Anda di halaman 1dari 13

SALMONELLA SP

OLEH

NI PUTU SRINADI/A13/191310806

STIKES WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukue penulis haturkan ke hadapan Tuhan Yang Masa Esa karena

atas rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas ilmiah ini tepat waktu.

Sesuia araha dosen pengampu mata kuliah Kewarga Negaraan, Karya Ini di beri

judul “Salmonella Sp”.

Karya tulis ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat pelulusan

mata kuliah Kewarga Negaraan, pada semester genap tahun akademik 2019/2020.

Disini akan dikaji dan dideskripsikan permasalahan yang berkaitan dengan

Samonella sp.

Pada mulanya cukup banyak hambatan dan kesulitan yang dialami dalam

penyusunan karya tulis ini. Namun berkat dari adanya bantuan dari berbagai

pihak, kesulitan dan hambatan tersebut dapat di atasi dengan baik. Oleh karene

itu, penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada bapak dosen.

Meskipun penulis sudah mengumpilkan banyak referensi untuk

menunjang penyusunan karya tulis ini, masih terdapat banyak kelemahan dan

kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan

dari para pembaca demi tersusunya karya yang lebih baik dikemudian hari.

Akhirnya penulis berharap, semoga karya tulis ini ada manfaatnya.

Denpasar,22 April 2020

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................i

Kata Pengantar........................................................................................ii

Daftar Isi..................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan..................................................................................1

1.1............................................................................................................ Latar

Belakang............................................................................................1

1.2............................................................................................................Rumusan

Masalah.............................................................................................2

1.3............................................................................................................Tujuan...................3

Bab II Penbahasan...................................................................................4

1.1. pengertian salmonella sp..................................................................4

2.2. mekanisme infeksi oleh salmonella sp.............................................5

2.3. pencegahan dari infeksi salmonela sp..............................................7

Bab III Penutup.......................................................................................8

3.1. kesimpulan.......................................................................................8

Daftar Pustaka.........................................................................................9

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Di seluruh dunia, demam typhus mempengaruhi sekitar 17 juta orang

per tahun, menyebabkan hampir 600.000 kematian. Agen penyebabnya,

Salmonellatyphienterica (disebut sebagai Salmonellatyphi dari sekarang),

adalah parasit obligat yang tidak memiliki reservoir alami yang dikenal di luar

manusia. Sedikit yang diketahui tentang sejarah munculnya infeksi

almonellatyphi manusia, namun diperkirakan telah menyebabkan kematian

tokoh terkenal seperti penulis Inggris dan penyair RudyardKipling, penemu

pesawat, WilburWright, dan Kekaisaran Yunani Alexander Agung. Epidemi

tercatat paling awal terjadi di Jamestown, VA mana diperkirakan bahwa 6.000

orang meninggal karena demam tipus di awal abad ke-17. Penyakit ini jarang

terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara maju, tetapi selalu menimbulkan

risiko munculnya. 

Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif

berbentuk tongkat/batang  yang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakit

foodborne. Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan

menghasilkan hidrogen sulfida. Salmonella dinamai dari Daniel Edward

Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald

Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali

menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi. Habitat Inang bagi

Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman

terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan

1
carrier adalah sumber infeksi. Salmonellatyphi bisa berada dalam air, es, debu,

sampah kering yang bila organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok

(daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak mencapai dosis

infekti.

Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai

tetapi mempunyai flagelferitrik (fimbrae), pada pewarnaan gram bersifat gram

negatif, ukuran 2- 4 mikrometer x 0.5-0.8 mikrometer dan bergerak.

Salmonella terdiri dari sekitar 2500 serotip yang semuanya diketahiu bersifat

patogen baik pada manusia atau hewan. Bakteri ini bukan indocator sanitasi,

melainkan bakteri indicator keamanan pangan. Artinta karena semua

serotipSalmonella yang diketahui di dunia ini bersifat patogen maka adanya

bakteri ini dalam air atau makanan dianggap membahayakan kesehatan. Oleh

karena itu berbagai standar air minum maupun makanan siap santap

menisyaratkan tidak ada Salmonella dalam 100 ml air minum atau 25 gram

sampel makanan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang makalah yang telah dibahas, rumusan masalah

yang coba dipecahkan antara lain :

1. Apakah yang dimaksud dengan salmonella sp?


2. Bagaimana mekanisme infeksi oleh salmonella?
3. Bagaimana penccegahan dari infeksi salmonella?

2
1.3. TUJUAN

Tujuan makalah salmonella sp yatiu :

1. Untuk mengetahui pengertian salmonella sp.

2. Untuk mengetahui mekanisme infeksi oleh salmonella


3. Untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan dari infeksi salmonella

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN SALMONELLA SP

Salmonella adalah baktrri basil gram negatif yang bersifat pathogen

terhadap manusia dan saat ini telah dilaporkan lebih dari 2.500 serotipe. Salah

satu serotype Salmonella diketahui menyebabkan penyakit demam tifoid

yaitu infeksi akut pada usus halus akibat Salmonella typhi menadi masalah

utama dalam kesehatan masyarakat diseluruh dunia karenabebani ekonomi

yang ditimbulkannya untuk biaya pengawasan, pencegahan, dan pengobatan.

Di Indonesia, deman tofid merupakan penyaki endemis yang mengancam

kesehatan masyarakat danmenadi masalah kompleks karena demam tifoid

meningkatkan kasus-kasus karier dan resistensi obat sehingga diperlukan

diagnosisnya.

Mekipun sudah ada diagnosis demam tifoid secara konfersial, tetapi

diperluka metode diagnosis yang cepat, mudah dan andal untuk mendeteksi

demam tifoid oleh tenaga medis yang bekera di Negara-negarendemik.

Demam tifoid diobati dengan pemberian antibiotoka dan dilakukan upaya

pencegahan melalui vaksinasi. Bakteri Salmonellasp adalah bakteri bentuk

batang, Gram negative, hidup dalam saluran pencernaan manusia maupun

hewan. Salmonellasp.Yang masuk bersama makanan dan minuman yang

tercemar akan menyebabkan demam enteric. Demam entrik dapat

dikelompokan menadi dua yaitu Demam Typhooid atau tipus (thyhus) yang

disebabkan oleh bakteri salmonella typhi(S. Typhy), sedangkan Demam

4
paratyphi disebabkan oleh bakteri salmonella paratyphy A, B, dan C (s.

paratyphi A, B dan C). gejala dan tanda klinis keduanya sama yang paling

menonjol adalah Demam lebih dari tujuh hari. Manusia tserinfeksi

salmonella typhy secara fekal-oral.

Tidak selalu salmonella typhi yang masuk ke saluran cerna akan

menyebabkan infeksi karena untuk menimbulka infeksi, salmonelle typhi

harus dapat mencapai ususus halus. Salah-satu factor penting yang

menghalangi salmonella typhi mencapai usus halus adalah keasaman

lambung. Bila keasaman lambung berkurang atau makanan terlalu cepa

melewati lambung, maka hal ini akan memudahkan infeksi salmonella typhi.

Setelah masuk ke saluran cerna dan mencapai usus halus, salmonella typhi

akan ditangkap olegmakrofag di usus halus dan memasuki peredaran darah,

menimbulkan bacteremia primer. Selanjutnya, salmonelletyphi akan

mengikuti aliran darah hingga sampai di kandung empedu. Berssama dengan

sekresi empedu ke dalam saluran cerna, salmonellatyphi kembali memasuki

saluran cerna dan aka menginfeksi peyer’spatches, yaitu jaringan limfoid

yang terdapat di ileum, kemudian kembali memasuki peredaran darah,

menimbulkan sekunder. Pada saat terjadi bacteremiasekkunder, dapat

ditemuka gejala-gejala klinis darii Demam Typhoid

2.2. MEKANISME INFEKSI OLEH SALMONELLA

PatogenitasS. Typhi

Demam typoid adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh

bakteri .typhi. Penyakit ini khusus menyeranh manusia, bakteri ini ditularkan

5
melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh kotoran atau tinja

dari seseorang pengidap atau penderita demam typoid. Bakteri S.typhimasuk

melalui mulut dan hanyut ke saluran pencernaan. Apabila bakteri masuk ke

dalam tubuh manusia, tubuh akan berusaha untuk mengeliminasinya. Tetapi

bila bakteri dapat bertahan dan jumlah yag masuk cukup banyak, maka

bakteri aan berhasil mencapai usus halus dan berusaha masuk ke dalam tubuh

yang akhirnya dapat merangsang sel darah putih untuk menghasilkan

interleukin dan merangsang teradinya gejala demam, perasaan lemah, sakit

kepala, nafsu makan berkurang, sakit perut, gangguan buang air besar serta

gejala lainnya.

Gejala klinik penyakit ini adalah: demam tinggi pada minggu ke 2 dan

ke 3, biasanya dalam 4 minggu gejala tersebut telah hilang, meskipun kadang-

kadang bertambah lebih lama. Gejala yang lain yang sering ditemuka adalah

anoreksia, malaise, nyeri otot, sakit kepala, batuk, bradikardia

(slowheartrate) dan konstipasi. Selain itu dapat dijumpai adanya pembesaran

hati dal limpa, bintik rose sekitar umbilicus yang kemudian diikuti terjadinya

ulserasi pada peyerpatches pada daerah ilium, yang kemudian diikuti

pendarahan karena terjadi orforasi. Masa inkubasi demam tipoid umumnya 1-

3 minggu, teapi bisa lebih singkat yaitu 3 hari atau lebih lama sampai dengan

3 bulan, waktu inkubasi sangan tergantung pada kuantitas bakteri dan

hostfactorserta karakteristik strain bakteri yang mengginfeksi. Dosis infeksi

rata-rata bagi manusia cukup organisme untuk menimbulkan infeksi klinik

atau sub klinik. Pada manusia typhi dapat menimbukan demam enteric,

6
bacteremia dengan lesi local dan enterokolitis. Untuk diagnosis laboratorium

antara lain dengan cara bakteriologik, serologi dan molekuler. Menurut Hatta

etal. Polymerasechainreaction (PCR) menggunakan satu pasang primer gen

flagelin dapat digunakan untuk identifikasi keberadaan S. typhi. Di dalam

daah, urin dan feses, adapun sampel untuk identifikasi bakteri dapat berupa

darah, urin, feses, sumsum tulang belakang. Menurut Talaroetal. bahwa untuk

identifikasi strain bakteri nggota familia Enterobacteriaceae dapat dilakukan

senrangkai uji biokimia IMViC (indol, metylred, VogesProskauer, citrate).

2.3. CARA PENCEGAHAN PENYEBARAN INFEKSI SALMONELLA SP

Untuk menghindari terinfeksi salmonelle, ada beberapa tindakan


pencegahan yang dapat dilakukan sehari-sehari

1. Benar-benar mencuci tangan dengan sabun setelah


 Menggunakan kamar mandi
 Mengganti popok
 Memotong daging atau ungags
 Membersihkan kototran hewan peliharaan
 Menyentuh reptil atau burung
2. Menjaga daging, ungags dan makanan laut terpisah dari makanan lainnya.
Baik penyimpanan hingga pengolahan
3. Gunakan telanan terpisah untuk daging dan sayuran
4. Jauhkan makanan yang dimasak dari permuaan yang terkontaminasi,
seperti telanan untuk memotong daging.
5. Hindari makanan mentah yang tidak dipasteurisasi, seperti telur setengah
matang atau susu segar.

7
BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Salmonella adalah baktrri basil gram negatif yang bersifat pathogen

terhadap manusia dan saat ini telah dilaporkan lebih dari 2.500 serotipe. Salah

satu serotype Salmonella diketahui menyebabkan penyakit demam tifoid

yaitu infeksi akut pada usus halus akibat Salmonella typhi menadi masalah

utama dalam kesehatan masyarakat diseluruh dunia karenabebani ekonomi

yang ditimbulkannya untuk biaya pengawasan, pencegahan, dan pengobatan.

Di Indonesia, deman tofid merupakan penyaki endemis yang mengancam

kesehatan masyarakat danmenadi masalah kompleks karena demam tifoid

meningkatkan kasus-kasus karier dan resistensi obat sehingga diperlukan

diagnosisnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Nur Riezqiyah, Eram Tunggul Pawenang.2019. kejadian Demam tifoid.


HigelaJournalofPublicHealthResearchand Development. 3(2):265.
S, Darmawati. 2009. Keanekaragaman Genetik Salmonellatyphi. Jurnal
Kesehatan. 2(1):28
Hardianto, Dudi. 2019. Telaah Metode Diagnosis Cepat dan Pengobatan Infeksi
SalmonellaTyphi. Jurnal Bioteknologi dan Biosains Indonesia. 6(1)

Anda mungkin juga menyukai