Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laju Endap Darah (LED) atau dalam bahasa inggrisnya Erythrocyte
Sedimentation Rate (ESR) merupakan salah satu pemeriksaan rutin untuk darah.
Proses pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan
memasukkan darah kita ke dalam tabung khusus selama satu jam. Makin banyak
sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi Laju Endap Darah (LED)-
nya. Tinggi ringannya nilai pada Laju Endap Darah (LED) memang sangat
dipengaruhi oleh keadaan tubuh kita, terutama saat terjadi radang. Namun
ternyata orang yang anemia, dalam kehamilan dan para lansiapun memiliki nilai
Laju Endap Darah (LED) yang tinggi. Jadi orang normal pun bisa memiliki Laju
Endap Darah (LED) tinggi, dan sebaliknya bila Laju Endap Darah (LED)
normalpun belum tentu tidak ada masalah. Jadi pemeriksaan Laju Endap Darah
(LED) masih termasuk pemeriksaan penunjang, yang mendukung pemeriksaan
fisik dan anamnesis dari sang dokter.
Laju endap darah yang juga disebut kecepatan endap darah (KED) atau
laju sedimentasi eritrosit adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah
yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji yang tidak
spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan
kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi,
dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan). Sebagian ahli hematologi,
LED tidak andal karena tidak spesifik, dan dipengaruhi oleh faktor fisiologis
yang menyebabkan temuan tidak akurat.
pemeriksan LED merupakan pemeriksaan penunjang , anatara lain
sebagai pemeriksaan penunjang fisik dan anamnesis pasien, metode yang di
gunakan dalam pemeriksaan LED adalah westergreen dan wintrobe, dari kedua
metode ini selisihnya tidak begitu jauh , namun jika di temukan nilai LED
meningkat maka hasil dengan metode wintrobe kurang meyakinkan karena pipet
westergreen lebih panjang dari wintrobe. para pekerja laboratorium (analis
kesehatan) lebih menyukai metode westergren. selain itu international commitee
for standardization in hematology (ICSH) merekomendasikan untuk
menggunaka metode westergreen.

1
A. Tujuan
 Mengetahui pengertian dari pemeriksaan Laju Endap Darah (LED).
 Mengetahui pengertian, prinsip, dan cara kerja dari pemeriksaan Laju
Endap Darah (LED) metode wetergren asli.
 Mengetahui Nilai normal dari pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)
metode westergren asli.
 Mengetahui Laju Endap Darah dalam tubuh.
B. Rumusan Masalah
 Apakah pengertian dari pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)?
 Bagaimanakah pengertian, prinsip, dan cara kerja dari pemeriksaan Laju
Endap Darah metode westegren asli?
 Berapakah Nilai normal pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) metode
westergren asli ?
 Berapakah Laju Endap Darah dalam tubuh?

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori
Di dalam tubuh, suspensi sel-sel darah merah akan merata di seluruh
plasma sebagai akibat pergerakan darah. Akan tetapi jika darah ditempatkan
dalam tabung khusus yang sebelumnya diberi antikoagulan dan dibiarkan 1 jam,
sel darah akan mengendap dibagian bawah tabung karena pengaruh gravitasi.
Laju endap darah ( LED ) berfungsi untuk mengukur kecepatan pengendapan
darah merah di dalam plasma ( mm/jam ).
Tinggi ringannya nilai pada Laju Endap Darah (LED) memang sangat
dipengaruhi oleh keadaan tubuh kita, terutama saat terjadi radang. Namun
ternyata orang yang anemia, dalam kehamilan dan para lansia pun memiliki nilai
Laju Endap Darah yang tinggi. Jadi orang normal pun bisa memiliki Laju Endap
Darah tinggi, dan sebaliknya bila Laju Endap Darah normalpun belum tentu tidak
ada masalah. Jadi pemeriksaan Laju Endap Darah masih termasuk pemeriksaan
penunjang, yang mendukung pemeriksaan fisik dan anamnesis dari sang dokter.
Namun biasanya dokter langsung akan melakukan pemeriksaan tambahan
lain, bila nilai Laju Endap Darah di atas normal. Sehinggai mereka tahu apa yang
mengakibatkan nilai Laju Endap Darahnya tinggi. Selain untuk pemeriksaan
rutin, Laju Endap Darah pun bisa dipergunakan untuk mengecek perkembangan
dari suatu penyakit yang dirawat. Bila Laju Endap Darah makin menurun berarti
perawatan berlangsung cukup baik, dalam arti lain pengobatan yang diberikan
bekerja dengan baik.

3
BAB III
PROSEDUR KERJA

A. Pra Analitik
1. Persiapan Alat Sampling Vena dan Penetapan Kadar Hb Metode Sahli :
 Alkohol 70%
 Kapas
 Tourniquet
 Spuit
 Jarum steril
 Botol dengan antikoagulan
2. Probandus
Nama : Hijrah Nur
Umur : 20 th
Jenis Kelamin : Perempuan
3. Prosedur Pengambilan Sampel
 Menyiapkan alat.
 Desinfeksi area yang kan ditusuk dengan alkohol 70%, biarkan
kering.
 Tegangkan bagian yang akan ditusuk.
 Tusuk dengan lancet sedalam 2-3mm. Hapus tetesan pertama
dengan kapas kering.
 Gunakan tetesan kedua dan gunakan untuk pemeriksaan.
 Tekan bekas luka dengan kapas kering hingga darah berhenti.

B. Analitik
1. Prinsip
Prinsip L.E.D metode westergen asli adalah darah dengan antikoalagen
yang telah dicampur dengan baik dituangkan kedalam pipet westergen dan
letakkan kedalam rak westergen dan tunggu selama 1 jam. Ketinggian kolom
plasma dalam mm selama 1 jam, adalah nilai L.E.D nya.

2. Metode
Westergren asli

4
3. Prosedur Kerja
 Siapkan Na-citrat 3,8 % sebanyak 0,4 ml dalam tabung reaksi
 Lakukan sampling vena sebanyak 1,6 ml darah kemudian masukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi Na-citrat diatasnya
 Pipetlah campuran tersebut dengan pipet wastergen sampai tanda
nol, letakkan pipet tesebut pad arak westergen dalam sikap tegak
lurus
 Tunggulah selama 1 jam --- nilai L.E.D pada jam I
 Tunggulah selama 2 jam --- nilai L.E.D pada jam II
 Bacalah endapan kolom plasma dalam mm sebagai nilai Laju Endap
Darah (L.E.D)

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pasca Analitik
1. Harga Normal
 Pria : 0 – 10 mm/jam
 Wanita : 0 – 15 mm/jam
2. Hasil Praktikum
19 mm/jam

B. Pembahasan
Laju Endap Darah / Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah
kecepatan mengendapnya eritrosit dari suatu monter atau sampel darah yang
diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm/ jam. LED
sering juga diistilahkan dalam bahasa asingnya :
 BBS (Blood Bezenking Snelheid)
 BSR (Blood Sedimentation Rate)
 BSE (Blood Sedimentation Erythrocyte)
 ESR (Erythrocyte Sedimentation Rate)
 KED (Kecepatan Endap Darah)
 Diagnosa klinis LED yaitu:
a. Untuk membantu diagnose penyakit akut.
b. Untuk mengikuti perjalanan suatu penyakit, seperti TBC.
c. Untuk melakukan differential diagnose.
d. Untuk mengetahui adanya hiperbilirubinemia yang dapat dilihat dari
plasma darah yang sperti teh.
 Yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan LED:
a. Antikoagulansia dan darah harus dicampur dengan baik / rata.
b. Hindari terjadinya hemolise.
c. Tabung yang dipakai harus bersih dan kering.
d. Keadaan tabung harus vertical atau tegak.
e. Keadaan darah tidak boleh mengandung gelembung udara.
f. Penentuan LED sebaiknya dilakukan tidak lebih dari pada jam
sesudah pengambilan darah.

6
 Fase – fase pengendapan erytrosit dalam penentuan LED:
a. Fase pengendapan lambat I
Beberapa menit setelah percobaan dimulai, sel darah merah
dalam keadaan melayang, sulit mengendap ( 1-30/menit ).
b. Fase pengendapan cepat
Terjadi setelah darah saling berikatan membentuk rauleaux
permukaan relatife kecil , masa menjadi lebih berat ( 30-60 menit ).
c. Fase pengendapan lambat II
Terjadi setelah sel darah mengendap, menampak di dasar
tabung ( 60-120 menit ).
 Faktor yang Mempengaruhi LED
a. Faktor eritrosit
 Jumlah eritrosit untuk darah yang kurang dari normal
 Ukuran eritrosit yang lebih besar dari normal dan eritrosit
yang mudah beraglutinasi akan menyebabkan laju endap
darah cepat.
b. Faktor Plasma
LED mencerminkan protein plasma yang akan meningkat ketika
seseorang mengalami infeksi akut atau kronis
c. Faktor Teknik
Tabung tidak boleh miring, apabila terjadi kemiringan akan
terjadi kesalahan 30% dan tidak boleh banyak getaran
d. Faktor suhu
Suhu terbaik adalah 200°C
e. Faktor fiskositas
 Hasil Laju Endap Darah/LED/ ESR yang tinggi juga dapat terjadi karena :
a. Anemia
b. Kanker seperti lymphoma atau multiple myeloma
c. Kehamilan
d. Penyakit Thyroid
e. Diabetes
f. Penyakit jantung

7
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
laju endap darah yang dianalisis menggunakan metode westergen asli memiliki
kadar 19mm/jam dan pemeriksaan LED yang dilakukan menunjukan bahwa laju
endap darah lebih dari normal.
B. Saran
 Dianjurkan pada saat praktikum untuk tidak menunda pemeriksaan agar
tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan
 Dianjurkan pasa saat praktikum untuk mengutamakan keselamatan dan
kesehatan kerja
 Pada saat pengambilan sampel untuk memberikan rasa nyaman pada
pasien

8
DAFTAR PUSTAKA

http://putrakietha.blogspot.com/2013/11/pemeriksaan-led-laju-endap-
darah_1744.html
http://labkesehatan.blogspot.com/2009/12/laju-endap-darah-led.html
http://deboramaria02.blogspot.com/2012/07/laju-endap-darah-led.html

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai