PROPOSAL SKRIPSI
DISUSUN:
Vina Pandwinata
NPM: 1780200032
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahamat dan hidayah-
sebagai syarat untuk pembuatan proposal pada Program Sarjana Fakultas Ilmu
Bengkulu.
peneliti hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupu spiritual. Untuk itu pada
Bengkulu
i
5. Seluruh jajaran Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Bengkulu
6. Kedua Orang tua beserta adik-adik yang telah memberikan doa dan
Peneliti mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga
memperbaiki bentuk maupun isi proposal ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik. Proposal ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang.Oleh kerena itu penulis minta maaf dan harapkan
Vina pandwinata
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
Daftar Tabel.................................................................................................... iv
Daftar Gambar................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
iii
2.2 breast care dan aromaterapi jasmine essenlial oil........................... 24
..............................................................................................................24
....................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 37
iv
DAFTAR TABEL
Definisi operasional..........................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.......................................................................................................
Gambar 2.2.......................................................................................................
Gambar 2.3.......................................................................................................
Kerangka Teori.................................................................................................
Kerangka Konsep..............................................................................................
Desain Penelitian..............................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama bagi bayi, yang sangat
dibutuhkan oleh bayi. Tidak ada makanan lainnya yang mampu menyaingi
kandungan gizinya. ASI mengandung protein, lemak, gula, dan kalsium dengan
kadar yang tepat. Dalam ASI juga terdapat zat antibodi, yang dapat melindungi
Pemberian ASI harus diberikan secara eksklusif sejak lahir sampai 6 bulan dan
meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Sehingga ASI eksklusif sangat
penting bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan
kecerdasan bayi (Kemenkes RI, 2013). Seorang ibu sering mengalami masalah
dalam pemberian ASI eksklusif, yang disebabkan oleh tidak lancarnya produksi
ASI, sehingga cakupan pemberian ASI eksklusif kepada bayi baru lahir menjadi
inisiasi menyusui dini dalam waktu 1 jam dari lahir, ASI eksklusif selama 6 bulan
sampai 2 tahun atau lebih. Akan tetapi hanya sekitar 36% dari bayi usia 0 sampai
6 bulan di seluruh dunia yang diberikan ASI eksklusif selama periode tahun 2007
sampai tahun 2014 (WHO, 2016). Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun
2016 masih menunjukkan rata-rata angka pemberian ASI eksklusif di dunia baru
1
2
berkisar 38 persen dan hanya 44 persen bayi baru lahir didunia yang mendapatkan
ASI dalam waktu satu jam pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di
bawah usia enam bulan belum disusui secara eksklusif. Cakupan pemberian ASI
eksklusif di Afrika tengah sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak
32%, Asia Timur sebanyak 30%, Asia Selatan sebanyak 47%, dan Negara
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan mengalami penurunan yang cukup
pemberian ASI tahun 2012 adalah 51,5%, tahun 2013 adalah 78,7%, tahun 2014
adalah 81,3%, tahun 2015 adalah 77,9%, tahun 2016 adalah 61,74%, tahun 2017
adalah 61,2% dan capaian cakupan pemberian ASI tahun 2018 adalah 151 orang
Ratu Agung 117,2% dan cakupan pemberian ASI Eksklusif terendah adalah
Bengkulu, 2018).
banyak ibu dengan mudah memberikan makanan prelakteal seperti susu, madu, air
kelapa, pisang dan air tajin. Pemberian makanan prelakteal ini menyebabkan
3
besar, hanya 39% anak-anak di bawah enam bulan mendapatkan ASI eksklusif.
dihubungkan dengan keindahan payudara. Pakar ASI dr. Roesli, spesialis anak
Permasalahan gizi untuk bayi, balita dan anak-anak yang paling banyak
terjadi di Indonesia pada saat ini adalah kurangnya kalori dan protein. Gangguan
payudara, pola istirahat, dll. Selain beberapa faktor diatas faktor fisiologis
(hormon) serta faktor ketenangan jiwa dan fikiran yang akan menjadi fokus
peneliti dalam upaya mempengaruhi atau meningkatkan produksi ASI. Salah satu
upaya untuk mempengaruhi produksi ASI yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu
Aroma jasmine essential oil akan ditangkap oleh indera penciuman dan
diteruskan ke susunan saraf pusat, lalu pesan akan diteruskan ke seluruh tubuh
melalui sistem sirkulasi darah dan limfatik. Tandanya berupa pelepasan substansi
4
melalui pijat, inhalasi, dicampur ke dalam air mandi, untuk kompres, melalui
membran mukosa dalam bentuk pesarium atau supositoria dan terkadang dalam
bentuk murni. Aroma terapi adalah terapi yang menggunakan minyak essensial
dan gangguan rasa nyaman seperti cemas, depresi, nyeri, dan sebagainya.
Melati merupakan salah satu jenis bunga yang berasal dari Indonesia.
Penggunaan melati dalam berbagai kegiatan kebudayaan sudah menjadi ciri khas
melati, diharapkan dapat memberikan rasa tenang dan rileksasi kepada yang
menghirupnya. Melati yang merupakan salah satu jenis bunga dapat digunakan
sebagai alternatif dalam mengurangi nyeri persalinan. Selain tanpa efek samping,
aroma melati juga merupakan wewangian yang sering dirasakan dan disukai oleh
aman dan tidak membahayakan ibu dan janin (Wahyu et al, 2019).
relaksasi pada sistem syaraf pusat. Hypothalamus yang terdapat pada system saraf
aroma terapi rose dan akupresur dapat diaplikasikan dalam bentuk pemberian
mengandung linalool dan linalyl acetate yang memberikan efek antidepresan dan
asiolitik. Aromaterapi lavender selain dapat meningkatkan produksi ASI juga bisa
postpartum.
ASI lancar.
breast care dan aromaterapi jasmine essencial oil terhadap Kelancaran ASI
Apakah terdapat pengaruh breast care dan aromaterapi jasmine essensial oil
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
6
1. Manfaat ilmiah
2. Manfaat praktis
penulis
1 Metode; kuantitatif, Persamaan; Penelitian
40 %. Nutrisi cukup
sebanyak 60 % lebih
kurang sebanyak 40
%.
jasmine
essensial oil
8
terhadap
produksi asi
3 Fepi Susilawati, Metode; Jenis Variabel dalam Dalam
Terhadap pada
kelancaran
%.
4 Metode; metadata Variabel dalam Peneliti
Sedangkan
penelitian ini
meneliti tentang
pengaruh breast
care dan
aromaterapi
jasmine
essensial oil
terhadap
produksi asi
BAB II
TINJAUAN TEORI
kematian sekitar 30 ribu anak di Indonesia setiap tahunnya dapat dicegah melalui
pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan sejak kelahiran bayi. Dalam
Tahun 2012 tentang pemberian ASI Ekslusif, peraturan pemerintah tersebut yaitu
ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan tanpa
Angka Kematian Bayi di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sebesar 32 kematian
per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi akan menurun jika bayi yang
baru lahir segera mendapatkan air susu.2 Data dari profil kesehatan Indonesia
tahun 2017 menunjukan bahwah di Jawa Barat cakupan bayi yang mendapat ASI
Ekslusif umur 0-5 bulan sebesar 45,09%, sedangkan bayi yang mendapat ASI
paling sedikit enam bulan sebaiknya hanya diberikan ASI tanpa makanan
diberikan ASI selama dua tahun. Menyusui untuk bayi sangat penting terutama
bagi bayi Indonesia yang akan menjadi generasi penerus negara ini. Menyusui
10
11
eksklusif adalah menyusui selama enam bulan pertama tanpa makanan tambahan
Nomor 33 Tahun 2013 tentang pemberian ASI eksklusif sebagai upaya untuk
kesehatan, masyarakat serta keluarga agar ibu dapat memberikan asi eksklusif
kepada bayi. Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang
sosial. Peraturan itu juga ada di daerah klaten dengan PP RI No. 33/2012 tentang
dalam ASI terdapat kandungan zat gizi yang dapat mencegah bayi dari penyakit
infeksi : diare, otitis media acuta, alergi dan saluran pernafasan akut bagian
bawah. Kandungan gizi ASI memberikan proteksi pada kekebalan tubuh bayi,
sehingga bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sangat baik. Menurut WHO
ASI sampai usia paling sedikit 6 bulan, dan setelah itu diberikan makanan
tambahan dilanjutkan dengan tetapa memberikan Air Susu Ibu selama dua tahun.
Betapa pentingnya pemberian ASI ini pada bayi-bayi, khususnya bayi Indonesia
yang mana sebagai calon generasi penerus bangsa yang kelak nantinya di tangan
mereka keberhasilan bangsa. Pemberian Asi selama paling sedikit enam bulan
dilahirkan, dan disusui selama 24 jam tanpa pemberian makanan dan minuman
apapun selain ASI. Saat ini cakupan pemberian ASI ekslusif Pada bayi umur 0-6
Ekslusif mencapai angaka 58,4% pada tahun 2013 (Infodatin, 2013). Angka
tersebut merupakan angka yang sudah bagus karena sudah berada di atas angka
nasional. Namun angka tersebut belum bisa mencapai 100%, maka dari itu
Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu bagian terpenting dimana
banyaknya manfaat yang akan didapatkan bagi ibu dan tentunya untuk bayi.
(PP) Nomor 33 tahun 2012 didalamnya terdapat aturan bahwa bayi yang
(tidak termasuk obat, mineral dan vitamin) hingga bayi berumur enam bulan atau
menerapkan tata cara penyediaan fasilitas khusus menyusui atau memerah ASI
(rahmi, 2020)
13
pertumbuhan, perkembangan bayi, kesehatan dan imunitas bayi. Air Susu Ibu
( ASI ) merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat
bulan dan dapat dilanjutkan minimal sampai bayi berusia 12 bulan (Tuti, 2018).
ASI eksklusif adalah pemberian ASI dari ibu terhadap bayinya yang
diberikan tanpa minuman atau makanan lainnya termasuk air putih atau vitamin
tambahan lainnya. Pemberian ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja
selama 6 bulan tanpa makanan tambahan baik berupa cairan seperti susu formula,
madu, air teh, dan air putih, maupun berupa makanan padat seperti pisang, nasi
yang dilembutkan, bubur nasi, tim, biscuit, dan lain sebagainya. Pemberian ASI
eksklusif dapat diberikan secara langsung maupun tidak langsung. Pemberian ASI
secara langsung yaitu dengan cara menyusui, sedangkan pemberian ASI tidak
diatas, ibu dikatakan memberikan ASI eksklusif apabila bayi hanya diberikan ASI
selama usia 0-6 bulan, sedangkan ibu dikatakan memberikan ASI tidak eksklusif
apabila bayi diberikan makanan atau minuman tambahan lainnya pada usia 0-6
mengalalirkannya ke puting.
darah.
memproduksi ASI.
Gambar 2.1
protein sangat yang sangat tinggi. Hal ini menguntungkan bayi yang baru lahir
15
karena dengan mendapat sedikit kolostrum ia sudah mendapat cukup protein yang
Menurut Monica (2016), komposisi zat gizi yang terdapat pada ASI
a. Laktosa (Karbohidrat)
mengandung 7 gram laktosa per 100ml, jauh lebih tinggi dari susu
lain dan merupakan sumber energi yang utama dan paling penting .
b. Lemak
c. Protein
d. Mineral
efektif dibanding susu formula. Kandungan zat besi dalam ASI juga
e. Vitamin
f. Enzim
lysozyme 300 kali lebih banyak dibanding suus sapi. Selain lysozyme,
1) Progesteron
besaran.
2) Esterogen
3) Prolaktin
4) Oksitosin
ejection reflex.
terbaik yang dibutuhan bayi, ASI juga berperan penting dalam melindungi dan
ekonomi yang sulit, kondisi sanitasi yang buruk, serta air bersih yang sulit
diare) akibat penyiapan dan pemberian susu formula yang tidak higenies. Laporan
WHO juga menyebutkan bahwa hampir 90% kematian balita terjadi di Negara
berkembang dan lebeih dari 40% kematian tersebut disebabkan diare dan infeksi
saluran pernapasan akut, yang tidak dicegah oleh pemberian ASI ekslusif
(Monica, 2016).
paru
b. Bayi yang diberi ASI lebih terlindungi dari penyakit sepsis/infeksi dalam
c. Bayi yang diberi ASI ekslusif, 25 kali lebih jarang menderita diare
fatal/menyebabkan kematian.
d. Bayi diberi ASI selama 6 bulan atau lebih menderita kanker (leukimia,
Sayangnya, sebagian ibu tidak mengetaui manfaat menyusui bagi diri sendiri
setelah bersalin akan lebih mudah pulih dibanding ibu yang tidak
segera menyusui.
produksi ASI, berikut ini akan dipaparkan beberapa hal yang dapat mempengaruhi
produksi ASI.
a. Makanan
d. Perawatan Payudara
agar tetap bersih dan terawat. Perawatan payudara yang tepat dapat
e. Anatomis Payudara
f. Faktor Fisiologis
g. Pola Istirahat
adalah pola istirahat ibu. Apabila ibu kurang istirahat dan terlalu
bahwa produksi ASI untuk bayi kurang bulan akan optimal dengan
didukung dengan produksi ASI yang cukup. Oleh sebab itu ibu
mengisap, bayi yang lahir dengan berat badan rendah (2.500 gram).
payudara ibu dengan baik sehingga produksi ASI lebih rendah dari
Pengetahuan yang kurang dapat terjadi akibat mitos tentang ASI yang
tersebut tidak berlanjut pada masa menyusui. Ibu hamil juga dapat
tanggungjawab tim antara ibu, bayi, ayah, dan keluarga. Keluarga yang
ASI.
25
dilakukan secara sadar dan teratur untuk memelihara kesehatan payudara dengan
pelaksanaan breast care post partum ini dilakukan pada hari ke 1 – 2 setelah
melahirkan minimal 2 kali dalam sehari. Manfaat breast care post partum antara
lain melancarkan refleks pengeluaran ASI atau refleks let down, cara efektif
putting susu sejak dini, menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan putting
melakukan pemijatan. Breast care adalah upaya dengan perawatan khusus lewat
pemberian rangsang terhadap otot-otot dada ibu, dengan cara pengurutan atau
massase yang diharapkan dapat memberi rangsangan kepada kelenjar ASI agar
dapat memproduksi susu tersebut. Fungsi dari masase payudara adalah untuk
sel mioepitel alveoli dan berdampak pada pengeluaran ASI. Perawatan payudara
Aroma jasmine essential oil akan ditangkap oleh indera penciuman dan
diteruskan ke susunan saraf pusat, lalu pesan akan diteruskan ke seluruh tubuh
melalui sistem sirkulasi darah dan limfatik. Tandanya berupa pelepasan substansi
Aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti harum dan wangi, dan
therapy dapat diartikan sebagai suatu cara perawatan tubuh dan atau
(Wulan, 2018).
Melati merupakan salah satu jenis bunga yang berasal dari Indonesia.
Penggunaan melati dalam berbagai kegiatan kebudayaan sudah menjadi ciri khas
melati, diharapkan dapat memberikan rasa tenang dan rileksasi kepada yang
menghirupnya. Melati yang merupakan salah satu jenis bunga dapat digunakan
sebagai alternatif dalam mengurangi nyeri persalinan. Selain tanpa efek samping,
aroma melati juga merupakan wewangian yang sering dirasakan dan disukai oleh
aman dan tidak membahayakan ibu dan janin.berian ASI Eksklusif pada bayi 0-6
ASI 18 cc. Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa produksi ASI sebelum
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Produksi
ASI
Kelancaran
ASI
29
aromaterapi essensial
oil jasmine
Ho: tidak ada perbedaan pengaruh breast care dan aromaterapi jasmine
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre and
post test without control yaitu peneliti hanya melakukan intervensi pada
R O1 X1 O2
Keterangan :
30
31
jasmine oil.
jasmine oil.
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sempel
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah suatu karakteristik umum subyek peneliti dari suatu
Bengkulu
2. Kriteria Eksklusi
Variable Difinisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
operasional
Independen: Breast care adalah Ordinal
menyusui dengan
melakukan
pemijatan.
Aroma jasmine
ditangkap oleh
indera penciuman
dan diteruskan ke
susunan saraf
akan diteruskan ke
seluruh tubuh
melalui sistem
34
limfatik
Dependen kuesioner Untuk Ordinal
Produksi jawabam
ASI Ya: 0
Tidak: 1
Penilaian:
1. lancar 6-
2.kurang
lancar 1-5
Sumber:
Puji (2017)
data yang dilakukan adalah teknik pengumpulan data primer dan data
melalui Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa tentang jumlah remaja putri
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (Total sampling) yaitu
1. Editing
diperoleh.
2. Coding
3. Entry data
36
4. Cleaning
3.1.2Analisah bivariat
intervensi breast care dan aromaterapi essensial oil maka digunakan uji T-
Ketentuan yang berlaku adalah : Jika p value >α (0,05) maka Ho ditolak
dan Ha diterima yang berati tidak ada perbedaan pengaruh breast care dan
value <α (0,05) maka Ho ditolak Ha diterima yang berati ada perbedaan
DAFTAR PUSTAKA
Adi Galih Setia. 2018. Pengaruh Breastcare dan Air Seduhan Daun Kelor
keberhasilan menyusui.bengkulu
Terhadap Produksi Asi ibu Nifas Di Klinik Utama Ar Pasar Rebo. STIKes
Dari:
http//journal.ummgl.ac.id/index.php/urecol/article/download/1028/865/
&ved
39
Rahm Junaida , Siti Novy Romlah, Amanda Rischa Ramadihina, Indah Purnama
Riksani, R. (2012). Keajaiban ASI (air susu ibu). Jakarta Timur :Dunia Sehat
Soleha Siti Nur, Edi Sucipto, Nilatul Izah.2019. Pengaruh Perawatan Payudara
Terhadap Produksi ASI Ibu Nifas The Effect of Breast Care on Breast
No.
Terhadap Produksi Asi Ibu Postpartum Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Dari : http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/embrio/article/view/49
Vol. 8 No. 1
Wahyu Haifa 1, Liza Fitri Lina.2019. Terapi Kompres Hangat dengan Aroma
Nomor 2.bengkulu
40
Lavender Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post Partum Normal Di RSU
38229
fikesumb@yahoo.co.id
a. Biodata responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan :
5. Alamat :
b. Kuesioner
disediakan :
No Pertanyaan Ya Tidak
Puji (2017)
Keterangan :
Penilaian :
1. Lancar 6-9