Anda di halaman 1dari 13

TROMBOSIT

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Hematologi


Yang dibina oleh : Manda Susi, Amd.AK., S.Psi

Disusun Oleh :
Dea Amara Fidiardela (1914313453008)
Margareta Yakolbe (1614313453021)
Sabri Elbetan (1914313453026)

D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkah dan
rahmat-Nya kami telah berhasil menyusun makalah tentang Trombosit ini.
Semoga hasil karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin
mengembangkan ilmunya. Makalah ini membahas tentang trombosit yang terdapat
dalam tubuh makhluk hidup.
Penulis menyadari walaupun sudah berusaha sekuat kemampuan yang
maksimal, makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi
bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunannya. Oleh karna itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan kami selaku
penulis mengucapkan limpah terima kasih.

Malang, 28 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
2.1 Tombosit .................................................................................................... 2
2.2 Produksi Trombosit .................................................................................... 2
2.3 Fungsi Trombosit ....................................................................................... 3
2.4 Jumlah Trombosit Normal Dalam Darah .................................................... 3
2.5 Penyebab dan Tanda Gejala Trombosit Rendah .......................................... 3
2.6 Penyebab dan Tanda Gejala Trombosit Tinggih ......................................... 4
2.7 Pemeriksaan Trombosit .............................................................................. 4
2.8 Cara Perhitungan Jumlah Trombosit .......................................................... 5
2.9 Penyakit Yang Menyebabkan Pembekuan Darah ........................................ 5
2.10 SOP Pemeriksaan Trombosit .................................................................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 9
3.2 Saran. ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah.. Darah manusia berwarna merah, antara
merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen.
Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan
(respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan
tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. (Syaifudin.2009)
Darah merupakan alat transportasi atau alat pengangkutan yang paling utama
alam tubuh kita. Darah terdiri dari elemen-elemen dan berbentuk plasma yang
jumlahnya setara. Elemen-elemen itu terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Trombosit berperan penting
dalam pembentukan bekuan darah (Tarwoto, 2008)
Darah memiliki komposisi yang terdiri atas sekitar 55% cairan darah (plasma)
dan 45% sel-sel darah. Terdapat tiga macam sel darah, yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu trombosit?
2. Fungsi trombosit?
3. Cara perhitungannya?
4. Penyakit yang ditimbulkan akibat kelainan dari trombosit?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih luas tentang trombosit.
2. Sebagai pengetahuan tambahan mengenai trombosit.
3. Mengetahui nilai normal serta bagaimana cara perhitungannya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Trombosit
Trombosit merupakan elemen terkecil dalam struktur darah, merupakan sel
darah yang berperan penting dalam hemostasis, karena granula trombosit
mengandung faktor pembekuan darah adenenosine trifosfat (ADP) dan adenosine
trifosfat (ATP), serotonin, katekolamin, dan kalsium. Trombosit melekat pada
lapisan pembuluh darah yang rombak (luka) dengan membentuk plug trombosit
(Rukman, 2010).
Morfologi trombosit berbentuk bulat atau oval, berukuran 1-4 , tidak berinti,
sitoplasma biru dengan granula ungu kemerahan. Nilai Normal trombosit adalah
250.000/mm3 (atau sekitar 250x109/L) dengan kisaran antara 150.000 hingga
400.000/ mm 3 (Maha, 2010).
Pemeriksaan trombosit termasuk salah satu pemeriksaan hematologi yang
banyak diminta dilaboratorium klinik. Disebabkan oleh makin meningkatnya
kebutuhan akan data tersebut dalam upaya membantu menegakkan diagnosis.
Meningkatnya permintaan pemeriksaan hitung trombosit, maka pemeriksaan
hitung sel cara manual tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Walaupun
demikian, hitung trombosit secara manual masih dipertahankan. Disebabkan
hitung trombosit secara manual masih merupakan metode rujukan. Keuntungan
lain ialah hitung secara manual adalah dapat dilakukan dilaboratorium yang tidak
ada aliran listrik dan juga karena harga sebuah alat hitung otomatis cukup mahal
(Gandasoebrata, 2010).
2.2. Produksi Trombosit
Sel trombosit berasal dari sumsum tulang melalui fragmentasi sitoplasma
megakariosit. Megakariosit merupakan megakarioblas yang berdiferensiasi dari
sel induk hemopoietik. Mengalami pematangan dengan replikasi inti endomiotik,
memperbesar volume sitoplasma sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi
dua kali lipat, sitoplasma bergranula dan trombosit dilepaskan. Setiap
megakariosit dapat melepaskan sekitar 4000 trombosit. Interval waktu dari
diferensiasi sel induk hemopoietik sampai produksi trombosit sekitar 10 hari

2
3

(Siregar, 2010).
Produksi trombosit dipengaruhi oleh interlekin 1, interlekin 6, interlekin 11
dan trombopoietin yang dihasilkan oleh hati dan ginjal, trombopoietin mampu
meningkatkan jumlah megakariosit dan kecepatan maturasinya mulai dari
pertumbuhan megakariosit sampai terlepasnya trombosit (Oehadian, 2003).
2.3. Fungsi Trombosit
Trombosit berfungsi membentuk sumbatan mekanis saat respon hemostatik
terhadap luka, dan vaskular. Trombosit berperan penting dalam pembekuan darah.
Trombosit akan berkumpul di tempat terjadinya luka, lalu memicu benang-
benang fibrin yang kemudian menyatu dan menutupi perdarahan. Hal ini terjadi
karena fungsi trombosit yaitu adhesi, pelepasan, agregasi, aktivitas prokoagulan
dan fusi.
2.4. Jumlah Trombosit Normal Dalam Darah
Trombosit dapat ditemukan di dalam darah dan limpa. Sel darah ini tidak
berwarna dan memiliki siklus hidup hanya selama 10 hari. Tubuh akan
memperbarui persediaan trombosit degan menghasilkan trombosit baru di
sumsum tulang.
Jumlah trombosit normal di dalam tubuh adalah sekitar 150.000-400.000
trombositper mikroliter darah. Jika jumlah trombosit kurang dari 150.000 per
mikroliter darah, dapat dikatakan jumlah trombosit terlalu rendah. Sebaliknya,
jika jumlah trombosit lebih dari 400.000 per mikroliter darah, dapat dikatakan
jumlah trombosit terlalu tinggi.
2.5. Penyebab dan Tanda Gejala Trombosit Rendah
Kondisi ketika jumlah trombosit di dalam tubuh berkurang atau terlalu
rendah dikenal dengan sebutan trombositopenia. Jika jumlah trombosit terlalu
rendah, tubuh akan sulit untuk menghentikan perdarahan bila terjadi luka.
Penurunan jumlah trombosit ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti :
 Anemia aplastik
 Kerusakan hati atau sirosis
 Idiopathic Trombocytopenic Purpura (ITP)
 Difisiensi zat besi dan asam folat
 Infeksi, seperti sepsis dan demam berdarah dengue
4

 Leukemia
 Gangguan autoimun
 Kehamilan
 Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya antibiotik, obat pengencer
darah, obat epilepsi, dan kemoterapi
Apabila mengalami berbagai gejala diatas, segera memeriksakan diri ke
dokter. Untuk menentukan diagnosis dan mengevaluasi jumlah trombosit di
dalam tubuh, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang berupa tes darah.
Apabila mengalami penurunan jumlah trombosit, dokter akan
memberikan penanganan berupa transfusi darah, memberikan obat-obatan,
hingga melakukan operasi pengangkatan limpa, apabila metode pengobatan lain
tidak dapat menormalkan kembali jumlah trombosit.
2.6. Penyebab dan Tanda Gejala Trombosit Tinggi
Selain jumlah trombosit darah rendah, juga bisa mengalami peningkatan
jumlah trombosit dalam darah. Kondisi ini disebut sebagai trombositosis.
Tingginya kadar trombosit dalam darah dapat terjadi karena beberapa hal berikut :
 Cedera atau luka yang menyebabkan perdarahan
 Kelainan darah, seperti anemia hemolitik, anemia defisiensi besi, dan
polistemia vera
 Infeksi, misalnya tuberkulosis
 Kanker, misalnya leukemia
 Riwayat operasi pengangkatan limpa
 Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya pil KB
 Tinggal di dataran tinggi
2.7. Pemeriksaan Trombosit
Salah satu pemeriksaan laboratorium pada trombosit adalah hitung
jumlah trombosit, dimana trombosit sukar di hitung karena mudah sekali pecah
dan sulit di bedakan dengan kotoran kecil. Trombosit dapat dihitung dengan
beberapa cara yaitu cara langsung dengan metode Rees Ecker atau Brecher
Cronkite, dan cara tidak langsung menggunakan metode Fonio, dan cara
automatic. Jumlah trombosit dalam keadaan normal adalah 200.000-500.000
5

per ul darah (Gandasoebrata, 2004).


2.8. Cara Perhitungan Jumlah Trombosit
Metode Rees Ecker
Metode langsung ini menggunakan darah yang diencerkan dengan pipet
eritrosit lalu dimasukkan ke dalam kamar hitung. Dengan menggunakan larutan
pengencer yang terdiri dari BCB (Brilliant Cresyl Blue) yang membuat trombosit
berwarna terang kebiruan saat dilihat dibawah mikroskop. Metode ini mempunyai
kemungkinan kesalahan sekitar 16-25% yang di dapat dari kemampuan visual
pemeriksa saat menghitung jumlah trombosit, cahaya yang kurang terang,
kesalahan saat melakukan pengenceran, dll.
2.9. Penyakit Yang Disebabkan Oleh Kelainan Trombosit
a. Penyebab Gangguan Pembekuan Darah
Gangguan pembekuan darah adalah kondisi yang mengganggu
proses koagulasi alias pembekuan darah. Normalnya, darah akan
langsung mulai membeku setelah cedera terjadi untuk mencegah Anda
mengalami kehilangan banyak darah yang bisa berakibat fatal.
Gangguan pembekuan darah juga bisa disebabkan oleh:
1. Defisiensi vitamin K
2. Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya antikoagulan (yang
memang bekerja menghambat proses pembekuan darah).
b. Penyebab Kelainan Trombosit
Kelainan trombosit bisa diakibatkan oleh gangguan pada jumlah
trombosit atau kelainan fungsi trombosit. Kelainan trombosit tidak
selalu disebabkan oleh genetik.
Jumlah trombosit yang normal adalah 150.000-450000
trombosit per mikroliter darah. Jika gangguan menyebabkan produksi
trombosit berlebihan, kondisi ini disebut dengan trombositosis.
Trombositosis menyebabkan perkembangan sumbatan darah di
pembuluh darah tubuh. Trombositosis meningkatkan risiko Anda
terhadap trombosis vena dalam (Deep Vein Thrombosis), varises,
serangan jantung, hingga stroke.
Kebalikan dengan trombositosis, trombositopenia adalah
6

kelainan jumlah trombosit hingga di bawah 150.000 keping per


mikroliter darah bahkan bisa jauh di bawah 10 ribu. Jumlah trombosit
yang sangat rendah dapat menyebabkan perdarahan internal yang
berakibat fatal. Komplikasi ini khususnya terjadi di otak maupun
saluran pencernaan.
Trombositopenia dapat terjadi akibat gangguan pada sumsum
tulang (tempat produksi sel darah) atau penyakit hati berat. Penurunan
jumlah trombosit juga bisa terjadi karena proses penghancuran
trombosit yang meningkat pesat (bisa disebabkan oleh kondisi
hiperslenisme atau demam berarah dengue).
2.10. SOP Pemeriksaan Trombosit
a. Tujuan
Pemeriksaan trombosit bertujuan untuk mengetahui jumlah sel trombosit
dalam darah pasien, sehingga dokter dapat melakukan tindakan medis
dengan tepat.
b. Alat & Bahan
1. Pipet Thoma/Pipet Trombosit 3. Deck Glass/Cover Glass

2. Kamar Hitung 4. Kapas Alkohol


7

5. Mikroskop 8. Tisu

6. Tabung EDTA
9. Sampel Darah

7. Jarum Suntik/Spuit 10. Larutan Rees Ecker

c. Langkah – langkah
1. Pengambilan Sampel
a) Meminta formulir pemeriksaan laboratorium/surat pengantar
laboratorium.
b) Membaca permintaan pemeriksaan laboratorium.
c) Pasien dijelaskan untuk mengambil sampel darah.
8

d) Lakukan pengambilan sampel darah kapiler/venna, kemudian


dimasukkan kedalam tabung EDTA.
2. Mengisi Pipet Trombosit
a) Pipet sampel darah sampai tanda 0.5 menggunakan pipet thoma
trombosit.
b) Hapus darah yang melekat pada ujung pipet menggunakan tisu.
c) Siapkan larutan rees ecker sampai tanda 101
d) Homogenkan membentuk angka delapan selama 15-30 detik.
3. Mengisi Kamar Hitung
a) Siapkan kamar hitung dan deck glass yang bersih dan kering
b) Letakkan kamar hitung dengan posisi horizontal dan deck glass di
atasnya.
c) Homogenkan, buang 3-4 tetes pertama, kemudian tetes berikutnya
dimasukan kedalam kamar hitung dengan cara menyentuh ujung
pipet dengan sudut 30℃ pada permukaan kamar hitung, maka
dengan sendirinya kamar hitung akan terisi cairan tersebut.
d) Biarkan selama 2-3 menit.
4. Menghitung Jumlah Sel Trombosit
a) Letakan kamar hitung pada meja mikroskop.
b) Amati menggunakan lensa objektif perbesaran 10x, lalu ganti
dengan lensa objektif perbesaran 40x, amati penyebaran sel yang
merata, lalu hitung jumlah trombosit pada 5 bidang yang ditengah.
c) Kriteria:
 Sel yang menyinggung garis kiri dan atas dihitung
 Sel yang menyinggung garis kanan dan bawah tidak
dihitung
d) Perhitungan: trombosit yang didapat x 2.000 = Jumlah trombosit
sebenarnya.
e) Nilai normal trombosit: 150.000-400.000 sel/µl darah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Trombosit elemen terkecil dalam struktur darah, merupakan sel darah
yang berperan penting dalam hemostasis, karena granula trombosit
mengandung faktor pembekuan darah adenenosine trifosfat (ADP) dan
adenosine trifosfat (ATP), serotonin, katekolamin, dan kalsium. Morfologi
trombosit berbentuk bulat atau oval, berukuran 1-4 , tidak berinti, sitoplasma
biru dengan granula ungu kemerahan. Nilai Normal trombosit adalah
250.000/mm3 (atau sekitar 250x109/L) dengan kisaran antara 150.000 hingga
400.000/ mm3.
Sel trombosit berasal dari sumsum tulang melalui fragmentasi
sitoplasma megakariosit. Trombosit berfungsi membentuk sumbatan mekanis
saat respon hemostatik terhadap luka, dan vaskular. Trombosit berperan penting
dalam pembekuan darah.

3.2 Saran
Kami sebagai penulis menyarankan kepada pembaca sebaiknya dapat
mengetahui dan memahami apa itu trombosit dan pemeriksaannya. Kami
sebagai penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Gandasoebrata, R. 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian


Rakyat. Gandasoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta :
Dian Rakyat. Maha, D. P., 2010. Perbandingan Kadar Trombosit pada Ibu
Hamil Normal,
Penderita Pre-eklamsia dan Eklamsia di Rumah Sakit Umum Pusat H.
Adam Malik Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Oehadian, A., 2003. Trombositemi Esensial. Bandung: s.n.
Rohmawati, E., 2003. Penentuan Faktor Estimasi Jumlah Trombosit Pada Sediaan
Apus Darah Tepi Pasien Trombositopenia. Semarang: s.n.
Rukman, K., 2010. Hematologi Teori dan Praktek. Semarang: s.n.
Syaifudin.2009. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta. Salemba medika.
Tarwoto. 2008. Keperawatan Medical Beah. Jakarta : Trans Info Media.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.
alodokter.com/ini-pentingnya-jumlah-trombosit-normal-dalam-darah-
anda&ved=2ahUKEwj9jtiLqDwAhX0X3wKHaXYJQQFjABegQIAxAF
&usg=AOvVaw3I5mdX9YOz4S2-xahxpQDq

10

Anda mungkin juga menyukai