior)
pentingnya mengontrol kesehatan. karena dari pengalaman dan
Sehingga keluarga Tn. A dikatakan penelitian ternyata prilaku yang
kurang pengetahuan. Selain itu didasari oleh pengetahuan.
pengkajian dari pemeriksaan yang
didapatkan: Tn. A telihat sakit Pada penelitian ini didukung dari
kepala, pusing dan lelah. TTV Tn. A hasil penelitian Widyasari dan
Tekanan darah : 160/100 mmHg, Candrasari (2016) dengan judul
Respirasi: 20 x/menit, Nadi: 80 pengaruh pendidikan kesehatan
x/menit T: 36,8c. tentang hipertensi terhadap
Terkait dengan usia, Tn. A sudah perubahan pengetahuan dan sikap
memasuki usia dewasa dimana pada lansia didesa makamhaji kartasura
masa Tn. A mudah menderita sukoharjo. Berdasarkan hasil
hipertensi karena menurut Susanto, penelitian dapat disimpulkan bahwa
2014 dilihat dari faktor yang tidak terdapat peningkatan nilai rata-rata
dapat di kontrol salah satunya usua pengetahuan tentang hipertensi
setelah dilakukan pemberian penyakit hipertensi. Sehingga
pendidikan kesehatan dari 4,46% pengetahuan tidak dapat mengerti
menjadi 13,97%. Pendidikan semaksimal mungkin oleh keluarga
kesehatan terbukti dapat mengubah Tn. A. Hal ini sesuai dengan definisi
pegetahuan, sikap, maupun perilaku NANDA 2015-2017 yaitu suatu
sehat, selain itu pendidikan kesehata keadaan diamna seseorang individu
merupakan upaya persuasi atau atau kelompok mengalami difisiensi
pembelajaran masyarakat agar mau pengetahuan.
melakukan tindakan untuk
memelihara dan meningakatkan Terkait masalah hipertensi atau
kesehatan. (Achjar, 2017). tekanan darah tinggi yang diderita
Pendapatan seluruh anggota oleh Tn. A sendiri mempengaruhi
keluarga yang berkisar 1500.000 tentang kesehatannya. Penilitian
yang digunakan untuk seluruh yang dilakukan oleh Ludianita
kebutuhan keluarga yang terdiri dari (2016) menunjukan terdapat
3 anggota keluarga. Keluarga pengaruh pendidikan kesehatan
meanggap penghasilan ini cukup terhadap perilaku penderita
untuk membiayai seluruh kebutuhan hipertensi. hasil penelitian
sehari-hari. Walaupun sesungguhnya Baghianimoghadam, et al., (2016)
dalam penelitian yang dilakukan oleh bahwa program pendidikan
Isnansyah (2006) menjelaskan bahwa kesehatan dapat membantu dan di
pendapatan yang rendah berpengaruh perlukan untk meningkatkan
terhadap asupan makanan yang perilaku monitoring tekanan darah
dikonsumsi karena penghasilannya sendiri pada pasien dengan
terbatas. Seperti dalam hal memenuhi hipertensi. Hasil penelitian
kebutuhan lauk, keluarga Tn. A Foroushani, et al., (2017), bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan
mengatakan lebih sering antara promisi kesehatan terhadap
mengunsumsi telor, ikan asin , tahu, perubahan gaya hidup pada keluarga
tempe dari pada ayam dan daging. yang menderita hipertensi.
Doengoes, Marilyan E 2012. Rencana Smeltzer dan bare B. (2012) Buku ajar
Asuhan Keperawatan : keperawatan medikal bedah
Pedoman untuk brunner&suddrarth edisi 8
Perencanaan dan volume 1.2. jakarta: penerbit
buku kedokteran Indonesia
EGC.