Anda di halaman 1dari 61

PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL

INTERNATIONAL EQAS CHEMISTRY

LABORATORIUM No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/184 15 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN EQAS Chemistry (External Quality Assurance System) adalah suatu
sistem pemantapan mutu eksternal yang diselenggarakan oleh lembaga
internasional.
TUJUAN Memastikan seluruh hasil pemeriksaan kimia klinik valid.
KEBIJAKAN Pemantapan mutu harus dilaksanakan guna mendapatkan hasil yang
valid.
PROSEDUR Bagaimana cara melakukan EQAS CHEMISTRY :
1. Dilaksanakan oleh analis koordinator kimia klinik.
2. Ambil 1 buah sample sesuai urutan bulan.
3. Larutkan sample EQAS menggunakan pipet volume dengan 5
ml aquadestilasi (Sebelum melarutkan pastikan botol dalam
kondisi suhu kamar).
4. Diamkan larutan selama 20 menit, sekali-kali diaduk perlahan
seperti angka 8 (jangan kencang-kencang, agar tidak
menimbulkan buih).
5. Setelah 20 menit, botol larutan diaduk perlahan lagi sebelum
dipindahkan ke cup / vial sample vitros (untuk memastikan
homogenitas).
6. Beri nomor pada cup / vial sesuai dengan nomor botol.
7. Lakukan running sample tersebut pada alat Vitros 250
autoanalyzer.
8. Setelah hasil analisa keluar, pindahkan hasil EQAS form yang
tersedia dan isi data sesuai botolnya. (botol 1 = sample 1, botol
2 = sample 2, dst).
9. Bandingkan hasil dengan nilai normal.
10. Cycle dalam EQAS form menunjukkan perputaran dalam
setahun.
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL
INTERNATIONAL EQAS CHEMISTRY

LABORATORIUM
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/184 15 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR 11. Setelah EQAS form lengkap diisi, hasilnya dipindahkan ke
qcnet (www.qcnet.com). Pengisian di komputer persis dengan
pengisian di EQAS form.
12. Setelah lengkap, kirim hasil ke BioRad dengan meng-klik
send/eksport.
13. Hasil harus sudah dikirim paling lambat 4 hari sebelum due
date yang tercantum di jadwal setiap cycle, karena jika
terlambat maka hasil di qcnet akan menunjukkan “No Result”.
Hasil yang terlambat tetap akan dievaluasi, dan diikutkan pada
bulan berikutnya, bersamaan dengan hasil sample bulan
selanjutnya.
14. Hasil dari BioRad merupakan indikator kinerja laboratorium
yang perlu ditindak lanjuti.

UNIT TERKAIT ---


PERMINTAAN DARAH INCOMPATIBLE

LABORATORIUM
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/185 15 Juli 2008 00 1-1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan


15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Cara melakukan permintaan darah Incompatible.

TUJUAN Untuk memastikan kepada PMI bahwa darah Incompatible tetap


diminta.
KEBIJAKAN Seluruh permintaan darah Incompatible harus sesuai prosedur.
PROSEDUR Kapan melakukan permintaan darah Incompatible :
Ketika mendapat keterangan Incompatible dari PMI dan dokter yang
merawat pasien bersedia memakainya.

Bagaimana Caranya :
1. Petugas bank darah atau analis memberitahu dokter / perawat jaga
ruangan pasien dirawat.
2. Kirimkan surat keterangan Incompatible dari PMI ke ruangan.
3. Perawat memberitahu dokter primer atau dokter jaga.
4. Perawat minta konfirmasi dokter apakah darah yang Incompatible
tetap diminta ?
5. Jika ya, perawat minta memo dokter yang meminta darah berisikan
pernyataan bersedia meminta darah yang Incompatible.
6. Perawat memberitahu analis / petugas bank darah Mayapada Hospital
dengan menyertakan memo dokter.
7. Sertakan form permintaan pemeriksaan lanjutan yang ditujukan
kepada laboratorium Refferal UTDD PMI DKI Jakarta.
8. Kirimkan memo pada point 4 dan form pada point 5 disertakan form
permintaan darah (rangkap 5) dengan contoh darah sitrat volume
min. 5 cc dan darah beku min. 10 cc ke PMI Jakarta.

UNIT TERKAIT RWI


PENANGANANAN MASALAH ALAT
COBAS INTEGRA 400 PLUS

LABORATORIUM
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/186 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Cara penanganan masalah alat Cobas Integra 400 plus.

TUJUAN Alat Cobas Integra 400 plus berfungsi dengan baik.


KEBIJAKAN Penanganan masalah pada alat harus efisien dan efektif.

PROSEDUR 1. Analis menekan tanda orang berlari dengan latar belakang merah
disebelah kanan layar monitor dan baca.
2. Bila perlu print masalah yang tertera pada monitor.
3. Lakukan langkah langkah penanganan masalah seperti yang
tertera pada monitor.
4. Bila menemui kesulitan, konsul pada analis senior.
5. Analis senior melakukan tindakan penanganan, bila tetap
menemui kesulitan lapor Ka. Departemen Laboratorium.
6. Ka. Departemen Laboratorium menangani alat, bila masih
mengalami mengalami kesulitan hubungi bagian Teknik
Mayapada Hospital dan bagian teknik supplier.
7. Bila Ka. Departemen Laboratorium tidak ada di tempat analis
langsung hubungi bagian teknik Mayapada Hospital dan bagian
teknik supplier.

UNIT TERKAIT Maintenance


KETENTUAN-KETENTUAN SAAT
KALIBRASI BY METHODE
ALAT ELECSYS 2010
LABORATORIUM No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/187 19 Januari 2010 01 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
19 Januari 2010 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Melakukan kalibrasi by methode pada reagen yang running dengan alat
Elecsys 2010.
TUJUAN Memberikan pedoman saat melakukan kalibrasi.
KEBIJAKAN Tidak terlewatkan kalibrasi sehingga seluruh hasil pemeriksaan dengan
alat Elecsys 2010 dapat diandalkan.

PROSEDUR 1. Katim immunoserologi melakukan kalibrasi :


 Setiap kali menggunakan reagen baru ( tidak lebih dari 24
jam setelah registrasi reagen pada alat )
 Setelah 1 bulan (28 hari) bila menggunakan nomer lot reagen
yang sama
 Setelah 7 hari bila menggunakan reagen kit yang sama
 Bila diperlukan contoh hasil kontrol keluar dari batas yang
ditetapkan
 Setelah selesai service besar alat
2. Untuk melihat kalibrasi : tekan utility lalu tekan Calibration data.
Kalibrasi berhasil jika warna background kotak pemeriksaan yang
dikalibrasi berwarna hijau, jika merah atau kuning berarti kalibrasi
gagal dan harus diulangi.

UNIT TERKAIT ---


KALIBRASI BY METHODE PADA
COBAS INTEGRA 400 PLUS
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/188 15 Juli 2008 00 1-2
LABORATORIUM
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Ketentuan-ketentuan saat melakukan kalibrasi by methode pada
reagen yang running dengan alat Cobas Integra 400 plus.
TUJUAN Memberikan pedoman saat melakukan kalibrasi.
KEBIJAKAN Tidak terlewatkan kalibrasi sehingga seluruh pemeriksaan dengan
Cobas Integra 400 plus dapat diandalkan.
PROSEDUR 1. Analis melakukan kalibrasi
 Alkali phosphatase
 ALT
 AST
 Bilirubin Direct
 Bilirubin Total
 Amilase Pancreatic
 Gamma GT
 Glucose
 Lipase
 Magnesium
 Phosphat
 Total protein
 UIBC
 Cholinesterase
 LDH
 Iron
 CK
 Cholesterol
 Trigliserid
Kalibrasi by methode untuk reagen reagen tersebut diatas
dilaksanakan pada saat ganti nomer lot kaset.
Kalibrator yang digunakan adalah Cfas
Kontrol gunakan PNU dan PPU
KALIBRASI BY METHODE PADA
COBAS INTEGRA 400 PLUS
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
LABORATORIUM
SOP/LAB/188 15 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR 1. CKMB dikalibrasi saat ganti nomer laot kaset dengan kalibrator
Cfas CKMB, untuk kontrol gunakan PNCK dan PPCK.

2. HDL Cholsterol Dan LDL Cholesterol di kalibrasi saat ganti


nomer lot kaset dengan kalibrator Cfas, kontrol gunakan PNL
dan PPHDL.

3. Albumin di kalibrasi saat ganti kaset & tiap 28 hari dengan


kalibrator Cfas, kontrol gunakan PNU dan PPU.

4. Calcium di kalibrasi saat ganti kaset & tiap 3 hari dengan


kalibrator Cfas, kontrol gunakan PNU dan PPU.

5. Creatinin di kalibrasi saat ganti kaset & tiap 7 hari dengan


kalibrator Cfas, kontrol gunakan PNU dan PPU.

6. Ureum di kalibrasi saat ganti kaset & tiap 29 hari dengan


kalibrator Cfas, kontrol gunakan PNU dan PPU.

7. Lp(a) di kalibrasi saat ganti nomer lot kaset & tiap 90 hari
dengan kalibrator Cfas, kontrol gunakan Lp(a) kontrol set level
I & II.

Kalibrasi berhasil jika tidak ada tanda out of range maupun flags.

UNIT TERKAIT ---


PEMELIHARAAN ALAT
COBAS INTEGRA 400 PLUS
LABORATORIUM
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/189 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Cara melakukan pemeliharaan alat Cobas Integra 400 plus.

TUJUAN Cobas Integra 400 plus terpelihara sesuai standard .


KEBIJAKAN Cobas Integra 400 plus masa kerjanya dapat diperpanjang.

PROSEDUR 1. Analis Lab memonitor laporan yang dilakukan automatis


oleh alat setiap jam 06.00 pagi.
2. Pastikan Deproteinize solution dan pooled sera tersedia pada
rack ISE
4. Prime Fluid System
5. Deproteinize Probe
3. Bila icon maintenance back groundnya berwarna kuning klik
icon tersebut.
4. Lihat pada ALL atau Due yang telah melebihi 100 %.
5. High light permintaan maintenance yang ada, klik dua kali.
6. Lihat langkah-langkah yang perlu dilakukan, bila perlu print
halaman tersebut.
7. Lakukan langkah-langkah maintenance yang di minta.
8. Setelah selesai kembali ke Due, hight light apa yang diminta
dan telah dilakukan.
9. Klik done, maka back ground icon maintenance pada layar
monitor kembali berwarna abu abu.

UNIT TERKAIT ---


MELAKUKAN KALIBRASI ASSAY
DENGAN ELECSYS 2010
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
LABORATORIUM SOP/LAB/190 15 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Langkah-langkah melakukan kalibrasi terhadap assay pemeriksaan
yang dilakukan dengan alat Elecsys 2010.
TUJUAN Kalibrasi terhadap assay pada alat Elecsys 2010 dilakukan secara
efisien dan efektif.
KEBIJAKAN Seluruh assay pada alat Elecsys 2010 telah dikalibrasi sesuai
prosedur sehingga hasil pemeriksaan dapat diandalkan.
PROSEDUR 1. Katim Immunoserologi atau analis melakukan kalibrasi :
a. Cek status kalibrasi
 Tekan inventory bila berwarna kuning dan display
”RC”, system akan minta kalibrasi.
 Siapkan kalibrator dan kontrol ( bila diperlukan ), semua
kalibrator dan kontrol harus pada suhu 20-25 °C
sebelum pengerjaan .
 Scan kartu barcode untuk setiap Lot baru kalibrator atau
kontrol :
1. Tekan utility
2. Tekan Calibration data atau Control definition.
Masukkan kartu barcode ke dalam reading station
3. Tekan BC Card Scan, proses scan akan timbul pada
status, jangan menarik barcode saat scanning,
tunggu sampai standby.
b. Kalibrator dan kontrol
1. Masukkan botol kalibrator dan kontrol pada tempatnya
( disk ) dan letakkan stop barkode pada posisi setelah
kalibrator dan kontrol terakhir.
2. Buka tutup kalibrator dan kontrol.
3. Tekan scan.
4. Tekan tombol start pada keyboard monitor untuk mulai
proses kalibrasi.
MELAKUKAN KALIBRASI ASSAY
DENGAN ELECSYS 2010
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
LABORATORIUM
SOP/LAB/190 15 Juli 2008 00 2-2

PROSEDUR 2. Validasi kalibrasi :


a. Evaluasi kalibrasi dan hasil QC
1. Tekan Utility
2. Tekan calibration data, untuk melihat hasilnya
a) Bila hijau, kalibrasi sukses.
b) Bila kuning, kalibrasi tidak sempurna, cari tahu kenapa.
c) Bila merah, kalibrasi gagal.

b. Release / reject kalibrasi


1. Tekan tombol tes pada layar Calibration data
2. Tekan release ( gunakan ) atau reject ( batalkan ) kalibrasi
3. Tekan OK

UNIT TERKAIT ---


MELAKUKAN PEMERIKSAAN IMMUNOLOGI
DENGAN ALAT ELECSYS 2010
LABORATORIUM No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/191 15 Juli 2008 00 1-5
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Cara melakukan pemeriksaan immunologi dengan alat Elecsys 2010.

TUJUAN Melakukan pemeriksaan immunologi dengan alat Elecsys 2010 secara


efisien dan efektif.
KEBIJAKAN Seluruh hasil pemeriksaan immunologi dengan alat Elecsys 2010 harus
valid.
PROSEDUR Analis laboratorium melaksanakan pemeriksaan :
1. Setelah menerima serum pasien.
2. Setelah menerima work sheet pemeriksaan immunologi yang
dilakukan dengan Elecsys 2010.
3. Hidupkan mesin :
 Cek data disk
 Hidupkan printer
 Hidupkan Main power ( belakang ) dan software ( depan )
4. Buka tutup procell dan cleancell
5. Cek inventori :
 Visual cek : probes, tubing, pipet ( bebas gelembung )
 Tekan inventory
 Cek procell dan cleancell ( set 1 & set 2 )
 Isi tangki air dengan aquabidest ( system water )
 kosongkan tangki pembuangan ( liquid waste)
 kosongkan tempat pembungan tip ( solid waste )
 Cek tip dan assay cup
 Cek reagen
 Pastikan, suhu semua reagen sama dengan suhu kamar
6. Pengaturan sebelum operasional
 Hapus perintah order yang tidak diperlukan (sebelumnya )
MELAKUKAN PEMERIKSAAN IMMUNOLOGI
DENGAN ALAT ELECSYS 2010
LABORATORIUM No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/191 15 Juli 2008 00 2-5
PROSEDUR 7. Control definition
 Tekan utility
 Tekan control definition, untuk setiap lot baru sebelumnya
scan barcode kontrol ( BC card scan )
 Tekan controls
 Pilih kontrol yang sesuai
 Tekan OK
 Pilih tes yang diinginkan
 Tekan active, untuk mengaktifkan kontrol untuk tes yang
diinginkan, bila tidak aktif, alat tidak akan melakukan tes
kontrol untuk tes tersebut.
 Tekan OK
 Lanjutkan sampai sejumlah tes yang diperlukan.
8. Kalibrasi :
a. Cek status kalibrasi
 Tekan inventory bila berwarna kuning dan display ”RC”,
system akan minta kalibrasi.
 Siapkan kalibrator dan kontrol ( bila diperlukan ), semua
kalibrator dan kontrol harus pada suhu 20 – 25 C sebelum
pengerjaan
 Scan kartu barcode untuk setiap Lot baru kalibrator atau
kontrol :
 Tekan utility
 Tekan Calibration data atau control definition
Masukkan kartu barcode ke dalam reading station
 Tekan BC card scan, proses scan akan timbul pada
status, jangan menarik barcode saat scanning,
tunggu sampai standby
b. Kalibrator dan kontrol
 Masukkan botol kalibrator dan kontrol pada tempatnya
( disk ) dan letakkan stop barkode pada posisi setelah
kalibrator dan kontrol terakhir.
 Buka tutup kalibrator dan kontrol
 Tekan Scan
 Tekan tombol start pada keyboard monitor untuk memulai
proses kalibrasi.
MELAKUKAN PEMERIKSAAN IMMUNOLOGI
DENGAN ALAT ELECSYS 2010

LABORATORIUM
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/191 15 Juli 2008 00 3-5
PROSEDUR 9. Validasi Kalibrasi
a. Evaluasi kalibrasi dan hasil QC
 Tekan utility
 Tekan Calibration data untuk melihat hasilnya
1. Bila hijau, kalibarsi sukses
2. Bila kuning, kalibrasi tidak sempurna, cari tahu
penyebabnya
3. Bila merah, kalibrasi gagal.
b. Release / reject kalibrasi
 Tekan tombol tes pada layar Calibration data
 Tekan release (gunakan) atau reject (batalkan) kalibrasi
 Tekan OK
10 . Sampel Program
 Tekan Orders
 Tekan Sanpel ID untuk masukkan data sampel kemudian
tekan enter
 Tekan posisi sampel pada disk ( 1 – 30 ) dan tekan enter
 Bila menggunakan multiple disk, tekan posisi disk dan
posisi sampel pada disk.
 Tekan tombol tes yang diminta
 Tekan register untuk mencatat tes yang diperlukan dan
untuk sampel selanjutnya.
 Tempatkan sampel pada posisinya.
 Lanjutkan sampai sampel selesai semua
 Masukkan Stop Barcode setelah posisi sampel terakhir
 Tekan scan
 Tekan tombol start pada keyboard monitor
11. Sampel tracking
 Tekan status pada monitor
a) Compl Sampel sudah dapat diangkat ( tapi bukan
untuk kalibrator )
b) Remove Pemipetan kalibrator sudah lengkap,
kalibrator bisa diangkat
c) Empty Posisi sampel disk kosong
MELAKUKAN PEMERIKSAAN IMMUNOLOGI
DENGAN ALAT ELECSYS 2010

LABORATORIUM
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/191 15 Juli 2008 00 4-5
PROSEDUR d) Occup Posisi sampel disk ada atau kosong, tapi tidak
ada sampel
e) Proc. Sampel sedang proses tetapi hasil belum selesai
f) Incompl Sampel tidak lengkap, hasil salah atau lewat
dari nilai standard.
g) Stop menunjukkan posisi barcode
h) STAT Stat sampel selalu berwarna kuning
12. Informasi sampel; dalam pop up window terdapat informasi :
 Nama tes
 Faktor pengenceran bila tersedia
 Hasil sampel
 Data alarm; bila tersedia
 Waktu selesai tes
 Type sampel ( sampel, kontrol, kalibrator )
 ID sampel
 Nomor sequence
 Posisi sampel pada disk
13. Program pengenceran sampel
 Tekan orders
 Programkan sampel : dengan atau tanpa barcode
 Tekan tes yang diinginkan
 Tekan Dilution factor
 Pilih faktor pengenceran yang diperlukan Gunakan factor
pengenceran sesuai dengan packing insert
 Tekan close, setelah selesai memilih
 Tekan register
 Tekan tombol start pada keyboard monitor
14. Program STAT
 Tekan Stat pada keyboard monitor
 Tekan orders
 Masukkan sampel STAT pada posisi yang diinginkan
 Ketik sampel ID dan tekan enter
 Bila gunakan multiple disk, tekan posisi lengkap dan tekan
enter
MELAKUKAN PEMERIKSAAN IMMUNOLOGI
DENGAN ALAT ELECSYS 2010

LABORATORIUM
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/191 15 Juli 2008 00 5-5
PROSEDUR  Tekan tes yang diinginkan pada sampel tersebut
 Tekan register untuk mendaftar tes yang dipilih dan sampel
selanjutnya
 Ulangi langkah dari mulai masukan sampel STAT sampai
tekan register untuk semua sampel STAT yang ada
 Tekan tombol start pada keyboard monitor
 Apabila proses STAT telah selesai tekan tombol STAT lagi
untuk keluar dari menu STAT

15. Management data


 Tekan results
 Gunakan Next atau Prev untuk memilih lokasi sampel, atau
ketik ID sampel pada sampel field
 Tekan tombol tes untuk hasil atau memblok
 Tekan BLOCK untuk memblock hasil

16. Finalisasi Maintenance


Finalisasi Maintenance adalah status alat setelah sele-
sai proses pipeting sampel dan Standby. Tekan STOP
ketik status alat S.Stop atau R. Stop dengan bypass
finalisasi dan otomatis alat akan standby. Bila tidak se-
cara otomatis melakukan finalisasi, maka lakukan :
 Tekan utility
 Tekan maintenance
 Tekan Finalisation maintenance
 Tekan start
 Matikan alat ( tombol depan ” software” kemudian tombol
belakang ” main power ” )

UNIT TERKAIT ---


PEMELIHARAAN ALAT
ELECSYS 2010

LABORATORIUM No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/192 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata laksana pemeliharaan alat Elecsys 2010.

TUJUAN Alat Elecsys 2010 terpelihara sesuai prosedur.


KEBIJAKAN Masa kerja alat Elecsys 2010 diperpanjang.
PROSEDUR 1. Analis melakukan :
 Pemeliharaan harian :
a. Start of the day :
- Bersihkan micropartikel mixer
- Bersihkan sippper probe
- Bersihkan S/R probe
b. End of the day :
- Finalization maintenance
 Koordinator immunoserology melakukan pemeliharaan
mingguan :
Weekly start of day :
- Bersihkan inkubator dan unit aspirasi
- Bersihkan sipper probe
 Koordinator immunoserology melakukaan pemeliharaan dua
mingguan :
- Kerjakan rinse station untuk S/R probe
- Kerjakan rinse station untuk mixer
- Kerjakan rinse station untuk sipper probe
- Liquid flow cleaning
 Koordinator immunoserology melakukan pemeliharaan
bulanan :
- Bersihkan floppy disk drive
- Bersihkan instrumen
UNIT TERKAIT ---
PENANGANAN MASALAH
ALAT ELECSYS 2010

LABORATORIUM No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/193 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata laksana mengatasi masalah alat Elecsys 2010.

TUJUAN Alat berfungsi kembali sesuai standard.


KEBIJAKAN Permasalahan pada alat harus diselesaikan sesuai prosedur.
PROSEDUR 1. Analis menekan tombol alarm pada keyboard monitor.
2. Baca deskripsi masalah yang ada.
3. Lakukan penanganan masalah.
4. Bila menemui kesulitan lapor pada analis senior.
5. Analis senior melakukan tindakan penanganan masalah bila
tetap menemui kesulitan lapor pada Ka. Departemen
Laboratorium.
6. Ka. Departemen Laboratorium menangani alat, bila masih
menemui kesulitan hubungi bagian teknik Mayapada Hospital
dan bagian teknik Supplier.
7. Bila Ka. Departemen Laboratorium tidak ada ditempat analis
langsung menghubungi bagian teknik Mayapada Hospital dan
bagian teknik Supplier.

UNIT TERKAIT Maintenance


MANUAL PENANGANAN MASALAH
PADA COBAS INTEGRA 400 PLUS

LABORATORIUM No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/194 15 Juli 2008 00 1-4
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Petunjuk penanganan masalah alat Cobas Integra 400 plus

TUJUAN Alat Cobas Integra 400 plus dapat berfungsi kembali sesuai standrad
KEBIJAKAN Penanganan masalah Cobas Integra 400 plus dilakukan sesuai petunjuk
yang terdapat pada manual penanganan masalah Cobas Integra 400 plus
PROSEDUR MASALAH START UP :
1. Konektor listrik tidak terhubung listrik :
 Masukkan konektor kelubang soket listrik bertanda UPS
 Nyalakan instrument
 Nyalakan komputer
2. Konektor listrik instrumen tidak terhubung soket
listrik :
 Switch off the instrument
 Masukkan konektor kelubang soket listrik bertanda UPS
 Shut down dan switch off komputer
 Switch on instrument
 Switch on komputer
3. Listrik PLN mati, UPS terganggu
 Lapor bagian Teknik Mayapada Hospital
 Saat aliran listrik normal, sistim akan automatis restart,
tunggu sampai inisialisasi selesai
4. Sistim tidak dapat inisialisasi karena satu atau lebih dari modul
analyzer gagal
 Cek masalah yang ada di layar monitor, lakukan langkah
langkah yang perlu
 Bila inisialisasi tidak sempurna, dan tidak
ada tanda eror, hubungi teknisi Roche
MANUAL PENANGANAN MASALAH
PADA COBAS INTEGRA 400 PLUS
LABORATORIUM No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/194 15 Juli 2008 00 2-4
PROSEDUR 5. Sistim tetap inaktif walaupun dalam modus operating
 Cek masalahnya pada Status Work area di layar monitor apakah
dari Cassettes, Analyzer, atau ISE.

BLOCKED ORDER, TESTS, CALIBRATIONS ATAU


CONTROLS :
1. Klik orders
2. Klik worklist tab
3. Buka folder yang diblok dan pilih order yang di blok
4. Informasi lengkap dari order terpampang pada area sebelah
kanan
5. Buat catatan dari status text yang diblok dan cari langkah
langkah yang direkomendasikan pada daftar lis dibawah
6. Tips :
 Klik dua kali order yang diblok dalam result / validate untuk
melihat status text yang di blok
 Untuk mendapat informasi lanjutan perihal item yang diblok,
pilih status text yang diblok dan tekan F1
HARDWARE ERRORS :
Abs error Eror pada absorbance fotometer
Eror pada modul absorbance fotometer
Penanganan : 1. Cek eror massage pada view massage / new
massage
2. Klik help pada massage yang ada
3. Ikuti petunjuk yang ada
FP error Error pada FP fotometer
Error pada modul polarisasi fluorescent
Penanganan: 1. Cek error massage pada view massage / new
massage
2. Klik help pada massage yang ada
3. Ikuti petunjuk yang ada
FP disabled FP fotometer disabled
Penanganan: 1. Buka configuration / genberal / system
2. Pilih FP fotometer untuk menjalankan
pengukuran FP
MANUAL PENANGANAN MASALAH
PADA COBAS INTEGRA 400 PLUS
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
LABORATORIUM
SOP/LAB/194 15 Juli 2008 00 3-4
PROSEDUR Tip
Alat harus dalam posisi standby untuk menjalankan FP
fotometer
Fatal error Fatal Hardware error
Sistim mengalami eror hardware yang fatal, sistim
transfer robotik, modul ISE dan analyzer termasuk
absorbance dan FP fotometer tidak berfungsi.
Penanganan: 1. Cek status sistim dari analyzer
2. Matikan alat dan hidupkan kembali
3. Bila masalah yang sama terjadi lagi, hubungi
teknisi Roche
HASIL
Hasil pemantapan mutu diluar batas yang ditentukan
Penanganan :
1. Kontrol atau diluent pada posisi salah
 Klik status / missing & blocked guna mengetahui yang
diblok atau missing
 Klik status / sample guna mengetahui posisi kontrol dan
diluent
 Bila perlu rubah posisi kontrol dan diluent di posisi yang
benar
2. Bahan kontrol telah terdeteriorasi atau pengenceran ti-
dak tepat.
 Klik Status / sample guna mengetahui posisi kontrol
 Gantikan kontrol dengan bahan yang baru dan tepat pada
posisi yang benar
3. Nilai yang dimasukkan untuk lot tidak tepat
 Cek ulang pada Configuration / Controls / lot
4. Pipeting error: volume yang diambil oleh pipet tidak tepat
 Bocor: Cek bahwa pipet terpasang erat
(jangan terlalu erat)
Jika kebocoran dari bagian barrel pipet, ganti
pipet atau piston
MANUAL PENANGANAN MASALAH
PADA COBAS INTEGRA 400 PLUS
LABORATORIUM
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/194 15 Juli 2008 00 4-4
PROSEDUR  Gelembung udara pada pipet :
Pipet tidak terpasang dengan baik
Supply air atau cleaner tidak terpasang
 dengan baik
 Dripping pipet :
Reinstall pipet
Piston rusak : ganti
 Dripping probes:
Pastikan konektor tubing terpasang erat
Tubing atau probe rusak: ganti
Katup defektif: hubungi teknisi Roche
Terblok: barsihkan atau ganti
Damaged: ganti

5. Reagen dalam cassete terdeteriorasi :


 Kadaluarsa : ganti
 Cek hasil kalibrasi dan kontrol: bila hasil menunjukkan
deviasi bermakna dari sebelumnya lakukan kalibrasi dan
kontrol baru, bila tetap hasilnya ganti dengan kalibrator
dan kontrol baru, bila hasil belum berubah ganti reagen
cassete
 Cek kapan kalibrasi berikutnya: bila terlewati lakukan
kalibrasi baru

UNIT TERKAIT Maintenance


SAMPLING PENGAMBILAN BAHAN
DARAH ANAK KECIL
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/195 12 Februari 2010 01 1-1
LABORATORIUM
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
12 Februari 2010 CEO Mayapada Hospital

Dr. S. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata laksana pengambilan bahan darah untuk pemeriksaan
laboratorium pada anak kecil
TUJUAN Pengambilan bahan darah pada anak kecil dapat dilakukan satu kali.
KEBIJAKAN Pengambilan bahan pada anak kecil dilaksanakan sesuai prosedur
guna memberikan kenyamanan pada pasien dan keluarga pasien.
PROSEDUR 1. Analis mempersiapkan alat dan tabung vacutainer sesuai dengan
jenis bahan pemeriksaan yang diminta pada Formulir Permintaan
Pemeriksaan Laboratorium.
2. Pasien dipangku orang tua ataupun pasien ditidurkan pada
ranjang pasien, seorang petugas lain memegang lengan pasien
cukup kencang sehingga tidak bergerak- gerak.
3. Stuwing dipasang pada lengan atas ± 5 cm di atas lipat siku dan
analis mengambil darah pasien dengan mempergunakan wing
needle bila perlu.
4. Analis mengambil dan menuang bahan melalui dinding tabung
kedalam tabung vacutainer yang telah dibuka tutupnya.
5. Analis yang memegang pasien memasang plester / microphore
pada tempat bekas tusukan dan menenangkan pasien.

UNIT TERKAIT RWI, RWJ, Perina Resti


MANUAL PENANGANAN MASALAH
ELECSYS 2010

LABORATORIUM No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/196 15 Juli 2008 00 1-7
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata laksana penanganan masalah alat Elecsys 2010.

TUJUAN Penanganan masalah alat Elecsys 2010 dilaksanakan efisien dan efektif.
KEBIJAKAN Penanganan masalah alat Elecsys 2010 dilaksanakan sesuai prosedur yang
terdapat dalam manual.
PROSEDUR 1. Masalah pengukuran palsu individual :
1.1 Nilai 0 ( < batas bawah deteksi ) atau diatas ( > ) kisaran pengukuran:
kemungkinan penyebab
a. Busa pada ProCell / Clean Cell
b. Busa pada reagen assay dan atau sampel dan atau kontrol
c. Kegagalan perangkat keras
d. Kawat motor mixer putus
e. Probe pengisap tersumbat
f. Kecacatan elektrode rujukan
g. Sistem tabung atau penutup tidak rapat

1.2 Kisaran nilai diantara 10 - 100 % target, nilai diluar kisaran


pengukuran
a. Busa pada ProCell / Clean Cell
b. Wadah sampel yang digunakan tidak direkomendasikan ( diluar
diameter < 13 mm)
c. Kondisi penyimpanan bahan tidak sesuai anjuran
d. Gelembung udara di dalam wadah air destilata ketika mengisi
ulang wadah dengan air destilata atau deionisasi
e. Penjepit ( gripper ) kotor ( endapan akan mengkontaminasi
campuran reaksi didalam pipa )
f. Tabel sistem tidak stabil.
g. Kegagalan perangkat keras
h. Sistem tabung atau penutup tidak rapat
i. Busa pada botol butiran akibat penekukan sumbu motor mikser
butiran
MANUAL PENANGANAN MASALAH
ELECSYS 2010
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
LABORATORIUM SOP/LAB/196 15 Juli 2008 00 2-7

PROSEDUR 2. Masalah pergeseran :


2.1 Kontrol atau sampel menunjukkan pergeseran dari waktu
ke waktu :
a. Penguapan reagen sistem ( ProCell / Clean Cell )
b. Penguapan atau kondisi penyimpanan reagen tidak benar
c. Paket reagen tidak pada suhu yang tepat
d. Anjuran frekuensi kalibrasi tidak diikuti
e. Anjuran penanganan sampel dan kontrol tidak diikuti
f. Kegagalan perangkat keras
g. Sel pengukur ( MC = measuring cell ) cacat, ( garansi 1 tahun
atau 100.000 siklus, tergantung mana yang terjadi terlebih
dahulu.)
h. MC, photomultiplier ( PMT ), suhu inkubator atau reagen
sistem tidak mengikuti ketentuan
i. PMT cacat
3. Masalah Kalibrasi assay
3.1 Kalibrasi tidak dapat dilakukan :
a. Paket reagen atau kalibrator tidak terpasang
b. Kalibrator kadaluarsa
c. Barcode vial kalibrator, kartu barcode spesifik untuk lot
kalibrator tidak terbaca atau digunakan kartu barcode
kalibrator yang salah
d. Link data tidak tersedia untuk kombinasi paket reagen dengan
Calset, ketila dilakukan assay campuran generasi pertama dan
kedua.
e. Terdapat ruang atau sampel kosong antara Calset 1 dan Calset
2.
f. Calset 1 & Calset 2 tidak berada pada rak yang sama.
g. Digunakan disk kerja tua yang sudah tidak di-anjurkan, dengan
tabel rujukan tua. ( assay tidak terdapat pada tabel rujukan ).
h. Kegagalan perangkat keras.
i. Setelan pembaca barcode tidak OK

3.2 Kalibrasi tidak keluar ( Duplicate out of limit ) :


a. Busa pada kalibrator atau reagen assay atau sistem
b. Penanganan kalibrator tidak sesuai anjuran.
MANUAL PENANGANAN MASALAH
ELECSYS 2010
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/196 15 Juli 2008 00 3-7
LABORATORIUM

PROSEDUR c. Gelembung udara dalam wadah air destilata yang


terjadi ketika mengisi ulang wadah air dengan air
destilata atau air deionisasi.
d. Kegagalan perangkat lunak
e. Kecepatan pencampuran butiran diluar ketentuan
f. Bentuk batang mikser bengkok.
g. Saringan air destilata tersumbat.
h. Sistem tabung atau penutup tidak rapat.

3.3 Kalibrasi tidak keluar ( Monotony not fullfilled ) :


Kalibrator yang sudah direkonstitusi tidak ditransfer ke vial
kalibrator dengan barcode yang benar.

3.4 Kalibrasi tidak sukses ( Missing value ) :


a. Busa pada kalibrator, reagen assay atau sistem.
b. Kalibrator kosong,
c. Volume kalibrator di dalam vial CalSet terlalu sedikit

3.5 Kalibrasi tidak sukses : Nilai dibawah sinyal minimum


( valid untuk assay kuantitatif dan kualitatif ) atau sinyal Calset 1
berbeda dengan Calset 2 atau sinyal maksimum di luar batas
( valid untuk assay kualitatif )

3.5.1 Penanganan reagen :


a. Paket reagen tidak mengikuti stabilitas yang diperbolehkan
setelah dibuka
b. Paket reagen kadaluarsa.
c. Paket reagen mengalami kerusakan ( kondisi penyimpanan
atau pengangkutan tidak sesuai dengan anjuran seperti suhu
ataupun tidak dalam posisi tegak. )
d. Paket reagen tidak berada pada suhu seharusnya
e. Busa pada reagen assay atau sistem.

3.5.2 Penanganan kalibrator:


a. Busa pada kalibrator.
b. Penanganan kalibrator tidak sesuai anjuran.
c. Kalibrator yang sudah direkonstitusi tidak ditransfer ke vial
kalibrator dengan barcode benar contoh Cal Set 1 ditransfer
ke Cal Set 2
MANUAL PENANGANAN MASALAH
ELECSYS 2010
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/196 15 Juli 2008 00 4-7
LABORATORIUM

PROSEDUR d. Kalibrator tidak mengikuti stabilitas yang diperbolehkan


setelah dibuka atau direkonstitusi.
e. Kalibrator tidak berada pada suhu yang seharusnya

3.5.3 Lain lain:


a. Kegagalan perangkat keras.
b. Kecepatan pencampuran butiran diluar ketentuan
c. Bentuk mikser butiran bengkok.
d. Setelan probe S/R tidak tepat.
e. Setelan magnet tidak tepat.
f. Setelan pengisap ( snipper ) tidak tepat.

3.6 Kalibrasi tidak keluar: Faktor kalibrasi ( kalkulasi baru


dalam SW, lihat poin 6 kalibrasi assay ) diluar nilai batas
( hanya valid untuk assay kuantitatif ).

3.6.1 Penanganan reagen :


a. Paket reagen tidak mengikuti stabilitas yang diperbolehkan
setelah dibuka
b. Paket reagen kadaluarsa.
c. Paket reagen mengalami kerusakan ( kondisi penyimpanan
atau pengangkutan tidak sesuai dengan anjuran seperti suhu
ataupun tidak dalam posisi tegak. )
d. Paket reagen tidak berada pada suhu seharusnya
e. Busa pada reagen assay atau sistem

3.6.2Penanganan kalibrator:
a.Busa pada kalibrator.
b.Penanganan kalibrator tidak sesuai anjuran.
c.Kalibrator yang sudah direkonstitusi tidak ditransfer ke vial
kalibrator dengan barcode benar contoh Cal Set 1 ditransfer
ke Cal Set 2
d. Kalibrator tidak mengikuti stabilitas yang diperbolehkan
setelah dibuka atau direkonstitusi.
e. Kalibrator tidak berada pada suhu yang seharusnya
f. Kalibrator terpasang ( penguapan ) lebih dari 3 masing
masing 5 jam ( kalibrator dependen )
MANUAL PENANGANAN MASALAH
ELECSYS 2010
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/196 15 Juli 2008 00 5-7
LABORATORIUM

PROSEDUR 4. Masalah nilai hasil kontrol:


4.1 Hanya kontrol :
4.1.1 Penanganan kontrol:
a. Kontrol tidak mengikuti syarat stabilitas setelah dibuka
dan atau rekonstitusi.
b. Kontrol kadaluwarsa
c. Busa pada kontrol
d. Kontrol tidak berada pada suhu yang seharusnya
e. Penanganan kontrol tidak sebagaimana dianjurkan.

4.2 Kontrol dan sampel :


4.2.1 Penanganan reagen:
a. Paket reagen tidak berada pada suhu yang seharusnya.
b. Paket reagen tidak mengikuti syarat stabilitas setelah
dibuka.
c. Paket reagen kadaluwarsa
d. Penyimpanan atau pengangkutan tidak sesuai dengan
anjuran mengenai suhu dan posisi tegak.
e. Busa pada reagen atau reagen sistem

4.2.2 Penanganan kalibrator:


a. Frekuensi kalibrasi tidak sesuai dengan anjuran.
b. Kalibrasi tidak dilakukan secara cermat.

a. Kegagalan perangkat keras.


b. Sel pengukur ( MC ), photomultiplier ( PMT ) suhu
inkubator atau reagen sistem tidak mengikuti spesifikasi.
5. Masalah ketepatan intra assay :
5.1 Ketepatan intra assay diluar kisaran yang diharapkan
a. Busa pada reagen assay atau sistem
b. Paket reagen dan atau sampel tidak berada pada suhu yang
seharusnya ( bergeser ! )
c. Gelembung udara didalam wadah air destilata yang terjadi
ketika mengisi ulang wadah dengan air destilata atau
deionisasi.
d. Kegagalan perangkat keras.
MANUAL PENANGANAN MASALAH
ELECSYS 2010
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
LABORATORIUM SOP/LAB/196 15 Juli 2008 00 6-7

PROSEDUR 5.2 Menyingkirkan pengukuran palsu individual yang telah


dijelaskan
a. Kecepatan mikser butiran tidak memenuhi spesifikasi.
b. Bentuk mikser butiran bengkok.
c. Setelan probe S/R tidak OK
d. Sel pengukur (MC) cacat (garansi 1 tahun atau 100.000 siklus)
e. Sistem tabung atau penutup tidak rapat.
f. Saringan air destilata tersumbat
g. Pipa pemanas tersumbat.

6. Masalah ketepatan inter assay :


6.1 Ketepatan inter asssay diluar kisaran yang diharapkan
a. Busa pada reagen assay atau sistem
b. Paket reagen atau sampel tidak berada pada suhu yang
seharusnya
c. Paket reagen rusak ( kondisi penyimpanan atau pengangkutan
tidak sesuai dengan anjuran misal suhu, posisi harus tegak )
ketika mempertukarkan botol.
d. Kalibrasi tidak dilakukan secara cermat.
e. Frekuensi kalibrasi tidak sesuai anjuran
f. Gelembung udara didalam wadah air destilata yang terjadi
ketika mengisi ulang wadah dengan sir destilata atau deionisasi
g. Kegagalan perangkat keras

6.2 Menyingkirkan pengukuran palsu individual yang telah


dijelaskan
a. Kecepatan mikser butiran tidak memenuhi spesifikasi
b. Bentuk mikser butiran bengkok
c. Setelan probe S/R tidak OK
d. Sel pengukur (MC) cacat (garansi 1 tahun atau 100.000 siklus)
e. Sistem tabung atau penutup tidak rapat.
f. Saringan air destilata tersumbat
g. Pipa pemanas tersumbat.
MANUAL PENANGANAN MASALAH
ELECSYS 2010
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
LABORATORIUM SOP/LAB/196 15 Juli 2008 00 7-7

PROSEDUR 7. Masalah perbandingan metode:


7.1 Perbedaan metode pemeriksaan dengan kompetitor
(Internal, Eksternal)
a. Perbedaan standarisasi ( bahan rujukan )
b. Perbedaan antibodi ( contoh : HCG pada Elecsys atau ES )
c. Perbedaan metode ( RIA / ELIZA ) dll
d. Perbedaan unit ( faktor konversi antar unit terkadang berbeda
dari satu kompetitor ke kompetitor yang lain )
e. Perbedaan bahan sampel + / - antikoagulan
f. Frekwensi kalibrasi tidak sesuai anjuran
g. Penanganan kalibrasi tidak sesuai anjuran
h. Pengumpulan pasien ( contoh : jumlah sampel yang digunakan
terlalu kecil atau kisaran konsentrasi sampel yang digunakan
kecil dibandingkan terhadap kisaran pengukuran )
i. Varian antar lot reagen
j. Varian antar sistem
k. Kegagalan perangkat keras
l. Sel pengukur ( MC ) fotomultiplier ( PMT ), suhu inkubator
atau reagen sistem tidak mengikuti spesifikasi
m. Setelan pengisap tidak OK
n. Setelan magnet tidak OK

8. Masalah Varian antar sistem:


8.1 Deviasi kontrol dan sampel ketika diukur menggunakan
sistem berbeda:
a. Penanganan reagen, kontrol dan sampel tidak sesuai anjuran
b. Kegagalan perangkat keras
c. Kesalahan instalasi contoh : setelan LFC, HV atau pengecekan
volume sistem dan lain lain tidak dilakukan, ketika akan
diperhitungkan pada semua assay
UNIT TERKAIT Maintenance
CARA MENGGUNAKAN ALAT
AGREGOMETER CHRONOLOG 490
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/197 15 Juli 2008 00 1-2
LABORATORIUM
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata laksana menggunakan alat agregometer Chronolog 490.

TUJUAN Semua pemeriksaan agregasi trombosit dengan alat Chronolog 490 telah
dilaksanakan sesuai prosedur guna mendapatkan hasil yang valid.
KEBIJAKAN Semua pemeriksaan agregasi trombosit dengan alat Chronolog 490 harus
dilaksanakan sesuai prosedur.
PROSEDUR 1. Larutkan ADP dalam botol dengan 5 ml larutan Salin ( NaCl 0,9 % )
Otsuka non pirogen dengan osmolaritas 308 Mosm/L didapat konsentrasi
10 uM ADP
2. Pindahkan isi botol ADP ke dalam 125 cup Eppendorf masing masing
berisi 40 ul, kemudian bekukan pada suhu -18 °C, bila akan digunakan
keluarkan hingga mencapai suhu ruang.
3. Buat larutan dengan konsentrasi ADP :
 5 uM : 5 uL ADP 10 uM + 5 uL salin
 2 uM : 5 uL ADP 10 uM + 20 uL salin
 1 uM : 5 uL ADP 10 uM + 45 uL salin
4. Buat Platelet Rich Plasma ( PRP ) : darah pasien 9 mL masukkan tabung
berisi 1 mL Na Sitras 3,2 % , sentrifus 1000 rpm selama 15 menit.
Plasma yang diperoleh adalah PRP pindahkan dalam penampung plastik.
Jumlah trombosit harus 200.000 – 300.000 / dl. Jika jumlah trombosit <
100.000 / dl sukar untuk melakukan setting optical baseline.
5. Buat Platelet Poor Plasma ( PPP ) : sisa darah dalam tabung sitras yang
telah dipisahkan PRP nya disaentrifus lagi 3500 rpm selama 15 menit.
Plasma yang diperoleh adalah PPP, kemudian masukkan 500 uL kedalam
kuvet pemeriksaan.
6. Nyalakan alat, tunggu sehingga suhu incubation wells pada alat mencapai
suhu 37 °C yang ditunjukkan dengan anak panah pada display
menunjukkan angka 37 °C , biasanya ditunggu 10 -15 menit
CARA MENGGUNAKAN ALAT
AGREGOMETER CHRONOLOG 490
LABORATORIUM
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/197 15 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR 7. Nyalakan komputer jalankan program agrolink, klik Run New
Ketik :
Test identification : No Lab
Last Name : nama keluarga
First Name : nama depan
ID : no pemeriksaan
Lab : nama laboratorium
Blood draw time : jam pengambilan bahan
8. Bahan pemeriksaan dan persiapan:
Siapkan PRP dan PPP
Masukkan kelima cuvet tersebut ke dalam lubang incubation wells, 4
cuvet diisi dengan PRP sebanyak 500 uL dan 1 cuvet diisi dengan PPP
sebanyak 500 uL.
Empat cuvet yang telah berisi 500 uL PRP dimasukkan sebutir magnet
yang berfungsi sebagai pengaduk. Kelima cuvet tersebut diinkubasi
selama 3 menit pada suhu 37 °C dalam incubation wells. Satu cuvet
yang telah berisi PPP dipindahkan ke lubang optical chamber,
kemudian PPP set switch ditekan ke angka 1. Setelah itu 4 cuvet yang
berisi PRP secara berurutan dimasukkan ke lubang optical chamber
PRP kemudian tombol stirrer ditekan kearah On, inkubasi kelima cuvet
tersebut selama 3 menit.
9. Klik OK
10. Setting optical baseline:
Tujuan membuat garis baseline untuk menentukan batas atas transmisi
100 % dengan PPP dan batas bawah transmisi 0 % dengan PRP ( trace
1,2,3 dan 4 )
Cara :
Setelah terlihat titik mula dari grafik, tentukan baseline dengan
menekan tombol hitam pada agregometer ( set baseline 1 ), sampai
terlihat garis mencapai angka 100, lalu dilepas, garis akan kembali ke
angka 0. Tekan tombol set baseline sekali lagi, langsung dilepas.
Lakukan prosedur ini secara berurutan pada tombol set baseline 2,3,4
11. Klik Stop

UNIT TERKAIT ---


PEMERIKSAAN EUROLINE ATOPY FOOD /
INHALASI
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
LABORATORIUM SOP/LAB/198 15 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata laksana pemeriksaan Euroline Atopy.

TUJUAN Seluruh hasil pemeriksaan Euroline Atopy valid.


KEBIJAKAN Seluruh pemeriksaan Euroline Atopy harus dilaksanakan sesuai
prosedur.
PROSEDUR 1. Masukkan 1,0 ml universal buffer yang sudah diencerkan ke dalam
tray inkubasi, kemudian masukkan blot strip.
2. Inkubasi selama 5 menit dengan rocking shaker.
3. Sedot / buang buffer, tambahkan 1,0 ml tanpa pengenceran.
4. Inkubasi selama 60 menit dengan rocking shaker.
5. Sedot / buang buffer inkubasi, cuci 3x5 menit dengan 1 ml
universal buffer untuk setiap pencucian.
6. Sedot / buang buffer, pipet 1,0 ml conjugate ke dalam tray
inkubasi.
7. Inkubasi 60 menit dengan cara rocking shaker.
8. Sedot / buang buffer inkubasi, cuci 3x5 menit dengan 1 ml
universal buffer untuk setiap kali pencucian.
9. Sedot / buang buffer, pipet dan tambahkan 1,0 ml substrate ke
dalam tray inkubasi.
10. Inkubasi selama 10 menit dengan rocking shaker.
11. Sedot / buang buffer, bilas dengan aquabidest 3x1 menit.
12. Letakkan test strip pada kertas kerja / protokol. Keringkan dan siap
dibaca dengan pogram aplikasi Euroline Scan di komputer.
13. Buka program aplikasi.
PEMERIKSAAN EUROLINE ATOPY FOOD /
INHALASI
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
LABORATORIUM SOP/LAB/198 15 Juli 2008 00 2-2

PROSEDUR 14. Buat lembar kerja.


 Klik file, new protokol atau klik icon create new protokol.
 Ketik nama protokol – OK
 Input kolom pasien Name, pasien ID, Test, Lot
 Input lab number, strip no, test kit, receipt of sample, sent from
 Save
 Print
 Close window
15. Baca strip
 Klik file, analyse strips atau klik icon evaluate protokol, display
result.
 Klik nama protokol – OK
 Klik select scanner – select
 Letakkan strip yang akan dibaca pada scanner
 Klik scan picture
 Setelah reviewapicture tampil, crop strip lalu klik scan
 Klik save picture
 Klik evaluate
 Klik save
 Print close window
16. Klik close untuk keluar dari program Euroline Scan.

UNIT TERKAIT ---


PEMERIKSAAN URINALISA DENGAN
MIDITRON JUNIOR II

LABORATORIUM
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/199 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja

PENGERTIAN Tata laksana pemeriksaan urinalisa menggunakan alat Miditron


Junior II.
TUJUAN Seluruh hasil pemeriksaan urinalisa valid.
KEBIJAKAN Seluruh pemeriksaan urinalisa menggunakan Miditron Junior II
harus dilaksanakan sesuai prosedur.

PROSEDUR 1. Tekan ”Paging”.


2. Pilih ”Worklist”.
3. Pilih ”Set”.
4. Pilih ”Edit List”, lalu tekan ”Enter”.
5. Masukan No. ID Sample, lalu tekan ”Enter”.
6. ”Color” pilih warna sampel.
7. Tekan tombol ”Start” pada alat Miditron Junior II, tunggu
sampai layar menampilkan (insert strip).
8. Ulangi langkah 1 – 7 untuk memasukkan data sampel lain
(jika sampel lebih dari 1).
9. Siapkan Dip Strip.
10. Celupkan dip strip kedalam sampel urine dan masukkan strip
ke dalam Tray pada alat.
11. Tunggu print out hasil analisa.

UNIT TERKAIT ---


PERAWATAN ALAT STAT FAX 303+

LABORATORIUM No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/200 15 Juli 2008 00 1-1
Ditetapkan
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : CEO Mayapada Hospital
15 Juli 2008

Dr. S.Chandra Rahardja

PENGERTIAN Tata laksana perawatan alat Stat Fax 303+ Micro Strip Reader.
TUJUAN Menjaga kinerja alat tetap baik dan usia penggunaan alat maksimal.
KEBIJAKAN Seluruh perawatan instrument laboratorium dilaksanakan sesuai
prosedur.
PROSEDUR 1. Gunakan tegangan listrik yang sesuai (220 volt).
2. Tempatkan instrument pada jarak yang longgar dengan benda-
benda lain sehingga sirkulasi udara baik.
3. Hindari penempatan instrument dari getaran.
4. Untuk pengiriman jarak jauh, gunakan kemasan aslinya atau
lindungi dengan gabus.
5. Instrument harus tetap dijaga agar tetap kering. Kelembaban
udara yang tinggi ( > 85% ) dapat memperpendek umur filter,
penempatan pada ruang ber-AC sangat dianjurkan.
6. Hindari perubahan temperatur yang tinggi maksimum 5°C per
menit, instrument didesain bekerja pada suhu antara 18°-35°C.
7. Gunakan kain kering untuk menghilangkan debu dan kotoran
yang melekat pada instrument, dan gunakan kain yang lembut
agak lembab yang dibasahi dengan air atau isopropanol 70%,
penggunaan zat kimia atau bahan pembersih lain dapat merusak
permukaan instrument.
8. Jangan biarkan cairan meresap masuk ke bagian dalam keyboard.
Keringkan cairan tersebut terlebih dahulu sebelum melanjutkan
pengerjaan, karena cairan tersebut dapat mengganggu kontak
pada tombol-tombol keyboard.
UNIT TERKAIT ---
PEMERIKSAAN ACA IgG / IgM

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


LABORATORIUM SOP/LAB/201 14 Januari 2010 02 1-3
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
14 Januari 2010 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Teknik analisa mendeteksi Anti Cardiolipin Antibody IgG dan IgM
dalam darah pasien .
TUJUAN Menjaga hasil pemeriksaan tetap valid.
KEBIJAKAN Seluruh pemeriksaan laboraturium dilaksanakan sesuai prosedur.

Biarkan reagen dan sampel pada suhu ruang ( 20 -25 ºC ) dan campur
hingga rata

Gunakan reagen Quanta Lite ACA IgG / IgM III

Buat pengenceran ACA III PBS Concentrate 1:20 dengan


menambahkan isi botol ACA III PBS dengan 950 ml aquabidest. Bila
tidak seluruh plate digunakan maka dapat disiapkan 4 ml konsentrate
dengan 76 ml aquabidest.

Buat pengenceran 1:101 dari tiap sampel pasien dengan menambahkan


5 ml sampel dengan 500 ul ACA III sampel Diluent. Sampel yang telah
diencerkan harus digunakan dalam waktu 8 jam sejak pengenceran.

Calibrator dan control tidak diencerkan.

Pemeriksaan ada tidaknya antibodi cardiolipin membutuhkan dua well


bagi setiap calibrator dan control dan satu atau dua well untuk setiap
sampel pasien.

Persiapan standard kurva : gunakan ACA IgM III Calibrator A sampai


E langsung dari vial tanpa pengencaran, dengan masing masing
mempunyai konsentrasi :
A. Calibrator ACA IgM/IgG III tanpa pengencaran 150 MPL
B. Calibrator ACA IgM/IgG III tanpa pengencaran 75 MPL
C. Calibrator ACA IgM/IgG III tanpa pengenceran 37,5 MPL
D. Calibrator ACA IgM/IgG III tanpa pengenceran 18,75 MPL
E. Calibrator ACA IgG/IgG III tanpa pengenceran 9,375 MPL
PEMERIKSAAN ACA IgG / IgM

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/201 14 Januari 2010 02 2-3
LABORATORIUM
PROSEDUR Urutan Wells :
1. Cal A
2. Cal B
3. Cal C
4. Cal D
5. Cal E
6. Control Negatif (ACA Neg)
7. Control (CTL)
8. Sample
9. dst.
1. Semua reagen harus dibiarkan pada suhu kamar 20-26 ºC sebelum
mulai pemeriksaan.
2. Segera kembalikan strip yang tidak digunakan kedalam pouch yang
mengandung dessicant dan seal segera guna meminimalkan uap air.
3. Tuangkan masing masing well 100 ul dari setiap Calibrator, sampel
pasien yang diencerkan, control dan negatif control, seluruh
Calibrator dan kontrol dapat segera langsung digunakan. Nilai
range control ada terprint pada vial.
4. Bila control gagal masuk range maka ulangi runing control,
bilamana hasil ulangan tetap keluar range control panggil teknisi
supplier.
5. Tutup well dan inkubasikan 30 menit pada suhu ruang dengan
permukaan rata. Waktu inkubasi dimulai saat penambahan sampel
terakhir.
6. Pencucian : Aspirasikan seluruh isi well, tambahkan 200-300uL
dari ACA III PBS Buffer kedalam seluruh wells kemudian
aspirasikan. Lakukan langkah ini hingga dua kali lagi sehingga
keseluruhannya tiga kali. Balikkan plate taruh pada kertas tissue
yang ditumpuk 6 lembar guna menghilangkan sisa cairan. Sangat
penting mengeringkan cairan pada setiap langkah pencucian.
7. Tambahkan 100uL HRP IgM Conjugate kedalam setiap well.
Conjugate diambil dari botol menggunakan teknik aseptik dan good
laboratory teknik. Jangan pernah mengembalikan Conjugate yang
tersisa kedalam botol ambil conjugate sebanyak yang perlu setiap
pemeriksaan sehingga tidak terjadi kontaminasi bakteri maupun
kimiawi.
8. Inkubasikan well selama 30 menit seperti tercantum dalam butir 5.
9. Pencucian : Ulangi langkah 6.
10. Tambahkan 100 uL TMB Chromogen kedalam setiap well dan
inkubasikan dalam suasana gelap selama 30 menit pada suhu ruang.
11. Tambahkan 100 uL HRP Stop Solution kedalam setiap well.
Penambahan HRP Stop Solution dilakukan dengan langkah dan
waktu yang sama dengan penambahan TMB Chromogen. Hati hati
ketuk plate dengan jari guna mencampur isinya.
PEMERIKSAAN ACA IgG / IgM

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


LABORATORIUM SOP/LAB/201 14 Januari 2010 02 3-3
PROSEDUR 12. Baca absorbance (OD) dari tiap well pada panjang gelombang 450
nm dalam kurun waktu satu jam sejak reaksi dihentikan. Bila
diinginkan pengukuran bichromatic digunakan panjang gelombang
620 nm sebagai rujukan ( referensi )
Quality Control :
I. Untuk memastikan reagen dan seluruh prosedur dijalankan dengan
baik maka Control ACA IgM / IgG III, Calibrator ACA IgM/IgG III
dan Control negative harus di runing untuk setiap pemeriksaan
sampel.
II. Control, Calibrator dan Negative Control siap pakai
III. Kriteria dibawah ini harus dipenuhi, bila tidak terpenuhi berarti maka
tes hasilnya invalid dan pemeriksaan harus diulang :
a) Absorbance dari ACA IgM / IgG III Calibrator A harus lebih
besar dari absorbance ACA IgM / IgG III Control, absorbance
ACA IgM / IgG III Control harus lebih besar dari absorbance
ACA Negative Control
b) ACA IgM / IgG III Calibrator A harus lebih besar dari 1.0
sedangkan absorbance ACA Negative control tidak boleh lebih
besar dari 0.2
c) Absorbance dari ACA IgM / IgG III Control harus lebih besar
dari dua kali ACA negative Control atau lebih dari 0.25
d) ACA IgM / IgG III Control harus masuk dalam range yang
tertera pada label
Perhitungan hasil :
1. Tentukan nilai rerata dari dua kali pembacaan.
2. Plot absorbance rerata dari kurva Calibrator untuk ACA IgM / IgG
dari pemeriksaan terhadap logaritma dari konsentrasinya.
3. Gunakan garis untuk mengeplot kurva, atau dapat digunakan suatu
log / log plot. MPL bagi IgM / GPL bagi IgG unit untuk calibrator
dapat dilihat di vial.
4. Tentukan konsentrasi sampel yang diperiksa melalui Axis X dengan
menghubungkan absorbance pada axis Y.
Interpretasi hasil :
1. Hasil 12.5 MPL untuk ACA IgM dan GPL untuk ACA IgG merupakan
Cutt Off.
2. Hasil 12.5 hingga 20 MPL/ GPL termasuk indeterminate.
3. Hasil 20-80 MPL /GPL termasuk Low hingga medium positif.
4. Hasil > 80 MPL / GPL termasuk High Positif.
5. Hasil positif menunjukkan resiko terjadinya trombosis terutama pada
pasien penderita Systemic Lupus Erythematosus.
UNIT TERKAIT ---
PEMERIKSAAN HELICOLISA IgG / IgM

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


LABORATORIUM SOP/LAB/202 25 Januari 2010 01 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
25 Januari 2010 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Teknik analisa mendeteksi ada tidaknya antibody IgG / IgM terhadap
Helicobacter Pylori dalam serum pasien
TUJUAN Menjaga hasil pemeriksaan valid.
KEBIJAKAN Spesimen menggunakan serum dari darah beku, bila disimpan pada
suhu 2-8◦C stabil 3 hari atau bila dibekukan stabil sampai dengan 6
bulan dengan catatan tidak boleh beku ulang.

Reagen yang digunakan Helicolisa IgG/ IgM dari Indec Diagnostic.


PROSEDUR Urutan Wells :
1. Control Negatif.
2. Calibrator.
3. Control Positif.
4. Sample (Serum).
5. dst.

1. Ambil reagen dari refrigerator, biarkan reagen hingga mencapai


suhu ruang
2. Buat pengenceran Wash buffer dengan 20 kali pengenceran, misal
50 ml wash buffer pekat + 950 ml Aquadest, cairan pencuci yang
sudah diencerkan ini dapat stabil selama 1 bulan pada suhu 2°C –
8°C. Pastikan tercampur dengan baik sebelum digunakan.
3. Buat pengenceran sample, negatif control, positif control dan
kalibrator dengan perbandingan 1 : 40, misal 5 µl sample
ditambahkan hingga mencapai 200 µl sample diluent. Campur
baik baik.
4. Masukkan 100 uL control, calibrator dan sample yang telah
diencerkan ke masing-masing well (Perlakukan control sama
dengan sample dengan urutan di atas ). Untuk reagen blanko
masukkan 100 uL sampel diluent ke well posisi 1A.
5. Inkubasi selama 30 menit pada suhu ruang.
6. Pada akhir inkubasi cuci dengan wash buffer sebanyak 5 kali
7. Tambahkan 100 µl conjugate ke setiap well dan inkubasikan
selama 30 menit pada suhu kamar.
8. Buang enzym conjugate dari seluruh well. Cuci dan buang
microwell 5 kali dengan Buffer yang telah diencerkan.
PEMERIKSAAN HELICOLISA IgG / IgM

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/202 25 Januari 2010 01 2-2
LABORATORIUM
PROSEDUR 9. Tambahkan 100 µl TMB reagen, hati hati campur selama 10 detik.
10. Inkubasi pada suhu ruang selama 20 menit.
11. Tambahkan 100 µl Stop Solution ke setiap well, termasuk blanko.
12. Hati hati campur selama 30 detik. Sangat penting memastikan
semua warna biru berubah menjadi kuning secara sempurna.
13. Baca optical density dengan panjang gelombang 450 nm dalam
waktu 15 menit dengan microplate reader.

Prosedur pencucian sangat penting karena pencucian yang kurang


sempurna menghasilkan perubahan warna yang tidak tepat.

PERHITUNGAN HASIL :
1. Hitung rerata dari pembacaan dua kali kalibrator : Xc

Perhitungan Cut-off : Abs Calibrator x Index Calibrator (Indek di


kemasan kalibrator)

Perhitungan hasil : Abs Sample


Cut-off
Interpretasi :
H. Pylori IgG : OD RATIO
Negatif : ≤ 0,90
Equivocal : 0,91 – 0,99
Positif :≥1
H. Pylori IgM : INDEX
Negatif : ≤ 0,90
Equivocal : 0,91 – 0,99
Positif :≥1

UNIT TERKAIT ---


TROUBLESHOOTING STAT FAX 303+

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/203 15 Juli 2008 00 1-6
LABORATORIUM
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata laksana pemecahan masalah pada Stat Fax 303+.

TUJUAN Seluruh masalah dapat diatasi dengan baik.


KEBIJAKAN Seluruh tindakan pemecahan masalah dijalankan sesuai prosedur.
PROSEDUR Masalah:
Pada display muncul pesan kesalahan ”STRIP MOTOR”
Pemecahan:
Matikan instrument kemudian nyalakan lagi 5 detik kemudian. Pada
dihidupkan kembali, pembawa strip seharusnya bergerak perlahan-
lahan kedepan. Apabila instrumet tetap tidak berfungsi normal,
hubungi technical support alat.
Masalah:
Pada display muncul pesan kesalahan ”PAPER JAM”
Pemecahan:
Hal ini biasanya disebabkan oleh tersangkutnya sobekan kertas
diantara print head. Matikan instrument terlebih dahulu, pergunakan
pinset untuk mengambil kertas yang terjepit, pengambilan ini jangan
sampai merusak lapisan bantalan teflon yang terletak di belakang print
head. Apabila masih tidak mampu mengatasi masalah ini, hubungi
technical support alat.
Masalah:
Pada display muncul pesan kesalahan ”PRINTER JAM”
Pemecahan:
Kertas printer bagian dalam selip, jangan menarik kertas kearah bagian
belakang karena bisa merusak mekaniknya. Periksa posisi kertas dan
stok kertas sebelum alat dipakai. Masukan kertas dengan cara
menggunting kri kanan, sehingga kertas berujung lancip.
TROUBLESHOOTING STAT FAX 303+

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/203 15 Juli 2008 00 2-6
LABORATORIUM
PROSEDUR Masalah:
Lampu tidak menyala
Pemecahan:
Penggantian lampu sangat jarang terjadi, hal ini disebabkan lampu dapat
membaca 50.000 strip dan alat dilengkapi dengan fasilitas penghemat
lampu (lampsaver). Penggantian lampu dilakukan bila lampu tidak
menyala, atau pada layar tercetak pesan bahwa daya pancar lampu
berkurang. Silahkan hubungi technical support alat.
Masalah:
Instrument sudah tua dan linearitasnya sudah menurun.
Pemecahan:
Instrument mungkin perlu penggantian filter baru. Kembalikan
instrument segera ke dealer untuk perbaikan. Untuk memperlambat
kerusakan filter tempatkan instrument pada ruangan ber-AC, dan hindari
temperatur yang tinggi. Hubungi PT. PACIFIC Biotekindo untuk saran
dan perbaikan.
Masalah:
Instrument memberikan hasil yang keliru.
Pemecahan:
 Periksa kembali apakah prosedur dan bahan-bahan yang
digunakan sudah benar. Sebagai contoh reagen, yang
terkontaminasi atau keruh akan mempengaruhi pembacaan
absorbans yang dilakukan sesuai dengan jangkauan instrument,
dan apakah kromofor yang digunakan sudah tepat. Well tidak
boleh mengandung gelembung udara, pengembunan, goresan-
goresan, atau bekas-bekas kontak.
 Lihat prosedur pembukaan blanko. Gunakan selalu jumlah
volume yang sama untuk blanko dan sample-samplenya.
 Pastikan reagen diisikan ke well yang sesuai, lihat kembali
petunjuk pengerjaan untuk metode yang digunakan, apakah letak
blanko dan kalibrator sudah tepat.
TROUBLESHOOTING STAT FAX 303+

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/203 15 Juli 2008 00 3-6
LABORATORIUM
PROSEDUR Perhatikan apakah pada kertas pada kertas printer terdapat pesan
kesalahan-kesalahan (flag), jika muncul pesan kesalahan, misal
”PAPER JAMMED ” atau ”MECHANISM ERROR”, maka
atasi dahulu permasalahannya. Apabila instrument masih tidak
berfungsi dengan baik, segera hubungi Technical support
instrument.
Masalah:
Reprodusibilitas hasil jelek.
Pemecahan:
 Periksa apakah zat-zat yang diperiksa tidak dipengaruhi oleh
adanya pemanasan lampu; pertama, lakukan PROSEDUR
CHECK OUT pada instrument untuk mematikan alat beroperasi
dengan baik. Apabila instrument dalam keadaan baik, baca strip
dengan seluruh well terisi dengan air beberapa kali, dan apakah
hasil pembacaan berselisih jauh (1 strip dengan 12 well yang diisi
dengan volume mode dan well pertama sebagai blanko, harus
menghasilkan pembacaan dengan selisih +/- 0.01A).
 Pembacaan absorbans yang sangat tinggi akan menimbulkan
”NOISE” yang lebih besar daripada pembacaan absorbans yang
rendah. Periksa bahwa anda bekerja pada kemampuan yang
dimiliki instrument umtuk sample yang terlalu pekat, encerkan
sampai sample tersebut dapat dibaca instrument dengan baik.
 Lakukan prosedur check out untuk memastikan alat dengan
membaca udara.
Masalah:
Hasil cetakan kabur atau tidak lengkap.
Pemecahan:
Gunakan selalu kertas yang ditentukan untuk instrument ini (Thermal
paper 5.7 cm)
TROUBLESHOOTING STAT FAX 303+

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


LABORATORIUM SOP/LAB/203 15 Juli 2008 00 4-6
PROSEDUR Masalah:
Operasi yang sedang berlangsung tiba-tiba berhenti.
Pemecahan:
Seperti halnya dengan peralatan lain yang dikendalikan oleh
mikroprosesor, fluktuasi dan interupsi sumber listrik dapat
menyebabkan instrument menjadi tidak stabil. Tombol tidak
menunjukan respon pada saat ditekan. Dan teks tampilan tidak
berubah. Matikan alat dan tunggu sampai 5 detik. Hidupkan kembali
alat, instrument akan bekerja normal kembali.
Apabila terhentinya instrument akibat gangguan frekuensi coba
pindahkan kabel sumber listrik ke stop kontak lain, pilihlah stop
kontak yang tidak terpakai oleh peralatan yang berdaya tinggi seperti
pompa, lemari es, dll. Bila hal ini tidak mugkin dilakukan, sebaiknya
pasang penstabil tegangan listrik (pelindung noise).
Masalah:
Printer eksternal tidak dapat mencetak.
Pemecahan:
Pastikan printer dalam keadaan ON, lalu ikuti petunjuk pemakaian
printer (sesuai dengan jenis printer yang digunakan) mengenai setting
dip switch. Lihat bagian 1.3.6 dan 2.4.2 pada manual stat fax untuk
mengetahui cara pemasangan printer eksternal. Bila ada kesalahan
setting, printer mengkin akan mencetak karakter aneh atau tidak
mencetak sama sekali.
Masalah:
Pada display muncul pesan kesalahan ”LAMP/FILTER
LOW”.
Pemecahan:
Sinar lampu intensitasnya kurang mencukupi, atau linearitas lampu
serta kemampuan filter sudah menurun. Lakukan pengecekan pada
voltase filter, cara melakukannya :
TROUBLESHOOTING STAT FAX 303+

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


LABORATORIUM SOP/LAB/203 15 Juli 2008 00 5-6
PROSEDUR
MENU 186 ENTER

Perhatikan hasil yang tercetak pada print out, pastikan pada filter 405,
450, 492, 630 hasil yang tercetak harus berada pada range (2-10) volt.
Jika ditemukan lebih tinggi atau lebih rendah, hubungi technical support
untuk saran dan perbaikan.
Masalah:
Pada display muncul pesa kesalahan ”MEMORY IS FULL”
Pemecahan:
Penyimpanan data test melebihi kemampuan memory alat. Hapus data
yang tidak terpakai. Cara melakukannya:
ALT Delete Test Y/N
NO Strip Type Y/N
NO Delete Test Y/N

Pilih program yang akan dihapus:


12 Delete Test 12
YES Display kembali ke posisi ”Ready”

Masalah:
Pada layar muncul ”DO ABS SET TEST # 212!”
Terjadi penurunan kemampuan absorbance.
Lakukan kalibrasi absorbance.
Sebelum memasukan data absorbance lakukan seting ”date and dime”.
CARA MELAKUKAN KALIBRASI:

MEN . 212
U
Pada layar muncul ”Abs FACTOR”= Masukan absorbance alat, misal:
1,000
TROUBLESHOOTING STAT FAX 303+

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/203 15 Juli 2008 00 6-6
LABORATORIUM
PROSEDUR 1.000 ENTER
Kemudian cek dengan menekan :

1.000
Data yang keluar dari print out harus sesuai dengan absorbance alat
yang dimasukan, (pada label bawah), absorbance factor tidak
diperkenankan jika terjadi perubahan sebesar +/- 10% (0.9000-1,100).
Hubungi technical support untuk saran dan perbaikan.

UNIT TERKAIT Maintenance


PEMERIKSAAN IDT AMOEBA

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


LABORATORIUM SOP/LAB/204 25 Januari 2010 01 1-3
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
25 Januari 2010 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Teknik melakukan analisa secara metoda Enzyme Immuno assay guna
mendeteksi antibody terhadap Entamoeba Histolytica
TUJUAN Agar hasil pemeriksaan valid.
KEBIJAKAN Gunakan serum

Bilamana pemeriksaan dilakukan 24 jam setelah penerimaan sampel


maka sampel disimpan pada suhu 2-8 ºC

Lebih dari 24 jam maka sampel harus di buat aliquot dan diimpan pada
suhu -20 atau -70 ºC ( deep freeze )

Reagen yang digunakan Entamoebalisa IgG dari Indec Diagnostic


PROSEDUR Alokasi 5 Well
1 well (contoh: A1) Untuk sebstrat blanko
1 well (contoh: B1) Untuk kontrol negatif.
2 well (C1+D1) Untuk Cutoff control.
1 well (E1) Untuk control positif.
 - Jangan ada tenggang waktu antara tiap langkah.
 - Tip yang bersih dan disposible. Inkubator 47°C ±1°C
1. Buat pengenceran: 10 µl sample dan 1 ml IgG sample diluent.
(1 +100)
2. Siapkan inkubator pada suhu 37 °C
3. Masukan 100 µl control dan sample yang diencerkan ke dalam
well yang disediakan, siapokan well A untuk blanko
4. Tutup well dengan foil yang telah disediakan dalam kit.
5. Inkubasi 1 jam ± 5 menit pada suhu 37° ± 1°C.
6. Setelah inkubasi selesai angkat foil, sedot cairan tiap well, cuci
3 kali dengan 300 µl washing solution. Jangan sampai melebar
ke well sebelahnya, waktu pembilasan harus lebih > 5 detik
setiap siklus. Sisa cairan di lap dengan tissue (pencucian sangat
penting).
7. Masukan 100 µl entamuba histolik protein A conjugate ke tiap
well, kecuali blanko (A1), tutup foil.
8. Inkubasi 30 menit suhu ruang, jangan terkena cahaya matahari.
9. Ulangi langkah 6.
10. Masukan 100 µl TMB Substrat kedalam well.
PEMERIKSAAN IDT AMOEBA

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


LABORATORIUM SOP/LAB/204 25 Januari 2010 01 2-3
PROSEDUR 11. Inkubasi tepat 15 menit suhu ruang (harus gelap).
12. Masukan 100 µl cairan stop solution ketiap well sama dengan
urutan dan kecepatan pemberian TMB.
Cat: - Setiap warna biru sewaktu inkubasi berubah menjadi kuning
- Sample positif kuat: menimbulkan presipitat gelap, presipitat
ini mempengaruhi hasil pembacaan optical density
- Predilusi sample dengan NaCl 0,9% dengan sample 1+1,
lalu encerkan 1+100 IgG sample diluent, kalikan hasil
dengan 2.
13. Baca absorbance pada 450/620 nm dalam waktu 30 menit setelah
penambahan stop solution.

Pengukuran:
 Atur reader ke zero, menggunakan blanko A1. Bila tidak mencapai
nol, kurangi nilai Abs A1 terhadap Abs well seluruhnya.
 Baca pada 450 nm dan 620 sebagai referens, sebaiknya dibaca dua
kali.
 Absorbance A1 blanko harus < 0,100
 Absorbance B1 kontrol negatif harus < 0,200 dan < Cutt -off
 Absorbance cutoff control C1 dan D1 harus 0.150 -1.30
 Absorbance positif control E1 ≥ cutoff

Perhitungan cutoff: (cutoff adalah rerata absorbance cutoff control)


Contoh: Abs cutoff control 0,42 + Abs cutoff 0,44 maka cutoff:
0,86/2=0,43
Interpretasi: Positif : Nilai absorbance > 1,10 CO
Negatif : Nilai absorbance < 0,90 CO
Greyzone : Nilai absorbance 0,9 - 1,10 CO
cat : Untuk hasil greyzone ulangi test dengan darah baru 2 - 4
minggu, bila tetap greyzone dianggap negatif.
PEMERIKSAAN IDT AMOEBA

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/204 25 Januari 2010 01 3-3
LABORATORIUM
PROSEDUR Hasil dalam indeks unit (IU) : Rerata Abs x 10
Cutoff

Cutoff :10 IU Contoh: 1,376 x 10 = 32 IU


0,43
Greyzone : 9 – 11 IU
Negatif : < 9 IU
Positif : >11 IU

UNIT TERKAIT ---


PERMINTAAN DARAH TRANSFUSI

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


LABORATORIUM SOP/LAB/205 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata laksana pelayanan permintaan darah untuk transfusi.

TUJUAN Seluruh permintaan darah terselesaikan dengan baik.


KEBIJAKAN Setiap pelayanan permintaan darah untuk transfusi harus sesuai dengan
prosedur.
PROSEDUR 1. Petugas bank darah melakukan proses crossmatching, setelah menerima
formulir permintaan dan contoh darah pasien.
2. Jika dokter/perawat ruangan meminta screening ulang darah donor,
pastikan ada formulir pemeriksaan laboratorium yang telah
ditandatangani dokter bersangkutan, jika belum ada petugas bank
darah/analis lab meminta ke ruang perawatan.
3. Setelah proses crossmatching selesai, petugas bank darah
memberikan sample darah donor ke analis lab untuk pemeriksaan
HbsAg, Anti HCV, Anti-HIV, dan TPHA sebanyak jumlah kantong
darah.
4. Formulir pemeriksaan laboratorium untuk screening darah donor dan
formulir permintaan darah diserahkan ke kasir untuk proses biaya
pemeriksaan screening ulang darah donor dan crossmatch termasuk
BPPD PMI.
5. Lakukan proses pemeriksaan laboratorium.
6. Setelah proses screening ulang selesai, petugas bank darah/analis lab
memberitahukan perawat ruang perawatan bahwa darah telah selesai
proses crossmatch dan screening ulangnya.
7. Biaya proses crossmatch, screening ulang, dan BPPD PMI tidak
dapat dikembalikan walaupun darah tersebut tidak terpakai.

UNIT TERKAIT ---


PEMERIKSAAN VISKOSITAS DARAH

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


LABORATORIUM SOP/LAB/206 25 Januari 2010 01 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
25 Januari 2010 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata laksana pemeriksaan viskositas darah dengan menggunakan alat
Medirox.
TUJUAN Seluruh pemeriksaan viskositas darah dengan alat Medirox
menghasilkan nilai valid.
KEBIJAKAN Setiap pemeriksaan viskositas darah harus sesuai dengan prosedur.

PROSEDUR 1. Hidupkan alat Medirox dan nyalakan komputer.


2. Jalankan program aplikasi ReoRox-Jr, dengan user name ”admin”
dan password ”Medirox”.
3. Lihat indikator suhu pada monitor komputer, tunggu ± 40 detik
agar stabil, jika belum stabil pilih menu ”Tools” klik ”Option”
pilih ”Temperature” kemudian setting di ”Conversion Factor”.
4. Pilih pada combobox parameter yang akan digunakan.
5. Jika diperlukan perubahan nilai normal, setting calibration, dan
analysis untuk viscositas, pilih menu ”Templates” lakukan
perubahan yang diinginkan.
6. Kemudian lakukan proses kalibrasi (Cal 1, Cal 2, sampai Cal 3)
jika diperlukan, dengan menekan tombol Cal 1 / Cal 2 / Cal 3 pada
menu di atas atau pada alat.
7. Hasil kalibrasi disebut berhasil bila nilai C2 lebih besar dari C1
dan hasil C3 lebih besar dari C2
8. Jika kalibrasi telah sesuai, masukkan ”Id Name” di samping
”Resample” kemudian enter atau klik menu sample di monitor.
Nilai normal :
 Plasma : 25º C : 1,50 – 1,72 mPas
37º C : 1,10 – 1,25 mPas
 Whole blood : 25º C : 5,5 – 9,0 mPas
37º C : 3,6 – 5,7 mPas

UNIT TERKAIT ---


PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK DENGAN
VITROS AUTOANALYZER

LABORATORIUM No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/207 16 Februari 2010 01 1-4
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
16 Februari 2010 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata cara melakukan pemeriksaan kimia klinik dengan Vitros
Autoanalyzer.
TUJUAN Melakukan pemeriksaan kimia klinik dengan Vitros 350 XRC
autoanalyzer.
KEBIJAKAN Seluruh pemeriksaan kimia klinik dengan Vitros 350 XRC
Autoanalyzer telah dilaksanakan baik dan benar sehingga hasil dapat
diandalkan
PROSEDUR Kapan harus melakukan pemeriksaan kimia klinik :
 Setelah mendapat serum pasien.
 Sebelum mulai running jika ada permintaan dari pasien atau klinisi.
Bagaimana caranya :
1. Dilakukan analis laboratorium.
2. Analis mempersiapkan bahan-bahan yang direkomendasikan sesuai
dengan permintaan pemeriksaan kimia klinik.
3. Sebelum melakukan pemeriksaan ke pasien, Analis melakukan
kalibrasi (jika terjadi perubahan no. lot / gen dari reagen yang
dipakai sebelumnya).
4. Running control setiap hari atau setelah melakukan kalibrasi.
5. Hasil control (PV I & PV II) harus masuk dalam range.
6. Setelah itu baru dilakukan running pasien.
Sudahkan Anda melakukan ini?
 Check slide inventory / memasukkan cartridge baru.
 Check usia cartridge dalam alat.
 Mengosongkan kotak pembuangan tip.
 Mengosongkan kotak pembuangan cartridge.
 Memasukkan mixing cup array dan disposible tip.
 Mengganti reference fluid dan mengganti micro tip (setiap 8 jam).
 Check isi diluent dan menggantinya bila perlu.
 Running QC.
PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK DENGAN
VITROS AUTOANALYZER
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
LABORATORIUM SOP/LAB/207 16 Februari 2010 01 2-4
PROSEDUR Cara Running Test
Main Menu → Sample Programming

Pilih tray 1- 4 ( dimana sample diletakan )

Cup 1-10

Ketik nomor laboratorium pada sampel ID

Enter pada keyboard

Pilih test

Enter Program ( pada monitor )

Sampling on

Untuk control :
 Seperti sample
 Isi ID : Verifier I : lihat no. lotnya
Verifier II : lihat no. lotnya

Cara Cek Reagent


 Main Menu
 Catridge handling
 Slide Supply content / slide inventory.

Penyimpanan Reagent :
 Warna ungu pada doos : refrigerator.
 Warna biru pada doos : freezer.
 Warna kuning pada doos : refrigerator
PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK DENGAN
VITROS AUTOANALYZER
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/207 16 Februari 2010 01 3-4
LABORATORIUM
PROSEDUR Kontrol dan kalibrator :
Pengenceran serbuk harus diperhatikan tidak tertukar botol (lihat warna
tutup botol yang sama dan label pada botol).
Biarkan 30 menit jangan dikocok setelah serbuk masuk cairan.
Setelah 30 menit baru botol dicampurkan.
Segera setelah itu buat aliquot taruh di freezer.

Pintu memasukan reagent : lihat warna pada chart bila :


 kuning masuk pintu 1
 Bila hitam masuk pintu 2.

Cara angkat reagent kosong :


 Locate loading.
 Change supply : highlight kuning R/ yang mau diangkat.
 Buka tutup pintu reagent.

Assign lot number :


 Lihat dibungkus aluminium
Contoh : 0718 – 0243 – 7304
gen seal lot
6 angka yang masuk : 187304

Perhatikan setiap reagent harus dibiarkan disuhu ruang sebelum


masuk alat sesuai daftar tabel yang ada (rata-rata 1 jam). Tidak
boleh langsung dari freezer / refrigerator masuk alat juga tidak
boleh terlampau cepat atau lama.

Cara melakukan kalibrasi :


 Cal Program
 ketik misal Kit I enter Y
 Pilih cal by kits.
 Highlight kuning yang diminta
 Masukan 6 angka kit lot number.
 Return.
 Ketik lagi nomor kit Kalibrasi (1,2,3,4)
 Load group.
PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK DENGAN
VITROS AUTOANALYZER
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
LABORATORIUM SOP/LAB/207 16 Februari 2010 01 4-4
PROSEDUR  Letakan kalibrasi di quadran yang sesuai dimonitor.
 Tekan group is loaded.
 Ketik lagi no kit kalibrator lalu return and on.

Cara pengenceran :
Autidilution :
Sample programming pilih posisi pada tray no. berapa (1-4) pilih cup
no. berapa (1-10) isi sample ID pilih test yang akan diencerkan TEST
DILUTION (pada bagian kanan tengah) alat akan keluar pemberitahuan
tentang recommend pengenceran, jika benar tekan ENTER pada
keyboard. Jika memerlukan pengenceran yang lebih atau kurang dari
yang dianjurkan, masukan angka pengenceran yang diinginkan ENTER
pada keyboard ENTER PROGRAM ON HASIL YANG
SEBENARNYA (tanpa perlu dikalikan lagi).

NOTE : Sebelum running autidilution, jangan lupa cek mixing cup array
dan diluent tray !!

Manual Dilusi
SAMPLE PROGRAMMING Pilih posisi tray (1-4) pilih cup (1-10) isi
sample ID pilih test Isi angka dilution yang dilakukan dengan mengetik
di bagian MAN DIL letak bagian atas sebelah kanan ENTER
PROGRAM.
HASIL YANG MUNCUL TIDAK PERLU DIKALIKAN DENGAN
PENGENCERAN TERSEBUT.

NOTE : Khusus manual dilution sebelum running sample, bahan


harus diencerkan dahulu diluar baru isi angka pengenceran itu di bagian
MAN DIL.

UNIT TERKAIT ---


PELAPORAN HASIL MELALUI TELEPON

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/208 10 Mei 2011 01 1-1
LABORATORIUM
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
10 Mei 2011 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata laksana pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium melalui
telepon.
TUJUAN Hasil pemeriksaan Laboratorium segera diketahui oleh perawat atau
dokter yang merawat pasien.
KEBIJAKAN 1. Pencatatan waktu pelaporan melalui telpon dilakukan dengan
amano pada print out hasil dari alat.
2. Fotokopi jadwal jaga perawat dan dokter ICU, OK, UGD berada di
Laboratorium
PROSEDUR 1. Analis menelepon ICU, OK, UGD dengan menyebutkan
identitasnya secara jelas.
2. Analis menyebutkan nama pasien dan membacakan hasil
pemeriksaan Laboratorium.
3. Analis meminta perawat ataupun dokter yang menerima telepon
mengulang kembali hasil pemeriksaan laboratorium yang telah
dilaporkan.
4. Analis menulis nama perawat ataupun dokter yang menerima
laporan melalui telepon pada print out hasil dari alat.
5. Waktu pelaporan di print dengan amano pada lembar print out
hasil dari alat.
6. Analis yang melaporkan hasil melihat pada jadwal jaga nama yang
dilaporkan apakah sesuai dengan fotokopi jadwal jaga dari
ICU,OK, UGD.

UNIT TERKAIT ICU, OK, UGD


TATA LAKSANA PENGELUARAN HASIL

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


LABORATORIUM SOP/LAB/209 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Penata laksanaan pengeluaran hasil laboratorium sejak pengetikan
sampai tanda tangan.
TUJUAN Menghindarkan salah mulai dari proses pengetikan hingga tanda
tangan hasil laboratorium.
KEBIJAKAN Seluruh proses pengetikan hingga tanda tangan telah sesuai tata
laksana.

PROSEDUR 7. Analis maupun tenaga administrasi mengetik hasil dari kertas


kerja (worksheet), dan mencocokkannya dengan print out dari
alat.
8. Analis yang mengetik hasil sebaiknya tidak menanda tangani hasil
tersebut.
9. Analis yang menanda tangani hasil terlebih dahulu duduk dengan
tenang.
10. Analis yang akan menanda tangani kolom laboratorium wajib
melihat kembali mulai dari Formulir Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium, print out alat, kertas kerja hingga hasil
laboratorium.

UNIT TERKAIT ---


PENGGUNAAN ALAT CARDIAC READER

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/210 15 Juli 2008 00 1-1
LABORATORIUM
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Cara menggunakan alat cardiac reader.

TUJUAN Pembacaan hasil pemeriksaan Troponin T dengan Cardiac Reader valid.


KEBIJAKAN Seluruh pemeriksaan Troponin T menggunakan cardiac reader
dilaksanakan sesuai prosedur.

PROSEDUR 1. Nyalakan alat dengan menekan tombol ON.


2. Tunggu ± 10 menit sampai ready tampak pada layar.
3. Periksa nomor lot reagen, bila berbeda ganti chip yang tertera pada
packing insert.
4. Setelah di layar tertera insert strip, masukkan strip pada alat.
5. Teteskan sample (darah heparin) 150 l kedalam sumur sample di
strip.
6. Tekan tombol start pembacaan dimulai, tunggu 12 menit dengan 2
menit tambahan pengenalan sample.
7. Baca hasil, aktifkan prosedur SOP/LAB/218

UNIT TERKAIT ---

PERAWATAN ALAT CARDIAC READER


No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/LAB/211 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata laksana perawatan alat Cardiac Reader.

TUJUAN Menjaga kinerja alat tetap baik dan usia penggunaan alat maksimal.
KEBIJAKAN Seluruh perawatan instrument laboratorium dilaksanakan sesuai
prosedur.

PROSEDUR 1. Bersihkan instrument setiap kali selesai digunakan, khususnya


plastik transparan untuk barcode reader.
2. Gunakan tissue halus atau kain lap lembut dan bersih untuk
membersihkan barcode reader.
3. Bila alat tidak digunakan (pada hari yang sama) alat tidak perlu
dimatikan (tetap keadaan standby), cukup ditutup dengan cover
plastik khusus cardiac reader.

UNIT TERKAIT ---


TROUBLESHOOTING CARDIAC READER

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


LABORATORIUM SOP/LAB/212 15 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : Ditetapkan
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. S.Chandra Rahardja


PENGERTIAN Tata laksana pemecahan masalah pada alat Cardiac Reader.

TUJUAN Seluruh masalah dapat diatasi dengan baik.


KEBIJAKAN Seluruh tindakan pemecahan masalah dijalankan sesuai prosedur.

PROSEDUR Error pada cardiac reader didefinisikan menjadi dua :


1. Error pada saat pembacaan hasil
 Masalah :
Pada display muncul pesan kesalahan ”No test strip inserted”
Pemecahan :
Masukkan ulang test strip
 Masalah :
Pada display muncul pesan kesalahan ”Expire date of test
exceeded”
Pemecahan :
Masukkan test strip yang masih berlaku
 Masalah :
Pada display muncul pesan kesalahan ”Barcode not reader”
Pemecahan :
Periksa barcode pada strip tergores atau tidak, bersihkan
barcode reader dengan kain halus dan bersih.
 Masalah :
Pada display muncul pesan kesalahan ”Unknown lot code”
Pemecahan :
Periksa kembali apakah coding chip sudah dimasukkan.
TROUBLESHOOTING CARDIAC READER

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/LAB/212 15 Juli 2008 00 2-2
LABORATORIUM

PROSEDUR  Masalah :
Pada display muncul pesan kesalahan ”No barcode available”
Pemecahan :
Masukkan strip baru yang dapat dengan barcode yang dapat
dibaca oleh alat.

2. Error pada saat pembacaan sedang berlangsung


Error code : 60, ..., 99 atau 100 s.d. 999
Evaluation of test strip not possible
Pemecahan :
Ulangi dengan test strip baru, bila tidak bisa diatasi, catat kode
errornya dan laporkan ke PT. Roche Indonesia.

UNIT TERKAIT Maintenance

Anda mungkin juga menyukai