Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN JURNAL READING

PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP


INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Disusun Oleh :
Fadilatul Munawwaroh
1910104003

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP


INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN

JURNAL READING

Disusun oleh :
Fadilatul Munawwaroh
1910104003

Pada Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan


Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Pada Tanggal :
Maret 2020

Dewan Penguji :

1. Pembimbing : Andri Nur Solaikhah S.ST., M.Kes

2. Penguji :

Mengesahkan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta,

Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis


HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN


READING JURNAL TENTANG PENGARUH ENDORPHIN
MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN
TAHUN 2020

Disusun Oleh:
Fadilatul Munawwaroh
1910104003

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai


Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Terapan
Program Studi Kebidanan Jenjang Sarjana Terapan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Pada tanggal :

...................

Penguji Pembimbing

( ) (Andri Nur Solaikhah S.ST., M.Kes)


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh.


Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Reading Jurnal dengan judul “Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas
Nyeri Pada Ibu Bersalin”. Reading Jurnal ini diajukan untuk melengkapi sebagian
syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Terapan. Dalam menyusun Reading Jurnal
ini peneliti banyak mendapatkan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesemapatan ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., selaku Rektor Universitas ’Aisyiyah
Yogyakarta.
2. M. Ali Imron, M.Fis.,selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
’Aisyiyah Yogyakarta.
3. Fitria Siswi Utami, S.Si.T., MNS., selaku Ketua Program Studi Bidan
Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ’Aisyiyah
Yogyakarta.
4. Belian Anugrah Estri, S.ST., MMR selaku koordinator PK yang telah
memberikan arahan dalam penyusunan laporan PK ini.
5. Andri Nur Solaikhah S.ST., M.Kes., selaku pembimbing yang telah
meluangkan waktu serta memberikan bimbingan, pengarahan, dan bantuan
dalam penyusunan Reading Jurnal ini.
6. Orang tua yang selalu memberi doa dan dukungan baik materi maupun
immateri untuk terus maju dalam mencapai apa yang dicita-citakan peneliti.
7. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyusunan
Reading Jurnal Peneliti menyadari segala kekurangan dan keterbatasan
dalam penyusunan Reading Jurnal ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari pembaca sangat bernilai bagi peneliti untuk
menyempurnakan Reading Jurnal, peneliti berharap semoga Reading Jurnal
ini dapat bermanfaat bagi semua, Amiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Merlung, April 2020

Fadilatul Munawwaroh
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Masalah Kasus
B. Skala Masalah
C. Kronologi Masalah
D. Solusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis Jurnal dengan Analisa PICOT


B. Hasil Reading Jurnal

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jurnal asli dilampirkan


BAB I

PENDAHULUAN

A. Masalah Kasus

Berdasarkan Manuaba (2010), Persalinan adalah proses alami yang akan

berlangsung dengan sendirinya,tetapi persalinan pada manusia setiap saat

terancam penyulit yangmembahayakan ibu maupun janinnya sehingga

memerlukan pengawasan,pertolongan, dan pelayanan dengan fasilitas yang

memadai.

Persalinan normal merupakan suatu proses pengeluaran bayi dengan usia

kehamilan yang cukup, letak memanjang atau sejajar sumbu badan ibu,

presentasi belakang kepala, keseimbangan diameter kepala bayi dan panggul ibu,

serta dengan tenaga ibu sendiri. Hampir sebagian besar persalinan merupakan

persalinan normal, hanya sebagian saja (12-15%) merupakan persalinan

patologik (Saifuddin, 2011).

Persalinan merupkan proses pengeluaran bayi yang ditandai dengan

kontraksi pada rahim sehingga menimbulkan rasa nyeri selama bayi belum lahir.

Wanita yang melakukan persalinan pervaginam selalu mengalami nyeri saat

melahirkan, terutama saat fase aktif persalinan pervaginam kala 1. Nyeri

adalah perasaan tidak nyaman dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat

menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut (Saifuddin, 2011).

Tingkatan nyeri dalam proses persalinan yang dirasakan oleh setiap ibu

bersalin bersifat subjektif. Tidak hanya bergantung pada intensitas his tetapi juga

bergantung pada keadaan mental ibu saat menghadapi persalinan. Pengalaman


terhadap persepsi nyeri, pada umumnya primipara memiliki sensor nyeri yang

lebih peka daripada multipara (Wahyuni,2014).

B. Skala Masalah

Sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil setiap tahunnya.

Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15%

menderita komplikasi berat dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang

mengancam jiwa ibu. World Health Organization (WHO) memperkirakan

sekitar 10% kelahiran hidup mengalami komplikasi perdarahan pasca persalinan.

(Sarwono,2010).

Selama kala I persalinan normal, nyeri bisa diakibatkan oleh kontraksi

involunter otot uteri. Kontraksi cenderung dirasakan di punggung bawah pada

awal persalinan. Sensasi nyeri melingkari batang tubuh bawah, yang mencakup

abdomen dan punggung. Kontraksi umumnya berlangsung sekitar 45 sampai 90

detik. Ketika persalinan mengalami kemajuan, intensitas setiap kontraksi

meningkat, menghasilkan intensitas nyeri yang lebih besar (Reeder & Griffin,

2014).

Dampak dari nyeri persalinan dapat menimbulkan stress yang

menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan

steroid. Hormon tersebut menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan

penyempitan pembuluh darah yang dapat menyebabkan penurunan kontraksi

uterus, penurunan sirkulasi keuteroplasenta ,pengurangan aliran darah dan

oksigen ke uterus serta iskemia jaringan yang mengakibatkan proses persalinan

lama dan membuat impuls nyeri semakin banyak (Felaili, dkk, 2017).
C. Kronologi Masalah

Persalinan diawali dengan penurunan hormon progesterone. Respon

tersebut memberikan umpan balik ke hipotalamus untuk mensekresi oksitosin

yag di keluarkan melalui hipofisis posterior. Pengaruh dari oksitosin membuat

terjadinya kontraksi otot myometrium yang berdampak terhadap munculnya

respon nyeri dari ibu. Rasa nyeri yang dirasakan merupakan signal untuk

memberitahukan bahwa ibu telah memasuki tahapan proses persalinan. Rasa

nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi otot rahim.

Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (serviks), penipisan

serviks dan iskemia. Oleh karna rahim adalah organ interna, maka nyeri yang

timbul disebut nyeri viseral sehingga menimbulkan rasa sakit pada pinggang,

daerah perut dan menjalar ke arah paha (Judha, 2012).

Rasa nyeri akibat perubahan serviks dan iskemia Rahim ialah nyeri visera.

Nyeri ini berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbal

punggung dan menurun ke paha.Biasanya ibu bersalin mengalami rasa nyeri ini

hanya selama kontraksi dan bebas dari rasa nyeri interval antar kontraksi. Nyeri

melahirkan dapat berupa nyeri lokal disertai keram dan sensasi robekan akibat

regangan dan laserasi serviks, vagina, atau jaringan perineum. Rasa nyeri sering

digambarkan sebagai sensasi terbakar yang dirasakan saat jaringan meregang.

Rasa nyeri juga dapat beralih sehingga dapat dirasakan di punggung, di

pinggang, dan di paha (Fauziah, 2015).


D. Solusi

Obat penghilang rasa sakit telah banyak digunakan untuk wanita yang

melahirkan bayi, tetapi saat ini, karena beberapa keterbatasan yang diketahui dan

efek samping yang serius, metode non farmakologis seperti terapi pijat dan

musik sedang direkomendasikan secara luas. Terapi pijat mempengaruhi kulit

permukaan, jaringan lunak, otot, tendon, ligamen dan fascia dengan teknik

sistematis. Menggunakan mekanisme pelepasan endorfin, mengendalikan

gerbang saraf dan merangsang saraf simpatik, terapi pijat dapat menyebabkan

relaksasi otot. Keuntungan dari terapi pijat untuk wanita yang melahirkan bayi

baik secara fisik (manipulasi fisik jaringan tubuh lunak) atau secara psikologis

(energi penyembuhan positif yang dipancarkan selama manipulasi) (Fauziah,

2015).

Massage memiliki efek positif pada wanita yang mengalami nyeri pada

ibu bersalin dengan mengurangi hormon stres dan aktivitas janin yang rendah.

Setelah terapi massage endhorpin ibu bersalin memiliki kecemasan yang lebih

rendah, sakit kaki dan punggung dan komplikasi kebidanan yang lebih sedikit,

sedangkan yang baru lahir dalam keadaan baik. terapi massage meningkatkan

serotonin dan pada gilirannya menurunkan kortisol dan depresi. Selain itu,

serotinin tercatat mengurangi nyeri kaki dan punggung. Terapi massage juga

diharapkan untuk meningkatkan dopamin dan akhirnya mengurangi norepinefrin

dan kecemasan. Massage dapat berfungsi sebagai intervensi yang efektif untuk

ibu bersalin menurunkan intensitas nyerinya (Esti, 2012).

Terapi massage endhorpin, mengurangi konsentrasi rangsangan pasien,

dapat mengurangi kecemasan dan sensasi sakit. Relaksasi adalah salah satu efek

psikologis dari terapi massage yang dapat menurunkan denyut jantung,


pernapasan, dan metabolisme. Massage diberikan pada ibu dalam posisi

berbaring miring, dengan bantal diposisikan di belakang punggung dan di antara

kedua kakinya untuk penyangga. tekanan sedang diberikan dalam urutan berikut

selama 10 menit. Massage dimulai kepala dan leher kemudian menuju

punggung, pinggang dan kaki. Wanita hamil yang akan bersalin mengalamin

peningkatan rasa nyeri yang menyebabkan peningkatan kadar kortisol dan

norepinefrin dan rendahnya tingkat dopamin dan serotonin, kemudian

melahirkan bayi baru lahir dengan gejala seperti depresi, peningkatan kadar

kortison dan norepinefrin (hormon stres) dan kadar dopamin dan serononin yang

lebih rendah (Supliani,2017).

Massage endhorpin merupakan sentuhan ringan untuk relaksasi dan

pengurangan rasa sakit, oleh karena itu massage endhorpin ini bisa dilakukan

pada ibu bersalin yang mengalami nyeri berat, sedang melalui sentuhan

pendamping persalinan sehingga menimbulkan perasaan tenang dan rileks pada

akhirnya denyut jantung dan tekanan darah menjadi normal. Penatalaksanaan

nyeri pada ibu bersalin perlu mendapat perhatian dari penolong agar ibu bersalin

terhindar dari trauma persalinan yang bisa menyebabkan terjadinya post partum

blus pada ibu. Sesuai dengan dengan program yang dicanangkan oleh

Kementrian Kesehatan (Kemenkes) yaitu program Making Pregnancy Saver

(MPS) dengan salah satu aspek penatalaksanaan dalam persalinan yaitu aspek

sayang ibu. Salah satu tehnik non farmakologi adalah massage untuk nyeri (Esti,

2012).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis Jurnal dengan Analisa PICOT

Outcome Time
No Jurnal Judul Populasi Intervensi Comparasi
1. Jurnal Ners Efektifitas terapi Populasi Musik - Hasil uji statistik ini Penelitisn
Widya Husada musik pada nyeri Dalam penelitian menggunakan uji wilcoxon dilakukan
persalinan kala I fase ini adalah ibu dapat disimpulkan bahwa ada april-mei.
laten Oleh Livana, bersalin normal di pengaruh yang signifikan
Tri Nur Handayani, Rumah Sakit antara intensitas nyeri sebelum
Mohammad Fatkhul Islam Kendal dilakukan intervensi dan
Mubin, Imroati sebanyak 30 setelah dilakukan intervensi (p
Istibsyaroh Ar responden. value = 0,000<0,05). Dari
Ruhimat hasil penelitian ini diketahui
terapi musik efektif dalam
menurunkan intensitas nyeri
pada persalinan kala I fase
laten.

2. Jurnal Hubungan Teknik Populasi seluruh Teknik - Hasil uji statistik didapatkan November
Endurance : Nafas Dalam ibu bersalin Nafas nilai p 0,000 < 0,05 maka Ho 2018 sampai
Kajian Ilmiah Terhadap periode Dalam ditolak. Kesimpulan : terdapat Januari 2019
Problema Pengurangan November 2018 hubungan antara teknik nafas
Kesehatan Intensitas Nyeri Kala sampai Januari dalam terhadap pengurangan
I Fase Aktif di 2019 intensitas nyeri kala I fase
Klinik Pratama aktif, maka Ha diterima.
Jambu Mawar Oleh Dari hasil penelitian
Outcome Time
No Jurnal Judul Populasi Intervensi Comparasi
Lidia Fitri, Silvia didapatkan nilai Mann-
Nova, Rusti Nurbaya

3. Efektivitas Populasinya Teknik - Whitney Nilai Sig atau P 7 hari


Jurnal Implementasi Teknik adalah seluruh Relaksasi Value sebesar 0,014 < 0,05.
Keperawatan Relaksasi Metode ibu inpartu di Metode Air Apabila nilai p value < batas
Air Untuk Kamar Bersalin kritis 0,05 maka terdapat
Menurunkan Nyeri Kala 1 perbedaan bermakna antara
Persalinan Oleh RS.Bhayangkara dua kelompok atau yang
Kurnia Indriyanti Porong Sidoarjo. berarti pemberian intervensi
Purnamasari, Widya teknik relaksasi metode AIR
Anggraeni2 (Akui, Ijinkan dan Rasakan)
efektif untuk menurunkan
nyeri persalinan kala I.

4. Pengaruh teknik Populasi dalam teknik - Hasil analisis data dilakukan Juli-agustus
Jurnal Seminar relaksasi genggam penelitian ini relaksasi dengan menggunakan uji 2019
Nasional Hasil jari terhadap adalah seluruh genggam wilcoxon signed rank test.
Riset
penurunan nyeri ibu bersalin di jari Hasil uji statistik
BPM wilayah menunjukkan nilai p=0,004
persalinan kala 1 kerja Puskesmas (<0,005) yang artinya ada
oleh Tuning
Kertosono pengaruh yang signifikan
Sugianti, Joeliatin.
Kabupaten penurunan nyeri persalinan
Nganjuk tahun sebelum dan sesudah
2019 diberikan relaksasi genggam
jari.
5. Populasi dalam Endorphin Hasil uji statistik dengan April – juni
Pengaruh Endorphin
Jurnal for quality penelitian ini Massage menggunakan paired sample 2019
Massage Terhadap
in women’s dilakukan pada test untuk menganalisis
Intensitas Nyeri
healthy 24 responden ibu pengaruh massage endhorpin
Outcome Time
No Jurnal Judul Populasi Intervensi Comparasi
Pada Ibu Bersalin bersalin kala I. terhadap intensitas nyeri
oleh Nurun Ayati persalianan didapatkan nilai
khasanah, Wiwit signifikan 0.000 ( P < 0.05)
Sulistyawati yaitu terdapat pengaruh
positif massage endhorpin
terhadap penurunan intensitas
nyeri pada ibu kala I.
B. Hasil Reading Jurnal

Berdasarkan hasil analisis PICOT, terdapat beberapa intervensi yang dapat

dilakukan untuk intensitas nyeri pada ibu bersalin Intervensi yang diambil yaitu

endorphin massage.

Endorphin massage terbukti dapat mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin.

Massage merupakan salah satu teknik aplikasi teori gate-control, dengan

menggunakan teknik massage atau pijat dapat meredakan nyeri dengan

menghambat sinyal nyeri, meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke seluruh

jaringan Pijat secara lembut membantu ibu merasa lebih segar, rileks, dan

nyaman dalam (Murray 2012).

Masase endorpin merupakan terapi sentuhan dan pemijatan ringan, dan

dinilai cukup penting diberikan kepada ibu hamil, diwaktu menjelang hingga

saatnya melahirkan. Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk

melepaskan senyawa endorpin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat

menciptakan perasaan nyaman (kuswandi, 2011).

Menurut Nurun Ayati khasanah, Wiwit Sulistyawati (2020) dalam

penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas

Nyeri Pada Ibu Bersalin” memaparkan bahwa Pada penelitian ini massage

endhorpin diberikan selama kontraksi. Massage endhorpin dapat menimbulkan

pengaruh fisiologis terhadap tubuh. Pada penelitian ini didapatkan nilai

(P=0,000) sesudah diberikan perlakuan hal ini menunjukkan bahwa massage

endorphin memiliki efek menurunkan nyeri yang bermakna pada ibu inpartu kala

I fase aktif. Pemberian massage endhorpin pada ibu bersalin merupakan tehnik

relaksasi untuk menurunkan rasa sakit, endhorphin terdiri dari 30 unit asam

amino seperti ketokolamin, kortikotrofin, kortisol yang diproduksi oleh tubuh


berfungsi menghilangkan rasa sakit dan menurunkan stress. Proses relaksasi ini

memperkuat ikatan suami dan istri dalam persiapan persalinan. Sentuhan yang

dilakukan membantu meningkatkan pelepasan hormon oksitosin dan melalui

peningkatan endhorpin transmisi sinyal antara sel saraf sehingga dapat

menurunkan ambang batas nyeri pada ibu bersalin. Massage endhorpin pada

punggung lebih mengurangi nyeri dan membuat ibu bersalin merasa lebih

nyaman (Arifah,2012).

Menurut pendapat peneliti bahwa Terapi massage endhorpin, mengurangi

konsentrasi rangsangan pasien, dapat mengurangi kecemasan dan sensasi sakit.

Relaksasi adalah salah satu efek psikologis dari terapi massage yang dapat

menurunkan denyut jantung, pernapasan, dan metabolisme. Massage diberikan

pada ibu dalam posisi berbaring miring, dengan bantal diposisikan di belakang

punggung dan di antara kedua kakinya untuk penyangga. tekanan sedang

diberikan dalam urutan berikut selama 10 menit. Massage dimulai kepala dan

leher kemudian menuju punggung, pinggang dan kaki. Wanita hamil yang akan

bersalin mengalamin peningkatan rasa nyeri yang menyebabkan peningkatan

kadar kortisol dan norepinefrin dan rendahnya tingkat dopamin dan serotonin,

kemudian melahirkan bayi baru lahir dengan gejala seperti depresi, peningkatan

kadar kortison dan norepinefrin (hormon stres) dan kadar dopamin dan serononin

yang lebih rendah (Esti, 2012).

C. Teori dari Pokok Bahasan

Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan

hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini dapat

menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan vasokonstriksi pembuluh

darah. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, penurunan


sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta

timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah banyak

(Mander, 2012).

Selama ini endorpin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya.

Beberapa diantaranya adalah, mengatur produksi hormon pertumbuhan dan

seks, mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan

perasaan stress, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Endorpin dalam

tubuh bisa dipicu munculnya melalui berbagai kegiatan, seperti pernapasan

yang dalam dan relaksasi, serta meditasi (Kuswandi, 2011).

Seorang ahli kebidanan, Constance Palinsky, tergerak untuk menggunakan

endorpin untuk mengurangi atau meringankan rasa sakit pada ibu yang akan

melahirkan. Diciptakanlah masase endorpin yang merupakan teknik sentuhan

serta pemijatan ringan, yang dapat menormalkan denyut jantung dan tekanan

darah, serta meningkatkan kondisi rileks dalam tubuh ibu hamil dengan

memicu perasaan nyaman melalui permukaan kulit. Terbukti dari hasil

penelitian, teknik ini dapat meningkatkan pelepasan zat oksitosin, sebuah

hormon yang memfasilitasi persalinan (Mongan, 2012). Disampaikan oleh

Smith et al (2007) bahwa masase dapat meredakan nyeri dengan menghambat

sinyal nyeri atau dengan meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke jaringan.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Tedapat beberapa intervensi yang dapat diterapkan untuk mengurangi

intensitas nyeri pada ibu bersalin diantaranya seperti endorphin massase.

Berdasarkan hasil penelitian didapati penurunan intensitas nyeri yang

signifikan setelah diberi massage endhorpin. Hasil penelitian sebelum

diberikan massage endhorphin mengalami nyeri sangat berat 18 orang, dan

Sesudah diberiakan massage endhorpin mengalami perubahan mengalami

nyeri sedang 17 orang. Pada penelitian ini massage endhorpin diberikan

selama kontraksi.

B. SARAN

1. Bagi keluarga

Bagi keluarga terutama suami untuk membantu melakukan pemijatan

atau endhorpin massase agar mengurangi intensitas nyeri pada ibu

bersalin.

2. Bagi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Menambah bahan bacaan bagi mahasiswa diperpustakaan atau

referensi untuk mahasiswa tentang intervensi yang dapat dilakukan untuk

intensitas nyeri persalinan.


3. Bagi Tenaga Kesehatan

Bagi tenaga kesehatan terutama bidan diharapkan dapat memberikan

komunikasi dan informasi tentang endorphine massase kepada

masyarakat dengan lebih baik lagi terutama ibu yang akan melakukan

persalinan.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Saifuddin.(2011). Buku Acuan Nasional Perawatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka.
Wahyuni, I. (2014). Pelaksanaan Rujukan Persalinan dan Kendala yang Dihadapi.
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan. INFOKES
Sarwono, P. (2010). Ilmu Kebidanan.Jakarta: P.T. Bina
PustakaSarwonoPrawirohardjo
Reeder, M dan Griffin, K. (2012). Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita,
Bayi dan Keluarga. Alih Bahasa Yati Afiyati, dkk. Ed. 18. Jakarta : EGC.
Felaili,. Sova,E,. dan Machmudah. (2017). Teknik Kneading Menurunkan Tingkat
Nyeri Persalinan Kala I pada Ibu Bersalin di Kabupaten Semarang. Jurnal
Kebidanan
Judha, P. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Jakarta : Nuha
Medika.
Fauziah, Rumdasih J, Mesra, E. (2015). Pengetahuan Bidan Merupakan Faktor
Dominan terhadap Kepatuhan Bidan Menerapkan Asuhan Persalinan
Normal.Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan,
Esti, H. (2012) Pengaruh masase punggung terhadap pengurangan nyeri persalinan
kala I fase aktif pada ibu bersalin normal di bpm wilayah kerja puskesmas
tegalrejo kabupaten magelang tahun 2012 .
Supliani E, (2017). Pengaruh Masase punggung terdapat intensitas nyeri persalinan
kala I di kota bogor.Midwife Journal
Murray, M. L., & Huelsman, C. M. (2012). Labor and Delivery Nursing: A Guide to
Evidence Based Practice. New York: Springer.

Kuswandi, Lanny. 2011. Keajaiban Hypno-Birthing. Jakarta: Pustaka Bunda

Arifah D,Mulyono B, pujiati N. 2012. Perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I pada
ibu bersalin normal primigravida dan multi gravida di Rb Nur Hikma Desa
Kuwaron Gubug Grobogan tahun 2011, Jurnal Kebidanan.Universitas
muhammadiyah semarang

Mander, 2012. Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC

Mongan, M. 2012. Hypno Birthing : Metode Melahirkan Secara Aman, Mudah dan Nyaman.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai