Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadapan Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, serta energi yang positif, sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan
buku panduan ini dengan baik. Salam tak lupa penyusun sampaikan kepada setiap inspirasi
dan motivasi yang selalu ada menemani penulis selama menyusun panduan ini.
Buku ini berjudul Pedoman Pengorganisasian Laboratorium di Rumah Sakit Umum
Muslimat Ponorogo, diharapkan dapat menjadi acuan dalam proses pelayanan yang dapat
memenuhi kebutuhan pasien sesuai yang diharapkan. Selama penyusunan buku pedoman ini
penyusun mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bantuan moril, bimbingan,
pengarahan, pemikiran dan saran-saran yang sangat berarti dan bermanfaat bagi penyusun
didalam penyusunan buku panduan ini. Untuk itulah, penyusun ingin mengucapkan banyak
terima kasih.
Akhir kata penyusun berharap agar buku panduan ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi semua pihak khususnya bagi karyawan Rumah Sakit Muslimat Ponorogo, sehingga
dapat tercipta pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tim Penyusun

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page ii


Lampiran Surat Peraturan Direktur ke : 1
Nomor : 008.f.Per.Dir.RS-MP.X.2022
Tanggal : 05 Oktober 2022

BAB I
PENDAHULUAN

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan
dalam satu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi
adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang terdapat pada suatu
perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi tersebut dibatasi. Dalam
struktur organisasi harus menjelaskan hubungan horizontal maupun vertikal yang jelas antar
bagian.
Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No. 44 tahun 200 tentang Rumah
Sakit Pasal 33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas kepala rumah sakit, unsur
pelayanan, unsur pelayan medik, unsur keperawatan, dan unsur penunjang medik, komite
medik dan satuan pemeriksaan internal serta administrasi umum dan keuangan.
Unsur penunjang medis diantaranya Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS),
Laboratorum, Radiologi, Fisioterapi, Rekam medik dan Gizi.
Pelayanan laboratorium kesehatan merupakan sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan, pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan
bukan yang berasal dari manusia untuk penentuan dari jenis penyakit, penyebab penyakit,
kondisi kesehatan atau factor yang dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Laboratorium merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesehatan, khususnya bagi
kepentingan preventif, kuratif, bahkan promotif dan rehabilitatif.Sedangkan laboratorium
klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan dibidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau
bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan. Indikator
kemajuan laboratorium adalah dibuktikan dengan adanya peningkatan dengan adanya jumlah
pemeriksaan dan pendapatan dari sebuah laboratorium.

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 1


Dengan adanya susunan organisasi di ruang lingkup rumah sakit maka diharapkan
segala kegiatan pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik dan terarah sebagaimana
mestinya. Sehingga akan meningkatkan kualitas sumberdaya dari masing-masing pelaksana
kesehatan rumah sakit itu sendiri.

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 2


BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

I. Sejarah Rumah Sakit


Rumah Sakit Muslimat Ponorogo merupakan salah satu dari rumah sakit swasta di
Kabupaten Ponorogo. Sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, RS
Muslimat Ponorogo mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam kurun waktu 4 tahun
terakhir. Dimulai dengan berdirinya RB//BKIA/BP Muslimat pada tahun 18. Status BKIA ini
berlanjut sampai dengan akhir2001. Kemudian dengan seiringnya dibangun kamar operasi
pada tahun 2001, BKIA Muslimat ditingkatkan statusnya menjadi RSIA Muslimat “Ahmad
Yani “Ponorogo pada tanggal 31 Maret 2002. Yayasan kesejahteraan muslimat NU Ponorogo
dan manajemen melanjutkan pengembangan RSIA menjadi rumah sakit umum (RSU) dengan
nama RSU Muslimat Ponorogo sejak 12 Mei 2008.
Meskipun demikian tidak banyak yang mengetahui bahwa keberadaan RSU Muslimat
Ponorogo sekarang ini merupakan bagian dari proses yang panjang. Kemajuan yang telah
dicapai saat ini merupakan hasil dari perjuangan, pengabdian, dan dedikasi yang tinggi.
Bahkan dalam perjalanannya tidak terlepas dari hambatan dan rintangan. Rumah Sakit
Muslimat Ponorogo saat ini menjadi satu-satunya rumah sakit yang dimiliki Muslimat
Nahdlatul Ulama Cabang Ponorogo, sehingga diharapkan mampu memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat.
Dengan perkembangan yang cukup pesat, RS Muslimat Ponorogo dituntut untuk selalu
meningkatkan mutu pelayanan terhadap pengguna jasa. Peningkatan mutu yang diharapkan
oleh masyarakat, disamping dengan adanya kelengkapan fasilitas saran dan prsarana yang
dimiliki oleh RS Muslimat Ponorogo juga ditunjang oleh sumber daya manusia (SDM) yang
dimiliki. Untuk mewujudkan hal tersebut RSU Muslimat Ponorogo melakukan evaluasi
terhadap kualitas SDM dengan aktif mengikutsertakan karyawan dalam pelatihan-pelatihan
dan melakukan evalusi secara berkala terhadap sarana dan prsarana serta jenis pelayanan yang
ada.

II. Pelayanan Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo


1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam
2. Pelayanan Rawat Jalan
 Poli Umum
 Poli Anak
Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 3
 Poli Penyakit Dalam
 Poli Gizi
 Poli Bedah
 Poli Gigi
 Poli Obstetri dan Ginekologi
 Poli Jantung
 Poli KIA
 Poli Paru
 Poli Urologi
 Poli Ortopedi
 Poli Saraf
 Poli Geriatri
 Poli Mata
 Poli THT
 Poli Penyakit Mulut
3. Pelayanan Rawat Inap
 Perawatan Anak
 Perawatan Dewasa
 Perawatan Persalinan
 Perawatan Perinatologi
 Ruang Operasi
 Ruang ICU (Intensif Care unit)
 Perawatan Isolasi
 Pediatric Intensive Care Unit
 Neonatal Intensive Care Unit
4. Pelayanan Penunjang
 Instalasi Radiologi
 Fisioterapi
 Instalasi Laboratorium
 Instalasi Farmasi
 Ambulans
 USG 3D dan 4D
 ECG
 Instalasi Gizi
 BDRS
Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 4
 CSSD
 Rekam Medis
 Laundry
 Pemeliharaan Sarana
 Pemulasaran Jenazah

5. Fasilitas Kamar Rawat Inap meliputi kamar kelas 3, kelas 2, kelas 1, kelas utama
dan VIP.

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 5


BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN MOTTO RUMAH SAKIT

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama PC NU Nomor : 172/PC/A.II/L-19/IV/2022 dan


PC Muslimat NU No. 0347/B/PCMNU/IV/2022 tentang Penetapan Visi, Misi, Falsafah,
Tujuan, Nilai-nilai dan Motto Rumah Sakit adalah sebagai berikut :

VISI, MISI
1. Visi Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo adalah :
“Menjadi Rumah Sakit pilihan masyarakat yang islami, berkualitas, nyaman dan
terjangkau”
2. Misi Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo adalah :
a. Menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai kebutuhan pelayanan
b. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna, yang berorientasi pada
keselamatan pasien;
c. Menyediakan sarana prasarana kesehatan yang sesuai standard dan sesuai kebutuhan
dokter, pasien dan keluarga;
d. Menerapkan manajemen yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

FALSAFAH
Falsafah Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo adalah :
1. ِ ‫سنَةً يَ ُك ْن لَهُ ن‬
‫َصيبٌ ِم ْن َها‬ َ ‫عةً َح‬ َ ‫(( َم ْن يَ ْشف َْع‬Q.S. An Nisaa’ : 85)
َ ‫شفَا‬
“Barangsiapa yang memberikan syafaat yang baik, niscaya ia akan memperoleh
bagian (pahala) dari padanya”
ِ َّ‫(( َخي ُْر النَّاس أ َ ْنفَعُ ُه ْم ِلن‬HR. Al Qadla’i dari Jabir RA)
2. ‫اس‬
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada
manusia”

TUJUAN
Tujuan Rumah Sakit Muslimat Ponorogo adalah :
“ Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang memuaskan pasien atau
pelanggan secara Profesional dan Islami”
NILAI-NILAI

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 6


Nilai – nilai yang dimiliki Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo adalah “IKHLAS”,
dengan penjabaran sebagai berikut :
a. Inisiatif
b. Komitmen
c. Handarbeni
d. Loyalitas
e. Akuntabel
f. Syukur

MOTTO
Motto Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo adalah :
“Ikhlas dan Profesional Dalam Pelayanan

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 7


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
Lampiran Surat Keputusan BPPK-NU Ponorogo
Nomor : 09.A.SK.P-2.BPPK-NU.II.2020
BPPK-NU
PONOROGO

DIREKTUR

KOMITE MEDIS KOMITE KOMITE / PANITIA / TIM SATUAN PENGAWAS


KEPERAWATAN INTERNAL

WAKIL DIREKTUR WAKIL DIREKTUR


PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN ADMINISTRASI, UMUM DAN KEUANGAN
KELOMPOK STAF MEDIS

KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG
PELAYANAN MEDIS KEPERAWATAN PENUNJANG MEDIS ADMINISTRASI UMUM KEUANGAN

KEPALA INSTALASI KEPALA INSTALASI FARMASI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
RAWAT INAP SEKRETARIAT LOGISTIK AKUNTANSI DAN
PERPAJAKAN
KEPALA SEKSI RAWAT INAP
DAN RAWAT JALAN
RAWAT JALAN
KEPALA INSTALASI RAWAT KEPALA INSTALASI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
JALAN LABORATORIUM SDM DAN DIKLAT PEMELIHARAAN SARANA DAN KEPALA SEKSI
PRASARANA PERBENDAHARAAN

KEPALA INSTALASI KAMAR KEPALA INSTALASI KEPALA SEKSI


OPERASI RADIOLOGI INFORMASI TEKHNOLOGI

KEPALA INSTALASI ICU KEPALA SEKSI KEPALA INSTALASI GIZI KEPALA SEKSI
PERAWATAN KHUSUS
HUMAS DAN PROMOSOS

KEPALA INSTALASI GAWAT KEPALA INSTALASI REKAM


DARURAT MEDIK

Garis Komando
Garis Koordinasi
Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 8
Berdasarkan Surat Keputusan dari BPPK-NU Ponorogo Nomor: 09.A.SK.P-2.BPPK-
NU.II.2020 tentang Pemberlakuan Struktur Organisasi RSU Muslimat Ponorogo maka
dapat diterangkan bahwa Struktur Organisasi Rumah Sakit Muslimat Ponorogo adalah
sebagai berikut :
Pengurus / Pengelola : BPPK-NU PONOROGO
Direksi : Direktur
: Wakil Direktur Administrasi Umum dan
Keuangan
: Wakil Direktur Pelayanan Medis dan
Keperawatan
Organisasi Komite : Komite Medis
: Komite Keperawatan
: Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
: Komite Etik dan Hukum
Audit Internal : Satuan Pengawas Intern
Bidang Administrasi : - Seksi Sekretariat
: - Seksi SDM dan Diklat
: - Seksi Informasi dan Tekhnologi
: - Seksi Humas dan Promosos

Bidang Umum : - Seksi IPS


: - Seksi Logistik

Bidang Keuangan : - Seksi Akuntansi dan Perpajakan


 Unit Keuangan
: - Seksi Perbendaharaan
:  Unit Verifikasi dan Perencanaan
Anggaran
 Unit Kasir

Bidang Pelayanan Medis : - Instalasi Rawat Inap


: - Instalasi Rawat Jalan

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 9


: - Instalasi Kamar Operasi
: - Instalasi Pelayanan ICU
: - Instalasi Gawat Darurat

Bidang Keperawatan : Kepala Seksi Rawat Inap dan Rawat Jalan


- Kepala Unit Rawat Jalan
- Kepala Unit Perawatan Dewasa
- Kepala Unit Perawatan Anak
- Kepala Unit Kebidanan
- Kepala Unit VIP
Kepala Seksi Perawatan Khusus
: - Kepala Unit Gawat Darurat
- Kepala Unit Kamar Operasi
- Kepala Unit ICU
- Kepala Unit Sterilisasi dan Loundry
- Kepala Unit Perinatologi
Bidang Penunjang Medis : Instalasi Farmasi
: Instalasi Laboratorium
- Unit Laboratorium
: Instalasi Radiologi
- Unit Radiologi
: Instalasi Gizi
: Instalasi Rekam Medik
- Unit Pendaftaran

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 10


BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT LABORATORIUM
Bagan Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium

DIREKTUR

WADIR PELAYANAN
MEDIS

KABID PENUNJANG
MEDIS

KEPALA INSTALASI PENANGGUNG JAWAB


LABORATORIUM Dr. Sp.PK

KEPALA RUANG
LABORATORIUM

MUTU K3

KIMIA FAAL
HEMATOLOGI IMMUNOLOGI CAIRAN MIKROBIOOGI BDRS
KLINIK HAEMOSTASIS

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 11


BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi Laboratorium


a. Kualifikasi Jabatan
1) Beragama Islam.
2) Berijasah minimal Dokter Spesialis Patologi Klinik.
3) Memiliki loyalitas tinggi, jujur dan amanah.
4) Memiliki jiwa kepemimpinan.
5) Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
b. Uraian Tugas
1) Merencanakan program pelayanan Laboratorium.
2) Merencanakan, menyusun kebijakan dan tatalaksana pelayanan
Laboratorium.
3) Menyususn pedoman dan standart untuk mengukur mutu pelayanan di
Laboratorium.
4) Mengevaluasi pelaksanaan program Instalasi Laboratorium
5) Perencanaan pengelolaan safety laboratory dan limbah laboratorium.
6) Menilai dan menindaklanjuti kualitas pelayanan harian.
c. Tanggung Jawab
Membantu Kepala Bidang Penunjang Medis dalam merencanakan,
mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan,
mengarahkan semua kegiatan – kegiatan dan mengevaluasi pelaksanaan program
– program di Laboratorium.
d. Wewenang
1) Menjadi narasumber dalam bidang pendidikan, penelitian maupun
pelayanan laboratorium.
2) Mengajukan usulan baik peralatan maupun program guna pengembangan
layanan Laboratorium.
3) Memberikan rekomendasi pemilihan Teknologi Laboratorium.

B. Kepala Unit Laboratorium


a. Kualifikasi Jabatan
1) Beragama Islam

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 12


2) Berijasah minimal D3 Ahli Tenaga Laboratorium Medik ( ATLM )
3) Memiliki masa kerja minimal 2 tahun
4) Memiliki loyalitas tinggi, jujur dan amanah
5) Memiliki jiwa kepemimpinan.
6) Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
b. Uraian Tugas
1) Merencanakan program – program kerja laboratorium
2) Merencanakan, menyususn dan menetapkan kebijaksanaan dan tatalaksana
pelayanan laboratorium.
3) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga di Laboratorium.
4) Merencanakan pembinaan dan pengembangan karir tenaga Laboratorium,
antara lain melalui pendidikan serta pelatihan berjenjang dan berlanjut.
5) Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di Laboratorium.
6) Menyusun pedoman dan standart untuk mengukur mutu pelayanan di
Laboratorium.
7) Melakukan koordinasi lintas program dalam pelaksanaan program –
program di Laboratorium.
8) Mengadakan program orientasi bagi calon pegawai untuk meningkatkan
kedisiplinan dan prestasi kerja di Laboratorium.
9) Menyusun SPO di Laboratorium sebagai acuan pelaksanaan tugas.
10) Mengevaluasi pelaksanaan program Instalasi Laboratorium.
11) Menyusun laporan bulanan, triwulan, tahunan pelaksanaan program kerja
di Laboratorium.
c. Tanggung Jawab
Membantu Kepala Instalasi Laboratorium dalam merencanakan, mengorganisir,
mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengarahkan semua
kegiatan – kegiatan dan mengevaluasi pelaksanaan program – program di
Laboratorium.
d. Wewenang
1) Mengendalikan keteraturan, ketertiban, kejelasan tata kerja di Instalasi
Laboratorium.
2) Memimpin rapat koordinasi pelaksanaan program di unit Laboratorium.
3) Mengarahkan pelaksanaan program di Laboratorium.
4) Menyetujui cuti dan izin staf Laboratorium.

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 13


C. Pelaksana
a. Kualifikasi Jabatan :
1) Beragama Islam
2) Berijasah minimal DIII Ahli Tenaga Laboratorium Medik ( ATLM )
3) Memiliki STR
4) Tidak terikat kerja dengan instansi lain
a. Uraian Tugas :
1) Melakukan pengambilan specimen dan memiliki pengetahuan persiapan
pasien.
2) Melakukan penilaian terhadap specimen ( memenuhi syarat atau tidak).
3) Melakukan pelabelan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan, penyimpanan,
pengiriman.
4) Dapat memahami cara kerja dan menggunakan peralatan dalam proses
operasional teknis operasional pemeriksaan.
5) Memiliki kemampuan melakukan :
 Pemilihan alat untuk pemeriksaan
 Reagent untuk pemeriksaan.
6) Dapat mengerjakan prosedur pemeriksaan laboratorium sesuai SOP (
Standart Operasional Prosedur) yang berlaku.
7) Melakukan pemeliharaan alat dan menjaga kinerja alat tetap baik.
8) Mampu melakukan control dan kalibrasi (QC) alat laboratorium.
9) Kemampuan menjaga keselamatan kerja dan lingkungan kerja.
 Pemakaian APD
 Perlakuan terhadap limbah medis dan non medis
10) Kemampuan administrasi
 Pembebanan pasien
 Pencatatan dan pengelolaan produk darah
11) Pencetakan hasil pemeriksaan yang telah tervalidasi.
b. Tanggung Jawab :
Dalam menjalankan tugasnya staff bertanggung jawab kepada Kepala Unit
Laboratorium
c. Wewenang :

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 14


1) Meminta kebutuhan bahan dan perangkat sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan tugas sehari-hari.
2) Apabila yang bersangkutan berhalangan sementara atau cuti, tugasnya
dilimpahkan kepada petugas pengganti yang ditunjuk oleh kepala unit

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 15


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

1. UNIT GAWAT DARURAT ( UGD )


a. Jika ada pasien UGD yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,
maka perawat UGD akan menghubungi petugas laboratorium untuk
melakukan sampling atau mengambil sampel.
b. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diantar oleh petugas
laboratorium ke UGD untuk kemudian diserahkan kepada dokter jaga.
2. UNIT RAWAT JALAN
a. Jika ada pasien Rawat Jalan yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat akan mengantar pasien ke laboratorium
dengan form permintaan yang telah diisi lengkap identitas dan
pemeriksaan yang ingin dilakukan.
b. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diberikan kepada perawat
unit rawat jalan untuk kemudian diberikan kepada dokter dan pasien pada
saat pulang.
3. UNIT RAWAT INAP
a. Jika ada pasien Rawat Inap yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat mengantarkan form permintaan laboratorium
ke ruang laboratorium.
b. Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan permintaan.
c. Apabila pasien CITO, maka perawat mengantarkan form permintaan
laboratorium beserta dengan sampel yang ingin diperiksa keruang
laboratorium.
d. Untuk sampel urin dan feaces perawat mengantarkan sampel ke ruang
laboratorium beserta dengan form permintaan laboratorium.
e. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diantar keruang
perawatan sesuai pasien berada.

4. RUANG KEBIDANAN
a. Jika ada pasien kebidanan yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium,maka bidan mengantarkan form permintaan pemeriksaan

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 16


laboratorium ke ruang laboratorium atau menghubungi petugas
laboratorium untuk melakukan pemeriksaan dinunit kebidanan.
b. Pengambilan sampel disesuaikan dengan permintaan
c. Apabila pasien CITO, maka bidan mengantarkan form permintaan
laboratorium beserta dengan sampel yang ingin diperiksa keruang
laboratorium.
d. Hasil laboratorium yang sudah jadi,kemudain diambil oleh bidan
untuk kemudian diserahkan kepada dokter pengirim
5. RUANG PERINATOLOGI
a. Jika ada pasien Perinatologi yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat mengantarkan form permintaan laboratorium
ke ruang laboratorium.
b. Pengambilan sampel dilakukan segera oleh petugas laboratorium.
c. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diambil oleh
perawat untuk kemudian diserahkan kepada dokter pengirim.
6. RUANG OPERASI
a. Jika ada jaringan dari tindakan operasi maka jaringan tersebut akan diantar
oleh perawat dengan membawa form permintaan pemeriksaan jaringan
dari operator.
b. Surat pengantar pemeriksaan laboratorium diserahkan oleh perawat ke
laboratorium.
7. INTENSIVE CARE UNIT ( ICU )
a. Jika ada pasien HCU yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat mengantarkan form permintaan laboratorium
ke ruang laboratorium.
b. Pengambilan sampel dilakukan segera oleh petugas laboratorium.
c. Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diambil oleh
perawat untuk kemudian diserahkan kepada dokter pengirim
8. IPS
a. Perbaikan alat-alat yang rusak, baik alat medis dan non medis.
b. Pengantaran pemriksaan tertentu yang tidak bisa dikerjakan di Rumah
Sakit Muslimat, maka pihak kurir/IPS yang mengantar pemriksaan tersbut
ke RS atau Laboratorium rekanan yang ditunjuk.

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 17


9. RESEPSIONIS
a. Sebagai penghubung antara pihak laboratorium RS dengan rekanan yang
dituju.
b. Menelponkan atau menghubungkan ke pasein atau keluarga pasien
tentang konfirmasi hasil laboratorium yang sudah jadi.
10. RUMAH SAKIT DENGAN LABORATORIUM LAIN
a. Pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium RS. Muslimat
laboratorium rekanan.
b. Apabila ada pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dilakukan di laboratorium RS.
Muslimat, maka petugas laboratorium harus mencari kurir untuk kemudian
dirujuk ke rumah sakit terdekat yang dapat melayani permintaan tersebut.
c. Bekerja sama dngan laboratorium rkana lain dalam pmriksaan PA, PAP SMAR,
dan FNAB.
- P A dan PAPSMEAR : diambil olh kurir laboratorium rkanan trsbut.
- FNAB : dokter dari laboratorium rekanan tersebut, dating sendiri k RS
Muslimat.

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 18


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

VIII.1 Definisi
Ketentuan yang mengatur penentuan jumlah kebutuhan tenaga analis
laboratorium di unit laboratorium dengan mempertimbangkan jumlah tenaga dan
kualifikasi yang diharapkan.
VIII.2 Tujuan
1. Menentukan jumlah dan komposisi tenaga diruang laboratorium berdasarkan
kualifikasi.
2. Melakukan perhitungan agar memenuhi kebutuhan.
3. Mengatur agar penyediaan ketenagaan tetap efektif dan efisien.
VIII.3 Jumlah, komposisi dan kualifikasi tenaga di ruang laboratorium
Berdasarkan data kepegawaian per januari 2022 maka jumlah petugas di ruang
laboratorium ada 10 ( sepuluh ) tenaga dan 1 ( satu ) dokter Penanggung jawab (
dokter Sp.PK ) . Komposisi dan kualifikasi tenaga yang bekerja diruang
laboratorium adalah sebagai berikut :

Daftar komposisi & kualifikasi tenaga diruang labratorium


No Komposisi tenaga Jumlah Kualifikasi

1. Dr. Spesialis 1 Patologi Klinik


2. Kepala Unit D-III 1 Analis Kesehatan
3. Analis pelaksana D-III 10 Analis Kesehatan

VIII.4 Perhitungan Ketenagaan


Kualifikasi sumber daya manusia di Unit Laboratorium terdiri dari Dokter
spesialis Patologi Klinik, Kepala Unit dan Analis Pelaksana. Dari hasil
perhitungan kebutuhan tenaga yang dihitung dapat dilihat kebutuhan tenaga
sebagai berikut :
1. Dokter Spesialis
Tenaga dokter spesialis di unit laboratorium Rumah Sakit Umum Muslimat
untuk pengembangan dan hasil pemeriksaan labortorium. Praktek dokter
disesuaikan dengan jadwal yang sudah disepakati di Rumah Sakit Umum

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 19


Muslimat atau apabila ada sampel yag harus dibaca oleh dokter spesialis, maka
dokter spesialis akan hadir.
2. Kepala Unit laboratorium
Untuk perhitungan ketenagaan maka Kepala Unit laboratorium dihitung sebagai
tenaga analis laboratorium.
3. Analis pelaksana
Tenaga yang sudah kompenten dengan minimal lulusan DIII analis kesehatan atau
analis medis. Dinas harian analis terdiri dari 3 shift yaitu pagi, sore, dan malam.

PERHITUNGAN POLA KETENAGAAN


Rincian kegiatan pelayanan unit laboratorium dan waktu yang dibutuhkan
1. Kimia klinik : 120 menit ( untuk 1 pasien )
2. Hematologi dan serologi : 30 menit ( untuk 1 pasien )
3. Administrasi : 15 menit
4. Faal haemostasis : 60 menit
5. HBA1C : 30 menit
6. LED : 60 menit
7. Swab antigen : 15 menit
8. Swab PCR : 15 menit
Tidak termasuk waktu dalam menggunakan hazmat.
9. Sampling : 60 menit
Tergantung jumlah dan tingkat kesulitan
Rumus Yang Dipakai
Jumlah tenaga yang dibutuhkan = jenis pemeriksaan x waktu
Total jam kerja

Catatan:
1. Jumlah hari pertahun 365 hari
2. Jumlah hari tidak masuk pertahun :
a. Libur hari minggu : 52 hari
b. Cuti tahunan : 12 hari
c. Sakit/ijin pertahun :-
d. Hari besar pertahun : 10 hari
3. Jumlah hari kerja efektif = ( 365 – 74 ) hari = 291 hari

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 20


4. Jam kerja : 7 jam kerja
5. Tenaga yang ada sekarang adalah 10 ( sepuluh ) orang

kegiatan jumlah waktu Total jmlh


Layanan/hr menit waktu tenaga
Kimia klinik 10 120 1200mnt = 20jm
Hematologi 40 30 1200mnt = 20jm 12
Faal hemostasis 5 60 300mnt = 5jm
HBA1C 2 30 60mnt = 1jm
LED 5 60 300mnt = 5 jm
Sampling 50 20 1000mnt = 16jm40mnt
Admin 50 10 500mnt = 8jm20mnt
Swab/antigen 15 15 225mnt = 3jm45mnt
Swab/PCR 5 30 150mnt = 2jm30mnt+
Total = 82jm15mnt

Keterangan :
 Perhitungan:
Jumlah tenaga yang dibutuhkan =
jenis pemeriksaan xwaktu
Total jam kerja

82 jam 15
menit
7 jam
= 11.74 di bulatkan mnjadi 12
Jadi yang di butuhkan tenaga adalah 12 orang.
Dari perhitungan pola ketenagaan tersebut, maka kami unit laboratorium
mengusulkan penambahan tenaga analis kesehatan / analis medis sebanyak 2 (dua)
orang.

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 21


BAB X
KEGIATAN ORIENTASI
I. PENDAHULUAN
Program orientasi merupakan salah satu kegiatan Unit Laboratorium bekerja sama
dengan Bagian SDM dan Bagian Penunjang Medis dalam rangka memberikan
pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan analis baru agar dapat bekerja sesuai
dengan peran dan fungsinya.
Analis baru umumnya adalah analis yang sudah lulus dari pendidikan yang belum
mengenal lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan yang ada di RS. Muslimat
Ponorogo.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diadakan program orientasi bagi analis
baru guna kelancaran dalam bekerja.
II. LATAR BELAKANG
Seiring dengan upaya Rumah Sakit Umum Muslimat untuk menjalankan
tujuannya menjadi rumah sakit yang unggul dalam pelayanan dengan manajemen dan
sumber daya manusia yang professional dan berpengalaman. Dengan bertambahnya
kebutuhan akan tenaga analis, maka Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo perlu
melakukan pengenalan pada tenaga analis baru guna memenuhi tuntutan tersebut.
III.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan gambaran tentang Laboratorium Rumah
Sakit Umum Muslimat Ponorogo.
2. Tujuan Khusus
a. meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme dalam lingkunngan
kerja.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang visi, misi, tujuan, motto dan
falsafah Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo.
c. Meningkatkan wawasan tentang ruangan dan lingkungan
Laboratorium Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo.
d. Meningkatkan ketrampilan dalam pelayanan kesehatan di
laboratorium.

IV.KEGIATAN POKOK
- Kegiatan pokok : mengadakan orientasi analis baru di RS Muslimat Ponorogo.

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 22


- Rincian kegiatan :
1. Menyususn kebijakan tentang program orientasi analis baru di Rumah
Sakit Umum Muslimat Ponorogo.
2. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa dan tindak lanjut dari
program orientasi analis baru di laboratorium Rumah Sakit Umum
Muslimat Ponorogo
3. Menyelenggarakan orientasi analis baru di laboratorium.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membuat permohonan penambahan analis baru ke management RS. Muslimat
Ponorogo
2. Menyusun program orientasi analis baru
3. Melakukan prekrutan analis baru RS. Muslimat Ponorogo meliputi :
 Perekrutan analis baru meliputi tes tulis, praktek dan wawancara
 Orientasi atau pengenalan RS. Muslimat Ponorogo
 Penempatan analis baru di laboratorium
 Orientasi ruang laboratorium
 Orientasi alat laboratorium
 Orientasi administrasi laboratorium
 Orientasi reagent laboratorium
 Melakukan sampling dilaboratorium dan ruang keperawatan
 Membuat laporan laboratorium
4. Rapat koordinasi
VI. SASARAN
Sasaran orientasi adalah karyawan baru di Laboratorium RS. Muslimat Ponorogo.
VII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN KEGIATAN
1. Setiap unit di rumah sakit membutuhkan analis baru dilakukan pembuatan
evaluasi pelaksanaan kegiatan
2. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan orientasi membuat laporan ke SDM.
Program orientasi kepada analis baru akan dilaksanakan setiap
RS.Muslimat melakukan perekrutan pegawai baru (analis).

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


 Unit kerja wajib mencatat dan melaporkan hasil kegiatan ke bagian SDM

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 23


 Bagian SDM menganalisa hasil kegiatan ke direktur
 Evaluasi kegiatan program orientasi dilaksanakan setiap unit dari
laboratorium Rumah Sakit.

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 24


BAB XI
PERTEMUAN/ RAPAT

Dalam lingkup RS. Muslimat selalu dilakukan rapat. Pertemuan rapat


ini sangat bermanfaat untuk masing-masing unit guna memberikan informasi dan
pengetahuan yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan rumah sakit. Kegiatan
rapat ini bisa dilakukan hanya dalam unit laboratorium sendiri atau bisa juga dilakukan
rapat antar unit lainnya. Kegiatan rapat ini biasanya dihadiri oleh seluruh staf unit
laboratorium.
Kegiatan yang dibahas meliputi banyak kegiatan baik dari pelaporan kerja,
kebutuhan sarana dan prasarana dilapangan, maupun berbagai hal yang menyangkut
kelangsungan unit masing- masing.
Sehingga dengan dilakukan rapat rutin ini dapat dilakukan tindaklanjut untuk
kendala yang dihadapi dilapangan maupun yang dihadapi di unit internal itu
sendiri. Dalam kegiatan rapat ini dibuat undangan berupa internal memo, daftar
hadir dan notulen hasil rapat yang nantinya dilaporkan ke kepada Kepala Bagian
Penunjang Medis RS. Muslimat.

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 25


BAB XII
PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium diperlukan dalam perencanaan,


pemantauan, dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan pelayanan
laboratorium. Untuk itu kegiatan ini harus dilakukan secara cermat dan teliti, karena
kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam
menetapkan suatu tindakan.
A. PENCATATAN
Pencatatan kegiatan laboratorium dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya. Ada 5
jenis pencatatan, yaitu :
3. Pencatatan kegiatan pelayanan
4. Pencatatan keuangan
5. Pencatatan logistic
6. Pencatatan kepegawaian
7. Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal, keamanan
laboratorium
Dalam bab ini hanya akan dibahas pencatatan kegiatan pelayanan saja.Pencatatan
kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku sebagai berikut :
1. Buku registrasi besar/induk berisi data – data pasien secara lengkap serta
hasil pemeriksaan laboratorium
2. Buku register pemeriksaan rujukan
3. Buku ekspedisi pengambilan hasil pemeriksaan
4. Buku ekspedisi rujukan
5. Buku komunikasi pertukaran petugas ( shift )
6. Buku register peminjaman alat oleh perawatan/ kerusakan
7. Buku catatan control harian

B. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium terdiri dari :
1) Laporan kegiatan rutin harian

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 26


Laporan harian ini dilakukan setiap hari. Kegiatan pelaporan harian ini dilakukan
oleh kepala unit laboratorium ataupun petugas laboratorium baik secara lisan
maupun tulisan. Pelaporan harian ini seperti laporan mengenai jumlah petugas
laboratorium yang dinas dengan jumlah pasien yang ditangani dan kendala yang
dihadapi setiap harinya, pelaporan keluhan pasien atau pegawai yang
berhubungan dengan pengambilan sampel, hasil pemeriksaan lab, dan pelaporan
tentang kebutuhan sarana dan prasarana unit laboratorium baik pengadaan bahan
reagent ataupun peralatan. Pelaporan harian ini biasanya disampaikan kepada unit
atau kepala bidang terkait.
2) Laporan kegiatan rutin bulanan
Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut dari laporan
kejadian setiap hari dalam kegiatan pelayanan laboratorium. Pelaporan ini
biasanya menyangkut kegiatan program kerja yang dilakukan unit laboratorium
dalam kurun waktu setahun. Pelaporan ini dapat berupa: laporan rapat bulanan
intern, laporan inventaris pemeliharaan barang instalasi laboratorium,
laporan penilaian karyawan, laporan indikator mutu, laporan evaluasi program
kerja instalasi laboratorium, laporan kebutuhan karyawan, laporan kejadian
K3RS, dll.
3) Laporan tahunan
Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan laporan
tahunan ini untuk mengevalusi seluruh laporan harian dan bulanan
sehingga dapat dilihat total kegiatan yang berlangsung dalam pelayanan
laboratorium sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dari evaluasi laporan
tahunan ini. Laporan tahunan kegiatan pelayanan laboratorium dapat
berupa rekapitulasitotal pasien yang melakukan pemeriksaan hematologi, kimia
klinik, urnalisa, feaces, bakteriologi, elektrolit dll, rekapitulasi laporan total
keluhan pasien, rekapitulasi indikator mutu, dll.

4) Laporan pemeriksaan
 Tanggung jawab managemen untuk membuat format hasil : managemen
laboratorium harus membuat format laporan hasil pemeriksaan. Format
laporan dan cara mengkomunikasikannya kepada pemakai harus
ditentukan dengan mendiskusikannya dengan pengguna jasa laboratorium.
 Penyerahan hasil tepat waktu.

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 27


Managemen laboratorium ikut bertanggungjawab atas diterimanya hasil
pemeriksaan kepada orang yang sesuai dalam waktu yang di sepakati.
 Komponen laporan hasil pemeriksaan.
Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan dalam tulisan, dan dilaporkan
kepada orang yang diberi wewenang untuk menerima dan menggunakan
informasu medis. Laporan setidaknya harus mencakup hal – hal berikut :
 Identifikasi dari pemeriksaan yang jelas dan tidak ragu- ragu.
Termasuk prosedur pengukuran bila perlu
 Identifikasi laboratorium yang menerbitkan laporan
 Nama atau identifikasi khas lain dari pemohon dan alamat
pemohon
 Tanggal dan waktu / pengumpulan sampel primer, apabila
tersedia dan relevan dengan pelayanan pasien, serta waktu
penerimaan oleh laboratorium
 Sumber dan sistem organ sampel primer, misalnya : darah
vena, pus
 Bila dapat digunakan, hasil pemeriksaan dilaporkan dalam unit
standar nasional atau telusur hingga unit standar internasional
 Interval acuan biologis, apabila dapat digunakan
 Identifikasi dari petugas yang diberi wewenang mengeluarkan
hasil
 Jika relevan, hasil asli dan hsil yang diperbaiki
 Apabila mungkin, tandatangan atau otorisasi dari petugas yang
memeriksa atau yang menerbitkan laporan

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 28


BAB XIII
PENUTUP

Pedoman Pengorganisasian laboratorium RSU Muslimat Ponorogo disusun untuk


menjadi acuan dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium dan pelayanan Bank Darah
Rumah Sakit ( BDRS ) yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pasien.
Dengan adanya pedoman pengorganisasian laboratorium diharapkan rumah sakit dapat
memberikan yang terbaik kepada setiap pasien yang datang ke Rumah Sakit Umum
Muslimat Ponorogo untuk mendapat pelayanan pemeriksaan laboratorium dan pelayanan
Bank Darah Rumah Sakit ( BDRS ). Setiap tenaga laboratorium secara langsung
menangani pasien dapat melakukan pekerjaanya sesuai dengan standar prosedur dan
standar profesi.
Buku pedoman ini merupakan panduan bagi seluruh staf instalasi laboratorium
Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo, dan bukan merupakan standart yang bersifat
mutlak oleh karena itu untuk pelaksanaan dilapangan dapat dikembangkan sesuai kondisi
dan kebutuhan masing- masing di Rumah Sakit.

Ditetapkan di : Ponorogo
Tanggal : 05 Oktober 2022
Direktur,

dr. Hj. Andy Nurdiana D.Q, M.Kes


NIK : 19.04.440

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium RSU Muslimat Ponorogo Page 29

Anda mungkin juga menyukai