Anda di halaman 1dari 52

Evidence

Based
dalam
Kehamilan
Evidence
Based
Defin Pengertian Evidence base menurut
sumber lain :

isi
The process of systematically finding,
Evidence appraising and using research findings
Base as the basis for clinical decisions.
Proses sistematis untuk mencari,
menilai dan menggunakan hasil
penelitian sebagai dasar untuk
Evidence Base pengambilan keputusan klinis.
Bukti/fakta Dasar

Evidence based practice :


Praktik berdasarkan bukti/fakta Evidence Based Midwifery Practice
Asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian
yg telah teruji menurut metodologi ilmiah yg
sistematis
Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan
Evidence Based Practice ::
 Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan
bukti ilmiah
 Meningkatkan kompetensi (kognitif)
 Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagai profesional dalam
memberikan asuhan yang bermutu
 Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan,
klien mengharapkan asuhan yang benar, sesuai dengan bukti dan teori
serta perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Sumber Evidence
Base
 Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi
jurnal dari internet maupun berlangganan majalah atau
buletin kesehatan. Namun, tidak semua dapat langsung
diaplikasikan oleh semua professional kebidanan di dunia.
Oleh karena itu, bukti ilmiah tsb harus ditelaah terlebih
dahulu, mempertimbangkan manfaat dan kerugian serta
kondisi setempat, seperti budaya, kebijakan, dsb.
Tingkatan Evidence
Base
Quality Type of Evidence
1a (best) Systematic review of Randomized Controlled Trials (RCT)

1b Individual RCT with narrow Confidence Interval

1c All or one case series

2a Systematic review of cohort studies

2b Individual study or RCT with <80% follow up

2c Outcome research : ecological studies

3a Systematic review of case-control studies

3b Individual case-control study

4 Case series

5 (worse) Expert opinion


Antenatal
Care
DEFINI
 Comprehensive health supervision of a
TION
pregnant woman before delivery, or it is
planned examination, observation and
guidance given to the pregnant woman from
conception till the time of labor.
 Periodic and regular supervision including
examination and advice of a woman during
pregnancy is called Antenatal care.
Antenatal Care
(Pemeriksaan
 Antenatal care adalah pemeriksaan/pengawasan antenatal, yaitu
pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan fisik
dan mental ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan,
Kehamilan)
nifas, persiapan memberikan
reproduksi secara wajar.
ASI dan kembalinya kesehatan

 Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang


dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga proses
persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai
kehamilan yang optimal.
GOALS
To reduce maternal and
perinatal mortality and
mordibity rates
To improve the physical
and mental health of
Tujuan Antenatal
 Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

Care
 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.
 Membangun kepercayaan antara keluarga dan tenaga kesehatan dalam menganjurkan mereka
untuk berpartisipasi memilih dan membuat informed choice tentang asuhan yang mereka
dapatkan.
 Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
 Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya dengan
trauma seminimal mungkin.
 Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara optimal.
Standar
Pelayanan
Kebidanan dalam
Definisi
 Pengertian standar pelayanan pada asuhan kehamilan, adalah
ketentuan syarat yang harus dimiliki oleh bidan dan diterapkan
serta dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan asuhan
kehamilan.
 Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan asuhan kehamilan.
Standar tersebut merupakan bagian dari lingkup standar
pelayanan kebidanan.
Standar III
Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan
memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong
ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara
teratur.
Standar IV
Pemeriksaan & Pemantauan Antenatal
 Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal.
 Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama
untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal.
 Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang
gizi, hipertensi, PMS/ infeksi HIV;
 Memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas
terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas.
 Mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan.
 Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan
dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Standar V
Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama
dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia
kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya
kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
Standar VI
Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan dan / atau rujukan semua kasus anemia pada
kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Standar VII
Pengelolaan Dini Hipertensi
Pada kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah


pada kehamilan dan mengenali tanda tanda serta gejala
preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan
merujuknya.
Standar VIII
Persiapan Persalinan

Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami


serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan
bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana
yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik,
disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila
tiba tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
Standar
Asuhan Kehamilan

Standar
Standar Pelayanan
Kunjungan
Antenatal
Antenatal
Standar
Menurut WHO, antenatal care atau pemeriksaan kehamilan

Kunjungan
dilakukan minimal 4 kali kunjungan selama kehamilan dalam
waktu sbb :

Antenatal
 Kehamilan trimester I (<14 minggu) satu kali kunjungan
 Kehamilan trimester II (14-28 minggu) satu kali kunjungan
 Kehamilan trimester III (28-40 minggu) dua kali kunjungan
Kunjungan Waktu Kegiatan
Trimester Sebelum 1. Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu hamil
pertama minggu ke 2. Mendeteksi masalah dan menanganinya
14 3. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum,
anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktik tradisional
yang merugikan
4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi
5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan,
istirahat, dsb).

Trimester 14-28 1. Sama seperti diatas ditambahkan


kedua minggu 2. Kewaspadaan khusus terhadap pre eklampsi (tanya ibu
tentang gejala-gejala pre-eklampsia, pantau tekanan darah,
evaluasi edema, periksa untuk mengetahui proteinuria)
Kunjungan Waktu Kegiatan

Trimester Antara minggu 28 – 36 1. Sama seperti diatas ditambahkan


ketiga 2. Palpasi abdominal untuk mengetahui apakah
ada kehamilan ganda

Setelah 36 minggu 1. Sama seperti diatas ditambahkan


2. Deteksi kelainan letak janin dan kondisi lain
yg memerlukan kelahiran di Rumah Sakit

Apabila ibu mengalami masalah / Diberikan pertolongan awal sesuai dengan


komplikasi / kegawatdaruratan masalah yang timbul. Ibu dirujuk untuk
konsultasi/kolaborasi dan melakukan tindak
lanjut.
Jadwal Ideal
The first visit or initial visit should be made as early is pregnancy as possible

Antenatal Care
Idealnya, setiap wanita hamil memeriksakan diri ketika terlambat haid sekurangnya 1
bulan, maka jika ada kelainan yg akan timbul dpt segera teratasi
Return visits (kunjungan ulang) :
 Once every month till 7th month
Sampai dengan usia kehamilan 28 minggu periksa setiap bulan
 Once every 2 weeks till 9th month
Usia kehamilan 28-36 minggu periksa setiap 2 minggu sekali
 Once every week during 9th month till labor
Usia kehamilan 36 minggu s.d melahirkan periksa setiap minggu sekali
Dan segera melakukan kunjungan jika terdapat kekhawatiran, masalah ataupun tanda
bahaya kehamilan.
Standar Pelayanan Antenatal
Standar Minimal 7T
 (Timbang) berat badan dan ukur (tinggi badan)
 Ukur (tekanan) darah
 Ukur (tinggi) fundus uteri
 Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap
 Pemberian (tablet besi)
 (Tes)  terhadap penyakit menular seksual (PMS)
 (Temu)  wicara dalam rangka persiapan rujukan.
10 T
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan.
7. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
8. Test laboratorium (rutin dan khusus).
9. Tatalaksana kasus.
10. Temu wicara (konseling) termasuk perencanaan persalinan
dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
14 T
T1 : Ukur berat badan dan tinggi badan
T2 : Ukur tekanan darah
T3 : Ukur tinggi fundus uteri
T4 : Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan
T5 : Pemberian imunisasi TT
T6 : Pemeriksaan hemoglobin
T7 : Pemeriksaan VDRL (Venereal Disease Research lab)
T8 : Pemeriksaan protein urine
T9 : Pemeriksaan urine reduksi
T10 : Perawatan payudara
T11 : Senam hamil
T12 : Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria
T13 : Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
T14 : Temu wicara/konseling dalam rangka persiapan rujukan
Pelayanan ANC yang
difokuskan
(Focused Ante Natal
Definisi Focused Ante Natal Care
 Focused antenatal care means that
providers focus on assessment and actions
needed to make decisions, and provide care
for each woman’s individual situation.
 Pelayanan ANC yang difokuskan berdasarkan kebutuhan individu (masing-masing
ibu hamil) untuk membuat suatu assessment/diagnosis dan membuat suatu rencana
penatalaksanaan yang sesuai.
The package of Focused Antenatal Care
consist
􀂃 Care from aof : provider and continuity of care;
competent
􀂃 Preparation for birth and potential complications;
􀂃 Health promotion and disease prevention: promotion of tetanus toxoid vaccination,
nutritional supplementation, control of tobacco and alcohol use, prevention of malaria,
among others;
􀂃 Detection of existing diseases and management of complications: severe anaemia,
bleeding during pregnancy, severe oedema, malaria, hypertension, diabetes, tuberculosis,
hepatitis and rheumatic fever, HIV/AIDS, foetal mal-presentation after the 36 th week,
abnormal foetal activity, foetal movement, syphilis and other STDs, especially genital
ulcer disease; and
􀂃 Health education and counselling on: danger signs in pregnancy, nutrition and
hydration, breastfeeding, sexually transmitted infections (STI), malaria and worm
infestation, alcohol and tobacco, family planning practices, and an individual birth plan.
Goals of Focused Antenatal Care
Identification of pre-existing health conditions
Early detection of complications araising during
pregnancy
Health promotion and disease prevention
Birth preparedness and complication readiness
Tujuan Focused Ante Natal Care (1)
1. Peningkatan Kesehatan dan kelangsungan hidup melalui :
a. Pendidikan dan konseling kesehatan tentang :
 Tanda-tanda bahaya dan tindakan yang tepat
 Gizi termasuk suplemen mikronutrisi serta hidrasi
 Persiapan untuk pemberian ASI eksklusif segera
 Pencegahan dan pengenalan gejala-gejala PMS
 Pencegahan malaria
Tujuan Focused Ante Natal Care (2)
b. Pembuatan rencana persalinan termasuk kesiapan menghadapi
persalinan dengan komplikasi
c. Penyediaan imunisasi TT
d. Suplemen zat besi dan folat, vitamin A, yodium dan kalsium
e. Penyediaan pengobatan/pemberantasan penyakit cacing dan daerah
endemi malaria
f. Melibatkan ibu secara aktif dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi dan
kesiapan menghadapi persalinan.
Tujuan Focused Ante Natal Care (3)
2. Deteksi dini penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan
janin, antara lain : anemia parah, proteinuria, hypertensi, syphilis dan
PMS, HIV, malpresentasi janin setelah minggu ke-36, gerakan janin
dan DJJ
3. Intervensi yang tepat waktu untuk menatalaksana suatu penyakit atau
komplikasi, antara lain : anemia parah, perdarahan selama kehamilan,
hypertensi, pre-eklampsia dan eklampsia, syphilis, chlamidia, GO,
herpes serta PMS lainnya, HIV, malpresentasi setelah minggu ke-36,
kematian janin dalam kandungan, serta penyakit lainnya seperti TBC,
diabetes, hepatitis, demam reumatik, dll.
Tujuan Focused Ante Natal Care (4)
4. Peningkatan kesehatan dan komunikasi antar pribadi
Para klien harus dilibatkan sebagai peserta aktif dalam pendekatan
terhadap pendidikan beserta pemecahan masalahnya.
5. Kesiapan kelahiran yang berfokus pada klien dan masyarakat
Rencana persalinan meliputi tempat persalinan, penolong yang
terampil, serta perlengkapan ibu & bayi, transportasi yg inovatif serta
sistem rujukannya dan dana darurat.
Checklist
Focused Ante Natal
Care Click
Penilaian Antenatal Kunjungan I Kunjungan II Kunjungan III Kunjungan IV

Riwayat Kehamilan ○ ○ ○ ○

Riwayat Kebidanan ○      

Riwayat Kesehatan ○      

Riwayat Sosial ○      

Pemeriksaan Keseluruhan (umum) ○ Jika ada indikasi Jika ada indikasi Jika ada indikasi

Pemeriksaan Kebidanan (luar) ○ ○ ○ ○

Pemeriksaan Kebidanan (dalam) ○ Jika ada indikasi Jika ada indikasi Jika ada indikasi

Pemeriksaan Laboratorium ○ Jika ada indikasi Jika ada indikasi Cek kembali Hb

        lab lain jika ada indikasi

Pemberian Imunisasi TT TT (0,5 cc) TT (0,5 cc)     

Pemberian Table Fe 90 hari      

Konseling Umum ○ memperkuat memperkuat memperkuat

Konseling Khusus Jika ada indikasi Jika ada indikasi Jika ada indikasi Jika ada indikasi

Perencanaan Persalinan     ○ ○

Perencanaan Penanganan Komplikasi ○ ○ ○ ○


Riwayat Kehamilan ini Riwayat Obstetric lalu Riwayat Penyakit Riwayat Sosial Ekonomi

1. Usia ibu hamil 1. Jumlah kehamilan 1. Jantung 1. Status Perkawinan

2. HPHT, siklus haid 2. Jumlah persalinan 2. Hipertensi 2. Respon ibu & keluarga

3. Perdarahan pervaginam 3. Jumlah persalinan cukup bulan 3. Diabetes Melitus terhadap kehamilan

4. Keputihan 4. Jumlah persalinan premature 4. TBC 3. Jumlah keluarga di rumah

5. Mual dan muntah 5. Jumlah anak hidup 5. Pernah operasi yang membantu

6. Masalah/kelainan pada 6. Jumlah keguguran 6. Alergi obat/makanan 4. Siapa pembuat keputusan

kehamilan sekarang 7. Jumlah aborsi 7. Ginjal dalam keluarga

7. Pemakaian obat-obat 8. Perdarahan pada kehamilan, 8. Asma 5. Kebiasaan makan & minum
(termasuk jamu-jamuan) persalinan, nifas terdahulu 9. Epilepsi 6. Kebiasaan merokok,

  9. Adanya hipertensi pada kehamilan 10. Penyakit hati alkohol dan penggunaan
  terdahulu 11. Pernah kecelakaan obat-obatan

  10. Berat bayi < 2500 gr atau > 4000 gr   7. Kehidupan seksual
  11. Adanya masalah selama kehamilan,   8. Pekerjaan dan aktivitas

  persalinan, nifas terdahulu   sehari-hari


    9. Pilihan tempat untuk

      melahirkan

      10. Pendidikan

      11. Penghasilan
Fisik umum Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam Laboratorium

Kunjungan I : Pada setiap kunjungan : Kunjungan I : Kunjungan I :


Tekanan darah Mengukur TFU Pemeriksaan vulva- Darah :
Suhu badan Palpasi abdomen : perineum untuk : - Hemoglobin
Nadi - deteksi kehamilan ganda - varices - Glukosa
Berat badan - deteksi letak janin - kondiloma - VDRL
Tinggi badan (uk > 28 minggu) - edema  
Muka : edema, pucat Auskultasi DJJ - hemoroid Urin :
Mulut & gigi : kebersihan, - kelainan lain - Warna, bau
karies, tonsil Pemeriksaan dengan kejernihan
Tiroid/gondok speculum menilai : - Protein
Tulang belakang : Scoliosis - serviks - Glukosa
Payudara : putting susu, tumor - tanda infeksi  
Abdomen : bekas operasi - cairan dari ostium  
Ekstremitas : oedema, varices, uteri  
refleks patella Pemeriksaan :  
costrovertebral angle tenderness - serviks*  
(CVAT) - uterus*  
Kulit : kebersihan, peny.kulit - adneksa*  
Kunjungan ulang : - bartolini  
Tekanan darah - skene  
Berat badan - uretra  
Edema *bila uk < 12 minggu  
Masalah dari kunjungan I      
Evidence Based in
Antenatal Care
Definisi
Penggunaan kebijakan dari bukti terbaik yang tersedia
sehingga tenaga kesehatan (Bidan) dan pasien mencapai
keputusan yang terbaik, mengambil data yang diperlukan
dan pada akhirnya dapat menilai pasien secara menyeluruh
dalam memberikan pelayanan kehamilan (Gray, 1997).
Asuhan Antenatal yang direkomendasikan
 Kunjungan ANC pada Nakes terampil
 Persiapan kelahiran
 Persiapan menghadapi komplikasi
 Konseling KB
 Pemberian ASI
 Tanda-tanda bahaya, HIV AIDS
 Nutrisi, TT, zat besi, asam folat, kalsium
 Deteksi dan penatalaksanaan sesuai kondisi dan komplikasi
 Pengobatan preventive malaria, yodium dan vitamin A pada populasi
tertentu
Antenatal Visits
 Determine the schedule of antenatal visits based on the individual
woman’s needs.
 For a woman who is nulliparous with an uncomplicated
pregnancy, a schedule of ten appointments should be adequate.
 For a woman who is parous with an uncomplicated pregnancy, a
schedule of seven appointments should be adequate. (B-UK)

Click
Birth Preparedness and Complication
Readiness
Approximately 15% of women develop a life-threatening complications (WHO, 1996), so
every woman and her family should have a plan for following :
 A skilled attendant at birth
 The place of birth and how to get there including how to obtain emergency transportation if
needed
 Items needed for a birth
 Money saved to pay the skilled provider and for any needed mediations and supplies
 Support during and after the birth (e.g. family, friends)
 Potential blood donors in case of emergency
Complication Readiness :
Preparing for Complications
 Recognition of warning signs of complications in pregnancy
 Designated decision maker(s)
 Access to emergency funds
 Rapid refferal and transport to Emergency Obstetric Care site
Tanda Bahaya selama Periode Antenatal
 Perdarahan pervaginam
 Sakit kepala yg hebat, menetap yg tidak hilang
 Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur)
 Nyeri abdomen yang hebat
 Bengkak pada muka atau tangan
 Bayi kurang bergerak seperti biasa
HIV/AIDS
Routinely offer and recommend HIV
testing at the first antenatal visit as
effective interventions are available to
reduce the risk of mother to child
transmission (B)
Nutritional Supplements
 Inform women that dietary supplementation with folic acid, from
12 weeks before conception and throughout the first 12 weeks of
pregnancy, reduces the risk of having baby with Neural Tube
Defect and recommend a dose of 500 micrograms per day. (A)
 Iron supplementation is only recommended when a deficiency is
identified as it does not benefit the health of the woman or baby.
Not only does unnecessary iron supplementation offer no benefit,
it may be harmful. (B)
Immunization Against
Tetanus
Immunization against tetanus, with Tetanus Toxoid, a
stable, inexpensive vaccine that helps to prevent neonatal
and maternal tetanus. Tetanus causes about 200.000
infant deaths every year and accounts for 8% of all
neonatal deaths (UNICEF, 2002)
Pengobatan Preventive Malaria dalam
 Kehamilan
Insecticide-treated nets (ITNs)
ITNs menurunkan kontak manusia dengan nyamuk dengan cara membunuh
nyamuk bila hinggap atau dengan mengusir nyamuk tersebut. Meskipun
kelambu juga dapat memberikan proteksi thdp nyamuk, kelambu tersebut kurang
efektif dibandingkan ITNs.
 Intermitten preventive treatment (IPT)
WHO merekomendasi bahwa semua wanita hamil sebaiknya diberikan tiga
dosis sulfadoksin-pirimetamin  (SP) setelah gejala quickening (terasanya
gerakan bayi pertama kali) dan paling sedikit 1 bulan berikutnya.
Mencegah parasit menyerang plasenta membantu fetus untuk berkembang secara
normal dan mencegah berat lahir rendah.
Evidence Base-Midwifery
Dibawah ini contoh Evidence Base praktik Kebidanan dalam Asuhan
Antenatal yang terbukti tidak bermanfaat :

Kebiasaan Keterangan
Mengurangi garam untuk mencegah pre- Hipertensi bukan karena retensi garam
eklampsia
Membatasi hubungan seksual u/ mencegah Dianjurkan untuk memakai kondom agar semen
abortus & kelahiran prematur (mengandung prostaglandin) tdk merangsang
kontraksi uterus
Pemberian kalsium u/ mencegah kram pada kaki Kram pada kaki bukan semata-mata disebabkan o/
kekurangan kalsium
Membatasi makan dan minum u/ mencegah bayi Bayi besar disebabkan o/ gangguan metabolisme
besar pada ibu seperti diabetes mellitus
Reccomendation/Practice
Points in Antenatal Care
(Evidence Based)

Anda mungkin juga menyukai