Anda di halaman 1dari 259

PEMERIKSAAN DARAH RUTIN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
4 Februari 2015 dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan darah rutin adalah beberapa macam pemeriksaan


hematology yang di anggap dasar atau awal dari pemeriksaan
selanjutnya ysng belum dapat dipakai untuk menegakkan
diagnosa

TUJUAN 1. Untuk mengetahui nilai sel-sel eritrosit, leukosit, trombosit,


hemoglobin, dan hematokrit.
2. Diagnosa
3. Pemantauan penyakit/pengobatan

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung Vacum EDTA


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung Vacum EDTA.
3. Lalu dikocok hingga homogen.
4. Bawa tabung Vacum EDTA ke ruang hematology.
5. Kemudian masukkan sampel ke alat dengan menekan RUN
SAMPLE pada menu, dan needle akan keluar secara
otomatis.
6. Masukkan ID, PID, TYPE.
7. Masukkan sample pada needle sambil menekan Start
Cycle.
8. Tunggu sampai lampu berhenti berkedip dan needle akan
naik secara otomatis.
9. Alat akan melakukan analisa sampel (ditandai dengan
lampu menyala merah).
10. Hasil akan keluar pada layar
11. Untuk mencetak hasil, tekan Tools pada alat dan pilih print.
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 12. Hasil yang diprint akan keluar pada printer.

Nilai Normal:

 Hemoglobin (Hb) Lk : 13 – 16 gr %
Pr : 12 – 14 gr %
 Hematokrit (HCT) Lk : 40 – 48 gr %
Pr : 37 – 43 gr %
 Sel Leukosit (WBC) : 5000 – 10.000/mm3sel
 Sel Trombosit (PLT) : 150.000 – 400.000/mm3sel
 Sel Eritrosit (RBC) Lk : 4.500.000 – 5.500.000/mm3sel
Pr : 4.000.000 – 5.000.000/mm3sel

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH
(LED)

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
4 Pebruari 2015 dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Laju endap darah adalah kecepatan mengendapnya eritrosit


dari suatu sampel darah yang diperiksa dalam suatu alat
tertentu yang dinyatakan dalam mm/jam.

TUJUAN 1. Untuk menunjang diagnosis.


2. Memantau perjalanan penyakit.
3. Respon terhadap pengobatan.
4. Untuk mengetahui nilai laju endap darah seseorang yang
diperiksa dalam mm/jam

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Metode : Westergen


Prinsip : Darah + antikoagulan Na.citrat 3,8%
homogenkan. Masukkan ke dalam pipet
westergren selama 1 jam, kemudian baca
lapisan
plasma darah.

Cara Kerja :
1. Ambil darah sebanyak 1,8 ml dengan menggunakan spuit
2. Tambahkan Na.citrat 3,8 % sebyanak 0,2 ml.
3. Homogenkan
4. Masukkan ke dalam pipet westergren.
5. Letakkan secara vertical.
6. Biarkan selama 1 jam.
7. Baca tinggi lapisan plasma sebagai hasil LED.
PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH
(LED)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR Nilai Normal :


 Laki-laki : 0 – 20 mm/7menit
 Perempuan : 0 – 15 mm/7menit

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMBUATAN SEDIAAN HAPUSAN DARAH TEPI

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pembuatan hapusan darah tepi merupakan pembuatan sediaan


apusan darah yang dilakukan untuk melihat morfologi sel darah.

TUJUAN Sebagai penunjang dilakukannya pemeriksaan hapusan darah


tepi

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Metode : Giemsa


Alat : 1. Mikroskop
2. Rak tabung
3. Objek glass
4. Pipet tetes
5. Spuit
6. Torniquit
7. Kapas alkohol dan kapas kering
Reagen : 1. Metanol
2. Giemsa stok : Aquadest (1:4)
Cara Kerja :
1. Sediakan 2 buah objek glass.
2. Teteskan 1 tetes darah di ujung objek glass.
3. Dorong ke depan dengan menggunakan ujung objek glass
yang lain sampai membentuk lidah api.
4. Kemudian keringkan.
5. Teteskan Metanol 5’ kemudian buang cairan tersebut
6. Teteskan Giemsa 3’ dengan perbandingan 1:4
7. Tunggu sampai 3 menit.
8. Cuci kemudian keringkan.
PEMBUATAN SEDIAAN HAPUSAN DARAH TEPI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PEMERIKSAAN HAPUSAN DARAH TEPI

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan hapusan darah tepi merupakan pemeriksaan


sediaan apusan darah yang dilakukan untuk melihat morfologi
sel darah.

TUJUAN 1. Mengetahui jenis leukosit dan eritrosit dalam apusan darah


2. Mengetahui perbedaan jenis sel darah yang ditemukan
3. Untuk menunjang diagnosis.
4. Memantau perjalanan penyakit.
5. Respon terhadap pengobatan.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri


Hijau No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Buat sediaan hapusan darah tepi


2. Setelah selesai, persiapkan mikroskop dengan baik.
3. Amati hasil sediaan hapusan darah tepi dengan
pembesaran 100 kali dengan minyak imersi
4. Nilai eritrosit untuk kesan jumlah sel, adanya sel muda,
variasi (ukuran, warna, dan bentuk), indeks anemia, bentuk,
ukuran, warna, dan retikulosit.
5. Nilai Leukosit untuk kesan jumlah sel, adanya sel muda,
persentase hitung jenis, morfologi leukosit, dan indeks
peningkatan.
6. Nilai Trombosit untuk kesan jumlah sel, adanya giant cell,
dan penyebaran sel.
PEMERIKSAAN HAPUSAN DARAH TEPI

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN ASPIRASI SUMSUM TULANG
ATAU BMP (BONE MARROW PUNCTURE)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/3

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang adalah sebuah proses


pemeriksaan sumsum tulang belakang dengan cara mengambil
sedikit sampel massa dari sumsum tulang belakang seorang
pasien yang terindikasi menderita Leukimia untuk diperiksa
apakah dalam sumsum tulang tersebut terdapat sel sel kanker
atau tidak.

TUJUAN Untuk mengetahui apakah di dalam sumsum tulang terdapat sel


kanker atau tidak, mengetahui komponen-komponen yang
terdapat di dalamnya sehingga dapat diketahui dengan lebh
akurat jika terdapat kelainan sedikit saja pada struktur penyusun
sumsum tulang belakang, penilaian terhadap simpanan zat besi,
mendapatkan specimen untuk pemeriksaan bakteriovirologis
(biakan mikrobiologi), dan diagnosis sitomorfology/evaluasi
produk pematangan sel asal darah

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Tempat Aspirasi :

1. Spina illiaka posterior superior (SIPS).


2. Krista illiaka.
3. Spina illiaka anterior superior (SIAS).
4. Sternum diantara iga ke-2 dan ke-3 mid sterna atau sedikit di
kanannya (jangan lebih dari 1 cm).
5. Spina dorsalis/prosesus spinosus vertebra lumbalis
PEMERIKSAAN ASPIRASI SUMSUM TULANG
ATAU BMP (BONE MARROW PUNCTURE)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/3

PROSEDUR Bahan tindakan antiseptic.

1. Providone iodine.
2. Kapas lidi steril dan kapas steril.
3. Prokain/lidokain 3% dan spuit 5cc, 20cc, serta jarum
hipodermik 23-25 gaus
4. Sarung tangan steril dan duk berlubang steril.
5. Jarum aspirasi sumsum tulang (14-16) yang sesuai dengan
tempat yang akan dilakukan dan spuit yang sesuai dengan
jarum aspirasi sumsum tulang.
6. Botol bersih untuk koleksi aspirat sebagai gelas objek untuk
preparat.
7. Antikoagulan (heparin atau EDTA).
8. Perlengkapan untuk mengatasi renjatan neurogenis dan
anafilaksis (adrenalin, atropine, sulfat, dan set infus).

Cara Kerja :
1. Klien diminta untuk membuang air kecil/besar sebelum
tindakan.
2. Periksa kelengkapan serta kelayakan bahan dan alat
tindakan.
3. Cuci tangan yang bersih kemudian keringkan.
4. Gunakan sarung tangan steril.
5. Periksa kelengkapan serta kesesuaian jarum aspirasi dan
spuit untuk aspirasi tersebut dengan sedikit antikoagulan.
6. Lakukan tindakan aseptic dan antiseptic daerah tindakan
serta prosedur terjaga aseptic.
7. Tentukan titik tidakan.
8. Lakukan anastesi local tegak lurus permukaan, mulai dari
subkutis sampai periosteal.
9. Lakukan penetrasi jarum aspirasi tegak lurus dengan diputar
dari kiri ke kanan secara lembut menembus kulit hingga
membentur tulang/periostenum, kemudian perhatikan
tingginya jarum selanjutnya cabut mendrein dan pasang
spuit 20 cc yang sudah dibilas antikoagulan kemudian
lakukan aspirasi perlahan tapi mantap, cabut spuit, biarkan
saja jarumnya.
10. Teteskan aspirat secukupnya kegelas objek, diratakan
PEMERIKSAAN ASPIRASI SUMSUM TULANG
ATAU BMP (BONE MARROW PUNCTURE)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 3/3

PROSEDUR di atas kaca objek, kemudian akan terlihat partikel-partikel


sumsum tulang. Sisanya masukkan kedalam botol.
11. Setelah selesai, jarum aspirasi dicabut pelan-pelan tetapi
mantap dengan cara diputar seperti memasukkan tadi.
12. Pada daerah perlukaan dilakukan penutupan luka dengan
kasa yang telah diberikan antiseptic.
13. Daerah perlukaan jangan dibasahi selama 3 hari dan
penutup luka dibuka setelah 3 hari.
14. Buat Preparat hapus
15. Lakukan perhitungan sel-sel darah
16. Buat diagnosa

Nilai Normal :
Stem cell : 0-1 (%)
Mieloblast : 0-1 (%)
Promieloblast : 1-5 (%)
N. Mielosit : 2-10 (%)
N. Metamielosit : 5-15 (%)
N. Batang : 10-40 (%)
N. Segmen : 10-30 (%)
Eosinofil : 0-3 (%)
Limfosit : 5-15 (%)
Plasmosit : 0-1 (%)
Histiosit : 0-1 (%)
Monosit : 0-2 (%)
Rubriblast : 0-1 (%)
Prorubrisit : 1-4 (%)
Rubrisit : 5-10 (%)
Metarubrisit : 10-20 (%)
Smudge cell :
Sel apitik :
M. E. ratio : 4:1

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN MASA PENDARAHAN
BLEEDING TIME (BT)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan masa pendarahan merupakan pemeriksaan uji


laboratorium yang mengukur hemostasis dan koagulasi untuk
menentukan lamanya tubuh menghentikan pendarahan.

TUJUAN 1. Untuk mengetahui massa pendarahan seseorang


2. Menegakkan diagnosa

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Metode : Duke


Alat : 1. Sfigmanometer
2. Kapas alkohol 70 %
3. Kertas saring
4. Blood Lancet
5. Stopwatch

Cara Kerja :
1. Bersihkan bagian volar lengan bawah dengan alkohol 70 %.
2. Kenakan ikatan sfigmanometer pada lengan atas pompalah
sampaI tekanan 40 mmHg (selama percobaan tekanan harus
tetap setinggi itu)
3. Tegangkan kulit lengan bawah dengan sebelah tangan, dan
tusuklah dengan lancet darah pada satu tempat kira-kira 3
jari dibawah lipat siku sampai tiga mm dalamnya.
4. Jika darah terlihat , mulai jalankan stopwatch.
5. Isaplah tetes darah yang keluar tiap 30 detik menggunakan
kertas saring, jangan sampai menekan kulit pada waktu
menghisap darah
PEMERIKSAAN MASA PENDARAHAN
BLEEDING TIME (BT)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/ 2

PROSEDUR 6. Hentikan stopwatch pada waktu darah tidak dapat diisap lagi
7. Catat waktu pendarahaannya.

Nilai Normal :
 Masa Pendarahan (BT) : 1 - 6 Menit

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN
CLOTTING TIME (CT)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)
4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan masa pembekuan merupakan pemeriksaan untuk


melihat berapa lama diperlukan waktu untuk proses
pembekuan darah.

TUJUAN Untuk mengetahui massa pembekuan darah seseorang

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Metode : Tabung

Alat : 1. Tabung reaksi


2. Spuit
3. Stowatch

Cara Kerja :
1. Sediakan dalam rak 4 tabung berdiameter 7-8 mm
2. Lakukan fungsi vena dengan semprit 5cc atau 10cc, pada
saat darah kelihatan masuk ke semprit jalankan stopwatch .
isaplah sampai 5cc.
3. Angkatlah jarum dari semprit dan alirkanlh perlahan 1cc
darah kedalam tiap tabung yang dimiringkan pada suatu
diisi darah
4. Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dan dimiringkan
untuk melihat apakah telah terjadi bekuan (jangan sampai
tabung lain tergoyang)
5. Setelah darah dalam tabung pertama beku, lanjutlah
ketabung 2 tiap 30 detik juga digoyangkan/dimiringkan
setelah beku lanjutlah ketabung 3, begitu juga seterusnya.
PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN
CLOTTING TIME (CT)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/ 2

PROSEDUR 6. Setelah berhenti/beku matikan stopwatch


7. Catat waktu pembekuaannya seperti A = T1 B=T2 C=T3
8. Kemudian masukkan rumus A+B+C
3

Nilai Normal : 1 - 10 Menit

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN D-DIMER

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan D-Dimer adalah suatu uji sampel darah di


laboratorium yang bertujuan untuk membantu melakukan
diagnosis penyakit dan kondisi yang menyebabkan
hiperkoagulabilitas (suatu kecenderungan untuk membeku
melebihi ukuran normal).

TUJUAN 1. Membantu melakukan diagnosis DIC (Disseminated


Intravasacular Coagulation)
2. Untuk melihat pendarahan dalam tubuh seseorang.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Prinsip : Serum yang ditambahkan R1 dan R2 yang


dimasukkan ke dalam lempengan , kemudian
dibaca dengan alat NycoCard Reader II yang
hasilnya dikalikan 1000.
Metode : Autometik
Alat : 1. Nycocard Reader II
2. Yellow Tip
3. Mikro Pipet
4. Lempengan
Reagen : Reagen 1 dan Reagen 2

Cara Kerja :
1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku
(Tabung Merah).
2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
PEMERIKSAAN D-DIMER

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 3. Pastikan alat Nycocard Reader II telah dihidupkan dan


terkalibrasi.
4. Tekan select untuk memilih jenis pemeriksaan :
 D-Dimer
5. Buka lempengan putih.
6. Tambahkan R2 50 ul pada lempengan, dan biarkan
meresap.
7. Tambahkan sampel 50 ul pada lempengan, biarkan
meresap.
8. Tambahkan R1 50 ul pada lempengan, dan biarkan
meresap.
9. Kemudian tambahkan R2 50 ul dan biarkan meresap.
10. Baca hasil kemudian dikalikan 1000.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN MALARIA

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan malaria adalah pemeriksaan penentuan jenis


plasmodium yang terdapat di dalam tubuh pasien yang dapat
meyebabkan penyakit malaria

TUJUAN 1. Untuk mengidentifikasi adanya antigen malaria dalam darah


pasien.
2. Untuk mengetahui Parasit malaria seseorang

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Prinsip : Pemeriksaan malaria dilakukan dengan


menggunakan sediaan hapus darah tepi. Parasit
malaria bila diwarnai dengan larutan Giemsa akan
tampak sitoplasma bewarna biru, kromatin
berwarna merah, vakuola berwarna jernih serta
didapatkan pigmen dalam sitoplasma.

Peralatan : 1. Kaca objek.


2. Mikroskop.

Reagensia :
1. Larutan buffer fosfat pH 7,2 :
 700 mg disodium dihidrogen fosfat (Na2HPO4) dilarutkan
dalam 150 mL air suling, kemudian ditambahkan larutan
potassium dihidrogen fosfat (K2HPO4) sebanyak 1 g.
 Tablet buffer Weise pH 7,2 dari merck cat TP 728968438.
2. Air suling.
3. Larutan kerja Giemsa 10% yang diencerkan dengan
4. Larutan buffer fosfat atau air suling.
PEMERIKSAAN MALARIA

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 5. Methanol absolut.

Cara Kerja :
1. Buatlah sediaan hapus darah tepi, lihat SPO PEMBUATAN
HAPUSAN DARAH TEPI.
2. Setelah selesai, persiapkan mikroskop dengan baik.
3. Amati hasil sediaan hapusan darah tepi
4. Perhitungan secara kwantitatif :
 Baca slide secara zig zag menggunakan mikroskop
lengkap dengan pembesaran objek 100x dan okuler 10x
menggunakan minyak imersi.
5. Perhitungan secara kwalitatif :
 Bila ditemukan parasit maka dilaporkan sebagai positif (+),
sedangkan bila tidak ditemukan parasit setelah 200 lapang
pandang maka dilaporkan sebagai negatif (-).

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan golongan darah adalah klasifikasi pemeriksaan


yang menentukan darah yang dimiliki dengan melihat jenis
antigen yang terdapat pada sel darah merah yang diturunkan
oleh orang tua.

TUJUAN Untuk mengetahui golongan darah seseorang

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Alat : 1. Anti A


2. Anti B
3. Anti D

Reagensia : 1. Kapas
2. Alkohol 70 %
3. Lancet/Jarum
4. Kaca Objek

Cara Kerja :
1. Ujung jari dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi
alkohol70%, jangan diusap agar tetap steril.
2. Jarum/Lancet dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi
alkohol 70%
3. kemudian ditusuk ke ujung jari dengan alkohol 70%, apabila
darah telah di teteskan.
4. Pijit ujung jari agar darah mudah keluar, kemudian teteskan
pada kaca objek A dan B.
5. Bersihkan kembali ujung jari dengan alkohol 70% apabila
darah telah di teteskan.
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 6. Beri setetes serum anti A pada darah di kaca A dan serum
anti B pada darah di kaca B
7. Campur tetesan darah yg telah diberi serum dan amati
hasilnya.
8. Tentukan golongan darah berdasarkan keterangan berikut:
a. Jika darah di A menggumpal sedangkan di B tidak
makatermasuk golongan darah A.
b. Jika darah di A tidak menggumpal sedangkan di B
menggumpal maka termasuk golongan darah B.
c. Jika darah di A dan B menggumpal maka termasuk
golongan darah AB.
d. Jika darah A dan B tidak menggumpal maka termasuk
golongan darah O.
9. Jika terjadi aglutinasi maka resus golongan darahnya adalah
positif (+), tetapi jika tidak terjadi aglutinasi maka resus
golongan darahnya adalah negatif (-).

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN BILLIRUBIN TOTAL

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Bilirubin adalah hasil dari penguraian hemoglobin dan


merupakan produk antara dalam proses hemolisis. Bilirubin
dimetabolisme oleh hati dan diekresi ke dalam empedu
sedangkan sejumlah kecil bilirubin ditemukan dalam serum.
Pemeriksaan bilirubin total merupakan pengukuran jumlah total
bilirubin dalam darah meliputi bilirubin terkonjugasi dan tak
terkonjugasi dengan penambahan reagen bilirubin total dimana
asam sulphanilic direaksikan dengan natrium bitrit menjadi
Diazitised Sulphanilic Acid (DSA) yang akan bereaksi dengan
bilirubindan accelator membentuk zat warna azo.

TUJUAN 1. Penegakan diagnosa


2. Mengetahui kadar bilirubin total
3. Mendeteksi Penyakit hepatobilier, hepatitis, sirosis,dan penyakit hati
lainnya
4. Mendeteksi malnutrisidan anoreksia
5. Mendeteksi anemia pernisiosa, anemia hemolitik, neonatal jaundice,
hematoma, dan fetal aritoblastosis
6. Mendetksi pulmonary embolism.
7. Mendeteksi congestive heartfailure (CHF)

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
PEMERIKSAAN BILLIRUBIN TOTAL

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID


pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
lab ID.
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter Bilirubin Total dengan mengklik Add dan
akan muncul jenis pemeriksaan tersebut
12. Klik Routine
13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan.
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan regaen ditandai dengan warna biru
15. Catat hasil di Buku Kimia
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 Bilirubin Total: < 1 mg/ dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN BILLIRUBIN DIRECT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Bilirubin adalah hasil dari penguraian hemoglobin dan


merupakan produk antara dalam proses hemolisis. Bilirubin
dimetabolisme oleh hati dan diekresi ke dalam empedu
sedangkan sejumlah kecil bilirubin ditemukan dalam serum.
Pemeriksaan bilirubin direct dengan penambahan reagen
bilirubin direct dimana asam sulphalilic direaksikan dengan
natrium nitrit menjadi Diazotised Sulphanilic Acid (DSA) yang
akan berikatan dengan bilirubin dan membentuk direct
azobilirubin.

TUJUAN 1. Penegakan diagnosa


2. Mengetahui kadar bilirubin direct
3. Untuk memonitor fungsi hati atau empedu

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
lab ID.
PEMERIKSAAN BILLIRUBIN DIRECT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan


No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter Bilirubin Direct dengan mengklik Add dan
akan muncul jenis pemeriksaan tersebut
12. Klik Routine
13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan.
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan regaen ditandai dengan warna biru
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 Bilirubin Direct : < 0.3 mg/ dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN SGOT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) merupakan


enzim hati yang terdapat di dalam sel parenkim hati.
SGOT akan meningkat kadarnya di dalam darah jika terdapat
kerusakan sel hati. Namun SGOT tidak spesifik hanya terdapat
di dalam hati. SGOT juga dapat ditemukan di sel darah, sel
jantung dan sel otot, karena itu peningkatan SGOT tidak selalu
menunjukkan adanya kelainan di sel hati.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar SGOT
3. Memonitor kerusakan (nekrosis) sel-sel hati

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
lab ID.
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
PEMERIKSAAN SGOT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 11. Klik parameter SGOT dengan mengklik Add dan akan
muncul jenis pemeriksaan tersebut
12. Klik Routine
13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan.
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 SGOT (Lk) : <35 U/ L
(Pr) : <31 U/ L

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN SGPT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN SGPT (Serum Glutamic Piruvic Transminase) merupakan suatu


enzim yang terdapat di dalam sel hati. Ketika sel hati mengalami
kerusakan, akan terjadi pengeluaran enzim SGPT dari dalam
sel hati ke sirkulasi darah dan akan terukur melalui pemeriksaan
laboratorium.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar SGPT
3. Memonitor kerusakan (nekrosis) sel-sel hati

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
lab ID.
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter SGPT dengan mengklik Add dan akan
muncul jenis pemeriksaan tersebut
PEMERIKSAAN SGPT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 12. Klik Routine


13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 SGPT (Lk) : <45 U/ L
(Pr) : <34 U/ L

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN HBsAg RAPID

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN HBsAg adalah antigen (pasangan antibodi) yang merupakan


pemeriksaan peradangan pada hati karena atau toxin, seperti
zat kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi (virus).
HbsAg Rapid adalah pemeriksaan langsung kromatografi
immunoassay untuk pemeriksaan kualitatif HbsAg dalam serum
atau plasma.

TUJUAN 1. Untuk mengetahui apakah pasien merupakan penderita


hepatitis B, yang ditandai dengan HBsAg positif
2. Untuk mendukng kepastian diagnosis penyakit hepatitis virus

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Ambil HBsAg Test Strip
7. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada HbsAg Test Strip.
8. Setelah menjadi serum, buka kemasan HbsAg Test Strip
dan ambil test strip dari kemasan
9. Pindahkan serum dari tabung beku ke test strip dengan
menggunakan pipet tetes strip di dalam kemasan sebanyak
3 tetes.
10. Amati hasilnya
11. Jika hasil menunjukkan:
PEMERIKSAAN HBsAg RAPID

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR  Parameter C bergaris dan parameter T bergaris maka


hasil “reaktif”
 Parameter C bergaris dan parameter T tidak bergaris
maka hasil “non reakif”
 Parameter C tidak bergaris dan parameter T Bergaris
atau parameter C tidak bergaris dan parameter T idak
bergaris maka hasil “invalid”
12. Catat Hasil.

Nilai Normal :
 HBsAg : Non Reaktif

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN ANTI HCV RAPID

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan Anti-HCV merupakan pemeriksaan darah untuk


mendeteksi keberadaan antibodi terhadap virus Hepatitis C
(HCV). Bila hasil Anti-HCV positif (reaktif), hal tersebut tidak
menunjukkan terbentuknya imunitas tubuh melainkan
sebaliknya. Antibodi terhadap Hcv ini dideteksi dengan
menggunakan metode Enzyme immunoassay yang sangat
sensitif dan juga spesifik, sehingga dapat digunakan sebagai
pemeriksaan awal untuk mendeteksi adanya antibodi
terhadap virus tersebut

TUJUAN 1. mendeteksi keberadaan antibodi terhadap virus Hepatitis C


2. Untuk mendukng kepastian diagnosis penyakit hepatitis
virus

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Ambil Anti HCV Test Strip
7. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada Anti HCV Test Strip.
8. Setelah menjadi serum, buka kemasan Anti HCV Test Strip
dan ambil test strip dari kemasan
9. Pindahkan serum dari tabung beku ke test strip dengan
menggunakan pipet tetes strip di dalam kemasan sebanyak
PEMERIKSAAN ANTI HCV RAPID

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 3 tetes.
10. Amati hasilnya
11. Jika hasil menunjukkan:
 Parameter C bergaris dan parameter T bergaris maka
hasil “reaktif”
 Parameter C bergaris dan parameter T tidak bergaris
maka hasil “non reakif”
 Parameter C tidak bergaris dan parameter T Bergaris
atau parameter C tidak bergaris dan parameter T idak
bergaris maka hasil “invalid”
12. Catat Hasil.

Nilai Normal :
 Anti HCV : Non Reaktif

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN ALBUMIN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Ureum merupakan jenis protein terbanyak didalam plasma yang


mencapai 60%.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar Albumin
3. Membantu menilai fungsi ginjal dan saluran cerna

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
lab ID.
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter Albumin dengan mengklik Add dan akan
muncul jenis pemeriksaan tersebut
PEMERIKSAAN ALBUMIN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 12. Klik Routine.


13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 Albumin : 3.8-5.4 g/dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN TOTAL PROTEIN (TP)

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Total Protein (TP) merupakan pengukuran total jumlah protein


dalam darah yang terdiri dari Albumin dan Globulin.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar Total Protein
3. Uji fungsi hati

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
lab ID.
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter Total Protein dengan mengklik Add dan akan
muncul jenis pemeriksaan tersebut
PEMERIKSAAN TOTAL PROTEIN (TP)

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 12. Klik Routine.


13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 Total Protein : 6.2-8.0 g/dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN GLOBULIN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Globulin sekelompok protein yang tidak larut di dalam air tetapi
larut dalam larutan garam encer.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar Globulin
3. Memonitor gangguan fungsi hati

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Pada dasarnya pemeriksaan Globulin dilakukan dengan


mengurangkan hasil pemeriksaan Total Protein dengan Albumin.
Cara kerja :
1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.
2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
lab ID.
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter Total Protein dan Albumin dengan mengklik
PEMERIKSAAN GLOBULIN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR Add dan akan muncul jenis pemeriksaan tersebut


19. Klik Routine.
20. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan
21. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
22. Kurangkan Hasil Total Protein dengan hasil Albumin untuk
mendapatkan hasil Globulin.
23. Catat hasil di Buku Kimia.

Nilai Normal :
 Globulin : 2.3-3.5 g/dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN UREUM

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Ureum merupakan senyawa ammonia berasal dari metabolisme


asam amino yang diubah oleh hati menjadi ureum. Ureum
bermolekul jecil mudah berdifusi ke cairan ekstra sel,
dipekatkan dan diekskresikan melalui urine lebih kurang 25
gr/hari.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar Ureum
3. Memonitor kerusakan ginjal

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
lab ID.
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter Ureum dengan mengklik Add dan akan
muncul jenis pemeriksaan tersebut
PEMERIKSAAN UREUM

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 12. Klik Routine.


13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 Ureum : <50 mg/dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN KREATININ

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Kreatinin merupakan produk penguraian keratin. Kreatin


disintesis di hati dan terdapat dalam hampir semua otot rangka
yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin
phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi. Dalam
sintesis ATP (adenosine triphosphate) dari ADP (adenosine
diphosphate), kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan
katalisasi enzim kreatin kinase (creatin kinase, CK). Seiring
dengan pemakaian energi, sejumlah kecil diubah secara
ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya difiltrasi oleh
glomerulus dan diekskresikan dalam urin.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar Kreatinin
3. Memonitor kerusakan ginjal
4. Mengevaluasi fungsi Glomerulus

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
PEMERIKSAAN KREATININ

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom


ID
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter Kreatinin dengan mengklik Add dan akan
muncul jenis pemeriksaan tersebut
12. Klik Routine.
13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 Kreatinin (Lk) : 0.8 – 1.3 mg/ dL
(Pr) : 0.6 – 1.2 mg/ dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN ASAM URAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Asam urat adalah hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat
asam urat ini biasanya akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine
dalam kondisi normal. Namun dalam kondisi tertentu, ginjal tidak
mampu mengeluarkan zat asam urat secara seimbang,
sehingga terjadi kelebihan dalam darah. Kelebihan zat asam
urat ini akhirnya menumpuk dan tertimbun pada persendian-
persendian dan tempat lainnya termasuk di ginjal itu sendiri
dalam bentuk kristal-kristal

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar Asam Urat
3. Mengetahui atau membuktikan adanya penyakit gout atau
kelainan fungsi ginjal

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
Lab ID
PEMERIKSAAN ASAM URAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan


No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter Asam Urat dengan mengklik Add dan akan
muncul jenis pemeriksaan tersebut
12. Klik Routine.
13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 Asam Urat (Lk) : < 7 mg/ dL
(Pr) : < 5.7 mg/ dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN CHOLESTROL TOTAL

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80%


dihasilkan dan dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dan
luar tubuh (zat makanan). Itu artinya, kolesterol yang berada
dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah. Kolesterol Total adalah pengukuran dari
LDL kolesterol, HDL kolesterol, dan komponen lipid lainnya.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar lemak darah yang dapat menimbulkan
risiko penyakit arteri koronaria atau penyakit kardiovaskuler.
3. Mengukur Peningkatan kadar kolesterol
(hiperkolesterolemia) yang menyebabkan penumpukan
kerak lemak di arteri koroner (arteriosklerosis) dan risiko
penyakit jantung (infark miokardial).

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
PEMERIKSAAN CHOLESTROL TOTAL

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR Lab ID
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter Cholestrol Total dengan mengklik Add dan
akan muncul jenis pemeriksaan tersebut
12. Klik Routine.
13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 Cholesterol Total : < 200 mg/ dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN HDL CHOLESTROL

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN HDL (high-density lipoprotein) Kolestrol yang merupakan


kolesterol lipoprotein berkerapatan tinggi sering disebut sebagai
“kolesterol baik” karena membantu membersihkan kolesterol
dari pembuluh darah.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar HDL Kolestrol

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
Lab ID
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter HDL Cholestroldengan mengklik Add dan
akan muncul jenis pemeriksaan tersebut
12. Klik Routine.
PEMERIKSAAN HDL CHOLESTROL

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan.
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 HDL Cholesterol : > 40 mg/ dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN LDL CHOLESTROL

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN LDL (low-density lipoprotein) Cholestrol merupakan kolesterol


lipoprotein berkerapatan rendah. Lama-kelamaan kolesterol LDL
bersama bahan lain akan menumpuk di pembuluh darah dan
menyebabkan plak. Plak yang terbantuk dapat menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah yang berakibat terjadinya
serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu LDL disebut juga
sebagai “kolesterol jahat”.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar LDL Cholestrol

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
Lab ID
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter LDL Cholestrol dengan mengklik Add dan
PEMERIKSAAN LDL CHOLESTROL

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR akan muncul jenis pemeriksaan tersebut


12. Klik Routine
13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan.
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil
19. Atau dengan cara manual (Trigliserida : 5 + HDL Cholestrol
– Cholestrol Total)

Nilai Normal :
 LDL Cholesterol : < 100 mg/ dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Trigliserida merupakan substansi lemak lain dalam darah yang


dapat mempengaruhi risiko terkena penyakit jantung. Sebagian
besar lemak dalam makanan dan dalam tubuh berada dalam
bentuk trigliserida. Kadar trigliserida yang tinggi berhubungan
dengan risiko penyakit jantung, demikian juga dengan
kolesterol.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar Trigliserida

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
Lab ID
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter Trigliserida dengan mengklik Add dan akan
muncul jenis pemeriksaan tersebut
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 12. Klik Routine.


13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan.
14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 Trigliserida : < 150 mg/ dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN GLUKOSA SERUM

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan glukosa serum merupakan suatu pemeriksaan


yang menguji kadar gula darah di dalam tubuh seseorang
melalui pemutaran serum.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar gula

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.


2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Masukkan nama pasien di kolom nama.
9. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
Lab ID
10. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
11. Klik parameter Glukosa dengan mengklik Add dan akan
muncul jenis pemeriksaan tersebut
12. Klik Routine
13. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan.
PEMERIKSAAN GLUKOSA SERUM

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 14. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru.
15. Catat hasil di Buku Kimia.
16. Kemudian klik Go Back
17. Klik Register
18. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

Nilai Normal :
 Glukosa Puasa : 70 – 110 mg/ dL
 Glukosa 2 Jam PP : 70 – 110 mg/ dL
 Glukosa Sewaktu : < 200 mg/ dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN GLUKOSA STICK

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan glukosa stick merupakan suatu pemeriksaan yang


menguji kadar gula darah di dalam tubuh seseorang melalui alat
stick gula.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengukur kadar gula

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Bersihkan jari pasien yang akan ditusuk lancet/jarum steril


dengan alcohol swab (Tisue alkohol 70%).
2. Jangan mencoba menyentuh jari yang akan ditusuk karena
menghindari non steril.
3. Persiapkan alat One Call Glukosa.
4. Masukkan stick ke alat hingga ready.
5. Tusuk jari pasien dengan lancet/jarum yang steril.
6. Pijat jari pasien hingga darah keluar perlahan.
7. Kemudian arahkan alat ke darah pasien tersebut.
8. Tunggu hingga alat membaca hasil.
9. Catat hasil di Buku Kimia.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Intensive Care Unit (ICU)
5. OK
6. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN HbA1C

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan Hba1C adalah salah satu pemeriksaan darah


yang penting untuk mengevaluasi pengendalian gula darah.
Hba1C merupakan bentuk ikatan molekul glukosa pada asam
amino valin di ujung rantai beta molekul hemoglobin

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengetahui rata-rata kadar gula darah
3. Kontrol Glukosa

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Metode : Autometik


Alat : 1. Nycocard Reader II
2. Yellow Tip
3. Mikro Pipet
4. Lempengan
Reagen : Reagen 1 dan Reagen 2

Cara Kerja :
1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum EDTA
(Tabung Ungu).
2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung EDTA.
3. Pastikan alat Nycocard Reader II telah dihidupkan dan
terkalibrasi.
4. Tekan select untuk memilih jenis pemeriksaan :
 Hba1C
5. Pipet darah 5 ul masukkan ke R1 di rotator selama 3 menit.
6. Kemudian Pipet R1 sebanyak 25 ul dimasukkan ke
PEMERIKSAAN HBA1C

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR lempengan putih sampai meresap.


7. Tambahkan R2 sebanyak 25 ul dan biarkan meresap
8. Baca hasil

Nilai Normal :
 HBA1C : < 6.5 %

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN ELEKTROLIT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Elektrolit merupakan zat terurai yang ada di dalam tubuh, dan
berbentuk ion bebas. Pemeriksaan elektrolit di laboratorium
Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB terdapat 3 macam:
 Kalium (K) adalah suatu elektrolit dan mineral yang
berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dan elektrolit di
dalam tubuh, serta berperan dalam fungsi kerja otot.
 Natrium (N) adalah suatu elektrolit yang berfungsi
mengukur konsentrasi
 Klorida (Cl) adalah suatu elektrolit yang berfungsi menbukur
konsentrasi kalsium di dalam darah bukan yang tersimpan
di dalam tulang.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengetahui nilai elektrolit

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Metode : Autometik


Alat : 1. Biolyte 2000
2. Pintip
3. Mikro Pipet
4. Penampung serum
Reagen : Reagen 1 dan Reagen 2

Cara Kerja :
1. Beri nama dan penomoran pada tabung beku.
2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit dan
di masukkan ke dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang Kimia.
PEMERIKSAAN ELEKTROLIT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus


5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Dari tampilan awal sampel data : serum/plasma
i. Status : Na : K+ : cl- : Ready
7. Kemudian tekan enter, lalu ANALYZE
a. Masukkan ID, kemudian tekan “enter”
8. Lalu tekan “ANALYZE” (untuk mengeluarkan jarum)
9. Masukkan sampel dibawah jarum ( + 5 sec)
10. Tekan -> ANALYZE ( untuk menghisap sampel )
11. Tunggu hingga posisi jarum masuk dan cukup untuk
mengambil sampel
12. Kemudian hasil keluar dilayar dan terprint secara otomatis
13. Catat hasil di buku

Nilai Normal :
 Natrium : 135-145 mmol/L
 Kalium : 3,5-5,5 mmol/L
 Klorida : 96- 106 mmol/L

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN ANALISA GAS DARAH (AGDA)

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGDA) merupakan


pemeriksaan untuk mengukur keasaman (pH), jumlah oksigen,
dan karbondioksida dalam darah. Pemeriksaan ini digunakan
untuk menilai fungsi kerja paru-paru dalam menghantarkan
oksigen ke dalam sirkulasi darah dan mengambil
karbondioksida dalam darah. Analisa gas darah meliputi PH,
PCO2, PO2, PCO3, pH, HCO3, SO2, dan Base excess.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengetahui nilai gas darah
3. Menilai fungsi kerja paru-paru dalam menghantarkan
oksigen ke dalam sirkulasi darah dan mengambil
karbondioksida dalam darah

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Metode : Autometik

Alat : 1. Nova Biomedical pHox


2. Kapas alcohol 70 %
3. Spuit 3cc
4. Torniquet
5. Corong Agda
6. Tisue

Cara Kerja :
1. Beri nama dan penomoran dengan spidol pada spuit 3cc.
2. Analis mengambil darah arteri dengan spuit.
3. Bilas spuit dengan heparin
PEMERIKSAAN ANALISA GAS DARAH (AGDA)

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 4. Lalu ambil darah melalui pembulu arteri


5. Setelah dapat, homogenkan.
6. Lalu ganti jarum spuit dengan corong agda secara hati-hati
7. Lalu baca dialat dengan menekan SYRINGE
8. Masukkan darah kejarum penghisap
9. Kemudian tekan “continue”
10. Masukkan “ID” pasien, “continue”
11. Diamkan beberapa saat, maka hasil akan keluar sendiri
dilayar monitor secara otomatis

Nilai Normal :
 pH : 7.35 - 7.45
 pCo2 : 35 - 45 mmHg
 pO2 : 83 – 108 mmHg
 HCO3 : 21 – 28 mmol/L
 CO2 total : 24 -30 mmol/L
 Base excess : (-2) – 3 mmol/L
 O2 saturated : 94 – 98 %

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN WIDAL TEST

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/3

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan Widal adalah salah satu pemeriksaan yang


bertujuan untuk menegakan diagnosa demam tipoid.
Pemeriksaan widal bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi
(kekebalan tubuh) terhadap kuman salmonella dgn cara
mengukur kadar aglutinasi antibodi terhadap antigen O dan H
dalam sampel darah.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Untuk mendeteksi adanya antibody yang spesifik terhadap
salmonella typhi dan paratyphi A,B, dan C.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Metode : Aglutinasi

Reagensia : Antigen O dan Antigen H

Alat :
1. Slide Warna Putih
2. Mikropipet
3. Pintip
4. Batang pengaduk
5. centrifuge

Cara Kerja :
1. Beri nama dan penomoran pada tabung beku.
2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit
dan di masukkan ke dalam tabung beku.
PEMERIKSAAN WIDAL TEST

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/3

PROSEDUR 3. Bawa tebung beku ke ruang Kimia


4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Ambil slide objek.
7. Teteskan serum pada tiap-tiap lingkaran slide sebanyak
10 µl
8. Lingkaran pertama teteskan antigen salmonella thypi O.
9. Lingkaran kedua teteskan antigen salmonella thypi AO.
10. Lingkaran ketiga teteskan antigen salmonella thypi BO.
11. Lingkaran keempat teteskan antigen salmonella thypi
CO.
12. Lingkaran kelima teteskan antigen salmonella Parathypi
H.
13. Lingkaran keenam teteskan antigen salmonella Parathypi
AH
14. Lingkaran ketujuh teteskan antigen salmonella Parathypi
BH
15. Lingkaran kedelapan teteskan antigen salmonella
Parathypi CH.
16. Lalu campur dengan tangkai pengaduk .
17. Putar dengan menggunakan rotator + 2 menit.
18. Baca hasil dengan latar belakang putih

Catatan :
1. lingkaran 1 titernya 1 per 40.
2. lingkaran 2 titernya 1 per 80.
3. lingkaran 3 titernya 1 per 160.
2/2
4. lingkaran 4 titernya 1 per 320

Pembacaan
( + ) terjadi aglutinasi
( - ) tidak terjadi aglutinasi.

Nilai Normal :
 Salmonella Typhi H : 1/40
 Salmonella Paratyphi AH : 1/40
 Salmonella Paratyphi BH : 1/40
 Salmonella Paratyphi CH : 1/40
 Salmonella Typhi O : 1/40
 Salmonella Paratyphi AO : 1/40
 Salmonella Paratyphi BO : 1/40
 Salmonella Paratyphi CO : 1/40

PEMERIKSAAN WIDAL TEST

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 3/3

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN HIV

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan HIV adalah suatu tes darah yang digunakan untuk
memastikan apakah seseorang sudah positif terinfeksi HIV atau
tidak, yaitu dengan cara mendeteksi adanya antibody HIV di
dalam sample darahnya. Hal ini perlu dilakukan setidaknya agar
seseorang bisa mengetahui secara pasti status kesehatan
dirinya, terutama menyangkut resiko dari perilakunya selama ini.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Untuk mengetahui apakah seseorang itu terinfeksi virus HIV
atau tidak

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Bahan : Serum


Alat :
1. Strip Test HIV
2. Pipet tetes
3. Serum pasien
4. Buffer

Cara Kerja :
1. Beri nama dan penomoran pada tabung beku.
2. Tandai tabung beku bahwa sampel tersebut berdiagnosa HIV.
3. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit dan di
masukkan ke dalam tabung beku.
4. Bawa tabung beku ke ruang Kimia.
5. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
6. Putar darah hingga menjadi serum.
PEMERIKSAAN HIV

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 7. Sambil menunggu darah menjadi serum, ambil strip test HIV.
8. Setelah selesai.
9. Ambil serumnya sebanyak 1 tetes dan di tetes ke strip HIV
dan satu tetes buffer
10. Biarkan selama ±30 menit
11. Amati hasilnya
12. Jika hasil menunjukkan:
 Parameter C bergaris dan parameter T bergaris maka hasil
“reaktif”
 Parameter C bergaris dan parameter T tidak bergaris maka
hasil “non reakif”
 Parameter C tidak bergaris dan parameter T Bergaris atau
parameter C tidak bergaris dan parameter T idak bergaris
maka hasil “invalid”
13. Catat Hasil.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN T3

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN T3 (Triidothyronine) adalah hormon tiroid yang ada dalam darah


dengan kadar yang sedikit yang mempunyai kerja yang singkat
dan bersifat lebih kuat dari pada tiroksin (T4). T3 disekresikan
atas pengaruh thyroid stimulating hormone (TSH) yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofise dan thyroid–releasing
hormone(TRH) yang dihasilkan oleh hipotalamus. T3 didalam
aliran darah terikat dengan thyroxine binding globulin (TBG)
sebanyak 38 – 80%, prealbumin 9 – 27% dan albumin 11 –
35%. Sisanya sebanyak 0.2 – 0.8% ada dalam bentuk bebas
yang disebut free T3.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengetahui nilai T3

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Alat : Microplate Reader RT 2100 C


Catatan : Waktu Inkubasi step 3 diletakkan diruang gelap
(tertutup) Terlindung dari cahaya
Persiapan :
1. Conjugate untuk 1 Well 10µ Enzim Conjugate + 100µ Buffer
Conjugate ( 1:11)
2. Washing 1 ml Washing + 49 ml Aquabides ( 50x )

Cara Kerja :
1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.
2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.

PEMERIKSAAN T3

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 3. Bawa tabung beku ke ruang Kimia


4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan
ID pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung
beku ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Siapkan Tray/reaksi yang akan di baca
9. Nyalakan Instrument dengan menekan power ON (alat
mulai Initializasi), di monitor akan tampil Check lamp,
masukkan Tray yang akan di ukur
10. Maka akan muncul di layar monitor (Test, program, data
send, system, information, power off)
11. Tekan TEST, klik SKIP
12. Klik Select parameter T3, klik di A–H, lalu OK
13. Tekan New program parameter yang akan diukur, tekan
OK
14. Masukkan data dengan klik calib (STD), Positif control
(PC), Negatif control` (NC) dan urutan sample sesuai
posisi
15. Tekan START, tunggu beberapa saat alat akan membaca
16. Setelah data di save, tekan REPORT lalu tekan
PROGRAM, tekan OK
17. Test yang tampil di monitor di blok, kemudian klik PRINT
18. Tekan POWER OFF di layer monitor, klik YES, tunggu
beberapa saat sampai bunyi beep dan tekan Power Off di
alat

Nilai Normal :
 T3 : 0.52 – 1.85 ng/ ml

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN T4

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN T4 (Thyroxine) merupakan hormon yang dihasilkan tiroid dan


berfungsi untuk metabolisme

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengetahui nilai T4

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Alat : Microplate Reader RT 2100 C


Catatan : Waktu Inkubasi step 3 diletakkan diruang gelap
(tertutup) Terlindung dari cahaya

Persiapan :
1. Conjugate untuk 1 Well 10µ Enzim Conjugate + 100µ Buffer
Conjugate ( 1:11)
2. Washing 1 ml Washing + 49 ml Aquabides ( 50x )

Cara Kerja :
1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.
2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Siapkan Tray/reaksi yang akan di baca

PEMERIKSAAN T4

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 9. Nyalakan Instrument dengan menekan power ON (alat


mulai Initializasi), di monitor akan tampil Check lamp,
masukkan Tray yang akan di ukur
10. Maka akan muncul di layar monitor (Test, program, data
send, system, information, power off)
11. Tekan TEST, klik SKIP
12. Klik Select parameter T4, klik di A–H, lalu OK
13. Tekan New program parameter yang akan diukur, tekan OK
14. Masukkan data dengan klik calib (STD), Positif control (PC),
Negatif control` (NC) dan urutan sample sesuai posisi
15. Tekan START, tunggu beberapa saat alat akan membaca
16. Setelah data di save, tekan REPORT lalu tekan
PROGRAM, tekan OK
17. Test yang tampil di monitor di blok, kemudian klik PRINT
18. Tekan POWER OFF di layer monitor, klik YES, tunggu
beberapa saat sampai bunyi beep dan tekan Power Off di
alat

Nilai Normal :
 T4 (LK) : 4.4 – 10.8 µg/dl
(PR) : 4.8 – 11.6 µg/dl

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN TSH

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan TSH (tiroid stimulating hormone) merupakan


hormon yang dilepaskan kelenjar hipofisis di otak untuk memicu
pelepasan hormon tiroid dari kelenjar tiroid.

TUJUAN 1. Menegakkan diagnosa


2. Mengetahui nilai TSH

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Alat : Microplate Reader RT 2100 C


Catatan : Waktu Inkubasi step 3 diletakkan diruang gelap
(tertutup) Terlindung dari cahaya

Persiapan : Washing 1 ml Washing + 49 ml Aquabides (50x)

Cara Kerja :
1. Beri nama dan penomoran pada tabung vacum beku.
2. Analis mengambil darah vena dengan Vacutainer/spuit ke
dalam tabung beku.
3. Bawa tabung beku ke ruang kimia.
4. Masukkan tabung beku ke dalam sentrifus.
5. Putar darah hingga menjadi serum
6. Sambil menunggu sampel menjadi serum, beri nama dan ID
pasien pada sampel cup.
7. Setelah menjadi serum, pindahkan serum dari tabung beku
ke cup sampel dengan menggunakan pipet mikro.
8. Siapkan Tray/reaksi yang akan di baca
9. Nyalakan Instrument dengan menekan power ON (alat
mulai Initializasi), di monitor akan tampil Check lamp,
PEMERIKSAAN TSH

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR masukkan Tray yang akan di ukur


10. Maka akan muncul di layar monitor (Test, program, data
send, system, information, power off)
11. Tekan TEST, klik SKIP
12. Klik Select parameter TSH, klik di A–H, lalu OK
13. Tekan New program parameter yang akan diukur, tekan OK
14. Masukkan data dengan klik calib (STD), Positif control (PC),
Negatif control` (NC) dan urutan sample sesuai posisi
15. Tekan START, tunggu beberapa saat alat akan membaca
16. Setelah data di save, tekan REPORT lalu tekan
PROGRAM, tekan OK
17. Test yang tampil di monitor di blok, kemudian klik PRINT
18. Tekan POWER OFF di layer monitor, klik YES, tunggu
beberapa saat sampai bunyi beep dan tekan Power Off di
alat

Nilai Normal :
 TSH : 0.28 – 6.82 µlU/ ml

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN BTA (BASIL TAHAN ASAM)

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/3

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)
4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN BTA adalah kuman TBC berbentuk batang yang tahan asam
dengan pewarnaan, sebagian besar kuman menyerang paru.

TUJUAN Untuk mengetahui adanya kuman TBC dalam tubuh pasien


melalui sampel darah sputum pasien

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR PENDAHULUAN :
Mycobacterium Tuberculosis sebagai penyebab TBC, berbentuk
batang dan mempunyai sifat tahan asam terhadap penghilangan
warna dengan asam dan alkohol.
Kuman baru dapat dilihat dibawah mikroskop bila jumlahnya
paling sedikit 5.000 kuman dalam milliliter dahak.
Dahak yang baik untuk diperiksa adalah dahak kental dan
Pursten (Mucopurulant) berwarna hijau kekuning-kuningan
dengan volume 3-5/ml tiap pengambilan.

PENGUMPULAN DAHAK SPS :


1. Ditampung dalam pot dahak yang bermulut lebar standart
WHO.
2. Berpenampang 6 cm atau lebih.
3. Bertutup ulen.
4. Tidak mudah pecah dan tidak bocor.

PELAKSAAN SPS :
1. Sewaktu (S) Dahak dikumpulkan pada saat suspek TBC
dating berkunjung pertama kali.Pada saat pulang suspek
membawa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak
pada hari kedua.
PEMERIKSAAN BTA (BASIL TAHAN ASAM)

No. Dokumen No. Revisi No. Dokumen


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
SPO/AP/ / /2015 2/3
KESDAM I/BB

PROSEDUR 2. Pagi (P) Dahak dikumpulkan dirumah pada hari kedua


segera setelah bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan
sendiri kepada petugas.
3. Sewaktu (S) Dahak dikumpulkan pada saat menyerahkan
dahak pagi.

TEMPAT PENGAMBILAN :
Peangambilan dahak dilakukan ditempat terbuka dan jauh dari
orang lain. Terkena sinar matahari langsung.

CARA KERJA :
1. Panaskan ose diatas nyala api spiritus sampai merah dan
biarkan sampai dingin.
2. Ambil sedikit dahak yang purulent menggunakan ose.
3. Oleskan dahak secara merata pada permukaan kaca
sediaan dengan ukuran 2x3 cm.
4. Masukkan ose kedalam botol yang berisi pasir dan alkohol
70% (atau menggunakan Lysol) dan digoyang-goyangkan
untuk melepas partikel yang melekat pada ose.
5. Panaskan ose kembali sampai membara.
6. Keringkan diudara terbuka, jangan terkena sinar matahari
langsung atau diatas api.
7. Fiksasi sebanyak 3 kali (memerlukan waktu sekitar 3
sampai 5 detik).
8. Bentuk yang dikerjakan berbentuk spiral.

CARA PEWARNAAN :
1. Letakkan sediaan dahak yang telah difiksasi pada rak
dengan hapusan dahak dibagian atas.
2. Teteskan larutan Karbol Fuchsin 0,3% pada hapusan dahak
sampai menutupi seluruh permukaan sediaan dahak.
3. Panaskan dengan nyala api spiritus sampai keluar uap
selama 3-5’
4. Singkirkan api spiritus,diamkan selama 5’.
5. Bilas sediaan dengan air mengalir pelan sampai zat warna
yang terbebas terbuang.
6. Teteskan sediaan dengan HCL Alkohol 3% sampai warna
merah fuchsin hilang.
7. Bilas dengan air mengalir pelan.
8. Teteskan larutan Methylene Blue 0,3% pada sediaan
sampai
PEMERIKSAAN BTA (BASIL TAHAN ASAM)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
SPO/AP/ / /2015 3/3
KESDAM I/BB

PROSEDUR menutupi seluruh permukaan.


9. Diamkan 10 -20 detik.
10. Bilas dengan air mengalir pelan.
11. Keringkan diatas rak pengering diudara terbuka.

PEMBACAAN :

1. Cari lebih dahulu lapangan pandang dengan objektif 10x.


2. Teteskan 1 teteskan minyak emersi diatas hapusan
dahak.
3. Periksa dengan menggunakan lensa okuler 10x dan
objektif 100x
4. Cari Basil Tahan Asam berbentuk batang berwarna
merah.
5. Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak
menggunakan skala IUATLD.
(-) Negatif : Tidak ditemukan BTA dalam 100/lp

Scenty : Ditemukan 1 - 9 BTA dalam 100/lp

1+ : Ditemukan 10 - 99 BTA dalam 100/lp

2++ : Ditemukan 1 - 10 BTA dalam 1 lapangan,


minimal

dibaca 50 lp

3+++ : Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapangan


pandang, minimal dibaca

UNIT TERKAIT 1. Instalasi laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan urin merupakan pemeriksaan penyaring yang


dipakai untuk mengetahui adanya kelainan di dalam saluran
kemih yaitu dari ginjal dengan salurannya, kelainan yang terjadi
di luar ginjal, untuk mendeteksi adanya metabolit obat seperti
zat narkoba dan mendeteksi adanya kehamilan. Pemeriksaan
urin meliputi pemeriksaan makroskopik, mikroskopik/sedimen
dan kimia urin.

TUJUAN Untuk mengetahui kandungan urin seseorang

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Alat :
1. Verity U120
2. Wadah/botol urine
3. Strip Urine

Cara Kerja:
1. Beri nama dan penomoran pada wadah/botol urine.
2. Tampung urine pasien.
3. Bawa urine ke ruang pemeriksaan urin.
4. Siapkan alat urine analyzer VERITY U120
5. Pasang rak strip holder, pasang rak strip holder berwarna
hitam pada rel/jalurnya sampai KLIK dan tidak goyang.
6. Setelah proses inisialisasi alat dalam keadaan siap
digunakan, tekan MENU untuk masuk ke layar pilihan pada
MENU.
7. Untuk awal pemeriksaan, pilih Test Setting pada MENU.
8. Pemilihan Strip (Stick) yang digunakan, tekan tanda panah
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2 /3

PROSEDUR
9. ( ) Sampai ke Type of Strip, tekan ENTER untuk
memilih strip yang digunakan
10. Kemudian pilih mode, tekan ENTER sampai tampil tulisan
Routine
11. Untuk pemeriksaan countinus/terus menerus, pilih
Continuous Test lalu tekan ENTER hingga terdapat tulisan
ON. Seandainya tidak continus/ pemeriksaan terus
menerus pilih Off.
12. Units (Satuan) Pilih SI dengan menekan ENTER, untuk
keluar dari Test Setting kembali ke layar MENU.
13. Pilih EXIT lalu ENTER, untuk keluar dari test Setting
kembali ke layar MENU.
14. Siapkan alat, kemudian siapkan sample berupa urine dan
stick/strip yang akan digunakan untuk pemeriksaan.
15. Celupkan stick/strip ke dalam wadah urine sampai
terendam semua selama beberapa saat.
16. Angkat stick/strip dari wadah urin tersebut, kemudian
tiriskan stick/strip pada tisu kering supaya air urine tidak
menetes.
17. Tekan START untuk memulai pemeriksaan. Tunggu
sampai rak strip holder keluar
18. Masukkan stick/strip pada rak strip holder. Tekan START
kembali untuk memulai pengerjaan.
19. Setelah 60 detik akan keluar hasil, dan akan terprint
otomatis pada printer internal yang terdapat pada alat.
20. Matikan alat urine analyzer dengan menekan switch
ON/OFF keposisi OFF.
21. Cabut kabel power dari stop-kontak PLN
22. Tutup alat dengan plastik atau kain untuk menghindari
kotor atau debu.

Nilai Normal :
 Warna : Kuning
 Kejernihan : Jernih
 Eritrosit : < 3/LPB
 Leukosit : < 5/LPB
 Berat Jenis : 1.005-1.030
 pH : 4.5-8.0
 Protein : Negatif
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 3/3

PROSEDUR  Glukosa : Negatif


 Keton : Negatif
 Darah : Negatif
 Bilirubin : Negatif
 Urobilinogen : 3.2-16
 Nitrit : Negatif
 Leukosit Esterase : Negatif

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN PLANO TEST (KEHAMILAN)

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan Plano Test merupakan suatu tahap test yang


menggunakan urine secara imunokromatografi untuk
mendeteksi adanya kehamilan

TUJUAN Untuk mengetahui adanya kehamilan seseorang

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Tempat : Wadah/botol yang bersih


Alat : Strip Plano test

Cara Kerja :
1. SiapkanTempat atau wadah urine
2. Siapkan botol tempat urine yang bersih , kering dan
tertutup.
3. Tampunglah urine kedalam botol.
4. Lalu bawa ketempat pemeriksaan.
5. Selupkan Strip Plano Test
6. Tunggu beberapa saat dan baca hasil
7. Hasil bergaris dua menunjukan hasil positif dan jika bergaris
satu menunjukkan hasil negatif

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN NARKOBA

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan Narkoba merupakan suatu tahap test yang


menggunakan urine untuk mendeteksi adanya kndungan zat
adiktif di dalam tubuh seseorang.

TUJUAN Untuk mengetahui adanya zat adiktif seseorang

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Tempat : Wadah/botol yang bersih


Alat : Strip Drug Test Device 3 parameter/ Strip Drug
Test Device 5 parameter
Cara Kerja :
1. SiapkanTempat atau wadah urine
2. Siapkan botol tempat urine yang bersih , kering dan
tertutup.
3. Tampunglah urine pasien ke dalam botol dengan
pengawasan ketat petugas laboratorium.
4. Beri nama pada wadah urin
5. Lalu bawa ketempat pemeriksaan.
6. Selupkan Strip Drug Test Device
7. Tunggu beberapa saat dan baca hasil
8. Hasil control line harus bergaris
9. Jika hasil tidak bergaris maka hasil menunjukan positif dan
jika bergaris maka hasil menunjukkan negatif
PEMERIKSAAN NARKOBA

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Intensive C are Unit (ICU)
5. OK
6. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN FESES

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Feses adalah bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh


manusia melalui anus sebagai sisa dari proses pencernaan
makanan di sepanjang sistem saluran pencernaan (tractus
digestifus). Pengertian feses ini juga mencakup seluruh bahan
buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia termasuk karbon
monoksida (CO2) yang dikeluarkan sebagai sisa dari proses
pernafasan, keringat, lendir dari ekskresi kelenjar, dan
sebagainya.

TUJUAN Untuk mengetahui kandungan feses seseorang

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Tempat : Wadah/botol yang bersih

Alat :
1. Miskroskop
2. Deck Glass
3. Objek Glass

Reagensia : Eosin

Cara Kerja :
1. SiapkanTempat atau wadah feses
2. Siapkan botol tempat feses yang bersih , kering dan
tertutup.
3. Tampungklah feses
4. Ambil feses seujung lidi dan letakkan di objek glas yang
steril
PEMERIKSAAN FESES

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 5. Tambahkan Eosin 1% 1 tetes disebelah feses


6. Campurkan hingga merata
7. Letakkan Deck Glass di atas sediaan.
8. Baca di mikroskop dengan pembesaran 10x – 40x

Nilai Normal :
 Warna : coklat
 Konsistensi : lunak
 Mukus : negatif
 Darah : negatif

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PENGOPERASIAN ALAT ANALISA GAS DARAH
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 9 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Nova Biomedical pHox merupakan suatu alat auto analyzer


yang dirancang untuk pemeriksaan Analisa Gas Darah.
Parameter yang diukur meliputi PH, pCO 2, pO2, HCO3, TCO2,
Base Excess, dan SO2.

TUJUAN Untuk mengetahui gas dalam darah seseorang

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Pada tampilan awal Ready.


2. Tekan SYRINGE.
3. Apabila darah arteri yang di dapat sedikit, ubah select
sample size dari 70ul menjadi 45ul.
4. Masukkan darah ke jarum penghisap.
5. Tekan Aspirate.
6. Tekan CONTINUE.
7. Masukkan ID pasien.
8. Tekan ENTER
9. Tunggu beberapa beberapa menit, maka hasil akan tampil
di layar monitor secara otomatis.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
QUALITY CONTROL ALAT ANALISA GAS DARAH
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 9 Februari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Prosedur QC adalah proses yang harus dijalani sebelum


dilakukan pemeriksaan sampel alat dengan tujuan sebagai
acuan untuk hasil yang standrat.

TUJUAN Mencapai hasil standart.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Pada tampilan awal Ready


2. Tekan Calibrate
3. Tekan ABG (Chem Calibration)
4. Tunggu proses kalibrasi selesai
5. Tekan QC
6. Tekan Analyze QC
7. Pilih level control sesuai dengan control yang digunakan
(External 1-3)
8. Tekan Analyze dan selang akan keluar
9. Masukkan control ke dalam selang
10. Tekan Aspirate sampai selang menghisap sendiri
11. Tunggu beberapa menit dan hasil akan keluar.

Nilai Normal :
pH : 7.35 - 7.45
pCo2 : 35 - 45 mmHg
pO2 : 83 – 108 mmHg
HCO3 : 21 – 28 mmol/L
CO2 total : 24 -30 mmol/L
Base excess : (-2) – 3 mmol/L
QUALITY CONTROL ALAT ANALISA GAS DARAH
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR O2 saturated : 94 – 98 %

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
PENGOPRASIAN ALAT CARDIAC PANEL
TRIAGE METER PRO ALERE

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 9 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Triage Meter Pro merupakan suatu alat auto analyzer yang
dirancang untuk pemeriksaan Panel jantung. Parameter yang
diukur meliputi Troponin I, CK-MB, dan BNP.

TUJUAN Untuk memonitor fungsi jantung.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Koleksi Sampel


- Buka Triage Device (Cartridge test) dari aluminium foil.
- Tulis ID pasien pada kolom putih device kemudian
teteskan sampel darah ke Test Device

Penambahan sampel ke Test Device


- Gunakan Pipet yang telah tersedia di dalam kit.
- Pastikan pipet telah terisi darah pada garis (indikator)
yang telah ditentukan (250µl).
- Masukkan secara perlahan darah ke dalam port sampel.

Penggunaan Triage Meter Pro


- Nyalakan alat (ON)
- Pilih “Run Test” pada menu di alat ENTER
NB : Tekan USER ID (jika diperlukan)
- Masukkan Test Device hingga bunyi “klik” ENTER
- Proses berlangsung 15-20 menit.

Hasil
- Hasil akan muncul pada layar LCD dan tersimpan secara
PENGOPRASIAN ALAT CARDIAC PANEL
TRIAGE METER PRO ALERE

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR otomatis
- Pilih EXIT Keluarkan Test Device dari alat.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
QUALITY CONTROL ALAT CARDIAC PANEL
TRIAGE METER PRO ALERE

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 9 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN QC adalah teknik-teknik dan aktivitas operasional yang


digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas,
mengendalikan mutu, dan mengetahui uji kelayakan.

TUJUAN Memberikan mutu, Mengetahui Uji kelayakan dan keselamatan


alat.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Penggunaan QC Device secara rutin


- Nyalakan alat Triage Meter (ON)
- Pada Meter Main Menu, pilih “Run Test” ENTER
- Pilih “QC Device” ENTER
- Alat akan membaca “Insert QC Device into Triage Meter”
- Masukkan QC Device pada alat hingga terdenganr bunyi
“Klik” ENTER
- Alat akan membaca QC Device yang dimasukkan
- NB: Jika terdapat pesan “No QC Device data in memory”
Instal QC Device. Jika “Code chip of this QC Device has
already been installed,” QC Device tidak perlu diinstal.
- Setelah proses pemasangan QC Device selesai, PASS atau
FAIL akan muncul di layar QC Device dilepaskan dari
alat.
- NB : Penggunaan QC Device diulangi hingga CALIB,
LASER, dan ALIGN “PASS”
- Setelah selesai, masukkan QC Device ke dalam tempatnya
(Kotak Hitam)
- Pilih EXIT untuk kembali ke Triage Meter Menu.
QUALITY CONTROL ALAT CARDIAC PANEL
TRIAGE METER PRO ALERE

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
PENGOPRASIAN ALAT DARAH RUTIN
MYTHIC 18

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
9 Pebruari 2015 dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Mythic 18 merupakan suatu alat auto analyzer yang dirancang


untuk pemeriksaan pada hematology klinik yang menggunakan
prinsip-prinsip elektrolit, sinar laser, dan sitomotor arus.
Parameter yang diukur meliputi Hemaglobin, Eritosit, Leukosit,
Hematokrit, Trombosit, MVC, MCH, dan MCHC.

TUJUAN Untuk mengetahui nilai Hemaglobin, Eritosit, Leukosit,


Hematokrit, Trombosit, MVC, MCH, dan MCHC.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Pastikan regent ( diluent, lyse, cleaner ) dan saluran


pembuangan sudah terpasang semua dengan baik.
2. Pastikan power suply sudah duhubungkan dengan stop
kontak dengan baik.
3. Tekan tombol “ON/OF”
4. Masukkan nama operator pada kolom LOGIN dengan
menekan kolom A..Z.
5. Masukkan PASSWORD (123 atau kosongkan) lalu tekan
VALID.
6. Tekan START UP maka lampu akan menyala merah (alat
melakukan cleaning dan mengecek background), tunggu
sampai lampu berwarna hijau kembali.
7. Tekan RUN SAMPLE, needle akan keluar secara otomatis.
8. Masukkan ID, PID, TYPE, darah bila perlu.
9. Masukkan sample pada needle sambil menekan Start
Cycle, tunggu sampai lampu berhenti berkedip dan needle
naik.
PENGOPRASIAN ALAT DARAH RUTIN
MYTHIC 18

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 10. Masukkan sample pada needle sambil menekan Start


Cycle, tunggu sampai lampu berhenti berkedip dan needle
naik.
11. Alat akan melakukan analisa sampel (lampu menyala
merah).
12. Hasil akan keluar pada layar dan jika dikehendaki aan
dicetak pada printer secara otomatis.
13. Lampu akan menyala hijau tanda sydah Ready ( siap untuk
analisa sampel berikutnya), tekan Start Cycle sekali jika
lampu sudah hijau tapi needle belum keluar.
14. Matikan alat jika sudah selesai dengan menekan SHUT
DOWN pada display MENU

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
QUALITY CONTROL ALAT DARAH RUTIN
MYTHIC 18

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 9 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN QC adalah teknik-teknik dan aktivitas operasional yang


digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas,
mengendalikan mutu, dan mengetahui uji kelayakan.

TUJUAN Memberikan mutu, Mengetahui Uji kelayakan dan keselamatan


alat.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Display pada posisi MENU


2. Tekan Quality Control
3. Tekan lot yang dikehendaki
4. Tekan Result , maka needle akan keluar
5. Masukkan vial darah control pada needle sambil
menekan start cycle, tunggu sampai lampu berhenti
berkedip dan needle naik
6. Alat melekukan analisa kontrol (lampu menyala merah)
tunggu sampai lampu berwarna hijau
7. Hasil control akan terlihat didisplay, Parameter yang
tercetak tebel menandakan parameter yang tidak masuk
spesifikasi kontrol
8. Tekan LJ untuk melihat LEVEY JENNINGS dari control
9. Tekan Menu dan Run Sample untuk menganalisa sampel

Nilai Normal :
Hemoglobin (Hb) Lk : 13 – 16 gr %
Pr : 12 – 14 gr %
QUALITY CONTROL ALAT DARAH RUTIN
MYTHIC 18

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR Hematokrit (HCT) Lk : 40 – 48 gr %


Pr : 37 – 43 gr %
Sel Leukosit (WBC) : 5000 – 10.000/mm3sel
Sel Trombosit (PLT) : 150.000 – 400.000/mm3sel
Sel Eritrosit (RBC) Lk : 4.500.000 – 5.500.000/mm3sel
Pr : 4.000.000 – 5.000.000/mm3sel

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
PERAWATAN HARIAN ALAT DARAH RUTIN
MYTHIC 18

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 9 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Perawatan Harian adalah kegiatan yang dilakukan setiap hari


untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan
peralatan laboratorium dalam kondisi yang baik dan siap pakai.

TUJUAN Pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam
kondisi baik, siap beroperasi.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Display pada posisi MENU


2. Tekan sHUT DOWN, tunggu sampai alat mati secara
otomatis.
3. Jika digunakan dalam 24 jam, tunggu kira-kira 1 jam
kemudian alat boleh digunakan lagi.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
PERAWATAN MINGGUAN ALAT DARAH RUTIN
MYTHIC 18

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 9 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Perawatan Mingguan adalah kegiatan yang dilakukan setiap


minggu untuk meningkatkan, mempertahankan dan
mengembalikan peralatan laboratorium dalam kondisi yang baik
dan siap pakai.

TUJUAN Pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam
kondisi baik, siap beroperasi.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Display pada posisi MENU


2. Tekan SERVICE, tekan HYDRAULICS, tekan BLEACH.
3. Buka cover alat sebelah kanan dengan menggunakan
obeng minus.
4. Masukkan 2 mL Sodium Hypoclorite 12% pada masing-
masing Counting Chamber.
5. Tutup cover alat dan tekan OK pada pesan yang ada,
tunggu sampai lampu indikator berwarna hijau.
6. Tekan START UP pada display MENU, tunggu sampai
proses selesai.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
PENGUKURAN SAMPEL
MENGGUNAKAN SERUM/PLASMA
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU


KESDAM I/BB No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit


OPERASIONAL
(SPO) 9 Pebruari 2015 dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pengukuran sampel menggunakan serum/plasma adalah


melihat hasil nilai elektrolit dengan menggunakan sampel
serum/plasma.

TUJUAN Mengetahui nilai elektrolit melalui pengukuran serum/plasma

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Dari tampilan awal :


Status : Na+: K+: Cl- : Ready
2. Pastikan Sampel Type di layar adalah Serum/Plasma
3. Tekan tombol ANALYZE.
4. Masukkan ID pasien.
5. Kemudian tekan ENTER.
6. Tekan tombol ANALYZE untuk mengeluarkan jarum.
7. Tuangkan sampel sebanyak 300 µl ke dalam sampel cup.
8. Masukkan sampel tepat dibawah jarum.
9. Kemudian tekan tombol ANALYZE untuk menghsiap
sampel.
10. Tunggu hingga jarum secara otomatis masuk dan
melakukan proses ± 50 sec.
11. Hasil akan segera keluar dan terprint secara otomatis.
12. Siap melakukan sampel berikutnya.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
PENGGANTIAN REAGEN/CALIBRATOR CATRIDGE
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit


OPERASIONAL
(SPO) 9 Pebruari 2015 dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Penggantian Reagen/Calibrator Catridge merupakan suatu


langkah yang dilakukan untuk

TUJUAN Untuk Mengganti Reagen Calibrator

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Dari tampilan awal :


Status : Na+: K+: Cl- : Not Ready
2. Matikan alat terlebih dahulu dengan menekan tombol switch
dibelakang alat.
3. Setelah alat dimatikan, buka penutup pintu alat dengan
menariknya ke arah kiri.
4. Tarik masing-masing tubing STD A, STD B, Ref Fluid dan
Waste (limbah), pastikan tubing STD A dan STD B tidak
saling tersentuh, balut dengan tisue untuk mengeringkan.
5. Setelah masing-masing tubing terangkat, tarik keluar box
yang berisi reagent pack lama.
6. Kemudian masukkan reagent pack yang baru.
7. Buka penutup botol pada masing-masing botol, pasang
penutup yang sudah disediakan, kemudian masukkan
masing-masing tubing sesuai dengan STD A, STD B, Ref
Fluid dan Waste.
8. Ganti RMS dengan cara mencabut keluar RMS yang lama
(terletak di sebelah kanan bawah yang berwarna hitam),
kemudian pasang yang baru.
9. Ganti septum yang lama, dan ganti dengan yang baru
PENGGANTIAN REAGEN/CALIBRATOR CATRIDGE
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR dengan cara memutar ke arah kiri 45º dan tarik ke arah
bawah.
10. Pastikan kertas thermal paper sudah terpasang dan ada.
11. Setelah semua terpasang, hidupkan alat dengan menekan
tombol kembali yang berada di belakang alat.
12. Pastikan alat melakukan setting flowrate dan hingga muncul
Conditioning Na dilayar (boleh diabaikan dengan menekan
tombol...Esc 2x.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
CONDITIONING Na
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 9 Pebruari 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Conditioning Na adalah langkah yang dilakukan untuk


mempermudah peliharaan alat elektrolit

TUJUAN Untuk memelihara alat laboratorium, mempermudah langkah-


langkah pemeliharaan alat laboratorium dengan prosedur yang
tersusun sistematik

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Dari tampilan awal :


Status : Na+: K+: Cl- : Ready atau Not Ready
2. Tekan MENU
3. Tekan nomor 6.
4. Setelah MAINTENANCE MENU tampil, kemudian tekan
ENTER
5. Tekan nomor 1.
6. Setelah CONDITION MENU tampil, kemudian tekan ENTER
7. Tekan nomor 1 CONDITION Na, kemudian tekan ENTER
8. Ambil dan tuangkan 500 µl CONDITION Na ke dalam botol
CONDITIONING NO SOLUTION. Tuangkan ke dalam
sampel cup
9. Tekan ENTER untuk mengeluarkan jarum.
10. Masukkan Conditioning Na tersebut di bawah jarum,
kemudian tekan ANALYZE.
11. Jarum akan masuk secara otomatis dan melakukan proses.
12. Setelah selesai, tekan Esc 3x.
13. Pada alat, posisikan tampilan alat akan NOT READY.
CONDITIONING Na
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI No. Dokumen No Revisi Halaman


HIJAU KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 14. Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol Calibrate.


15. Lakukan Conditioning setiap 1 minggu 3 kali

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
CLEANING SOLUTION
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 9 Pebruari 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Cleaning Solution adalah langkah yang dilakukan untuk


membersihkan alat elektrolit.

TUJUAN Untuk memelihara alat laboratorium, mempermudah langkah-


langkah pemeliharaan alat laboratorium dengan prosedur yang
tersusun sistematik

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Dari tampilan awal :


Status : Na+: K+: Cl- : Ready atau Not Ready
2. Tekan MENU.
3. Tekan nomor 6.
4. Setelah MAINTENANCE MENU tampil, tekan ENTER
5. Tekan nomor 2.
6. Setelah CLEANING PROBE tampil, tekan ENTER.
7. Ambil dan tuangkan Cleaning Solution sebanyak 500 µl.
8. Tekan ENTER untuk mengeluarkan jarum.
9. Masukkan Cleaning Solution tersebut di bawah jarum,
kemudian tekan ANALYZE.
10. Jarum akan masuk secara otomatis dan melakukan proses.
11. Setelah selesai, tekan Esc 3x.
12. Pada tampilan alat :
Sampel type : Serum/Plasma.
Status : Na+: K+: Cl- : Not Ready
13. Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol CALIBRATE.
14. Lakukan setiap pagi jika sampel/harinya diatas 7 sampel
CLEANING SOLUTION
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
CONDITIONING FLOWPATH
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/1
SDAM I/BB

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 9 Pebruari 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Conditioning Na adalah langkah yang dilakukan untuk


mendinginkan alat

TUJUAN Mendinginkan alat

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Dari tampilan awal :


Status : Na+: K+: Cl- : Ready atau Not Ready
3. Tekan MENU.
4. Tekan nomor 6.
5. Setelah MAINTENANCE MENU tampil, tekan ENTER.
6. Tekan nomor 1.
7. Setelah CONDITIONING MENU tampil, tekan ENTER.
8. Tekan nomor 2.
9. Setelah CONDITIONING FLOW PATH, tekan ENTER.
10. Ambil dan tuangkan serum ke dalam sampel cup sebanyak
600µl.
11. Tekan ENTER untuk mengeluarkan jarum.
12. Masukkan serum tersebut di bawah jarum, kemudian tekan
ANALYZE.
13. Jarum akan masuk secara otomatis dan melakukan proses.
14. Setelah selesai, tekan Esc 3x.
15. Pada alat, posisi tampilan alat akan NOT READY.
16. Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol CALIBRATE.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
PENGGANTIAN KERTAS THERMAL
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/1
SDAM I/BB

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 9 Pebruari 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Kertas thermal adalah kertas hasil cetak dari printer alat
Elektrolit Biolyte 2000 yang telah menggunakan teknologi direct
thermal.

TUJUAN Mengganti kertas cetak dari printer alat elektrolit

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Potong ujung ujung kertas thermal menggunakan gunting


hingga berbentuk runcing.
2. Masukkan dari arah bawah di dalam printer alat hingga
posisi kertas kelihatan dan tarik ke atas.
3. Jika tidak dapat ditarik, tekan tombol ON LINE hingga posisi
lampu berpindah ke warna Orange atau FEED LINE,
kemudian tekan tombol tersebut hingga kertas tertarik ke
atas.
4. Kemudian untuk mengembalikannya ke posisi semula,
tekan tombol ke ON LINE kembali hingga posisi lampu
berwarna hijau.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
QUALITY CONTROL
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 9 Pebruari 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Prosedur QC adalah proses yang harus dijalani sebelum


dilakukan pemeriksaan sampel alat dengan tujuan sebagai
acuan untuk hasil yang standrat.

TUJUAN Mencapai hasil standart.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Dari tampilan awal :


Sampel type : Serum/Plasma.
Status : Na+: K+: Cl- : Ready
2. Tekan QC
3. Tekan 1
4. Tekan ENTER
5. Tekan Level (.....) QCnya.
6. Tekan ENTER
7. Masukkan Level .....
8. Tekan ENTER
9. Tunggu Hasil kontrol Keluar

Nilai Normal:
- Natrium : 135-145 mmol/L
- Kalium : 3,5-5,5 mmol/L
- Klorida : 96- 106 mmol/L

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
TROUBLE SHOOTING
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/4

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 9 Pebruari 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Trouble shooting pada alat elektrolit adalah permasalahan pada


alat yang harus dijalani sebelum dilakukan pemeriksaan sampel
alat dengan tujuan sebagai acuan untuk hasil yang standrat.

TUJUAN Mengatasi masalah pada alat elektrolit.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Trouble shooting pada mesin elektrolit Biolyte Biocare 2000 :


1. No STD A
 Lakukan Priming.
 Tekan menu kemudian tekan 6 Maintenance kemudian
tekan Enter.
 Pilih Prime kemudian tekan Enter.
 Pilih STD A kemudian tekan Enter.
 Tunggu beberapa saat hingga proses Priming selesai.
 Tekan Esc 3x dan lakukan Calibrate.
 Jika trouble shoot diatas tidak berhasil, ganti septum.

2. No STD B
 Lakukan Priming.
 Tekan menu kemudian tekan 6 Maintenance kemudian
tekan Enter.
 Pilih Prime kemudian tekan Enter.
 Pilih STD B kemudian tekan Enter.
 Tunggu beberapa saat hingga proses Priming selesai.
 Tekan Esc 3x dan lakukan Calibrate.
 Jika trouble shoot diatas tidak berhasil, ganti septum.
TROUBLE SHOOTING
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/4

PROSEDUR 3. Na Slope Too High (Calibration Only)


 Lakukan cleaning probe.
 Dari tampilan awal :
Status : Na+: K+: Cl- : Ready ata Not Ready
 Tekan Menu.
 Tekan Nomor 6 Maintenance kemudian tekan Enter.
 Tekan Nomor 2 Cleaning Probe kemudian tekan Enter.
 Ambil dan tuangkan cleaning solution sebanyak 500 µl.
 Tekan Enter untuk mengeluarkan jarum.
 Masukkan Cleaning Solution tersebut di bawah jarum,
kemudian tekan Analyze.
 Jarum akan masuk secara otomatis dan melakukan
proses.
 Setelah selesai, tekan Esc 3x.
 Pada alat posisi tampilan alat akan Not Ready
 Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol Calibrate.

4. Na Slope Too Low (Calibration Only)


 Lakukan Conditioning Na.
 Dari tampilan awal :
Status : Na+: K+: Cl- : Ready ata Not Ready
 Tekan Menu.
 Tekan Nomor 6 Maintenance kemudian tekan Enter.
 Tekan Nomor 1 Conditioning kemudian tekan Enter.
 Pilih nomor 1 Conditioning Na kemudian tekan Enter.
 Ambil dan tuangkan Conditioning Na ke dalam Cup
sebanyak 500 µl.
 Tekan Enter untuk mengeluarkan jarum.
 Masukkan Conditioning Na tersebut di bawah jarum,
kemudian tekan Analyze.
 Jarum akan masuk secara otomatis dan melakukan
proses.
 Setelah selesai, tekan Esc 3x.
 Pada alat posisi tampilan alat akan Not Ready
 Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol Calibrate.
TROUBLE SHOOTING
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 3/4

PROSEDUR 5. K+ Slope Too Low (Calibration Only)


 Lakukan Conditioning Flow path.
 Dari tampilan awal :
Status : Na+: K+: Cl- : Ready ata Not Ready
 Tekan Menu.
 Tekan Nomor 6 Maintenance kemudian tekan Enter.
 Tekan Nomor 1 Conditioning kemudian tekan Enter.
 Pilih nomor 2 Conditioning Flow path kemudian tekan
Enter.
 Ambil dan tuangkan serum ke dalam Sampel Cup
sebanyak 600 µl.
 Tekan Enter untuk mengeluarkan jarum.
 Masukkan serum tersebut di bawah jarum, kemudian
tekan Analyze.
 Jarum akan masuk secara otomatis dan melakukan
proses.
 Setelah selesai, tekan Esc 3x.
 Pada alat posisi tampilan alat akan Not Ready
 Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol Calibrate.

6. Cl- Slope Too Low (Calibration Only)


 Lakukan Probe Cleaning.
 Dari tampilan awal :
Status : Na+: K+: Cl- : Ready ata Not Ready
 Tekan Menu.
 Tekan Nomor 6 Maintenance kemudian tekan Enter.
 Tekan Nomor 2 Cleaning Probe kemudian tekan Enter.
 Ambil dan tuangkan Cleaning Solution sebanyak 500 µl.
 Tekan Enter untuk mengeluarkan jarum.
 Masukkan Cleaning Solution tersebut di bawah jarum,
kemudian tekan Analyze.
 Jarum akan masuk secara otomatis dan melakukan
proses.
 Setelah selesai, tekan Esc 3x.
 Pada alat posisi tampilan alat akan Not Ready
 Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol Calibrate.
TROUBLE SHOOTING
PADA ALAT ELEKTROLIT BIOLYTE BIOCARE 2000

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 4/4

PROSEDUR 7. Flow Time Too Long


 Tekan Menu.
 Tekan nomor 6 Maintenance Menu dan kemudian Enter.
 Kemudian tekan nomor 6 Cal.Pump Freq dan kemudian
Enter.
 Tunggu beberapa saat hingga Setting Flowrate selesai
dan mengeluarkan nilai pump freq.
 Kemudian tekan Esc hingga tampilan awal Not Ready.
 Kemudian lakukan kalibrasi dengan cara menekan
tombol Calibrate.

UNIT TERKAIT 1) Instalasi Laboratorium


2) Teknisi alat.
PENGOPRASIAN ALAT KIMIA KLINIK
URIT 8030

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 12 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Urit 8030 merupakan suatu alat auto analyzer yang dirancang
untuk pemeriksaan Kimia Klinik. Parameter yang diukur meliputi
Bilirubin direct, Bilirubin total, SGOT, SGPT, Cholestrol Total,
LDL Cholestrol, HDL Cholestrol, Trigliserida, Ureum, Kreatinin,
Asam Urat, Glukosa, Albumin, Globulin, dan Total protein.

TUJUAN Untuk melihat nilai pemeriksaan kimia klinik

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 01 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Tahap Awal:


1. Nyalakan Saklar yang terletak dibelakang alat Urit 8030.
Saklar Merah terlebih dahulu kemudian saklar Hijau. Jika
mematikan alatnya saklar hijau yang terlebih dahulu
kemudian saklar merah.
2. Kemudian nyalakan komputer + printer + monitornya.
3. Double Klik icon Urit pada tampilan di dekstop komputer
4. Masukkan username : analis
5. Masukkan password : 1234
6. Kemudian klik Enter
7. Kemudian klik Excute, alat akan proses pencucian cuvet
serta pencucian probe reagent dan probe sampel. Setelah
itu klik Finish.
8. Kemudian biarkan analyzer 8030 selama 20 menit, dengan
maksud pencapaian suhu pada cuvet yaitu suhu 37º serta
pencapaian suhu pada cooling box sekitar 12º.
9. Kemudian cek nilai AD value dengan Klik AD Value.
10. Kemudian Klik Add Water, dalam proses ini analyzer urit
PENGOPRASIAN ALAT KIMIA KLINIK
URIT 8030

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 8030 akan menambah air pada cuvet bertujuan untuk


mengecek intensitas lampu yang melewati cuvet
11. Kemudian klik Cuv. Blank Reading.
12. Setelah itu kita akan melihat AD Value, Hasil AD Value yang
disarankan antara 40000-58000, jika pada setiap filter tidak
memenuhi syarat AD value berarti kondisi lampu atau
kondisi cuvet yang bermasalah.
13. Kemudian Klik Save, Analyzer akan memproses
menyimpan data beberapa menit.
14. Setelah selesai klik Drain Water. Proses ini akan
mengeringkan cuvet dari sisa air. Setelah selesai klik return
untuk kembali menu utama.

Menjalankan Sample:
1. Setelah darah menjadi serum dan serum sudah
dipindahkan dari tabung beku ke cup sampel dengan
menggunakan pipet mikro
2. Masukkan nama pasien di kolom nama.
3. Isi nomor pasien sesuai ID sampel yang terdaftar ke kolom
lab ID.
4. Masukkan sampel pasien ke rak sampel cup berdasarkan
No. Sampel cup yang tertera di Analyzer Urit.
5. Klik parameter yang dikehendaki dengan mengklik Add dan
akan muncul jenis pemeriksaan tersebut
6. Klik Routine
7. Kemudian Klik Test, Maka akan muncul gambaran sampel
dan reagen yang sedang berjalan.
8. Setelah hasil selesai, maka dilayar akan tampil gambaran
sampel dan reagen ditandai dengan warna biru
9. Catat hasil di Buku Kimia
10. Kemudian klik Go Back
11. Klik Register
12. Kemudian Pilih Print dan arsipkan hasil

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
MELIHAT HASIL SAMPEL PASIEN
DI ALAT KIMIA KLINIK URIT 8030

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) 12 Januari 2015 dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Melihat hasil sampel pasien merupakan tindakan pemonitoran


sampel darah yang dilakukan dengan melihat ouput hasil
pemeriksaan

TUJUAN Melihat hasil dari sampel

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 01 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Klik Review pada bagian atas.


2. Masukkan tanggal, bulan dan tahun pada kolom Date.
3. Kemudian klik Review di bagian bawah kolom date.
4. Hasil akan muncul.
5. Jika mau mencari hasil pasien berdasarkan nama pasien
atau nama dokter, klik pada bagian Review Index.
6. Kemudian klik Review, hasil akan muncul.

Atau dapat dilakukan dengan cara :

1. Klik Register
2. Kemudian pilih pada kolom ID yang akan dilihat hasil
pemeriksaannya.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
QUALITY CONTROL ALAT KIMIA KLINIK
URIT 8030

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) 12 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Prosedur QC adalah proses yang harus dijalani sebelum


dilakukan pemeriksaan sampel alat dengan tujuan sebagai
acuan untuk hasil yang standrat.

TUJUAN Mencapai hasil standart.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Klik Standart and QC, yang berada pada kiri atas layar.
2. Kemudian klik parameter yang akan mau di QC pada kolom
QC item list.
3. Setelah itu klik add yang terdapat pada bagian bawah QC
Item List.
4. Untuk proses penambahan parameter yang di QC, lakukan
langkah nomor 2 dan langkah nomor 3 kembali.
5. Setelah selesai penambahan parameter yang di QC, maka
klik Test.
6. Kemudian perhatikan jumlah pemeriksaan parameter yang
di QC, maka klik Test.
7. Setelah selesai klik continue.
8. Kemudian klik Test, lalu OK.

Nilai Normal:

Bilirubin Total: < 1 mg/ dL


Bilirubin Direk : < 0.3 mg/ dL
SGOT (Lk) : <35 U/ L
(Pr) : <31 U/ L
QUALITY CONTROL ALAT KIMIA KLINIK
URIT 8030

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR SGPT (Lk) : <45 U/ L


(Pr) : <34 U/ L
Cholesterol Total : < 200 mg/ dL
HDL Cholesterol : > 40 mg/ dL
LDL Cholesterol : < 100 mg/ dL
Trigliserida : < 150 mg/ dL
Ureum : < 50 mg/ dL
Creatinin (Lk) : 0.8 – 1.3 mg/ dL
(Pr) : 0.6 – 1.2 mg/ dL
Asam Urat (Lk) : < 7 mg/ dL
(Pr) : < 5.7 mg/ dL
Glukosa Puasa : 70 – 110 mg/ dL
Glukosa 2 Jam PP : 70 – 110 mg/ dL
Glukosa Sewaktu : < 200 mg/ dL
Albumin : 3.8 – 5.4 g/ dL
Globulin : 2.3 – 3.5 g/ dL
Protein Total : 6.2 – 8.0 g/ dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknsisi Alat
MELIHAT HASIL QUALITY CONTROL
ALAT KIMIA KLINIK URIT 8030

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
12 Januari 2015 dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Prosedur QC adalah proses yang harus dijalani sebelum


dilakukan pemeriksaan sampel alat dengan tujuan sebagai
acuan untuk hasil yang standrat.

TUJUAN Melihat hasil Kontrol.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Klik Chemixtry analyzer, yang terdapat pada bagian pojok


kiri atas layar.
2. Kemudian pilih dan klik QC Managemen, lalu pilih dan klik
Daily QC Data.
3. Kemudian hasil QC muncul berdasarkan tanggal dan bulan
di kalibrasi.
4. Jika hasil QC muncul berdasarkan tanggal dan bulan di
kalibrasi.
5. Kemudian klik Print yang terdapat pada bsgisn pojok kiri
atas layar.
6. Kemudian klik OK.

Nilai Normal :
Bilirubin Total: < 1 mg/ dL
Bilirubin Direk : < 0.3 mg/ dL
SGOT (Lk) : <35 U/ L
(Pr) : <31 U/ L
SGPT (Lk) : <45 U/ L
(Pr) : <34 U/ L
Cholesterol Total : < 200 mg/ dL
MELIHAT HASIL QUALITY CONTROL
ALAT KIMIA KLINIK URIT 8030

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR HDL Cholesterol : > 40 mg/ dL


LDL Cholesterol : < 100 mg/ dL
Trigliserida : < 150 mg/ dL
Ureum : < 50 mg/ dL
Creatinin (Lk) : 0.8 – 1.3 mg/ dL
(Pr) : 0.6 – 1.2 mg/ dL
Asam Urat (Lk) : < 7 mg/ dL
(Pr) : < 5.7 mg/ dL
Glukosa Puasa : 70 – 110 mg/ dL
Glukosa 2 Jam PP : 70 – 110 mg/ dL
Glukosa Sewaktu : < 200 mg/ dL
Albumin : 3.8 – 5.4 g/ dL
Globulin : 2.3 – 3.5 g/ dL
Protein Total : 6.2 – 8.0 g/ dL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
MENJALANKAN KALIBRASI/STANDART
ALAT KIMIA KLINIK URIT 8030

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
12 Januari 2015 dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Prosedur Kalibrasi adalah proses yang harus dijalani sebelum


dilakukan pemeriksaan sampel alat dengan tujuan sebagai
acuan untuk hasil yang standrat.

TUJUAN Mencapai hasil standart.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Klik Standart and QC, yang berada pada kiri atas layar.
2. Kemudian klik parameter yang akan dikalibrasi pada kolom
Standart item.
3. Setelah itu klik add yang terdapat pada bagian bawah
Standart Item List.
4. Untuk proses penambahan parameter yang di Kalibrasi,
lakukan langkah nomor 2 dan langkah nomor 3 kembali.
5. Setelah selesai penambahan parameter yang di Kalibrasi,
maka klik Test.
6. Kemudian perhatikan jumlah pemeriksaan parameter, jika
jumlah pemeriksaan parameter kurang dari 10 pemeriksaan
sesegera mungkin untuk menambah reagent yang kurang
tesebut.
7. Setelah selesai klik countine.
8. Kemudian klik test, lalu klik OK.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
PERAWATAN HARIAN ALAT KIMIA KLINIK
URIT 8030

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
12 Januari 2015 dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Perawatan harian adalah proses harian yang terprogram yang


harus dijalani untuk meningkatkan, mempertahankan, dan
mengembalikan peralatan dalam kondisi baik, siap pakai, dan
siap beroperasi.

TUJUAN Mencegah agar alat tidak rusak dan tetap terjaga dalam kondisi
baik dan siap beroperasi.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Perhatikan air yang terdapat di dalam gerigent. Di usahakan


selalu penuh sebelum melakukan pemeriksaan sampel atau
menjalankan alat.
2. Perhatikan detergent yang terdapat di dalam gerigrnt
detergent, jika detergent habis maka dapat diisi lagi. Isi
detergent adalah perbandingan antara larutan extran
dengan air yaitu 5 liter air dengan 50 ml larutan extran.
3. Perhatikan detergent yang beradapada cup sampel (posisi
35) yang berisi larutan extran murni.
4. Perhatikan detergent yang berada di botol reagent posisi 60
yang berisi larutan extran yang dilarutkan 5 liter air dengan
50 ml larutan extran.
5. Cek kondisi lampu urit 8030 dengan cara mengecek AD
value yang dihasilkan.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
PERAWATAN MINGGUAN ALAT KIMIA KLINIK
URIT 8030

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
12 Januari 2015 dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Perawatan mingguan adalah proses mingguan yang terprogram


yang harus dijalani untuk meningkatkan, mempertahankan, dan
mengembalikan peralatan dalam kondisi baik, siap pakai, dan
siap beroperasi.

TUJUAN Mencegah agar alat tidak rusak dan tetap terjaga dalam kondisi
baik dan siap beroperasi.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Bersihkan jarum Reagent dan jarum sampel dengan


menggunakan alcohol 70% sampai 90%
2. Lakukan pembersihan cuvet dengan cara:
a. Klik C. Rinse
b. Kemudian Klik Wash pada kolom Akk Cuvet
c. Setelah selesai Klik Return
3. Cuci jarum Probe Reagent dan jarum Probe sampel dengan
cara :
a. Klik P. Rinse
b. Lalu masukkan angka 5 kali pada kolom Wash
c. Kemudian Klik Wash
4. Setelah selesai Klik Return

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
PENGGUNAAN SENTRIFUS

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 18 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Sentrifugasi adalah metode pemisahan dengan prinsip


sedimentasi untuk memisahkan partikel-partikel dari suatu fluida
berdasarkan berat jenisnya dengan memberikan gaya
sentripetal. Alat yang digunakan untuk sentrifugasi adalah
sentrifus. Sentrifus adalah alat untuk fraksinasi subseluler
dengan menggunakan prinsip sedimentasi

TUJUAN Memisahkan sel menjadi organel-organel utama sehingga


fungsinya dapat diketahui

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Kecepatan pemusingan bahan darah yang diusulkan


NCCLS adalah 1000-1200g selama 5-15 menit, walau tidak
ada kecepatan dan waktu standard yang ditetapkan khusus
untuk darah atau serum.
2. Untuk memperoleh hasil yang benar, sebaiknya
menggunakan tabung yang sesuai dengan anjuran pabrik
pembuat sentrifus.
3. Untuk kecepatan diatas 5000g perlu digunakan tabung
polipropilrn (plastik) agar tidak pecah. Tabung yang
digunakan harus sesuai dengan ukuran selongsong agar
kedudukannya pas dan tidak boleh terlalu keluar dari
selongsongannya.
4. Sentrifus tidak boleh dijalankanbila belum tertutup rapat atau
dalam keadaan tabung belum seimbang.
5. Sewaktu menjalankan sentrifus, kecepatan harus dinaikkan
secara bertahap dan tidak dibenarkan lansung memasang
pada kecepatan tinggi.
PENGGUNAAN SENTRIFUS

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2
KESDAM I/BB
PROSEDUR 6. Sewaktu mematikan, sentrifus harus ditunggu sampai
berhenti dan tidak dibenarkan memperlambat dengan
tangan,
7. Setelah berhenti, sebaiknya tutup tidak segera dibuka tetapi
didiamkan dahulu sekitar 5 menit untuk terhindar dari infeksi
oleh aerosol yang terbentuk selama pemusingan

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PERAWATAN SENTRIFUS

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 18 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Perawatan adalah proses terprogram yang harus dijalani untuk


meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan peralatan
dalam kondisi baik, siap pakai, dan siap beroperasi.

TUJUAN Mencegah agar alat tidak rusak dan tetap terjaga dalam kondisi
baik dan siap beroperasi.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Menjaga kebersihan bagian dalam sentrifus dan selongsong


tabung. Sikat karbon (brushes) yang terdapat dibagian
dalam alat harus diperiksa setiap 3 bulan sekali dan perlu
diganti apabila terlihat aus.
2. Memeriksa kecepatan putaran sentrifus paling sedikit setiap
3 bulan sekali menggunakan alat yang disebut takometer.
Takometer ada 2 macam yaitu takometer kontak dan
takometer optik (fototakometer). Takometer kontak rpm
dengan menempelkan alat ke bagian sentrifus yang sedang
berputar, sedangkan fototakometer mengukur rpm
berdasarkan pantulan permukaan yang sedang berputar.
Agar permukaan mengeluakan pantulan perlu dilekatkan
lapisan atau pita memantul (reflective tape). Kecepatan
tidak boleh berbeda >5% dari rpm yang tertera.
3. Apabila sentrifus memiliki pengatur waktu perlu diperiksa
secara berkala dengan stopwatch dan tidak boleh berbeda
>10%. Sentrifus dengan pendingin (refrigerated) perlu
diperiksa suhunya setiap bulan sekali dan tidak boleh
berkisar >2% dari suhu yang diharuskan.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PENGOPRASIAN ALAT T3 T4 TSH
MICROPLATE READER RT 2100 C

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 13 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Microplate Reader RT 2100 C adalah suatu alat auto analyzer


yang dirancang untuk pemeriksaan pada imunologiyang
menggunakan prinsip elektronik. Parameter yang diukur meliputi
T3, T4, dan TSH.

TUJUAN Untuk Pembacaan sampel darah dari alat Microelisa Reader


Rayto

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Siapkan Tray / reaksi yang akan di baca


2. Nyalakan Instrument dengan menekan power ON ( alat
mulai Initializasi ), di monitor akan tampil Check lamp,
masukkan Tray yang akan di ukur
3. Muncul di layar monitor ( Test, program, data send,
system, information, power off )
4. Tekan TEST, klik SKIP
5. Klik Select parameter, klik di A – H, lalu OK
6. Tekan New program parameter yang akan di ukur, tekan
OK
7. Masukkan data dengan klik calib ( STD ), Positif control
( PC ), Negatif control ( NC ) dan urutan sample sesuai
posisi
8. Tekan START, tunggu beberapa saat alat akan membaca
9. Setelah data di save, tekan REPORT lalu tekan
PROGRAM, tekan OK
10. Test yang tampil di monitor di blok, kemudian klik PRINT
11. Tekan POWER OFF di layer monitor, klik YES, tunggu
PENGOPRASIAN ALAT T3 T4 TSH
MICROPLATE READER RT 2100 C

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR beberapa saat sampai bunyi beep dan tekan Power Off di
alat

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


WASHING/PENCUCIAN ALAT T3 T4 TSH
MICROPLATE WASHER LW W12 LANDWIND

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 13 Pebruari 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Washing adalah langkah yang dilakukan untuk pencucian alat


imunologi Microplate Washer LW W12 LandWind

TUJUAN Untuk memelihara alat laboratorium, mempermudah langkah-


langkah pemeliharaan alat laboratorium dengan prosedur yang
tersusun sistematik

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Siapkan botol 1 untuk washing (Perbandingan sesuai kit


insert reagent) contoh botol A/B
2. Siapkan botol untuk Waste ( pembuangan ) agar sering
dilihat apakah botol sdh ½ agar isi segera di buang agar 2/2
jangan sampe penuh
3. Tekan power ON, alat mulai berfungsi
4. Letakkan alat washing di atas Tray
5. Muncul menu -Tekan Run – Please – 1 Plate / Prime –
setelah selesai – 2 Plate u/ Cuci
6. Muncul liquit A/ B sesuai reagaent wash yg diisi .
7. Pilih selec Program 1 = 3 x wash ,program 2 = 5 x wash ,
Program 3 = 4 x wash (sesuai kit insert reagent masing2 )-ok
8. Raw muncul 12 ini pilih sesuai kebutuhan kalau 1 strip tekan
incr / decr sesuai banyanya baris yang dicuci.- start
9. Bila selesai lakukan prime lalu matikan alat pawor off .

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
INKUBASI ALAT T3 T4 TSH
INCUBATOR MICROPLATE

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 13 Pebruari 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Incubator Microplate adalah alat yang digunakan untuk


menyesuaikan settingan suhu secara otomatis

TUJUAN Untuk menyesuaikan settingan suhu secara otomatis

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan 2/2
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Hidupkan alat.


2. Lakukan pencampuran reagen.
3. Masukkan sampel ke alat untuk di inkubasi selama 60 menit
dengan suhu kamar gelap 30ºC.
4. Ambil sampel lalu lakukan pencucian sampel di alat Land
Wind.
5. Masukkan standart A dan standart B sampai muncul warna
kebiru-biruan.
6. Ambil sampel lalu inkubasi sampel di alat Incubator
Microplate selama 15 menit.
7. Tambahkan reagen Stop Solution.
8. Ambil sampel dan bacakan di alat

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi Alat
PENGOPERASIAN ALAT URINE RUTIN
VERITY U120

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/3

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 23 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Verity U120 Adalah suatu alat auto analyzer yang dirancang
untuk pemeriksaan pada urinanalisa yang menggunakan prinsip
elektronik. Parameter yang diukur meliputi Makroskopi (Warna
dan kejernihan), Mikroskopi (Eritrosit, Leukosit, Silinder, Epitel,
Bakteri, Kristal Amorph, Ca Oxcalat), dan Carik Celup (Berat
Jenis, PH, Protein, Glukosa, Keton, Darah, Bilirubin,
Urobilinogen, Nitrit, Leukosit Esterase)

TUJUAN Untuk mengetahui kandungan urin seseorang

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1) Sambungkan kabel power yang telah dipasang pada


connector di alat ke stop kontak listrik PLN
2) Pastikan lampu pada switch ON/OFF dibelakang alat
menyala HIJAU.
3) Hidupkan alat urine analyzer dengan menekan switch
ON/OF ke Posisi ON.
4) Alat menyala, tunggu sekitar 3-5 menit untuk inisialisasi &
Self-Test alat.
5) Setelah proses inisialisasi alat dalam keadaan siap
digunakan, tekan MENU untuk masuk ke layar pilihan pada
MENU.
6) Untuk awal pemeriksaan, pilih Test Setting pada MENU.
7) Pemilihan Strip (Stick) yang digunakan, tekan tanda panah
( ) sampai ke Type of Strip
8) tekan ENTER untuk memilih strip yang digunakan
9) Kemudian pilih mode, tekan ENTER sampai tampil tulisan
Routine.
PENGOPERASIAN ALAT URINE RUTIN
VERITY U120

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/3

PROSEDUR 10) Untuk pemeriksaan countinus/terus menerus, pilih


Continuous Test lalu tekan ENTER hingga terdapat tulisan
ON. Seandainya tidak continus/ pemeriksaan terus menerus
pilih Off.
11) Units (Satuan) Pilih SI dengan menekan ENTER, untuk
keluar dari Test Setting kembali ke layar MENU
12) Pilih EXIT lalu ENTER, untuk keluar dari test Setting
kembali ke layar MENU.
13) Untuk melakukan Setting Print, Waktu, Sound, dan Bahasa,
pindahkan panah ke Analyzer Configuration lalu tekan
ENTER.
14) Untuk memilih menu pada Analyzer Configuration tekan
ENTER, sesuai apa yang ingin di setting. Setelah semua
settingan sudah siap, pilih EXIT tekan ENTER untuk
kembali ke tampilan awal saat alat dihidupkan.
15) Setelah menyiapkan alat, kemudian siapkan sample berupa
urine dan stick/strip yang akan digunakan untuk
pemeriksaan.
16) Celupkan stick/strip ke dalam wadah urine sampai
terendam semua selama beberapa saat.
17) Angkat stick/strip dari wadah urin tersebut, kemudian
tiriskan stick/strip pada tisu kering supaya air urine tidak
menetes.
18) Tekan START untuk memulai pemeriksaan. Tunggu sampai
rak strip holder keluar.
19) Masukkan stick/strip pada rak strip holder. Tekan START
kembali untuk memulai pengerjaan.
20) Setelah 60 menit akan hasil, dan akan terprint otomatis
pada printer internal yang terdapat pada alat.
2/2
21) Seandainya memilih continus, rak strip holder akan bekerja
otomatis setelah 20 detik jeda pembacaan pertama, kalau
tidak akan satu persatu pembacanya dengan menekan
START kembali.
22) Jika sudah selesai pemeriksaan, tekan CANCEL untuk exit
23) Layar akan keadaan seperti awal penghidupan alat, dan
akan stand-by.
24) Matikan alat urine analyzer dengan menekan switch
ON/OFF keposisi OFF. Cabut kabel power dari stop-kontak
PLN
PENGOPERASIAN ALAT URINE RUTIN
VERITY U120

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 3/3

PROSEDUR 25) Tutup alat dengan plastik atau kain untuk menghindari kotor
atau debu.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PENGOPRASIAN ALAT
D-DIMER & HBA1C NYCOCARD READER II

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 23 Pebruari 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Nycocard Reader II adalah suatu alat auto analyzer yang


dirancang untuk pemeriksaan D-Dimer dan Hba1C

TUJUAN Memonitor hasil D-Dimer dan Hba1C

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Analisa Sampel D-Dimer


1. Pastikan alat Nycocard Reader II telah dihidupkan dan
terkalibrasi.
2. Tekan select untuk memilih jenis pemeriksaan :
 D-Dimer
3. Buka lempengan putih.
4. Tambahkan R2 50 ul pada lempengan, dan biarkan
meresap.
5. Tambahkan sampel 50 ul pada lempengan, biarkan
meresap.
6. Tambahkan R1 50 ul pada lempengan, dan biarkan
meresap.
7. Kemudian tambahkan R2 50 ul dan biarkan meresap.
8. Baca hasil kemudian dikalikan 1000.

Analisa Sampel HBa1C


1. Pastikan alat Nycocard Reader II telah dihidupkan dan
terkalibrasi.
2. Tekan select untuk memilih jenis pemeriksaan :
 Hba1C
3. Pipet darah 5 ul masukkan ke R1 di rotator selama 3 menit.
PENGOPRASIAN ALAT
D-DIMER & HBA1C NYCOCARD READER II

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 4. Kemudian Pipet R1 sebanyak 25 ul dimasukkan ke


lempengan putih sampai meresap.
5. Tambahkan R2 sebanyak 25 ul dan biarkan meresap
6. Baca hasil

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PENGOPRASIAN MIKROSKOP

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 23 April 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu
kecil untuk dilihat secara kasat mata.

TUJUAN Melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Letakkan mikroskop di meja yang permukaannya datar,


tidak licin dan dekat sumber cahaya.
2. Bila menggunakan sumber cahaya lampu :
 Atur tegangan lampu ke minimum.
 Nayalakan Mikroskop memakai tombol ON.
 Sesuaikan dengan pelan-pelan sampai intensitas
cahaya yang diinginkan tercapai.
3. Jarak mata-okuler: Untuk mencegah kelelahan mata,
diperlukan penjagaan jarak antara mata dan okuler. Untuk
menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu
jarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum daicapai pada
saat medan pandang tampak sebesar-besarnya dan
setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah lagi harus
terbuka.
4. Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif
dengan pembesaran lemah (misal 10x).
5. Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup pemutar
kasar diputar secara perlahan agar tabung mikroskop naik.
Pada saat demikian, gambar dapat teramati meskipun
belum jelas. Untuk memperoleh gambar yang lebih jelas,
sekrup pemutar halus diputar sehingga dapat diamati
gambar yang lebih jelas dan lebih fokus.
PENGOPRASIAN MIKROSKOP

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 6. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa


objek dengan pembesaran lemah (10x), objek yang sama
mencoba diamati dengan menggunakan lensa dengan
pembesaran yang lebih kuat (misal 40x) dengan memutar
revolver sehingga lensa objekif 40x tepat mengarah ke
lubang pada panggung. Hal yang perlu diingat : selama
pengamatan dengan pebesaran kuat tidak boleh
mempergunakan sekrup pemutar kasar, untuk
mendapatkan gambar baik (fokus) cukup digunakan sekrup
pemutar halus.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PERAWATAN MIKROSKOP

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 23 April 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Perawatan adalah proses terprogram yang harus dijalani untuk


meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan peralatan
dalam kondisi baik, siap pakai, dan siap beroperasi.

TUJUAN Mencegah agar alat tidak rusak dan tetap terjaga dalam kondisi
baik dan siap beroperasi.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Hal yang penting diperhatikan, jangan pernah membongkar


bagian dalam mikroskop. Sedangkan cara membersihkan lensa
sebaiknya dengan menggunakan Ethyl ether atau pembersih
lensa yang sesuai anjuran pabrik. Beberapa bahan pembersih
dapat merusak permukaan lensa atau melarutkan perekat lensa
setelah digunakan beberapa waktu. Sedangkan bahan
pembersih yang direkomendasikan antara lain : Ethyl
ether/ethanol, Alkohol, Bensin, Aseton/ keton, Xylol. Sedangkan
beberapa tips penting yang harus diperhatikan dalam perawatan
mikroskop, antara lain:
1. Jangan sekali-sekali menyentuh permukaan bola lampu
dengan tangan telan¬jang, karena lemak kulit yang
tertinggal akan mengurangi terangnya sinar.
2. Gunakan kertas tissue/ kertas lensa/ pembungkus lampu
untuk memegang bola lampu saat memasangnya ke
mikroskop.
3. Sebaiknya selalu tersedia cadangan lampu dan sekering.
Pastikan voltase yang digunakan sesuai, 110V atau 220V,
dan bilamana perlu gunakan stabilisator voltase.
4. Harus ada ventilasi yang cukup agar panas yang dihasilkan
PERAWATAN MIKROSKOP

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR lampu dapat diatasi. Sebelum menyalakan lampu, putarlah


regulator voltase ke minimum.
5. Okuler harus tetap pada tempatnya, jamur atau debu dapat
masuk melalui lubang kosong tempat objektif bila lensa
tidak terpasang. Bila lensa ada yang hilang, tutup rapat
dengan penutup yang tersedia.
6. Bila gambar terlihat buram atau ada bintik hitam, periksa
adanya debu atau kotoran pada lensa objektif, okuler,
kondensor, dan kaca sumber cahaya. Bintik hitam bergerak
bila okuler diputar, berarti debu pada okuler. Bintik hitam
bila sediaan digerakkan, berarti debu pada kaca sediaan.
7. Debu pada lensa dapat dihilangkan dengan menggunakan
sikat halus atau dengan meniupkan udara dengan
penghembus udara di atas permukaan lensa.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API RINGAN
(APAR)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 9 Juni 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah suatu alat berupa
tabung yang diisi dengan media yang dapat mengatasi serta
memadamkan kebakaran pada awal terjadinya api. Tabung
pemadam api ini sebagai alat pemadam api modern dengan
kelas kebakaran abc yang diisi ulang menggunakan dry
chemical powder, co2, foam afff, dan gas pengganti hallon.

TUJUAN  Mencegah terjadinya bahaya kebakaran.


 Memadamkan api kelas a, b, dan c.
 Menahan radiasi panas dengan kabut partikelnya.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Ambil APAR dari tempatnya.


2. Bebaskan selang dari jepitannya.
3. Cabut pin pengaman.
4. Pegang nozzle dengan tangan kiri arahkan ke atas.
5. Tekan katup/handle (untuk tes alat).
6. Ambil jarak ideal ± 4 meter dibelakang arah angin (badan
menghadap ke arah angin).
7. Arahkan nozzle ke sumber api.
8. Sapukan dimulai dari api yang terkecil.

UNIT TERKAIT 1. Seluruh personel Rumkit Tk. II Putri Hijau


PEMILIHAN ALAT PEMADAM API RINGAN
(APAR)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 9 Juni 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah suatu alat berupa
tabung yang diisi dengan media yang dapat mengatasi serta
memadamkan kebakaran pada awal terjadinya api dengan kelas
kebakaran ABC. Memilih APAR merupakan cara untuk melihat
berfungsi atau tidaknya APAR agar mengurangi resiko bahaya
pada APAR.

TUJUAN  Melihat masih berfungsi atau tidaknya APAR


 Mengurangi resiko bahaya pada APAR

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Sebaiknya memilih APAR yang memiliki penunjuk pressure


tekanan dalam tabung, sehingga dapat dilihat masih fungsi
atau tidaknya tabung pemadam api tersebut.
2. Memilih tabung seamless (Tanpa Las), sehingga
mengurangi bahaya kebocoran pada tabung pemadam api.
3. Telah diuji kelayakannya oleh Dinas PMK Laboratories.
4. Sebaiknya memilih tabung pemadam api yang bergaransi.

UNIT TERKAIT 1. Seluruh personel Rumkit Tk. II Putri Hijau


PENEMPATAN ALAT PEMADAM API RINGAN
(APAR)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 9 Juni 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah suatu alat berupa
tabung yang diisi dengan media yang dapat mengatasi serta
memadamkan kebakaran pada awal terjadinya api dengan kelas
kebakaran ABC . Memilih penempatan APAR adalah
menempatkan APAR agar mudah dilihat, diakses, diambil, tidak
terhalang oleh benda apapun, dan mudah dijangkau.

TUJUAN  Menempatkan APAR dengan strategis.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 01 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Mudah dilihat, diakses, diambil, tidak terhalang oleh benda


apapun serta dilengkapi dengan tanda pemasangan APAR.
2. Mudah dijangkau. Penempatan APAR jangan terlalu tinggi,
tidak melebihi standar PMK yaitu 120 atau 125 cm.

UNIT TERKAIT 1. Seluruh personel Rumkit Tk. II Putri Hijau


PERAWATAN ALAT PEMADAM API RINGAN
(APAR)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 9 Juni 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah suatu alat berupa
tabung yang diisi dengan media yang dapat mengatasi serta
memadamkan kebakaran pada awal terjadinya api dengan kelas
kebakaran ABC. Perawatan APAR merupakan langkah yang
dilakukan untuk menjaga kelayakan APAR.

TUJUAN  Menjaga kelayakan APAR

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Lakukan pengecekan berkala per-6 bulan.


2. Untuk menghindari pembekuan media pada tebung
pemadam api, harap dilakukan 1 kali pembolak-balikan
tabung perbulan.
3. Lakukan pengecekan tekanan dalam tabung dengan
mengecek pressure/indikator yang berada pada tabung
pemadam api.
4. Lakukan pengecekan selang pada tabung pemadam api.
5. Lakukan pembersihan tabung untuk menghindari karat dan
korosi.

UNIT TERKAIT 1. Seluruh personel Rumkit Tk. II Putri Hijau


PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium adalah tata cara


melaporkan hasil secara tertulis di laboratorium.

TUJUAN Menghindari kesalahan dalam penulisan.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 38 / II / 2015 tentang Kebijakan Waktu Tunggu
(Response Time) Hasil Pemeriksaan Laboratorium.

PROSEDUR Prinsip :
1. Untuk pasien rawat inap, pelaporan hasil dilakukan pada hari
yang sama setelah pemeriksaan.
2. Untuk pasien rawat jalan pelaporan hasil dilakukan esok
harinya.
3. Untuk pemeriksaan khusus atau pemeriksaan yang dikirim
keluar tergantung waktu pemeriksaan.
4. Pemeriksaan lain yang memerlukan inkubasi yang lama,
hasil dikeluarkan sesuai lamanya pemeriksaan / inkubasi
5. Untuk pemeriksaan kategori Cito, hasil dikeluarkan dalam
waktu 140 menit setelah sample diterima

Cara Kerja :
1. Pemeriksaan automatik
terhubung ke komputer :
a. Cek hasil monitor.
b. Print hasil
c. Periksa print out hasil, bila ada kesalahan atau
meragukan, ulangi pemeriksaan.
2. Dalam jam kerja ditanda
tangani dokter, diluar jam kerja hasil ditanda tangani
pemeriksa, bila perlu hasil dikonsultasikan ke dokter
Laboratorium per telepon.

PELAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 3. Hasil diserahkan :


a. Untuk pasien rawat inap, hasil diserahkan perawat
ruangan atau di telepon ke ruangan.
b. Untuk pasien rawat jalan, hasil diserahkan pasien atau
keluarga pasien pada keesokan harinya.
c. Untuk pemeriksaan kategori Cito, hasil dilaporkan
kepada DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) dalam
waktu 140 menit melalui telepon atau sms dan apabila
DPJP tidak menjawab maka hasil dilapor kepada dokter
jaga, dokter ruangan, atau perawat ruangan.
4. Selesai

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PENGAMBILAN HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pengambilan hasil laboratorium adalah tata laksana


pengambilan hasil laboratorium oleh pasien sendiri atau
perawat.

TUJUAN Agar hasil Laboratorium tidak tercecer atau hilang.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 38 / II / 2015 tentang Kebijakan Waktu Tunggu
(Response Time) Hasil Pemeriksaan Laboratorium.

PROSEDUR 1. Kapan hasil pemeriksaan dapat diambil, ditanyakan kepada


petugas laboratorium.
2. Pada umumnya hasil rawat jalan pemeriksaan laboratorium
diambil esok harinya.
3. Untuk pemeriksaan cito : ambil 140 menit setelah sampel
diterima di laboratorium.
4. Ambil pada hari tertentu sesuai perjanjian untuk
pemeriksaan yang memerlukan inkubasi lebih dari
sehari/dikerjakan pada hari tertentu.
5. Ambil pada hari tertentu sesuai perjanjian untuk
pemeriksaan khusus atau pemeriksaan yang dikirim keluar.
6. Selesai.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PENYIMPANAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Penyimpanan hasil pemeriksaan laboratorium merupakan


penyimpanan hasil pemeriksaan Laboratorium dalam bentuk
arsip yang dikumpulkan perbulan (laporan) dan evaluasi /
rekapitulasi dibuat per bulan atau pertahun.

TUJUAN 1. Mendapatkan gambaran jumlah pengunjung BPJS, PL


Umum, dan Asuransi.
2. Untuk memudahkan mencari hasil pemeriksaan yang telah
lampau.
3. Untuk mendapatkan gambaran kebutuhan reagen, pada
peningkatan pemeriksaan tertentu dan pola penyakit.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 38 / II / 2015 tentang Kebijakan Waktu Tunggu
(Response Time) Hasil Pemeriksaan Laboratorium.

PROSEDUR Pengelolaan hasil laboratorium :

1. Dilakukan secara teratur.


2. Arsip hasil disimpan dalam bentuk :
a. Print out rekapitulasi harian dan dikumpulkan dalam
map untuk 1 bulan.
b. File data computer.
3. Arsip bulanan khususnya Pemeriksan Laboratorium Cito,
beberupa Print Out, disimpan dalam bentuk bundel, setelah
di evaluasi oleh dokter Spesialis Patologi Klinik.
4. Setelah 10 tahun arsip dapat di hapus (oleh tim yang
dibentuk Sub Instalasi Patologi Klinik, dilengkapi dengan
pembuatan berita acara)/di simpan datanya ke dalam bentuk
CD.
PENYIMPANAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

1. Instalasi Laboratorium
UNIT TERKAIT
PEMBERIAN KUASA MENANDATANGANI HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/3

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Mei 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemberian kuasa untuk menandatangani hasil pemeriksaan


laboratorium merupakan suatu kuasa yang diberikan oleh dokter
spesialis patologi klinik kepada analis untuk menandatangani
hasil dikarenakan dokter patologi klinik tidak sedang berada di
tempat (berhalangan hadir atau libur).

TUJUAN Menandatangani hasil dikarenakan dokter patologi klinik tidak


sedang berada di tempat (Berhalangan hadir atau libur).

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Setelah hasil telah selesai dan dicetak.


2. Analis membaca hasil dan jika ada hasil yang
mencurigakan segera kontak dokter melalui telpon seluler.
3. Tanda tangani hasil sebagai pertanggung jawaban hasil.
4. Hasil siap didistribusikan baik rawat jalan maupun rawat
inap.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


NILAI KRITIS HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/3

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 3 Maret 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Nilai kritis (panic value) adalah suatu nilai abnormal dari hasil
pemeriksaan lab baik nilai abnormal tinggi atau rendah, bila
didapatkan pada seorang penderita dapat menimbulkan kondisi
yang berbahaya dan mengancam jiwa.

TUJUAN Agar informasi mengenai nilai kritis hasil pemeriksaan


laboratorium dapat disampaikan secepatnya kepada dokter
penanggung jawab pasien. Berdasarkan hasil tersebut maka
penatalaksanaan pasien dapat dilakukan lebih cepat dan lebih
baik.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 37 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelaporan Hasil Kritis
Pemeriksaan Laboratorium.

PROSEDUR 1. Pelaksana pemeriksaan laboratorium segera mencermati bila


terdapat nilai hasil laboratorium yang mencapai nilai kritis.
Yaitu dengan :
- Memastikan tidak ada sampel error
- Memastikan prosedur pemeriksaan sudah benar (sudah
diencerkan bila hasil sangat tinggi atau sangat rendah)
2. Personel Laboratorium segera melaporkan Hasil
Laboratorium dengan nilai kritis pada kesempatan pertama
kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) yang
menangani pasien melalui telepon atau sms, mendahului dari
hasil pemeriksaan keseluruhan selesai.
3. Nilai kritis tersebut tercatat dan terdokumentasi dalam
system informasi laboratorium.
NILAI KRITIS HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/3

PROSEDUR Daftar Nilai – Nilai Kritis Hasil Pemeriksaan


Di Laboratorium Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB

NILAI KRITIS
NO JENIS PARAMETER
RENDAH TINGGI

Hematologi

1 Haemoglobin Dewasa 5,0 g/dL >20,0 g/dL


Hemoglobin Bayi Baru
2 5,0 g/dL >25,0 g/dL
Lahir
3 Jumlah Lekosit < 2 x103/ μL >30 x103/ μL
4 Jumlah Lekosit < 2 x103/ μL >30 x103/ μ
5 Hematokrit < 20 % > 60 %
6 Trombosit < 40 x103/mm > 1.000 x103/mm
7 Bleeding Time - > 15 menit
8 Colding Time - > 15 mg/dL
9 INR - 5
Kimia Bayi Baru Lahir
10 Bilirubin Total - > 15 mg/dL
11 Kalium 2,8 mmol/dL 7,8 mmol/dL
12 Glukosa 30 mg/dL 325 mg/dL
Kimia Anak/Dewasa
13 Bilirubin Total - 20 mg/dL
14 Glukosa 30 mg/dL 325 mg/dL
15 Kalsium 7 mg/dL 12 mg/dL
16 Troponin I - 0.03 mg/dL
17 CKMB - 24 u/L
Elektrolit
18 Natrium < 120 mmol/ L > 160 mmol/L
19 Kalium < 2,8 mmol/L > 6,5 mmol/L
20 Klorida < 70 mmol/L > 120 mmol/L
Pasien Hemodialisa
21 Kalsium < 8 mg/dL > 11 mg/dL

NILAI KRITIS HASIL PEMERIKSAAN


LABORATORIUM
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB
No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/AP/ / /2015 3/3

PROSEDUR Daftar Nilai – Nilai Kritis Hasil Pemeriksaan


Di Laboratorium Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB

NILAI KRITIS
NO JENIS PARAMETER
RENDAH TINGGI
22 Glukosa < 70mg/dL > 300 mg/dL
23 Hemoglobin < 6,0 mg/dL -
24 Hematokrit < 20 % -
25 HIV Positif
26 HBsAg Positif
Mikro dan Parasit
27 Kultur darah - Positif
28 Malaria - Ada
Analisa Gas Darah
Arteri
29 pH < 7.20 > 7.60
30 pCO2 < 20 mm Hg > 77 mm Hg
31 pO2 < 40 mm Hg
32 HCO3 < 10 mEq/L > 40 mEq/L
33 O2 Saturation < 75 %
Pemeriksaan
Imunoserologi
Inkompatibel cross-
34 Positif
match
Reaksi tranfusi
menunjukan unit
35 Positif
inkompatibel pada darah
yang di tranfusi
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PEMERIKSAAN RUJUKAN
KELUAR LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/9

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeriksaan rujukan keluar laboratorium Rumkit Tk. II Putri


Hijau Kesdam I/BB adalah pemeriksaan laboratorium yang
dirujuk ke laboratorium di luar Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam
I/BB atas indikasi tertentu. Indikasi pemeriksaan tersebut
adalah:
a. Pemeriksaan saat itu tidak dapat dilayani di Laboratorium
Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB oleh sebab tertentu
seperti: reagensia kosong, alat rusak, dll.
b. Pemeriksaan belum dapat dilakukan di Laboratorium
Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB oleh karena
keterbatasan sarana dan prasarana laboratorium atau
belum efisien untuk dilakukan sendiri.
c. Sebab lain seperti: pemeriksaan belum dapat dilakukan
secara rutin, untuk konfirmasi hasil, dan lain-lain sesuai
keadaan saat itu.

TUJUAN Sebagai dasar / pedoman dalam merujuk berbagai jenis


pemeriksaan ke luar Laboratorium Rumkit Tk. II Putri Hijau
Kesdam I/BB untuk menghindari keterlambatan hasil
laboratorium pasien dan menjaga keakuratan hasil pemeriksaan
laboratorium.
KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Rawat Jalan :


1. Dokter klinisi mengisi jenis pemeriksaan yang diminta di
dalam formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dan
menandatangani formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium.
PEMERIKSAAN RUJUKAN
KELUAR LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/9

PROSEDUR 2. Untuk pasien Jaminan kesehatan (BPJS, Askes, Askin, dll)


formulir permintaan pemeriksaan laboratorium di ACC di
BPJS Center Rumkit Tk. II Putri Hijau.
3. Untuk pasien Umum, formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium langsung di bawa ke laboratorium.
4. Untuk pasien Asuransi (PJKA, Tamiang, PLN) formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium harus di konformasi
terlebih dahulu di yanmas untuk kemudian di bawa ke
laboratorium.
5. Formulir permintaan pemeriksaan diarsipkan sebagai bukti
penggunaan Uang Muka Kerja (UMK).
6. Penanganan selanjutnya tergantung pada indikasi
pemeriksaan dan kategori pasiennya (Tunai atau Non
Tunai: BPJS, Askin, Askes, SKTM, Gakin, dan lain-lain).
 Alur Prosedur
a. Pemeriksaan dirujuk ke laboratorium luar Rumkit
Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB bila ditemukan
situasi di bawah ini:
i. Pemeriksaan saat itu tidak dapat dilayani di
Laboratorium Rumkit Tk. II Putri Hijau
Kesdam I/BB oleh alasan tertentu (seperti
reagensia kosong atau alat rusak),
ii. Tes belum dapat dilakukan di Lab. Rumkit
Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB atau sangat
2/3
jarang diminta maka pemeriksaan akan
dirujuk ke laboratorium luar Rumkit Tk. II
Putri Hijau Kesdam I/BB.
iii. Sebab lain seperti: pemeriksaan belum
dapat dilakukan secara rutin, untuk
konfirmasi hasil, dll sesuai keadaan saat itu
b. Pemeriksaan dirujuk ke Laboratorium yang dipilih
oleh Laboratorium berdasarkan jenis
tes/parameter dan emergensi.
c. Jenis pemeriksaan tersebut didata dan dibuat
laporan perbulan, nantinya dapat digunakan
sebagai dasar untuk pengadaan pemeriksaan
tersebut .

 Pengiriman Spesimen ke Laboratorium Rujukan


PEMERIKSAAN RUJUKAN
KELUAR LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 3/9

PROSEDUR a. Setelah pasien setuju dirujuk melalui Laboratorium


Rumkit Tk. Putri Hijau Kesdam I/BB, petugas
phlebotomy mengambil spesimen dan menyiapkan
pengiriman spesimen.
b. Kurir dari laboratorium rujukan datang mengambil
spesimen.
7. Hasil pemeriksaan dari laboratorium luar di fotocopy
rangkap 2.
8. Jadwalkan pengambilan hasil pada pasien.

Daftar Pemeriksaan yang dikirim keluar laboratorium


Rumkit Tk. II Putri Hijau

LABORATORIUM GATSU
1 MCV, MHC, MCHC
2 Eosinofil Count
3 Serum Fe & TIBC
4 Ferritin
5 Reticulosit Count
6 Agregasi Thrombisit
7 Coom’b Test
8 G-6PD
9 Hb Elektroforesis
10 Masa Prothrombin
11 Masa Thrombin
12 APTT
13 Fibrinogen
14 Thrombo Test
15 Calsium
16 Calsium Ion
17 Magnesium
18 Phosfor
19 Mikrofilaria
PEMERIKSAAN RUJUKAN
KELUAR LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 4/9

PROSEDUR Daftar Pemeriksaan yang dikirim keluar laboratorium


Rumkit Tk. II Putri Hijau

LABORATORIUM GATSU
21 GTT*
22 Insulin Puasa
23 Insulin 2 Jam PP
24 Klirens Kreatinin
25 Klirens Urea
26 Protein Urine 24 Jam
27 Amylase
28 Lipase
29 Hema Test
30 Gamma GT
31 SPE
32 Cholinesterase
33 HbsAg (Titer)
34 Anti HBs (Titer)
35 Anti HBc (Titer)
36 Anti HBc Ig M
37 HbeAg
38 Anti Hbe
39 Ig M Anti HAV
40 Ig G Anti HAV (HAV Total)
41 Anti HCV (elisa)
42 Ig M Anti HCV
43 Alfa Feto Protein
44 CPK/CK-Nac
45 CK-MB
46 LDH
47 Troponin – T
PEMERIKSAAN RUJUKAN
KELUAR LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 5/9

PROSEDUR Daftar Pemeriksaan yang dikirim keluar laboratorium


Rumkit Tk. II Putri Hijau

LABORATORIUM GATSU
48 EKG
49 Treadmill
50 Alfa Feto Protein EIA
51 CEA EIA
52 CA-125
53 CA-19-9
54 CA-153
55 Prostat Spesific Antigen (PSA)
56 Prostat Acid Phospatase (PAP)
57 Squamous Cell Ca
58 Beta HCG Serum
59 LH
60 Testosteron
61 FSH
62 Prolactin
63 Progesteron
64 Estradiol
65 Cortisol
66 Test Kehamilan
67 PAP’S Smear
68 By. Pengambilan PAP’S Smear oleh DR
69 PA Jaringan Besar
70 PA Jaringan Kecil
71 Biopsi
72 Analisa Sperma
73 Spirometri
74 Audiomestri
PEMERIKSAAN RUJUKAN
KELUAR LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 6/9

PROSEDUR Daftar Pemeriksaan yang dikirim keluar laboratorium


Rumkit Tk. II Putri Hijau

LABORATORIUM GATSU
75 VDRL Kualitatif
76 VDRL Semi Kuantitatif
77 TPHA kualitatif
78 TPHA Semi Kuantitatif
79 Tubex Salmonella Typoid IgM
80 Ig M /Ig G Anti Dengue
81 Dengue Antigen NS1
82 Ig M/Ig G Anti HSV I (Kulit)
83 Ig M/Ig G Anti HSV I (Kelamin)
84 Ig M/Ig G Anti Toxoplasma
85 Ig M Anti Rubella
86 Ig G Anti Rubella
87 Ig M Anti CMV
88 Ig G Anti CMV
89 Ig G/Ig M ACA
90 Ig G/Ig G Anti Chlamydia
91 Helitobacter Pilory Antibody
92 HIV Elisa
93 ICT-TB
94 ICT-Malaria
95 ICT-Malaria Vivax
96 ICT-Malaria Falciparum
97 TORCH
98 FT4
99 Apo A 1*
100 Apo B*
101 Lp (a)*
PEMERIKSAAN RUJUKAN
KELUAR LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 7/9

PROSEDUR Daftar Pemeriksaan yang dikirim keluar laboratorium


Rumkit Tk. II Putri Hijau

LABORATORIUM GATSU
102 TSHS
103 FT3
104 Kultur dan kepekaan
105 Kultur BTA
106 Kultur dan kepekaan BTA
107 Sputum BTA
108 Direct Smear (Gram)
109 Direct Smear (jamur/spora)
110 KOH 10%
111 KOH 40%
112 Kultur dan kepekaan darah
113 Kultur dan kepekaan urine
114 Kultur dan kepekaan jamur
115 Kultur an aerob
116 RF Kualitatif
117 RF Semi Kuantitatif
118 ASTO Kualitatif
119 ASTO Semi Kuantitatif
120 ANA
121 Anti ds-DNA
122 Sel LE
123 LE Test
124 C3
125 C4
126 Ig A
127 Ig E
128 Ig G
PEMERIKSAAN RUJUKAN
KELUAR LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 8/9

PROSEDUR Daftar Pemeriksaan yang dikirim keluar laboratorium


Rumkit Tk. II Putri Hijau

LABORATORIUM GATSU
129 Ig G
130 Ig E Total
131 Ig E Rast Penicillin
132 Ig E Rast Daging Ayam
133 Ig E Rast Kepiting
134 Ig E Rast Ikan
135 Ig E Rast Udang
136 Ig E Rast Kerang
137 Ig E Rast Susu
138 Ig E Rast Kacang
139 Ig E Rast Coklat
140 Ig E Rast Putih Telur
141 Ig E Rast Kuning Telur
142 Ig E Rast Aspergius
143 Ig E Rast Jamur Mucor
144 Ig E Rast Debu Rumah
145 Ig E Rast Kecoa
146 Ig E Rast Bulu Ayam
147 Ig E Rast Epitel Anjing
148 Ig E Rast Epitel Kucing
149 Ig E Rast Epitel Tikus
150 Ig E Rast Tungau
151 Ig E Rast Gandum
BIOPSI DR. ESTER SITORUS SP.PA
152 Biopsi Aspirasi
153 PA Jaringan
PEMERIKSAAN RUJUKAN
KELUAR LABORATORIUM

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 9/9

PROSEDUR Daftar Pemeriksaan yang dikirim keluar laboratorium Rumkit


Tk. II Putri Hijau

HISPATOLOGI DR. DELIYUZAR SP.PA


154 PA Jaringan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
ANGKA KESALAHAN MEMASUKKAN & MENCETAK
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No.Dokumen Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Revisi
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Angka kesalahan memasukkan dan mencetak hasil pemeriksaan


laboratorium adalah suatu kesalahan dalam memasukkan dan
mencetak hasil pemeriksaan yang salah dan dapat
mengakibatkan pasien mendapatkan penanganan/terapi yang
salah dari dokter, sampai berakibat fatal.
Yang dimaksud kesalahan memasukkan dan mencetak hasil
pemeriksaan laboratorium, termasuk :
1. Kesalahan transfer pemeriksaan/nilai rujukan/satuan test.
2. Kesalahan transfer hasil antara pasien satu dan lainnya.

TUJUAN 1. Menghindari kesalahan transfer pemeriksaan/nilai


rujukan/satuan test
2. Menghindari kesalahan transfer hasil antara pasien satu dan
lainnya.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR A. Kriteria :
1. Inklusi :
a. Petugas kompeten
b. Sistem informasi berfungsi dengan baik
2. Eksklusi : -
B. Tipe Indikator : Rate Based
C. Pembilang (Numerator) : Jumlah kesalahan yang terjadi
D. Penyebut (Denominator) :Jumlah pasien laboratorium
dalam periode yang sama
E. Standard : 0%
ANGKA KESALAHAN MEMASUKKAN & MENCETAK
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No.Dokumen Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Revisi
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN HASIL
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN

No.Dokumen Halaman
No. Revisi
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Ketepatan waktu pemberian hasil pemeriksaan hematologi rutin


adalah waktu pemberian hasil pemeriksaan (turn around time)
dalam waktu yang diperlukan mulai dari pengambilan sample
sampai hasil selesai dicetak, dan sampai ke klinisi. Dalam hal ini
berlaku untuk pemeriksaan Hematologi rutin.

TUJUAN Menghindari hal yang mengakibatkan mengakibatkan


ketidaknyamanan pasien.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 38 / II / 2015 tentang Kebijakan Waktu Tunggu
(Response Time) Hasil Pemeriksaan Laboratorium.

PROSEDUR A. Kriteria :
1. Inklusi :
a. Petugas terampil mengoperasikan alat
b. Alat berfungsi baik
2. Eksklusi :
a. Bila alat tidak berfungsi dengan betul dan teknisi lambat
datang
B. Tipe Indikator : Rate Based
C. Pembilang (Numerator) : Jumlah pasien yang mendapat
hasil melewati waktu ”TAT”
yang telah ditetapkan.
D. Penyebut (Denominator) : Jumlah pasien yang periksa
Hematologi rutin
E. Standard : ≤5%
F. Keterangan : Kurun waktu 6 bulan
KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN HASIL
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN

No.Dokumen Halaman
No. Revisi
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
KETIDAKPUASAN PASIEN

No.Dokumen Halaman
No. Revisi
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 1/2
KESDAM I/BB

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Ketidak puasan pasien merupakan respon pasien sebagai hasil


dan evalasi ketidak sesuaian kinerja/tindakan yang dirasakan
sebagai akibat dari tidak terpenuhinya harapan.

TUJUAN 1. Menghindari hal yang mengakibatkan mengakibatkan


ketidaknyamanan pasien.
2. Pengevalasian kinerja
3. Peningkatan pelayanan

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 01 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR A. Kriteria :
1. Inklusi :
a. Petugas terampil
b. Bahan pembantu/penunjang kualitas baik
2. Eksklusi :
- Pasien :
a. Tidak kooperatif ( mis takut, bergerak)
b. Terlalu gemuk sehingga vena/arteri tidak teraba
c. Kondisi vena halus dan rapuh
d. Posisi vena sulit (pasien diinfus)
e. Vena keras dan mobile (pada orang tua)
B. Tipe Indikator : Rate Based
C. Pembilang (Numerator) :
- Jumlah angka pengulangan pengambilan sample darah
dalam kurun waktu 1 bulan.
D. Penyebut (Denominator) :
- Jumlah pasien yang diambil darahnya dalam kurun
waktu 1 bulan.
E. Standard : ≤2%
F. Keterangan : Kurun waktu 6 bulan
KETIDAKPUASAN PASIEN

No.Dokumen Halaman
No. Revisi
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 2/2
KESDAM I/BB
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up
PROSEDUR SAMPLING DARAH

No.Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 1/2


KESDAM I/BB

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO)
28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Prosedur standar sampling darah merupakan pedoman bagi


petugas yang mengambil sampel darah/melakukan punksi vena
agar dapat menangani sampel dengan benar sehingga
pemeriksaan laboratorium lebih berkualitas.

TUJUAN Sebagai pedoman bagi petugas yang mengambil sampel


darah/melakukan punksi vena agar dapat menangani sampel
dengan benar sehingga pemeriksaan laboratorium lebih
berkualitas.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Pengambilan sampel dilakukan oleh petugas yang kompeten,


yaitu perawat dan analis.
2. Identifikasi pasien dan pelabelan sampel merupakan hal yang
sangat esensial, agar hasil pemeriksaan sesuai dengan
pasien (tidak tertukar).
3. Prosedur penampungan dan penanganan sampel darah
dilakukan dengan sistem tabung vakum “evacuated” dengan
indikator warna penutup tabung sesuai dengan keperluan dan
jenis bahan aditif/antikoagulan.
4. Urutan menampung darah pada waktu punksi vena harus
mengikuti aturan tertentu yg dijelaskan dalam prosedur untuk
mencegah kontaminasi silang dari bahan aditif yang terdapat
dalam tabung.
5. Tabung yang sudah berisi darah harus segera dikirim ke
laboratorium (≤ 1 jam sesudah pengambilan) agar hasil
pemeriksaan lebih baik.
PROSEDUR SAMPLING DARAH

No.Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 2/2


KESDAM I/BB
PROSEDUR 1.Perlengkapan
- Penampung darah (Evacuated tube) sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang diperlukan.
- Rak tabung

2.Langkah kerja

1. Pastikan sebelum menampung darah seluruh tabung yang


diperlukan sudah tersedia sesuai dengan jenis
pemeriksaannya.
2. Menampung darah pasien dengan sistem tabung evacuated
melalui holder/adapter yang dihubungkan dengan jarum
suntik/wing needle.
3. Penampungan darah harus diambil sesuai urutan untuk
mencegah kontaminasi silang (carryover) dari zat aditif yang
terkandung masing-masing tabung.
4. Urutan pengambilan yang direkomendasikan sebagai berikut:
1. Pertama-tabung tanpa aditif :
a) Tabung Kimia (tutup merah +/- clot activator)
b) Tabung Sodium Citrat (tutup biru muda)
2. Kedua-tabung dengan aditif/antikoagulan :
a) Tabung EDTA (tutup ungu muda)
b) Tabung sodium heparin (tutup biru muda)
3. Tabung vakum evacuated harus diisi darah sampai batas
yang ditentukan agar rasio zat aditif dan sampel darah sesuai
untuk hasil pemeriksaan yang lebih tepat.
4. Campurkan dengan memutar atau membalik-balik tabung
sesuai dengan ketentuan.
5. Beri label tabung-tabung tersebut ketika masih disamping
pasien.
6. Letakkan tabung pada rak tabung dan kirim sampel segera
ke laboratorium. (≤ 1 jam sesudah pengambilan)

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PENYIMPANAN REAGEN

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/3

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Penyimpanan reagen adalah peletakan reagen yang digunakan


untuk kebutuhan laboratorium.

TUJUAN Untuk menympan reagen

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 34 / II / 2015 tentang Kebijakan Perencanaan,
Permintaan, Pembelian, Penyimpanan, Penggunaan, Dan
Evaluasi Reagensia Laboratorium.

PROSEDUR 1. Hal umum yang harus menjadi perhatian di dalam


penyimpanan dan penataan bahan kimia diantaranya
meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat resiko
bahaya (multiple hazards), pelabelan (labeling), fasilitas
penyimpanan (storage facilities), wadah sekunder
(secondary containment), bahan kadaluarsa (outdate
chemicals), inventarisasi (inventory), dan informasi resiko
bahaya (hazard information).
2. Pisahkan antara sediaan liquid dan solid dan klasifikasikan
berdasarkan sifatnya: flamable, mudah meledak, toxic,
oksidator, korosif, infeksi, dll.
3. Disimpan dalam suatu lemari hindari bahan dari kayu.
4. Kondisi ruangan harus dingin/ber AC atau dengan
dilengkapi exhaust fan, lampu ruangan pilih yang fire proof,
dan kalau tidak dilengkapi dengan AC, ruangan harus
punya sirkulasi udara yg baik Karena ada beberapa reagen
yg penyimpananya dibawah suhu 25 C, pantau suhu
ruangan maksimal 30 C.
PENYIMPANAN REAGEN

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/3

PROSEDUR 5. Tempat penyimpanan harus bersih, kering dan jauh


darisumber panas atau kena sengatan sinar matahari. Di
samping itu tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan
ventilasi yang menuju ruang asap atau ke luar ruangan.
Pada penataan bahan kimiapun diperlukan sumber literatur
untuk mengetahui spesifikasi masing-masing bahan kimia
tersebut. Spesifikasi bahan kimia akan dijumpai pada buku
katalog bahan.
6. Jika terjadi tumpahan yang paling baik mengatasinya
dengan pasir atau dengan air kran.
7. Buat sistem administrasi nya: daftar isi, jumlah stock, ED
bahan, memasang perhatian APD yg sesuai dg
peruntukannya, dll.
8. Salah satu informasi penting yang harus selalu disertakan
adalah lembar data keselamatan data (Material Safety Data
Sheet – MSDS)
9. Informasi MSDS disamping harus tercantum pada produksi,
juga harus muncul pada dokumen pengangkutan,
penyimpanan, pengedaran dan juga pada kemasan bahan
tersebut.

Penyimpanan Reagen yang bersifat berbahaya memerlukan


perlakuan khusus, antara lain :
a. Lokasi dan konstruksi tempat penyimpanan reagen yang
bersifat berbahaya dan beracun membutuhkan pengaturan
tersendiri, agar tidak terjadi kecelakaan akibat kesalahan
dalam penyimpanan tersebut.
b. Penyimpanan dan penataan bahan kimia berdasarkan
urutan alfabetis tidaklah tepat, kebutuhan itu hanya
diperlukan untuk melakukan proses pengadministrasian.
Pengurutan secara alfabetis akan lebih tepat apabila bahan
kimia sudah dikelompokkan menurut sifat fisis, dan sifat
kimianya terutama tingkat kebahayaannya.
c. Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan bahan kimia
lain, harus disimpan secara khusus dalam wadah sekunder
yang terisolasi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
PENYIMPANAN REAGEN

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 3/3

PROSEDUR pencampuran dengan sumber bahaya lain seperti api, gas


beracun, dan ledakan. Penyimpanan bahan kimia tersebut
harus didasarkan atas tingkat risiko bahayanya yang paling
tinggi. Misalnya benzene memiliki sifat flammable dan toxic.
d. Sifat dapat terbakar dipandang memiliki resiko lebih tinggi
dari pada timbulnya karsinogen. Oleh karena itu
penyimpanan benzena harus ditempatkan pada cabinet
tempat menyimpan zat cair flammable dari pada disimpan
pada cabinet bahan toxic.
e. Reagen berbahaya dan beracun yang dianggap
kadaluwarsa, atau tidak memenuhi spesifikasi, atau bekas
kemasan, yang tidak dapat digunakan tidak boleh dibuang
sembarangan, tetapi harus dikelola sebagai limbah
berbahaya dan beracun. Kadaluwarsa adalah bahan yang
karena kesalahan dalam penanganannya menyebabkan
terjadinya perubahan komposisi dan atau karakteristik
sehingga bahan tersebut tidak sesuai lagi dengan
spesifikasinya.
f. Salah satu langkah yang wajib dilakukan adalah kewajiban
uji kesehatan secara berkala bagi pekerja, sekurang-
kurangnya 1 kali dalam 1 tahun, dengan maksud untuk
mengetahui sedini mungkin terjadinya kontaminasi oleh
zat/senyawa kimia berbahaya dan beracun terhadap
pekerja atau pengawas lokasi tersebut.
g. Salah satu kehawatiran utama dalam penanganan
berbahaya dan beracun adalah kemungkinan terjadinya
kecelakaan baik pada saat masih dalam penyimpanan
maupun kecelakaan pada saat dalam pengangkutannya.
Kecelakaan ini adalah lepasnya atau tumpahnya reagen
kelingkungan, yang memerlukan penanggulangan cepat
dan tepat. Bila terjadi kecelakaan, maka kondisi awalnya
adalah berstatus keadaan darurat (emergency).

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Farmasi
PERMINTAAN REAGEN & BEKKES

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Permintaan Reagen & Bekkes adalah agar Pemerintah


menyediakan reagen untuk pemeriksaan laboratorium bagi
pasien dinas. Reagen tersebut dialokasikan berdasarkan
permintaan yang diajukan Laboratorium per bulannya. Setiap
bulan diajukan permintaan reagen untuk kebutuhan selama 1
(satu) bulan ke ruang Waka Rumkit.

TUJUAN 1. Agar kebutuhan reagen untuk pemeriksaan pasien


terpenuhi.
2. Melaksanakan tugas pokok Rumkit Tk II. Putri Hijau
Kesdam I/BB
3. Memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 34 / II / 2015 tentang Kebijakan Perencanaan,
Permintaan, Pembelian, Penyimpanan, Penggunaan, Dan
Evaluasi Reagensia Laboratorium.

PROSEDUR 1. Ajukan Bekkes setiap bulannya.


2. Ajukan permintaan reagen dan bekkes tiap bulan ke Waka
Rumkit.
3. Koordinasikan dengan Waka Rumkit untuk rencana realisasi
pengadaan sesuai plafond dana yang ada.
4. Koordinasikan dengan Wak Rumkit bila kebutuhan tidak
terpenuhi untuk mengupayakan tambahan dukungan dari
Rumkit Tk II. Putri Hijau.

UNIT TERKAIT 1. Waka Rumkit Tk. II Putri Hijau


2. Instalasi Laboratorium
3. Instalasi Farmasi
SKEMA PELAYANAN PASIEN
DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/3

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Skema Pelayanan di laboratorium adalah peta pelayanan di


sekitar lingkungan Laboratorium

TUJUAN 1. Terselenggranya pelayanan laboratorium yang berhasil guna


2. Sasaran meningkatkan upaya mutu pelayanan laboratorium

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.
SKEMA PELAYANAN PASIEN
DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/3

Prosedur Skema Pelayanan Pasien di Laboratorium

Jam Kerja ( 07.00 s.d 14.30 ) Di Luar Jam Kerja (14.30 s.d 07.00)
Formulir permintaan Dokter Formulir permintaan Dokter

Pengambilan Pengambilan Pengambilan Pengambilan


Sampel di Sampel di Sampel di Sampel di
Poliklinik Lab Ruang Ruang Ruang Gawat
Perawatan Perawatan Darurat
( Pasien
Rawat Jalan) ( Pasien ( Pasien

Pengelolaan dan Pemeriksaan Pengelolaan dan Pemeriksaan


di Laboratorium di Laboratorium

Hasil Pemeriksaan dicetak di Hasil Pemeriksaan dicetak di


Komputer Komputer

Evaluasi hasil Evaluasi hasil


Laporan dan
Arsip di Arsip di dan
Bulanan dan saran oleh
komputer komputer Konsultasi ke
Statistik dokter dokter jaga
Patologi Klinik Patologi Klinik

Jaringan Jaringan
Komputer Bagi Rawat Komputer
Bagi Rawat
online antara Inap Non Cito online antara
Jalan Hasil
Laboratorium, Hasil di Laboratorium,
diserahkan
Rawat Jalan distribusikan Rawat Jalan
kepada
& ke Loker &
Penderita
Rawat Inap perawatan Rawat Inap

Dokter yang Dokter yang


Bagi Hasil Bagi Hasil
Pengirim Pengirim
SKEMA PELAYANAN PASIEN
DI LABORATORIUM

No. Revisi Halaman


No.Dokumen
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU 3/3
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up.
ALUR SAMPEL/SPESIMEN
DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Skema alur Sampel di Laboratorium adalah peta di sekitar


lingkungan Laboratorium

TUJUAN Pencapaian penanganan Spesimen dengan baik.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Alur Sampel

Ruang Rik.
Ruang Ruang Urine
Tunggu I, II, III, IV,
Rawat VI, VII, VIII,
Jalan XA, XB, XI,
XII Ruang Rik.
Hematologi
Loket
Pendaftaran
Ruang
Rik. Kimia
Ruang.
Sampling
Ruang
Rik. Immunologi

Ruang
Rik. Mikrobiologi
ALUR SAMPEL/SPESIMEN
DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


KETENTUAN CUTI / IZIN PERSONEL
LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No.Dokumen Halaman


No. Revisi
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Ketentuan Cuti / Izin bagi setiap personel di Rumkit Tk. II Putri
Hijau Kesdam I/BB adalah merupakan Hak dan kesejahteraan
bagi setiap personel di pelayanan Laboratorium.

TUJUAN Agar setiap personel Laboratorium tetap mendapatkan Hak Cuti


dan Izinnya dengan baik dengan tetap sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di Laboratorium Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam
I/BB

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Cuti Tahunan.


a. Setiap personel di Laboratorium Rumkit Tk. II Putri Hijau
Kesdam I/BB mendapat hak cuti tahunan dalam 1 tahun
kerja, sebanyak 12 hari kerja ( Hari kerja dalam satu
minggu 6 hari kerja “ termasuk hari Sabtu ).
b. Pengajuan surat cuti tetap diajukan secara resmi ke
pimpinan Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB, 12 hari
kerja terinci beserta tanggal rencana cuti.
c. Dalam pelaksanaan cuti tahunan, disesuaikan dengan
keadaan / kebutuhan Laboratorium dan setiap personel di
Laboratorium harus mengajukan / mengisi buku cuti untuk
di ACC Kaur, Kasi dan Kasub Instalasi Patologi Klinik,
menyesuaikan dengan tanggal pelaksanaan yang disetujui,
atas izin dari Kasub Instalasi Patologi Klinik. Dasar proses
izin cuti tersebut tetap dengan dasar Surat Cuti tahunan
yang dikeluarkan Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB.
KETENTUAN CUTI / IZIN PERSONEL
LABORATORIUM

No. Revisi Halaman


No.Dokumen
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 2/2
SPO/AP/ / /2015

PROSEDUR 2. Izin

a. Setiap personel di Laboratorium, mendapat hak Izin maksimal


dalam 1 kali pengajuan sebanyak 3 hari.
b. Jika masih diperlukan waktu tambahan, maka yang
bersangkutan dapat mengajukan lagi izin tambahan.
c. Ketentuan khusus tentang Izin di laboratorium diberikan
dengan konsekuensi mengurangi hari cuti tahunan yang
bersangkutan.

3. Kebijakan.
a. Khusus di Laboratorium Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam
I/BB, kebijakan Cuti tahunan dan Izin diberikan oleh Kasub
instalasi Patologi Klinik.
b. Pelaksanaan cuti / Izin diatur sedemikian rupa agar
kegiatan pelayanan Laboratorium Tetap berjalan dengan
baik.
c. Pengaturan Cuti / Izin harus sepengetahuan Kaur, Kasi dan
Kasub Instalasi Patologi Klinik ( Jika tujuan alamat cuti
diluar garnizun maka, yang bersangkutan perlu
mengajukan Surat Izin Jalan dari Rumkit Tk. II Putri Hijau
Kesdam I/BB Ditkesad up Urdalset )
d. Hal – hal diluar ketentuan tersebut diatas, diatur sesuai
dengan keadaan dan kebijakan Kasub Instalasi Patologi
Klinik.

4. Selesai.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


KETENTUAN JAGA LABORATORIUM

No.Dokumen Halaman
No. Revisi
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Ketentuan jaga adalah penentu Setiap petugas analis kesehatan


dikenakan giliran tugas jaga 24 jam di laboratorium

TUJUAN Pelayanan pemeriksaan laboratorium tersedia selama 24 jam.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Setiap analis kesehatan mendapat giliran tugas jaga 24


jam sebanyak rata–rata 3–4x / bulan, sesuai dengan
jumlah tenaga analis di Laboratorium.
2. Petugas yang berhalangan (sakit/kecelakaaan/musibah)
diganti oleh petugas cadangan yang ditetapkan setiap
bulan.
3. Petugas yang berusia lebih dari 50 tahun mendapat tugas
jaga 2x / bulan.
4. Petugas yang mendapat surat keterangan dokter kerja
ringan  jaga 2x / bulan
5. Petugas wanita : - hamil  7 bulan: jaga < 4x / bulan
- hamil 7 - 8 bulan : 2x / bulan
- hamil  8 bulan : bebas jaga hingga bayi usia 7
bulan.
- Mempunyai bayi : jaga 3 – 4x / bulan (sipil biasa).
6. Petugas dengan status 1 tahun menjelang Masa Persiapan
Pensiun mendapat tugas jaga 1x / bulan.
7. Petugas dibebas tugaskan bila :
a. Mendapat tugas khusus / dinas luar / dibutuhkan
Laboratorium, dengan seijin dan sepengetahuan
KaSubInstal Patologi Klinik.
KETENTUAN JAGA LABORATORIUM

No.Dokumen Halaman
No. Revisi
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR b. Surat keterangan dokter bebas tugas jaga dengan


catatan dapat di evaluasi bila dipandang perlu.
c. Lepas perawatan sesuai surat keterangan dokter
d. Enam bulan sebelum Masa Persiapan Pensiun ( MPP)

Catatan : Bila ada Kejadian Luar Biasa, misalnya ada wabah


atau keadaan siaga akan ditambah petugas Administrasi sesuai
kebutuhan atau diberlakukan protap KLB (mass casualties)

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


MENYIAPKAN BAHAN UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No.Dokumen
KESDAM I/BB No. Revisi
1/6
SPO/AP/ / /2015

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Mengambil menyiapkan bahan merupakan langkah awal sebelum


pemeriksaan laboratorium dari pasien rawat inap maupun rawat
jalan. Menyiapkan bahan pemeriksaan merupakan proses
pemeriksaan laboratorium tahap pra analitik dan ikut menentukan
mutu hasil pemeriksaan.

TUJUAN Mendapatkan bahan pemeriksaan yang representatif

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Pengambilan darah vena.


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Semprit steril 3 ml, 5ml, 10 ml atau veno ject.
b. Kapas alkohol 70 %, penampung dengan / tanpa anti
koagulan
c. Tourniquet
d. Plester
2. Posisi pasien : Rawat jalan : duduk tenangkan pasien. :
Rawat inap : berbaring
3. Desinfeksi fossa cubiti dengan kapas alkohol 70 %. Biarkan
kering.
4. Pasang tourniquet , pasien mengepalkan tangan.
5. Tusuk vena mediana cubiti arah jarum 15-30 0 terhadap
lengan, lubang jarum menghadap ke atas, pengisap posisi “ 0
“.
6. Bila tusukan berhasil pangkal jarum terisi darah , isap darah
perlahan – lahan sesuai dengan yang dibutuhkan, pasien
melepaskan kepalannya.
MENYIAPKAN BAHAN UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No.Dokumen Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB No. Revisi
SPO/AP/ / /2015 2/6

PROSEDUR 7. Lepaskan tourniquet, tekan tempat masuk jarum dengan


kapas alkohol, cabut jarum beserta semprit.
8. Lepaskan jarum dari semprit alirkan darah ke dalam
penampung perlahan-lahan dengan mengalirkan
9. melalui dinding dalam penampung tanpa / dengan
antikoagulan
10.Selesai

Catatan :
- Pengambilan darah tidak diperbolehkan pada
ekstremitas yang dipasang infus.
- Pada bayi / anak kecil pertimbangkan ambil darah
dari vena kulit kepala dengan wing needle.
- Pada pasien dewasa bila perlu dapat mengambil
darah dari vena pergelangan kaki.
3. Darah EDTA
i. Darah vena sebanyak 2 ml dialirkan ke dalam
penampung yang telah berisi serbuk K 2EDTA
sedemikian rupa sehingga diperoleh kadar K 2EDTA 1–2
mg/ml darah.
ii. Segera botol penampung digoyang membentuk angka
delapan di atas meja selama kurang lebih satu menit,
lalu ditutup.
iii. Selesai
4. Darah kapiler
i. Alat dan bahan
ii. Lanset steril disposable
iii. Kapas alokohol 70 %
iv. Kapas kering ( steril ).
v. Pasien dewasa : diambil dari ujung jari ( pilih satu dari
3 jari tengah tangan). Pasien bayi / anak kecil : tumit
kaki.
vi. Desinfeksi daerah pengambilan dengan kapas alkohol
biarkan kering.
vii. Regangkan kulit, tusuk dengan lanset.
viii. Hapus 2 tetes darah yang pertama, tetes berikutnya
gunakan sebagai sampel.
ix. Setelah sampel diperoleh, hapus darah dan tekan
bekas tusukan dengan kapas kering.
x. Selesai.
MENYIAPKAN BAHAN UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 3/6

PROSEDUR 5. Darah sitrat 9 : 1


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
2. Semprit steril 3 ml, 5ml atau veno ject.
3. Kapas alkohol 70 %, penampung dengan
antikoagulan bertutup
4. Tourniquet
5. larutan Na sitrat 3,8 % (0,109 M)
6. Plester
1. Darah vena yang sudah diperoleh dimasukkan ke dalam
penampung plastik (venoject yang sudah berisi cairan
sitrat).
2. Gunakan darah sitrat untuk pemeriksaan hemostasis.
3. Selesai.
6. Darah heparin
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
- Semprit steril 2 mL atau venoject.
- Kapas alkohol 70 %.
- Tourniquet
- Heparin
- Plester
2. Isap antikoagulan heparin hanya membasahi semprit.
3. Gunakan darah heparin untuk analisa gas darah.
4. Lakukan tindakan antiseptis pada daerah arteri radialis,
arteri brachialis atau arteri femoralis.
5. Ambil darah dari arteri radialis dengan sudut
pengambilan 300 atau arteri femoralis dengan sudut
tegak lurus atau arteri brachialis dengan sudut
pengambilan 450
6. Ambil darah 2 ml , semprit diputar di antara kedua
telapak tangan selama 5 detik , kemudian bolak balik
selama 5 detik.
7. Kirim ke laboratorium segera dengan suhu kurang lebih
40C misalnya dengan jalan memasukkan air es ke dalam
kantung plastik, atau dengan es batu dengan syarat
tidak boleh kontak dengan material.
8. Pemeriksaan harus segera dilakukan dalam waktu
kurang dari 15 menit setelah pengambilan darah.
9. Simpan / bawa dalam keadaan dingin kurang lebih 4 0C
dan tidak boleh lebih dari 30 menit bila tidak segera
diperiksa.
MENYIAPKAN BAHAN UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No.Dokumen Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB No. Revisi
SPO/AP/ / /2015 4/6

PROSEDUR 10. Selesai

7. Urin untuk pemeriksaan mikrobiologi:


Urin porsi tengah

Wanita
a. Siapkan 4 potong kasa steril. Satu potong kasa steril dibasahi
air sabun, dua potong dibasahi aqua steril, satu potong lagi
dibiarkan kering. Siapkan pula wadah streril dan jangan buka
tutupnya sebelum pembersihan daerah vagina selesai
b. Pisahkan kedua labia mayora dengan dua jari dan bersihkan
daerah vagina dan muara uretra dengan potongan kasa steril
yang mengandung sabun, arah pembersihan dari depan ke
belakang. Kemudian buang kasa yang telah dipakai.
c. Bilas daerah tersebut dengan arah depan ke belakang
dengan kasa yang dibasahi aqua steril. Selama pembilasan
labia tetap ditahan terbuka. Lalu bilas sekali lagi dengan kasa
yang dibasahi aqua steril, kemudian keringkan daerah
tersebut dengan kasa steril.
d. Tahan terus kedua labia dan penderita mulai berkemih.
e. Buang beberapa mililiter urin yang pertama keluar
f. Tampung aliran selanjutnya ke dalam wadah steril sampai
wadah terisi setengahnya.
g. Tutup wadah dengan rapat, bersihkan urin yang tertumpah.
h. Beri label yang lengkap, segera kirim ke laboratorium.

Pria
b. Siapkan 4 potong kasa seperti pada wanita (lihat
sebelumnya)
c. Tarik preputium ke belakang (kalau tidak disirkum sisi)
dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis
dengan kasa yang dibasahi air sabun.
d. Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi aqua steril.
Ulangi sekali lagi, lalu keringkan daerah tersebut dengan
kasa steril yang kering
e. Tetap tahan preputium ke belakang mulailah berkemih
f. Buang beberapa mililiter urin yang pertama keluar,
kemudian tampung dalam wadah steril sampai terisi
setengahnya.
g. Tutup wadah dengan rapat, bersihkan urin yang tertumpah.
MENYIAPKAN BAHAN UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No.Dokumen Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB No. Revisi
SPO/AP/ / /2015 5/6

PROSEDUR h. Beri label yang lengkap, segera kirim ke laboratorium.


Kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pra analitik :
1. Identifikasi pasien tidak lengkap.
2. Persiapan pasien kurang baik, misalnya puasa kurang lama.
3. Pemakaian penampung yang tidak tepat, misalnya
pemeriksaan glukosa darah sampel dimasukkan kedalam
tabung berisi garam EDTA.
4. Pemasangan torniquet terlalu lama pada waktu mengambil
darah.
5. Jarum ditusukkan sebelum alkohol pada kulit kering.
6. Pengambilan sampel tersendat – sendat sehingga timbul
mikro trombi pada sampel.
7. Pelabelan sampel salah misal salah nama, nomor.
8. Volume darah tidak tepat dengan antikoagulan yang terdapat
dalam botol yang seharusnya, misalnya pengambilan sampel
darah untuk filaria pada siang hari.
9. Cara pengocokan sampel yang salah sehingga terjadi
hemolisis.
10. Pengiriman sampel tidak tertutup sehingga terkontaminasi.
11. Pengiriman sampel terlambat sampai Laboratorium.
12. Pengiriman sampel untuk analisa gas darah tidak memakai
pendingin.
13. Pengiriman sampel untuk kultur, tidak memakai media
transport.
14. Kesalahan pencatatan / pemasukkan data ke dalam
komputer.
15. Pengambilan / pengiriman sampel untuk pemeriksaan
bakteriologi tidak steril / terkontaminasi.
16. Pengambilan sampel urine untuk pemeriksaan kultur
resistensi bukan urine porsi tengah.
17. Penyimpanan sampel urine untuk pemeriksaan kultur
resistensi pada suhu kamar lebih dari 1 jam.
18. Pengambilan sampel pus untuk kultur resistensi di daerah
yang telah diberi antiseptik.
19. Pengambilan sampel dahak yang ditampung / diambil bukan
dahak tapi air liur.
20. Pengambilan sampel pada lengan yang sama dengan infus
line.
21. Waktu pengambilan sampel tidak sesuai dengan waktu
MENYIAPKAN BAHAN UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No.Dokumen Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB No. Revisi
SPO/AP/ / /2015 6/6

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PENDAFTARAN PASIEN LABORATORIUM

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 1/2
KESDAM I/BB

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Prosedur pendaftaran pasien adalah proses pendaftaran yang


harus dijalani pasien sebelum dilakukan pemeriksaan
laboratorium.

TUJUAN Memberi petunjuk kepada petugas mengenai tata cara


pendaftaran pasien.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Pasien melengkapi persyaratan untuk pendaftaran pasien,


- Untuk pasien BPJS Mandiri : SEP, fotokopi rujukan,
fotokopi kartu keluarga, fotokopi KTP, kartu BPJS, dan
Kartu Berobat
- Untuk pasien BPJS Angkatan dan keluarganya : SEP,
fotokopi rujukan PPK 1, fotokopi kartu keluarga,
fotokopi KTP, kartu BPJS, dan Kartu Berobat
- Untuk pasien ASKIN : SEP, fotokopi rujukan, fotokopi
kartu keluarga, fotokopi KTP, kartu Askin
- Untuk pasien Jamkesmas/Jamkesda : SEP, fotokopi
rujukan, Fotokopi kartu keluarga, fotokopi KTP, kartu
Jamkesmas/Jamkesda, dan Kartu Berobat
- Untuk pasien ASKES: SEP, fotokopi ASKES, lembar
rujukan pemeriksaan, dan Kartu Berobat
2. Pasien mengambil nomor urut antrian dan menunggu
panggilan sesuai loket dan nomor urut untuk pendaftaran
3. Petugas memanggil pasien sesuai no urut antrian, Petugas
mencocokkan nama pasien dari lembar permintaan
pemeriksaan dengan KTP/Kartu Identitas lainnya. Petugas
pendaftaran mengisi Tindakan medis di SEP untuk
PENDAFTARAN PASIEN LABORATORIUM

No. Dokumen No Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 2/2


KESDAM I/BB

PROSEDUR pembebanan pemeriksaan.


4. Setelah pengambilan sample selesai, petugas
memberitahukan pengambilan hasil sesuai jenis/lama
pemeriksaan pada hari tertentu.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN
DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pelayanan terhadap pengunjung laboratorium merupakan bagian


dari proses pemeriksaan laboratorium tahap pra analisa, karena
itu perlu dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Pelayanan
poliklinik yang memerlukan pemeriksaan laboratorium dan perlu
dilengkapi dengan beberapa persyaratan administrasi. Petugas
loket laboratorium melayani pasien dengan baik dan benar agar
persyaratan tersebut terpenuhi

TUJUAN Untuk memperoleh hasil pemeriksaan laboratorium yang bermutu


baik secara teknis medis, maupun administratif.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Tentukan status pasien: dinas, umum, BPJS atau jaminan


2. Dalam hal pasien BPJS tentukan : BPJS AD atau BPJS non
AD. Periksa kelengkapan administrasi BPJS sesuai
ketentuan masing-masing
3. Pasien Dinas : periksa persyaratan dan surat pengantar.
4. Pasien umum : Bila tanpa surat pengantar, dikonsulkan ke
dokter laboratorium untuk menentukan jenis pemeriksaan
yang diperlukan.
5. Pasien jaminan : surat rujukan yang telah diketahui.
6. Ikuti sesuai skema jalur pelayanan yang telah ditetapkan.
7. Selesai
PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN
DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Medical Cek Up.
PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP
DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pelayanan laboratorium pasien rawat inap merupakan bagian dari


proses pemeriksaan laboratorium tahap pra analisa, karena itu
perlu dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Pelayanan
rawatan inap yang memerlukan pemeriksaan laboratorium dan
perlu dilengkapi dengan beberapa persyaratan administrasi.
Petugas laboratorium melayani pasien dengan baik dan benar
agar persyaratan tersebut terpenuhi. Pengambilan sampel
pasien rawat inap dilakukan oleh perawat, kecuali untuk ruang
Anak, pengambilan sampel dilakukan oleh petugas laboratorium.
Sampel–sampel tersebut diantar ke Laboratorium untuk dikelola
lebih lanjut.

TUJUAN Agar pemeriksaan laboratorium tahap pra analitik terlaksana


dengan baik dan benar.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Lihat Juklak persiapan pasien untuk pemeriksaan


laboratorium dan Juklak sampling.
2. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk
sampling.
3. Siapkan formulir permintaan. Isi lengkap : Nama, Usia, Jenis
kelamin, Pangkat, NRP, No RM, Ruang perawatan, Tanggal,
Diagnosa klinik, Nama dokter yang meminta, Jenis sampel,
diambil pukul…., Pemeriksaan yang diminta.
4. Pengambilan sampel di ruangan disarankan ± jam 05. 00
PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP
DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 5. Petugas Ru. Rawat Inap mengirim contoh darah pasien


(sampel) ke Laboratorium pada Jam kerja (Pukul 07. 00–12.00).
6. Segera antar sampel ke laboratorium pada kesempatan
pertama.
7. Petugas laboratorium menerima sampel dan mencatat data
formulir dan keadaan sampel yang dikirim
8. Sampel yang tidak memenuhi syarat diulang/ ditolak/
ditunda. Kekurangan administratif harus segera dilengkapi
saat penyerahan sampel.
9. Sampel yang diterima :
 Diberi nomor (lihat juklak sistem penomoran)
 Dikumpulkan dan didistribusikan ke seksi-seksi
pemeriksaan
 Formulir permintaan “ diterima pukul ...”, dan diisi.
10. Petugas laboratorium memasukkan data dan permintaan
pemeriksaan kedalam komputer
11. Contoh formulir permintaan pemeriksaan (lihat lampiran...)
12. Selesai

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Intensive Care Unit (ICU)
5. OK
PERSIAPAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

Persiapan pasien untuk pemeriksaan laboratorium merupakan


pemeriksaan Laboratorium yang terencana, dimana pasien harus
PENGERTIAN
disiapkan terlebih dahulu.

Untuk mendapatkan sampel yang representatif


TUJUAN
Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 01 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
KEBIJAKAN
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

1. Puasakan pasien 10 – 12 jam untuk pemeriksaan laboratorium


dasar seperti : LED dan Glukosa puasa.
2. Puasa 12–14 jam untuk pemeriksaan : kolesterol, trigliserida,
HDL.
3. Informasikan kepada laboratorium obat – obatan yang
diberikan untuk pasien seperti :
 Pil KB - Fe
PROSEDUR
 Antidiabetik - Antibiotika
 Kortikosteroid - Antitiroid
 Anti Coagulant
4. Hentikan konsumsi makanan tertentu, misalnya pisang untuk
pemeriksaan VMA, brokoli untuk pemeriksaan monitor
antikoagulan oral.

1. Instalasi Laboratorium
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up.
EVALUASI KEGIATAN DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

Evaluasi kegiatan di laboratorium adalah evaluasi atas kegiatan


internal Laboratorium, yang dilakukan Kasub instalasi patologi
PENGERTIAN
klinik beserta staf.

1. Mengetahui adanya penyimpangan dan kebijakan yang ada.


TUJUAN 2. Menetapkan kebijakan baru sebagai tindakan perbaikan.

Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau


No : SK/ 01 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
KEBIJAKAN
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

1. Evaluasi kegiatan Laboratorium dilakukan minimal 1 kali


dalam 1 tahun.
2. Evaluasi meliputi bidang administrasi, keuangan, fasilitas K-3.
pendidikan serta pemantapan kualitas Internal maupun
PROSEDUR Eksternal.
3. Evaluasi dilakukan secara tertulis kepada Karumkit Tk. II Putri
Hijau Kesdam I/BB, Nota Dinas atas nama Kainstal Patologi
Klinik.

1. Instalasi Laboratorium
UNIT TERKAIT
INFENTARISASI ALAT DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/4

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Inventarisasi alat adalah proses pendaftaran, pengecekan alat


berkala, pemindahan lokasi, dan penghapusan.

TUJUAN Memberikan petunjuk bagi Koordinator Aset dan petugas


inventaris dalam melakukan inventarisasi alat.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR PENDAFTARAN ALAT:


1. Alat yang diperoleh dari pembelian:
 Koordinator Aset membuat permohonan registrasi barang
inventaris.
 Permohonan registrasi barang inventaris terdiri dari hal-
hal berikut:
- Form Registrasi Barang Inventaris yang sudah diisi,
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Inventaris
Ruangan (PIR).
- Laporan tentang alat yang dibeli, berisi informasi
tentang alat yang dibeli dan proses pembelian,
ditandatangani oleh Koordinator Aset dan Kepala
Ruangan.
- Surat dari Kepala Rumah Sakit yang menyatakan
pembelian alat dan permohonan registrasi.
- Lampiran yang berisi segala data tentang pembelian
alat tersebut, seperti Surat Perintah Kerja (SPK).
 Permohonan registrasi barang inventaris dikirimkan ke
Bagian aset Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB yang
akan membalas dengan mengirimkan nomor alat,
sebagai tanda alat sudah diregistrasi.
INFENTARISASI ALAT DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/4

PROSEDUR 2. Alat yang diperoleh dari hibah:


 Koordinator Aset membuat permohonan registrasi barang
inventaris.
 Permohonan registrasi barang inventaris terdiri dari hal-
hal berikut:
- Form Registrasi Barang Inventaris yang sudah diisi,
ditandatangani oleh PIR.
- Laporan tentang alat yang diperoleh, berisi informasi
tentang alat yang diperoleh dan proses hibah,
ditandatangani oleh Koordinator Aset dan Kepala
Ruangan.
- Surat dari Kepala Rumah Sakit yang menyatakan
perolehan alat dan permohonan registrasi.
1/2
- Lampiran yang berisi segala data tentang perolehan
alat tersebut.
 Permohonan registrasi barang inventaris dikirimkan ke
Bagian Aset Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB yang
akan membalas dengan mengirimkan nomor alat,
sebagai tanda alat sudah diregistrasi.
II.
3. Alat yang diperoleh dari kerja sama operasional (KSO):
 Koordinator Aset membuat permohonan registrasi barang
inventaris.
 Permohonan registrasi barang inventaris terdiri dari hal-
hal berikut:
- Form Registrasi Barang Inventaris yang sudah diisi,
ditandatangani oleh PIR.
- Laporan tentang alat yang diperoleh, berisi informasi
tentang alat yang didapat dan proses KSO,
ditandatangani oleh Koordinator Aset dan Kepala
Ruangan.
- Surat dari Kepala Rumah Sakit yang menyatakan
perolehan alat dan permohonan registrasi.
- Lampiran yang berisi segala data tentang perolehan
alat tersebut, seperti Memorandum of Understanding
(MOU) KSO.
 Permohonan registrasi barang inventaris dikirimkan ke
Bagian Aset Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB yang
akan membalas dengan mengirimkan nomor alat,
sebagai tanda alat sudah diregistrasi.
INFENTARISASI ALAT DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 3/4

PROSEDUR PENGECEKAN ALAT:


1. Alat diinventarisasi setiap awal tahun.
2. Hasil inventarisasi dilaporkan kepada Bagian Aset Rumkit
Tk II. Putri Hijau Kesdam I/BB.

PEMINDAHAN LOKASI ALAT:


1. PIR melaporkan alat yang akan dipindahkan kepada
Koordinator Aset.
2. Koordinator Aset membuat permohonan registrasi barang
inventaris – pindah lokasi.
 Permohonan registrasi barang inventaris – pindah lokasi
terdiri dari hal-hal berikut:
- Form Registrasi Barang Inventaris – Pindah Lokasi
yang sudah diisi, ditandatangani oleh PIR dari ruangan
asal dan tujuan alat.
- Laporan tentang alat yang dipindahkan, berisi
informasi tentang alat yang dipindahkan dan proses
pemindahan, ditandatangani oleh Koordinator Aset
dan Kepala Ruangan dari ruangan asal dan tujuan
alat.
- Surat dari Kepala Rumah sakit yang menyatakan
pemindahan alat dan permohonan registrasi.
 Permohonan registrasi barang inventaris dikirimkan ke
Bagian Aset Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB yang
akan membalas dengan mengirimkan nomor alat,
sebagai tanda alat sudah diregistrasi.

PENGHAPUSAN ALAT:
1. PIR melaporkan alat yang akan dipindahkan kepada
Koordinator Aset.
2. Koordinator Aset membuat permohonan penghapusan
barang inventaris.
 Permohonan penghapusan barang inventaris terdiri dari
hal-hal berikut:
- Form Penghapusan Barang Inventaris yang sudah
diisi, ditandatangani oleh PIR.
- Laporan tentang alat yang dihapus, berisi informasi
tentang alat yang didapat, ditandatangani oleh
Koordinator Aset dan Kepala Ruangan.
- Surat dari Kepala Rumah Sakit yang menyatakan
penghapusan alat.
INFENTARISASI ALAT DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 4/4

PROSEDUR  Permohonan penghapusan barang inventaris dikirimkan


ke Bagian Aset Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB
yang akan mengambil alat yang dihapus

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Bagian Aset Rumah Sakit
3. Bagian Urdal
PENERIMAAN SPESIMEN
DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Cara penerimaan spesimen oleh petugas Laboratorium


merupakan tatalaksana yang dilakukan untuk menguasai cara
penerimaan spesimen

TUJUAN Agar terlaksana penanganan Spesimen dengan baik.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Identitas pada formulir permintaan harus lengkap.


2. Identitas pasien pada botol spesimen maupun surat
pengantar harus jelas. ( Nama, Nomor laboratorium,
Ruangan ).
3. Spesimen darah harus memenuhi syarat pemeriksaan
laboratorium yaitu tidak hemolisis, volume cukup, tidak
tumpah, antikoagulan sesuai dan tidak ada bekuan.
4. Sampel urine minimal 15 ml.
5. Semua sampel diberlakukan sebagai sampel infeksius,
khusus sampel diduga HIV dan Hepatitis diberi label ungu.
(Pelabelan ungu hanya diketahui oleh petugas/ terbatas).
6. Catat pada buku register penerimaan spesimen termasuk
saat sampel diambil pada pukul berapa dan diterima di
Laboratorium pada pukul berapa.
7. Buat formulir kecil untuk masing-masing unit pemeriksaan.
8. Spesimen bersama formulir kecil dikirim ke masing-masing
sub unit ( kimia, hematologi, urinalisa, bakteriologi ).
9. Bagi pasien umum / Askes Dep dan Non AD, bayar harga
pemeriksaan / selisihnya di kasir.
10. Berikan kuitansi bukti pembayaran dan bon pengambilan hasil
pada pasien.
11. Periksa parameter yang telah dipilih oleh dokter pengirim,
PENERIMAAN SPESIMEN
DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR apakah dapat dilayani.


12. Bila pemeriksaan tidak dapat dilakukan di Laboratorium,maka
dirujuk keluar. Periksa prosedur rujukan yang berlaku.
13. Pemeriksaan sito dikhususkan dan harus selesai pada waktu
2 jam.
14. Setelah spesimen diperiksa, sisanya disimpan 4 oC, paling
lama 2 hari.
15. Pembuangan sisa spesimen ditampung dalam ember berisi
NaOCl 0,5 % minimal 30 menit.
16. Limbah dibuang ke saluran yang menuju instalasi pengolahan
limbah ( IPAL).
17. Selesai

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. OK
7. Medical Cek Up.
PENYIMPANAN SPESIMEN PEMERIKSAAN YANG
TERTUNDA DI LABORATORIUM

No.Dokumen Halaman
No. Revisi
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) 28 Januari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Cara menyimpan Spesimen yang Tertunda adalah cara yang


dilakukan untuk pemeriksaan spesimen yang belum memenuhi
syarat untuk Pemeriksaannya.

TUJUAN Spesimen terjaga kualitasnya selama penyimpanan.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1 Simpan dalam bentuk serum/plasma pada suhu 4 – 8 oC,


untuk pemeriksaan kimia max dan imunoserologi, max 1x 24
jam.
2 Simpan dalam media transpor / tioglikolat / gaal pada suhu
37 oC. Untuk pemeriksaan mikrobiologi ( darah, sputum atau
pus ) max 1x 24 jam. Tanam di media Agar, pada esok
harinya.
3 Simpan dalam lemari es paling lama 18 jam untuk kultur
urine.
4 Simpan sisa serum pada suhu 4 – 8 oC selama 3 x 24 jam,
5 Selesai

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium.


PENANGANAN SPESIMEN
DI LABORATORIUM

No.Dokumen Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Revisi
KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO)
4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Penanganan ini merupakan Tata cara dalam menangani spesimen


yang diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium secara cepat dan
tepat.

TUJUAN Spesimen tidak tertunda atau terlantar

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau No
: SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU KESDAM I/BB

PENANGANAN SPESIMEN
DI LABORATORIUM

No.Dokumen

SPO/AP/ / /2015

No. Revisi

Halaman

2/2
Ruang Loket
Phlebo Peneri
tomi maan
Diberi Spesim
No Lab en
dan Diberi
Nama No Lab
+
Nama

Unit Unit Unit Rujukan


Hema- Ruang Penyeruman Urinalisa Mikrobio- (Lemari
tologi logi pendingin)

Unit Rujukan
Unit
Imuno- (lemari
kimia
logi pendingin)

Sisa
Sisa Spesimen
Sisa Serum Sisa Tab
Spesimen Simpan Spesimen Tioglikolat
dibuang 3x24 dibuang suhu
Jam 370C
1 minggu

Autoklaf

Dikirim
ke Lab
Rujuk-
an
SEPTIC TANK
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Laboratorium
PENGIRIMAN SPESIMEN
DI LABORATORIUM
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB

No.Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
Tanggal terbit

4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

Cara penerimaan merupakan Penanganan specimen termasuk


dalam pemeriksaan laboratorium tahap pra analitik, karena
menentukan mutu hasil pemeriksaan. Sampel yang dikirim ke
PENGERTIAN
Laboratorium harus dikirim dengan cara yang benar agar sampel
tidak rusak setibanya dilaboratorium.
Mendapatkan hasil pemeriksaan yang sesuai dengan keadaan pasien.
TUJUAN

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau No :
SK/ 01 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium Rumah
Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Ambil sampel dan beri label yang mencantumkan


identitas penderita dan jenis pemeriksaan yang diminta.
2. Kirim sampel segera ke Laboratorium bersama
formulir permintaan yang telah diisi lengkap.
3. Perhatikan batas waktu yang diperbolehkan antara
pengambilan dan pemeriksaan sampel :
a. Analisa Gas Darah ( AGD ) : 5 – 30 menit
b. Trombosit & Sediaan Apus : 1 Jam
c. LED : 2 Jam
d. Ht , Retikulosit : 6 Jam
e. Leukosit : 24 Jam
f. Eritrosit : 12 Jam
g. Urine volume minimal 15 ml : 1 Jam

4. Kirim sampel dengan syarat :


1. Segera kirim untuk pemeriksaan AGD dan cairan otak
dalam suhu ± 4o C.
2. Sampel Bilirubin tidak boleh terpapar sinar matahari.

PENGIRIMAN SPESIMEN
DI LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU


KESDAM I/BB

No.Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

PROSEDUR 3. Kirim sampel darah, sputum atau pus untuk pemeriksaan


mokrobiologi dalam media tioglikolat atau empedu.
4. Kirim sampel hapusan tekak dengan media transpor stuart,
hapusan vagina dengan media transpor Tyer Martin.
7. Segera kirim urine untuk pemeriksaan mikrobiologi ke
laboratorium. Tempatkan urine dalam botol steril bertutup
tanpa medium Transpor.
8. Masukkan dalam botol steril potongan kateter, bagian paling
prosimal yang berada dalam kandung kemih, secara aseptik.
9. Masukkan dalam botol steril potongan Abbocath / kateter
CPV yang berada dalam pembuluh darah secara aseptik.
10. Selesai.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Intensive Care Unit (ICU)
5. OK
6. Medical Cek Up.
PEMERIKSAAN CITO DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
4 Pebruari 2015
(SPO)
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN 1. Pemeriksaan laboratorium Cito ialah pemeriksaan


laboratorium yang hasilnya dibutuhkan segera karena pasien
dalam keadaan darurat.
2. Yang dimaksud dengan “segera” yaitu maksimum dua
jam sejak diterima di laboratorium.

TUJUAN Hasil pemeriksaan laboratorium dapat segera dimanfaatkan


oleh dokter yang meminta.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 01 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Termasuk dalam pelayanan pemeriksaan laboratorium


Cito ialah :
a) Hematologi
Darah lengkap, masa perdarahan, masa pembekuan, D
Dimer
b) Kimia klinik
Glukosa, ureum, kreatinin, bilirubin, protein, albumin, Na,
K, Cl, analisa gas darah.
c) Urinalisa
Urin lengkap, kehamilan.
d) Imunologi
Widal.
2. Petugas Cito
a) Petugas Hematologi dan Urinalisa : satu orang
b) Petugas Kimia : satu orang merangkap sebagai
penanggung jawab.
c) Petugas Phlebotomi : dua orang
Petugas Administrasi : satu orang
PEMERIKSAAN CITO DI LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 3. Petugas laboratorium Cito ditunjuk bergiliran sesuai jadwal


yang dibuat Kaur Cito/Jaga 24 jam tiap bulan dan ditanda
tangani Kepala Instalasi.
4. Penugasan jaga Laboratorium Cito dikoordinasikan oleh
Kaur Cito/Jaga di bawah tanggung jawab Kasubinstal
Patologi Klinik. Setiap petugas yang berhalangan harus
melaporkan diri kepada Kaur Cito/Jaga.
5. Petugas memeriksa dan melengkapi data pukul berapa
sampel diambil, diterima di Laboratorium, dan selesai
dikerjakan
6. Dalam hal diperoleh hasil meragukan atau ditemukan
permasalahan lainnya petugas wajib melapor / berkonsultasi
dengan dokter Instalasi Patologi Klinik.
7. Petugas Cito melaksanakan serah terima alat, reagen,
standar, pemeriksaan yang tertunda kepada petugas baru.
8. Semua hasil pemeriksaan Laboratorium Cito dan
masalah – masalah lain dilaporkan kepada dokter, pagi
keesokan harinya
9. Petugas administrasi mempunyai tanggung jawab tertib
administrasi :
a) Membuat bon penagihan untuk pasien rawat inap.
b) Untuk pasien rawat jalan kuitansi sementara
diganti kuitansi asli pada jam kerja.
c) Menerima pembayaran, melaporkan dan
menyerahkan kepada Kaur Keuangan pada kesempatan
pertama.
10. Hasil pemeriksaan selesai dalam waktu 2 (dua) jam
11. Bila ada masalah Dokter klinik dapat langsung
menghubungi Dokter Jaga Laboratorium.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Intensive Care Unit (ICU)
5. OK
6. Medical Cek Up.
PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 1/2


KESDAM I/BB

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemantapan mutu laboratorium merupakan rangkaian kegiatan


yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
pemeriksaan laboratorium yang dilaksanakan secara terus
menerus.

TUJUAN 1. Pemantapan dan penyempurnaan metodepemeriksaan


dengan mempertimbangkan aspek analitik dan klinis.
2. Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran hasil
yang salah tidak terjadi dan perbaikan kesalahan dapat
dilakukan segera.
3. Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan
pasien, pengambilan, pengiriman, penyimpanan, dan
pengolahan spesimen sampai dengan pencatatan dan
pelaporan telah dilakukan dengan benar.
4. Mendeteksi kesalahan dang mengetahui sumbernya.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 33 / II / 2015 tentang Kebijakan Pemantapan Mutu
Laboratorium

PROSEDUR Prosedur pemantapan mutu laboratorium:


1. Faktor Pra-analitik
a. Persiapan penderita (puasa, 2 jam PP, dsb).
b. Pengumpulan sampel (urine 24 jam).
c. Penanganan sampel.
d. Penyimpanan sampel.
e. Pengujian kualitas reagen.
2. Faktor Analitik
1. Meminimalkan kesalahan.
2. Pengolahan sampel.
3. Kalibrasi alat.
4. Uji ketepatan.
PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 2/2


KESDAM I/BB
PROSEDUR e. Uji ketelitian
3. Faktor Pasca Analitik
a. Pencatatan hasil pemeriksaan.
b. Pengiriman hasil pemeriksaan.
c. Otomatisasi, komputerisasi, dan sistem informasi guna
mengurangi kesalahan pasca analitik ini.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Pokja PMKP
PENETAPAN MUTU INTRALABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 1/2


KESDAM I/BB

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Penetapan mutu intralaboratorium dilakukan oleh laboratorium


sendiri untuk pengendalian mutu analisnya setiap hari.
1. Pemantapan presisi
Pemantapan presisi adalah untuk mengenali kemungkinan
adanya penyimpangan akibat kesalahan acak yang terjadi
dalam suatu proses analisis sampel pasien.
2. Pemantapan akurasi
Pemantapan akurasi dilakukan untuk mengenali
kemungkinan adanya penyimpangan akibat kesalahan
sistematik dalam proses analisis sampel pasien.

TUJUAN 1) Mengendalikan mutu hasil pemeriksaan laboratorium


2) Mengetahui adanya penyimpangan

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 33 / II / 2015 tentang Kebijakan Pemantapan Mutu
Laboratorium

PROSEDUR Prosedur penetapan mutu intralaboratorium:


1. Pemantauan faktor :
a. Cara analisis
b. Keadaan alat laboratorium
c. Reagen, bahan kimia, dan air
d. Alat pengambilan, penampungan, penyimpanan bahan
yang harus bersih
e. Keterampilan dan pendidikan pegawai teknis maupun
anggota staff laboratorium.
f. Cara pengiriman bahan ke laboratorium
g. Jadwal kerja, alur kerja, penulisan dan pengiriman hasil
laboratorium
h. Keselamatan kerja pegawai laboratorium dan
pengunjung laboratorium
PENETAPAN MUTU INTRALABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 2/2


KESDAM I/BB
PROSEDUR 1. Mengumpul
kan hasil dan mengadakan analisis sistem
a. Hitung rata-rata, simpang buku dan koefisien variasi.
b. Nilai rata-rata ± 3 SB disingkirkan, kemudian nilai rata-
rata simpang baku dan koefisien variasi dihitung
kembali dan tidak boleh melebihi batas maksimum yang
diperbolehkan.

2. Buat kartu kontrol

UNIT TERKAIT 1. Instalasi


Laboratorium
2. Pokja
PMKP
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

No.Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 1/2


KESDAM I/BB

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan


pengawasan yang dilaksanakan laboratorium secara terus
menerus, untuk mendeteksi secara dini kesalahan yang terjadi
pada tiap tahap pemeriksaan agar didapat hasil pemeriksaan
yang tepat dan teliti

TUJUAN Acuan dalam penilaian internal pelayanan laboratorium agar


dilaksanakannya ketelitian dan ketepatan terhadap hasil
pemeriksaan spesimen laboratorium

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 33 / II / 2015 tentang Kebijakan Pemantapan Mutu
Laboratorium

PROSEDUR Prosedur :
3. Tahapan
Pemantapan Mutu :
a. Taha
p Pra analitik adalah tahap mulai mempersiapkan
pasien, menerima spesimen, memberi identitas pasien,
mengambil spesimen, mengirim spesimen, menyimpan
spesimen sampai dengan menguji kualitas air/reagen-
antisera/media.
b. Taha
p Analitik adalah yahap mulai dari mengolah spesimen,
mengkalibrasi peralatan laboratorium sampai dengan
menguji ketelitian dan ketepatan
c. Taha
p Pasca Analitik adalah tahap mulai dari mencatat hasil
pemeriksaan, interprestasi hasil sampai dengan
pelaporan

3. Penetapan mutu
intralaboratorium
a. Pemantapan presisi.
b. Pemantapan akurasi.
c. Pelaksanaan

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

No.Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 2/2


KESDAM I/BB
UNIT TERKAIT 1. Instalasi
Laboratorium.
2. Pokja
PMKP
TINDAK LANJUT ATAS HASIL
PEMANTAPAN MUTU INTRALABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Tindak lanjut atas hasil pemantapan mutu intralaboratorium


adalah langkah yang dibutuhkan untuk menindaklanjuti
permasalahan hasil kualitas laboratorium yang tidak sesuai
dengan ketentuan yang diharapkan.

TUJUAN Mengendalikan mutu hasil pemeriksaan laboratorium

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 33 / II / 2015 tentang Kebijakan Pemantapan Mutu
Laboratorium

PROSEDUR Prosedur :
1. Hasil pemantapan mutu laboratorium didokumentasikan
dalam formulir hasil pemantapan mutu :
2. Bila hasil tidak sesuai, ditelusuri penyebab permasalahannya.
3. Bila penyebab permasalahan merupakan kesalahan acak,
dilakukan penelusuran terhadap suhu, tegangan listrik, waktu
ingkubasi proses pemeriksaan, cara pemipetan.
4. Bila penyebab permasalahan merupakan kesalahan
sistematik, dilakukan penelusuran terhadap metode
pemeriksaan, pipet, reagen, panjang gelombang. Selanjutnya
dilakukan kalibrasi.
5. Bila kalibrasi tidak berhasil dan alat bermasalah, maka
petugas menghubungi teknisi

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium.


2. Pokja PMKP
PEMANTAPAN MUTU EKSTRALABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015 1/1


KESDAM I/BB

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Tindak lanjut atas hasil pemantapan mutu intralaboratorium


adalah langkah yang dibutuhkan untuk menindaklanjuti
permasalahan hasil kualitas laboratorium yang tidak sesuai
dengan ketentuan yang diharapkan.

TUJUAN Mengendalikan mutu hasil pemeriksaan laboratorium

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 33 / II / 2015 tentang Kebijakan Pemantapan Mutu
Laboratorium

PROSEDUR 1. Hasil pemantapan mutu laboratorium didokumentasikan


dalam formulir hasil pemantapan mutu.
2. Bila hasil tidak sesuai, ditelusuri penyebab
permasalahannya.
3. Bila penyebab permasalahan merupakan kesalahan acak,
dilakukan penelusuran terhadap suhu, tegangan listrik, waktu
ingkubasi proses pemeriksaan, cara pemipetan.
4. Bila penyebab permasalahan merupakan kesalahan
sistematik, dilakukan penelusuran terhadap metode
pemeriksaan, pipet, reagen, panjang gelombang. Selanjutnya
dilakukan kalibrasi.
5. Bila kalibrasi tidak berhasil dan alat bermasalah, maka
petugas menghubungi teknisi

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium.


2. Pokja PMKP
PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI
PERALATAN LABORATORIUM

No.Dokumen Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Revisi
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan laboratorium merupakan


prosedur baku yang memuat tata cara pemeliharaan alat,
kalibrasi, uji ketelitian, dan ketepatan.

TUJUAN 1. Memperoleh hasil pemeriksaan yang teliti dan tepat dengan


alat yang baik.
2. Menjaga kondisi alat.
3. Acuan untuk hasil yang standrat.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Pemeliharaan masing-masing alat dilakukan sesuai petunjuk


alat, setiap hari, pada awal penggunaan alat/sebelum
pemeriksaan dimulai.
2. Setelah alat selesai digunakan, harus dilakukan proses
pemeliharaan sesuai petunjuk masing-masing alat.
3. Kalibrasi dan atau pemeliharaan alat berkala dilakukan
dalam rentang waktu sesuai yang dianjurkan oleh pabrikan
alat.
4. Bila quality control tidak dapat diterima, setelah dilakukan
evaluasi bahwa tidak ada kerusakan reagen dan bahan
control, maka teknisi peralatan dihubungi untuk melakukan
kalibrasi atau reparasi.
5. Setelah kalibrasi selesai dilakukan, teknisi wajib menunjukan
bukti hasil kalibrasi/quality control yang dapat diterima.
6. Evaluasi pemeriksaan catatan kelayakan seluruh alat bagian
Laboratorium akan dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun.
PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI
PERALATAN LABORATORIUM

No.Dokumen Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Revisi
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Teknisi
KEBERSIHAN TANGAN

No.Dokumen Halaman
No. Revisi
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
15 Juni 2015
(SPO) dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran dan


mikroorganisme pada tangan yang didapat melalui kontak
dengan pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan
lingkungan (flora transien) dengan menggunakan
sabun/antiseptic di bawah air mengalir atau menggunakan hand
rub berbasis alcohol.
1. Pembersihan Tangan dengan Cairan Antiseptik (Handrub)
adalah Mencuci tangan dengan menggunakan cairan
antiseptic yang berbahan dasar alcohol gel di seluruh
permukaan tangan untuk meminimalkan pertumbuhan
mikroorganisme tanpa menggunakan air dan handuk (pada
tangan yang bersih).
2. Pembersihan Tangan dengan Sabun
Antiseptik/Cairan/Larutan dan Air Mengalir (Handwash)
adalah mencuci tangan dengan air mengalir dengan
menggunakan sabun/cairan antiseptik yang bertujuan
membersihkan tangan dari transien mikroorganisme di
tangan (pada tangan yang kotor).
3. Pembersihan Tangan Bedah (Surgical handwash) pada
tindakan operasi adalah:
b. Proses menghilangkan atau menghancurkan
mikroorganisme transien dan mikroorganisme yang
tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam
folikel rambut yang tidak dapat dihilangkan seluruhnya
(flora residen).
c. Membersihkan tangan dengan menggunakan sikat dari
sabun di bawah air mengalir dengan prosedur tertentu
agar tangan dan lengan bagian bawah bebas dari
mikroorganisme.

TUJUAN 1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme.


KEBERSIHAN TANGAN

No.Dokumen Halaman
No. Revisi
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

TUJUAN 2. Mencegah transmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien


dari pasien ke petugas, dari pasien ke pasien, serta
lingkungan ke pasien.
3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian
infeksi.
KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Pembersihan tangan dengan sabun dan air


(Handwash)
1. Buka perhiasan yang digunakan, basahi tangan dengan air
yang mengalir.
2. Tuangkan antiseptik berbasis alkohol ke seluruh permukaan
tangan 3-5 cc.
3. Ratakan dengan kedua telapak tangan .
4. Gosok punggung dan sela-sela jari-jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya.
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
6. Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci dan saling
digosokkan.
7. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam
genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
8. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari
kanan dan sebaliknya.
9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
10. Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai.
11. Gunakan bekas tissue tersebut untuk menutup kran air.
12. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 3
Menit)

UNIT TERKAIT 1. Seluruh Personel Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB
BHD ( BANTUAN HIDUP DASAR) ATAU
BLS ( BASIC LIFE SUPPORT )
DI LINGKUNGAN RUMKIT TK II PUTRI HIJAU

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No.Dokumen Halaman


KESDAM I/BB No. Revisi
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
15 Mei 2015
(SPO) dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN BHD ( Bantuan Hidup dasar ) / BLS ( Basic Life Support ),


meliputi tindakan D R C A B , D - Danger R – Respons C –
Circulation A – Air Way B – Breathing , merupakan tindakan
pertama yang bertujuan mencegah / mengurangi resiko
terjadinya kondisi pasien yang lebih buruk,

TUJUAN Tindakan pertama yang bertujuan mencegah / mengurangi


resiko terjadinya kondisi pasien yang lebih buruk

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR A. 1. D - Danger: Amankan sebagai tindakan pertama, baik


Lingkungan maupun kondisi pasien seperti Save Trauma
Servical (jangan digerakkan pada bagian leher).
2. R – Respons : Tindakan pertama saat mendapatkan
pasien tidak sadar , adalah mohon bantuan orang lain di
sekitar lokasi pasien tersebut dengan berteriak “ Tolong ! “
3. C – Circulation :
Circulation (Tindakannya Compression), kecuali Shock :
a. Raba Nadi Carotis ( Kecil dan cepat 5 – 10 detik)
b. Akral dingin, raba dengan ujung jari
c. Kesadaran menurun
d. Tekanan darah turun ( shock berat )
e. Raba Nadi Brachialis
4. A – Air Way : Jika terjadi henti jantung lakukan , CPR-
Cardio Pulmonary Resucitation ( Compression, Air Way,
Breathing) sebagai berikut :
BHD ( BANTUAN HIDUP DASAR) ATAU
BLS ( BASIC LIFE SUPPORT )
DI LINGKUNGAN RUMKIT TK II PUTRI HIJAU

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No.Dokumen Halaman


KESDAM I/BB No. Revisi
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR a. Dewasa : 30 kompresi, buka jalan napas 2 kali ( tutup


hidung korban dengan 2 jari )
b. Bayi : 15 kompresi( Kompresi dengan 2 jari – ibu jari di
dada), buka jalan napas 2 kali
5. B – Breathing : Untuk menentukan masih ada jalan
napas, Lihat ( dengan Mata), dengar ( dengan telinga),
rasakan ( dengan Pipi)
Hubungi No. telp Gadar, Jika lokasi disekitar Rumkit Tk II
Putri Hijau Kesdam I/BB
B. Jika terjadi Tersedak lakukan tindakan dengan menekan
di dada-perut dari belakang (Abdominal trust )

UNIT TERKAIT 1. Seluruh personel Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB
PENGENDALIAN MUTU INTERNAL DAN
EKSTERNAL DI LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pengendalian mutu internal dan eksternal di laboratorium


merupakan kualitas hasil pemeriksaan dikendalikan dengan
tindakan-tindakan pengendalian mutu intra laboratorium oleh
Instalasi Laboratorium dan extra laboratorium melalui
pemeriksaan sampel uji.
TUJUAN Agar diperoleh hasil pemeriksaan laboratorium dengan ketelitian
dan ketepatan yang tinggi.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 33 / II / 2015 tentang Kebijakan Pemantapan Mutu
Laboratorium

PROSEDUR Pengendaliaan mutu internal


1. Tatap muka berkala setiap 6 bulan dengan para perawat
di bangsal-bangsal perawatan. Penerangan dan tanya jawab
tentang persiapan pasien untuk berbagai macam
pemeriksaan lab, cara menyiapkan sampel, cara pengiriman
dll. Membuka kesempatan konsultasi sebelum meminta
suatu pemeriksaan laboratorium agar tahap pra analitik dapat
terlaksana dengan baik.
2. Untuk setiap permintaan pemeriksaan, diperiksa:
a. Keadaan sampel, wadahnya, penutupnya, labelnya.
b. Kelengkapan formulir / administrasi.
c. Segera dilakukan koreksi, diulang atau ditolak bila
ditemukan hal-hal yang tidak memenuhi syarat
d. Entry data ke komputer. Penulisan bon
pengambilan hasil dan bon pemeriksaan.
e. Pemberian nomor sampel (lihat Juklak Sistem
Penomoran).
f. Waspadai salah tulis, nomor rangkap, dll.
PENGENDALIAN MUTU INTERNAL DAN
EKSTERNAL DI LABORATORIUM

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen Halaman


KESDAM I/BB No. Revisi
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 3. Penyerahan sampel ke unit – unit pemeriksaan. Petugas


yang menyerahkan maupun petugas yang menerima
bersama-sama memeriksa/ mencocokan sampel dan
administrasinya.
a. Pemeriksaan sampel lakukan sesuai juklak.
b. Pastikan kondisi alat baik sebelum digunakan. Kenali
tipe-tipe gangguan alat.
c. Laporkan petugas teknik bila terjadi gangguan.
d. Periksa serum kontrol terlebih dahulu sebelum
memeriksa sampel
e. Pantau dan evaluasi hasil pemeriksaan serum kontrol
dengan aturan Westgard.
f. Pemeriksaan di jalankan bila pemeriksaan serum
kontrol berhasil baik.
g. Pencatatan hasil dengan print komputer. Waspadai
salah baca, salah tulis.
Pengendalian mutu Eksternal
a. Mengikuti PPME Kimia, Hematologi, Imunologi masing-
masing 2x tiap tahun.
b. Mengikuti PPME Hemostasis patologi Klinik 2x setahun.
c. Perlakukan sampel-sampel PPME seperti halnya
sampel-sampel rutin setiap hari.
d. Evaluasi jawaban PPME untuk memperbaiki kualitas
dari waktu ke waktu

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Pokja PMKP
TATA LAKSANA PEMERIKSAAN HIV
DI LABORATORIUM

No. Revisi Halaman


No.Dokumen
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 1/5
SPO/AP/ / /2015

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN 1. Yang dimaksud pemeriksaan HIV ialah pemeriksaan untuk


mengetahui adanya anti HIV-1 dan atau anti HIV-2 dalam
serum.
2. Pemeriksaan HIV perlu diperlakukan secara khusus karena
hasil pemeriksaannya mungkin berdampak negatip bagi
penderita.

TUJUAN 1. Melakukan pemeriksaan penyaring terhadap paparan virus


HIV, yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis
maupun administrasi.
2. Melayani penderita secara khusus, pribadi dan rahasia.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Permohonan pemeriksaan HIV diajukan secara tertulis :


- Dari dokter spesialis Psikiatri yang telah memberikan
konseling kepada penderita.
- Dari dokter medical check up.
- Dari Puskes TNI bagi personel yang akan berangkat/ selesai
tugas dari luar negeri.
- Dari dokter keluarga/ dokter pribadi/ dokter perusahaan.
2. Permohonan tersebut diatas berarti penderita telah
mendapat konseling dan telah memberikan informed
consent.
3. Laboratorium Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB, semata-
mata melayani permintaan pihak yang mengajukan
pemeriksaan HIV tersebut diatas.
4. Pengambilan sampel darah dengan melaksanakan :
TATA LAKSANA PEMERIKSAAN HIV
DI LABORATORIUM

No. Revisi Halaman


No.Dokumen
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 2/5
SPO/AP/ / /2015

PROSEDUR - Ketentuan aseptik.


- Label ungu.
5. Hasil pemeriksaan :
- Dikirim dalam sampel tertutup perekat (lem),
- Dialamatkan kepada pihak yang meminta.
6. Diserahkan dalam sampel berlabel rahasia, tertutup
perekat dialamatkan kepada dokter yang meminta.
7. Penulisan hasil dilakukan menurut urutan :
- Untuk Rapid Test : Reaktif / Non Reaktif, absorbans sampel,
nilai cut off, metode/ merek reagen yang dipakai.
8. Pelaksanaan permintaan sesuai urutan :
- Rapid Imunocromatografi.
- Bila hasil positip dilanjutkan pemeriksaan elisa, bila elisa
positip maka dilanjutkan pemeriksaan elisa dengan dua
macam merek yang berbeda, bila tetap positip dikeluarkan
positip.
- Bila dengan elisa merek berbeda hasil negatip disebut
indeterminate.
9. Hasil pemeriksaan positip, disaranka pemeriksaan
western Blot.
10. CD4 dan CD8 dilakukan atas permintaan dokter yang
merawat.
11. Penjelasan kepada pemohon, permintaan HIV
diberikan menurut format yg sudah ditentukan sebagaimana
tersebut dibawah ini :
TATA LAKSANA PEMERIKSAAN HIV
DI LABORATORIUM

No. Revisi Halaman


No.Dokumen
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 3/5
SPO/AP/ / /2015

PROSEDUR Format penjelasan kepada pemohon pemeriksaan HIV


Dalam rangka penandatanganan Informed consent.

No. Pokok-pokok Ringkasan Isi Ket.


Penjelasan Penjelasan
1. - Anti HIV Pengenalan Format
seputar HIV penjelasan
- Infeksi HIV – Antibodi Akibat yang mencakup
HIV ditimbulkan oleh konseling
infeksi HIV.
- AIDS - infeksi AIDS, sebagai
opportunistik lanjutan dari
infeksi HIV.
- Penularan Modus penularan. Dibuat
- Perilaku beresiko Perilaku beresiko catatan
tinggi tinggi data-data
( heteroseksual, yang
Homoseksual, diperoleh
Narkoba dari
suntikan ). penderita.

2. - Kemungkinan Pekerjaan
kemungkinan hasil beresiko tinggi.
pemeriksaan anti HIV/
arti / intepretasinya.
- Tindak lanjutnya. Setelah hasil
pemeriksaan
diperoleh,
intepretasi, tindak
lanjut.

3. Saran-saran Pengobatan yang


sementara ini
dilakukan.
TATA LAKSANA PEMERIKSAAN HIV
DI LABORATORIUM

No. Revisi Halaman


No.Dokumen
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 4/5
SPO/AP/ / /2015

PROSEDUR Format Penjelasan Kepada Pemohon Pemeriksaan HIV.

Pernyataan
No: ............
Persetujuan Pemeriksaan HIV ( Human Immunodeficiency Virus )

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Usia/ sex/ kebangsaan :
Tempat/ Tanggal Lahir :
Alamat :
Pekerjaan :

Selanjutnya disebut pihak ke 1.

Nama :
Pangkat :
Jabatan : Dokter Patologi Klinik Rumkit
Tk. II Putri
Hijau Kesdam I/BB

Selanjutnya disebut pihak ke 2.

Pihak ke I dengan isi pernyataan :

1. Memohon kepada pihak ke 2, untuk melakukan pemeriksaan


HIV atas contoh darah yang diambil darinya.
2. Telah mendapatkan penjelasan yang lengkap dari pihak ke 2
dan mengerti semua penjelasan yang telah diberikan berkaitan
dengan infeksi HIV.
3. Telah memberikan keterangan dengan jujur dan benar perihal
perilaku beresiko tinggi berkaitan dengan infeksi HIV.
4. Bersedia menjalani semua prosedur pemeriksaan HIV yang
telah dijelaskan dan bersedia menerima kesudahan hasil
pemeriksaan dengan baik.
5. Apabila ada hal-hal yang belum jelas selama pemeriksaan
dilakukan maupun hasil prosedur pemeriksaan dilakukan,
maupun hasil pemeriksaannya, akan menanyakan langsung
kepada pihak ke 2.
TATA LAKSANA PEMERIKSAAN HIV
DI LABORATORIUM

No. Revisi Halaman


No.Dokumen
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 5/5
SPO/AP/ / /2015

PROSEDUR a. Dengan menandatangani pernyataan ini berarti pihak ke 1


menyatakan percaya sepenuhnya kepada semua penjelasan
dan petunjuk yang diberikan pihak ke 2 dan sekiranya timbul
hal-hal yang kurang memuaskan berkaitan dengan
pelayanan ini akan menempuh cara-cara kekeluargaan untuk
penyelesaiannya.

Medan, ...........................
Yang
menyatakan

Pihak ke 2 Pihak ke 1

( ………………………………. )
( ………………………………. )

UNIT TERKAIT Seluruh personel Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB
PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN
KELUARGA DI TEMPAT PENDAFTARAN
LABORATORIUM

No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No.Dokumen
KESDAM I/BB
1/2
SPO/AP/ / /2015

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 30 Juni 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga di tempat


pendaftaran laboratorium adalah uapaya rumah sakit untuk
meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga yang dilakukan
pada saat pasien di tempat pendaftaran laboratorium.

TUJUAN 1. Agar pasien dan keluarganya mendapatkan informasi yang


tepat dan akurat.
2. Untuk memberikan kepuasan pelayanan kepada pasien.
3. Untuk membangun kerja sama dengan pasien dan
keluarganya.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Petugas memberi salam kepada pasien dan keluarganya.


2. Petugas memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga.
3. Petugas mengidentifikasi kebutuhan edukasi pasien dan
keluarga.
4. Petugas memberikan penjelasan alur pasien rawat jalan.
5. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga
tentang hak dan kewajiban pasien baik dengan metode
langsung maupun tidak langsung (media) tergantung situasi
dan kondisi.
6. Petugas menyiapkan media yang sesuai dalam memberikan
edukasi kepada pasien dan keluarga.
PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN
KELUARGA DI TEMPAT PENDAFTARAN
LABORATORIUM

No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No.Dokumen
KESDAM I/BB 2/2
SPO/AP/ / /2015

UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Medical Cek Up
STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3) DI LABORATORIUM

No. Revisi Halaman


No.Dokumen
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 1/2
SPO/AP/ / /2015

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 10 Juli 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan bagian dari


kesehatan lingkungan sekitar laboratorium yang berkaitan
dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan faktor
potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja.

TUJUAN 1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik fisik,


mental maupun kesehatan sosial.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh tindakan/kondisi lingkungan di laboratorium.
3. Memberikan perlindungan dari kemungkinan bahaya yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan
kesehatan.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang


pemeriksaan atau di ruang laboratorium.
2. Cuci tangan sebelum pemeriksaan.
3. Gunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, dan
sepatu tertutup).
4. Semua spesimen harus dianggap infeksius (sumber penular),
oleh karena itu harus ditangani dengan sangat hati-hati.
5. Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena
itu harus ditangani dengan hati-hati.
STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3) DI LABORATORIUM

No. Revisi Halaman


No.Dokumen
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 2/2
SPO/AP/ / /2015

PROSEDUR 6. Tidak diperbolehkan makan, minum dan merokok di dalam


laboratorium.
7. Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang
bekerja
8. Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam lemari
pendingin yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan
klinik atau riset.
9. Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet melalui
mulut, gunakan peralatan mekanik (seperti penghisap karet)
atau pipet otomatis.
10. Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar , waktu
pemutaran sampel adalah 10 menit dan kecepatan
perputaran adalah 40RPM/sec.
11. Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan
desinfektans larutan klorin 0,5 % dengan cara merendam
selama 20-30 menit.
12. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja
setiap kali selesai bekerja dengan menggunakan larutan
klorin 0,5%.
13. Pakai sarung tangan sewaktu membersihkan alat-alat
laboratorium.
14. Gunakan tempat anti tembus dan anti bocor untuk
menempatkan bahan-bahan yang tajam.
15. Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong
plastik atau wadah dengan penutup yang tepat.
16. Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap kali
selesai bekerja.
17. Lepaskan alat pelindung diri seperti masker, dan sarung
tangan.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PENGGUNAAN MASKER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 30 Juni 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

Masker adalah suatu penutup hidung dan mulut terbuat dari linen
kapas (atau dari kertas untuk produksi sekali pakai/disposeable)
PENGERTIAN berbentuk empat persegi panjang yang diikatkan kebelakang
kepala dengan menggunakan tali kain (ataupun benang karet
bagi produk disposeable).

1. Untuk mencegah terjadinya kontaminasi dari dan kepada


pasien, petugas medis & para medis serta lingkungan
TUJUAN
sekitarnya.
2. Memberi rasa aman dalam terjadinya suatu tindakan medis.

KEBIJAKAN Seluruh pelaku tindakan medis diwajibkan melakukan Universal


Precaution (salah satunya ialah menggunakan tutup kepala)
selama bertugas memberikan pelayanan medis baik dalam rawat
asuh maupun dalam pemberian tindakan medis.

1. Cucilah tangan sesuai prosedur Universal Precaution dan


memperhatikan Teknik Aseptik juga dalam Teknik
PROSEDUR Pengeringannya.
2. Ambilah masker dari tempat yang disediakan.
3. Kenakan masker dimulai dengan memegangnya pada sisi
muka (mulut & hidung).
4. kencangkan tali (atau kalungkan benang karet bagi produk
yang disposeable) sisi, selanjutnya kencangkan tali pengikat
berikutnya.
5. Jangan terlalu kencang ataupun longgar dalam mengikat
pengencang, ikatlah dalam batas aman dan nyaman agar
tidak menyulitkan saat bekerja.
6. Setelah selesai simpanlah masker pada tempat yang
disediakan.
PENGGUNAAN MASKER

No. Dokumen Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Revisi
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 7. Cucilah kembali tangan sesuai prosedur Universal


Precaution dengan tetap memperhatikan Teknik Aseptik juga
dalam Teknik Pengeringannya.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi yang memiliki ruang-ruang tindakan medis


2. Instalasi yang memiliki ruang-ruang pelayanan poliklinik dan
perawatan
3. Instalasi penunjang laboratorium dan Farmasi, Radiologi,
Gizi, Laundry dan Sanitasi.
PENGGUNAAN JAS LAB

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 30 Juni 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Jas-lab merupakan pakaian kerja seperti jas lengan panjang


berwarna putih dengan panjang mencapai setengah lutut
(dibawah pinggang minimal 20cm) berbahan komposit kapas
(cotton) dengan polyester (polyester ), umumnya dibuat dalam
berbagai ukuran (S,M,L,XL,XXL) serta dapat dilakukan proses
sterilisasi. Penggunaanya biasanya digunakan untuk melapis
kemeja yang dikenakan laboran saat dating bekerja di
laboratorium.

TUJUAN 1. Mengurangi kadar kontaminasi kimiawi dan biologis dari


pekerjaan yang dilakukan laboran di laboratorium kepada
baju/seragam Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau yang
digunakannya saat bekerja di Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

KEBIJAKAN Setiap orang yang bekerja dan melakukan penelitian /Studi di


dalam suatu Laboratorium di Lingkungan Rumah Sakit Tk. II Putri
Hijau akan diwajibkan menggunakan jas lab yang ditetapkan oleh
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Masuklah keruangan melalui Prosedur Baku Tata Cara


masuk kedalam Ruangan Laboratorium.
2. Cuci tangan dan kemudian keringkan sesuai Teknik Aseptik
yang dianjurkan
3. Ambil Jas lab pada tempat/kotak atau penggantung yang
sudah disediakan, jangan lupa mengenakan perlengkapn
standar yang lain (Mis : Masker, dan Sarung Tangan).
4. Kenakan Jas-lab kemudian kancingkan bagian mukanya .
5. Jangan menggunakan Jas lab dengan kondisi bagian muka
yang tidak terkancing.
6. Setelah selesai aktivitas cuci tangan dan kemudian keringkan
sesuai Teknik Aseptik yang dianjurkan.
PENGGUNAAN JAS LAB

No. Dokumen Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Revisi
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 7. Letakkan Jas lab pada tempat Jas lab kotor yang sudah
disediakan.
8. Keluar dari ruangan melalui Prosedur Baku Tata Cara Keluar
dari Ruangan Laboratorium.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium.


2. Instalasi/Unit yang memiliki Unit Produksi/Pengolahan atau
Pengelohan bahan-bahan kimia (Mis : Unit produksi Inst.
Farmasi, Apotik Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau).
PENGENDALIAN SERANGGA, KUCING DAN TIKUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 30 Juni 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

Serangga, kucing dan tikus adalah semua jenis hewan yang


PENGERTIAN dapat menularkan (vector) atau menjadi perantara menularnya
beberapa penyakit tertentu, merusak bahan di gudang dan
peralatan Instalasi di rumah sakit.

Kegiatan yang bertujuan untuk menekan kepadatan populasi


TUJUAN serangga dan tikus di rumah sakit.

KEBIJAKAN Sarana pelayanan berupa gedung/bangunan dan ruangan


disediakan sesuai standar pelayanan, dipantau dan dilakukan
penyehatan lingkungan secara berkala, suasana kerja diciptakan
sesuai standar untuk mendukung fungsi pelayanan.

1. Cara Fisik
PROSEDUR a. Konstruksi rumah sakit dibuat sedemikian rupa
sehingga tidak memberikan kemungkinan
berkembangbiaknya serangga dan tikus.
b. Dipasang alat yang dapat mencegah masuknya
serangga dan tikus disetiap lubang pada bangunan.
c. Menjaga kebersihan sehingga tidak terjadi
penumpukan sampah maupun sisa makanan yang
dapat menjadi sarana berkembangbiaknya serangga
dan tikus.
d. Membersihkan dan menguras bak penampungan air
seminggu sekali.
2. Cara Kimia
a. Untuk mencegah berkembangbiaknya jentik nyamuk
aedes aegypti dilakukan dengan cara abatisasi.
b. Fumigasi atau foging
c. Menggunakan umpan beracun
d. Menggunakan pestisida yang tingkat toxisnya rendah.
PENGENDALIAN SERANGGA, KUCING DAN TIKUS

No. Dokumen Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Revisi
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR 3. Cara Fisik


e. Konstruksi rumah sakit dibuat sedemikian rupa
sehingga tidak memberikan kemungkinan
berkembangbiaknya serangga dan tikus.
f. Dipasang alat yang dapat mencegah masuknya
serangga dan tikus disetiap lubang pada bangunan.
g. Menjaga kebersihan sehingga tidak terjadi
penumpukan sampah maupun sisa makanan yang
dapat menjadi sarana berkembangbiaknya serangga
dan tikus.
h. Membersihkan dan menguras bak penampungan air
seminggu sekali.
4. Cara Kimia
e. Untuk mencegah berkembangbiaknya jentik nyamuk
aedes aegypti dilakukan dengan cara abatisasi.
f. Fumigasi atau foging
g. Menggunakan umpan beracun
h. Menggunakan pestisida yang tingkat toxisnya rendah.
5. Cara Lain
a. Memasang alat perangkap tikus dan serangga
b. Ditangkap secara manual untuk menangkap kucing
dengan jaring.

UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja


PENANGANAN KHUSUS BAHAN INFEKSIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 30 Juni 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Bahan infeksius adalah bahan bahan kimia yang mengandung


mikrorganisma hidup seperti bakteri, virus, riketsia,jamur atau
sesuatu rekombinan habitat atau mutan yang dapat menimbulkan
penyakit pada manusia dan trevran.Toksin yang tidak
mengandung bahan infeksi tidak termasuk batasan.

TUJUAN - Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.


- Untuk menjaga kebersihan dan keselamatan kerja.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 36 / II / 2015 tentang Penanganan dan Pembuangan
Bahan Beracun (B3) Di Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau

PROSEDUR 1. Bahan-bahan pemeriksaan laboratorium semuanya dianggap


infeksius.
2. Petugas yang mengerjakan pemeriksaan harus memakai
sarung tangan dan jas laboratorium.
3. Seluruh petugas diharuskan melakukan indikasi cuci tangan
yang telah ditentukan.
4. Semua alat-alat pemeriksaan harus didekontaminasi setelah
selesai pemeriksaan.
5. Bila lantai atau alat yang kena percikan bahan infeksius harus
disiram dengan larutan klorin 0,5 % sebelum dibersihkan.
6. Setelah selesai pemeriksaan tempat dan bahan yang infeksius
didekontaminasi terlebih dahulu dengan larutan klorin 0.5 %
untuk selanjutnya dicuci, dibuang atau dibakar di incenerator.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PEMILAHAN LIMBAH MEDIS PADAT
(FLABOT INFUS)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 15 Mei 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN a. Pemilahan adalah suatu kegiatan pemisahan jenis limbah


medis padat
infeksius dengan non infeksius.
b. Limbah Medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari
limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah
farmasi, limbah sitotoksik, limbah kimiawi, limbah radioaktif,
limbah container bertekanan dan limbah dengan kandungan
logam berat yang tinggi.
c. Flabot Infus adalah: Salah satu jenis limbah B3 yang terbuat
dari bahan plastik yang digunakan untuk tempat cairan infus
pasien (RL, Ringer Dextrose, Na Cl 0,9 %, dll).

TUJUAN a. Untuk mencegah terjadinya pencemaran/ perusakan


lingkungan hidup (air, tanah), kesehatan, serta mahluk hidup
lainnya oleh hasil pembuangan limbah Bahan Bebahaya dan
Beracun(B3),
b. Untuk minimalisasi/mengurangi jumlah limbah padat yang
dihasilkan oleh rumah sakit dengan cara daur ulang limbah
(recycle)

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 36 / II / 2015 tentang Penanganan dan Pembuangan
Bahan Beracun (B3) Di Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau

PROSEDUR a. Pemilahan sampah di mulai/ dilakukan dari ruang perawatan/


sumber dengan menyediakan 3 (tiga) buah tempat sampah yang
sudah dilapisi dengan kantong plastik sesuai dengan jenis
limbahnya:
1. Limbah infeksius ditampung ditempat sampah tertutup
dan di lapisi dengan kantong plastik warna kuning
PEMILAHAN LIMBAH MEDIS PADAT
(FLABOT INFUS)

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

PROSEDUR 2. Limbah non infeksius ditampung ditempat sampah tertutup


dan dilapisi dengan kantong plastik warna hitam.
3. Limbah flabot infus dibuang ke tempat sampah tertutup
dan dilapisi dengan kantong hitam yang sudah dikasih
petunjuk/ label pada tempat sampahnya.
b. Semua flabot Infus yang habis digunakan dan tidak
terkontaminasi oleh cairan tubuh, bekas obat sitostatika (non
infeksi) ditampung dalam tempat sampah dengan dilapisi
kantong plastik berwarna hitam yang diberi label tanda khusus
(limbah B`3 non Infeksius) tidak boleh di campur dengan limbah
yang lain.
c. Setelah kantong plastik berisi 2/3 diikat dan diangkut ke
tempat penampungan sementara limbah B3 non infeksius dalam
keadaan tertutup.
d. Periode pembuangan sampah dilakukan setiap hari ( pagi
pukul: 08.00 Wib dan sore pukul 15.00 Wib).
e. Pada tempat penyimpanan / penampungan flabot infuse dan
limbah padat non medis lainnya seperti kemasan air mineral dll
dilakukan pembersihan dan pengepakan sebelum diangkut ke
luar rumah sakit oleh pihak ke tiga untuk dilakukan daur ulang
menjadi bijih plastic

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Kamar /ruang tindakan di Rumkit Tk. II Putri Hijau
5. Pengelola Cleaning Service
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 15 Mei 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Kebakaran adalah suatu kejadian yang tidak di kehendaki dengan


timbulnya api di luar batas kewajaran yang dapat menimbulkan
kerugian baik materi, jiwa manusia maupun lingkungan di Rumkit
Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB.

TUJUAN Untuk mengatasi/menyelamatkan pasien, petugas, pengunjung


dan sarana prasarana dari keadaan yang dapat merugikan
materi, jiwa manusia maupun lingkungan di Rumkit Tk. II Putri
Hijau Kesdam I/BB.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium

PROSEDUR a. Jangan panik.


b. Segera ambil dan gunakan alat pemadam kebakaran yang
ada diruangan (Tabung Apar/ Bonpet) untuk memadamkan
api.
c. Hubungi Piket Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB.
d. Apabila api bertambah besar Piket Rumkit Tk. II Putri Hijau
Kesdam I/BB segera hubungi Dinas Kebakaran Medan
Pusat
e. Apabila petugas Tehnik atau Piket sudah datang amankan
arsip dan pasien.
f. Gunakan tangga darurat untuk evakuasi dan jangan
gunakan lift.

UNIT TERKAIT 1. Seluruh Unit Kerja di Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB.
2. Dinas Pemadam Kebakaran Medan Pusat.
PENANGANAN APABILA PERSONEL TERKENA
BENDA TAJAM/TERTUSUK JARUM SUNTIK

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No.Dokumen


No. Revisi Halaman
KESDAM I/BB 1/1
SPO/AP/ / /2015

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 15 Mei 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Penanganan Terkena Benda Tajam/Tertusuk Jarum Suntik


adalah Suatu usaha dalam mengatasi tertularnya
infeksi/penyakit kepada personel/petugas bila terkena benda
tajam/tertusuk jarum suntik bekas pasien, di Rumkit Tk II Putri
Hijau Kesdam I/BB.

TUJUAN Mencegah terjadinya penularan infeksi/ penyakit terhadap


personel/ petugas di Rumkit Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium

PROSEDUR a. Jangan panik


b. Segera bersihkan luka yang terkena benda tajam/jarum
dengan air mengalir pakai sabun/ antiseptik.
c. Berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumkit TK. II Putri
Hijau Kesdam I/BB,untuk segera mendapat pengobatan.
d. Bila tertusuk oleh jarum suntik bekas pasien HIV/AIDS
berobat ke Instalasi Gawat Darurat Rumkit TK. II Putri Hijau
Kesdam I/BB (diluar jam kerja) dan dirujuk ke bagian
VCT( Voluntary Counseling and Testing) Rumkit TK. II Putri
Hijau Kesdam I/BB untuk diberikan tindakan pencegahan
Profilaksis selama 1 bulan.
e. Lapor ke Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit (K3RS) untuk dilaporkan kepimpinan.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat.
2. Instalasi Kamar Operasi, Instalasi Anastesi.
3. Instalasi Laboratorium.
4. Tim VCT ( Voluntary Counseling and Testing ).
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

No.Dokumen
No. Revisi Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015
KESDAM I/BB 1/4

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO)
4 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Limbah laboratorium adalah limbah yang berasal dari kegiatan


laboratorium. Limbah ini memiliki sifat khas yang berbeda
dengan limbah yang berasal dari kegiatan industri karena
biasanya memiliki keragaman jenis limbah yang sangat tinggi
walaupun dari setiap macam bahan yang dibuang tersebut
jumlahnya tidak banyak. Limbah laboratorium dapat berasal dari
berbagai sumber, yaitu:
1. Bahan baku yang sudah kadaluwarsa.
2. Bahan habis pakai, misalnya medium perbenihan yang tidak
terpakai.
3. Produk proses di dalam laboratorium, misalnya sisa
specimen.
4. Produk upaya penanganan limbah, misalnya jarum suntik
sekali pakai setelah di autoklaf.

TUJUAN Untuk mengurangi resiko pemaparan limbah terhadap kuman


yang menimbulkan penyakit (patogen) yang mungkin berada
dalam limbah tersebut.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 36 / II / 2015 tentang Penanganan dan Pembuangan
Bahan Beracun (B3) Di Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau

PROSEDUR Penanganan limbah antara lain ditentukan oleh sifat limbah,


yaitu:
A. limbah B3 (Berbahaya dan Beracun), dengan cara:
 netralisasi
Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti
kapur tohor, CaO atau Ca(OH)2 Sebaliknya, limbah yang bersifat
basa dinetralkan dengan asam seperti H2SO4atau HCI.
Parameter netralisasi adalah pH dan sebagai indikator dapat
digunakan Phenol Phtalein (PP.).
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

No.Dokumen
No. Revisi Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU SPO/AP/ / /2015
KESDAM I/BB 2/4

PROSEDUR Zat ini akan berubah pada pH 6-8 sehingga cukup aman
digunakan jika pH limbah berkisar antara 6,5-8,5.
 pengendapan/sedimentasi, koagulasi, dan flokulasi
 Kontaminan logam berat dalam ciaran diendapkan dengan
tawas/FeC13, Ca(OH)2/CaO karena dapat mengikat As, Zn,
Ni. Mn dan Hg
 reduksi-oksidasi
Terhadap zat organik toksik dalam limbah dapat dilakukan
reaksi reduksi oksidasi (redoks) sehingga terbentuk zat yang
kurang/tidak toksik.
 penukaran ion
Ion logam berat nikel, Ni dapat diserap oleh kation, sedangkan
anion beracun dapat diserap oleh resin anion.

B. limbah infeksius, dengan cara:


 Metode Desinfeksi: penanganan limbah (terutama cair)
dengan cara penambahan bahan-bahan kimia yang dapat
mematikan atau membuat kuman-kuman penyakit menjadi
tidak aktif.
 Metode Pengenceran (Dilution): mengencerkan air limbah
sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah,
kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Kerugiannya
ialah bahan kontaminasi terhadap badan-badan air masih
tetap ada, pengendapan yang terjadi dapat menimbulkan
pendangkalan terhadap badan-badan air seperti selokan,
sungai dan sebagainya sehingga dapat menimbulkan banjir.
 Metode Ditanam (Landfill): menimbun limbah dalam tanah.
 Metode Insinerasi (Pembakaran): memusnahkan limbah
dengan cara memasukkan ke dalam insinerator. Dalam
insinerator senyawa kimia karbon yang ada dibebaskan ke
atmosfir sebagai CO2 dan H2O.

C. limbah radioaktif
Masalah penanganan limbah radioaktif dapat diperkecil dengan
memakai radioaktif sekecil mungkin, menciptakan disiplin kerja
yang ketat dan menggunakan alat yang mudah
didekontaminasi. Penanganan limbah radioaktif dibedakan
berdasarkan :
 Bentuk yaitu cair, padat dan gas,
 Tinggi-rendahnya tingkat radiasi sinar gamma (γ),
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 3/4

 Tinggi-rendahnya aktifitas
PROSEDUR  Panjang-pendeknya waktu paruh
 Sifat yaitu dapat dibakar atau tidak.

Ada 2 sistem penanganan limbah radioaktif :


Dilaksanakan oleh pemakai secara perorangan dengan
memakai proses peluruhan, peguburan dan pembuangan.
 Dilaksanakan secara kolektif oleh instansi pengolahan
limbah radioaktif, seperti Badan Tenaga Atom Nasional
(BATAN).

D. limbah umum
Limbah umum non infeksius setelah dikumpulkan dalam wadah
kantong plastik diikat kuat dan dibakar di insinerator.

Langkah-langkah untuk mengurangi limbah di laboratorium


adalah:
1. Penggunaan kembali limbah laboratorium berupa bahan
kimia yang telah digunakan, setelah melalui prosedur daur
ulang yang sesuai. Sebagai contoh: (hal ini paling sesuai
untuk pelarut yang telah digunakan) Pelarut organik seperti
etanol, aseton, kloroform, dan dietil eter dikumpulkan di
dalam laboratorium secara terpisah dan dilakukan destilasi.
2. Sebelum melakukan reaksi kimia, dilakukan perhitungan
mol reaktan-reaktan yang bereaksi secara tepat sehingga
tidak menimbulkan residu berupa sisia bahan kimia. Selain
menghemat bahan yang ada, hal ini juga akan mengurangi
limbah yang dihasilkan.
3. Pembuangan langsung dari laboratorium. Metoda
pembuangan langsung ini dapat diterapkan untuk bahan-
bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan kimia
yang dapat larut dalam air dibuang langsung melalui bak
pembuangan limbah laboratorium. Untuk bahan kimia sisa
yang mengandung asam atau basa harus dilakukan
penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk bahan
kimia sisa yang mengandung logam-logam berat dan
beracun seperti Pb, Hg, Cd, dan sebagainya, endapannya
harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian cairannya
dinetralkan dan dibuang.
4. Dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB SPO/AP/ / /2015 4 /4

5. dapat dterapkan untuk bahan-bahan organik yang kadar


racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya. Bahan-bahan
organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari
pemukiman penduduk.
6. Pembakaran dalan insenerator. Metoda pembakaran dalam
insenerator dapat diterapkan untuk bahan-bahan toksik
yang jika dibakar ditempat terbuka akan menghasilkan
senyawa-senyawa yang bersifat toksik.
7. Dikubur didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar
tidak merembes ke badan air. Metoda ini dapat diterapkan
untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


PENGGANTIAN REAGENT PACK
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 27 Juli 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Nova Biomedical pHox merupakan suatu alat auto analyzer yang
dirancang untuk pemeriksaan Analisa Gas Darah. Parameter
yang diukur meliputi PH, pCO 2, pO2, HCO3, TCO2, Base Excess,
dan SO2.

TUJUAN Untuk mengetahui gas dalam darah seseorang

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Tekan MENU dari tampilan awal.


2. Tekan CHANGE CARTRIDGE
3. Tekan CHANGE CALIBRATOR CARTRIDGE
4. Tarik reagen pack yang lama, masukkan reagen pack yang
baru.
5. Tekan MOVE PROBE setelah jarum keluar ganti karet
septum dengan yang baru, kemudian tekan MOVE PROBE
kembali sampai jarum kembali pada posisi semula.
6. Tekan PRIME/INSTAL
7. Selesai
8. Tekan EXIT
9. Lakukan kalibrasi dengan menekan calibrate
10. Tekan ABG CHEM CAL

UNIT TERKAIT 1. Instalasi laboratorium.


2. Teknisi Alat
PENGGANTIAN KERTAS PRINT
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 27 Juli 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Nova Biomedical pHox merupakan suatu alat auto analyzer yang
dirancang untuk pemeriksaan Analisa Gas Darah. Parameter
yang diukur meliputi PH, pCO 2, pO2, HCO3, TCO2, Base Excess,
dan SO2.

TUJUAN Untuk mengetahui gas dalam darah seseorang

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Buka penutup Cover kertas di atas.


2. Masukkan roll kertas yang baru.
3. Tutup kembali penutup cover, lalu tekan tombol putih untuk
menarik kertas.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi laboratorium.


2. Teknisi Alat
MELAKUKAN KALIBRASI pH, PCO2, PO2 DAN HCT
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 27 Juli 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Prosedur Kalibrasi adalah proses yang harus dijalani sebelum


dilakukan pemeriksaan sampel alat dengan tujuan sebagai acuan
untuk hasil yang standrat.

TUJUAN Mencapai hasil standart.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Tekan Kalibrate.


2. Tekan ABG CHEM CALIBRATION untuk mengkalibrasi pH,
PCO2, PO2, dan Hct.
3. Tunggu beberapa saat hingga proses kalibrasi selesai.
4. Dan posisi pH, PCO2, PO2, dan Hct tidak ada yang tersilang

UNIT TERKAIT 1. Instalasi laboratorium.


2. Teknisi Alat
MELAKUKAN KALIBRASI SO2% dan Hb
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 27 Juli 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Prosedur Kalibrasi adalah proses yang harus dijalani sebelum


dilakukan pemeriksaan sampel alat dengan tujuan sebagai acuan
untuk hasil yang standrat.

TUJUAN Mencapai hasil standart.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Tekan Kalibrate.


2. Tekan Hb, SO2% calibration
3. Masukkan nilai calibrator dan isi, nilai calibrator ada pada
kertas didalam box SO2% Calibrator Critical Care Express
yang berwarna hitam. (contoh ..... 54,1 setelah selesai tekan
Enter ambil ampules CAL #1 lalu masukkan ke dalam jarum,
kemudian tekan aspirate, setelah terdengar bunyi beep .....
beep ..... tarik ampules tersebut dan tekan continue)
4. Tunggu beberapa saat, hingga proses CAL #1 selesai. Setelah
terdengar bungi beep ..... beep ..... masukkan nilai calibrator
CAL #2. (contoh ..... 98,1 setelah selesai tekan Enter lalu
masukkan ampules CAL #2 di bawah jarum lalu tekan Aspirate
untuk menghisapnya. Setelah terdengar bungi beep .....
beep ..... tarik ampules dan tekan continue. Tunggu beberapa
saat hingga proses CAL #2 selesai dan SO 2% dan Hb tidak
tersilang.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi laboratorium.


2. Teknisi Alat
MELAKUKAN CLEANING
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 27 Juli 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Cleaning pada alat Nova Biomedical Phox adalah langkah yang
dilakukan untuk membersihkan alat Analis Gas Darah.

TUJUAN Untuk memelihara alat laboratorium, mempermudah langkah-


langkah pemeliharaan alat laboratorium dengan prosedur yang
tersusun sistematik

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Dari tampilan READY


2. Tekan MENU
3. Tekan Cleaning Flowpath
4. Ganti Na Sensor Blank
5. Ambil Cleaning Flowpath
6. Tuang sebanyak 500 µl ke dalam sample cup, lalu masukkan
ke dalam jarum
7. Tekan Aspirate untuk menghisapnya setelah terdengar
beep ..... beep .....
8. Keluarkan sample cup dari jarum
9. Kemudian tekan continue
10. Tunggu hingga proses cleaning selesai
11. Setelah selesai proses cleaning ganti sensor blank dengan
cara :
 Tekan MENU
 Tekan Flowpath/Probe Maintenance
 Setelah pump berhenti buka pintu alat, ganti sensor blank
dengan Na sensor semula
 Tekan instal/prime
MELAKUKAN CLEANING
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2/2

PROSEDUR  Setelah selesai lakukan kalibrasi dengan menekan


Calibrate setelah itu tekan ABG Chem Calibration
 Tunggu beberapa saat hingga proses kalibrasi selesai
dan Hb dan SO2% tidak ada yang tersilang

UNIT TERKAIT 1. Instalasi laboratorium.


2. Teknisi Alat
TROUBLE SHOOT
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 1 / 10

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 27 Juli 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Trouble shooting pada alat analisa gas darah adalah


permasalahan pada alat yang harus dijalani sebelum dilakukan
pemeriksaan sampel alat dengan tujuan sebagai acuan untuk
hasil yang standrat.

TUJUAN Mengatasi masalah pada alat analisa gas darah.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau
No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau.

PROSEDUR Jika terjadi bekuan (Clotch)


1. Dari tampilan READY atau NOT READY
2. Tekan MENU
3. Tekan service
4. Kemudian pilih System Test
5. Pindahkan cursor ke sampler, tekan Enter lalu pilih Syringe
6. Sampai posisi jarum keluar
7. Buka pintu alat instrumen
8. Ambil Syringe 5cc dan isi dengan Aqua B-Dest
9. Kemudian lepaskan selang kecil yang menempel pada
flowcell dia atas tulisan Air Detektor
10. Kemudian masukkan Syringe yang berisi Aqua B-Dest
dengan ujung Syringe yang sudah terpasang yellow tip agar
mempermudah ujung syringe masuk ke selang kecil tersebut
11. Lalu semprotkan Aqua B-Dest tersebut dengan baik dan
rapat, jangan sampai longgar.
12. Tekan Home
13. Lakukan cleaning flowpath
TROUBLE SHOOT
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 2 / 10

PROSEDUR Jika terjadi listrik mati


1. Setelah listrik hidup
2. Maka parameter di atas akan tersilang semua
3. Dari tampilan NOT READY
4. Calibrasi dengan cara tekan Calibrate
5. Pilih no. 1 PH, PCO2, PO2, dan Hct Calibration
6. Setelah selesai dan posisi parameter di atas tidak ada yang
tersilang
7. Lakukan calibrasi SO2% dan Hb.

Jika pH tersilang (pH slope sewaktu kalibrasi)


Jika pH tersilang (pH drift pada saat sample pasien)
Batas nilai kalibrasi pH 9.1-11.6

Lakukan sensor conditioning jika kalibrasi slopenya rendah di


bawah batas nilai kalibrasi dengan cara
1. Ambil sample whole blood atau darah arteri heparin pasien
yang masih baru dan tidak beku.
2. Tekan Menu
3. Tekan sensor conditioning
4. Setelah jarum keluar masukkan sample whole blood tersebut
ke dalam jarum
5. Tekan Aspirate
6. Setelah terdengar bunyi beep.....beep..... keluarkan sample
7. Tekan continue
8. Tunggu hingga proses sensor conditioning selesai
9. Kemudian tekan Exit atau Home
10. Setelah selesai lakukan kalibrasi dengan menekan Calibrate
kemudian tekan ABG Chem Calibration
11. Dan posisi pH, PCO2, PO2, dan Hct tidak ada yang tersilang
TROUBLE SHOOT
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 3 / 10

PROSEDUR Lakukan pH conditioning jika nilai kalibrasi slopenya di atas batas


nilai kalibrasi dengan cara
1. Ambil holder sensor pH dan isikan setengahnya dengan pH
conditioning solution.
2. Buka pH Sensor dengan cara
 Tekan Menu
 Tekan flowpath/probe maintenance
 Tunggu beberapa saat setelah pump berhenti buka pintu
alat, keluarkan pH sensor dengan cara menekan tulisan
pH hingga terdengar bunyi klik
 Keluarkan sensor pH dengan menariknya ke arah kanan
 Masukkan sensor pH ke dalam holder tersebut selama ±
5 menit dan diamkan
 Setelah selesai lakukan kalibrasi dengan menekan
Calibrate setelah itu tekan ABG Chem Calibration
 Dan Posisi pH, PCO2, PO2, dan Hct tidak ada yang
tersilang

Jika PCO2 tersilang (PCO2 slope sewaktu kalibrasi)


Batas nilai kalibrasi PCO2 7.9-12,6
(Lihat hasil kalibrasi terlebih dahulu dengan cara) :
1. Tekan MENU
2. Tekan SERVICE
3. Tekan sensor subsystem
4. Tekan tanda panah pH
5. Pilih dan tekan PCO2
6. Lihat nilai slope di kotak bawah
7. Jika nilai slope berada di bawah atau di atas batas nilai
kalibrasi PCO2
8. Buka sensor PCO2 dengan cara :
 Tekan flowpath/probe maintenance
 Tungu beberapa saat setelah pump berhenti buka
pintu alat, keluarkan PCO2 sensor dengan cara
menekan tulisan PCO2 hingga terdengar bunyi klik
 Keluarkan sensor PCO2 dengan menriknya ke arah kiri
 Lihat cairan pada membran PCO2, jika cairan di
dalamnya habis ganti membran PCO2 dengan yang
baru dengan cara :
o Ambil dari box PCO2 membran cap kit membran
yang baru
TROUBLE SHOOT
NOVA BIOMEDICAL PHOX

RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Dokumen No. Revisi Halaman


KESDAM I/BB
SPO/AP/ / /2015 4 / 10

PROSEDUR o Ambil dari box PCO2 membran cap kit membran


yang baru
o Buka penutup flip biru dan ganti membran yang
lama dengan yang baru dengan cara memutar ke
kiri
o Setelah terbuka bilas sensor PCO2 dengan air
dan dan keringkan dengan tisue yang halus
o Pasang membran PCO2 yang baru dengan
membuka penutupnya
o Setelah terpasang, kemudian pasang penutup
flip yang biru tepat dilubang ventilasi untuk
menghindari kebocoran cairan pada sensor
PCO2
 Pasang kembali sensor PCO2 ke dalam sensor module
dengan menekan hingga posisinya terdengar bunyi
klik dan terpasang dengan baik
 Tekan Instal/Prime
 Tekan Home atau Exit
9. Kemudian lakukan sensor conditioning
10. Ambil sampel
11.

Anda mungkin juga menyukai