TEKNIK PENGUKURAN
1. Kinetik (Kinetic)
Teknik pengukuran ini adalah pengukuran fotometris dari perubahan absorben per
satuan waktu baik menurun maupun meningkat. Pengukuran ini umumnya untuk
mengukur aktifitas enzim, namun dapat juga digunakan untuk pengukuran suatu
reaksi kimia yang kurang stabil seperti halnya kreatinin metode Jaffe kinetik 2
point. Kecepatan reaksi tersebut sangat tergantung dari suhu pengukuran, jumlah
substrat, aktifitas enzim, pH larutan, waktu dan zat inhibitor enzim.
b. Kinetik 2 Point
Pengukuran kinetik 2 point (2 titik) dengan cara melakukan pengukuran pada
awal, kemudian dilanjutkan pada 2 menit selanjutnya. Hasil pengukuran berupa
absorben rata-rata dikalikan dengan faktor kinetik akan didapatkan kadar bahan
uji. Teknik pengukuran ini digunakan pada pemeriksaan kreatinin metode Jaffe
without deproteinisasi. Kestabilan reaksi ikatan antara kreatinin dalam suasana
alkali dengan asam pikrat dipengaruhi oleh adanya protein dalam serum.
a. Blanko
Blanko Udara
Teknik pengukuran dengan cara mengukur udara sebagai blanko dan dilanjutkan
dengan pengukuran bahan uji. Dengan cara ini koreksi perubahan indeks bias
larutan masih kurang teliti. Cara ini biasanya dilakukan pada pemeriksaan cara
kinetik, yang mana tidak memerlukan perubahan indeks bias larutan, tapi
perubahan konsentrasi larutan per satuan waktu.
Blanko Aquabidest
Blanko Sampel
Cara ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan akibat sampel yang berwarna atau
keruh, sehingga perlu dilakukan penambahan sampel pada larutan blanko
sehingga diukur sebagai blanko sampel. Cara ini digunakan pada pemeriksaan
bilirubin total dan direk. Kemudian dilakukan pengukuran sampel dan dikalikan
faktor maka didapatkan kadar bahan uji.
b. Faktor
Dalam bahasan ini membahas teknik pengukuran yang terkait dengan penggunaan
blanko, namun sebagai acuan hasil/konsentrasi sampel dikalikan dengan nilai
faktor. Cara ini efektif dan efisien dalam penggunaan reagensia, namun tidak
selalu menunjukkan hasil yang baik apabila fotometer yang digunakan tidak
lakukan penghitungan ulang faktor dengan bantuan standard atau bahan kontrol
apabila : lampu yang digunakan telah tua atau lebih dari 3000 jam sehingga
meredup, filter yang sudah tua, kuvet yang sudah memburam, pergantian merek
reagensia dan suhu pengukuran yang berbeda. Oleh sebab itu sebaiknya
penggunaan faktor ini diperbaharui secara berkala dengan bantuan standard atau
serum kontrol/darah kontrol. Istilah ini disebut grade, baik upgrade value atau
downgrade value dari faktor tersebut. Biasanya cara ini digunakan pada
pengukuran kadar hemoglobin cara cyanmethemoglobin.
c. Standard
Cara pengukuran ini juga terkait dengan penggunaan blanko, namun sebagai
acuan hasil/konsentrasi sampel berdasarkan hasil perkalian silang absoben sampel
dengan konsentrasi standard dibagi dengan absorben standard. Cara lebih baik
dibandingkan menggunakan faktor, namun yang paling berpengaruh adalah
konsentrasi standard harus stabil dan memiliki simpangan baku (SD) dibawah 5%
atau 1% tergantung parameter yang digunakan. Adanya kekeringan larutan
standard akibat penyimpanan dalam suhu kulkas 2-8C karena terjadi penguapan
menyebabkan lebih pekat sehingga kadar standar tinggi yang berakibat kadar
sampel lebih rendah. Usaha untuk mengkoreksi dengan bantuan serum kontrol
ketelitan dan ketepatan. Dikenal teknik pengukuran ini berdasarkan jumlah
standar yang digunakan terdiri atas :
Tunggal
Multipel
3. Panjang Gelombang
Panjang gelombang (wavelenght) yang digunakan dalam pengukuran sangat
penting dalam kimia klinik, hal ini karena kesalahan penggunaan panjang
gelombang akan berakibat kesalahan pengukuran. Pada umumnya fotometer
semiotomatik dan full analyzer telah diset parameter dan panjang gelombangnya
sehingga kesalahan ini dapat ditiadakan.
Laboratorium Klinik
Artikel mengenai laboratorium klinik
1. Kimia Klinik
2. Hematology
3. Urinalisa
4. Serologi – Immunologi
5. Mikrobiologi
6. Bank Darah
7. Patologi Anatomi
Kimia Klinik
Pemeriksaan darah melalui reaksi kimia, yang dilakukan dengan cara manual,
semi otomatis atau Otomatis. Sampel yang digunakan pada pemeriksaan kimia
yaitu Serum atau Plasma.
Serum adalah Bagian cair darah yang didapat dengan cara darah didiamkan
sampai membeku kemudian dilakukan pemutaran dengan centrifuge dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan.
Plasma adalah Bagian cair darah yang didapat dengan cara darah ditambahkan
dengan antibeku (anti koagulan seperti EDTA), kemudian dilakukan pemutaran
dengan centrifuge dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Pemeriksaan Diabetes :
Gula darah (sewaktu, 2 jam, Hba1c (Kadar gula 3 bulan sebelumnya, GTT ).
Dalam reaksi kimia terdapat beberapa type reaksi yang dapat digunakan pada
pemeriksaan kimia ini diantaranya :
Reaksi kimia antara Analyte dengan reagent yang menghasilkan kimia warna,
yang dibaca pada satu waktu tertentu (satu kali pembacaan). Kestabilan warnanya
antara 30-60 menit.
Jenis Pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan type End Point (Colorimetric)
yaitu : Glucose, Cholesterol, Triglyceride, Ureum Barthelot, Uric Acid, Total
Protein, Albumin, Bilirubin, Ureum Barthelot, dll.
Jenis Pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan type Two Point (Fixed Time)
yaitu : Creatinine, HDL-Cholesterol, Ureum uv, dll.
Reaksi kimia antara analyte dan reagent dimana pengukuran dilakukan terhadap
aktifitas enzymes dalam reaksi tersebut. Pembacan Absorbance dilakukan tiap
menit selama 3 kali lalu diambil rata-ratanya. Rata-rata nilai Absorbancenya
dipergunakan sebagai dasar perhitungan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan.
Ketepatan waktu pembacaan akan berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan.
Jenis Pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan type Rate (Kinetic) yaitu :
SGOT, SGPT, dll.