BAB I
PENDAHULUAN
mengenal lebih jauh dunia kerja karena dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ke dunia kerja dan mendapat ilmu serta pengalaman baru dalam dunia kerja
yang nantinya diharapkan akan sangat bermanfaat saat mahasiswa lulus dan
bekerja.
dapat mengetahui secara nyata dan gambaran mengenai dunia kerja yang
didapatkan di dalam kelas sebelum benar-benar terjun dalam dunia kerja yang
2
sesungguhnya. Maka dari itu akan terbentuk kedisiplinan, etos kerja yang
ini dapat menjadi sumber daya manusia yang handal dan profesional.
1. Melaporkan hasil yang didapat selama PKL kepada Rumah Sakit Umum
Kemenkes Mataram.
3
Rumah Sakit Umum Haji dilakukan setiap hari senin-minggu dalam tiga shift
meliputi :
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Mikrobiologi
4. Immunologi
5. Urinalisa
6. Bank Darah
4
5
BAB II
SEJARAH BERDIRINYA
1.6 Latar Belakang Berdirinya Rumah Sakit Umum Haji Surabaya dan
Perkembangannya
Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya adalah Rumah Sakit milik
peristiwa yang menimpa para Jamaah Haji Indonesia di Terowongan Mina pada
tahun 1990.
Dengan adanya bantuan dana dari Pemerintah Arab Saudi dan dilanjutkan
dengan biaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, berhasil dibangun gedung
beserta fasilitasnya dan resmi dibuka pada 17 April 1993, sebagai RSU tipe C.
Pada tahun 1998 berkembang menjadi RSU tipe B Non Pendidikan dan pada
tanggal 30 Oktober 2008 sesuai SK, RSU Haji berubah status menjadi RSU
Tipe B Pendidikan.
1.7.1 Visi
1.7.2 Misi
IPTEKDOK.
pegawai.
1.8 Motto
5.852.818 orang berdasarkan sensus penduduk tahun 1990. Dalam usaha untuk
meningkatkan mutu pelayanan jamaah haji setiap tahun, Rumah Sakit Umum
rujukan kepada jamaah haji embarkasi atau debarkasi Juanda Surabaya yang
7
berasal dari Bali, NTT, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan sebagian
Jawa Tengah
2.1 Tugas Pokok Dan Struktur Organisasi Laboratorium Rumah Sakit Umum
Haji Surabaya
pemulihan keadaan cacat badan maupun jiwa. Tugas pokok yang dimaksud
rujukan.
kesehatan.
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
KEPALA RUANGAN
TONNY WATOYANI, AMAK, S.Si
SEKRETARIS
- Pelaksanaan Administrasi
EDI WAHYUDI
- Pelaksanaan Logistik
YENI IRIANI, Amd.AM, SKM
- Pelaksanaan SDM
BENITA WIJIASTUTI, AMAK
BAB III
Rumah Sakit Haji Surabaya dibedakan menjadi 2, yakni : Pemeriksaan untuk sampel
rawat jalan dan pemeriksaan untuk sampel pasien rawat inap, hal ini dapat dilihat dari
A. Rawat Jalan
- Administrasi
sendiri harus melakukan pendaftaran pada bagian registrasi atau kasir, setelah
B. Rawat Inap
- Administrasi
registrasi diawal. Biasanya sampel akan diambil dan diantar oleh petugas
pemeriksaan.
Tujuan
Prinsip
Alat – Alat :
1. Spuit
2. Tourniquet
4. Tabung Vacutainer
HbA1C.
Fibrinogen, TAT.
Imunoserologi.
5. Plester
Cara Kerja
yang sesuai, dan pastikan jarum terpasang dengan rapat lalu buang
melakukan aktivitas.
tebal.
dalam spuit.
beri barcode.
mungkin.
melakukan aktivitas.
17
mengepalkan tangannya.
10. Tusuk bagian vena dengan jarum holder, posisi lubang jarum
pemeriksaan laboratorium.
Tujuan
Prinsip
yang di lewatinya.
Bahan
lavender)
- Stromatolyser 4DL
- Stromatolyser FB
- Solfolyser
- Cellpack
Cara Kerja:
1. Menjalankan program QC
f. Untuk melihat grafik QC, klik QC pilih graph dan level yang
dikehendaki.
d. Klick worklist.
- Jenis Kelamin.
20
l. Klik OK
m. Hasil pemeriksaan dalam print out akan keluar jika alat telah
- Jenis Kelamin.
f. Klik SAVE.
h. Tekan OK.
1. Hemoglobin ( HGB)
Nilai Normal :
2. Leukosit
Nilai Normal :
3. Trombosit (platelet)
Nilai Normal :
4. Hematokrit
Nilai normal :
- Bayi 0 – 1 hari : 44 - 72 %
- Bayi 2 hari : 45 – 72 %
- Bayi 3- 5 hari : 50 – 82 %
- Anak 1 – 3 tahun : 33 – 45 %
Tujuan
Metode
Prinsip
- Rak Westergreen
23
- Cup Sampel
- Timer
Cara Kerja
dalam cup.
jam .
1. Perempuan : 0 – 20 mm/jam
3. Anak-anak : 0 – 10 mm/jam
Pengertian
Tujuan
Metode : Westergren
Prinsip
fibrin diukur.
dapat di cegah.
- Reaction Tube
- Sampel cup
- Dade Innovin.
- Actin.
- CaCl2.
- Ca Clean I.
- Ca Clean II.
25
Cara Kerja
4. Pilih [First Tube] bila reaction tube yang akan digunakan mulai
dari posisi paling atas kanan dari reaction tube rack atau pilih
Nilai Normal :
Tujuan
Prinsip
Metode : Slide
26
Alat : - Mikropipet
- Objek glass
- Yellow tip
- Pengaduk (Lidi).
- Reagen Antisera B
- Reagen antisera AB
- Reagen antisera D
Cara kerja
disamping antisera.
Interpretasi hasil
Golongan Anti
Anti A Anti B Anti AB
Darah / Rhesus D/Rhesus
A / (+) + - + +
B / (+) - + + +
AB / (+) + + + +
O / (+) - - - +
Keterangan :
Tujuan
Prinsip
filamen yang berwarna biru. Reaksi ini hanya terjadi pada pada
28
pewarnaan terhadap sel yang masih hidup dan tidak difiksasi sehingga
- Cover glass.
- Mikropipet .
- Yellow tipe .
- Cuvet.
- Mikroskop
Cara kerja
sampel darah.
dalam satuan %.
Interpretasi hasil
Tujuan
Prinsip
1. Objek glass
2. Cover glass
3. Bak pewarnaan
4. Mikropipet
5. Yellow tip
30
6. Darah EDTA
Reagen 1 : Metanol
Reagen 2 : Eosin
Cara kerja :
2. Setetes darah diletakkan pada salah satu ujung objek glass lalu
buat hapusan.
20 - 30 detik.
selama 40 - 60 detik.
Pengertian
Metode
Carik celup
Tujuan
Prinsip
1. Berat Jenis.
kuning).
2. Leukosit.
32
dye.
3. Nitrit.
merah.
4. pH.
5. Protein.
menjadi hijau.
6. Glukosa.
hijau.
7. Keton.
8. Urobilinogen.
9. Bilirubin.
10. Darah
hijau.
Alat :
1. Cobas U 411
3. Tabung venojek
5. Centrifuge
7. Tissue
8. Mikroskop
Cara kerja :
1. Persiapan sampel
identitas pasien.
berdasarkan ID pasien.
manual), yaitu :
1) Sentuh (Workplace)
ID sampel
1) Sentuh (Workplace).
2) Sentuh (Worklist).
(bila perlu).
1) Sentuh (Workplace)
2) Sentuh (Worklist)
Catatan :
Interpretasi Hasil
2. pH : 4,5 – 5,5
6. Glukosa : Normal
8. Urobilinogen : Normal
Tujuan
Prinsip
urine tetapi ada pula yang dikeluarkan pada keadaan tertentu. Elemen
Pengertian
disentrifugasi.
1. Sentrifuge.
2. Tabung sentrifuge.
3. Mikropipet.
4. Objeck glass.
5. Cover glass.
6. Mikroskop.
Cara Kerja
Catatan :
- Eritrosit
- Leukosit
- Silinder
- Epitel
- Kristal
- Bakteri
- Lain-lain
Interpretasi Hasil
Nilai Normal :
- Eritrosit : Negatif
40
- Leukosit : 0 – 1 / LP
- Silinder : Negatif
- Epitel : 0 – 1 / LP
- Bakteri : Negatif
- Kristal : Negatif
- Parasit : Negatif
Tujuan
Prinsip
Pengertian
Alat
1. Mikroskop
2. Objek glass
3. Cover glass
4. Lidi
Reagen : Eosin 2%
Cara Kerja
Catatan :
Pemeriksaan Makroskopis
1. Bentuk (konsistensi).
2. Warna
42
3. Lendir
4. Darah
Pemeriksaan Mikroskopis
1. Eritrosit
2. Leukosit
3. Telur cacing
4. Larva
5. Tropozoit
6. Kista
7. Amoeba
Tujuan
Prinsip
gaya kapilaritas. Jika obat yang terdapat dalam spesimen urine berada
drug-protein dan garis berwarna akan muncul pada bagian garis tes.
Metode
Alat : Cassette
Cara Kerja
Catatan :
1. Amphetamine
2. Marijuana
3. Morphine
4. Benzodiozephine
5. Methamphetamine
44
Interpretasi Hasil
Tujuan
hamil.
Pengertian
Prinsip
Metode
Rapid Test
Alat : Cassette
Bahan : Urine
Cara Kerja
Interpretasi Hasil
Tujuan
sputum.
Prinsip
Dinding sel bakteri tahan asam yang terdiri atas lapisan peptidoglikan
bila diwarnai dengan carbol fuchsin maka dinding sel tersebut akan
alkohol.
Alat :
1. Mikroskop
46
2. Slide
3. Lampu spiritus
4. Kapas
5. Pinset
6. Bak pewarnaan
7. Laminar Flow
8. Lidi
9. Spidol
10. Tissue
Bahan : Sputum
Reagen :
1. Oil imersi
- ZN B (Asam alkohol 3 %)
Cara Kerja :
dan objek glass yang bersih dan kering kemudian objek glass
dahak.
kuman TBC.
8. Diamkan 10 – 20 detik.
Interpretasi hasil :
Tujuan
Prinsip
Alat :
1. Slide
2. Lampu Spritus
3. Ose
4. Bak pewarnaan
5. Tissue
6. Spidol
7. Pinset
Bahan : Sampel
Reagen :
1. Zat pewarnaan :
Gram II : Lugol
Gram IV : Safranin
50
3. Oil imersi
Cara Kerja :
a) Pembuatan sediaan
sampel.
3 kali.
b) Pengecatan Gram
Interprestasi Hasil
API 20E
8) Baca hasil.
52
Tujuan
membunuh bakteri.
1) Spiritus
2) Pinset
3) Laminar flow
4) Media
5) Antibiotik
6) Kapas steril
Cara Kerja
Farland.
dinding petridisk.
5) Dilakukan pembacaan.
53
Cara Kerja :
tanggal).
searah dan pada media kedua digores kuadran pada medis CA.
Tujuan
memecah H2O2 menjadi H2O dan O2. Enzim katalase diduga penting
Alat
- Objek glass
54
- Ose disposible
Reagen :
1. Reagen H2O2 3%
2. PZ steril
Cara kerja :
lemak.
diketahui.
petridisk.
Pembacaan Hasil :
Tujuan
Staphylococcus citreus.
Alat :
- Objek glass
- Ose disposible
Bahan :
1. Plasma citrat
2. Koloni bakteri
Cara kerja
lemak.
objek glass.
bakteri S. Citreus.
56
Alat : - Erlenmeyer
- Pengaduk
- Timbangan analitik
- Plate
- CLED
- Columbia Base
Cara Kerja :
1. Mueller Hinton
dengan kertas.
dihomogenkan.
2. CLED
dihomogenkan.
3. Columbia Base
dengan kertas.
dihomogenkan.
Tabung ini berisi gel separator (serum separator tube atau SST)
pemusingan, serum akan berada dibagian atas gel dan sel darah
b. Pemutaran darah
1. Serum
2. Plasma
3. Whole Blood
59
Nama Alat
Fungsi
Prinsip alat
penyerapan (Fotometri).
Sampel
- Serum
Prinsip pemeriksaan
1. Glukosa
Uji UV.
60
+ H+
2. Bilirubin direct
Metode diazo.
3. Bilirubin total
Pengujian kolorimetri.
61
sangat asam.
4. LDL
tidak ditntukan.
Detergen
Cholesterol ester
LDL-cholesterol esters + H2O Kolesterol+
+ H2O2
62
peroksida.
a) N-ethyl-N-(3-methylphenyl)-N-succinylethylenediaminel
5. Alkali Phospatase
nitphenol.
nitrophenol
6. Creatinin
a) Asam 2,4,6-triiodo-3-hidroksibenzoat
64
7. AST
membentuk NAD+.
glutamat
8. Albumin
Pengujian kolorimetri.
berwarna biru-hijau.
fotometri.
9. Trigliserida
fosfat+H2O2
10. ALT
hidrogen peroksida.
absorbansi.
a] N-etil-N-2-[2-hidroksi-3-sulfopropil]-3-metilanin
Pengujian colorimetric
4,6-ethylidene-p-nitrophenyl-α-D-maltoheptaoside
[ethylidene-G7PNP],4
ethylidene-G3 + G$PNP
PNP + 14 Gb)
a) PNP ^ p-nitrofenol
b) G ^ Glukosa
13. UREA/BUN
Kinetik UV Assay
and NAD+
68
+ NAD+ + H2O
measured kinetically.
Cara Kerja :
terbuka.
Melakukan Kalibrasi
1. Calibration.
2. Status.
7. Start Start.
Melakukan Kontrol
1. QC.
2. Status.
4. Klik select.
Save.
8. Start Start.
3. Start Start.
lainnya.
70
5. Start Start
Mematikan Instrument
Posisi 1 : NaOHD
Posisi 3 : Activator
3. Start Start
Shutdown Ok
Nilai Normal :
6. BUN 10 – 20 mg/dL
71
Tujuan
Metode
Pemeriksaan slide
Prinsip
- Mikropipet
- Objek glass
- Yellow tip
- Pengaduk (Lidi)
- Darah Vena
- Reagen:
Reagen Antisera A
Reagen Antisera B
73
Reagen antisera AB
Reagen antisera D
Cara kerja
disamping antisera.
Intepretasi hasil
Golongan Anti
Anti A Anti B Anti AB
Darah / Rhesus D/Rhesus
A / (+) + - + +
B / (+) - + + +
AB / (+) + + + +
O / (+) - - - +
Keterangan :
+ : Adanya aglutinasi
- Tabung 1 di beri kode nama pasien dan diisi dengan sampel darah
- Tabung 2 di beri kode 1 dan diisi dengan darah donor yang diambil
selama 2 menit.
plasma.
- Tabung pertama dengan kode nama pasiean diisi dengan 1 tetes sel
eritrosit tanpa plasma yang di pipet dari dasar tabung dengan kode
- Tabung kedua dengan kode 1 diisi dengan 1 tetes sel eritrosit tanpa
- Pada semua tabung baik dengan kode nama pasien dan kode nomor
menit.
dasar tabung.
- Tabung pertama diberi kode nama pasien dan diisi dengan 500 ul
- Tabung kedua diberi kode 1 dan diisi dengan 500 ul dilluent dari
larutan.
- Pada kedua tabung saat pencucian sel eritrosit yang berisi sel
Tujuan
plasma seseorang.
Prinsip
a. Cell Typing
b. Serum Grouping
membentuk aglutinasi
b. Pipet pasteur
c. Centrifuge
f. Reagen
- Antisera A
- Antisera B
77
- Antisera AB
- Antisera D ( rhesus )
- Test sel A 5%
- Test sel B 5%
- Test sel O 5%
Cara kerja
eritrosit 5%
eritrosit 5%
eritrosit 5%
grouping.
detik.
Interpretasi hasil
Keterangan :
+ : Adanya aglutinasi
– : Tidak beraglutinasi
Tujuan
Untuk mengetahui apakah sel darah merah donor bisa hidup di dalam
tubuh pasien
79
Prinsip
antigen sel darah merah, melalui inkubasi pada suhu 37o C dan dalam
reaksi aglutinasi.
Metode
g. Mikropipet 50 ul dan 25 ul
h. Yellow tipe
i. Gell test
j. Centrifuge
k. Incubator
plasma pasien
plasma donor
plasma pasien
37 oC selama 15 menit.
Keterangan :
- Negatif : Mengendap
- Positif : Melayang
81
Interpretasi hasil
- - - Darah keluar
Keterangan :
b) Periksa DTC pada darah donor, bila hasil positif maka darah
b) Solusi berikan PRC atau ganti dengan darah donor yang lain
AC/DCT.
pada Os.
menit.
e) Baca reaksi
- - 1+ 1+ 1+ - 2+
DCT .
Catatan :
- AB = Antibodi
- Ag = Antigen
- OS = Pasien
Tujuan
Metode
Electrochemiluminescence Immunocromatography
Bahan : Serum
Parameter Pemeriksaan
A. Endokrinologi
B. TORCH
C. Alergi
D. Hepatitis
E. Penanda Tumor
Cara Kerja :
a. Menyalakan Instrumen
suhu kamar.
86
Assay tip, jika sudah habis ganti dengan yang baru) diperiksa.
d. Mematikan Instrumen
otomatis.
Tujuan :
pada virus dengue dalam serum atau plasma. Tes ini juga dapat
88
infeksi dengue.
Metode :
Immunocromatography
Alat :
- Pipet
- Stopwatch
Reagen :
Bahan : Serum
Prosedur :
pemeriksaan.
sampel.
Pembacaan :
dan C.
Tujuan
Untuk mendeteksi IgM dan IgG antibody virus dengue dalam serum
atau plasma.
Alat : - Pipet
- Stopwatch
- Diluents assay
Prosedur
pemeriksaan.
sumuran sampel.
90
Pembacaan Hasil :
c. IgG dan IgM Positif apabila terdapat 2 garis pada daerah G, M dan
C.
Tujuan
plasma.
Metode
Immunocromatography
Alat : - Pipet
- Stopwatch
- Diluents assay
91
Prosedur :
pemeriksaan.
sumuran sampel.
Pembacaan Hasil :
a. Strip I : Negative
b. Strip II : Positive
Tujuan
didalam serum.
Metode : Aglutinasi
Alat : - Mikroskop
92
- Pipet tetes
- Objek glass
- Centrifuge
- Pengaduk
Reagen :
Prosedur :
titer.
0 dan H.
Tujuan
A.
94
- Mikropipet
- Yellow tip
- Batang pengaduk
- Mikroskop
- Tissue
Bahan : Serum
- NaCL 0.85%
Prosedur kerja
pemeriksaan.
suhu ruang.
50µl.
sebelumnya.
Interpretasi hasil
1 1:2 400
2 1:4 800
3 1:8 1.600
4 1 : 16 3.200
Tujuan
Metode :
Aglutinasi latex
- Mikropipet
- Yellow tip
- Batang pengaduk
- Mikroskop
- Tissue
Bahan : Serum
Reagen : - RF
- NaCL 0.85%
Prosedur kerja
pemeriksaan.
suhu ruang.
sebelumnya.
Interpretasi hasil
1 1:2 16
2 1:4 32
3 1:8 64
4 1 : 16 128
Tujuan
Prinsip
fotometrik dan apabila telah selesai maka hasil akan keluar secara
otomatis.
- Stromatolyser 40 S ( Lyse )
- Stromatolyser FL 3
- Sulfolyser.
Prosedur :
Melakukan QC
1. Mengklik QC analyze.
5. Untuk melihat grafik QC, klik QC kemudian pilih graph dan level
yang diinginkan.
Manual mode
alat.
hijau).
99
8. Klik Save.
13. Hasil akan keluar pada monitor komputer dan akan tercetak print
Metode Sampler
pemeriksaan.
8. Klik Save.
10. Klilk icon sampler, scan bardcode kembali tabung posisi satu.
Tujuan
Prinsip
(Fotometri)
Bahan : Serum
Prosedur :
menghadap keluar.
Tujuan
Prinsip
Gas yang diambil melalui probe akan masuk ke setiap sampel sel
signal analog.
102
Bahan
Prosedur :
1. Memastikan alat dalam posisi siap, pada layar akan muncul tekan :
selesai. Pada layar akan muncul perintah ambil sampel dan tutup
probe.
ini :
- Measure at 370C
- Ph 7,3 gl
- K+ 4,12 mmol/L
- HCl 47%
- Operator ID …
103
- Temp … oC
- Patient ID …
- CHb … g/dl
- FiO2 … %
- Operator ID : Petugas
tersebut.
2. Perhitungan 1 L = 4 %
Jadi (4x4)+21 % = 37 %
O2 FIO2
1L 25
2L 29
3L 33
4L 37
5L 41
6L 45
7L 49
8L 53
9L 57
10 L 61
Tujuan
Prinsip :
1. Berat Jenis
2. Leukosit
3. Nitrit
merah.
4. Ph
5. Protein
menjadi hijau.
6. Glukosa
hijau.
106
7. Keton
8. Urobilinogen
9. Bilirubin
10. Darah
hijau.
Prosedur :
Persiapan Sampel :
sentrifuge urine.
Pengoperasian Alat :
putus-putus).
menggunakan mikropipet.
Interpretasi Hasil :
Makroskopis (Automatic)
- Ph : 5
- Leukosit : Neg
- Nitrit : Neg
- Protein : Neg
- Glukosa : Normal
- Keton : Neg
- Urobilinogen : Normal
- Bilirubin : Neg
- Eritrosit : Neg
- Eritrosit : 0-1
- Leukosit : 0-1
- Silinder : +/-
- Epitel : 0-1
- Bakteri : +/-
- Kristal : +/-
- Lain-lain : +/-
109
Metode
Slide Aglutinasi
Tujuan
Prinsip
Reaksi antigen pada sel darah merah dengan antibodi pada reagen
Alat : - Mikropipet
- Yellowtip
- Batang Pengaduk
- Reagen anti-B
- Reagen anti-AB
Prosedur :
karena gumpalan yang terjadi bisa sangat halus dan tidak terlihat,
Metode
Tujuan
Prinsip
Alat : - Sentrifuge
- Mikropipet
- Yellow tip
- Batang Pengaduk
- Salmonella Typi H
Prosedur Kerja :
lingkaran
4. Dengan perlahan dan sering, guncang dan putar tes slide selama
Interpretasi Hasil
Stabilitas
antara 2° -8°C
berlebihan.
Metode
Tujuan
terhadap HIV.
Alat : - Mikropipet
- Yellow tip
113
Prosedur Kerja
sebanyak 4 tetes.
Interpretasi Hasil
1. Hasil Positif → Jika pada area control (C) terbentuk garis dan
2. Hasil Negatif → Jika pada area control (C) terbentuk garis dan
2.
3. Hasil Invalid → Jika tidak terbentuk garis pada garis kontrol (C)
Metode
Tujuan
Prinsip
Alat : - Mikropipet
- Yellow Tip
Prosedur Kerja
Interpretasi Hasil
Test (T)
3. Invalid : Tidak muncul garis Control (C) dan Test (T) atau
Tujuan
Metode
Alat : - Mikroskop
- Objek glass
- Cover glass
- Mikropipet
Prosedur Kerja
lendir)
116
objek glass.
6. Lihat adanya sel – sel epitel, lekosit, eritrosit, telur cacing, larva
lain.
Metode
Tujuan
Prinsip
membran area tes yang telah dilapisi oleh anti HBs. Kemudian terjadi
hasil positif.
Bahan : Serum
117
Prosedur Kerja
Interpretasi Hasil
1. Positif (+)
Selain timbul garis merah pada daerah control (C), akan muncul
1 (1) garis merah yang nyata di daerah test (T), hasil positif
2. Negatif (-)
Timbul 1 (1) garis merah pada bagisn control (C), dan tidak ada
3. Invalid
Tidak muncul warna merah baik pada daerah test (T), maupun
rusak
Stabilitas
hari dan bila akan dibekukan dapat dilakukan dalam suhu -20°C.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Kadar Hemoglobin yang sangat rendah, hal ini bisa disebabkan oleh
yang terhisap oleh alat bukan darah akan tetapi buffy coat. Sehingga hasil
darah lainnya. Selain itu, bisa pula dilihat dari riwayat pasien sebelumnya.
2. Serum lisis dan didapatkannya dalam jumlah sedikit hal ini biasanya
3. Kadar trombosit yang sangat rendah dibawah nilai normal dapat disebabkan
oleh terdapatnya bekuan, cek riwayat pasien jika didapat nilai trombosit
yang rendah dan hasil yang sesuai dengan riwayat maka sampel tetap
alat (linearitas) misalnya nilai linearitasnya pembacaan alat adalah 900 dan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang telah kami lakukan selama 1
atau SOP yang telah ditetapkan oleh pihak Rumah Sakit Haji Surabaya
5.2 Saran
Dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang telah kami lakukan selama 1
1. Untuk mahasiswa PKL, mahasiswa harus lebih aktif bertanya bila tidak
di lingkungan rumah sakit agar tercipta suasana yang rukun, nyaman, dan
harmonis.