Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH RENDAM KAKI AIR JAHE HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA

KELELAHAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JALAN


GEDANG KOTA BENGKULU

SELLA MARDIANA
1780200010

DOSEN PEMBIMBING :
NS. Fatsiwi Nunik Andari, S.Kep., M.Kep
LATAR BELAKANG
Menurut WHO tahun 2015, 70% kematian di dunia disebabkan oleh penyakit tidak
menular (39,5jt dari 56,64 kematian). Dari seluruh kematian akibat penyakit tidak
menular (PTM) tersebut, 45% nya disebabkan oleh penyakit Jantung dan
pembuluh darah, yaitu17,7 kematian dari 39,5 juta kematian.

Riskesdas (2018) menunjukkan prevalensi penyakit jantung berdasarkan


diagnosa dokter di Indonesia sebesar 1,5% dengan peringkat prevalansi tertinggi
provinsi Kalimantan Utara 2,2%, Daerah Istimewa Yogyakarta 2%, dan Gorontalo
2%.

Dari data Dinkes untuk Kota Bengkulu angka kejadian penyakit jantung pada
tahun 2018 sebanyak 484 orang dan tahun 2019 sebanyak 541 orang.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Pengaruh
Rendam Kaki Air Jahe Hangat Terhadap Penurunan Skala
Kelelahan Pada Pasien Gagal Jantung Di Wilayah Kerja
Puskesmas Jalan Gedang”
TUJUAN
PENELITIAN

TUJUAN UMUM

• untuk mengetahui pengaruh rendam kaki air jahe hangat terhadap penurunan
kelelahan pada pasien gagal jantung.

TUJUAN KHUSUS

• Untuk mengetahui skala kelelahan pada pasien gagal jantung sebelum


diberikan rendam kaki air jahe hangat.
• Untuk mengetahui skala kelelahan pada pasien gagal jantung setelah
diberikan rendam kaki air jahe hangat .
• Untuk mengetahui pengaruh rendam kaki air jahe hangat terhadap penurunan
skala kelelahan pada pasien gagal jantung.
DASAR TEORI

Kelelahan merupakan salah satu


masalah serius pada pasien dengan
gagal jantung karena dapat
menurunkan produktivitas dan
meningkatkan angka kesakitan,
kelelahan terjadi akibat penurunan
kapasitas fisik pasien gagal jantung
Congestive Heart Failur (CHF) atau sering
dikenal dengan gagal jantung merupakan dalam melakukan aktivitas sehari-
keadaan dimana jantung mengalami hari yang berakibat menurunnya
kegagalan dalam memompa darah untuk kemampuan pasien dalam
mencukupi kebutuhan nutrient dan oksigen meningkatkan kualitas hidupnya
sel-sel tubuh secara adekuat sehingga (Nugraha et all, 2017).
mengakibatkan peregangan ruang jantung
yang berfungsi untuk menampung darah lebih
banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh
atau mengakibatkan otot jantung kaku dan
menebal (Harigustian, 2016).
Jahe terutama rimpangnya merupakan salah
satu rempah-rempah penting yang banyak sekali
manfaatnya, di samping sebagai bumbu dapur,
juga sebagai obat herbal, bahan farmasi, dan
kosmetik. Jahe juga digunakan dalam industri
minyak wangi, roti, sirup dan kembang gula.
Jahe dapat diolah menjadi berbagai produk
olahan seperti jahe segar, jahe kering, asinan
jahe, kopi jahe dan anggur jahe.

DEFINISI
JAHE

Kandungan minyak atsisri dan oleoresin yang


cukup tinggi pada timpang jahe merah
menyebabkan jahe merah memliki peranan
penting dalam dunia pengobatan, baik pengobatan
tradisional maupun untuk skala industri dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi. Jahe merah
tidak hanya dimanfaatkan bagian daging dan
rimpangnya, tetapi juga kulit rimpangnya bisa
dijadikan obat. Secara turun temurun, kulit hitam
banyak digunakan sebagai obat menceret dan
disentri. Disamping itu, bisa digunakan oleh wanita
yang ingin mengatur masa menstruasinya
(Aryanta, 2020).
KANDUNGAN JAHE
Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Penurunan skala
Rendam Jahe
kelelahan pada
Hangat
pasien gagal
jantung
• penelitian kuantitatif dengan
Quasy eksperimen
Jenis dan
Rancangan
Penelitian

• seluruh Responden di Wilayah


Kerja Puskesmas Jalan Gedang
Populasi : Kota Bengkulu yang berjumlah 76
orang

Sampel : • yang sesuai dengan kriteria


peneliti sebanyak 15 subjek per
group

Anda mungkin juga menyukai