Anda di halaman 1dari 17

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan media audiovisual terhadap

kemandirian toilet training anak usia prasekolah di Paud Aisyiyah 4 Kota


Bengkulu.

Dosen Pembimbing :
Ns. Nurhayati, S.Kep, MNS

Oleh :
Mardhani Salman 1780200057

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULYAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TA 2019/2020
Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga peniliti dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Dalam
penulisan proposal ini, peneliti mengambil judul “ Pengaruh media audio visual
terhadap kemandiriaan toilet training pada anak prasekolah di paud Aisyiyah 4
Kota Bengkulu. Tujuan dari penyusuna proposal ini adalah untuk meenuhi salah
satu syarat akademis dalam menyelesaikan studi strata 1 untuk mencapai gelar
sarjana keperawatan di Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Peneliti menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah


banyak membantu dalam penelitian proposal ini . Mengingat keterbatasan
penegtahuan, pengalaman, dan kemampuan peneliti,proposal penelitian ini tidak
luput dari kekurangan dan kesalahan namum peneliti berharap semoga proposal
penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti khusunya serta bagi semua pihak
yang berkenan untuk memanfatkannya.

Bengkulu, 02-07-2020

Peneliti

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................5
1.2 Identifikasi Masalah....................................................................................7
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................7
1.4 Tujuan Penelitian.........................................................................................7
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................8
1.6 Batasan Penelitian........................................................................................8
BAB II TINJAUAN TEORI.................................................................................9
1.1 Pengertian Anak...........................................................................................9
1.2 Konsep Pendidikan Kesehatan...................................................................9
1.2.1 Pendidikan Kesehatan....................................................................................9
1.3 Konsep Toilet Training..............................................................................10
1.3.1 Pengertian Toilet Training...........................................................................10
2.4 Konsep Media Video......................................................................................11
2.1.1 Pengertian Media Video.............................................................................11
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Video.............12
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................13
3.1 Desain Penelitian.............................................................................................13
3.2 Populasi dan Sampel.......................................................................................13
3.3 Definisi Operasional........................................................................................14
3.4 instrumen penelitian.......................................................................................15
3.5 Prosedur Penelitian dan pengumpulan data................................................15
3.6 Analisa Data.....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa anak adalah masa yang paling penting dalam proses
pembentukakkan dan pengembangan kepribadian baik dalam aspek
fisik,psikis,spiritual,maupun etika moral. Perkembangan anak sangat
penting untuk diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap kualitas
sumber daya manusia di masa mendatang (Andriani, 2013).
Anak toddler masuk dalam tahap anal dimana fokus kesenangan
berubah ke area anal, anak-anak semakin tertarik pada sensasi kesenangan
pada daerah anal. Pada tahap ini anak mulai mampu untuk mengontrol
buang air besar dan buang air kecil. Pada tahap inilah waktu yang tepat
untuk orang tua mengajarkan anak tentang toilet training (Soetjiningsih,
2014).
Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak
agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil (BAK) dan
buang air besar (BAB), mengajarkan anak untuk dapat membersihkan
kotoran sendiri dan memakai kembali celananya. Toileting secara umum
dapat dilaksanakan pada setiap anak yang sudah mulai memasuki fase
kemandirian karena membutuhkan kematangan otot-otot pada daerah anus
dan saluran kemih (Hidayat, 2008).
Suksesnya toilet training tergantung pada kesiapan yang ada pada diri anak
dan keluarga seperti kesiapan fisik, psikologi, intelektual, emosi, dan prilaku
orang tua. (Zuraidah, 2014) Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) nasional tahun 2010, di Indonesia jumlah balita mencapai 30 %
dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia, dan diperkirakan jumlah balita
yang susah mengontrol BAB dan BAK (ngompol) di usia toddler sampai

4
prasekolah mencapai 75 juta anak. Sedangkan menurut hasil studi
pendahuluan terhadap 25 ibu didapatkan tujuh ibu sudah mengajarkan
anaknya toilet training tetapi anak belum mampu melakukan dengan benar
dan 18 ibu tidak mengajarkan anaknya karena menganggap anak mampu
melakukannya seiring dengan bertambahnya usia anak.
Orangtua memiliki peran yang besar dalam upaya keberhasilan toilet
training anak. Dalam mengajarkan toilet training dibutuhkan metode atau
cara yang tepat sehingga mudah dimengerti oleh anak salah satunya
dengan penyuluhan tentang bagaimana cara melakukan toilet training yang
benar. Keberhasilan penyuluhan tergantung kepada komponen
pembelajaran. Media penyuluhan merupakan salah satu komponen dari
proses pembelajaran yang akan mendukung komponen-komponen yang
lain. Salah satu media yang efektif digunakan dalam penyuluhan adalah
media audio visual.
Audio visual merupakan salah satu media yang menyajikan informasi
atau pesan secara audio dan visual (Setiawati dan Dermawan, 2010).
Audiovisual memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perubahan
perilaku masyarakat, terutama dalam aspek informasi dan persuasi. Media
ini memberikan stimulus pada pendengaran dan
penglihatan, sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal. Media
audiovisual
lebih nyata serta meningkatkan retensi memori karena lebih menarik
dan mudah diingat (Sadiman, 2010). Pengetahuan atau tingkah laku model
yang terdapat dalam media audiovisual akan merangsang peserta untuk
meniru atau menghambat tingkah laku yang tidak sesuai dengan tingkah
laku yang ada di media (Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan latar belakang diatas dan mengingat pentingnya toilet
training pada anak maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai
Pengaruh penyuluhan dengan audio visual terhadap keberhasilan toilet

5
training pada anak umur 5-6 tahun di Paud Aisyiyah 4 kota Bengkulu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh penyuluhan
dengan audio visual terhadap keberhasilan toilet training pada anak umur
5-6 tahun di Paud Aisyiyah 4 Kota Bengkulu

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
diidentifikasi masalah dalam penalitian ini adalah masih kurangnya dorongan
orang tua terhadap anak yang melaksankan toilet training sehingga kemandirian
anak sanagt kurang untuk toilet training.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apakah media audio visual dapat berpengaruh terhadap kemndirian anak
untuk toilet training.

1.4 Tujuan Penelitian


1. Tujuan umum
Menganalisis pengaruh audio visual terhadap kemandirian anak prasekolah
tentang toilet training
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan sikap siswa terhadap pengaruh audio visual toilet
training sebelum dan sesudah diberikan
b. Menganalisis pengaruh audio visual terhadap kemandirian anak dalam
toilet training

1.5 Manfaat Penelitian


a. Bagi anak prasekolah diharpkan setelah diberikan pendidikan dengan
media audio visual dapat meningkatkan kemandirian dalam hal toilet
traing tanpa dibantu oleh orang lain

6
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti
selanjutnya dalam meningkatkan kemandirian terhadap anak prasekolah
dalam hal toilet training.

1.6 Batasan Penelitian


Penelitian ini secara garis besar hanya membahas adakah atau tidak pengaruh
audio visual terhadap kemandirian anak prasekolah dalam toilet training.

7
BAB II
TINJAUAN TEORI

1.1 Pengertian Anak


Anak merupakan penerus kehidupan bagi orang tuanya, sehingga anak
harus mendapatkan perhatian khusus untuk dapat tumbuh dan berkembang
sesuai dengan usianya. Tumbuh kembang pada anak merupakan proses
yang berkesinambungan dari proses fertilisasi sampai usia dewasa
(Soetjiningsih dkk,2013)
Keberhasilan dari perkembngan anak dapat dilihat dari tugas
perkembangan yang harus diselesaikan pada periode tertentu, bimbingan
dari orang tua merupakan dasar yang kuat dalam keberhasilan anak
( Wong,2008)
1.2 Konsep Pendidikan Kesehatan

1.2.1 Pendidikan Kesehatan


Pendidkan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan
untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau
masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang di harapkan
oleh pelaku pendidikan, yang tersirat dalam pendidikan adalah :
(Pelaku pendidikan), proses adala ( upaya yang direncanakan
untuk memepengaruhi orang lain), output adalah (melakukan apa
yang diharapkan atau perilaku) (Notoadmojo, 2012 :21).
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun social dan ekonomi, dn menurut (WHO) yang
paling baru ini memang lebih luas dan dinamis dibandingkan
dengan batsan sebelumnya yang mengatakan , bahwa kesehatan
adalah keadaan sempurna, baik fisik maupun mental dan tidak
hanya bebas dari penyakit cacat, (Notoatmojo, 2012 :1)

8
Pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya
yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif
untuk kesehatan. Dengan perkataan lain, promosi kesehatan
mengupayakan agar perilaku individu, kelompok atau
masyarakat mempunyai pengaruh positif teradap pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan (Notoatmodjo, 2012 : 18).

1.3 Konsep Toilet Training


1.3.1 Pengertian Toilet Training

Toilet training adalah suatu usaha untuk melatih anak agar mampu
mengontrol buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan definisi
toilet training adalah sebuah usaha pembiasan mengontrol buang
air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) secara benar dan
teratur. Latihan ini termasuk dalam perkembangan psikomotrik,
karena latihan ini membutuhkan kematangan otot-otot pada daerah
pembuangan kotoran (anus dan saluran kemih). Toilet training
merupakan latihan moral yang pertama kali diterima anak dan
sangat berpengaruh pada perkembangan moral anak selanjutnya
(Priyoto, 2015).
Toilet training pada anak dengan usia yang tidak tepat dapat
menimbulkan beberapa masalah yang dialami anak yaitu seperti
sembelit, menolak toileting, disfungsi berkemih, infeksi saluran
kemih, dan enuresis (Hooman et al, 2013).
Toilet training merupakan suatu keterampilan fisik dan
motorik yang harus dicapai oleh anak. Kemampuan untuk buang air
sangat bergantung pada kematangan otot dan motivasi yang
dimiliki. Ketika bayi baru lahir belum mampu mengendalikan

9
buang airnya, sehingga buang air dilakukan setiap

diramalkan. Pengendalian buang air besar rata-rata dilakukan pada


usia 6 bulan dan kebiasaan pengendalian buang air besar baru
terbentuk pada akhir masa bayi. Sedangkan pengendalian buang air
kecil dimulai usia 15 hingga 16 bulan, namun sampai akhir masa
bayi pengendalian buang air kecil ini belum sempurna (Ambarwati,
2012).
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwatoilet
training adalah usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol
buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) yang harus
dicapai oleh anak agar terhindar dari masalah yang dialami anak
yaitu seperti sembelit, menolak toileting, disfungsi berkemih,
infeksi saluran kemih dan enuresis.
2.4 Konsep Media Video
2.1.1 Pengertian Media Video
Media video merupakan salah satu media audio visual. Azhar
Arsyad (2014) menyatakan bahwa video dapat menggambarkan
suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau
suara yang sesuai. Media video pada umumnya digunakan untuk
tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Video dapat
menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-
konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau
memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
Cecep Kustandi (2013) mengungkapkan bahwa video adalah
alat yang dapat menyajikan informasi, memaparkan proses,
menjelaskan konsep- konsep yang rumit, mengajarkan
keterampilan, menyingkat atau memperlambat waktu dan
mempengaruhi sikap

10
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
media video pembelajaran adalah media audio visual yang dapat
menampilkan gambar yang bergerak bersama-sama dengan suara
alamiah atau suara yang sesuai yang menyajikan informasi
memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit,
mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperlambat waktu
dan mempengaruhi sikap untuk membantu pemahaman terhadap
suatu materi pembelajaran.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Video

Oleh sebab itu, dalam memilih media pembelajaran yang tepat


menurut Erickson (Hidayat, 2011) dapat kita rumuskan dalam satu
kata ACTION, yaitu akronim dari: access, cost, technology,
interactivity, organization dan noveltya.

1. Acces, media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat


dimanfaatkan siswa
2. Cost, media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya
dapat dijangkau.
3. Technology, media yang akan digunakan apakah teknologinya
tersedia dan mudah menggunakannya.
4. Interactivity, media yang akan dipilih dapat memunculkan
komunikasi dua arah atau interaktivitas.

5. Organization, dalam memilih media pembelajaran tersebut,


secara organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan
sekolah (ada unit organisasi seperti pusat sumber belajar yang
mengelola).
6. Novelty, media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan,

11
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian pre-eksperimental
dengan menggunkan rancangan one group pretest-posttest, yang
bertujuan untuk mengetahui Pengaruh penyuluhan dengan audio
visual terhadap keberhasilan toilet training pada anak prasekolah
di Paud Aisyiyah 4 Kota Bengkulu.

3.2 Populasi dan Sampel


Populasi yang diteliti adalah anak usia prasekolah yaitu dengan
umur 5-6 tahun di Paud Aisyiyah 4 Kota Bengkulu, pengambilan
sampel dilakukan dengan cara total sampling , pengambilan sampel
menggunakan kriteria insklusi merujuk kepada penelitian
sebelumnya yaitu Luh Putu dkk ,2017 dengan kriteria inklusinya
yaitu anak usia 5-6 tahun dengan orang tua yang menyetujui
anaknya mengikuti penelitian , sudah mampu berkomunikasi dan
berbicara, dan sudah mampu duduk,berdiri, dan jongkok.

12
3.3 Definisi Operasional

Variabel Definisi
Parameter Alat Ukur Skala Skor
penelitian Operasional
Data
Variabel Merupakan 1. Kesiapan - - -
Independen: suatu usaha anak secara
modelling yang efektif intelektual
media video untuk a. Anak
membentuk mampu
perilaku baru melakukan
pada anak toilet
dengan cara training
mengamati dan b. Anak dapat
meniru orang menirukan
lain (model) kebiasaan
melalui media toilet
video. training
c. Anak
mampu
menyadari
keinginan
untuk BAB
dan BAK
2. Kesiapan
anak
secara
fisik
a. Anak
mampu
melakukan

13
BAB dan
BAK
dengan
cara
duduk

3.4 instrumen penelitian

Dalam penyusunan instrumen penelitian terdapat uraian dalam


pengumpulan data, yaitu validitas dan reliabilitas. Uji validitas instrumen
penelitian berupa berupa checklist keberhasilan dalam melakukan toilet training
dengan menggunakan 20 item soal yang dapat mengukur keberhasilan dalam
setiap itemnya. Dan uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui
apakah instrumen yang digunakan telah vareliabel.

3.5 Prosedur Penelitian dan pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan


proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2016).

1. Mengajukan persetujuan judul kepada Kaprodi Keperawatan


yang telah disetujui oleh pembimbing 1 dan pembimbing 2
2. Mengurus surat pengambilan data awal kepada Kepala Sekolah
Paud Aisyiyah 4 Kota Bengkulu
3. Setelah proposal disetujui oleh pembimbing, peneliti mengurus
surat permohonan ijin melaksanakan penelitian kepada Kepala
Sekolah Paud Aisyiyah 4 Kota Bengkulu
4. Mengumpulkan calon responden yang akan diteliti dalam satu
ruangan

14
5. Melakukan komunikasi dengan baik dengan calon responden
jika akan melakukan penelitian kepada mereka yang dibantu
oleh guru dan pendamping responden (missal: kedua orang tua
atau pengasuh responden
6. Calon responden dibagikan checklist, apabila calon responden
bersedia menjadi responden pada kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan, maka dipersilahkan untuk
menandatangani informed concent dan apabila calon responden
tidak bersedia menjadi responden maka peneliti

7. Responden yang telah bersedia menjadi responden dan


menandatangani informed concent pada kelompok perlakuan,
kemudian responden mengisi kuesioner yang pengisisannya
dibantu oleh guru/kedua orangtua yang mewakili atau
pengasuh responden dan dikumpulkan kepada peneliti
8. Pada kelompok perlakuan diberikan modelling media video
dua kali dalam durasi 6 menit
9. Setelah diberikan modelling media video peneliti dan teman-
teman membagikan checklist kepada responden post perlakuan
untuk diisi.
10. Setelah kuisoner diisi oleh responden dengan dibantu oleh
guru/kedua orangtua yang mewakili atau pengasuh responden
checklist tersebut dikumpulkan kembali kepada peneliti pada
saat itu juga
11. Setelah kuisoner terkumpul, peneliti memerikasa kelengkapan
data dan jawaban dari checklist yang diisi oleh responden
12. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dari checklist yang
telah diisi checklist yang telah diisi lengkap selanjutnya
diserahkan kepada peneliti untuk pengolahan data.

15
3.6 Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini meliputi :


1. Analisa Univariat
Pada penelitian ini, peneliti menganalisa tingkat
keberhasilan toilet training sebelum dan sesudah diberikan
modelling media video.

Semua karakteristik responden dalam penelitian ini seperti :


Jenis kelamin, Usia, Agama dan variabel keberhasilan toilet
training pada anak prasekolah.
2. Analisa Bivariat
Pada penelitian ini peneliti melakukan analisa data terlebih
dahulu. Peneliti menggunakan uji Paired T-Test sebab termasuk
dalam jenis statistika parametrik. UjiPaired T-Testyang
digunakan untuk melihat sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan.

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, D. A. (2013). Pengaruh pendidikan kesehatan dengan audio visual


terhadap perilaku cuci tangan pakai sabun anak prasekolah di paud Aisyiah
Dalung. Skripsi tidak diterbitkan. Denpasar Fakultas Kedokteran Program
Studi Keperawatan Universitas Udayana.

16
Soetjiningsih. (2014). Tumbuh kembang 
anak. Jakarta: EGC 

Wong, D. L. (2008). Buku ajar keperawatan pediatrik edisi 6.


Jakarta: EGC

Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., dan Rahardjito. (2009). Media
pendidikan pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada 

Ambarwati, Yuliana. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang


Toilet Training dengan kecenderungan perilaku BAB dan BAK anak
usia Toddler di Desa Semen Wonogiri. Skripsi. Fakultas Kesehatan.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurusan S1 Keperawatan.
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/32262. [Diakses pda tanggal 4 Juli
2020 jam 14.00].

Cecep Kusnadi, Bambang Suctipto. 2011. Media Pembelejaran Manual


Dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Luh putu, ekayani. 2017. Efektivitas Penyuluhan Dengan Audio Visual


Terhadap Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Umur 2-3 Tahun.
Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
UdayanaBali. https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=efektivitas+media+audio+visual+toilet+training&
btnG= ( Diakses Pada tanggal 2 juli 2020 jam 08.00)

Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi Kempat.


Jakarta: Salemba Medika.

17

Anda mungkin juga menyukai