Anda di halaman 1dari 84

TUGAS KIMIA KLINIK

Kelompok 1
Rocki
Tri Suharmi
Utami Alifah Sukur
Wawan Setiawan
Yuliana Homsah
Yunda Adistira
Zaenab
ALKALINE PHOSPHATASE
METODE DEA
Tinjauan Teori/Klinis
Alkaline phosphatase (ALP) ditemukan di banyak jaringan, termasuk tulang, hati,
usus, ginjal, dan plasenta. Pengukuran ALP serum menjadi perhatian khusus
dalam penyelidikan dua kelompok kondisi: penyakit hepatobilier (hepatitis, sirosis
atau keganasan) dan penyakit tulang yang berhubungan dengan peningkatan
aktivitas osteoblas (rakhitis anak dengan defisiensi vitamin D, penyakit Paget,
hiperparatiroidisme pada kerangka, metastasis karsinoma).

ALP yang ditentukan dengan metode biokimia biasa mencerminkan kadar serum
total dan tidak membedakan sumber isoenzim. Oleh karena itu, dokter harus
bergantung pada parameter lain dari hati atau fungsi organ lainnya atau
penentuan ALP yang lebih spesifik untuk menilai sumbernya.
Prinsip Pemeriksaan
Metode yang dioptimalkan berdasarkan rekomendasi DGKC (German Society of
Clinical Chemistry, 1972) dan SCE (Scandinavian Society of Clinical Chemistry).

Dalam larutan alkali, ALP mengkatalisis hidrolisis p-nitrofenil fosfat dalam p-


nitrofenol dan fosfat. Laju pembentukan p-nitrofenol, sebanding dengan aktivitas
ALP, diukur pada 405 nm.
Komposisi Reagen
Pengamanan Reagen
Reagen BIOLABO dirancang untuk penggunaan diagnostik in vitro profesional.

● Verifikasi integritas konten sebelum digunakan.


● Gunakan pelindung yang memadai (keseluruhan, sarung tangan, kacamata).
● Jangan gunakan pipet melalui mulut.
● Jika kena kulit atau mata, basuh area yang terkena dampak dengan banyak air dan dapatkan
bantuan medis.
● Reagen mengandung natrium azida (konsentrasi <0,1%) yang dapat bereaksi dengan pipa
tembaga dan timbal. Siram dengan banyak air saat membuang.
● Lembar Data Keamanan Bahan tersedia atas permintaan.
● Pembuangan limbah: Hormati undang-undang yang berlaku di negara ini.

Semua spesimen harus ditangani karena berpotensi menularkan, sesuai dengan praktik laboratorium
yang baik dengan menggunakan tindakan pencegahan yang tepat. Hormati undang-undang yang berlaku
di negara ini.
Preparasi Reagen
Vial R2: Gunakan instrumen tidak tajam untuk melepas tutup aluminium.

Tambahkan segera isi vial R2 (Substrat) kedalam vial R1 (Buffer)

Aduk perlahan dan tunggu sampai larut sempurna sebelum menggunakan reagen
(kurang lebih 2 menit).
Stabilitas & Penyimpanan Reagen
● Simpan pada 2-8 ° C, rekap dengan baik di botol asli dan jauh dari cahaya.
● Sebelum dibuka, reagen stabil hingga tanggal kedaluwarsa yang tertera pada
label kit saat disimpan dan digunakan seperti yang dijelaskan di kit insert.
● Setelah dilarutkan, reagen yang berfungsi stabil setidaknya selama 30 hari
bila bebas dari kontaminasi.
● Buang reagen jika keruh atau jika absorbansi pada 405 nm> 0.800.
● Jangan gunakan reagen yang berfungsi setelah tanggal kadaluwarsa yang
tertera pada label Kit.
Pengambilan dan Penanganan Spesimen
Serum yang tidak dihemolisis atau plasma yang diheparinisasi segera dimasukkan
ke dalam lemari es.

Aktivitas ALP stabil pada spesimen untuk:


● 2-3 hari pada 2-8 ° C.
● 1 bulan pada –25 ° C.
Interferensi/Gangguan
Bahan Tambahan dan Kalibrasi
Bahan tambahan yang diperlukan tetapi tidak tersedia dalam kemasan :
1. Peralatan laboratorium analisis medis dasar.
2. Sera kontrol normal dan patologis.

Kalibrasi :
Hasil akan tergantung pada keakuratan kalibrasi instrumen, penghitungan waktu, rasio
reagen / spesimen, dan kontrol suhu.
• Gunakan theoretical calibration faktor (PERHITUNGAN)
• Atau REF 95015 BIOLABO Multicalibrator (nilai kalibrasi ditentukan dengan teknik
statistik tervalidasi dan instrumen yang dikontrol secara metrologi)
• Atau kalibrator multiparametrik yang dapat dilacak ke metode atau bahan referensi
Kontrol kualitas
• BIOLABO EXATROL-N Tingkat I REF 95010.
• BIOLABO EXATROL-P Level II REF 95011.
• Sera kontrol teruji lainnya yang mengacu pada metode yang sama.
• Program kendali mutu eksternal.

Sebaiknya kontrol dalam kasus berikut:


• Setidaknya sekali lari.
• Setidaknya sekali dalam 24 jam.
• Saat mengganti botol reagen.
• Setelah operasi perawatan pada instrumen.

Jika kontrol di luar range, terapkan tindakan berikut:


● Ulangi pengujian dengan kontrol yang sama.
● Jika kontrol masih di luar range, siapkan serum kontrol baru dan ulangi tes.
● Jika kontrol masih di luar range, verifikasi parameter analisis : panjang gelombang, suhu, rasio spesimen /
reagen, penghitungan waktu, faktor kalibrasi
● Jika kontrol masih di luar range, gunakan botol reagen baru dan uji ulang
● Jika kendali masih di luar range, silakan hubungi dukungan teknis BIOLABO.
Nilai Rujukan
Linearitas
Assay tersebut linier hingga 1200 IU / L (20 µKat / L).
Jika ∆ Abs / min> 0,225, encerkan spesimen dengan larutan
garam dan uji ulang dengan memperhitungkan faktor pengenceran
untuk menghitung hasilnya. Batas linieritas tergantung pada rasio
spesimen / reage
Instrumen dan Cara Pengerjaan
Instrumen : Spktrofotometer, panjang gelombang 405 nm

Cara Pengerjaan
Perhitungan
AST (Aspartat aminotransferase)
Tinjuan Teori/Klinis
AST didistribusikan ke semua jaringan tubuh, tetapi aktivitas terbesar terjadi pada hati,
jantung, otot rangka dan eritrosit. Aktivitas minimal terjadi di kulit, ginjal, dan pakreas.
Meskipun kadar serum AST dan ALT meningkat setiap kali proses penyakit yang
mempengaruhi integritas sel hati (hepatitis virus, nekrosis hati dan sirosis), peningkatan
aktivitas AST dalam serum atau plasma muncul di lebih dari 97% kasus infark miokard.
Kadar SGOT (dan kadang ALT) juga meningkat pada distrofi otot progresif, emboli paru,
pankreatitis akut
Prinsip pemeriksaan
Metode yang dikembangkan oleh Karmen dan AI dan dioptimalkan oleh Henry dan al.
(menurut rekomendasi IFCC yang dimodifikasi).

Skema reaksinya adalah sebagai berikut :


L-Aspartate + 2-Oxoglutarate → Oxaloacetate + L-Glutamate
Oxaloacetate + NADH + H → L-Malate + NAD

Penurunan absorbansi sebanding dengan aktivitas AST pada specimen, diukur pada 340 nm.
Komposisi reagen
R1 AST (GOT) IFCC Bahaya
EDTA 5 mmol/L
2-Oxoglutarate 12200 mmol/L
L-Aspartate mmol/L
MDH 495 UI/L
LDH 820 UI/L
NADH <0,18 mmol/L
PH BufferTris 80 mmol/
Pada suhu 30◦C 7.80 L + 0,1
Pengaman reagen
Reagen BIOLABO ditujukan untuk penggunaan diagnostic in vitro professional (jangan
mengunakan pipet dengan mulut). Lembar data keselamatan Bahan sat ini yang tersedia
berdasarkan permintaan. Verifikasi integritas konten sebelum digunakan.

Pembuangan limbah: Hormati undang-undang ang berlaku di negara ini.

Spesimen atau reagen yang berasal dari biologis harus ditangani karena berpotensi menularkan.
Hormati undang-undang yang berlaku di negara ini.
Preparasi reagen
REF 80025 (Vial R1): Gunakan instrument tidak tajam untuk melepaskan tutup aluminium.
REF lain : Setelah dibuka, tambahkan segera jumlah isinya demineralisasi yang ditujukkan pada
label.
Aduk perlahan sampai larut sepenuhnya.
Stabilitas dan pemyimpanan reagen
Disimpan jauh dari cahaya, tertutup rapat dalam botol aslinya pada suhu 2-8◦C, disimpan dan
digunakan seperti yang dijelaskan, reagen stabil :
Belum dibuka:
● Sampai tanggal kadaluwarsa tertera pada label kit.

Setelah disusun Kembali :

● Reagen kerja (vial R1) stabil selama 60 hari bila bebas dari kontaminasi.
● Buang reagen jika absorbansi pada 340 nm<1.000.
● Jangan gunakan reagen yang berfungsi setelah tanggal kadaluwarsa.
Pengambilan dan penangan spesimen
Serum yang tidak terhemolisis. Jangan gunakan plasma heparinisasi
AST stabil dalam serum atau plasma
● Selama 24 jam pada suhu kamar
● 28 hari pada 2-8◦C
● Setidaknya selama 1 tahun pada 20◦C
Menambahkan fosfat piridoksal (0,1 mM) meningkat stabilitas di kamar suhu hingga 7 hari.
Inferensi gangguan
Gangguan
Kekeruhan Tidak ada gangguan hingga 0,133 abs
Total bilirubin Gangguan negative dari 399 umol/L
Bilirubin langsung Tidak ada gangguan hingga 328 umol/L
Asam askorbat Tdak ada gangguan hingga 2500 mg/dL
Glukosa Tidak ada gangguan hingga 1104 mg/dL
Hemoglobin Gangguan positif dari 109 umol/L
Bahan Tambahan dan Kalibrasi
Bahan tambahan yang diperlukan tapi tidak tersedia dalam kemasan :
● Peralatan laboratorium analisis medis dasar
● Air mineral untuk persiapan reagen
● Spektofotometer atau alat analisis biokimia

Kalibrasi
REF 95015 BIOLABO Multi Kalibrasi dapat dilacak ke ERM-AD457/FCC
Frekuensi kalibrasi bergantung pada fungsi instrumen yang benar dan pada pengawetan reagen
Kontrol kualitas
● REF 95010 BIOLABO EXATROL -N Level I
● REF 95011 BIOLABO EXATROL-P Level II
● Program control kualitas eksternal
Direkomendasikan untuk control dalam kasus berikut :

● Setidaknya sekali dalam 24 jam


● Saat mengganti vial reagen
● Setelah operasi perawatan pada instrument. Jika control diluar jangkauan , terapkan Tindakan berikut :
1. Ulangi pengujian dengan control yang sama
2. Jika control masil diluar jangkauan, siapkan serum control baru dan ulangi tesnya.
3. Jika control masih diluar jangkauan, verifikasi parameter analisis : Panjang gelombang, suhu, rasio
specimen/reagen, penghitungan waktu, factor kalibrasi.
4. Jika control masih diluar jangkauan, gunakan botol reagen baru dan uji.
5. Jika control masih diluar jangkauan, silahkan hubungi teknis BIOLABO atau agen local anda
Nilai Rujukan dan Linearitas

Nilai rujukan yang diharapkan


UI/L pada 30◦C pada 37◦C
Baru lahir 25-75 39-117
Bayi 15-60 23-94
Dewasa 8-20 13-31
Setiap laboratorium harus menetapkan nilai normalnya.

Linearitas
Kisaran Linearitas antara 5 dan 310 IU/L
Batas deteksi : kira-kira 1.3 IU/L
Instrumen dan Cara Pemeriksaan
Instrumen : Spektrofotometer, panajnag gelombang 340 nm

Cara Kerja
Panjang gelombang 340 nm dan suhu 37◦C

Diamkan reagen dan specimen pada suhu kamar.


Penganalisis Otomatis Manual Prosedur
Reagen 200uL 1000 uL
Standar/Kontrol atau 20 uL 100 uL
Specimen
Campuran. Catat absorbansi awal setelah 1 menit 340 nm.
Catat Kembali absorbansi setiap menit selama 3 menit.
Htung perubahan absorbansi permenit
Catatan :
Data kinerja dan stabilitas telah divalidasi pada KENZA 240TX dan KENZA 450TX

Dengan prosedur manual spektofotometer dan penganalisis otomatis lainnya, performa dan stabilitas harus divalidasi oleh pengguna
Perhitungan
Dengan multi kalibrator serum :
Aktivitas AST = Assay X Calibrator Concentration

Dengan factor teoritis :


Aktivitas (IU/L) = X Faktor
Faktor = VR x 1000/ 6,3 x VE x P

Dengan
VR : Volume reaksi total (mL)
VE : Volume specimen (mL)
6,3 : Koefisien pemadaman molar untuk NADH pada 340 nm
P : Panjang Lintasan (cm
GAMMA GT
Metode : spektrofotometer
Tinjuan teori/Klinis
Gamma glutamyl transferase (GGT) merupakan enzim yang ditemukan di berbagai
organ tubuh,namun konsentrasi paling tinggi terdapat pada hati.GGT akan meningkat
bila ada keruskan pada hati atau saluran empedu.
Gamma GT merupakan salah satu enzim mikrosomal yang bertambah banyak pada
pemakai akohol,
Prinsip
Dalam susana basa GGT mengkatalis reaksi L-Gamma Glutamilp-nitroanilida dengan
glisilglisin menjadi L-Gamma Glutamil Glisilglisin dan p-nitroanilida. P-nitroanilida yang
terbentuk sebanding dengan aktifitas GGT yang ditentukan dengan mengukur absorban
peningkatan P-nitroanilidapada panjang gelombang 405nm.
Komposisi Reagen
Vial R1 BUFFER : Glycylglycine 100 mmol/L
TRIS pH 8.25 95 mmol/L

Vial R2 SUBSTRATE : L-G-Glutamyl-3-carboxy-4-nitroanilide 80 mmol/L


Pengaman dan Preparasi Reagen
Pengamanan reagent
Reagent bersifat toksik. Jangan dihirup atau menelan. Jika kontak dengan mata atau kulit basuhlah dengan air yang
banyak .

Preparasi reagent
Tambahin 10 ml Reagent 1 (buffer) kedalam vial Reagent 2 (substrat) lalu homogen kan sampai larut semua.
Stabilitas dan penyimpanan Reagent

Simpan dlm suhu 2-8° C. Jika sudah dibuka Reagent tsb stabil dalam 30
hari. Apabila sudah melebihi tanggal kadaluarsa, Reagent tsb tidak boleh
dipakai lagi.
Pengambilan dan penangan spesimen

Sampel bisa berupa serum, plasma edta dan heparin. Seruml tidak boleh lisis
maupun lipemik.. GGT stabil dalam serum selama 30 hari pd suhu 2-8°C..dn 1 tahun
pada suhu -20°C.
Inferensi/gangguan dan bahan tambahan yang diperlukan

Interferensi/gangguan : Tidak interferensi okeh asam askorbat hingga 30 mg/dL..Bilirubin < 40


mg/dL..hemoglobin sampai 400 mg/dL dan lipemik hingga trigliserida sampai 2000 mg/dL.

Bahan tambahan yang dioerkukan, tetapi tidak tersedia dalam kemasan :


1.peralatan laboratorium
2.kontrol normal dan patologis
Kalibrasi dan Kualitas Kontrol
Kalibrasi
nilai kalibrasi ditentukan dengan tehnis statistik tervalisSi dan instrumen yang dikontrol secara metrologi.

Kualitas kontrol
kontrol dilakukan setidaknya 1 kali dalam 24 jam. Jika kontrol di luar jangkauan lakukan sbb :
● ulangi pengujian dengan kontrol yang sama.
● jika kontrol masih dluar jangkauan ulangi pengujian dengan kontrol yang baru
● jika kontrol masih diluar jangkauan.. Lakukan kalibrasi kontrol
● jika kontrol masih dluar jangkauan juga.. Buka botol Reagent baru
● jika kontrol masih diluar jangkauan.. Hubungi teknisi Biolabo.
Nilai Rujukan dan Linearitas
Nilai rujukan : Pria 11-50 IU/L
Wanita 7 - 32 IU/L
Setiap laboratorium mempunyai nilai kontrol sendiri.

Linieritas
Batas linieritas GGT yaitu 320 IU/ L,, lakukan pengenceran spesimen menggunakan larutan NaCL
Cara Pemeriksaan dan Perhitungan
Cara pemeriksaan
keluarkan Reagent dari ruang pendingin.. Tunggu SMP subuh ruang. . Pipet Reagent 1 ml.. Kemudian
tambahkan samoel/kontrol 50 ul lalu homogen kan.. Baca absorbance awal setelah 30 detik catat absorbansi pada
405 nm selama setiap menit selama 3 menit. Hitung absorbansi per menit (AABS/menit).

Perhitungan
faktor teoritis
IU/L = (Abs/min) x 2121
Ikat / L = IU/L : 60

Perhitungan multicalibrator
GGT = (Abs/min) assay : (Abs/min) calibrator x konsentrasi calibrator
SGPT (ALT)
Kinetik Enzimatik sesuai IFCC (International Federation Of Clinical Chemistry And Laboratory Medicine
Instrumen : BIOLABO technical Support
Tinjuan teori/Klinis
SGPT/ALT didalam Hati dan Ginjal jumlahnya bisa sangat tinggi sedangkan di
otot rangka dan jantung jumlahnya lebih kecil, Meskipun kadar serum AST dan ALT
meningkat proses penyakit mempengaruhi fungsi sel hati, ALT adalah enzim yang
terdapat dihati.

Peningkatan kadar serum ALT jarang ditemui dalam kasus penyakit hati
parenkim (sirosis, karsinoma,hepatitis, ikterus obstruktif atau stroke). Selain itu juga
kadarnya bertahan lebih lama dibandingkan dengan kadar AST. Pemeriksaan AST
dan ALT memiliki beberapa nilai dalam membedakan Hepatitis dan lesi parenkim
lainnya
Prinsip
Metode yang dikembangkan oleh Wrobleski dan LaDue kemudian dikembangkan lagi oleh Henry dan
Bergmeyer (mengikuti rekomendasi IFCC) Skema reaksinya sebagai berikut :
L-Alanine + 2-Oxoglutarate ALT Pyruvate + L-Glutamate

Pyrufate + NADH + H+ LDH L-Lactate + NAD+

Penurunan Laktat di absorbansi karena konversi NADH menjadi NAD, dan sebanding dengan kadar
ALT dalam serum,kemudian diukur menggunakan panjang gelombang 340 nm.
Komposisi Reagen
Vial R1 Reagen kerja
2-Oxoglutarate 15 mmol/L
L-Alanine 500 mmol/L
LDH ≥1600 mmol/L
NADH ≤0,18 mmol/L
Tris Buffer 100 m
Ph pada 30ºC 7,60 ± 0,1
Pengamanan Reagen (MSDS)
● Berbahaya jika tertelan
● Berbahaya jika terhirup asam libaerates kartena gas yang sangat beracun
● Bila terkena kulit dan mata segera bilas dengan air mengalir yang banyak dan memanggil bantuan medis
● Sebelum digunakan baca kit insert terlebih dahulu
● Gunakan APD dengan lengkap (sarung tangan, Kacamata)
● Jangan mengisap lewat mulut bila menggunakan pipet
● Reagen mengandung Natriun Azida yang dapat bereaksi dengan tembaga dan pipa timah, siram dengan air yang
banyak bila saat membunag reagen
● Lembar data keselamatan sudah tersedia sesuai permintaan
● Pembuangan limbah sesuai dengan undang-undang yang berlaku di tiap negara
● Semua specimen harus ditangani dengan baik dan berpotensi menular, sesuai dengan praktik laboratorium yang baik
menggunakan tindakan pencegahan yang tepat
● Setelah reagen dilarutkan tidak ada reaksi
Preparasi dan Stabilitas Reagen
Preparasi reagen :
● Hindarkan menggunakan alat yang tajam untuk membuka tutup aluminium
● Tambahkan reagen dengan air steril atau Aquadest yang tertera pada label
● Aduk secara perlahan dan tunggu sampai benar-benar larut dengan sempurna sebelum menggunakan reagen (± 2 menit)

Stabilitas dan penyimpanan reagen :


● Simpan reagen pada suhu 2-8ºC dan jauhkan dari cahaya, tutup botol dengan rapat
● Sebelum dibuka reagen stabil hingga tanggal kadaluwarsa yang tercantum pada label kit
● Setelah digunakan reagen stabil selama 60 hari bila tidak ada kontaminasi.
● Segera buang bila absorben yang diukur pada panjang gelombang 340 nm kurang dari 1000
● Jangan gunakan reagen bila sudah lewat masa kadaluwarsanya.
Pengambilan dan Penngan Spesimen

● Jangan menggunakan serum yang hemolisis


● Jangan menggunakan plasma heparin
● Kadar ALT dalam serum atau plasma stabil dalam :

Suhu kamar selama 24 jam


7 hari pada suhu 2-8ºC
Inferensi/gangguan
● Hemoglobin : Tidak ada gangguan hingga kadar Hb 300 µmol/L
● Hemolisis : menyebabkan gangguan oleh karena kadar ALT yang dilepaskan eritrosit
● Bilirubin : Tidak ada gangguan hingga kadar 20 mg/dl (342 µmol/L)
● Bila kadar trigliserida 7,00 mmol/L tidak menyebabkan gangguan
Kandungan LDH dalam reagen dan selama tahap pra inkubasi dan pengurangn piruvat endogen akan
menyebabkan gangguan. Kadar ALT yang meningkat dapat mengurangi NADH selama tahap pra inkubasi
dapat menyebabkan hasil melewati batas normal. Didsarankan untuk memeriksa reagen ini dan diencerkan
1:4 dalam larutan garam.
Bahan tambahan dan Kalibrasi
Bahan tambahan yang diperlukan tettapi tidak tersedia dalam kemasan :
● Instrumen laboratorium
● Serum kontrol Normal dan Pathologis
● Air demineralisasi untuk mengencerkan reagen

Kalibrasi :
Hasil yang akurat bergantung pada kalibarasi alat, penghirtungan waktu, rasuio reagen/spesimen dan kontrol suhu.
● Gunakan kalibrasi dengan cara perhitungan
● Nilai kalibrasi ditentukan dengan teknik statistik tervalidasi dan alat dikontrol secara metrologi
● Kalibrator multi parametrik dapat dilacak ke metode atau bahan referensi
Kualitas kontrol
● Disarankan untuk mengontrol dalam waktu 24 jam
● Saat mengganti reagen baru dan setelah maintenance alat, nilai kontrol masih diluar batas normal, ikuti
langkah-langkah berikut ini:
● Ulangi dengan kontrol yang sama
● Jika nilai kontrol masih diluar jangkauan siapkan serum kontrol baru dan ulangi tes
● Verifikasi panjang gelombang, suhu , Rasio bahan, penghitungan faktor kalibrasi
● Jika nilai kontrol masih diluar jangkauan silahkan hubungi teknisi BIOLABO atau agen lokal anda.
Linearitas dan Nilai Rujukan
Linearitas
Batas nilai pemeriksaan adalah 350 IU/L jika absorben >0,200, kurangi volume sampel atau sampel diencerkan dengan
larutan garam (Nacl) dan lihat kembali dengan mempertimbangkan faktor pengenceran

Nilai Rujukan
Satuan (UI/L 30ºC 37ºC

Bayi baru lahir 9-32 13-45

Laki-Laki 7-28 10-40

Wanita 5-25 7-35


Cara Pemeriksaan
● Siapkan reagen dan sampel pada suhu kamar
● Pipet reagen 1 ml masukan kedalan cuvet
● Diamkan pada suhu 37ºC kemudian tambahkan sampel 100 µL
● Campurkan, pasang waktu dicatat absorbansi awal setelah 1 menit dengan panjang gelombang
340 nm, catat kembali absoebansi setiap menit selama 3 menit
● Hitung perubahan absorbansi setiap menit.
Perhitungan
Dengan menggunakan faktor perhitungan :
IU/L = (ʌAbs/min) x 1746
µKat/L = IU/L/60
Dengan multi kalibrator :
ALT Activity = (ʌAbs/min) Assay x Calibrator Concentration
(ʌAbs/min) Calibrator
TOTAL BILIRUBIN
metoda DCA
Tinjauan Teori/Klinis
Sedikitnya ada 4 macam bilirubin yang ada dalam serum.
● Bilirubin yang bereaksi langsung ( Direct Bilirubin ), terdiri dari bilirubin mono dan
terkonjugasi ( β dan γ Bilirubin ) dan δ bilirubin yang berikatan dengan albumin.
● Total Bilirubin (TB)
● Adanya ikterus dimana bilirubin tak terkonjugasi mendominasi ( ikterus hemolitik : penyakit
Biermer, Thalasemia )
● Ikterus dimana Bilirubin terkonjugasi mendominasi ( Obstruksi saluran empedu ekstra atau
intra-hepatik, Hepatitis virus )
Iterus dimana kedua jenis bilirubin hadir tanpa dominasi ( Sirosis, penyakit Dubin Johnson)
Prinsip Pemeriksaan
Reaksi antara TB dan timbal dikloroanilin diazotisasi, jika terdapat
pelarut atau detergen terhadap senyawa azobilirubin yang absorbansinya
berbanding lurus dengan konsentrasi TB dalam spesimen, diukur pada
panjang gelombang 550 nm (540-560)
Komposisi Reagen
R 1 : Total bilirubin
- Brij 35 49 g/L
- 2-4 Dichloroaniline 2.7 mmol/L
- Hydrochloric acid 290 mmol/L
R 2 : Nitrit Solution
- Sodium nitrite 2.3 mmol/L
Pengamanan dan Preparasi reagen
Pengamanan Reagen BIOLABO ditujukan untuk diagnostik invitro profesional menngunakan :
● Verifikasi integritas konten sebelum digunakan.
● Gunakan pelindung yang memadai (sarung tangan, kaca mata)
● Jangan menggunakan pipet melalui mulut
● Dalam kasus kontak dengan kulit dan mata, cuci bersih dengan air dan dilanjutkan secara medis.
● Pembuangan limbah : semua spesimen harus ditangani dengan benar karena berpotensi menyebabkan infeksi.

Preparasi reagen :
● Reagen R1 siap digunakan.
● Persiapan reagen kerja :
Campurkan 50 volume vial R1 dengan 1 volume vial R2 dan diamkan pada suhu 2-8 C selama 15
menit sebelum digunakan.
Stabilitas dan Pneyimpanan reagen
● Reagen stabil sampai ED pada label kit jika digunakan sesuai dengan insert dan
bebas kontaminasi
● Setelah dilarutkan, reagen kerja stabil selama 5 hari pada suhu 18-25 C dan 3 minggu
pada suhu 2-8 C bila bebas kontaminasi
● Buang reagen yang rusak atau jika absorbansi reagen kerja > 0.100 pada 550 nm.
● Jangan gunakan reagen kerja yang kadaluwarsa.
Pengambilanan dan penangan spesimen
● Serum atau plasma tidak mengalami hemolisis
● Bilirubin bersifat fototabile, simpan spesimen terhindar dari cahaya
● Stabilitas spesimen : 4-7 hari pada suhu 2-8 C, 2 hari pada suhu ruang.
● Untuk pasien ikterik atau anak, lihat prosedur manual
Inferensi dan Bahan tambahan
Interferensi / gangguan :
● Hemolisis, menyebabkan hasil terlalu rendah.
● Reaksi bilirubin diazo sensitif terhadap temperatur dan harus dilakukan pada suhu
konstan.

Bahan tambahan yang diperlukan tetapi tidak tersedia dalam kemasan


● Perlengkapan laboratorium analisis medis dasar.
● Serum kontrol normal dan patologis
Kalibrasi dan Kontrol
Kalibrasi :
● Gunakan faktor eksperimental yang ditunjuk, BIOLABO multikalibrator
● Frekuensi kalibrasi bergantung pada fungsi instrumen dan penyimpanan reagen yang benar.
● Disarankan untuk melakukan kalibrasi pada :
● Saat menggunakan reagen batch baru
● Setelah pemeliharaan instrumen
● Ketika nilai kontrol yang diperoleh berada diluar range

Kontrol kualitas :
● Sera kontrol teruji mengacu pada metode yang sama dan prosedur yang dipilih
● Program kontrol kualitas : eksternal
● Setidaknya disarankan untuk mengontrol pada :
❏ Setidaknya sekali dijalankan
❏ Setidaknya sekali dalam 24 jam
❏ Setelah pemeliharaan instrumen
● Jika kontrol diluar range, tindakan yang dilakukan :
❏ Ulangi tes dengan kontrol yang sama
❏ Jika kontrol masih di luar range, siapkan kontrol baru dan ulangi pengujian.
❏ Menggunakan faktor :
➢ verifikasi parameter analisis ( panjang gel, suhu,rasio spesimen/reagen,waktu penghitungan,faktor kalibrator)
➢ Gunakan botol reagen baru dan ulangi tes
❏ Menggunakan kalibrator :
➢ jika kontrol masih diluar range gunakan botol kalibrator baru atau kalibrator baru dan ulangi pengujian.
➢ Jika kontrol masih diluar range, kalibrasi ulang menggunakan reagen baru dan ulangi pengujian.
➢ Jika masih keluar range hubungi BIOLABO technical support.
Nilai Rujukan
Total Bilirubin mg/dL (umol/L)
Baru lahir Prematur Normal Prematur Normal
-----------------------------------------------------------------------------------------------
0-1 hr < 8.0 1.4-8.7 < 137 24-149
1-2 hr < 12.0 3.4-11.5 < 205 58-197
3-5 hr < 16.0 1.5-12.0 < 274 26-205
Total Bilirubin
Dewasa & anak > 5 hari mg/dL umol/L
>5 hr-60 th 0.3-1.2 5-21
60-90 th 0.2-1.1 3-19
>90 th 0.2-0.9 3-15
Linearitas
● Prosedur 1 : sampai dengan 20 mg/dL ( 342 umoL/L
Tidak boleh melakukan pengenceran sampel, lakukan prosedur 2

● Prosedur 2 : sampai dengan 100 mg/dL ( 1710 umol/L )


Spesimen anak : lakukan prosedur
Cara Pemeriksaan
PROSEDUR OTOMATIC
====================================
Whitin run Medium High level
N= 20 level
…………………………………………………….
Mean mg/dL 1.23 5.28
SD mg/dL 0.018 0.090
CV % 1.5 1.7
==================================
==================================
Between run Medium High
N= 20 level level
…………………………………………………
Mean mg/dL 1.20 5.48
SD mg/dL 0.059 0.15
CV % 4.87 2.79
===================================
Batas deteksi : sekitar 0,1 mg/dL
Sensitifitas untuk 1 mg/dL : 70 mAbs pada 550 nm.
Studi banding dengan reagen (secara komersial):
y = 1.0042 x + 0.015 r = 0.9980
Cara Pemeriksaan
PROSEDUR MANUAL
Pastikan reagen dan spesimen pada suhu kamar. Pipet kedalam tabung dengan baik,
*PROSEDUR 1 (manual)
Blank Tes
Reagen R1 1 mL -
Working reagen - 1 ml
Spesimen 100 uL 100 uL
Campur dan baca absorban pada 550 nm (540-560) setelah inkubasi 5 menit pada suhu 37 C.

*PROSEDUR 2 : ( Icteric atau pediatric) manual


Blank Tes
Reagen R1 1 mL -
Working reagent - 1 mL
Spesimen 20 uL 20 uL
Campur dan baca absorban pada 550 nm (540-560) setelah inkubasi 5 menit pada suhu 37 C.
Instrumen dan Perhitungan
Instrumen yang digunakan : Analysers for biochemistry
Perhitungan :
· Menggunakan kalibrator : ( hanya untuk prosedur 1*)
Abs (Assay-Blank) specimen x calibrator concentration
Abs )Assay-Blank) calibrator

· Menggunakan factor :
- Prosedur 1*
mg/dL = [Abs.Assay-Abs.Blank]x 14.8
umol/L = [Abs.Assay- Abs.Blank]x 253
- Prosedur 2*
mg/dL = [ Abs.Assay-Abs.Blank ] x 68.6
umol/L = [ Abs.Assay-Abs.Blank ] x 1173
Direct Bilirubin
Metode : DCA
Tinjauan teori/Klinis
Sedikitnya empat jenis bilirubin yang berbeda ada di dalam serum: Bilirubin yang bereaksi
langsung (DB) terdiri dari bilirubin mono dan terkonjugasi (β dan γ-Bilirubin) dan fraksi δ yang
merupakan bilirubin yang terikat erat dengan albumin; α-bilirubin tak terkonjugasi yang larut dalam
air dan terikat pada albumin. Totalbilirubin (TB) adalah jumlah dari jenis yang berbeda ini. Ada
ikterus di mana bilirubin tak terkonjugasi mendominasi (ikterus hemolitik, penyakit Biermer,
Talasemia); ikterus di mana bilirubin terkonjugasi mendominasi (obstruksi saluran empedu ekstra atau
intra-hati, hepatitis virus); akhirnya, ikterus di mana kedua jenis bilirubin hadir tanpa dominasi
(sirosis, penyakit Dubin-Johnson).
Prinsip Pemeriksaan
Metode berdasarkan prinsip Rand dan Di Pasqua yang diotomatiskan oleh Golub dan al.
Reaksi antara Direct Bilirubin dan dikloroanilin diazotisasi mengarah ke senyawa, azobilirubin
yang absorbansi, berbanding lurus dengan konsentrasi Direct Bilirubin dalam spesimen, diukur
pada 550 nm (540-560).
Komposisi Reagen
Pengamanan dan Preparasi Reagen
Pengamanan Reagen :

Reagen BIOLABO dirancang untuk penggunaan diagnostik in vitro profesional.

● Verifikasi integritas konten sebelum digunakan.


● Gunakan pelindung yang memadai (keseluruhan, sarung tangan, kacamata).
● Jangan menggunakan pipet melalui mulut.
● Jika terjadi kontak dengan kulit dan mata, bersihkan area yang terkena dampak dengan banyak air dan dapatkan
bantuan medis
● Lembar Data Keselamatan Bahan tersedia berdasarkan permintaan.
● Pembuangan limbah: Hormati undang-undang yang berlaku di negara ini. Semua spesimen harus ditangani karena
berpotensi menularkan, sesuai dengan praktik laboratorium yang baik dengan menggunakan tindakan pencegahan yang
tepat.

Preparasi Reagen :

Campurkan 4 volume reagen 1 dengan 1 volume reagen 2


Stabilitas dan Penyimpanan Reagen
● Simpan jauh dari cahaya, tutup sumur dalam botol aslinya pada suhu 2-8 ° C.
● Reagen stabil hingga tanggal kedaluwarsa yang tertera pada label kit bila disimpan dan
digunakan seperti yang dijelaskan dalam sisipan dan bebas dari kontaminasi.
● Bila bebas dari kontaminasi, reagen kerja stabil selama 5 hari pada suhu 18-25 ° C dan 3
minggu pada suhu 2-8 ° C.
● Buang reagen apapun jika keruh atau jika absorbansi reagen kerja> 0,100 pada 550 nm.
● Jangan gunakan reagen yang berfungsi setelah tanggal kadaluwarsa yang tertera pada label Kit.
Pengambilan dan Penangan Sample
Serum tidak boleh lisis dan jauhkan dari sinar cahaya

Serum direct bilirubin stabil pada suhu:

• 4-7 hari pada 2-8 ° C.

• 2 hari pada suhu ruangan.


Inferensi/Ganguan
Reaksi bilirubin diazo sensitif terhadap suhu dan harus dilakukan pada suhu konstan.
Asam askorbat: Tidak ada gangguan hingga 25 mg / dL. Glukosa: Tidak ada gangguan hingga
1200 mg / dL Trigliserida: Tidak ada gangguan signifikan hingga 3,9 μmol / L. Hemoglobin:
Tidak ada gangguan signifikan hingga 250 μmol / L. Di atas, hemolisis menyebabkan
perkiraan yang terlalu rendah. Untuk tinjauan yang lebih komprehensif tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi pengujian ini.
Kalibrasi
● Gunakan faktor eksperimental yang ditunjukkan PERHITUNGAN
● BIOLABO Multicalibrator REF 95015 dapat dilacak ke SRM 916a
● kalibrator dapat dilacak ke metode atau bahan referensi
● Frekuensi kalibrasi bergantung pada fungsi instrumen yang tepat dan pengawetan reagen. Sebaiknya kalibrasi dalam
kasus berikut:

1. Saat menggunakan reagen batch baru.

2. Setelah operasi perawatan pada instrumen.

3. Ketika nilai kontrol yang diperoleh berada di luar kisaran, bahkan setelah menggunakan botol baru serum segar
Kontrol Kualitas
Sebaiknya kontrol dalam kasus berikut :

● Setidaknya sekali dalam satu kali pengerjaan.


● Setidaknya sekali dalam 24 jam.
● Saat mengganti botol reagen.
● Setelah operasi perawatan pada instrumen.

Jika kontrol di luar range, terapkan tindakan berikut:

● Ulangi pengujian dengan kontrol yang sama.


● Jika kontrol masih di luar range, siapkan serum kontrol baru dan ulangi tes.
● Jika kontrol masih di luar range, verifikasi parameter analisis : panjang gelombang, suhu,
● rasio spesimen / reagen, penghitungan waktu, faktor kalibrasi.
● Jika kontrol masih di luar range, gunakan botol reagen baru dan uji ulang.
● Jika kendali masih di luar range, silakan hubungi dukungan teknis BIOLABO.
Nilai Rujukan dan Linearitas
Nilai rujukan : < 0,1 mg/dL

Linearitas :
Prosedur n°1: sampai 20 mg / dL (342 μmol / L).
Di atas 20 mg/dL, jangan encerkan spesimen: lakukan prosedur n°2.
Prosedur n°2: sampai 100 mg / dL (1710 μmol / L)
Spesimen anak: lakukan prosedur n°2
Cara Pemeriksaan
Perhitungan
Daftar Pustaka
● TIETZ N.W. Text book of clinical chemistry, 3rd Ed. C.A. Burtis, E.R. Ashwood, W.B. Saunders (1999) p. 676-684
and p.1429-1431.
● Clinical Guide to Laboratory Test, 4th Ed., N.W. TIETZ (2006) p. 80-83
● YOUNG D.S., Effect of Drugs on Clinical laboratory Tests, 4th Ed. (1995) p.3-26 to 3-35
● Scandinavian Journal of clinical and laboratory investigation (1974), vol.33, p.291-306
● Recommendations of the German Society for Clin. Chemistry Z .Klin. Chem. Klin. Biochem. (1972), 10, p.290-291
● TIETZ N.W.Text book of clinical chemistry.3rd Ed. CA. Burtis, E.R.Ashwood, W.B. Saunders(1999) p.652-657
● Clinical Guide to Laboratory Test,4th Ed,N.W.TIETZ(2006) p. 154-159
● HENRY R.J and al,. A m J clin Path (1960), 34, 381-398
● IFCC Method for L-Aspartate aminotransferase. J Clin. Chem. Clin. Biochem.(1986), 24, p.497-510
● YOUNG D.S., Effect of Drugs on Clinical - laboratory Tests, 4th Ed. (1995)p. 3-68 to 3-79
● TIETZ N.W. Text book of clinical chemistry, 3rd Ed. C.A. Burtis, E.R. Ashwood, W.B. Saunders (1999) p. 686-689
● Clinical Guide to Laboratory Test, 4th Ed., N.W. TIETZ (2006) p.470-473
● YOUNG D.S., Effect of Drugs on Clinical laboratory Tests, 4th Ed. (1995) p.3-296 to 3-300
● SZASZ G. Clin Chem. (1969) 15, p. 124
● SZASZ G. Bergmeyer H.U ed. Methodes Of Enzimatic Analysis (1974)
● TIETZ N.W Text book of clinical chemistry, 3rd Ed.CA. Burtis, E.R Ashwood, WB Saunders (1999) p 652-65
● Clinical Guide to Laboratory Test 4th Ed, N.W TIETZ (2006) p 64-67
● YOUNG D.S Effect of Drugs on Clinical laboratory Test 4 th Ed. (1995) p 3-6 to 3-16
● Henry R.J andt al, Am J clin Path (1960), 34, 398
● Bergmeyer HU, and al. Clin Chem (1978), 24 p 58-73
● IFCC Method for L-Alanine aminotransferase J Clin Chem, Clin Biochem (1986), 24 p 481-495
● MURRAY RL <<Alanine aminotransironase>> in ohical chemistry. Theory analysis and correlation Kapan LA, Pesce Aj, (Eds),
CV Mosby St Louis (1984) : 1090
● TIETZ N.W Test book of clinical chemistry, 3rd Ed.C.A. Burtis, E.R. Ashwood, W.B. Saunders (1999)p, 1133-1137.
● Clinical Guide to Laboratory Test, 4th Ed.,N.W.TIETZ (2006)p. 172-177
● YOUNG D.S, Effectof Drugs on Clinical Laboratory Test, 4th Ed.(1995)
● RAND R.N. and DI PASQUA A. A new diazo method for determinations ofbilirubin. Clin. Chem. (1962)8, n 6, p,570-578
● GOLUB M, An automated method for determination of serum bilirubin.
● Henry RJ, Clin Chem; Principles and technics. Harper and Row. P.592 (1965)
● SRM; Standard Reference Material

o
● TIETZ N.W. Text book of clinical chemistry, 3rd Ed. C.A. Burtis, E.R. Ashwood, W.B. Saunders (1999) p. 1133-1137.
● Clinical Guide to Laboratory Test, 4th Ed., N.W. TIETZ (2006) p. 172-177
● YOUNG D.S., Effect of Drugs on Clinical laboratory Tests, 4th Ed. (1995) p.3-90 to 3-110
● RAND R. N. and DI PASQUA A. A new diazo method for determination of bilirubin. Clin. Chem. (1962) 8, n°6, p. 570-578
● GOLUB M.: An automated method for determination of serum bilirubin. Clin. Chem. (1964) 10, p. 399-405
● Henry RJ, Clin Chem: Principles and technics. Harper and Row. p.592(1965)
● SRM: Standard Reference Material

Anda mungkin juga menyukai