Anda di halaman 1dari 26

PRESENTASI JURNAL

KONSELING GIZI PADA BALITA

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 3


Praktik Asuhan Kebidanan pada Bayi, Balita dan Anak Usia Prasekolah

Disusun oleh
NAMA : Indah Ayu Nurlestari
NPM : 19220200062

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

SEMINAR KASUS
KONSELING GIZI PADA BALITA

Oleh:

Nama : Indah Ayu Nurlestari


NPM : 19220200062

Telah dilakukan pembimbingan dinyatakan layak untuk dipresentasikan


dihadapan tim penguji

Jakarta, Januari 2023

Mengetahui,
Dosen Penanggungjawab Stase

( )
NIDN.

i
LEMBAR PENGESAHAN

SEMINAR KASUS
KONSELING GIZI PADA BALITA

Oleh:

Nama : Indah Ayu Nurlestari


NPM : 19220200062

Telah dipresentasikan pada tanggal Januari tahun 2023 di hadapan tim penguji
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Departemen Kebidanan Universitas
Indonesia Maju

Jakarta, Januari 2023


Menyetujui,
KBK Dosen Komunitas dan Ilmu KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi
Teknologi Dini

Agus Santi Br. G., S.ST, M.Kes Gaidha K Pangestu, S.Tr.Keb., M.Keb
NIDN. 0317088406 NIDN. 0317119401

Mengesahkan,
Dosen Penanggungjawab Stase

( )
NIDN.

KATA PENGANTAR

ii
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas segala
pertolongan dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat megerjakan tugas dengan
baik meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana ini. Shalawat serta salam
senantiasa saya kirimkan kepada Rasulullah SAW, yang berusaha
menyelamatkan manusia dari kesesatan. Dalam mengerjakan presentasi jurnal ini
yang berjudul Penatalaksanaan Kasus pada An. M Usia 24 Bulan dengan
Kebutuhan Konseling Gizi Tahun 2023. Penulis mengakui banyak hambatan
dan kesulitan yang dijumpai dalam mengerjakan tugas ini, namun berkat usaha p
enulis sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyusun laporan ini guna untuk memenuhi tugas dari Stase 3
Praktik Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Bayi, Balita dan Anak Pra
Sekolah. Laporan ini disusun dengan tujuan memberitahukan kepada para
pembaca mengenai masalah yang penulis bahas dan kaji didalam laporan ini.
Dalam Penyusunan ini, penulis mendapatkan begitu banyak bimbingan,
bantuan, dan saran serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
yang terhormat:
1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju

2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan
Indonesia Maju.

3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.

4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik


Universitas Indonesia Maju.

5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku P Wakil Rektor II Bidang Bidang Sumber


Daya dan Keuangan Universitas Indonesia Maju.

6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi


Universitas Indonesia Maju.

iii
7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi
Universitas Indonesia Maju.

8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan


Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju

9. Retno Puji, M.Keb selaku selaku Dosen Responsi praktek stase 3

10. Ratna Wulandari, S.ST.,MKM selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk dapat menyampaikan presentasi serta
memberikan masukan dan saran-saran perbaikan kepada penulis.

11. Liste Zulhijwati Wulan, Atr, Keb, Skm, M.Kes CI Responsi Stase 3

12. Seluruh staf dosen Universitas Indonesia Maju (UIMA)

13. Rekan angkatan 2023 program studi kebidanan program profesi kebidanan
departemen kebidanan universitas indonesia maju (UIMA)

Apabila didalam penulisan laporan ini terdapat kekurangan-kekurangan


penulis memohon maaf. Penulis dengan hati terbuka menerima saran dan
masukan dari berbagai pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan dengan adanya perbaikan lebih bermanfaat bagi pengembangan
Ilmu Pengetahuan pada umumnya dan Ilmu Kebidanan pada khususnya demi
kesejahteraan ibu dan anak.

Cianjur, Januari 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
TINJAUAN JURNAL.........................................................................................1
TINJAUAN KASUS............................................................................................4
PEMBAHSAN......................................................................................................10
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
I. TINJAUAN JURNAL
1. Jurnal 1
Judul : Edukasi Gizi Seimbang Dan Pemantauan Status Gizi Balita
Di Posyandu Melati Desa Wonosari, Gadingrejo, Pringsewu
Penulis : Adillah Imansari, Siti Madanijah, Lilik Kustiyah
Tahun : 2020
Link Jurnal :

http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/Abdi/article/
view/pkmgiziferi/pkmgiziferi

Abstrak
Status gizi balita yang baik memegang peranan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan terutama pada tahap golden period di
lima tahun pertama. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 di
Indonesia menujukkan prevalensi stunting balita sebesar 27,5%, balita
kurus 8,0%, balita sangat kurus 3,1%, balita risiko kurus 22,8%, dan balita
dengan gizi kurang sebanyak 17,8%. Tujuan kegiatan ini untuk
meningkatkan pengetahuan ibu status gizi balita sehingga dapat
menurunkan kejadian balita gizi buruk atau kurang. Kegiatan pengabdian
ini dilakukan bersamaan kegiatan Posyandu balita di Desa Wonosari
dengan cara menimbang balita, memberikan penyuluhan pada orang
tua/pengasuh balita, dan pemberian makan tambahan. Kegiatan
pengabdian masyarakat ini dikuti oleh 32 balita. Hasil didapatakan jumlah
balita dengan status gizi baik sebanyak 22 anak (68,8%), gizi kurang 5
anak (15,6%), gizi lebih 4 anak (12,5%) dan gizi buruk1 anak (3,1%).
Melalui edukasi mengenai gizi seimbang telah terjadi peningkatan
pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang pada balita. Meningkatnya
pengetahuan mengenai gizi seimbang dan pengolahan makanan boleh jadi
akan diikuti dengan perubahan perilaku. Penyuluhan gizi dengan metode
ceramah disertai media poster dan leaflet merupakan salah satu pendekatan

1
pembelajaran dengan memberi seperangkat pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan agar mampu menentukan pilihan perilaku yang tepat
untuk meningkatkan status gizi balitanya.
Kata Kunci : Gizi Seimbang, Status Gizi, Balita

2. Jurnal 2
Judul : Pendidikan Kesehatan Tentang Pemenuhan Gizi Seimbang
Pada Bayi Dan Balita di Desa Joring Lombang Kecamatan
Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan
Penulis : Sri Sartika Sari Dewi, Cory Linda Futri , Delfi Ramadhini
Tahun : 2021
Link Jurnal :
https://www.jurnal.unar.ac.id/index.php/jamunar/article/view/
540/443

Abstrak:
Status gizi balita yang baik memegang peranan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan terutama pada tahap golden period di
lima tahun pertama. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 di
Indonesia menujukkan prevalensi stunting balita sebesar 27,5 %, balita
kurus 8,0%, balita sangat kurus 3,1%, balita risiko kurus 22,8%, dan balita
dengan gizi kurang sebanyak 17,8%. Tujuan kegiatan ini untuk
meningkatkan pengetahuan ibu status gizi balita sehingga dapat
menurunkan kejadian balita gizi buruk atau kurang. Kegiatan pengabdian
ini dilakukan bersamaan kegiatan Posyandu balita di Desa Joring
Lombang dengan cara menimbang balita, memberikan penyuluhan pada
orang tua/pengasuh balita, dan pemberian makan tambahan. Kegiatan
pengabdian masyarakat ini dikuti oleh 32 balita. Hasil didapatakan jumlah
balita dengan status gizi baik sebanyak 22 anak (68,8%), gizi kurang 5
anak (15,6%), gizi lebih 4 anak (12,5%) dan gizi buruk 1 anak (3,1%).
Melalui edukasi mengenai gizi seimbang telah terjadi peningkatan

2
pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang pada balita. Meningkatnya
pengetahuan mengenai gizi seimbang dan pengolahan makanan boleh jadi
akan diikuti dengan perubahan perilaku. Penyuluhan gizi dengan metode
ceramah disertai media poster dan leaflet merupakan salah satu
pendekatan pembelajaran dengan memberi seperangkat pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan agar mampu menentukan pilihan perilaku
yang tepat untuk meningkatkan status gizi balitanya.
Kata Kunci : Gizi Seimbang, Status Gizi, Balita.

3. Jurnal 3
Judul : Pengaruh Konseling Gizi Melalui Media Flipchart Terhadap
Pengetahuan Keluarga Sadar Gizi
Penulis : Athira Demitri, Agnes Sry Vera Nababan, Yulita, Susi Yanti
Hutabarat
Tahun : 2022
Link Jurnal :
http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jdg/article/view/5328/
1019

Abstrak
Pendahuluan: Perilaku Keluarga Sadar Gizi dapat dilaksanakan dengan
memperhatikan faktor pendukung dalam perubahan perilaku keluarga,
yaitu dengan meningkatkan pengetahuan. Pengetahuan tentang keluarga
Sadar Gizi dapat ditingkatkan dengan memberikan informasi melalui
konseling gizi. Konseling gizi dapat diberikan dengan media tertentu,
salah satunya menggunakan media flipchart. Flipchart menjadi suatu
media yang mudah dan murah digunakan, dan dapat dipahami dengan baik
oleh sasaran, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian konseling gizi melalui media
flipchart terhadap pengetahuan Kadarzi.

3
Metode: Jenis penelitian yaitu quasi experiment, dengan rancangan one
group pretest postest design. Sampel pada penelitian ini sebanyak 44 ibu
balita, yang berada di wilayah Puskesmas Simarpinggan, Tapanuli Selatan.
Besar sampel menggunakan rumus Slovin dan pengambilan sampel
dengan cara purposive sampling. Data pretest diambil sebelum intervensi
konseling gizi sebanyak satu kali dengan flipchart. Kemudian, setelah 1
minggu diambil data posttest. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil: Pengetahuan sebelum dilakukannya konseling gizi memiliki nilai
rata-rata sebesar 4,68, setelah dilakukannya konseling gizi, pengetahuan
meningkat sebesar 8,20. Ada pengaruh konseling gizi melalui media
flipchart terhadap pengetahuan ibu balita tentang keluarga sadar gizi
dengan nilai p value (0,000).
Kesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang keluarga Sadar Gizi
memiliki perbedaan pengetahuan dan kebiasan konsumsi makanan setelah
diberikan konseling gizi dengan media flipchart.
Kata Kunci: Pengetahuan, Konseling, Keluarga Sadar Gizi, Media,
Flipchart

4
II. TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI, BALITA DAN


ANAK USIA PRASEKOLAH

No. Registrasi : 001


Tanggal Pengkajian : 25 Januari 2023
Waktu Pengkajian : 09.00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Indah
Pengkaji : Indah Ayu Nurlestari

PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama anak : An. M
Tanggal lahir : 25 Januari 2021
Umur : 24 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke- : 1 (satu)
2. Identitas Orangtua
Nama Ibu : Ny. E Nama Ayah : Tn. A
Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Sunda
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Kp. Pasir gadung
3. Alasan datang
Ingin memeriksa keadaan anaknya
4. Keluhan utama
Nafsu makan anaknya menurun sejak dua minggu yang lalu
5. Riwayat kesehatan
a. Tanggal lahir : 25-01-2021

5
b. Tempat : PMB Indah
c. Penolong : Bidan
d. Jenis persalinan : Normal
6. Riwayat pertumbuhan
Pertumbuhan normal dengan riwayat berat badan pada tanggal 31 Desember
2022 sebesar 11,6 kg
7. Riwayat perkembangan
Perkembangan sesuai umur dan ibu mengatakan belum pernah melakukan
pemeriksaan perkembangan
8. Riwayat imunisasi
HB0, BCG, DPT-HB 1, DPT-HB 2, DPT-HB 3, Polio 1, Polio 2, Polio 3,
Polio 4, Campak dan imunisasi booster DPT-HB.
9. Pola kebiasaan sehari-hari
a) Pola istirahat
Ibu mengatakan siang tidur 1-2 jam dan malam tidur 9-10 jam
b) Pola aktivitas
Ibu mengatakan anaknya suka bermain di pagi dan sore hari
c) Pola eliminasi
Ibu mengatakan anaknya BAB sehari 1x dengan konsistensi lembek,
warna kuning, bau khas dan BAK sehari 6-7 kali dan tidak ada gangguan.
d) Pola nutrisi
Ibu mengatakan anaknya makan nasi, lauk pauk, sayur dan buah
sebanyak ¾ mangkuk (1 mangkuk=250 ml) dengan frekuensi 3-4 kali per
hari ditambah makanan selingan antara waktu makan 1-2 kali dan
semenjak 2 minggu ini nafsu makannya menurun dan hanya
menghabiskan setengah mangkuk saja sebanyak 2-3 kali, sedangkan
makanan selingan hanya 1 kali saja.
e) Pola personal hygiene
Mandi 2x sehari, keramas 2 hari 1x dan membersihkan gigi
menggunakan kassa yang diberi air hangat dan diberi pasta gigi anak.

6
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Umum
Denyut nadi : 94 kali/menit
Frekuensi nafas : 34 kali/menit
Suhu tubuh : 37 0
C
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan sebelumnya : 11,6 kg
Berat badan sekarang : 11,1 kg
Tinggi badan : 85,6 cm
IMT : 15,2 (normal)
Status gizi
a. BB/U : [ ] Gizi buruk; [ ] Gizi kurang; [√] Gizi baik; [ ] Gizi
lebih
b. PB atau TB/U : [ ] Sangat pendek; [ ] Pendek; [√] Normal; [ ] Tinggi
c. BB/PB atau TB : [ ] Sangat kurus; [ ] Kurus; [√] Normal; [ ] Gemuk
d. IMT/U : [ ] Sangat kurus; [ ] Kurus; [√] Normal; [ ] Gemuk; [ ]
Obesitas
Lingkar kepala : 48,5 cm; [√] Normal; [ ] Mikrosefali; [ ] Makrosefali
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Simetris, bersih dan tidak pucat
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih dan tidak ada
strabismus
Telinga : Bersih tidak ada serumen dan fungsi pendengaran baik
Hidung : Tidak ada secret, tidak ada polip dan tidak ada
pernafasan cuping hidung
Mulut : Tidak pucat dan tidak kering
Leher : Tidak ada peninggian penajugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar limpe

7
Dada : Simetris, bersih dan tidak kuning
Abdomen : Tidak ada benjolan
Ekstremitas Atas : Simetris, bersih
Ekstremitas Bawah : Simetris, bersih
Anogenitalia : Tidak dilakukan
5. Skrining Perkembangan Anak
a. KPSP : Formulir usia _24 bulan_; Skor _10/10_
Perkembangan anak
√ Sesuai

 Meragukan:
(1) Motorik kasar (3) Bicara dan Bahasa
(2) Motorik halus (4) Sosial - kemandirian
 Penyimpangan
(1) Motorik kasar (3) Bicara dan Bahasa
(2) Motorik halus (4) Sosial - kemandirian
b. TDD : Formulir usia _______; Jumlah jawaban TIDAK _____
Daya dengar
 Normal
 Curiga ada gangguan
c. TDL : Baris E terkecil yang masih terlihat mata kanan ___; mata kiri ___
Daya lihat
 Normal
 Curiga ada gangguan
d. KMPE : Jumlah jawaban YA ____
Mental emosional
 Normal
 Curiga ada gangguan
6. Pemeriksaan atas indikasi
a. M-CHAT :
 Risiko tinggi autis
 Risiko rendah autis

8
 Gangguan lain
b. GPPH :
 Kemungkinan GPPH
 Bukan GPPH
7. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan

C. Analisis Data
An. M balita usia 24 bulan.
Kebutuhan konseling gizi.

D. Penatalaksanaan
1. Membina hubungan baik antara bidan dengan klien
2. Bidan melakukan pemeriksaan dengan menggunakan APD level 1
Evaluasi: Bidan menggunakan masker dan handscoon
3. Melakukan informed consent kepada klien bahwa akan dilakukan
pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan kepada An. M dengan
tujuan untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangan balita
sesuai atau menyimpang
Evaluasi: Klien mengerti dan menyetujui untuk dilakukan pemeriksaan
4. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa pertumbuhan dan perkembangan
anaknya normal sesuai dengan umurnya dengan panduan penilaian
antropometri (Z scor) dan KPSP akan tetapi mengalami penurunan berat
badan sebanyak 0,5 kg.
Evaluasi: Klien mengetahui tumbang anaknya normal dan mengalami
penurunan berat badan.
5. Memberikan konseling tentang anjuran makan bagi anak balita usia 12-
24 bulan yaitu tetap memberikan ASI sesuai keinginan bayi, memberikan
makanan keluarga yang bervariasi sesuai dengan menu gizi seimbang,
memberikan ¾ mangkuk sampai 1 mangkuk setiap makan, memberikan
3-4 kali dalam sehari, memberikan makanan selingan 1-2 kali diantara

9
waktu makan, memberi makan anak dengan pelan-pelan dan sabar serta
mendorong anak untuk makan tapi jangan memaksa.
Evaluasi: Klien mengerti tentang anjuran makan untuk anaknya.
6. Menjelaskan kepada klien dengan menggunakan leaflet tentang
mengolah makanan dengan cara mencuci baru memotong sayuran
maupun bahan lainnya, tidak menggunakan zat pengawet atau micin,
menggunakan bahan makanan local, menggunakan alat makan sendiri
dan disajikan dengan menarik sesuai dengan umur anak.
Evaluasi: Klien mengerti dan akan memberikan makanan yang sehat
pada anaknya.
7. Menjelaskan kepada klien untuk selalu cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir sebelum dan sesudah bermain dan merawat anak.
Evaluasi: Klien mengerti dan akan melalukan sesuai anjuran
8. Menganjurkan klien menggunakan buku KIA untuk melakukan stimulasi
pada anak dengan rentang usia 18-24 bulan yaitu bicara, bertanya,
bercerita, bernyanyi, tanya jawab, main telpon-telponan, perintah
sederhana, membantu pekerjaan, melepas baju, merapikan mainan,
makan Bersama dengan sendok garpu, Menyusun balok, menggambar,
buat rumah-rumahan, petak umpet, berjalan, berlari, melompat, berdiri
satu kaki, naik turun tangga, melepar, menangkap dan menendang bola.
Evaluasi: Klien mengerti untuk melakukan stimulasi dengan
menggunakan buku KIA.
9. Menjelaskan kepada klien tentang tanda bahaya pada balita yaitu diare,
demam/panas tinggi, muntah-muntah, tampak biru/sianosis,
pembengkakan yang nyeri dibelakang telinga, perdarahan dihidung/kulit/
BAB, sesak nafas, kejang, tidak bisa minum dan klien dianjurkan untuk
segera menghubungi fasilitas kesehatan apabila mengalami tanda bahaya
tersebut.
Evaluasi: Kklien mengerti tentang tanda bahaya dan tindakan yang harus
dilakukan.

10
10. Menganjurkan klien untuk memberikan vitamin A, obat cacing dan
menghubungi kader untuk mendapatkan obat cacing tersebut di
posyandu.
Evaluasi: Klien mengerti dan akan menghubungi kader untuk
mendapatkan vitamin A dan obat cacing sesuai jadwal posyandu pada
tanggal 21 Februari 2023.
11. Memberitahu klien untuk membawa anaknya setiap bulan ke posyandu
untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.
Evaluasi: Klien mengerti dan akan melakukan pemeriksaan tumbuh
kembang di posyandu.
12. Melakukan pendokumentasian.
Evaluasi: Hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.

Cianjur, 25 Januari 2023


Pengkaji,

(Indah Ayu Nurlestari)

11
III. PEMBAHASAN
Berdasarkan tinjauan kasus dan jurnal didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Edukasi Gizi Seimbang Dan Pemantauan Status Gizi Balita Di
Posyandu Melati Desa Wonosari, Gadingrejo, Pringsewu
Dari hasil pendataan didapatakan jumlah balita dengan status gizi baik
sebanyak 22 anak (68,8%), gizi kurang 5 anak (15,6%), gizi lebih 4
anak (12,5%) dan gizi buruk 1 anak (3,1%). Kondisi ini bisa
disebabkan karena adanya periode transisi dari bayi ke anak, dimana
anak mulai belajar mengkonsumsi makanan padat dengan jenis yang
beragam. Beberapa permasalahan yang mungkin terjadi seperti anak
mengalami kesulitan makan atau tidak tertarik pada makanan rumah.
Disisi lain anak sudah mulai berinteraksi lebih banyak dengan
lingkungan luar yang mungkin tidak sehat terutama setelah usia 2
tahun. Apabila pola pengasuhan salah terutama dalam pemberian
makan anak, maka bisa mengakibatan anak kurang gizi bahkan
mengalami penyakit infeksi. Infeksi yang terjadi berulang tidak hanya
menyebabkan penurunan berat badan tapi juga menganggu tumbuh
kembang anak. Hal ini sesuai dengan pengabdian masyarakat
pernyataan Soetjiningsih (2005) bahwa periode rawan bagi anak
adalah usia balitakarena mudah mengalami kekurangan gizi dan
menderita penyakit infeksi. Disisi lain, tahap balita merupakan golden
period untuk masa tumbuh kembang dalam menentukan kualitas anak
dikemudian hari untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Oleh karena itu, anak yang mengalami kurang gizi pada
periode balita bila tidak tertangani dengan baik dapat mengalami
kegagalan tumbuh (growth failure).
Setelah pengukuran status gizi kegiatan ini dilanjutkan kepada
penyuluhan gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral)
dengan jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh untuk tumbuh,
menjaga kesehatan dan melakukan fungsi tubuh lainnya dengan baik.

12
Gizi seimbang menggantikan konsep makan sehat sebelumnya yaitu 4
Sehat 5 Sempurna.
Tumpeng tersebut terdiri dari 4 lapis yang mewakili 4 Pilar Gizi
Seimbang yaitu, makan makanan beraneka ragam, aktifitas fisik,
kebersihan diri dan lingkungan serta pemantauan berat badan untuk
menjaga keseimbangan energi yang masuk dan keluar tubuh.
Secara umum masalah yang berhubungan dengan status gizi kurang
dalam masyarakat dimungkinkan karena masyarakat khususnya ibu -
ibu belum mengetahui pola pemberian makan yang baik seperti
bagaimana cara menyusun menu makanan seimbang, bagaimana
kebutuhan gizi yang sesuai dengan usia anak. Sehingga partisipasi ibu
dengan memenuhi kebutuhan gizi anak secara kontinyu sesuai umur
anaknya. Didukung pihak keluarga yang terus mengingatkan dan
memotivasi ibu. Sedangkan peran bidan desa adalah dengan memantau
dan mengevaluasi pertumbuhan anak melalui kegiatan pengukuran
antoprometri saat posyandu dibantu oleh kader posyandu. Perbaikan
gizi pada balita, tidak cukup hanya dengan memberikan PMT saja,
tetapi juga dengan peningkatan pengetahuan gizi keluarga.
Meningkatnya pengetahuan dan metode pengolahan makanan sebagai
intervensi boleh jadi akan diikuti dengan perubahan perilaku.
Penyuluhan gizi dengan metode ceramah disertai media poster dan
leaflet dan cara pembuatan variasi pengolahan merupakan salah satu
pendekatan pembelajaran dengan memberi seperangkat pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan pada sasaran agar mampu
menentukan pilihan perilaku yang tepat untuk meningkatkan status gizi
balitanya. Salah satu faktor yang berperan aktif dalam mendeteksi dini
masalah ini adalah peran seorang ibu balita dan kader. Ibu balita
berperan langsung dalam hal pengolahan makanan pada balita.
Sesuai dengan hasil penelitian jurnal 1 pengkaji memberikan edukasi
tentang pendidikan gizi pada ibu balita menggunakan metode ceramah

13
disertai media leaflet hal tersebut terbukti mampu meningkatkan
pengetahuan ibu balita dalam meningkatkan status gizi balitanya.
2. Pendidikan Kesehatan Tentang Pemenuhan Gizi Seimbang Pada
Bayi Dan Balita di Desa Joring Lombang Kecamatan
Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilaksanakan
bertepatan saat kegiatan posyandu di desa Joring Lombang. Kegiatan ini
berjalan sesuai dengan rencana yang disusun, dimana 32 orang ibu yang
memiliki bayi dan balita datang dan berkumpul saat kegiatan ini
dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini dibantu oleh bidan
desa dan kader yang sedang bertugas di Posyandu.
Sebelum dilakukan penyuluhan tentang gizi seimbang tim melakukan
pretest. Hasilnya hanya 7 orang ibu berpengetahuan baik, 10 orang
berpengetahuan cukup, dan 15 orang berpengetahuan kurang. Edukasi
dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan
metode Penyuluhan yang dilakukan dengan metode ceramah yang
disertai dengan pembagian materi dalam bentuk leaflate. Metode
ceramah untuk menjelaskan pengertian secara lisan disertai dengan
diskusi dan tanya jawab sehingga ibu memahami apa yang diberikan dan
disampaikan. Materi yang diberikan dengan leaflet ditampilkan sebagai
media penyuluhan yang berisi informasi penting tentang imunisasi dasar
lengkap disertai gambar-gambar menarik sehingga ibu dapat dengan
mudah menangkap informasi yang diberikan. Selama proses penyuluhan
berlangsung seluruh ibu-ibu sangat antusias mendengarkan sambil
memberikan respon baik dalam diskusi, 80% ibu bertanya terkait dengan
materi yang disampaikan.
Salah satu faktor yang memengaruhi pengetahuan adalah karena
kekurangan informasi. Pemberian informasi melalui pendidikan dan
pelatihan akan meningkatkan pengetahuan, selanjutnya akan
menimbulkan kesadaran dan akhirnya seseorang akan melakukan praktek
sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki, meskipun memerlukan waktu

14
yang lama. Salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku
adalah pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan sehingga
menimbulkan kesadaran dan dapat dilakukan dengan cara pemberian
penyuluhan kesehatan. Setelah selesai metode ceramah terkait informasi
tentang tentang imunisasi tim melakukan posttest. Hasilnya mengalami
peningkatan 17 orang ibu berpengetahuan baik, 15 orang berpengetahuan
cukup dan sudah tidak ada lagi ibu dengan pengetahuan kurang.
Sesuai dengan hasil jurnal ke 2, pengkaji melakukan edukasi penyuluhan
gizi dengan metode ceramah dan hasilnya ada peningkatan pengetahuan
pada ibu balita.
3. Pengaruh Konseling Gizi Melalui Media Flipchart Terhadap
Pengetahuan Keluarga Sadar Gizi
ASI Eksklusif: Peningkatan pengetahuan pada ibu balita karena saat
diberikan konseling gizi dengan media flipchart, ibu balita sangat
antusias untuk memahami bagaimana melaksanakan ASI eksklusif, dan
juga memberikan feedback yang baik saat ditanya bagaimana penerapan
ASI eksklusif. Hasil ini menunjukkan bahwa responden sangat tertarik
pada intervensi dan media yang diberikan, sehingga menghasilkan
peningkatan nilai pengetahuan keluarga sadar gizi pada post-test.
Penelitian ini didukung oleh Nerita P yang menemukan bahwa adanya
pengaruh penyuluhan dengan media lembar balik (flipchart) terhadap
pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang ASI eksklusif (p<0,05).
Pemantauan Berat Badan: Pengetahuan ibu balita tentang pemantauan
BB sebelum dan sesudah diberikan konseling gizi melalui media flipchart
terdapat perbedaan yang signifikan. Sebelum diberikan konseling, masih
ada ibu yang tidak membawa anaknya ke Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu), dengan alasan tidak ada waktu dan sibuk dalam pekerjaan
rumah. Pengembangan media flipchart untuk balita yang mengalami
berat badan kurang telah dilakukan uji kelayakan. Produk flipchart dapat
digunakan sebagai media edukasi bagi kader Posyandu untuk balita yang
mengalami berat badan kurang.

15
Konsumsi Aneka Ragam Makanan: Pengetahuan ibu balita tentang
konsumsi aneka ragam makanan memiliki perbedaan yang signifikan
sebelum dan sesudah diberikan konseling gizi. Pada jawaban ibu balita
saat dilakukan pretest, terlihat bahwa mereka tidak mengetahui jenis
makanan yang harus dikonsumsi setiap harinya, karena kurangnya
sumber informasi yang didapatkan dari tenaga kesehatan. Peningkatan
pengetahuan pada ibu tentang pemantauan berat badan berhubungan
dengan mudahnya isi materi yang dipahami dengan media flipchart, dan
juga penyampaian serta penguasaan materi dari komunikator kepada ibu
balita.
Konsumsi Vitamin A: Perbedaan yang signifikan dari pengetahuan ibu
balita tentang konsumsi vitamin A, masih ada ibu yang tidak tahu bahwa
kapsul vitamin A berwarna biru diberikan saat bayi berusia 6-11bulan,
dan yang berwarna merah untuk usia 12-59 bulan. Peningkatan
pengetahuan pada ibu tentang konsumsi vitamin A berhubungan dengan
sumber informasi yang di dapat dari media flipchart dengan
menampilkan gambar yang menarik, sehingga ibu memiliki minat untuk
mengetahui informasi tersebut yang akan bermanfaat untuk anaknya.
Konsumsi Garam Beryodium: Peningkatan pengetahuan pada ibu tentang
konsumsi garam beryodium, karena media flipchart yang digunakan
sebagai media konseling gizi sangat menarik minat ibu saat proses
konseling, sehingga informasi yang didapatkan mudah untuk diingat dan
memberikan dampak positif terhadap ibu balita. Edukasi Pencegahan
GAKY Berbasis Media Pembelajaran Flipchart menunjukkan hasil
adanya peningkatan rata-rata nilai pengetahuan mengenai GAKY
sebelum diberikan edukasi.
Pengkajian ini tidak sesuai dengan hasil jurnal ke 3 karena pengkaji
melakukan konseling gizi menggunakan media buku KIA yang bertujuan
agar informasi yang disampaikan mudah diingat oleh ibu dan hasilnya
ada peningkatan rata-rata pengetahuan ibu sebelum dan sesudah edukasi.

16
IV. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Pengkaji telah memberikan penyuluhan kepada ibu balita dan
melalui kegiatan ini telah terjadi peningkatan pengetahuan ibu
mengenai gizi seimbang pada balita. Hal tersebut sesuai dengan
jurnal ke 1 dan tidak ada kesenjangan.
b. Pengkaji telah memberikan pendidikan gizi terhadap ibu balita yang
dilakukan dengan metode ceramah yang disertai dengan pembagian
materi dalam bentuk leaflet dan ada peningkatan yang signifikan
sebelum diberikan pendidikan gizi dan setelah diberikan pendidikan
gizi. Hal tersebut sesuai dengan jurnal ke 2 dan tidak ada kesenjagan.
c. Pengkaji dalam penatalaksanaan konseling gizi menggunakan media
buku KIA menunjukkan hasil adanya peningkatan rata-rata nilai
pengetahuan. Hal ini tidak sesuai dengan jurnal ketiga.

2. Saran
a. Bagi Ibu
Diharapkan ibu dapat melakukan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan anaknya serta dapat memberikan informasi kepada
ibu balita lainnya tentang gizi yang baik bagi anak balita.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan
konseling gizi dengan menggunakan media social seperti whatsapp,
instagram atau facebook dan leaflet sehingga mudah dimengerti dan
dapat dibaca berulang kali oleh ibu balita.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Imansari, A. Madanijah, S. Kustiyah, L. (2021). Pengaruh Pendidikan Gizi


terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan Kader Melakukan Konseling
Gizi di Posyandu. Imansari Amerta Nutr (2021). 1-7.

2. Septikasari, M. (2018). Kader Kesehatan Sebagai Konselor Gizi Anak.


Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 15-21.

3. Demitri, A. Nababan, A. Yulita, Hutabarat, S. (2022). Pengaruh Konseling


Gizi Melalui Media Flipchart Terhadap Pengetahuan Keluarga Sadar Gizi.
Jurnal Dunia Gizi, 5(1), 23-29.

V. LAMPIRAN
Nama : Muhammad Alfaridzi
Usia : 24 bulan
Alamat : Kp. Pasir gadung Ds. Karangwangi
Link video Konseling gizi pada balita
https://drive.google.com/file/d/139tyZbneoPEVptiMzqKpI_deHE-
m_6hz/view?usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai