Neni Nuraeni
215491517019
SUMMARY REVIEW
1) Teori Dan Aplikasi Peran Bidan Dalam Memberikan Asuhan Pada Masa Kehamilan
Bidan mempunyai peran, fungsi dan kompetensi dalam memberikan asuhan
kebidanan kepada ibu dan anak. Peran Bidan adalah sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik dan peneliti. Peran bidan sebagai pendidik diantaranya adalah memberikan
pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan
dengan kesehatan ibu termasuk wanita usia subur, anak dan keluarga berencana (Depkes
RI, 2020).
Berdasarkan Kepmenkes 320 Tahun 2020, untuk memberikan pelayanan
kebidanan yang bermutu dan berkesinambungan, bidan harus memahami falsafah, kode
etik, dan regulasi yang terkait dengan praktik kebidanan. Berdasarkan Pasal 46 Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan bahwa dalam menyelenggarakan praktik
kebidanan, Bidan memberikan pelayanan meliputi pelayanan kesehatan ibu, pelayanan
kesehatan anak, pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana, serta
pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang, dan atau pelaksanaan tugas dalam
keadaan keterbatasan tertentu, dan dalam Pasal 47 mengatakan Bidan dapat berperan
sebagai pemberi pelayanan kebidanan, pengelola pelayanan kebidanan, penyuluh dan
konselor, pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik, penggerak peran serta masyarakat
dan pemberdayaan perempuan dan/atau peneliti dalam penyelenggaraan praktik
kebidanan.
Peran dan wewenang Pelayanan Kesehatan Anak dalam asuhan kesehatan anak
berdasarkan UU No 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan yaitu memberikan asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita dan anak prasekolah, memberikan imunisasi
program pemerintah pusat, melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita dan
anak prasekola serta deteksi dini kasus penyulit, gangguan tumbuh kembang, dan rujukan
serta memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi baru lahir dilanjutkan
dengan rujukan
.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan
strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan
paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan
pemberdayaan masyarakat bersamasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk
senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia
berada. Untuk menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu standar profesi sebagai acuan
untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan dalam seluruh aspek
pengabdian profesinya kepada individu,keluarga, dan masyarakat.
5) Imunisasi
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi ini bertujuan untuk menurunkan angka
kematian bayi akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I),
diantaranya tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomyelitis, campak, dan hepatitis
B. Dari data terakhir WHO, terdapat kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa per tahun
akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya: batuk rejan 294.000
(20%); tetanus 198.000 (14%), campak 540.000 (38%). Indonesia sendiri, UNICEF
mencatat sekitar 30.000-40.000 anak di Indonesia setiap tahun meninggal karena
serangan campak. Jumlah kasus campak di Provinsi Banten pada tahun 2020 terdapat
sebanyak 3.614 kasus. Ini berarti setiap dua puluh menit seorang anak Indonesia
meninggal karena campak
Vaksin adalah suatu bahan yang berasal dari kuman atau virus yang menjadi penyebab
penyakit yang bersangkutan, yang telah dilemahkan atau dimatikan atau diambil
sebagian atau tiruan dari kuman penyebab penyakit, yang sengaja dimasukkan ke dalam
tubuh seseorang atau kelompok orang yang bertujuan untuk merangsang timbulnya zat
anti penyakit tertentu pada orang-orang tersebut.
Penyakit campak secara klinik dikenal dengan memiliki 3 stadium yaitu stadium
kataral, stadium erupsi (keluar bercak-bercak) dan stadium konvalesensi. Penyebab
penyakit campak adalah virus yang masuk ke dalam genus Morbillivirus dan keluarga
Paramyxoviridae. Penyakit ini merupakan penyakit yang bersifat akut dan menular
lewat udara melalui system pernafasan, terutama percikan ludah (cairan yang keluar
ketika seseorang berson batuk atau berbicara) seorang penderita.
No Metode
Judul Riset, Peneliti dan Tahun Link Jurnal Rekomendasi penelitian
penelitian
1 Satriya Wijaya. (2016). https:// Survey study tingkat keberhasilan
Pengaruh Cakupan Imunisasi journal2.unusa.ac.id/ pelaksanaan program cakupan
Campak Terhadap Incidence Rate index.php/JHS/article/ imunisasi campak di Indonesia
view/108
Penyakit Campak Di Indonesia dan sejauh mana penurunan
Tahun 2016 incidence rate campak sebagai
dampak pelaksanaan program
2 Apriany Ramadhan Batubara, https://jurnal.uui.ac.id/ Systematic cakupanresiko
Angka imunisasi
pada campak
kejadian
Wahyu Oktaviani. (2018). index.php/JHTM/article/ review campak dapat di pengaruhi dari
Faktor Risiko Yang view/212 pengetahuan ibu balitanya dan
Memengaruhi Kejadian Campak Di status imunisasi lengkap. Jadi
Wilayah Kerja Puskesmas Kuta di perlukan pendekatan
Makmur Kabupaten Aceh Utara terhadap ibu balita
.
3 Dwi Wahyu Ningtyas , Arief https://e- Survey study pengetahuan terhadap kualitas
Wibowo (2016). journal.unair.ac.id/JBE/ vaksin campak, terdapat
The Influence Of Quality Of article/view/1672 pengaruh antara kualitas vaksin
Measles Vaccine To The Incidence terhadap kejadian campak di
Of Measles In Pasuruan Regency Kabupaten Pasuruan.
Berdasarkan hasil penelitian
maka saran yang dapat
diberikan yaitu diharapkan
adanya peningkatan
pengetahuan petugas terkait
kualitas vaksin campak
4 Ratno Widoyo2016). The Measles https:// Survey study Hasil ini menunjukkan bahwa
Immunization and Vitamin A for journal.fkm.ui.ac.id/ imunisasi campak dapat
Prevention of Pneumonia in kesmas/article/view/841 mencegah pneumonia
Indonesia
5 Yuyun Wahyu Indah Indriyani. https:// Survey study Dukungan keluarga merupakan
(2016). Hubungan Dukungan www.jurnal.syntaxliterate factor keberhasilan dalam
Keluarga Dan Keterpaparan .co.id/index.php/syntax- mencapai cakupan imunisasi
Informasi Dengan Pelaksanaan literate/article/view/
Imunisasi Campak Ulangan Di 103/173
Wilayah Kerja Uptd Puskesmas
Jatitujuh Kabupaten
MAJALENGKA
8) REFERENSI
Apriani, R.B. Wahyu.o. (2018). Faktor Risiko Yang Memengaruhi Kejadian Campak Di
Dwi Wahyu Ningtyas & Arief Wibowo (2016). The Influence Of Quality Of Measles
Vaccine To The Incidence Of Measles In Pasuruan Regency. Jurnal Berkala
Epidemiologi, Vol. 3, No. 3 September 2015: 315–326
Widoyo, Ratno. (2016) . The Measles Immunization and Vitamin A for Prevention of
Pneumonia in Indonesia .Kesmas: National Public Health Journal. 2016; 11 (1): 46-
50