Disusun Oleh :
Dea Amara Fidiardela (1914313453008)
Margareta Yakolbe (1614313453021)
Sabri Elbetan (1914313453026)
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkah dan
rahmat-Nya kami telah berhasil menyusun makalah tentang Trombosit ini.
Semoga hasil karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin
mengembangkan ilmunya. Makalah ini membahas tentang trombosit yang terdapat
dalam tubuh makhluk hidup.
Penulis menyadari walaupun sudah berusaha sekuat kemampuan yang
maksimal, makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi
bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunannya. Oleh karna itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan kami selaku
penulis mengucapkan limpah terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Trombosit
Trombosit merupakan elemen terkecil dalam struktur darah, merupakan sel
darah yang berperan penting dalam hemostasis, karena granula trombosit
mengandung faktor pembekuan darah adenenosine trifosfat (ADP) dan adenosine
trifosfat (ATP), serotonin, katekolamin, dan kalsium. Trombosit melekat pada
lapisan pembuluh darah yang rombak (luka) dengan membentuk plug trombosit
(Rukman, 2010).
Morfologi trombosit berbentuk bulat atau oval, berukuran 1-4 , tidak berinti,
sitoplasma biru dengan granula ungu kemerahan. Nilai Normal trombosit adalah
250.000/mm3 (atau sekitar 250x109/L) dengan kisaran antara 150.000 hingga
400.000/ mm 3 (Maha, 2010).
Pemeriksaan trombosit termasuk salah satu pemeriksaan hematologi yang
banyak diminta dilaboratorium klinik. Disebabkan oleh makin meningkatnya
kebutuhan akan data tersebut dalam upaya membantu menegakkan diagnosis.
Meningkatnya permintaan pemeriksaan hitung trombosit, maka pemeriksaan
hitung sel cara manual tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Walaupun
demikian, hitung trombosit secara manual masih dipertahankan. Disebabkan
hitung trombosit secara manual masih merupakan metode rujukan. Keuntungan
lain ialah hitung secara manual adalah dapat dilakukan dilaboratorium yang tidak
ada aliran listrik dan juga karena harga sebuah alat hitung otomatis cukup mahal
(Gandasoebrata, 2010).
2.2. Produksi Trombosit
Sel trombosit berasal dari sumsum tulang melalui fragmentasi sitoplasma
megakariosit. Megakariosit merupakan megakarioblas yang berdiferensiasi dari
sel induk hemopoietik. Mengalami pematangan dengan replikasi inti endomiotik,
memperbesar volume sitoplasma sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi
dua kali lipat, sitoplasma bergranula dan trombosit dilepaskan. Setiap
megakariosit dapat melepaskan sekitar 4000 trombosit. Interval waktu dari
diferensiasi sel induk hemopoietik sampai produksi trombosit sekitar 10 hari
2
3
(Siregar, 2010).
Produksi trombosit dipengaruhi oleh interlekin 1, interlekin 6, interlekin 11
dan trombopoietin yang dihasilkan oleh hati dan ginjal, trombopoietin mampu
meningkatkan jumlah megakariosit dan kecepatan maturasinya mulai dari
pertumbuhan megakariosit sampai terlepasnya trombosit (Oehadian, 2003).
2.3. Fungsi Trombosit
Trombosit berfungsi membentuk sumbatan mekanis saat respon hemostatik
terhadap luka, dan vaskular. Trombosit berperan penting dalam pembekuan darah.
Trombosit akan berkumpul di tempat terjadinya luka, lalu memicu benang-
benang fibrin yang kemudian menyatu dan menutupi perdarahan. Hal ini terjadi
karena fungsi trombosit yaitu adhesi, pelepasan, agregasi, aktivitas prokoagulan
dan fusi.
2.4. Jumlah Trombosit Normal Dalam Darah
Trombosit dapat ditemukan di dalam darah dan limpa. Sel darah ini tidak
berwarna dan memiliki siklus hidup hanya selama 10 hari. Tubuh akan
memperbarui persediaan trombosit degan menghasilkan trombosit baru di
sumsum tulang.
Jumlah trombosit normal di dalam tubuh adalah sekitar 150.000-400.000
trombositper mikroliter darah. Jika jumlah trombosit kurang dari 150.000 per
mikroliter darah, dapat dikatakan jumlah trombosit terlalu rendah. Sebaliknya,
jika jumlah trombosit lebih dari 400.000 per mikroliter darah, dapat dikatakan
jumlah trombosit terlalu tinggi.
2.5. Penyebab dan Tanda Gejala Trombosit Rendah
Kondisi ketika jumlah trombosit di dalam tubuh berkurang atau terlalu
rendah dikenal dengan sebutan trombositopenia. Jika jumlah trombosit terlalu
rendah, tubuh akan sulit untuk menghentikan perdarahan bila terjadi luka.
Penurunan jumlah trombosit ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti :
Anemia aplastik
Kerusakan hati atau sirosis
Idiopathic Trombocytopenic Purpura (ITP)
Difisiensi zat besi dan asam folat
Infeksi, seperti sepsis dan demam berdarah dengue
4
Leukemia
Gangguan autoimun
Kehamilan
Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya antibiotik, obat pengencer
darah, obat epilepsi, dan kemoterapi
Apabila mengalami berbagai gejala diatas, segera memeriksakan diri ke
dokter. Untuk menentukan diagnosis dan mengevaluasi jumlah trombosit di
dalam tubuh, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang berupa tes darah.
Apabila mengalami penurunan jumlah trombosit, dokter akan
memberikan penanganan berupa transfusi darah, memberikan obat-obatan,
hingga melakukan operasi pengangkatan limpa, apabila metode pengobatan lain
tidak dapat menormalkan kembali jumlah trombosit.
2.6. Penyebab dan Tanda Gejala Trombosit Tinggi
Selain jumlah trombosit darah rendah, juga bisa mengalami peningkatan
jumlah trombosit dalam darah. Kondisi ini disebut sebagai trombositosis.
Tingginya kadar trombosit dalam darah dapat terjadi karena beberapa hal berikut :
Cedera atau luka yang menyebabkan perdarahan
Kelainan darah, seperti anemia hemolitik, anemia defisiensi besi, dan
polistemia vera
Infeksi, misalnya tuberkulosis
Kanker, misalnya leukemia
Riwayat operasi pengangkatan limpa
Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya pil KB
Tinggal di dataran tinggi
2.7. Pemeriksaan Trombosit
Salah satu pemeriksaan laboratorium pada trombosit adalah hitung
jumlah trombosit, dimana trombosit sukar di hitung karena mudah sekali pecah
dan sulit di bedakan dengan kotoran kecil. Trombosit dapat dihitung dengan
beberapa cara yaitu cara langsung dengan metode Rees Ecker atau Brecher
Cronkite, dan cara tidak langsung menggunakan metode Fonio, dan cara
automatic. Jumlah trombosit dalam keadaan normal adalah 200.000-500.000
5
5. Mikroskop 8. Tisu
6. Tabung EDTA
9. Sampel Darah
c. Langkah – langkah
1. Pengambilan Sampel
a) Meminta formulir pemeriksaan laboratorium/surat pengantar
laboratorium.
b) Membaca permintaan pemeriksaan laboratorium.
c) Pasien dijelaskan untuk mengambil sampel darah.
8
3.1 Kesimpulan
Trombosit elemen terkecil dalam struktur darah, merupakan sel darah
yang berperan penting dalam hemostasis, karena granula trombosit
mengandung faktor pembekuan darah adenenosine trifosfat (ADP) dan
adenosine trifosfat (ATP), serotonin, katekolamin, dan kalsium. Morfologi
trombosit berbentuk bulat atau oval, berukuran 1-4 , tidak berinti, sitoplasma
biru dengan granula ungu kemerahan. Nilai Normal trombosit adalah
250.000/mm3 (atau sekitar 250x109/L) dengan kisaran antara 150.000 hingga
400.000/ mm3.
Sel trombosit berasal dari sumsum tulang melalui fragmentasi
sitoplasma megakariosit. Trombosit berfungsi membentuk sumbatan mekanis
saat respon hemostatik terhadap luka, dan vaskular. Trombosit berperan penting
dalam pembekuan darah.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis menyarankan kepada pembaca sebaiknya dapat
mengetahui dan memahami apa itu trombosit dan pemeriksaannya. Kami
sebagai penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
10