Anda di halaman 1dari 15

TUBEX TF adalah diagnostik uji serum semi

kuantitatif in vitro untuk deteksi infeksi


demam tipoid akut yang disebabkan oleh
Salmonella thypi. Hasil positif TUBEX TF,
bersamaan dengan gejala klinik demam
tipoid adalah indikasi kuat penyakit infeksi
tipoid.
TUBEX TF mendeteksi adanya antibodi anti O9 di
serum pasien dengan mengukur kemampuan antibodi
dalam menghambat reaksi antara antigen yang dilapisi
reagen coklat dan antibodi dilapisi reagen biru. Tingkat
penghambatannya sebanding dalam konsentrasi
antibodi anti O9 didalam sampel. Reagen coklat
mengandung besi dan pemisahan ini diaktifkan oleh
gaya magnet. Hasilnya dapat dibaca secara visual
terhadap skala warnanya.
TUBEX TF khusus
mendeteksi antibodi IgM
untuk antigen lipopolisakarida Gunakan sampel serum atau Plasma
S. Thypii O9. Antigen ini heparin. Jangan gunakan EDTA atau sitrat
mempunyai kespesifikan yang plasma.hindari sampel yang terlalu lipemik
tinggi terhadap S. Thypi dan (keruh seperti susu), ikterik (berwarna
bakteri salmonela serogrup D kuning) atau Sampel hemolisis. Warna pada
oleh gula yang sangat jarang sampel pasien, contohnya oleh hemoglobin
(-D tyfelose). Antibodi anti (berwarna merah) dan bilirubin (berwarna
O9 IgM normalnya tidak hijau), kemungkinan akan mengganggu
muncul pada seseorang yang warna supernatan dan hasilnya menjadi
sehat. tidak menentu. Bagaimanapun, tambahan
ekstra tahap pencucian dengan
menggunakan TUBEX wash Buffer
memungkinkan pengujian dari sampel
berwarna. Sampel serum disimpan pada
suhu 2-8 C atau dibekukan (18C), jika
tidak digunakan segera.
TUBEX TF hanya digunakan untuk diagnostik in vitro.
Membaca hasil memerlukan penglihatan mata yang normal.
Jangan gunakan kit setelah kadaluarsa.
Jangan mencampurkan reagen dari banyak reagen yang berbeda.
Hindari kontaminasi mikrobiologi dari reagen
Perhatian! Magnet kuat pada TUBEX TF skala warna.
Gunakan sarung tangan dan goggles .
Semua spesimen pasien harus dianggap infeksius/menular dan
harus ditangani dan dibuang sesuai dengan peraturan yang tepat.
Jika reagen terkena mata, siram dengan air yang cukup dan cari
bantuan medis.
ProClin 300 (60 ppm) digunakan pengawet pada produk ini yang
mungkin akan menimbulkan reaksi alergi.
Lembar data keamanan tersedia atas permintaan.
Bahan yang dibutuhkan
tetapi tidak tersedia

Tambahan Bahan dan


TUBEX Skala Alat
Warna: termasuk 1. Stiker untuk
pemisahan dan Skala Warna,
pengukuran hasil, Kami
digunakan juga merekomendasik
ketelitian dalam an ditambahkan
pemipetan, stiker baru di
pengocokan, vortex skala warna
dan penghitung setiap 6 bulan
waktu. sekali.
2. TUBEX Wash
Buffer
TUBEX Reaksi Strip well dan TUBEX Selotip digunakan hanya
sekali untuk menghindari resiko kontaminasi dan positif palsu.
Tersedia Tambahan TUBEX reaksi Strip Well.
1. TUBEX TF Reagen Coklat : 1 Botol kecil , 1,7 ml, antigen
dilapisi partikel magnet protein Penyangga stabil , pH 8,2 ,
tambahan pengawet . Siap digunakan.
2. TUBEX TF Reagen Biru: 1 Botol kecil , 3,5 ml antigen dilapisi
partikel magnet protein penyangga stabil , pH 8,2 , tambahan
pengawet . Siap digunakan
3. TUBEX TF kontrol Negatif: 1 Botol kecil, 0,4 ml, protein
penyangga stabil, pH 8,2 . berwarna kuning . tambahan
pengawet. Siap digunakan.
4. TUBEX TF kontrol Positif: 1 Botol Kecil , 0,4 ml. Kontrol
antibodi di protein penyangga stabil.pH 8,2 . tambahan
pengawet. Siap digunakan.
5. TUBEX TF Reaksi Strip Well : 6 Strip (6 reaksi well per strip
sekali pakai)
6. TUBEX TF Selotip:10 selotip untuk reaksi well. Sekali pakai.
7. TUBEX TF Sertifikat: Isinya sudah bersertifikat.
Prosedur Uji

Secara hati-hati, baca instruksi


sebelum menggunakan dan
memulai analisis (lihat juga
prosedur uji nya). Pengujian
dilakukan pada ruang
temperatur (18-28 C).
Penyertaan Kontrol
direkomendasikan setiap
melakukan test. Tapi tidak
harus setiap reaksi strip well
digunakan. Persiapan
Tempatkan kit tubex di bidang datar
dalam suhu ruang.
Tempelkan stiker warna yang sesuai
pada tutup dan label.
Sebelum digunakan reagen harus di
vortex sampai semua sedimen
tersuspensi dalam larutan
Keakuratan tes bergantung pada langkah kerja yang sesuai dengan
prosedur dan ketepatan memipet.

1. Tempatkan well di atas meja. Tambahkan 45 L reagen coklat di


tiap sumur
2. Tambahkan 45 L sampel di well pertama, 45 L positif kontrol
di well kedua dan 45 L negatif control di well ketiga.
Homogenkan dengan mikropipet sebanyak 5-10 kali. Hindari
gelembung/busa saat homogenisasi. Gunakan tip yang baru
tiap memipet
3. Inkubasi selama 2 menit
4. Tambahkan 90 L reagen biru di tiap well
5. Tutup well dengan isolasi perekat (pasang dengan baik agar
tertutup sempurna dan tidak tumpah)
6. Homogenkan selama 2 menit dengan langkah berikut:
Pegang well dengan satu tangan yaitu dengan ibu jari dan
telunjuk
Miringkan well 90 agar permukaan larutan lebih besar dan
tercampur dengan baik
Kocok well ke depan dan belakang selama 2 menit. Pastikan
larutan mengalir dan bercampur dengan merata
7. Letakkan well di atas magnet stand lalu diamkan selama 5
menit agar didapatkan supernatan yang jernih kemudian baca
hasilnya
INTERPRETASI HASIL
Baca hasil dengan menyesuaikan warna supernatan
dengan skala warna. Pembacaan harus dengan
pencahayaan yang bagus setelah 5 menit. Walaupun
supernatan stabil sampai 30 menit, jangan membaca
ulang hasil atau mengendapkannya kembali.

Skor berkisar dari 0 (warna paling merah) sampai 10


(warna paling biru).

Interpretasi harus fokus dengan melihat adanya warna


biru dalam supernatan, sangat penting mengenai skor
yang lebih rendah.
Kit reagen baik apabila skor negatif kontrol 2 dan
positif kontrol 8.
Petunjuk interpretasi semikuantitatif
Skor Hasil Petunjuk Interpretasi
0-2 Negatif Tidak ada indikasi demam tifoid
2 atau 4 Inkonklusif Ulangi tes, jika masih tidak berhasil, ambil sampel ulang di
lain hari
4-10 Positif Skor yang lebih tinggi mengindikasi infeksi demam tifoid

Indeterminan
Skor yang tidak jelas karena:
1. Tidak mengikuti prosedur dengan baik
2. Kualitas spesimen rendah (hemolis, ikterik)
Rekomendasi:

1. Ambil sampel kembali dan tes ulang


2. Gunakan buffer pencuci selama prosedur dan tes ulang
Jika tes tubex menunjukkan positif tetapi di kultur darah negatif,
berikut alasannya:

Pasien benar mengidap demam tifoid. Kultur positif hanya pada


50-80% dari pasien terinfeksi.

Pasien memilik infeksi subklinis atau asimtomatik, tetapi bukan


tifoid bawaan yang kronis. Mungkin hal terakhir negative pada
tubex karena tidak adanya antibody igM yang relevan.

Pasien memiliki infeksi Salmonella Group D yang lain. Secara teori,


semua organisme termasuk kedalam group tersebut. Terutama S.
enteritidis, akan menstimulasi respon imun dan hasilnya positif
pada tubex. Namun, banyak dari infeksi ini mungkin tidak umum
terjadi , atau hanya terbatas pasa usus saja, dan karena itu
mungkin tidak menimbulkan respon sistemik yang dapat dideteksi.
Hasil tubex salah. Ulangi pengambilan sampel dan
lakukan analisa ulang. Dalam kasus demam tifoid yang
sebenarnya. Nilai tubex cenderung berubah (meningkat
atau menurun), sedangkan nilai tetap konstan jik
ahasilnya disebabkan factor non spesifik. Jagan
gunakan EDTA dan plasma sitrat.

Hasil tubex salah. Periksa prosedur secara menyeluruh.


Perbaiki volume pemipetan dan pencampuran yang
cukup selama tahap inkubasi kedua sangat penting
untuk hasil yang benar.

14
Penyimpanan Reagen
Kit harus di simpan pada suhu 2-8C. Jangan dibekukan!
Simpan reagen tersebut secara tegak lurus dalam kemasan
aslinya jika tidak digunakan sekaligus.

Karakteristik Semikuantitatif
Tubex memiliki sensitivitas analitik 15-20 g/ml dari 09 antibodi igM
spesifik.

Batasan Prosedur

Interpretasi hasil tubex harus di tunjang dengan


informasi klinik yang tersedia.
Walaupun tes tubex spesifik mendeteksi fase akut dari
antibodi (IgM), tubex juga mendeteksi IgG. IgG tidak
reaktif dengan sendirinya, ia terikat pada partikel
antigen.
Tubex tidak mendeteksi IgM dalam kadar sangat
rendah, seperti pada awal infeksi ketika sistem imun
belum cukup di ransang

Anda mungkin juga menyukai