Anda di halaman 1dari 22

8

POCT
(POINT OF CARE TESTING)
Anggunmeka Luhur

POCT (Point of Care Testing) adalah pemeriksaan kesehatan yang


dilakukan di dekat atau di samping tempat tidur pasien81, menggunakan
sampel darah atau urin dalam jumlah sedikit. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan atau tanpa tahap praanalitik dan memberikan hasil yang cepat,
sehingga pengambilan keputusan dapat segera dilakukan untuk
manajemen pasien yang lebih baik82. POCT bukanlah pengganti layanan
laboratorium konvensional, melainkan layanan tambahan untuk sebuah
laboratorium klinik. Dalam operasinya, layanan ini dilaksanakan di
dekat pasien, tapi pertanggungjawaban dan operasinya tetap dilakukan
oleh petugas yang berwenang dari laboratorium klinik. Hal ini selain
untuk tetap menjamin kualitas dari hasil yang diberikan, juga untuk
menjamin bahwa hasil yang didapat tetap tercatat dalam sistem
informasi laboratorium (SIL), karena alat-alat POCT saat ini umumnya
belum terkoneksi langsung dengan SIL. Kalibrasi dan kontrol terhadap
alat yang digunakan dilakukan oleh petugas laboratorium klinik dengan
prosedur yang telah ditetapkan dan dibandingkan dengan hasil dari
peralatan standar yang ada di laboratorium klinik.

8.1. Pengelompokan Point of Care Testing (POCT)


Manfaat dari POCT adalah pelaporan hasil pemeriksaan lebih cepat
sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat pula.
Tindakan yang lebih cepat kepada pasien sangat penting untuk

81
Kost, Gerald J. (2002). "1. Goals, guidelines and principles for point-of-care testing".
Principles & practice of point-of-care testing. Hagerstwon, MD: Lippincott
Williams & Wilkins. pp. 3–12. ISBN 0-7817-3156-9.
82
Point of Care Testing, Wherever, whenever needed Putri Ramasari Hamid, 2009
- 81 -
pengelolaan kasus-kasus kritis, pemantauan progresivitas penyakit,
efisiensi dan optimalisasi waktu tenaga kesehatan di rumah sakit. Dalam
sistem pelayanan rumah sakit, POCT digunakan dalam berbagai bagian
yang ada. Tabel 8.1. menggambarkan berbagai jenis pemeriksaan POCT
yang dapat dilakukan di beberapa bagian di rumah sakit.

Tabel 8.1. Pengelompokan POCT dan Penggunaannya di Rumah Sakit


Analisa Kimia Glukosa Hematologi Koagulasi Kehamilan Petanda
Gas Darah Tumor
Darah
Unit
Terapi
Intensif
√ √ √ √ √
Unit
Bedah √ √
Unit luka
bakar √ √
Unit
Gawat
Darurat
√ √ √ √ √ √
Ruang
Operasi √ √ √ √
Ruang
Pemulihan √ √ √ √ √

Selain digunakan pada sistem pelayanan rumah sakit, POCT juga dapat
digunakan untuk memantau kondisi kesehatan seseorang secara mandiri,
tanpa harus datang ke layanan kesehatan. Pemeriksaan yang dapat
dilakukan sendiri oleh pasien di rumah antara lain pemeriksaan glukosa,
kolesterol, trigliserida, HDL, asam urat, deteksi kehamilan dan
kesuburan, serta monitor terapi antikoagulan.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan POCT cukup banyak,
namun dalam bab ini pembahasan dibatasi pada alat untuk memantau
kadar glukosa darah yang dapat dilakukan langsung oleh pasien secara
mandiri, serta parameter lainnya seperti asam urat, kolesterol,
trigliserida dan HDL.

- 82 -
8.2. Prinsip dan Teknologi Pengukuran
Terdapat beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk mengukur
kadar kimia darah dalam sebuah alat POCT. Berikut ini dua teknologi
yang biasa digunakan, yaitu amperometric detection dan reflectance.

Amperometric Detection
Amperometric detection adalah metode deteksi menggunakan
pengukuran arus listrik yang dihasilkan pada sebuah reaksi
elektrokimia. Ketika darah diteteskan pada test strip, akan terjadi reaksi
antara bahan kimia yang ada di dalam darah dengan reagen yang ada di
dalam strip. Reaksi ini akan menghasilkan arus listrik yang besarnya
setara dengan kadar bahan kimia yang ada di dalam darah. Gambar 8.1.
menggambarkan sebuah glukometer yang menggunakan metode
amperometric detection.

Gambar 8.1. Glukometer yang menggunakan metode amperometric detection

Bagian-bagian dari sebuah test strip yang menggunakan prinsip


amperometric detection dapat di lihat pada Gambar 8.2.

- 83 -
Gambar 8.2. Susunan Sebuah Test StripAmperometer Detection83

Sebuah test strip merupakan ruangan kecil dengan sebuah sel


elektrokimia mini di dalamnya yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya reaksi kimia. Bagian-bagian yang ada pada Gambar 8.2.
dapat dijelaskan sebagai berikut84:
a. Top support layer dan bottom support layer menjadi penutup dan
pendukung dari bahan-bahan yang berada di antaranya.
b. Working electrode adalah elektroda penghantar arus yang dihasilkan
oleh reaksi ke alat. Bahan elektroda ini adalah bahan inert seperti
karbon, emas atau platinum. Pada bagian ini tertempel reagen kimia
berupa enzim dan mediator serta sejumlah reagen kimia lainnya
yang akan menghasilkan arus listrik bila bereaksi dengan bahan
kimia tertentu di dalam darah. Bahan kimia lain yang mungkin ada
pada bagian ini adalah pengawet (untuk memperpanjang umur
simpan), surfaktan (untuk membantu darah mengisi strip dengan
cepat) dan pembentuk film (untuk mendistribusikan semua reagen
merata dalam strip).

83
Ben Feldman , ELECTROCHEMICAL BLOOD GLUCOSE TEST STRIPS FOR
PEOPLE WITH DIABETES, Abbott Diabetes Care Alameda, CA 94502, USA
(October, 2009)
84
Ibid
- 84 -
c. Counter/reference and fill detection electrodes adalah elektroda
yang mengalirkan elektron yang telah dihantarkan oleh elektroda
kerja ke alat supaya kembali ke strip setelah pengukuran. Bahan
yang dipakai untuk elektroda referensi ini biasanya campuran perak
dan perak klorida atau bahan inert yang sama seperti karbon, emas
atau platinum.
d. Spacer (pressure sensitive adhesive) merupakan sebuah lapisan
pemisah dengan ketebalan 50 – 200 pm (pikometer) yang
memisahkan elektroda kerja dan elektroda referensi, pada lapisan
inilah sampel darah dimasukkan.
Alat dengan teknologi seperti ini dapat mengukur kandungan berbagai
bahan kimia di dalam darah, misalnya glukosa, kolesterol, trigliserida,
HDL, asam urat dan keton.

Reflectance
Reflectance atau pemantulan didefinisikan sebagai rasio antara jumlah
total radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah permukaan
dengan jumlah total radiasi yang diberikan pada permukaan tersebut.85
Prinsip ini digunakan pada sebuah instrumen POCT dengan membaca
warna yang terbentuk dari sebuah reaksi antara sampel yang
mengandung bahan kimia tertentu dengan reagen yang ada pada sebuah
test strip. Tampak pada Gambar 8.3., darah yang siap diteteskan pada
sebuah test strip di atas alat yang menggunakan teknologi reflectance.

85
The Free Dictionary by Farlex. (diakses 14 December 2012); tersedia di
http://www.thefreedictionary.com/reflectance
- 85 -
Gambar 8.3. Alat dengan Teknologi Reflectance dengan Test Strip yang Telah
Terpasang

Reaksi yang terjadi pada test strip akan menghasilkan warna dengan
intensitas tertentu yang berbanding lurus dengan kadar bahan kimia
yang ada di dalam sampel. Selanjutnya warna yang terbentuk dibaca
oleh alat dari arah bawah strip. Untuk memperjelas bentuk test strip
yang digunakan pada teknologi ini, dapat dilihat Gambar 8.4.

(a)

(b)

Gambar 8.4. Sebuah Test Strip dengan teknologi Reflectance(a) tampak bawah, (b)
tampak atas

Contoh test strip pada gambar di atas, darah atau sampel diteteskan pada
blood application area. Oleh erythrocyte separation pad, sel darah
merah ditahan sedangkan bahan lain yang ada dalam plasma akan dapat
menembus lapisan ini. Detector film merupakan lapisan yang berisi
reagen tertentu yang dapat bereaksi dengan bahan kimia yang ada di
dalam sampel, membentuk warna tertentu. Intensitas warna yang
terbentuk akan dibaca oleh alat dari arah bawah pada area baca, seperti
tampak pada area bulat hitam pada Gambar 8.4.(a) di atas. Intensitas

- 86 -
warna yang terbentuk setara dengan kadar bahan kimia yang ada di
dalam sampel.
Alat dengan teknologi ini dapat mengukur kandungan berbagai bahan
kimia di dalam darah, misalnya glukosa, kolesterol, trigliserida, HDL,
asam urat dan laktat.

8.3. Penutup
Kelebihan dari teknik POCT adalah :
1) Penggunaan instrumen sangat praktis, mudah dan efisien
2) Penggunaan jumlah sampel yang sedikit
3) Mengurangi atau meniadakan tahap praanalitik, sehingga
mengurangi kemungkinan kesalahan pada tahap ini
4) Hasil dapat diketahui dengan cepat sehingga lebih cepat dalam
pengambilan keputusan
5) Mengurangi waktu kunjungan klinik rawat jalan, dan penggunaan
waktu tenaga kesehatan yang lebih optimal
6) Pemeriksaan dapat dilakukan secara mandiri tanpa perlu
mengunjungi laboratorium/sarana pelayanan kesehatan.

Selain memiliki kelebihan, teknik POCT juga memiliki beberapa


kekurangan, di antaranya yaitu:
1) Jenis pemeriksaan masih terbatas
2) Akurasi dan presisi hasil pemeriksaan POCT belum sebaik hasil dari
laboratorium klinik
3) Proses QC (Quality Control)belum baik
4) Proses dokumentasi hasil belum baik, karena biasanya alat ini
belum dilengkapi dengan sistem identifikasi pasien, printer dan
belum terkoneksi dengan sistem informasi laboratorium (SIL)
5) Biaya pemeriksaan lebih mahal bila dibandingkan dengan biaya
pemeriksaan di laboratorium klinik
6) Pemeriksaan masih menggunakan prosedur yang invasif

- 87 -
Pengembangan sistem ini dimasa yang akan datang dilakukan untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan berbagai kekurangan dari
sistem ini, antara lain:
1) Mengembangkan kemampuan alat ini untuk mengukur kadar bahan-
bahan lain yang saat ini belum dapat diukur dengan POCT
2) Akurasi dan presisi ditingkatkan dengan melakukan berbagai
inovasi pada teknik pengukuran
3) Quality control ditingkatkan dengan membuat sistem yang setara
dengan quality control laboratorium klinik
4) Proses dokumentasi diperbaiki dengan membuat sistem yang
mampu mendeteksi identitas pasien serta dapat dihubungkan dengan
printer atau sistem informasi laboratorium
5) Biaya dapat ditekan dengan menemukan teknik pengukuran yang
lebih sederhana namun memiliki akurasi dan presisi yang lebih baik
6) Pengembangan perangkat noninvasif yang memungkinkan untuk
melakukan pemeriksaan tanpa harus melukai pasien (menggunakan
sinar inframerah atau near-infrared, arus listrik, USG, dan lain-
lain).

Saat ini POCT merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah
sistem layanan kesehatan, dengan mendeteksi dan mengukur berbagai
parameter diagnostik, baik di rumah sakit maupun secara mandiri oleh
pasien. Pengembangan sistem ini ke depan masih sangat terbuka dengan
ditemukannya berbagai teknologi baru di bidang deteksi dan
pengukuran.

Referensi
Accutrend Lactate Technical Information. Diakses pada 14 Desember 2012.
Tersedia di http://www.lactate.com/techinfo.html.
Ben Feldman, ELECTROCHEMICAL BLOOD GLUCOSE TEST STRIPS
FOR PEOPLE WITH DIABETES, Abbott Diabetes Care Alameda, CA
94502, USA(October, 2009).
FDA Announces Recall of Abbott Glucose Test Strips, Endocrine News,
Wednesday, December 22, 2010.
- 88 -
Guidelines for Safe and Effective Management and Use of Point of Care
Testing, Academy of Medical Laboratory Science, Association of Clinical
Biochemists in Ireland, Irish Medicines Board and RCPI Faculty of
Pathology November 28, 2007.
Kost, Gerald J. (2002). "1. Goals, guidelines and principles for point-of-care
testing". Principles & practice of point-of-care testing. Hagerstwon, MD:
Lippincott Williams & Wilkins. pp. 3–12. ISBN 0-7817-3156-9.
Monitor both cholesterol and glucose with one easy-to-use, handheld meter,
Accutrend Plus from Roche Diagnostics.
Putri Ramasari Hamid,Point of Care Testing, Wherever, whenever needed,2009.
The Free Dictionary by Farlex. Diakses pada 14 Desember 2012. Tersedia
dihttp://www.thefreedictionary.com/reflectance.

- 89 -
- 90 -
9
ION SELECTIVE
ELECTRODE
Handoko

Ion Selective Electrodes (ISE) adalah suatu perangkat yang digunakan


dalam mendeteksi jumlah ion yang terdapat dalam suatu larutan. ISE
umumnya digunakan untuk pemeriksaan pH. Ion lain yang dapat diukur
oleh ISE meliputi natrium, kalium, kalsium, klorida, lithium, flourida,
bromida, kadmium, dan gas dalam larutan seperti oksigen, karbon
dioksida, amonia, dan nitrogen oksida.86
ISE menawarkan berbagai keunggulan dibanding metode analisis
lainnya. Beberapa keunggulannya antara lain:
1) Biaya awal untuk analisis yang relatif rendah, bila dibanding
dengan metode spektrofotometri serapan atom atau kromatografi
ion. Sistem minimum ISE meliputi voltmeter(dengan skala
miliVolt), probe(tergantung pada objek yang akan dianalisis), dan
ISE itu sendiri (sebagai bahan yang digunakan untuk menyaring
ion yang akan diukur).
2) ISE membutuhkan waktu analisis yang relatif lebih singkat dalam
mendapatkan hasil yang akurat. Pengukuran menggunakan ISE
juga tidak terpengaruh pada gangguan semisal warna dalam
sampel.87

86
Ion Selective Electrodes. Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di http://www
.chemistry.nmsu.edu/Instrumentation/IS_Electrod.html
87
Frant, MS. "History of the Early Commercialization of Ion-Selective Electrodes."
Analyst 199. 1994. pp. 2293-2301.
- 91 -
9.1. Sejarah
Pada tahun 1906, Max Cremer88 menjelaskan tentang penginderaan pH
dengan menggunakan elektroda kaca pada publikasi ilmiahnya. Pada
tahun 1949, George Perley menerbitkan sebuah artikel tentang
hubungan komposisi kaca untuk fungsi pengukuran pH.Error!
Bookmark not defined. Pada waktu itu, ada beberapa makalah yang
terkait dengan berbagai formulasi dan kontribusi penting yang
berhubungan dengan ISE.8990
Pengembangan ISE ke arah komersial dimulai ketika seorang
insinyur bernama John Riseman mengembangkan analisis pengukuran
gas dalam darah. John Riseman bekerja sama dengan Dr. James Ross,
seorang elektrokimiawan dari MIT. Bersama-sama mereka membentuk
Orion Research. Pada pertengahan 1960-an, Orion Research Inc.
memroduksi elektroda kalsium untuk digunakan dalam analisis gas
darah.Error! Bookmark not defined. Sejak saat itu, banyak probe
telah dikembangkan untuk menganalisis sampel yang mengandung ion
yang berbeda.

9.2. Prinsip Kerja Alat


Sebuah elektroda dari ISE mengukur tegangan potensial dari ion
tertentu dalam larutan (contoh: elektroda untuk pengukuran pH akan
mengukur tegangan potensial ion hidrogen). Nilai tegangan potensial ini
diukur terhadap elektroda referensi yang stabil dengan tegangan
potensial yang konstan. Perbedaan potensial antara dua elektroda akan
tergantung pada aktivitas ion tertentu dalam larutan. Hal ini berkaitan
dengan konsentrasi spesifik ion, sehingga memungkinkan pengguna

88
The centenary of glass electrode: from Max Cremer to F. G. K. Baucke. Diakses pada
19 Desember 2012. Tersedia di http://libra.msra.cn/Publication/22633431/the-
centenary-of-glass-electrode-from-max-cremer-to-f-g-k-baucke
89
Covington, AK. "Introduction: Basic Electrode Types, Classifications, and Selectivity
Considerations." In. Covington, AK (ed.). s.l. : CRC Press. Boca Raton. pp. 1-20.
Vol. Volume 1
90
Meyerhoff, ME and Opdycke., WN. "Ion Selective Electrodes." Advances in Clinical
Chemistry 25. 1986. pp. 1-47
- 92 -
untuk membuat analisis pengukuran ion tertentu.Error! Bookmark not
defined.23
Persiapan penggunaan Ion Selective Electrodes (ISE) manual,
terlebih dahulu dilakukan kalibrasi menggunakan larutan standar dengan
konsentrasi yang telah diketahui dan telah disiapkan secara akurat.
Larutan ini kemudian diukur dengan pH-meter/mV-meter. Pembacaan
tegangan potensial dari setiap larutan standar dicatat dan dibuat menjadi
grafik perbandingan konsentrasi larutan terhadap tegangan potensial.
Untuk mengetahui konsentrasi ion dalam suatu larutan, nilai
tegangan potensial dari larutan tersebut diukur, kemudian digambarkan
pada grafik yang telah tersedia sehingga didapat nilai konsentrasi dari
larutan yang diketahui.
Kalibrasi Ion Selective Electrodes (ISE) otomatis dilakukan secara
otomatis dengan menggunakan larutan kalibrator. Dari kurva kalibrasi
akan diperoleh konstanta persamaan kalibrasi yang akan digunakan
untuk mengonversi nilai tegangan potensial menjadi nilai konsentrasi
yang akan langsung ditampilkan pada layar, dicetak atau terkirim ke
sistem informasi laboratorium (SIL).

Gambar 9.1. Cara Kerja ISE

ISE bekerja menurut prinsip dasar sel galvanik (contohnya adalah


baterai aki), namun dibatasi oleh membran tertentu, sehingga hanya ion
- 93 -
tertentu (yang sesuai dengan jenis membran) saja yang dapat
beraktivitas. Konsentrasi ion tersebut dapat ditentukan dengan
mengukur tegangan listrik yang dihasilkan antara elektroda, lalu
membandingkannya dengan elektroda referensi. Besarnya tegangan
potensial ini berbanding lurus dengan konsentrasi ion yang diukur.
Rumus dasar yang diberikan untuk sel galvanik yaituError! Bookmark
not defined.23:
Ecell = EISE – Eref ,
potensial sel setara dengan potensial ISE dikurangi potensial elektroda
referensi.
Parameter yang didapatkan pada ISE berupa tegangan dalam orde
miliVolt. Dengan menggunakan referensi tegangan terhadap
konsentrasi, nilai konsentrasi larutan yang ingin diukur dapat diketahui.
Rumus dasar perhitungan sesuai persamaan Nernst untuk potensial
membran adalah91:

di mana:
E = tegangan potensial listrik (mV)
R = konstanta gas ideal (8.3144621 J K−1 mol−1)
T = temperatur (Kelvin)
F = konstanta Faraday (96,485.3365 C/mol)
A1 = elektroda sensor
A2 = elektroda referensi
z = jumlah mol elektron

9.3. Membran Elektroda

91
Ion Selective Electrodes. Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://www.sfu.ca/chemistry/groups/Li/chem215/selective.PDF
- 94 -
Sifat membran menentukan selektivitas elektroda. Membran tersebut
berfungsi untuk memisahkan dua larutan, namun dapat meneruskan ion
tertentu sesuai bahan yang digunakan.
Beberapa jenis membran yang sering digunakan adalah sebagai
berikut:
1) Membran elektroda polimer berbasis cairan, terdiri dari perpaduan
berbagai bahan yang memiliki sifat permeabel terhadap ion tertentu,
yang dimasukkan ke dalam matriks inert seperti PVC, polietilena
atau karet silikon. Setelah polimer terbentuk, cairan tersebut akan
disegel pada ujung tabung PVC. Tegangan potensial yang terjadi
pada permukaan membran berbanding lurus dengan konsentrasi
larutan. Elektroda jenis ini banyak digunakan untuk pengukuran
kadar natrium, kalium, kalsium, klorida, fluoroborat, nitrat,
perklorat, dan kesadahan air.Error! Bookmark not defined.2312392

Gambar 9.2. Membran Elektroda Polimer Berisi Cairan

92
Ion Selective Electrodes. Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://cnx.org/content/m43567/latest/#import-auto-id1172022702620
- 95 -
2) Elektroda solid state (garam konduktif anorganik tak terlarut) -
elektroda solid state memanfaatkan garam anorganik yang relatif
tidak larut dalam membran. Elektroda solid state tersedia dalam
bentuk homogen atau heterogen, dimana tegangan potensial terjadi
pada permukaan membran akibat proses pertukaran ion. Contoh
penggunaannya yaitu pada perak sulfida (Ag2S), timbal, tembaga,
sianida, thiosinat, klorida dan fluorida.Error! Bookmark not
defined.23128129
Contoh hasil pengukuran untuk ion Fluorida dapat dilihat pada tabel
9.1. Pada pH yang tinggi, ada interferensi dari OH- (Catatan : KF-,
OH- = 0,1). Namun, pada pH yang rendah, F- terkonversi menjadi
HF (pKa = 3,17) sehingga elektroda menjadi tidak sensitif.

Tabel 9.1. Contoh Hasil Pengukuran untuk Ion Fluorida129

Konsentrasi (mg/L) Log C E (mV)


200 2,301 -35,6
100 2,000 -17,8
50 1,699 0,4
25 1,398 16,8
12,5 1,097 34,9
6,25 0,796 52,8
3,125 0,495 70,4
1,563 0,194 89,3
0,781 -0,107 107,1
0,391 -0,408 125,5
0,195 -0,710 142,9

3) Elektroda pendeteksi gas, tersedia untuk pengukuran gas terlarut


seperti oksigen, karbon dioksida, amonia, nitrogen oksida dan
- 96 -
belerang. Elektroda ini memiliki membran yang permeabel terhadap
gas dan larutan buffer internal. Molekul gas terdifusi melintasi
membran dan bereaksi dengan larutan buffer, sehingga mengubah
pH larutan buffer. Tingkat keasaman atau kebasaan dari larutan
buffer tersebut akan berubah seiring dengan reaksi gas yang terjadi.
Perubahan terdeteksi oleh kombinasi sensor pH dalam wadah.
Dengan struktur seperti ini, elektroda pendeteksi gas tidak
memerlukan elektroda referensi eksternal.Error! Bookmark not
defined.23
4) Elektroda membran kaca, dibentuk dari silikon dioksida kaca yang
ditambah dengan berbagai bahan kimia. Elektroda membran kaca
umumnya digunakan dalam pengukuran tingkat keasaman atau
kebasaan. Elektroda membran kaca juga dapat dipakai dalam
pengukuran ion natriumError! Bookmark not defined., Error!
Bookmark not defined.. Berikut mekanisme yang terjadi pada
membran kaca dan persamaan yang digunakan.

Persamaan Nernst di atas adalah persamaan untuk tegangan


potensial pada membran kaca untuk ion kation hidrogen (H+). Nilai
0,05916 Volt adalah nilai potensial aktivitas ion H+ pada suhu
25○C.12893

9.4.Penggunaan ISE di Laboratorium Klinik

93
Electrochemistry Dictionary – N. Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://corrosion-doctors.org/Dictionary/Dictionary-N.htm
- 97 -
Laboratorium klinik yang merupakan laboratorium pendukung
diagnostik pada sebuah layanan kesehatan juga memanfaatkan teknologi
ISE dalam mengukur berbagai ion atau elektrolit yang ada di dalam
berbagai jenis sampel dari tubuh manusia.
Produk komersial yang beredar saat ini memiliki berbagai kombinasi
yang diterapkan pada berbagai instrumen. Misalnya untuk mendeteksi
natrium dan kalium pada satu alat; natrium, kalium dan kalsium dalam
satu alat; atau kombinasi lainnya. Gambar 9.3. menunjukkan contoh
elektroda natrium yang digunakan di laboratorium klinik, sedangkan
pada Gambar 9.4. (a) merupakan contoh alat dengan kombinasi
elektroda natrium, kalium dan kalsium dalam satu alat.
Selain kombinasi elektrolit, ISE juga digunakan untuk mengukur pH
dan gas darah. Kombinasi dari ISE dalam sebuah alat yang lebih
lengkap mampu mengukur pO2, pCO2, pH, hematokrit, Na+, K+, Ca++,
Cl–, glukosa, laktat, tHb, SO2, O2Hb, HHb, COHb, MetHb, bilirubin
neonatus dan menghitung lebih dari tiga puluh parameter lain yang
berguna dalam membantu proses diagnostik, seperti saturasi oksigen (O2
sat), bikarbonat (HCO3), kelebihan basa (BE = Base Excess), CO2 total
dan lain-lain.

Gambar 8.5. Contoh Alat yang Menggunakan Teknologi ISE

9.5. Penutup
- 98 -
Beberapa faktor dapat memberikan kesalahan pengukuran ISE,
antara lain:
1) Perbedaan laju difusi ion berdasarkan ukuran dapat menyebabkan
beberapa kesalahan pengukuran tegangan. Contohnya pada natrium
iodida. Pada tingkat tertentu, iodida bergerak jauh lebih lambat
karena ukurannya lebih besar. Perbedaan ini menciptakan tegangan
potensial tambahan, sehingga mengakibatkan kesalahan pengukuran
tegangan. Solusinya adalah memastikan bahwa larutan harus
mengalir melalui level tertentu yang dijamin terhindar dari
penyumbatan dan zat pengotor.
2) Kekuatan ion sampel. Penelitian menunjukkan bahwa kekuatan total
ion sampel mempengaruhi koefisien aktivitas. Kekuatan total ion
sampel ini harus tetap konstan selama proses ionisasi. Untuk
mencapai hal tersebut, dibutuhkan penambahan penstabil kekuatan
ion.
3) Temperatur. Perbedaan suhu larutan berpengaruh besar dalam laju
difusi dan menyebabkan kesalahan pengukuran yang signifikan.
Perubahan satu derajat Celcius dalam suhu sampel dapat
menyebabkan kesalahan pengukuran yang lebih besar dari 4%.
4) pH. Beberapa sampel membutuhkan penyesuaian pH larutan
(misalnya amonia). Kegagalan penyesuaian pH dapat menyebabkan
kesalahan pengukuran yang signifikan.
5) Gangguan zat pencampur. Sifat dasar dari matriks dapat
memengaruhi akurasi pengukuran dengan ISE. Penelitian
menunjukkan bahwa beberapa gangguan zat pencampur dapat
dihilangkan dengan mereaksikan ion pencampur sebelum proses
analisis.

Kelebihan dari ISE dibandingkan metode lainnya adalah :


1) Tidak terpengaruh pada gangguan seperti warna dalam sampel.
2) ISE membutuhkan waktu analisis yang relatif lebih singkat dalam
mendapatkan hasil yang akurat
3) Tidak bersifat merusak, lebih hemat dalam penggunaan reagen
4) Respon linier
- 99 -
Di samping beberapa kelebihan tersebut, metode ISE juga memiliki
keterbatasan, antara lain :
1) Tingkat presisi lebih besar dari 1%
2) Elektroda dapat terpengaruh oleh protein atau larutan organik
lainnya
3) Kemungkinan terinterferensi oleh ion lain
4) Elektroda mudah pecah dan memiliki batas pakai
5) Elektroda juga merespon aktivitas ion yang tidak sempurna

Pengembangan ISE di masa yang akan datang memiliki peluang


yang sangat besar, terutama dalam hal penyempurnaan alat ukur dan
otomasi perhitungan konsentrasi zat. Jenis-jenis elektroda juga dapat
dikembangkan sehingga dapat mengatasi batasan-batasan yang ada pada
saat ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ion Selective
Electrode (ISE) memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan
metode pengukuran jumlah ion lainnya, seperti spektrofotometri serapan
atom, kromatografi ion maupun kolorimetri. Dengan menggunakan
elektroda yang tepat dan metode pengurangan kesalahan pengukuran,
hasil terbaik dapat diperoleh dengan tingkat akurasi yang tinggi.

- 100 -
Glosarium :
Voltmeter : instrumen yang digunakan untuk membaca tegangan
listrik
Probe : alat penghubung antara suatu alat (ukur) elektronika
dengan material yang akan diukur
Ion :atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik
Elektroda :konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan
bagian atau media nonlogam dari sebuah sirkuit (misal
semikonduktor, elektrolit atau vakum)
pH :derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh
suatu larutan
Spektrofotometri: merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau
kuarsa
Kromatografi :teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk
memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada
pada larutan
Membran permeable: membran yang hanya dapat dilewati oleh partikel-
partikel dengan ukuran atau sifat tertentu.

- 101 -
Referensi
9180 Electrolyte Analyzer Operator’s Manual.
Covington, AK. "Introduction: Basic Electrode Types, Classifications, and
Selectivity Considerations." In. Covington, AK (ed.). s.l. : CRC Press. Boca
Raton. pp. 1-20. Vol. Volume 1.
Meyerhoff, ME and Opdycke., WN. "Ion Selective Electrodes." Advances in
Clinical Chemistry 25. 1986. pp. 1-47.
Frant, MS. "History of the Early Commercialization of Ion-Selective
Electrodes." Analyst 199. 1994. pp. 2293-2301.
Ion Selective Electrodes. Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://cnx.org/content/m43567/latest/#import-auto-id1172022702620.
[Online]
Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di http://corrosion-
doctors.org/Dictionary/Dictionary-N.htm. [Online]
Electrochemistry Dictionary – N.Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://libra.msra.cn/Publication/22633431/the-centenary-of-glass-electrode-
from-max-cremer-to-f-g-k-baucke. [Online]
Ion Selective Electrodes. Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://www .chemistry.nmsu.edu/Instrumentation/IS_Electrod.html. [Online]
Roche Media Release.Diakses pada 19 Desember 2012. Tersedia di
http://www.roche.com/media/media_releases/med-cor-2010-11-22.htm.
[Online]
Ion-selective electrode (Ch 15-4 to 15-6). Diakses pada 19 Desember 2012.
Tersedia di http://www.sfu.ca/chemistry/groups/Li/chem215/selective.PDF.
[Online]

- 102 -

Anda mungkin juga menyukai