Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK PROFESI READING JURNAL TENTANG ASUHAN

KEBIDANA PADA PRANIKAH DENGAN PERSIAPAN KEHAMILAN


DI PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Disusun oleh :

Fitri Ariyana
2210106107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK PROFESI READING JURNAL ASUHAN KEBIDANA PADA
NY’ F USIA 25 TAHUN ASUHAN PRANIKAH PERSIAPAN KEHAMILAN
DI PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL
2022/2023

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga laporan praktik profesi. Reading jurnal ini diajukan untuk
melengkapi tugas mata kuliah praktik klinik program studi pendidikan profesi bidan
program profesi fakultas ilmu kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Untuk menyelesaikan laporan ini tidak lepas dari bantuan orang-orang yang
yang sabar membimbing dan memberi pengetahuan kepada penulis. Maka izinkanlah
penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Luluk Rosida, S.ST., MKM selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dan maluangkan waktu serta memberikan motivasi dalam penyusunan laporan ini.
2. Erna Purwaningsih S,ST selaku pembimbing lahan yang telah membimbing dan
maluangkan waktu serta memberikan motivasi dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
laporan ini kedepannya.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Yogyakarta, April 2023

iii
Penulis

iv
DAFTAR ISI

Table of Contents
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. MASALAH...........................................................................................................................1
B. SKALA.................................................................................................................................1
C. KRONOLOGI......................................................................................................................2
D. SOLUSI................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................4
TIJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................................4
A. Asuhan Kebidanan..............................................................................................................4
B. Telaah Jeurnal.....................................................................................................................7
BABIII..................................................................................................................................................9
PEMBAHASAN...............................................................................................................................9
A. Deskripsi Loogbook Dan Reading Jurnal..........................................................................9
B. TEORI..................................................................................................................................9
BABIV................................................................................................................................................11
SIMPULAN DAN SARAN............................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR ISI......................................................................................................................................12

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. MASALAH
Data yang tercatat bahwa terlepas dari kejadian kehamilan tidak diinginkan,
pernikahan dini masih banyak ditemui karena faktor budaya dan agama, tingkat ekonomi
dan pendidikan keluarga, serta situasi setelah bencana dimana perempuan yang berusia 15-
17 tahun yang kehilangan orangtuanya lebih mungkin untuk segera menikah karena
meringankan beban ekonomi keluarga karena kehilangan aset ekonomi setelah bencana
(BPS, 2020)

Usia ideal menikah untuk perempuan adalah minimal 21 tahun dan untuk lai-laki
minimal 25 tahun. Usia tersebut berhubungan dengan kesiapan untuk berkeluarga baik
secara fisik dan psikis dan jika telah terjadi perkawinan sebelum usia tersebut maka
dianjurkan usia pertama hamil adalaha 21 tahun (BKKBN, 2014)

Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan psikis dimana seorang calon
Ibu harus mempersiapkannya sebelum terjadi kehamilan. Berkaitan dengan hal tersebut,
dampak dari tidak siapnya calon Ibu ternyata dapat menyebabkan kehamilan yang
beresiko yang berujung pada kematian ibu. (Oktalia, 2018)

Dalam Riskesdas tahun 2016 tidak seluruh pasangan siap memiliki menghadapi
proses kehamilan atau memiliki anak, salah satu alasan dari pasangan adalah ketidak
tepatan waktu dari terjadinya proses kehamilan tersebut. Dampak kehamilan yang tidak
direncanakan selain berdampak pada kehamilan juga berdampak pada ketidaksiapan ibu
untuk hamil dan bahkan dapat berujung pada keputusan untuk pengguguran kandungan
yang tidak aman (unsafe abortion). (Pranata, 2017)

B. SKALA
Menurut Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2017, Indonesia memiliki 305
kasus AKI per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari target SDG’s yang
seharusnya dicapai yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017. Hal tersebut
salah satunya karena tingginya angka pernikahan dini di Indonesia. Berdasarkan Survei
Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2017 bahwa
39,17% anak perempuan berusia 10-17 tahun menikah yang pertama pada usia di bawah

1
15 tahun, 39,91% menikah pada usia 16 tahun, dan sebanyak 22,92% menikah pada usia
17 tahun.

2
3

Sampai saat ini angka kematian ibu (AKI) masih menjadi masalah utama di bidang
kesehatan ibu dan anak. AKI di Indonesia perlu mendapatkan perhatian khusus dari
banyak pihak terutama pemerintah, sektor swasta serta masyarakat. Hal ini melihat target
Sustainable Development Goals (SDG’s) yaitu menurunkan AKI dari 70 menjadi 306 per
100.000 kelahiran hidup [1]. Penyebab kematian ibu disebabkan oleh beberapa faktor.
Pendarahan merupakan presentase tertinggi penyebab utama terjadinya kematian ibu.
Lebih lanjut, terjadinya partus lama merupakan penyumbang kematian ibu terendah.
Sementara itu penyebab lain-lain juga berperan cukup besar dalam menyebabkan kematian
ibu. Penyebab kematian ibu secara tidak langsung meliputi jantung, ginjal, kanker,
tuberkulosis atau penyakit lain yang diderita ibu.

C. KRONOLOGI
Bahwa ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun akan memiliki risiko 5,117 kali
lebih besar untuk mengalami kompli kasi kehamilan apabila dibandingkan dengan ibu
hamil yang berusia 20-35 tahun
Penyebab-penyebab kematian ibu dapat dideteksi secara dini dengan melakukan
persiapan pra kehamilan melalui konseling yang diberikan kepada calon pengantin (catin).
Melalui konseling persiapan kehamilan diharapkan dapat membantu dan mendeteksi
secara dini sehingga dapat menurunkan gangguan kehamilan dan menurunkan angka
kematian ibu. Deteksi dini dan pencegahan dapat dilakukan dengan pengukuran status gizi
untuk mengetahui apakah catin mengalami kekurangan energi kronik (KEK) atau tidak.
Kadar hemoglobin kurang dari 11 gram menyebabkan seseorang didiagnosa anemia.
Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) diberikan kepada seorang perempuan yang akan menikah
untuk mencegah terjadinya kehilangan nyawa para ibu. Sangat penting bagi calon ibu
untuk mempersiapkan kehamilan sekitar tiga atau empat bulan sebelum kehamilan
terutama persiapan fisik khususnya nutrisi dan olahraga.
Usia ibu ketika mengalami kehamilan akan mempengaruhi status kesehatan ibu hamil
dan janinnya karena berkaitan dengan kematangan organ reproduksi dan kondisi
psikologis ibu hamil yaitu kesiapan dan kemampuan menjalani kehamilan. Komplikasi
risiko yang akan dialami oleh ibu hamil yang berusia <20 tahun seperti keguguran,
kelahiran prematur, persalinan sulit, serotinus, ketuban pecah dini, anemia, melahirkan
bayi BBLR.

3
4

D. SOLUSI
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mematangkan calon pengantin adalah
melalui bimbingan pranikah. Prayitno dalam Wulansari (2017) menyatakan bahwa
bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh rang yang ahli kepada
seorang atau beberapa orang individu agara orang yang dibimbing dapat mengembangkan
kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan
sarana yang ada dapat dikembangkan berdasarkan norma yang berlaku. Promosi kesehatan
pranikah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya yaitu reproduktif pranikah (Kemenkes, 2015).

Sutrisno (2019) menyatakan bahwa setelah mendapatkan bimbingan pranikah, para


calon pengantin terdapat peningkatan tingkat pengetahuan terkait dengan fungsi
reproduksi dan adanya kesediaan untuk melakukan pemeriksaan pranikah di layanan
kesehatan terdekat. Hal yang serupa disampaikan oleh Tarsikah (2020) bahwa terdapat
perubahan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan
melalui kelas pra nikah untuk menyiapkan kehamilan sehat pada remaja. Riza Umami dkk,
Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Calon... ISSN 2614-1000 eISSN 2613-9383
155 Fariski dkk (2020) menyampaikan bahwa ada perbedaan status gizi berdasarkan IMT
dan LILA antara subyek di desa dan kota akan tetapi tidak ada perbedaan kualitas diet dan
kadar Hb pada subyek(Riza Umami, 2021)

4
Deskripsi Kegiatan
Tanggal : 8 maret 2023 Subjektif
No RM : 02120275 Ny’ F datang ke Puskesmas Jetis 1, ingin
memeriksa kesehatan dan ingin memeriksa
Identitas Pasien
kesehatan dan ingin suntik imunisasi TT
Nama : Ny. F untuk persyaratan pernikahan.
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA Umur : 25 Tahun
Objektif
A. Asuhan Kebidanan Agama : Islam
Ku : Baik
Suku : Jawa Kesadaran : Composmentis
Asuhan Kebidanan Pranikah TB :158 dan Prakonsepsi Pada Ny’D
Pendidikan : S1
Umur 23 Tahun
BB : 55
Dengan Suntik Imunisasi Pekerjaan : Karyawan Swasta Tetanus Teksoid Dan
TD : 124/72 Mmhg
Persiapan Kehamilan Pranikah
Alamat : N : 102 x/mnt
Karangwani/blawong rt 07 S : 36,2°c
Golongan darah : O
trimulyo, jetis, bantul
IMT : 22
No Hp : 08*** **** ****

Pemeriksaan Penunjang
Hb : 13,9 g/dl
PP Test : Negatif (-)
Analisa
Ny’ F usia 25 tahun dengan imunisasi TT
pranikah.
Penatalaksanaan
1. Memberitahu pasien hasil pemeriksaan
bahwa tanda-tanda vital dalam batas
normal.
Evaluasi : klien mengerti.
2. Menganjurkan untuk memperbaiki pola
makannya menjadi makanan dengan
gizi seimbang , menambah kalori setiap
kali makan seperti mengandung
5
karbohidrat dengan makan teratus 3 kali
sehari, mengkonsumsi lauk, buah dan
sayur untuk persiapan organ reroduksi
dan tubuh yang sehat, setelah itu
B. Telaah Jeurnal
Jurnal Judul Populasi Intervensi Comparison Outcome Time
Jurnal Perencanaan Populasi dalam Penentuaan sampel Tujuan penelitian Secara umum sebagian 2021
Kesehatan Kehamilan Sehat penelitian ini adalah menggunakan teknik ini yaitu untuk besar responden telah
Masyarakat Pada Calon seluruh calin total population memberikan melakukan praktik
Pengantin Yang pengantin sampling yang terdiri informasi perencanaan kehamilan
Ber Niat Menikah perempuan berusia dari 19 orang di Ke mengenai bahaya sehat (58%).
Usia Dini Di <19 yang terdaftar camatan kehamilan pada Responden telah
Kabupaten di KUA Sumowono Sumowono,13 orang usia muda.Dalam memiliki pengetahuan
Semarang Tahun KUA Bandungan. di Kecamatan upaya untuk yang baik mengenai
2020 Bandungan, 10 orang mencegah praktik perencanaan
di Kecamatan Bergas, komplikasi kehamilan sehat (58%),
dan 8 orang di kehamilan risiko sikap yang baik (54%),
Kecamatan Jambu tinggi pada remaja dan akses informasi
. perempuan maka yang baik (60%).
pengetahuan Namun hanya 36%
kesehatan responden yang
reproduksi sangat memiliki niat untuk
diperlukan demi menunda kehamilan
menciptakan hingga berusia 20
kondisi kehamilan tahun, 60% responden
yang baik berniat mengatur jarak
kehamilan, dan 46%
berniat memiliki anak
lebih dari 4
Jurnal Upaya Jumlah populasi - Tujuan kegiatan ini Nilai kuesioner pada 2021
Idaman Peningkatan yaitu 35 responden adalah Calon pre test di dominasi
Kesehatan Pengantin Wanita oleh tingkat
Reproduksi Calon mampu melakukan pengetahuan cukup
Pengantin Wanita perencanaan sebesar 91%. Nilai
Melalui kehamilan sehat. kuesioner pada post test

6
Pendampingan Sasaran adalah 35 didominasi oleh tingkat
Perencanaan CPW yang tercatat pengetahuan baik
Kehamilan Sehat di KUA Kaliwates sebesar 89%.
Di Kua Kaliwates Jember.j Keinginan CPW untuk
Kabupaten Jember segera hamil adalah
sebesar 71%
Jurnal Ilmu Kesiapan Ibu Populasi penelitian Penelitian ini Tujuan : untuk Hasil analisis regresi 2016
dan Menghadapi adalah 96 responden menggunakan desain mengetahui menemukan bahwa
Teknologi Kehamilan Dan cross-sectional Kesiapan Ibu faktor pendapatan
Kesehatan Faktor- Faktor deskriptif analitik menghadapai pasangan usia subur
Yang untuk mengetahui kehamilan dan dan keterpaparan
Mempengaruhiny faktor – faktor yang faktor – faktor informasi adalah faktor
a mempengaruhi yang paling dominan dalam
kesiapan ibu mempengaruhinya. mempengaruhi
menghadapi kesiapan Ibu dalam
kehamilan. menghadapi kehamilan
(P Value < 0,05)

7
BABIII
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Loogbook Dan Reading Jurnal
Berdasarkan Hasil Asuhan Kebidanan pranikah dan prakonsepsi pada Ny’ F umur 25
tahun dengan konseling persiapan pra kehamilan adalah konseling persiapan kehamilan
diharapkan dapat membantu dan mendeteksi secara dini sehingga dapat menurunkan
gangguan kehamilan dan menurunkan angka kematian ibu. Deteksi dini dan pencegahan
dapat dilakukan dengan pengukuran status gizi untuk mengetahui apakah catin mengalami
kekurangan energi kronik (KEK) atau tidak. Kadar hemoglobin kurang dari 11 gram
menyebabkan seseorang didiagnosa anemia. Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) diberikan
kepada seorang perempuan yang akan menikah untuk mencegah terjadinya kehilangan
nyawa para ibu. Sangat penting bagi calon ibu untuk mempersiapkan kehamilan sekitar
tiga atau empat bulan sebelum kehamilan terutama persiapan fisik khususnya nutrisi dan
olahraga (Ratnasari, 2018). Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengkajaian didapatkan
hasil Keadaan umum ibu : Baik, Kesadaran : Composmentis TD : 124/72 Mmhg N : 102
x/mnt S : 36,2°c, hasil dari konseling dan pemeriksaan persiapan kehamilan pada caten
yaitu IMT : 22 HB : 13,9 g/dl SUNTIK TT dilakukan langsung di laboratorium Puskesmas
Jetis 1 Bantul.

B. TEORI
Skring Persiapan Kehamilan Pada Caten
Skringing persiapan kehamilan merupakan titik awal perkembangan kesehatan ibu
dan anak yang dapat dipersiapkan sejak dini, bahkan sebelum seorang perempuan hamil
dan menjadi ibu. Skringing persiapan kehamilan merupakan bagian dari kesehatan secara
keseluruhan keseluruhan bagi perempuan. Perawatan kesehatan persiapan kehamilan
berguna untuk mengurangi resiko komplikasi dalam kehamilan dan mempromosikan
gaya hidup sehat untuk mempersiapkan kehamilan sehat. (Eka Vicky Yulivantina, 2021)
Perawatan kesehatan persiapan prenikah merupakan perawatan yang mengacu pada
intervensi biomedis, perilaku, dan preventif sosial yang dapat meningkatkan
kemungkinan memiliki bayi yang sehat. Untuk dapat menciptakan kesehatan prakonsepsi
dapat dilakukan melalui skrining prakonsepsi. Skrining prakonsepsi sangat berguna dan
memiliki efek positif terhadap kesehatan ibu dan anak. Penerapan kegiatan promotif,

8
intervensi kesehatan preventif dan kuratif sangat efektif dalam meningkatkan kesehatan
ibu dan anak sehingga membawa manfaat kesehatan untuk remaja, baik perempuan dan

9
10

laki-laki selama masa reproduksinya baik sehat secara fisik, psikologis dan sosial,
terlepas dari rencana mereka untuk menjadi orang tua (Eka Vicky Yulivantina, 2021)
Salah satu upaya pemerintah dalam menurunkan AKI dan AKB antara lain dengan
meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk kegiatan
evaluasi/skrining ibu hamil berisiko di tingkat keluarga dan masyarakat dan melakukan
perawatan kesehatan yang dimulai pada saat sebelum hamil, yang dapat dimulai pada
saat remaja, pasangan pranikah atau saat sebelum hamil pada pasangan usia subur.
(PermenkesRI, 2014)
Pelayanan kesehatan sebelum hamil dilakukan untuk mempersiapkan perempuan
dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh
bayi yang sehat Untuk mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan dan
persalinan yang sehat perlu adanya persiapan, baik untuk calon ayah maupun calon ibu
yaitu melalui perawatan prakonsepsi (sebelum terjadinya kehamilan). Perawatan
prakonsepsi antara lain dengan memberikan pendidikan atau konseling prakonsepsi dan
skrining prakonsepsi (Hartini, 2022)
BABIV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Petugas kesehatan memberikan Asuhan konseling pranikah kepada setiap caten
diharapkan dapat menjadi strategi untuk menambah pengetahuan setiap caten yang akan
melakukan pernikahan.

B. Saran
1. Bagi setiapcaten diharapkan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan
pengetahuan menegenai pentingnya persiapan pranikah terutama persiapan kehamilan
maupun kesehatan tentang fisik maupun mental
2. Bagi bidan Diharapkan mampu mempertahankan kualitas dalam memerikan edukasi
kepada setiap caten baik edukasi persiapan kehamilan ataupun edukasi kesehatan
prakonsepsi

11
DAFTAR ISI
BKKBN. (2014). Buku Saku untuk Calon Pengnatin Seri Genre. Jakarta: Direktorat Bina
Ketahanan Remaja BKKBN Badan Penasihat, Pembinaaan dan Pelestarian
Perkawinan (BP4).
BPS. (2020). Pencegahan Perkawinan Anak Percepatan yang Tidak Bisa Ditunda. Badan
Pusat Statistik, 360.
Eka Vicky Yulivantina, G. S. (2021). Persepsi Calon Pengantin Perempuan terhadap
Skrining. Stethoscope, 76.
Hartini, I. (2022). Pengaruh Penggunaan E-Modul Prakonsepsi terhadap Perilaku Persiapan
Kehamilan Sehat pada Wanita Usia Subur. Journal of Health, 64.
Kemenkes. (2015). Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon Pengantin. Jakarta.
Oktalia, d. (2018). Kesiapan Ibu Menghadapi Kehamilan dan FaktorFaktor yang
Mempengaruhinya. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan , 147-159.
PermenkesRI. (2014). Peraturan Mentri Kesehatan No 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan
Seksual. Retrieved from http://kesga.kemkes.go.id/images/pedom%20an/PMK
%20No.%2097~%20ttg%20Pelay%20anan%20Kesehatan%20Kehamilan.%20pdf.
Pranata, S. &. (2017). Kejadian Keguguran, Kehamilan Tidak Direncanakan Dan
Pengguguran Di Indonesia. Academia.Edu, 145.
Ratnasari, A. (2018). Perancangan Aplikasi Edukasi Calon Pengantin untuk Peningkatan
Pengetahuan Pra Kehamilan Berbasis Android. Seminar Nasional Informatika Medis,
51.
Riza Umami, S. S. (2021). Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin
Wanita Melalui Pendampingan Perencanaan Kehamilan Sehat Di Kua Kaliwates
Kabupaten Jember. Jurnal Idaman, 154.

Anda mungkin juga menyukai