Anda di halaman 1dari 17

Evidance

Based Dalam
Praktik
Kebidanan
 Aplikasi evidence dalam praktik kebidanan melalui standard dan guideline
 Tehnik komunikasi dalam menyampaikan evidence dengan memperhatikan prinsip
women-centered care

Dosen Pengampu : Nur Asiyah, S.SiT, M.Keb

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


ESTI NURSANTI (12020170018)
IKA DWI PUTRANTI (12020170019)
ISNI HANDAYANI UTAMI (12020170020)
NURUL AINI (12020170021)
AGOESTI DWI ROSHINTA (12020170022)
FARIKHA PUJI ASTUTI (12020170024)
EKO WIJININGSIH (12020170026)
ALIK ROSSANA (12020170027)
SITI MUYASSAROH (12020170028)
VERY BUDI SETIYOWATI (12020170029)
KALIMATUS SADIYAH (12020170030)
SWANILA ROSLIANA (12020170049)
FAIZATUL MUNA KHOIRINA (12020170050)
APLIKASI EVIDENCE BASED KEBIDANAN
DALAM PRAKTEK KEBIDANAN MELALUI
STANDART DAN GUIDELINE

Evidence Based artinya berdasarkan bukti.artinya tidak lagi berdasarkan pengalaman atau
kebiasaan semata.Semua harus berdasarkan bukti.Bukti ini pun tidak sekedar bukti tapi bukti ilmiah
terkini yang bisa di pertanggung jawabkan.

PENGERTIAN :
Evidence Based midwifery adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa
dipertanggung jawabkan .

Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penlitian dan pengalaman praktik terbaik dari
para praktisi dari seluruh penjuru dunia.Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi.

3
TUJUAN EBP :
Memberi alat ,berdasarkan bukti – bukti terbaik yang
ada, untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
gangguan kesehatan dan kepribadian ( Stout &
Hayes, 2005 dan Haynes ,1998).

Artinya bahwa dalam memilih suatu pendekatan


pengobatan dan kepribadian, kita hendaknya secara
Gambril ( 2000 ) mendefinisikan EBP sebagai suatu proses
empiris melihat – lihat kajian penelitian yang telah
yang melibatkan pembelajaran atas arahan diri sendiri yang
divalidasikan secara empiris yang menunjukkan
mengharuskan pekerja profesional bisa mengakses
keefektifan suatu pendekatan terapi tertentu pada diri
informasi sehingga memungkinkan kita bisa :
individu tertentu.
• Menggunakan pengetahuan yang telah kita miliki dalam
memberikan pertanyaan yang bisa kita jawab
• Menganalisis bukti-bukti terbaik untuk mendapatkan
validitas penelitian maupun kedayaterapannya pada
pertanyaan praktik yang kita ajukan.
• Membuat agar klien bertindak sebagai partisipan dalam
prmbuatan keputusan

4
MANFAAT EVIDENCE BASED
1. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah
2. Meningkatkan kompetensi ( kognitif )
3. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagai profesional dalam memberikan asuhan
yang bermutu
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, yang sesuai dengan bukti dan teori serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

5
Kategori EB
menurut WHO
○ Evidence Based Medicine
○ Evidence Based Policy
○ Evidance Based Midwifery
○ Evidence Based Report

6
SUMBER EVIDENCE BASED
Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari internet maupun berlangganan baik hardcopy
seperti majalah, bulletin, atau CD.
Situs internet yang ada dapat diakses , ada yang harus dibayar namun banyak pula yang public domain.
Mencari publikasi Ilmiah dan penerapannya publikasi ilmiah dapat kita cari dari perpustakaan di kampus, internet,
kuliah pakar , dll.
Contoh Penerapan Publikasi Ilmiah dalam dunia perkuliahan :
Karya Tulis, Paper, Makalah, Laporan, Skripsi, Tesis, Disertasi, Buku teks /
Teks book, Diktat , Jurnal,dll

Dalam mencari sebuah jurnal /artikel , biasanya kita menggunakan


www.pubmed.comcom atau www.proquest,com . Dll atau dengan menggunakan
cara boolean logic. Didalam menggunakannya, terdapat kata bantu yaitu AND,
OR, NOT, dan NEAR.
OR contohnya: Stroke Or Therapy
AND contohnya : Hypertension And Therapy
8
Tips dalam Pencarian artikel dengan
menggunakan Boolean Logic:

1. Jangan terlalu spesifik


2. Cek ejaan
3. Bila ragu-ragu akan ejaan jangan masukkan kata tersebut
4. Gunakan Wildcard.

9
TEKNIK KOMUNIKASI DALAM MENYAMPAIKAN
EVIDENCE DENGAN MEMPERHATIKAN PRINSIP WOMEN
CENTERED CARE

Women Center Care


adalah asuhan yang berpusat pada wanita, maksudnya bahwa asuhan yang diberikan
oleh bidan harus berorientasi pada wanita sehingga wanita tidak dipandang sebagai
obyek melainkan dipandang sebagai manusia secara utuh / holistic yang mempunyai
hak pilih untuk memelihara kesehatan reproduksinya.
Lanjutan............

○ Bidan berperan dalam memberikan dukungan pada wanita untuk memperoleh status
yang sama dimasyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan kesehatan dirinya.
○ Dalam memberikan asuhan hendaknya women center care / asuhan yang berorientasi
pada wanita, dimana fokusnya mencakup seluruh aspek kehidupan yang memandang
Wanita sebagai manusia yang utuh,membutuhkan pemenuhan kebutuhan biologi, psiko,
sosio, spiritual, dan kultural selama hidupnya.
Bentuk-bentuk women center care di Indonesia merupakan program untuk
menurunkan angka kematian ibu diantaranya yaitu program Gerakan sayang
ibu, Making Pregnancies Safer‘( MPS) dan Asuhan Persalinan Normal.
Hak hak wanita dalam mendapatkan pelayanan kesehatan

○ Hak untuk mendapatkan keterangan mengenai kesehatannya.


○ Hak untuk mendiskusikan keprihatinan dalam lingkungan dimana ia merasa percaya
○ Hak untuk mengetahui prosedur yang akan dilakukan
○ Hak untuk mendapatkan privacy
○ Hak mengatakan pandangan pelayanan yang aman
○ Hak mengatakan pandangan dan pilihannya mengenai layanan yang diterimanya
PRAKTEK SESUAI EVIDENCE BASE / BUKTI ILMIAH
 Asuhan yang aman dan berguna Model asuhan yang dapat diberikan yaitu
○ Dukungan emosional dan psikologi selama kehamilan dan persalinan
○ Memfasilitasi mobilitas dan pemilihan posisi untuk ibu
○ Dukungan untuk proses menyusui
○ Memberi kesempatan yang luas untuk ibu dalam menyusui
 Asuhan yang membahayakan atau tidak efektif harus dihindari. Menghindari hal yang membahayakan
dan tidak efektif seperti menghindari enema, episiotomi yang rutin, mencukur rambut pubis. Sedangkan
asuhan yang dikurangi meliputi:
○ Pemakaian electrical fetal monitoring secara lanjut
○ Pemakaian oxytocin untuk meningkatkan kontraksi
○ Pemakaian analgesia epidural untuk mengurangi nyeri karena his
 Kurangnya penelitian untuk mengklarifikasi issue sehingga bukti kurang untuk mendukung
rekomendasi yang jelas
 Asuhan itu memang perlu untuk wanita tetapi tidak semua tepat untuk semua orang
WOMEN CENTER CARE DI INDONESIA

○ Safe Motherhood’ tahun 1988, di Indonesia dibentuknya Standar Pelayanan Kebidanan, yang
diikuti dengan program-program lainnya yang masih berkesinambungan.
○ ‘The Mother Friendly Movement’ pada tahun 1996 Indonesia menterjemahkannya sebagai
‘GerakanSayang Ibu’
○ ‘Live Saving Skill’
○ Komunikasi Inter Personal dan Konseling (KIP-K)
○ Asuhan Persalinan Dasar (APD) yang kemudian berganti nama menjadi Asuhan Persalinan
Normal (APN)
○ ‘Making Pregnancies Safer‘ (MPS) tahun 2000, dan
○ IBI sendiri mengeluarkan Standar Asuhan Kebidanan,dan usulan peningkatan pendidikan bidan
(dari DI,DIII, dan DIV)
Keseluruh program di atas bertujuan untuk mencapai ‘Safe Motherhood’,
sesuai kriteria yang diberikan oleh WHO tentang asuhan/pelayanan yang
baik yaitu harus memenuhi kriteria:

‘Available’ (pelayanan harus ada dan bisa dicapai olehsiapapun)


‘Acceptable’(diterima masyarakat)
‘Accessable’ (mudah dijangkau)
Thank You

17

Anda mungkin juga menyukai