Disusun oleh
Nama : Neni Fajri Hastuti
NIM : 2220106074
Disusun oleh
Nama : Neni Fajri Hastuti
NIM : 2220106074
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Masalah
sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita
di dunia tiap tahunnya, bisa dicegah melalui pemberian ASI eksklusif selama
serta minuman tambahan kepada bayi. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif
Air Susu Ibu Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak
berusia enam bulan. ASI Eksklusif dianjurkan pada beberapa bulan pertama
yang diperlukan anak pada umur tersebut. Komposisi ASI sampai dengan
enam bulan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. ASI dapat
diberikan sampai bayi berusia dua tahun atau bahkan lebih dari dua tahun
(Yefi dan Nina 2015). Data ASI eksklusif pada bayi di seluruh dunia sebesar
41%, sedangkan target WHO pada tahun 2030 untuk pemberian ASI ekslusif
1
kebersihan payudara. Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun
sering ibu – ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih
dini. Oleh karena itu, ibu – ibu memerlukan bantuan agar proses menyusui
lebih berhasil. Banyak alasan yang dikemukakan oleh ibu yang tidak
menyusui bayinya antara lain payudara ibu tidak memproduksi cukup ASI
atau bayinya tidak mau mengisap. Sesungguhnya hal ini tidak disebabkan
karena payudara ibu tidak memproduksi ASI yang cukup, melainkan karena
ibu kurang percaya diri bahwa ASI nya cukup untuk bayinya1. Peran bidan
membantu ibu untuk memberikan ASI dengan baik dan mencegah munculnya
masalah umum yang terjadi. Salah satu peran awal bidan dalam mendukung
Kelancaran ASI yang baik dapat dilihat dari faktor ibu menyusui yang
baik dimana apabila ibu memberikan ASI dalam sehari 8-12 kali. Hal-hal
dan pikiran, perawatan payudara, faktor fisiologi, faktor istirahat serta faktor
oleh produksi ASI yang tidak cukup. Produksi ASI yang tidak cukup
(Susilo dan Feti, 2016). Wanita Usia Subur terutama ibu nifas perlu
2
melakukan perawatan payudara untuk memelihara kesehatan pada
Perawatan payudara ini mulai dilakukan pada hari pertama atau kedua
B. Skala
ibu yang pernah menyusui anak di Indonesia sudah tinggi, yaitu 90%, namun
yang memberikan secara ASI eksklusif selama 6 bulan masih rendah sebesar
20%. Pemberian ASI direkomendasikan sampai dua tahun atau lebih. Alasan
ASI tetap diberikan setelah bayi berusia 6 bulan, karena 65% kebutuhan
energi seorang bayi pada umur 6-8 bulan masih terpenuhi dari ASI. Pada
umur 9-12 bulan sekitar 50% kebutuhannya dari ASI dan umur 1-2 tahun
setengah 52,5 % dari 2,3 juta bayi berusia kurang dari enam bulan- yang
tahun 2019. Persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif di Jawa Tengah
sendiri pada tahun 2021 sebesar 72,5% masih sangat jauh dengan cakupan
target ASI eksklusif di Indonesia yang mencapai 90% (Profil Jateng, 2021).
angka tersebut masih belum memenuhi target nasional sebesar 90% (Profil
Kebumen, 2021).
3
C. Kronologi
bayinya antara lain payudara ibu tidak memproduksi cukup ASI atau bayinya
tidak mau mengisap. Sesungguhnya hal ini tidak disebabkan karena payudara
ibu tidak memproduksi ASI yang cukup, melainkan karena ibu kurang
percaya diri bahwa ASI nya cukup untuk bayinya. Keluhan yang sering
dialami ibu post partum berhubungan dengan payudara pada masa laktasi,
yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan payudara yang baik dan
bisa timbul bendungan Air Susu Ibu (ASI), mastitis, dan infeksi payudara.
bersih dan mudah dihisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluh bayinya
tidak mau menyusu, bisa jadi ini disebabkan oleh faktor teknis seperti puting
D. Solusi
ASI. Bidan dapat membantu ibu untuk memberikan ASI dengan baik dan
mencegah munculnya masalah umum yang terjadi. Salah satu peran awal
4
satu – satunya penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asuhan Kebidanan Pada Ny. Y Umur 38 Tahun P1A0AH1 Dengan Perawatan Payudara
di Bangsal Bugenville RSUD Dr. Soedirman Kebumen
Deskripsi Kegiatan Response TTD
Tanggal : 8 Juni 2023 Pembimbing CI
Pukul : 08.15 WIB Subjektif TTD Mahasiswa
Ruangan : Bangsal - Ny. Y mengatakan masih sedikit nyeri di
Bugenville jalan lahirnya
- Ny. Y mengatakan ASI nya belum keluar
No. RM : 512xxx - Ny Y mengatakan lelah karena semalaman
kurang istirahat Neni Fajri Hastuti
Objektif
Identitas Pasien Keadaan Umum : Baik TTD CI
Nama : Ny. Y Kesadaran : Composmentis
Umur : 38 Tahun TTV
Agama : Islam S : 36,30 C
Suku : Jawa TD : 137/81 mmHg
N : 85 x/m Winarni, S.ST., Bdn
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Rr : 18 x/m
Alamat : Bandung kidul SpO2 : 98 %
Rt 02/Rw 03, Kebumen Dada
- Payudara simetris
6
No.Hp : 0878xxx - Putting susu menonjol TTD
- Putting susu sedikit lecet Pembimbing PKK
- ASI belum keluar
Abdomen
- Kontraksi uterus keras
- Tfu 3 jr dibawah pusat
Genitalia Pratika
- Lokhea Rubra Wahyuhidaya,
S.Keb., Bd., M.keb
Analisis
Ny. Y umur 38 tahun P4A0 post spontan dengan
perawatan payudara
Penatalaksanaan
- Mengucapkan salam
- Menjelaskan kepada ibu bahwa H+2
setelah bersalin merupaka hal yang wajar
jika asi masih sedikit, tetapi ibu harus
tetap menyusui bayi sesering mungkin
agar merangsang hormon oksitosin untuk
memproduksi asi.
- Memberitahu tindakan yang akan
dilakukan
- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
- Meminta persetujuan sebelum dilakukan
tindakan
- Menutup tirai/sketsel untuk menjaga
7
privasi pasien
- Mendekatkan semua alat yang akan
digunakan kedekat pasien
- Mengatur posisi pasien duduk senyaman
mungkin
- Mencuci tangan
- Mengkompres payudara ibu dengan
menggunakan air hangan lalu air dingin
selama kira-kira 5 menit menggunakan
waslap/kain bersih
- Licinkan kedua tangan dengan babi oil
- Kedau telapak tangan di letakan diantara
kedua payudara dengan ujung-ujung jari
menghadap ke bawah, Kemudian telapak
tangan ditarik ke atas melingkari payudara
sambal menyanggah payudara tersebutlalu
tangan dilepaskan dengan gerakan cepat
kearah depan. Lakukan pergerakan ini ±
20 kali
- Mengurut payudara dari pangkal pangkal
payudara ke arah putting memakani ruas-
ruas jari. Lakukan ± 20 kali
- Tangan kanan menyanggah payudara
kanan, kemudian sisi luar tangan kiri
mengurut payudara
- Setelah slesai, payudara dikompres dengan
air hangat lalu dingin secara bergantian
kira-kira 5 menit (air hangat dahulu)
8
- Keringkan dengan handuk dan pakailah
BH khusus yang dapat menopang dan
menyangga payudara.
- Rapikan pasien senyaman mungkin
- Bereskan semua alat yang telah digunakan
- Menganjurkan ibu untuk melakukan
perawatan payudara mandiri di rumah.
- Melakukan dokumentasi
Evaluasi
Ny. Y merasa lebih rileks dan nyaman setelah
dilakukan perawatan payudara.
9
B. Reading Jurnal
A. Journal Of Nursing Health. Perawatan 2 responden Perawatan Sebelum dilakukan Perawatan 2019
Volume 4, N0. 2 September Payudara Pada Payudara perawatan payudara selama 3
2019. Ibu Post Partum (Breast Care) payudara dan hari mampu
Guna Kelancaran setelah dilakukan melancarkan
Hukia Faizatul Khoeriyah, P. Produksi ASI Di perawatan produksi ASI
Sulistyowati, Yuki Oktavia R RSUD Dr. payudara.
Goeteng
Taroenadibrata
Purbalingga
B. Journal of Ners Community Pengaruh 30 responden Perawatan Sebelum dilakukan Perawatan 2019
(JNC). Perawatan Payudara perawatan payudara 3 hari
Volume 10, No. 2, November Payudara (Breast Care) payudara dan selama 30 menit
2019.Halaman 169-184. Terhadap setelah dilakukan dapat
Pengeluaran ASI perawatan meningkatkan
Lilis Fatmawati, Yuanita Ibu Post Partum payudara. pengeluaran ASI
Syaiful, Nur Afni Wulansari. ibu post partum
C. Jurnal Kebidanan (JBd). Perawatan 1 responden Perawatan Sebelum dilakukan Perawatan 2020
Volume 2, No. 1, Juni 2022 Payudara Post Payudara perawatan payudara secara
Halaman 66-75. Partum Untuk (Breast Care) payudara dan rutin dapat
Melancarkan setelah dilakukan melancarkan
Widia Markosia Wabula, Produksi ASI. perawatan produksi ASI
Fasiha payudara.
10
BAB III
PEMBAHASAN
Ny. Y mengatakan ASI nya belum keluar dan Ny Y mengatakan lelah karena
tersebut maka produksi ASI terbukti menjadi lancar. Dari hasi penelitian
responden kedua produksi ASInya lancar pada hari ke 2. Hal ini dikarenakan
40,89 dan sesudah dilakukan intervensi nilai rata-rata pengeluaran ASI 77,50
11
nilai signifikan (2-tailed) = 0,000 yang berarti bahwa (αhitung) ≤ 0,05 maka
terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum. Penelitian yang dilakukan
secara rutin dapat menjaga kebersihan payudarai. Produksi ASI yang lancar
dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi bari lahir, ditandai dengan ibu
memberikan ASI tiap 2-3 jam, frekuensi buang air kecil (BAK) 6-8 kali/hari,
frekuensi baung air besar (BAB) lebih sering dan faeces berwarna kuning,
B. Teori
33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif adalah ASI yang
pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia enam bulan. ASI Eksklusif
umur tersebut6. Komposisi ASI sampai dengan enam bulan sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia dua tahun atau bahkan lebih dari dua tahun (Yefi N dan Nyna, 2015).
12
berperan dalam membesarnya alveoli pada masa kehamilan. Hormon ini
placental lactogen (HPL). Dampak yang terjadi apabila ASI tidak keluar dengan
mastitits, dan bayi kurang suka menyusu akibat aliran ASI yang kurang lancar.
Jika air susu jarang dikeluarkan, maka air susu akan mengental sehingga
ujung saraf peraba yang terdapat pada putting susu terangsang. Rangsangan
ASI. Jumlah prolaktin yang disekresi dan jumlah ASI yang diproduksi
bayi mengisap. Rangsangan yang ditimbulkan oleh bayi saat menyusu selain
alveoli dan duktus berkontraksi sehingga memeras air susu dari alveoli,
sebelum mandi pada pagi dan sore hari selama 30 menit akan membantu
13
suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa nifas (masa
merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar ASI
satunya penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir
kebersihan pada puting susu agar terhindar dari infeksi karena penumpukan
2022).
14
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
dilakukan baik oleh ibu postpartum maupun dibantu oleh orang lain yang
adanya pengaruh perawatan payudara pada pengeluaran ASI ibu post partum.
B. Saran
puting susu lecet serta masalah lainnya, oleh karena dibutuhkan peran bidan
mungkin.
15
DAFTAR PUSTAKA
Elisabeth SW, Th. Endang P. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.
Yogyakarta: Pustakabarupress; 2017
Fatmawati, L., Syaiful, Y., Wulansari, N.A., n.d. Pengaruh Perawatan Payudara
Terhadap Pengeluaran Asi Ibu Post Partum.
Khoeriyah, H.F., Sulistyowati, P., 2019. Perawatan Payudara Pada Ibu Postpartum
Guna Kelancaran Produksi Asi Di Rsud Dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga. Journal of Nursing and Health 4.