POCT
(POINT OF CARE TESTING)
Anggunmeka Luhur
81
Kost, Gerald J. (2002). "1. Goals, guidelines and principles for point-of-care testing".
Principles & practice of point-of-care testing. Hagerstwon, MD: Lippincott
Williams & Wilkins. pp. 3–12. ISBN 0-7817-3156-9.
82
Point of Care Testing, Wherever, whenever needed Putri Ramasari Hamid, 2009
- 81 -
pengelolaan kasus-kasus kritis, pemantauan progresivitas penyakit,
efisiensi dan optimalisasi waktu tenaga kesehatan di rumah sakit. Dalam
sistem pelayanan rumah sakit, POCT digunakan dalam berbagai bagian
yang ada. Tabel 8.1. menggambarkan berbagai jenis pemeriksaan POCT
yang dapat dilakukan di beberapa bagian di rumah sakit.
Selain digunakan pada sistem pelayanan rumah sakit, POCT juga dapat
digunakan untuk memantau kondisi kesehatan seseorang secara mandiri,
tanpa harus datang ke layanan kesehatan. Pemeriksaan yang dapat
dilakukan sendiri oleh pasien di rumah antara lain pemeriksaan glukosa,
kolesterol, trigliserida, HDL, asam urat, deteksi kehamilan dan
kesuburan, serta monitor terapi antikoagulan.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan POCT cukup banyak,
namun dalam bab ini pembahasan dibatasi pada alat untuk memantau
kadar glukosa darah yang dapat dilakukan langsung oleh pasien secara
mandiri, serta parameter lainnya seperti asam urat, kolesterol,
trigliserida dan HDL.
- 82 -
8.2. Prinsip dan Teknologi Pengukuran
Terdapat beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk mengukur
kadar kimia darah dalam sebuah alat POCT. Berikut ini dua teknologi
yang biasa digunakan, yaitu amperometric detection dan reflectance.
Amperometric Detection
Amperometric detection adalah metode deteksi menggunakan
pengukuran arus listrik yang dihasilkan pada sebuah reaksi
elektrokimia. Ketika darah diteteskan pada test strip, akan terjadi reaksi
antara bahan kimia yang ada di dalam darah dengan reagen yang ada di
dalam strip. Reaksi ini akan menghasilkan arus listrik yang besarnya
setara dengan kadar bahan kimia yang ada di dalam darah. Gambar 8.1.
menggambarkan sebuah glukometer yang menggunakan metode
amperometric detection.
- 83 -
Gambar 8.2. Susunan Sebuah Test StripAmperometer Detection83
83
Ben Feldman , ELECTROCHEMICAL BLOOD GLUCOSE TEST STRIPS FOR
PEOPLE WITH DIABETES, Abbott Diabetes Care Alameda, CA 94502, USA
(October, 2009)
84
Ibid
- 84 -
c. Counter/reference and fill detection electrodes adalah elektroda
yang mengalirkan elektron yang telah dihantarkan oleh elektroda
kerja ke alat supaya kembali ke strip setelah pengukuran. Bahan
yang dipakai untuk elektroda referensi ini biasanya campuran perak
dan perak klorida atau bahan inert yang sama seperti karbon, emas
atau platinum.
d. Spacer (pressure sensitive adhesive) merupakan sebuah lapisan
pemisah dengan ketebalan 50 – 200 pm (pikometer) yang
memisahkan elektroda kerja dan elektroda referensi, pada lapisan
inilah sampel darah dimasukkan.
Alat dengan teknologi seperti ini dapat mengukur kandungan berbagai
bahan kimia di dalam darah, misalnya glukosa, kolesterol, trigliserida,
HDL, asam urat dan keton.
Reflectance
Reflectance atau pemantulan didefinisikan sebagai rasio antara jumlah
total radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah permukaan
dengan jumlah total radiasi yang diberikan pada permukaan tersebut.85
Prinsip ini digunakan pada sebuah instrumen POCT dengan membaca
warna yang terbentuk dari sebuah reaksi antara sampel yang
mengandung bahan kimia tertentu dengan reagen yang ada pada sebuah
test strip. Tampak pada Gambar 8.3., darah yang siap diteteskan pada
sebuah test strip di atas alat yang menggunakan teknologi reflectance.
85
The Free Dictionary by Farlex. (diakses 14 December 2012); tersedia di
http://www.thefreedictionary.com/reflectance
- 85 -
Gambar 8.3. Alat dengan Teknologi Reflectance dengan Test Strip yang Telah
Terpasang
Reaksi yang terjadi pada test strip akan menghasilkan warna dengan
intensitas tertentu yang berbanding lurus dengan kadar bahan kimia
yang ada di dalam sampel. Selanjutnya warna yang terbentuk dibaca
oleh alat dari arah bawah strip. Untuk memperjelas bentuk test strip
yang digunakan pada teknologi ini, dapat dilihat Gambar 8.4.
(a)
(b)
Gambar 8.4. Sebuah Test Strip dengan teknologi Reflectance(a) tampak bawah, (b)
tampak atas
Contoh test strip pada gambar di atas, darah atau sampel diteteskan pada
blood application area. Oleh erythrocyte separation pad, sel darah
merah ditahan sedangkan bahan lain yang ada dalam plasma akan dapat
menembus lapisan ini. Detector film merupakan lapisan yang berisi
reagen tertentu yang dapat bereaksi dengan bahan kimia yang ada di
dalam sampel, membentuk warna tertentu. Intensitas warna yang
terbentuk akan dibaca oleh alat dari arah bawah pada area baca, seperti
tampak pada area bulat hitam pada Gambar 8.4.(a) di atas. Intensitas
- 86 -
warna yang terbentuk setara dengan kadar bahan kimia yang ada di
dalam sampel.
Alat dengan teknologi ini dapat mengukur kandungan berbagai bahan
kimia di dalam darah, misalnya glukosa, kolesterol, trigliserida, HDL,
asam urat dan laktat.
8.3. Penutup
Kelebihan dari teknik POCT adalah :
1) Penggunaan instrumen sangat praktis, mudah dan efisien
2) Penggunaan jumlah sampel yang sedikit
3) Mengurangi atau meniadakan tahap praanalitik, sehingga
mengurangi kemungkinan kesalahan pada tahap ini
4) Hasil dapat diketahui dengan cepat sehingga lebih cepat dalam
pengambilan keputusan
5) Mengurangi waktu kunjungan klinik rawat jalan, dan penggunaan
waktu tenaga kesehatan yang lebih optimal
6) Pemeriksaan dapat dilakukan secara mandiri tanpa perlu
mengunjungi laboratorium/sarana pelayanan kesehatan.
- 87 -
Pengembangan sistem ini dimasa yang akan datang dilakukan untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan berbagai kekurangan dari
sistem ini, antara lain:
1) Mengembangkan kemampuan alat ini untuk mengukur kadar bahan-
bahan lain yang saat ini belum dapat diukur dengan POCT
2) Akurasi dan presisi ditingkatkan dengan melakukan berbagai
inovasi pada teknik pengukuran
3) Quality control ditingkatkan dengan membuat sistem yang setara
dengan quality control laboratorium klinik
4) Proses dokumentasi diperbaiki dengan membuat sistem yang
mampu mendeteksi identitas pasien serta dapat dihubungkan dengan
printer atau sistem informasi laboratorium
5) Biaya dapat ditekan dengan menemukan teknik pengukuran yang
lebih sederhana namun memiliki akurasi dan presisi yang lebih baik
6) Pengembangan perangkat noninvasif yang memungkinkan untuk
melakukan pemeriksaan tanpa harus melukai pasien (menggunakan
sinar inframerah atau near-infrared, arus listrik, USG, dan lain-
lain).
Saat ini POCT merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah
sistem layanan kesehatan, dengan mendeteksi dan mengukur berbagai
parameter diagnostik, baik di rumah sakit maupun secara mandiri oleh
pasien. Pengembangan sistem ini ke depan masih sangat terbuka dengan
ditemukannya berbagai teknologi baru di bidang deteksi dan
pengukuran.
Referensi
Accutrend Lactate Technical Information. Diakses pada 14 Desember 2012.
Tersedia di http://www.lactate.com/techinfo.html.
Ben Feldman, ELECTROCHEMICAL BLOOD GLUCOSE TEST STRIPS
FOR PEOPLE WITH DIABETES, Abbott Diabetes Care Alameda, CA
94502, USA(October, 2009).
FDA Announces Recall of Abbott Glucose Test Strips, Endocrine News,
Wednesday, December 22, 2010.
- 88 -
Guidelines for Safe and Effective Management and Use of Point of Care
Testing, Academy of Medical Laboratory Science, Association of Clinical
Biochemists in Ireland, Irish Medicines Board and RCPI Faculty of
Pathology November 28, 2007.
Kost, Gerald J. (2002). "1. Goals, guidelines and principles for point-of-care
testing". Principles & practice of point-of-care testing. Hagerstwon, MD:
Lippincott Williams & Wilkins. pp. 3–12. ISBN 0-7817-3156-9.
Monitor both cholesterol and glucose with one easy-to-use, handheld meter,
Accutrend Plus from Roche Diagnostics.
Putri Ramasari Hamid,Point of Care Testing, Wherever, whenever needed,2009.
The Free Dictionary by Farlex. Diakses pada 14 Desember 2012. Tersedia
dihttp://www.thefreedictionary.com/reflectance.
- 89 -
- 90 -
9
ION SELECTIVE
ELECTRODE
Handoko
86
Ion Selective Electrodes. Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di http://www
.chemistry.nmsu.edu/Instrumentation/IS_Electrod.html
87
Frant, MS. "History of the Early Commercialization of Ion-Selective Electrodes."
Analyst 199. 1994. pp. 2293-2301.
- 91 -
9.1. Sejarah
Pada tahun 1906, Max Cremer88 menjelaskan tentang penginderaan pH
dengan menggunakan elektroda kaca pada publikasi ilmiahnya. Pada
tahun 1949, George Perley menerbitkan sebuah artikel tentang
hubungan komposisi kaca untuk fungsi pengukuran pH.Error!
Bookmark not defined. Pada waktu itu, ada beberapa makalah yang
terkait dengan berbagai formulasi dan kontribusi penting yang
berhubungan dengan ISE.8990
Pengembangan ISE ke arah komersial dimulai ketika seorang
insinyur bernama John Riseman mengembangkan analisis pengukuran
gas dalam darah. John Riseman bekerja sama dengan Dr. James Ross,
seorang elektrokimiawan dari MIT. Bersama-sama mereka membentuk
Orion Research. Pada pertengahan 1960-an, Orion Research Inc.
memroduksi elektroda kalsium untuk digunakan dalam analisis gas
darah.Error! Bookmark not defined. Sejak saat itu, banyak probe
telah dikembangkan untuk menganalisis sampel yang mengandung ion
yang berbeda.
88
The centenary of glass electrode: from Max Cremer to F. G. K. Baucke. Diakses pada
19 Desember 2012. Tersedia di http://libra.msra.cn/Publication/22633431/the-
centenary-of-glass-electrode-from-max-cremer-to-f-g-k-baucke
89
Covington, AK. "Introduction: Basic Electrode Types, Classifications, and Selectivity
Considerations." In. Covington, AK (ed.). s.l. : CRC Press. Boca Raton. pp. 1-20.
Vol. Volume 1
90
Meyerhoff, ME and Opdycke., WN. "Ion Selective Electrodes." Advances in Clinical
Chemistry 25. 1986. pp. 1-47
- 92 -
untuk membuat analisis pengukuran ion tertentu.Error! Bookmark not
defined.23
Persiapan penggunaan Ion Selective Electrodes (ISE) manual,
terlebih dahulu dilakukan kalibrasi menggunakan larutan standar dengan
konsentrasi yang telah diketahui dan telah disiapkan secara akurat.
Larutan ini kemudian diukur dengan pH-meter/mV-meter. Pembacaan
tegangan potensial dari setiap larutan standar dicatat dan dibuat menjadi
grafik perbandingan konsentrasi larutan terhadap tegangan potensial.
Untuk mengetahui konsentrasi ion dalam suatu larutan, nilai
tegangan potensial dari larutan tersebut diukur, kemudian digambarkan
pada grafik yang telah tersedia sehingga didapat nilai konsentrasi dari
larutan yang diketahui.
Kalibrasi Ion Selective Electrodes (ISE) otomatis dilakukan secara
otomatis dengan menggunakan larutan kalibrator. Dari kurva kalibrasi
akan diperoleh konstanta persamaan kalibrasi yang akan digunakan
untuk mengonversi nilai tegangan potensial menjadi nilai konsentrasi
yang akan langsung ditampilkan pada layar, dicetak atau terkirim ke
sistem informasi laboratorium (SIL).
di mana:
E = tegangan potensial listrik (mV)
R = konstanta gas ideal (8.3144621 J K−1 mol−1)
T = temperatur (Kelvin)
F = konstanta Faraday (96,485.3365 C/mol)
A1 = elektroda sensor
A2 = elektroda referensi
z = jumlah mol elektron
91
Ion Selective Electrodes. Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://www.sfu.ca/chemistry/groups/Li/chem215/selective.PDF
- 94 -
Sifat membran menentukan selektivitas elektroda. Membran tersebut
berfungsi untuk memisahkan dua larutan, namun dapat meneruskan ion
tertentu sesuai bahan yang digunakan.
Beberapa jenis membran yang sering digunakan adalah sebagai
berikut:
1) Membran elektroda polimer berbasis cairan, terdiri dari perpaduan
berbagai bahan yang memiliki sifat permeabel terhadap ion tertentu,
yang dimasukkan ke dalam matriks inert seperti PVC, polietilena
atau karet silikon. Setelah polimer terbentuk, cairan tersebut akan
disegel pada ujung tabung PVC. Tegangan potensial yang terjadi
pada permukaan membran berbanding lurus dengan konsentrasi
larutan. Elektroda jenis ini banyak digunakan untuk pengukuran
kadar natrium, kalium, kalsium, klorida, fluoroborat, nitrat,
perklorat, dan kesadahan air.Error! Bookmark not defined.2312392
92
Ion Selective Electrodes. Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://cnx.org/content/m43567/latest/#import-auto-id1172022702620
- 95 -
2) Elektroda solid state (garam konduktif anorganik tak terlarut) -
elektroda solid state memanfaatkan garam anorganik yang relatif
tidak larut dalam membran. Elektroda solid state tersedia dalam
bentuk homogen atau heterogen, dimana tegangan potensial terjadi
pada permukaan membran akibat proses pertukaran ion. Contoh
penggunaannya yaitu pada perak sulfida (Ag2S), timbal, tembaga,
sianida, thiosinat, klorida dan fluorida.Error! Bookmark not
defined.23128129
Contoh hasil pengukuran untuk ion Fluorida dapat dilihat pada tabel
9.1. Pada pH yang tinggi, ada interferensi dari OH- (Catatan : KF-,
OH- = 0,1). Namun, pada pH yang rendah, F- terkonversi menjadi
HF (pKa = 3,17) sehingga elektroda menjadi tidak sensitif.
93
Electrochemistry Dictionary – N. Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://corrosion-doctors.org/Dictionary/Dictionary-N.htm
- 97 -
Laboratorium klinik yang merupakan laboratorium pendukung
diagnostik pada sebuah layanan kesehatan juga memanfaatkan teknologi
ISE dalam mengukur berbagai ion atau elektrolit yang ada di dalam
berbagai jenis sampel dari tubuh manusia.
Produk komersial yang beredar saat ini memiliki berbagai kombinasi
yang diterapkan pada berbagai instrumen. Misalnya untuk mendeteksi
natrium dan kalium pada satu alat; natrium, kalium dan kalsium dalam
satu alat; atau kombinasi lainnya. Gambar 9.3. menunjukkan contoh
elektroda natrium yang digunakan di laboratorium klinik, sedangkan
pada Gambar 9.4. (a) merupakan contoh alat dengan kombinasi
elektroda natrium, kalium dan kalsium dalam satu alat.
Selain kombinasi elektrolit, ISE juga digunakan untuk mengukur pH
dan gas darah. Kombinasi dari ISE dalam sebuah alat yang lebih
lengkap mampu mengukur pO2, pCO2, pH, hematokrit, Na+, K+, Ca++,
Cl–, glukosa, laktat, tHb, SO2, O2Hb, HHb, COHb, MetHb, bilirubin
neonatus dan menghitung lebih dari tiga puluh parameter lain yang
berguna dalam membantu proses diagnostik, seperti saturasi oksigen (O2
sat), bikarbonat (HCO3), kelebihan basa (BE = Base Excess), CO2 total
dan lain-lain.
9.5. Penutup
- 98 -
Beberapa faktor dapat memberikan kesalahan pengukuran ISE,
antara lain:
1) Perbedaan laju difusi ion berdasarkan ukuran dapat menyebabkan
beberapa kesalahan pengukuran tegangan. Contohnya pada natrium
iodida. Pada tingkat tertentu, iodida bergerak jauh lebih lambat
karena ukurannya lebih besar. Perbedaan ini menciptakan tegangan
potensial tambahan, sehingga mengakibatkan kesalahan pengukuran
tegangan. Solusinya adalah memastikan bahwa larutan harus
mengalir melalui level tertentu yang dijamin terhindar dari
penyumbatan dan zat pengotor.
2) Kekuatan ion sampel. Penelitian menunjukkan bahwa kekuatan total
ion sampel mempengaruhi koefisien aktivitas. Kekuatan total ion
sampel ini harus tetap konstan selama proses ionisasi. Untuk
mencapai hal tersebut, dibutuhkan penambahan penstabil kekuatan
ion.
3) Temperatur. Perbedaan suhu larutan berpengaruh besar dalam laju
difusi dan menyebabkan kesalahan pengukuran yang signifikan.
Perubahan satu derajat Celcius dalam suhu sampel dapat
menyebabkan kesalahan pengukuran yang lebih besar dari 4%.
4) pH. Beberapa sampel membutuhkan penyesuaian pH larutan
(misalnya amonia). Kegagalan penyesuaian pH dapat menyebabkan
kesalahan pengukuran yang signifikan.
5) Gangguan zat pencampur. Sifat dasar dari matriks dapat
memengaruhi akurasi pengukuran dengan ISE. Penelitian
menunjukkan bahwa beberapa gangguan zat pencampur dapat
dihilangkan dengan mereaksikan ion pencampur sebelum proses
analisis.
- 100 -
Glosarium :
Voltmeter : instrumen yang digunakan untuk membaca tegangan
listrik
Probe : alat penghubung antara suatu alat (ukur) elektronika
dengan material yang akan diukur
Ion :atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik
Elektroda :konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan
bagian atau media nonlogam dari sebuah sirkuit (misal
semikonduktor, elektrolit atau vakum)
pH :derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh
suatu larutan
Spektrofotometri: merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau
kuarsa
Kromatografi :teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk
memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada
pada larutan
Membran permeable: membran yang hanya dapat dilewati oleh partikel-
partikel dengan ukuran atau sifat tertentu.
- 101 -
Referensi
9180 Electrolyte Analyzer Operator’s Manual.
Covington, AK. "Introduction: Basic Electrode Types, Classifications, and
Selectivity Considerations." In. Covington, AK (ed.). s.l. : CRC Press. Boca
Raton. pp. 1-20. Vol. Volume 1.
Meyerhoff, ME and Opdycke., WN. "Ion Selective Electrodes." Advances in
Clinical Chemistry 25. 1986. pp. 1-47.
Frant, MS. "History of the Early Commercialization of Ion-Selective
Electrodes." Analyst 199. 1994. pp. 2293-2301.
Ion Selective Electrodes. Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://cnx.org/content/m43567/latest/#import-auto-id1172022702620.
[Online]
Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di http://corrosion-
doctors.org/Dictionary/Dictionary-N.htm. [Online]
Electrochemistry Dictionary – N.Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://libra.msra.cn/Publication/22633431/the-centenary-of-glass-electrode-
from-max-cremer-to-f-g-k-baucke. [Online]
Ion Selective Electrodes. Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://www .chemistry.nmsu.edu/Instrumentation/IS_Electrod.html. [Online]
Roche Media Release.Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://www.roche.com/media/media_releases/med-cor-2010-11-22.htm.
[Online]
Ion-selective electrode (Ch 15-4 to 15-6). Diakses pada 19 Desember 2012.
Tersedia di http://www.sfu.ca/chemistry/groups/Li/chem215/selective.PDF.
[Online]
- 102 -