OLEH:
ANGKATAN : A 13
NIM : 191310806
2
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PROGRAM DIPLOMA 3
PERTEMUAN I
I. DASAR TEORI
Narkotika berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata Narke yang berarti beku,
lumpuh dan dungu. Menurut Farmakologi medis, yaitu “Narkotika adalah obat
yang dapat menghilangkan (terutama) rasa nyeri yang berasal dari daerah Visceral
dan dapat menimbulkan efek stupor (bengong masih sadar namun harus digertak)
serta adiksi (Darman, 2006).
NAPZA adalah kepanjangan dari narkotika, psikotropika, dan bahan aditif
lainnya (Setiawan, 2016). NAPZA merupakan sekelompok obat, yang
berpengaruh pada kerja tubuh, terutama otak. Satu sisi NAPZA merupakan obat
atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan, pelayanan kesehatan, dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan
ketergantungan apabila dipergunakan tanpa adanya pengendalian (BNN, 2019).
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/ zat/ obat
yang bila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama
otak/ susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,
psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta
ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA (Sholihah, 2015).
Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan salah satu atau beberapa
jenis NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial
(Sholihah, 2015). Penyalahgunaan NAPZA merupakan suatu pola penggunaan zat
yang bersifat patologik dengan mengkonsumsi obat secara terus menerus yang
dapat menimbulkan gangguan fungsi social atau okupasional. Mengkonsumsi
obat-obatan setiap hari secara terus menerus yang dapat menyebabkan gangguan
fungsi sosial. Gangguan fungsi sosial yang terjadi dapat berupa ketidakmampuan
memenuhi kewajiban terhadap keluarga atau kawan- kawannya karena perlakuan
yang impulsif, atau karena ekspresi perasaan agresif yang tidak wajar. Gangguan
3
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PROGRAM DIPLOMA 3
fungsi sosial yang terjadi berupa pelanggaran lalu lintas, serta perbuatan criminal
seperti pencurian karena adanya motivasi untuk memperoleh uang (Hidayat,
2016).
Penyalahgunaan NAPZA di Indonesia semakin meningkat dan
permasalahan yang ditimbulkan juga semakin kompleks. Kejahatan NAPZA
merupakan kejahatan lintas negara (transnational crime), terorganisir (organized
crime), dan serius (serious crime) yang dapat menimpa berbagai lapisan
masyarakat. Masalah penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja dan pelajar
dapat dikatakan sulit di atasi, karena penyelesaiannya melibatkan banyak faktor
dan kerjasama dari semua pihak yang bersangkutan, seperti pemerintah, aparat,
masyarakat, media massa, keluarga, remaja itu sendiri. Penyalahgunaan NAPZA
terjadi karena korban kurang atau tidak memahami apa NAPZA itu sehingga
dapat dibohongi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab (pengedar) (Elkindi,
2016). Narkotika dalam senyawa metabolit akan terdeteksi dalam urine setelah 24
jam setelah pemakaian oleh pemakai, darah selama 3 x 24 jam setelah pemakaian,
dan rambut setelah 4 x 24 jam setelah pemakaian (Taufik et al., 2017).
Narkoba dibedakan ke dalam beberapa golongan yaitu sebagai berikut
Narkotika golongan I: Narkotika yang hanya digunakan untuk ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan untuk tujuan pengobatan karena mempunyai potensi yang
sangat kuat menimbulkan ketergantungan, contoh : heroin, ganja, dan kokain.
Golongan II: narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan bertujuan sebagai
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mangakibatkan
ketergantungan, misalnya adalah morfin, petidin, turunan/garam narkotika dalam
golongan tersebut dan lain-lain. Golongan III: narkoba yang berkhasiat
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan bertujuan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan, misalnya adalah kodein, garam-garam narkotika dalam golongan
tersebut dan lain lain (Lestari, 2013).
Narkotika Golongan II dan III yang berupa bahan baku, baik alami
maupun sintesis, yang digunakan untuk produksi obat diatur dengan Peraturan
Menteri. Untuk kepentingan pengobatan dan berdasarkan indikasi medis, dokter
4
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PROGRAM DIPLOMA 3
II. TUJUAN
Adapun tujuan penulis dalam pratikum ini adalah sebagai berikut :
5
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PROGRAM DIPLOMA 3
3. Tisu
Bahan: urin
2. Analitik
Buka tutup pot urin.
Buka alat strip test yang telah disediakan.
Dicelupkan secara vertikal strip pada spesimen urin selama 10-15
detik.
Menempatkan strip test pada bidang datar, lakukan pembacaan
hasil setelah 5-10 menit.
Ditunggu hingga terbentuk garis C dan T pada alat strip test.
Dibaca alat strip test, apabila hanya muncul satu garis merah muda
maka hasil positif, dan apabila muncul dua garis merah muda maka
6
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PROGRAM DIPLOMA 3
hasil negatif , apabila tidak muncul garis pada alat maka hasil
dinyatakan invalid.
3. Post Analitik
Cuci alat yang telah digunakan.
Bersihkan alat dan meja.
Lakukan pencatat hasil.
VI. PEMBAHASAN
Narkotika berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata Narke yang
berarti beku, lumpuh dan dungu. Menurut Farmakologi medis, yaitu
“Narkotika adalah obat yang dapat menghilangkan (terutama) rasa nyeri
yang berasal dari daerah Visceral dan dapat menimbulkan efek stupor
(bengong masih sadar namun harus digertak) serta adiksi (Darman, 2006).
NAPZA adalah kepanjangan dari narkotika, psikotropika, dan
bahan aditif lainnya (Setiawan, 2016). NAPZA merupakan sekelompok
obat, yang berpengaruh pada kerja tubuh, terutama otak. Satu sisi NAPZA
merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan,
7
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PROGRAM DIPLOMA 3
VII. KESIMPULAN
Pemeriksaan narkoba dengan sampel urine menggunakan Strip
Test. Dari pemeriksaan yang dilakukan diperoleh hasil negatif karena
muncul dua garis merah muda diposisi C dan T pada alat streap test
VIII. DOKUMENTASI
Memberi penjelasan kepada pasien hal apa yang harus dilakukan.
8
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PROGRAM DIPLOMA 3
9
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PROGRAM DIPLOMA 3
10
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PROGRAM DIPLOMA 3
11
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PROGRAM DIPLOMA 3
12