Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

International Organization of Standarization (ISO) adalah organisasi yang


diakui secara internasional badan akreditas : NACCB RAB, JAB,
SGSUCOFINDO, JW, dll.

Rumah sakit di Indonesia yang sudah tersetifikasi oleh ISO ada 8 rumah
sakit, diantaranya sebagai berikut :

a. RSUP Dr. M Djamil Padang


b. RS Awal Bros Panam Pekanbaru
c. RS Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta
d. RSUD Dr Margono Soekarjo Purwokerto
e. RSUP Persahabatan Jakarta
f. RSJ Dr Rajiman Wediodiningrat Lawang
g. RS Akademik Universitas Airlangga Surabaya
h. RSUD Saiful Anwar Malang

Dari 8 Rumah sakit diatas kami akan membahas RSUD Dr Margono


Soekarjo yang terletak di Purwokerto dan RS Ananda Purwokerto yang belum
terakreditasi ISO.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui profil dan fasilitas di rumah sakit yang sudah terakreditasi ISO
dan belum terakreditasi ISO
2. Mengetahui perbandingan pelayanan di rumah sakit yang sudah
terakreditasi ISO dan belum terakreditasi ISO di wilayah yang sama
1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah perbedaan fasilitas dan pelayanan antara rumah sakit yang sudah
terakreditasi ISO dan yang belum terakreditasi ISO?
2. Pelayanan unggulan apa yang diberikan pada rumah sakit yang sudah
terakreditasi ISO?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan rumah sakit yang sudah terakreditasi
ISO dan yang belum terakreditasi ISO?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil RSUD Margono Soekarjo Purwokerto


Rumah Sakit Daerah Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto RSUD kelas
B Pendidikan yang merupakan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang
berada di kota Purwokerto dengan jangkauan pelayanan untuk masyarakat di
wilayah Jawa Tengah bagian barat-selatan. Mengacu Peraturan Gubernur Nomor
059/76 Tahun 2008 maka mulai 1 Januari 2009 menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK – BLUD). Badan Layanan Umum
Daerah adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah
yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/ atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi
dan produktivitas. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan kepada masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan kesejahteraan
umum melalui peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Sesuai visi RSMS adalah prima dalam pelayanan sub spesialistik dan
pendidikan profesi, maka mengembangkan pelayanan RS menjadi stategi utama
dalam pencapaian visi dimaksud.
2.2 Pelayanan di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto
A. Pelayanan Unggulan di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto
Sesuai Rencana Strategi tahun 2018-2023 RSMS mengembangkan
pelayanan unggulan yang terdiri dari Pelayanan Bedah Saraf, Jantung, dan
Maternal Perinatal. Pelayanan unggulan dikembangkan agar dalam
pencapaian Visi dan Misi dapat dilakukan secara bertahap, fokus dan terukur.
B. Pelayanan di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto
Pelayanan Rawat Darurat, Pelayanan Rawat Jalan, Pelayanan
Rawat Inap, Pelayanan Rawat intensif, Pelayanan Bedah Sentral, Pelayanan
Kebidanan, Pelayanan Rehabilitasi medis, Pelayanan Radiologi, Pelayanan
Farmasi RS, Pelayanan Gizi RS, Pelayanan Radioterapi, Pelayanan Patologi
Klinik, Pelayanan Patologi Anatomi, Pelayanan Hemodialisa, Pelayanan
Transfusi darah, Pelayanan pendidikan dan pelatihan SDM, Pelayanan
pengolahan limbah rumah sakit, Pelayanan pemulasaraan jenazah rumah
sakit, Pelayanan ambulance dan mobil jenazah rumah sakit, Pelayanan
pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit, Pelayanan administrasi ( RT,
Keuangan, Kendaraan Dinas, Keamanan, Manajemen, SIM, Rekam Medis,
Pemasaran, Perpustakaan ).
C. Aplikasi tt dik DePe
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo sebagai RS Regional di Jawa
Tengah menjadi rujukan wilayah Jawa Tengah Barat Selatan selama 3 tahun
terakhir memiliki BOR rata-rata diatas 85%, hal ini berdampak pada perlunya
informasi Bed yang akurat dan riil time agar masyarakat terlayani dengan
cepat sehingga tidak perlu menunggu lama pada saat akan merujuk ke RSMS.
Dari hal tersebut saat ini RSMS meluncurkan APLIKASI tt dik DePe
yaitu Tempat Tidur Kosong dikoneksikan dengan Dishcarge Planning. Pada
prinsipnya pada saat pasien masuk ke RS dan telah tegak diagnosa maka
sesuai Panduan Praktek Klinik Dokter akan dapat di rencanakan hari/lama
rawat dan rencana kepulangan pasien oleh Dokter. Informasi tentang lama
rawat sesuai diagnose ini dalam sistem dikoneksikan informasi bed pasien
sehingga dalam sistem terdisplay Bed Kosong, Bed Terisi, Bed yang akan
kosong H-1 dan Bed yang harus pulang di hari H. Dengan informasi ini maka
masyarakat akan mendapatkan informasi yang akurat tentang ketersediaan
tempat tidur.
D. Aplikasi #WATCHDOC
Sesuai Visi RSMS adalah prima dalam pelayanan sub spesialistik
dan pendidikan profesi, maka mengembangkan pelayanan RS menjadi
strategi utama dalam pencapaian visi dimaksud.Sumber daya manusia yang
professional menjadi syarat utama untuk mendorong pencapaian Visi RS.
Profesionalisme Dokter menjadi cermin pelayanan sebuah Rumah Sakit,
karena RS memiliki fungsi memberikan pelayanan kesehatan. Dalam rangka
mendorong profesionalisme Dokter RSUD Prof. Dr.Margono Soekarjo
Purwokerto meluncurkan APLIKASI #WATCHDOC berbasis android
dengan tujuan adanya penilaian kinerja Dokter yang berkesinambungan agar
ada jaminan mutu profesi.
Aplikasi ini berbasis android dengan sistem penilaian yang obyektif
dan berkesinambungan karena Dokter dinilai oleh banyak unsure mulai dari
teman sejawat, atasan, unit layanan terkait (rawat jalan, rawat inap, gawat
darurat bedah sentral) serta masyarakat melalui rating penilaian dokter.
Model penilaian ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan 755 tahun
2011 yaitu OPPE (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE
EVALUATION). Aspek yang dinilai adalah:
1. Asuhan pasien (kepatuhan terhadap standar asuhan)
2. Pengetahuan medis klinis (kepatuhan terhadap ppk)
3. Kemampuan komunikasi (sejawat, pasien, tenaga kesehatan lain)
4. Praktek berbasis proses pembelajaran (kepatuhan prosedur)
5. Praktek berbasis sistem (kepatuhan terhadap sistem)
6. Profesionalisme (kepatuhan standar profesi)
7. Perilaku (kepatuhan terhadap budaya keselamatan)
Harapan diluncurkan aplikasi ini adalah adanya penilaian kinerja
Dokter yang obyektif, periodik dan berkesinambungan sehingga pasien
terlindungi dan ditangani oleh tenaga medis yang kompeten.
E. Aplikasi TeLe ApiK
Adalah aplikasi yang diciptakan untuk memudahkan masyarakat
dalam mendapatkan pelayanan. Pelayanan berbasis online yang dinamakan
TeLe ApiK (Teyeng Ndeleng) atau dalam bahasa Indonesia artinya dapat
melihat antrean pendaftaran dan poiklinik. Melalui program itu, masyarakat
yang telah mendaftar secara online untuk berobat di poliklinik RSUD
Margono Soekarjo bisa memperkirakan jam berapa pasien tersebut mendapat
pelayanan, sehingga pasien tidak perlu menunggu lama di Rumah Sakit, tanpa
merasa khawatir nomor antriannya terlewati.
2.3 SDM dan Fasilitas di RS Margono Soekarjo Purwokerto
Sumber Daya Manusia RSMS sejumlah 1805 (Pegawai RSUD Margono:
1766 pegawai, Dokter Universitas Jenderal Soedirman : 26 pegawai, Dokter
Mitra: 13 pegawai). Pegawai RSUD Margono terdiri dari tenaga PNS 884
pegawai dan Non PNS (Tenaga Kontrak BLUD) sejumlah 882 pegawai. Tenaga
Dokter 125 dokter, Tenaga Kesehatan Lain dan Tenaga Administrasi 1.680 orang.
Kapasitas Tempat Tidur RSMS adalah 775 dengan komposisi VVIP B (4), VVIP
A (71), VIP B (18), Klas I (137), Klas II (121), Klas III (315), ICU (30-dengan
ICU Neonatus : 10), HCU (51 dengan HCU Neonatus : 24), ICCU (18), dan PICU
(4).
2.4 Profil RS Ananda Purwokerto
Rumah Sakit “Ananda“ Purwokerto semula adalah Rumah Sakit Ibu dan
Anak (Rumah Sakit Bersalin) yang diselenggarakan oleh sebuah Yayasan yang
bernama “YAYASAN SUTARI“ yang didirikan berdasarkan Akta Notaris
Nomor: 39 Tertanggal 20 Februari 1989 di Purwokerto. Yayasan dimaksud
merupakan Yayasan Keluarga Bapak Sutari.
Pada Awal berdirinya Rumah Sakit “Ananda“ Purwokerto adalah Rumah
Sakit Khusus (Rumah Sakit Ibu dan Anak/Rumah Sakit Bersalin). Kemudian
perkembangan selanjutnya atau tepatnya sekitar awal 1995, Rumah Sakit Ibu dan
Anak ini dikembangkan menjadi Rumah Sakit Umum.Berdasarkan Surat Ijin
Penyelenggaraan Rumah Sakit Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
YM.02.04.3.5.2555.
2.5 Pelayanan Unggulan di RS Ananda Purwokerto
Pelayanan unggulan yang ada di rumah sakit ananda adalah sebagai
berikut :
1. Kebidanan dan penyakit kandungan
2. Penyakit jantung
3. Bedah saraf
2.5.1 Pelayanan Home Care
Jenis layanan home care yang diberikan di Rumah Sakit Ananda
Purwokerto adalah sebagai berikut :
1. Perawatan Bayi dan Ibu
2. Perawatan Lansia
3. Perawatan Luka Kecelakaan
4. Perawatan Luka Diabetes
5. Layanan Fisioterapi

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Rumah Sakit yang Sudah Terakreditasi ISO
dan Belum Terakreditasi ISO
A. KELEBIHAN ISO 9001: 2008
Apabila suatu perusahaan telah memperoleh sertifikat ISO
9001:2008 akan diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut: 29 1)
Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan melalui jaminan
kualitas yang terorganisasi dan sistematis. Sistem dokumentasi ISO
9001:2008 menunjukkan kebijakan, prosedur, dan instruksi kualitas telah
direncanakan dengan baik. 2) Meningkatkan citra dan daya saing dalam
memasuki pasar global, dimana perusahaan yang sudah bersertifikat ISO
9001:2008 dapat mengiklankannya dalam media massa. 3) Audit sistem
kualitas perusahaan yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008
dilakukan secara periodik sehingga pelanggan tidak perlu melakukan audit
kualitas. Hal ini akan menghemat biaya dan mengurangi duplikasi kualitas
oleh pelanggan. 4) Perusahaan yang telah memperoleh serifikat ISO
9001:2008, secara otomatis terdaftar pada lembaga registrasi. Apabila
pelanggan potensial ingin mencari pemasok yang bersertifikat ISO
9001:2008, mereka hanya menghubungi lembaga registrasi.Ini berarti
terbuka pasar baru bagi perusahaan. 5) Meningkatkan kualitas dan
produktivitas produk melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik,
system pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan
pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik. 6) Meningkatkan
kesadaran kualitas dalam perusahaan. 7) Memberikan pelatihan secara
sistematis kepada seluruh karyawan melalui prosedur dan instruksi yang
terdefinisi dengan baik.
B. KEKURANGAN ISO 9001 : 2008
Walaupun ISO 9001:2008 merepresentasikan alat bantu yang kuat
bagi perusahaan untuk melaksanakan sistem berbasis proses, untuk
melaksanakan sebuah metodologi solusi atas permasalahan dan untuk
menguatkan fokusnya dalam mencapai kepuasan pelanggan, ISO 9001:
2008 tidak cukup untuk mencapai level manajemen maksimal. ISO 9001:
2008 hanya merepresentasikan bagian kecil dari model manajemen prima.
(excellent management) Oleh karena ISO 9001: 2008 membutuhkan
sebuah panduan kualitas, perusahaan dapat mengembangkan sebuah
sistem manajemen kualitas yang memenuhi seluruh persyaratan aturan
tersebut. Hal ini lebih dominan daripada membangun sistem yang
menggunakan aturan tersebut untuk mencapai peningkatan performa
perusahaan. Lebih lanjut, proses audit dalam ISO 9001: 2008 dapat
dikembangkan dengan lebih mengedepankan pencapaian aturan daripada
fokus pengembangan kualitas. Kedua kesalahan yang disebutkan
sebelumnya dapat menjerumuskan organisasi ke dalam pelaksanaan sistem
yang tidak fleksibel dan perusahaan dapat mengalami peningkatan
birokrasi, penambahan biaya serta sistem yang menghasilkan banyak
hambatan daripada kemampuan untuk pengembangan. Sangat penting
untuk diketahui bahwa ISO 9001: 2008 tidak menyediakan metodologi
(kecuali pada siklus Deming) serta solusi untuk 31 pengembangan
berkelanjutan dari perusahaan. Oleh karena hal inilah, kedelapan elemen
dari sistem manajemen kualitas dari organisasi didesain dengan sangat
kuat dan dikembangkan. Selain itu perlu juga digunakan alat bantu
pelengkap untuk mencapai pengembangan berkelanjutan Akhirnya, sebuah
perusahaan yang melaksanakan sertifikasi ISO 9001: 2008 untuk tujuan
komersial, perusahaan tersebut untuk mendapatkan sertifikasi dapat
melakukan manipulasi cakupan sistem ke dalam satu proses atau area saja
yang tidak memiliki keuntungan nyata bagi konsumen, maupun
perusahaan itu sendiri.
2.7 Perbedaan Rumah Sakit yang Sudah Terakreditasi ISO dan Belum
Terakreditasi ISO
1. Sarana dan prasarana di Rumah Sakit yang sudah terakreditasi dan yang
belum terakreditasi
2. Ketersediaan obat-obatan di rumah sakit tersebut
3. Ketersediaan tenaga medis yang berkualitas
4. Pelayanan yang diberikan
5. Mutu dan kualitas pelayanan di rumah sakit
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap rumah sakit
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan rumah sakit yang
telah terakreditasi ISO memang pelayanan yang diberikan adalah pelayanan yang
prima sehingga memberikan kepuasan yang lebih kepada pelanggan, dan
ditambah lagi RSUD Margono Soekarjo memberikan pelayanan berupa aplikasi-
aplikasi yang memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pasiennya.
3.2 Saran
Saran untuk rumah sakit yang sudah terakreditasi ISO untuk terus
mempertahankan pelayanan yang prima dan fasilitas yang lengkap sehingga
kepuasan pelanggannya tetap terpenuhi, dan untuk rumah sakit yang belum
terakreditasi ISO untuk tertus meningkatkan pelayanan dan fasilitasnya sehingga
mampu menjadi rumah akit yang selalu memberikan kepuasan bagi pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai